Anda di halaman 1dari 3

1. PT. Sukamaju adalah pengusaha kena pajak yang terdaftar di KPP PMA 2.

Pada tangal 12 Januari


2022 PT. Sukamajun membuat perjanjian kerja sama pada PT. Berjuang dengan nilai kontrak
sebesar Rp. 222.000.000 telah termasuk PPN 11 % dan PPnBM 20%.

Intrusksi :

Hitunglah DPP, PPN dan PPnBM dari kontrak diatas!

Hitunglah PPN dan PPnBM dari transaksi diatas jika nilai kontrak diatas belum termasuk PPN dan
PPnBM

Jawab :

Untuk Nilai Kontrak Rp 222.000.000 termasuk PPN 11% dan PPnBM 20%

11%
PPN = x Rp 222.000.000 = Rp 18.641.222
(100 % +11%)+20 %
20 %
PPnBM = x Rp 222.000.000 = Rp 33.893.130
(100 % +11%)+20 %
DPP = Rp 222.000.000 – Rp 18.641.221 – Rp 33.893.130 = Rp 169.465.649

Untuk Nilai Kontrak Rp 222.000.000 belum termasuk PPN 11% dan PPnBM 20%

DPP = Rp 222.000.000

PPN = Rp 222.000.000 x 11% = Rp 24.420.000

PPnBM = Rp 222.000.000 x 20% = Rp 44.440.000

Dasar hukum perhitungan :

1. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2021 tentang Harmonisasi Peraturan Perpajakan Klaster Pajak
Pertambahan Nilai
2. Peraturan Pemerintah Nomor 44 tahun 2022 tentang Penerapan Terhadap Pajak Pertambahan
Nilai Barang dan Jasa dan Pajak Penjualan Atas Barang Mewah
2. Tahun 2019, Tuan Eno membeli sebuah mobil MPV dari dealer kendaraan bermotor “Antikar”.
Penyerahan mobil MPV dari pabrikan sampai dengan penyerahan kepada Tuan Eno selaku
konsumen dapat diuraikan sebagai berikut:

 Mobil MPV ini diserahkan oleh pabrikan kepada distributor utama dengan harga penyerahan
Rp.400.000.000,- termasuk PPN 10% dan PPnBM 20%;
 Kemudian oleh distributor utama diserahkan kepada dealer dengan mempertimbangkan
nilai tambah Rp.35.000.000,-;
 Selanjutnya dealer menyerahkan Mobil MPV kepada Tuan Eno mempertimbangkan nilai
tambah 10% dari harga beli yang dibayar kepada distributor utama.

Instruksi:

Hitung berapa Tuan Eno selaku konsumen harus membayar kepada dealer untuk memperoleh satu
unit Mobil MPV tersebut dengan menjabarkan setiap poin yang ada dari setiap nomornya dan
sebutkanlah dasar hukum terkait dengan kasus diatas !

Jawab :

 Penyerahan dari Pabrikan kepada Distributor

Harga Jual = Rp 400.000.000 (inc PPN 10% dan PPnBM 20%)


10%
PPN = x Rp 400.000.000 = Rp 30.769.231
110 %+ 20 %
20%
PPnBM = x Rp 400.000.000 = Rp 61.538.462
110 %+ 20 %
Harga Beli tidak termasuk PPN = Rp 400.000.000 – Rp 30.769.231 = Rp 369.230.769

*PPN dikurangkan dari harga beli karena dapat dikreditkan, sedangkan PPnBM tidak dapat
dikreditkan oleh Distributor

 Penyerahan dari Distributor kepada Dealer

Harga Beli dari Pabrikan = Rp 369.230.769


Harga Jual ke Dealer = Rp 404.230.769 (mempertimbangkan nilai tambah Rp 35.000.000)
PPN 10% = Rp 404.230.769 x 10% = Rp 43.500.000

 Penyerahan dari Dealer kepada Tuan Eno

Harga Beli dari Distributor = Rp 404.230.769


Nilai Tambah 10% = Rp 40.423.077
Harga Jual ke ke Tuan Eno = Rp 444.653.846
PPN 10% = Rp 44.465.385
Harga yang harus dibayar Tuan Eno = Rp 489.119.231

Dasar Hukum Perhitungan :


1. Pasal 5 ayat (1), Pasal 7, Pasal 8, Pasal 9 Undang-Undang Nomor 42 Tahun 2009 tentang
Perubahan Ketiga atas Undang-Undang Nomor 8 tahun 1983 tentang Pajak Pertambahan
Nilai Barang dan Jasa dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah
2. Pasal 11 ayat (2) Peraturan Pemerintah Nomor 1 tahun 2012 tentang Pelaksanaan Undang-
Undang Nomor 8 Tahun 1983 Tentang Pajak Pertambahan Nilai Barang Dan Jasa Dan Pajak
Penjualan Atas Barang Mewah Sebagaimana Telah Beberapa Kali Diubah Terakhir Dengan
Undang-Undang Nomor 42 Tahun 2009 Tentang Perubahan Ketiga Atas Undang-Undang
Nomor 8 Tahun 1983 Tentang Pajak Pertambahan Nilai Barang Dan Jasa Dan Pajak
Penjualan Atas Barang Mewah
3. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 64/PMK.011/2014 tentang Jenis Kendaraan Bermotor
Yang Dikenai Pajak Penjualan Atas Barang Mewah Dan Tata Cara Pemberian Pembebasan
Dari Pengenaan Pajak Penjualan Atas Barang Mewah

Anda mungkin juga menyukai