PT. Gragas merupakan PKP yang menjual elektronik di Palembang. Selama Agustus 2016, PT
Gragas melakukan berbagai transaksi sebagai berikut:
Selain transaksi di atas, terdapat tambahan transaksi selama bulan Agustus sebagai berikut:
1. Membeli sebuah mobil box untuk mengangkut barang dengan harga Rp550.000.000 dan
harga tersebut sudah termasuk PPN.
Dari transaksi-transaksi yang terjadi di atas, maka hitunglah PPN dari transaksi tersebut? Dan
berapa total PPN yang disetorkan?
Jawab:
PPN dan PPnBM setiap transaksi contoh PPN di atas adalah sebagai berikut.
Transaksi pertama:
Transaksi kedua:
Transaksi ketiga:
Transaksi keempat:
Transaksi tambahan:
DPP = 100/110 x Rp550.000.000 = Rp500.000.000
PPN keluaranya:
PPN masukannya:
Rp50.000.000
Jadi, total PPn yang perlu PT. Gragas setorkan atas transaksi yang dilakukan selama Agustus
2016 tersebut adalah sebesar Rp271.800.000.
Contoh PPN 2
Toko Samson menjual kulkas sebanyak 20 kulkas dengan harga satuannya sebesar Rp6.000.000.
Lalu, berapakah PPN terutang toko Samson yang wajib disetorkan?
Jawab:
Jadi, PPN terutang yang wajib disetorkan Toko Samson adalah sebesar Rp12.000.000.
Untuk melakukan perhitungan PPnBM, sebelumnya kita harus mengetahui terlebih dahulu
tentang tarif PPN dan PPnBM di Indonesia. Tarif PPN saat ini sebesar 10% yang meliputi:
1. Tarif 10% untuk kendaraan bermotor kategori tertentu, alat rumah tangga, hunian mewah, alat
pendingin, televisi, minuman non-alkohol.
2. Tarif 20% untuk kendaraan bermotor kategori tertentu, peralatan olahraga impor, berbagai jenis
permadani, alat fotografi dan barang sanitary.
3. Tarif 25% untuk kendaraan bermotor berat dan berbahan bakar solar, misalnya minibus, combi,
pick up.
4. Tarif 35% untuk minuman bebas alkohol, batu kristal, barang berbahan kulit impor, barang
pecah belah, bus.
Nah, setelah mengetahui tarif PPN dan PPnBm di atas, selanjutnya mari kita mempelajari cara
perhitungan PPnBM. Salah satu rumus mudah untuk menghitung PPN adalah:
Untuk memudahkan pemahaman wajib pajak mengenai jenis pajak satu ini, mari kita lihat
beberapa contoh soal di bawah ini:
Contoh 1
Bapak Ahmad merupakan seorang pengusaha di bidang produksi film, pada suatu saat beliau
membeli sebuah mobil sport mewah dengan harga Rp900.000.000. Berdasarkan DPP, mobil
tersebut terkena tarif PPnBM sebesar 40%. Lalu, berapakah nilai uang yang harus dibayarkan
Bapak Ahmad untuk membawa masuk mobilnya ke Indonesia?
Berarti total harga mobil yang harus dibayarkan Bapak Ahmad adalah:
Contoh 2
PT Irsyadin Jaya merupakan sebuah perusahaan yang memproduksi berbagai macam barang
elektronik mewah seperti AC dan lemari pendingin. Barang yang diproduksi di sini termasuk
dalam kategori barang mewah dengan tarif PPnBM sebesar 20%.
Pada bulan Desember tahun 2017, PT Irsyadin Jaya menjual lemari pendingin ke Toko Ahmad
dengan sebanyak 30 unit dengan harga jual per barang sekitar Rp6.000.000. Lalu, berapakah
nilai PPN dan PPnBm yang harus dipungut dan dibayarkan PT Irsyadin Jaya ke pemerintah?
PPN = Tarif PPN x (harga barang – PPNBM)
PPN = 10% x ((30 x Rp6.000.000) – (harga barang total x 40%))
PPN = 10 % x (Rp180.000.000 – (Rp180.000.000 x 40%))
PPN = 10% x 108.000.000 = Rp10.800.000
Artinya, total pajak yang harus dibayar PT Irsyadin Jaya adalah Rp10.800.000.
Pengusaha Kena Pajak “D” mengimpor Barang Kena Pajak yang tergolong Mewah dengan
Nilai Impor sebesar Rp5.000.000,00 Barang Kena Pajak yang tergolong mewah tersebut selain
dikenai PPN juga dikenai PPnBM misalnya dengan tarif 20%.
Penghitungan PPN dan PPnBM yang terutang atas impor Barang Kena Pajak yang tergolong
mewah tersebut adalah:
Kemudian PKP “D” menggunakan BKP yang diimpor tersebut sebagai bagian dari suatu
BKP yang atas penyerahannya dikenakan PPN 10% dan PPnBM dengan tarif misalnya 35%.
Oleh karena PPnBM yang telah dibayar atas BKP yang diimpor tersebut tidak dapat dikreditkan,
maka PPnBM sebesar Rp1.000.000,00 dapat ditambahkan ke dalam harga BKP yang dihasilkan
oleh PKP “D” atau dibebankan sebagai biaya.
Misalnya PKP “D” menjual BKP yang dihasilkannya, maka penghitungan PPN dan PPn BM
yang terutang adalah :
PPN sebesar Rp500.000,00 yang dibayar pada saat impor merupakan pajak masukan bagi PKP
“D” dan PPN sebesar Rp5.000.000,00 merupakan pajak keluaran bagi PKP “D”. Sedangkan
PPnBM sebesar Rp1.000.000,00 tidak dapat dikreditkan. Begitu pun dengan PPnBM sebesar
Rp17.500.000,00 tidak dapat dikreditkan oleh PKP “X”.
Contoh 3:
Pada bulan Mei 2006, PT. A melakukan transaksi sebagai berikut:
• Membeli bahan baku dari PT.B, seharga Rp 200.000.000 (dipungut PPN sebesar Rp
20.000.000/menerima faktur pajak)
• Membeli bahan penolong dari PT. C, seharga Rp 100.000.000 (dipungut PPN sebesar Rp
10.000.000/menerima faktur pajak)
• Menjual produk kepada PT. D, seharga Rp 700.000.000 (memungut PPN sebesar Rp
70.000.000/menerbitkan faktur pajak)
Perhitungan PPN, PT. A
PPN Keluaran (PT. D) Rp 70.000.000
PPN Masukan:
Bahan baku (PT. B) Rp 20.000.000
Bahan penolong (PT. C) Rp 10.000.000
PPN lebih bayar bulan April Rp 35.000.000 Rp 65.000.000
PPN kurang bayar bulan Mei 2006 Rp 5.000.000
PPN kurabg bayar sebesar Rp 5.000.000 harus disetor ke kas kegara
PT. ABC sebagai pabrikan menyerahkan barang hasil produksinya dengan harga jual Rp 10.000.000
barang tersebut merupakan barang tergolong mewah dengan tarif PPn BM sebesar 40%.
Perhitungan PPn BM yang harus dipungut sebagai berikut:
PPN = 10% X Rp 10.000.000 = Rp 1.000.000
PPn BM = 40% X Rp 10.000.000 = Rp 4.000.000
Harga jual kendaraan bermotor Rp. 500.000.000 (termasuk PPN 10% dan PPnBm 20%
Uang muka diterima tanggal 10 Agustus 2009 sebesar Rp. 200.000.000
Kendaraan akan diserahkan tanggal 20 Sepetember 2009 dengan kekurangan bayar sebesar
Rp. 300.000.000
Jawab
PPN dan PPnBM terutang dan harus dipungut :
a. Pada saat diterima uang muka tanggal 10 Agustus 2009 PPN yang terutang = 10/130 x
200.000.000 = Rp. 14.000.000,- dan harus dilaporkan pada SPT Masa PPN bulan Agustus
2009. PPn BM yang terutang 20/130 x Rp 200.000.000,- = Rp. 30.000.000 dan harus
dilaporkan pada SPT Masa PPnBM bulan Agustus 2009
Pada saat penyerahan kendaraan tanggal 20 September 2009.
b. PPN yang terutang = 10/130 x Rp. 300.000.000 = Rp. 21.000.000,-. dan harus dilaporkan pada
SPT Masa PPN bulan September 2009. PPnBM yang terutang 20/130 x Rp 300.000.000,- = Rp.
45.000.000 dan harus dilaporkan pada SPT Masa PPnBM bulan Agustus 2009
80
c. Dealer QQ membeli sasis kendaraan bermotor ( no rangka) dari Main Dealer Rizky seharga Rp.
150.000.000,- dengan potongan harga sebesar Rp. 1. 500.000 (Termasuk PPN)
Dealer QQ menyuruh Karoseri Maitzaa mengubah sasis tersebut menjadi kendaraan bermotor
angkutan orang dengan ongkos Rp. 15.000.000 dan PPN dipungut karoseri Maitzaa sebesar Rp.
1.500.000,-
Dealer QQ kemudian menjual kendaraan hasil rakitan tersebut kepada pembeli dengan harga Rp.
200.000.000,- (termasuk PPN dan PPnBM)
PPnBM terutang dan dipungut oleh Dealer QQ dengan Tarif 20%
Diminta Hitung PPN dan PPnBM dari transaksi tersebut diatas apakah PPN lebih bayar ataukah
kurang bayar
Jawab
Perhitungan dan pelaporan PPN oleh Dealer QQ Rp. 150.000.000,-
Potongan Pembelian
Rp 1.500.000,-
Harga beli sasis (termasuk PPN)
Rp. 135.000.000,-
DPP PPN atas Pembelian sasis 100/110 x Rp 135.000.000 Rp. 121.500.000,-
PPN atas Pembelian sasis 10% x Rp. 121.500.000,- Rp 12.150.000,-
Biaya karoseri (tidak termasuk PPN)
Rp. 15.000.000,-
PPN atas biaya karoseri 10% x Rp. 15.000.000,-
Rp 1.500.000,-
Penjualan (off the road)
Harga jual termasuk PPN 10% dan PPnBM 20%
DPP PPN dan PPnBM 100/130 x Rp. 200.000.000,-
PPN terutang 10% x Rp. 152.000.000 Rp. 200.000.000,-
PPnBM terutang 20% x Rp. 152.000.000,- Rp. 152.000.000,-
Perhitungan PPN dan PPnBM atas transaksi tersebut
PPN Keluaran 10% x Rp. 152.000.000,-
Rp 15.200.000,-
Rp. 30.400.000,-
Rp. 15.200.000,-
Pajak Masukan :
Pembelian sasis
Rp. 12.150.000,-
Jasa karoseri Rp. 1.500.000,-
Jumlah Pajak Masukan Rp. 13.650.000,-
PPN yang harus disetor Rp. 1.550.000,-
PPnBM yang harus disetor 20% x Rp. 152.000.000,- Rp. 30.400.000,-
1.PKP A bulan Januari 2011 menjual tunai barang kena pajak dengan harga
jual Rp 10.000.000,-. Hitung :
-PPN terutang
-Jumlah yang harus dibayar pembeli
Jawab :
PPN terutang 10% X Rp 10.000.000,- = Rp 1.000.000,- +
Harga
Beli = Rp 10.000.000,-
PPN 10% X Rp 10.000.000,- = Rp 1.000.000,- +
Jumlah
yang harus dibayar = Rp 11.000.000,-
2.Bpk.Dhani adalah seorang pengusaha yang memilih menjadi PKP (PMPKP)
pada suatu masa melakukan kegiatan sebagai berikut :
- Membeli BKP Rp 800.000.000,-
- Menjual BKP ke PKP Rp 600.000.000,-
- Menjual BKP ke bukan PKP Rp 210.000.000,-
- Menjual BKP ke Luar Negeri/Ekspor Rp 900.000.000,-
Persediaan barang awal dan akhir di anggap tidak ada. Hitung :
a. Pajak Masukan
b. Pajak Keluaran
c. Pajak masukan yang dapat di kreditkan
d. PPN lebih bayar/kurang bayar
Jawab :
1. Pajak Masukan = 10% X Rp 800.000.000 = Rp 80.000.000,-
2. Pajak Keluaran = 10% X Rp 600.000.000 = Rp 60.000.000,-
Pajak Keluaran atas penjualan di Luar Negeri
= 0% X Rp 900.000.000 = Rp 0 -
= Rp 60.000.000,-
3. PPN Masukan ( yang dapat dikreditkan )
Rp 1.710.000.000 – Rp 210.000.000
Rp 80.000.000,-
Rp 1.710.000.000,-
= Rp 70.175.438,59
4. PPN Keluaran Rp 60.000.000,-
PPN Masukan yg dikreditkan Rp 70.175.438,59 –
PPN Lebih Bayar Rp
10.175.438,59
3. Haryono seorang pengusaha kena pajak membeli barang kena pajak Rp
600.000.000,- kemudian barang tersebut dijual kedalam negeri seharga Rp
300.000.000,- dan di ekspor Rp 900.000.000,- persediaan awal dan akhir di
anggap tidak ada.Hitunglah :
- Pajak Masukan
- Pajak Keluaran
- PPN Lebih Bayar/Kurang Bayar
Jawab :
1. Pajak Masukan = 10% X Rp 600.000.000,- = Rp 60.000.000,-
2. Pajak Keluaran atas penjualan didalam negeri
= 10% X Rp 300.000.000,- = Rp 30.000.000,-
Atas Ekspor = 0 % X Rp 900.000.000,- = Rp 0 -
Ju
mlah Pajak Keluaran Rp 30.000.000,-
3. PPN keluaran = Rp 30.000.000,-
PPN Masukan = Rp 60.000.000,-
PPN Lebih bayar Rp 30.000.000,-
PPN BM
4. Bpk.Andi seorang importir mengimpor BKP Barang Mewah dengan tarif
20% seharga Rp 200.000.000,- hitung :
- PPN dan PPN-BM
- jumlah yang di bayar Bpk.Andi
jawab :
Jumlah pembayaran Rp200.000.000,-
PPN 10% X Rp 200.000.000 Rp 20.000.000,-
PPN-BM 20% X Rp 200.000.000 Rp 40.000.000,-
---------------+
jumlah yang harus dibayar Rp 260.000.000,-
5. PT. Cahaya membeli BKP Barang Mewah Langsung dari pabrik seharga Rp
500.000.000 tarif barang Mewah 20% kemudian barang tersebut dijual lagi
seharga Rp 750.000.000 di dalam negeri.
hitunglah :
- PPN dan PPN BM
- Jumlah yang dibayar PT Cahaya
- Jumlah Yang dibayar pembeli
Jawab :
-PPN 10% X Rp 500.000.000 Rp 50.000.000
PPN BM 20% X Rp 500.000.000 Rp 100.000.000
----------------+
-PPN dan PPN BM yang harus dibayar Rp 150.000.000
Agar Anda bisa lebih memahami mekanisme pengkreditan pajak masukan, mari simak
contohnya sebagai berikut:
Pengusaha yang sudah PKP dalam masa pajak Februari 2016 memiliki komposisi PPN sebagai
berikut ini:
Atas penyerahan BKP, PPN keluaran PKP tersebut sebesar Rp100.000.000. Sedangkan pajak
masukannya sebesar Rp90.000.000.
Penghasilan Kena Pajak Ibu Nunu di tahun 2016 dianggap Rp200.000.000. Selain
itu, dia juga memiliki kredit pajak PPh pasal 22 sebesar Rp7.000.000 dan PPh
Pasal 23 sebesar Rp9.500.000.
Ibu Nunu juga terdapat penyerahan Barang Kena Pajak (BKP) terhadap
Kementerian sebesar Rp1.000.000.000.
Kredit Pajak:
PPh 22 = Rp7.000.000
PPh 23 = Rp9.500.000
PPh 22 = 1,5% x Rp1.000.000.000 = Rp15.000.000
Nona Fitri, status TK/0, adalah pengusaha sekaligus eksportir batik. Dalam tahun 2010, Nona
Fitri membukukan laba Rp650.000.000. Selama tahun 2010, Nona Fitri juga memberikan zakat
kepada Badan Amil Zakat yang disahkan pemerintah (BAZIS) sebesar Rp50.000.000 dan telah
membayar angsuran PPh 25 dengan total Rp180.000.000. Selama tahun 2010, Nona Fitri
melakukan 7 kali perjalanan ke luar negeri dalam rangka usaha ekspor batik dengan
menggunakan pesawat. Berapakah PPh yang lebih atau kurang bayar?
PT. KPSG senantiasa taat dan patuh dalam memenuhu kewajiban perpajakannya. Selama tahun
2009, PT. KPSG membukukan laba fiskal Rp.800.000.000. Kewajiban perpajakan yang telah
diselesaikan selama tahun 2009 antara lain:
Jawaban:
Doni Sugianto berstatus menikah dan memiliki 2 orang anak. Doni baru saja terdaftar sebagai wajib
pajak orang pribadi sejak 1 Agustus 2016. Dalam penyelenggaraan usahanya Doni menggunakan metode
pembukuan dengan penghasilan bruto pada bulan Agustus 2016 sebesar Rp250.000.000 dan biaya yang
diperkenankan untuk mengurangi penghasilan bruto sebesar Rp50.000.000. Hitung besarnya PPh Pasal
25 Agustus 2016?
Perusahaan Bahari dimiliki oleh Taslim yang berstatus menikah dan memiliki 3 orang anak. Taslim baru
saja terdaftar sebagai wajib pajak sejak 1 Agustus 2016. Peredaran bruto menurut catatan harian selama
September 2016 yaitu sebesar Rp60.000.000. Persentase Norma Perhitungan perusahaan Bahari
berdasarkan jenis usahanya adalah 30%. Hitung besarnya angsuran pajak yang harus dibayar pada
Agustus 2016?
Jawab :
Bank Dana Sejahtera dalam laporan triwulan April sampai dengan Juni 2015 menunjukkan penghasilan
neto sebesar Rp500.000.000. Hitunglah angsuran PPh Pasal 25 untuk masa Juli, Agustus, September
2015?
Menurut Rencana Kerja dan Anggaran Pendapatan (RKAP) Tahun 2015 yang sudah disahkan, PT Jogja
Bangkit (sebuah BUMD yang dimiliki oleh pemerintah Kota Yogyakarta) diperkirakan mempunyai
penghasilan neto sebesar Rp1.000.000.000. Kredit Pajak yang berasal dari PPh Pasal 22, 23, dan 24
adalah sebesar Rp70.000.000. Hitunglah angsuran PPh Pasal 25 untuk tahun 2015?
Anto status kawin dengan 2 tanggungan sebagai pengusaha jasa konstruksi dan memiliki toko
bangunan dengan omset penjualan selama tahun 2013 sebesar Rp 3.500.000.000 memperoleh
jasa pelaksanaan konstruksi sebesar Rp 900.000.000 disamping itu juga memperoleh jasa
konsultasi sebesar Rp 500.000.000 total penghasilan yang diterima selama tahun 2013 sebesar
Rp 4.900.000.000
PPh sebesar 1% bersifat final dari peredaran bruto usaha toko bangunan untuk setiap bulannya.
PPh dari jasa konstruksi dikenakan PPh bersifat final berdasarkan Peraturan Pemerintah
tersendiri
Angsuran PPh Pasal 25 Januari s.d. Desember dihitung dari penghasilan jasa konsultasi tahun
2013 setelah dikurangi biaya-biaya dan PTKP serta kredit pajak yang telah dipotong pihak lain
misalkan Rp 21.000.000 dengan perhitungan sebagai berikut
Pada bulan Januari 2015 PT. Huru Hara memperoleh penghasilan sebesar Rp 200.000.000, biaya
yang dikeluarkan sebesar Rp 150.000.000 dan PPh yang dipotong/dipungut pihak lain sebesar Rp
51.000.000.
Perhitungan angsuran PPh Pasal 25 untuk tahun 2015 adalah sebagai berikut :
Pada tahun 2009 PPh yang dipotong atau dipungut pihak lain adalah sebesar
Rp.8.000.000,00 dan tidak ada pajak yang dibayar atau terutang diluar negeri.
Penghasilan yang dipakai sebagai dasar perhitungan angsuran PPh Pasal 25 adalah
sebesar Rp.250.000.000,00 – Rp.50.000.000,00 = Rp.200.000.000,00
PPh Terutang:
28% x Rp.200.000.000,00 =Rp.56.000.000,00
= Rp.48.000.000,00
PT Almond perusahaan baru yang berdiri terdaftar sebagai wajib pajak pada awal bulan juni
2009. Selama bulan juni penjualan PT Almond sebesar Rp.100.000.000,00 dan biaya biaya
yang terjadi adalah Rp.60.000.000,00.
Menurut RKAP tahun 2010 yang sudah disahkan, PT Jogja Bangkit (sebuah BUMD)
yang dimiliki Pemerintah Kota Yogyakarta) diperkirakan mempunyai penghasilan neto
sebesar Rp.1000.000.000,00. Kredit pajak (PPh Pasal 22, Pasal 23, dan Pasal 24
yang dapat dikreditkan) Tahun 2009 berjumlah Rp.40.000.000,00.
Pada tahun 2014 PPh yang dipotong atau dipungut pihak lain yaitu sebesar Rp9.000.000, dan
tidak ada pajak yang terutang atau dibayar di luar negeri. Berapa angsuran PPh Pasal 25 yang
harus dibayar oleh PT Sinar Rembulan?
Suatu Yayasan Panti Asuhan Anak Yatim Piatu memperoleh hibah wasiat dari seseorang sebidang tanah
dan bangunan diatasnya dengan nilai pasar sebesar Rp 1.000.000.000,00. Terhadap tanah dan bangunan
tersebut telah diterbitkan Surat Pemberitahuan Pajak Terutang Pajak Bumi dan Bangunan pada tahun
yang bersangkutan mendaftar ke Kantor Pertanahan setempat dengan Nilai Jual Objek Pajak sebesar Rp
900.000.000,00. Apabila di Kabupaten/Kota letak tanah dan bangunan tersebut, Kepala Kantor Wilayah
Direktorat Jenderal Pajak setempat menetapkan Nilai Perolehan Objek Pajak Tidak Kena Pajak dalam hal
selain waris dan hibah wasiat yang diterima orang pribadi yang masih dalam hubungan keluarga sedarah
dalam garis keturunan lurus satu derajat ke atas atau satu derajat ke bawah dengan pemberi hibah
wasiat, termasuk suami/isteri, sebesar Rp 60.000.000,00, maka besarnya Bea Perolehan Hak atas Tanah
dan Bangunan terutang adalah sebagai berikut :
Nilai Perolehan Objek Pajak Rp 1.000.000.000,00
Nilai Perolehan Objek Pajak Tidak Kena Pajak Rp 60.000.000,00
Nilai Perolehan Objek Pajak Kena Pajak Rp 940.000.000,00
BPHTB yang seharusnya terutang = 5% x Rp 940.000.000,00
= Rp 47.000.000,00
BPHTB yang terutang = 50% x Rp 47.000.000,00
= Rp 23.500.000,00
PBB
1. Tuan Bonco seorang mahasiswa DIII perpajakan Unibraw pada tahun 2007 hanya
memiliki sebuah objek pajak berupa bumi di kawasan Soekarno-Hatta, Malang dan
diketahui Nilai Jual Objek Pajak (NJOP) Bumi tersebut sebesar Rp. 10.000.000.
Berapakah Besar PBB yang terhutang pada tahun 2007 milik Tuan Bonco
Jawab :
Karena besarnya NJOP kurang dari Rp. 12.000.000,- maka objek pajak tidak
dikenakan Pajak Bumi dan Bangunan.
2. Tuan Ponco seorang pengusaha terkenal memiliki 2 buah rumah pada tahun
2007, objek pertama terletak di desa Wlingi, Blitar dan Objek kedua terletak di
desa Bendo, Blitar. Diketahui bahwa untuk objek pertama NJOP Bumi sebesar Rp.
8.000.000,- dam NJOP Bangunan sebesar Rp. 7.500.000,-. Untuk Objek yang kedua
diketahui NJOP bumi sebesar Rp. 9.000.000,- dan NJOP Bangunan sebesar Rp.
6.000.000,-
Hitung PBB terhutang tahun 2007 Tuan Ponco atas kedua objek tersebut !
Jawab:
PBB Terhutang = Tarif (0,5%) x NJKP
NJKP = NJOP – NJOPTKP
Dimana NJOP = NJOP Bumi + NJOP Bangunan
Desa Wlingi :
NJOP Bumi = Rp. 8.000.000,-
NJOP Bangunan = Rp. 7.500.000,-
NJOP sbg dasar pengenaan PBB Rp. 15.500.000,- (NJOP Terbesar)
NJOPTK Rp. 12.000.000 –
NJOP utk
Perhitungan PBB Rp. 3.500.000,-
Desa Bendo :
NJOP Bumi = Rp. 9.000.000,-
NJOP Bangunan = Rp. 6.000.000,-
NJOP sbg dasar pengenaan PBB Rp. 15.000.000,-
NJOPTK Rp. 0,- (-)
NJOP utk
Perhitungan PBB Rp. 15.000.000,-
3. Tuan Poneng adalah seorang pengusaha terkenal memiliki 2 buah rumah yang
terletak di Blitar. Objek pertama terletak di jalan semeru dan objek kedua terletak
di jalan raya rinjani. Diketahui objek pertama NJOP bumi sebesar Rp.
1.000.000.000,- (1 M) dan NJOP bangunan Rp. 3.500.000,- (3,5 M) sedangkan untuk
yang kedua diketahui NJOP bumi sebesar Rp. 1.000.000.000,- (1 M) dan NJOP
Bangunan sebesar Rp. 4.500.000.000,- (4,5 M). Hitunglah PBB terhutang Tuan
Poneng atas kedua objek tersebut.
Jawab :
NJOP terbesar adalah terletak pada NJOP di Jalan Raya Rinjani dengan :
NJOP Bumi = Rp. 1. 000.000.000,-
NJOP Bangunan = Rp. 4.500.000.000,- +
NJOP sbg dasar
Pengenaan PBB = Rp. 5.500.000.000,-
NJOPTKP = Rp. 12.000.000,- (-)
NJOP utk
Perhitungan PBB Rp. 5.488.000.000,-
Jl. Semeru :
NJOP Bumi = Rp. 1.000.000.000,-
NJOP bangunan = Rp. 3.500.000.000,- +
NJOP sbg dasar
Pengenaan PBB = Rp. 4.500.000.000,-
NJOPTKP = Rp. 0,- (-)
NJOP utk
Perhitungan PBB = Rp. 4.500.000.000,-
4. Tuan Boni seorang pegawai negeri yang memiliki 2 buah rumah pada suatu
Kawasan Real Estate bernama Pondok Indah. Objek pertama terletak di Pondok
Indah Estate dengan NJOP sebesar Rp. 28.000.000,- dan NJOP Bangunan sebesar
Rp. 23.500.000,- Untuk Objek kedua terletak di Puncak Dieng dengan NJOP Bumi
sebesar Rp. 31,000,000,- dan NJOP Bangunan sebesar Rp. 10.000.000,-. Hitunglah
PBB terhutang pada tahun 2007 dari Tuan Boni !
Jawab :
NJOP utk
Perhitungan PBB Rp. 41.000.000,-