Anda di halaman 1dari 3

Nama : Saddam Raflizal R

NIM : 142180202
Mata Kuliah : Praktik Perpajakan
Kelas : EA-B

SOAL 1
PT. Bagas merupakan PKP yang menjual elektronik di Balikpapan. Selama januari 2021, PT
Bagas melakukan berbagai transaksi sebagai berikut :
• Penjualan secara langsung kepada konsumen sebesar Rp1.200.000.000
• Penyerahan BKP, yakini barang elektronik kepada Pemkot Balikpapan sebesar
RP550.000.000. harga ttersebut sudah termasuk PPN.
• PT. Bagas juga membangun sebuah Gudang elektronik seluas 500m2 di Kawasan
sendiri dengan biaya sebesar Rp660.000.000
• Menyumbang ke sebuah Yayasan panti asuhan 3 buah televisi dengan harga
Rp6.000.000 termasuk keuntungan Rp600.000
Selain transaksi di atas, terdapat tambahan transaksi selama bulan Agustus sebagai berikut :
• Membeli sebuah mobil box untuk mengangkut barang dengan harga Rp440.000.000
dan harga tersebut sudah termasuk PPN.
Dari transaksi – transaksi yang terjadi di atas, maka hitunglah PPN dari transaksi tersebut?
Dan berapa totoal PPN yang disetorkan?

JAWABAN
• Penjualan langsung ke konsumen sebanyak Rp1.200.000
PPN = 10% x 1.200.000
= 120.000.000 (PPN Keluaran)
• Penyerahan BKP, yakni barang elektronik kepada Pemkot Balikpapan sebesar
Rp550.000.000 (Termasuk PPN)
DPP = 100/110 x 550.000.000
= 500.000.000
PPN = 10% x 500.000.000
= 50.000.000 (PPN Keluaran)
• Membangun sebuah Gudang elektronik seluas 500m2 di Kawasan sendiri dengan biaya
sebesar Rp660.000.000
DPP = 40% x 660.000.000
= 264.000.000
PPN = 10% x 264.000.000
= 26.400.000 (PPN Keluaran)
• Menyumbang ke Yayasan Panti Asuhan 3 buah TV dengan harga Rp6.000.000
termasuk keuntungan Rp600.000
DPP = 6.000.000 – 600.000
= 5.400.000
PPN = 10% x 5.400.000
= 540.000 (PPN Keluaran)
• Membeli sebuah mobil box untuk mengangkut barang dengan harga Rp440.000.000
(Termasuk PPN)
DPP = 100/110 x 440.000.000
= 400.000.000
PPN = 10% x 400.000.000
= 40.000.000 (PPN Masukan)
PPN yang harus disetor sebesar Rp156.940.000

SOAL 2
Dealer Liyani membeli sasis kendaraan bermotor dari main Dealer Sasyi seharga
Rp200.000.000 dengan pemotongan harga sebesar Rp1.000.000 (termasuk PPN).
Dealer Liyani meminta Karoseri Jawala mengubah sasis tersebut menjadi kendaraan bermotor
angkutan oramg dengan ongkos RP10.000.000 dan PPN dipungut karoseri sebesar Rp
1.000.000
Dealer Liyani kemudian menjual kendaraan hasil rakitan tersebut kepada pembeli dengan harga
Rp230.000.000 (termasuk PPN dan PPnBM). PPnBM terutang dan dipungut oleh Dealer Doni
dengan tarif 20%. Diminta hutang PPN dan PPnBM dari transaksi tersebut diatas apakah PPN
lebih bayar ataukah kutang bayar

JAWABAN

Pembelian:
Harga Beli Sasis dari Main Dealer Sasyi Rp200.000.000
Potongan Pembelian 1.000.000

Harga Beli Sasis (Termasuk PPN) 199.00.000


DPP PPN atas Pembelian Sasis (100/110 x 199.000.000) 180.909.091
PPN atas Pembelian Sasis (10% x Rp180.909.091) 18.090.909
Biaya Karoseri 11.000.000
PPN atas Biaya Karoseri 1.000.000

Penjualan:
Harga Jual termasuk PPN (10%) dan PPn BM (20%) Rp230.000.000
DPP PPN dan PPn BM (100/125 x 230.000.000) 184.000.000
PPN Terutang (10% x Rp184.000.000) 18.400.000
PPN BM Terutang (20% x Rp184.000.000) 36.800.000

Perhitungan PPN dan PPnBM:


PPN 18.400.000
Pajak Keluaran (10% x Rp184.000.000)
Pajak Masukan:
Pembelian Sasis (18.090.909)
Jasa Karoseri (1.000.000)

Jumlah PPN Masukan (19.090.909)


PPN yang harus disetor (Kurang) (690.909)

PPnBM yang harus disetor


20% x Rp184.000.000 Rp36.800.000

Anda mungkin juga menyukai