Anda di halaman 1dari 4

Tugas 3

Mata Kuliah : Perpajakan


Nama Mahasiswa : Oktavius Kristanto
NIM : 049084062
Program Studi : S1 Akuntansi

Tugas III
(tarif pajak yang saya gunakan pada tugas ini adalah tarif pajak berdasarkan peraturan yang berlaku saat ini,
beberapa tarif berbeda dengan yang tercantum pada Modul Perpajakan UT)

1. PT Sarana Lestari merupakan perusahaan konstruksi yang memiliki surat ijin usaha dan
memiliki klasifikasi usaha skala menengah. PT Sarana Lestari akan mengerjakan
pembangunan gedung PT. Sinar Jaya dengan nilai kontrak Rp 2.000.000.000,- (belum
termasuk PPN)
Pembayaran dilakukan dengan termin.
- Termin 1 : 40%,
- Termin 2 : 40%,
- Termin 3 : 20%.
Atas transaksi tersebut :
a. Jelaskan jenis pajak terhutangnya
b. Hitunglah pajak terhutangnya

Jawaban Nomor 1
a. Jenis pajak terhutang yang ada pada transaksi di atas adalah (i) PPh 4 ayat (2) terkait
jasa konstruksi dan juga (ii) PPN.
Tarif Pajak Penghasilan untuk Jasa Usaha Konstruksi diatur dalam PP Nomor 9 Tahun
2022 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Pemerintah Nomor 51 Tahun 2008
tentang Pajak Penghasilan atas Penghasilan dari Usaha Jasa Konstruksi. PT Sarana
Lestari merupakan perusahaan konstruksi yang memiliki surat izin usaha dengan
klasifikasi usaha skala menengah, sehingga dikenakan pajak sebesar 2,65%. Hal
tersebut tercantum pada Pasal 3 ayat (1) huruf c PP Nomor 9 Tahun 2022.

Huruf a Pasal 3 ayat (1) mengatur mengenai Penyedia Jasa Konstruksi bersertifikat
berskala kecil, sedangkan huruf b mengatur mengenai Penyedia Jasa Konstruksi yang
tidak bersertifikat. Maka, Penyedia Jasa Konstruksi dengan klasifikasi usaha skala
menengah diatur pada huruf c dengan tarif 2,65%. Tarif pajak tersebut dikalikan
dengan dasar pengenaan pajak yaitu nilai kontrak sebelum PPN.
Sementara itu, transaksi tersebut juga merupakan objek pajak PPN dengan tarif 11%.
Hal tersebut diatur dalam Pasal 7 ayat (1) UU Nomor 7 Tahun 2021 tentang
Harmonisasi Peraturan Perpajakan (UU HPP).

b. Hitungan pajak terutang atas transaksi tersebut dijelaskan di bawah ini.


Total Nilai Kontrak 2.000.000.000
Termin 1 40% 800.000.000
Termin 2 40% 800.000.000
Termin 3 20% 400.000.000
Termin 1 Termin 2 Termin 3
Jenis Pajak Tarif Total
DPP Pajak DPP Pajak DPP Pajak
PPN 11% 800.000.000 88.000.000 800.000.000 88.000.000 400.000.000 44.000.000 220.000.000
PPh 4 ayat (2) 2,65% 800.000.000 21.200.000 800.000.000 21.200.000 400.000.000 10.600.000 53.000.000
TOTAL 273.000.000
Dengan demikian, total nilai PPN adalah 220.000.000 dan PPh 4 ayat (2) sebesar
53.000.000, sehingga total nilai pajak terhutang adalah sebesar 273.000.000
2. PT. Anugerah Pratama merupakan Pengusaha Kena Pajak memiliki usaha menjual barang
yang tergolong mewah di Jakarta. Selama November 2022, PT Anugerah Pratama
melakukan berbagai transaksi sebagai berikut:
1) Penjualan secara langsung kepada konsumen dengan nilai PPN Rp 420.000.000
2) Tarif PPnBM sebesar 40%, dengan harga jual Rp 3.168.000.000
3) PT Anugerah Pratama menggunakan sendiri barang dagangannya untuk kegiatan
operasional perusahaan dengan nilai PPN Rp 176.000.000
4) Membeli bahan baku pabrikan dengan nilai PPN Rp185.000.000
5) Membeli sebuah mobil untuk mengangkut barang dagangan dengan nilai PPN
Rp65.000.000
6) Menyumbang ke sebuah yayasan panti jompo 1 buah televisi dengan harga
Rp2.700.000

Jelaskan dan hitunglah:


1. Berapa PPN Keluaran?
2. Berapa PPN Masukan dan identifikasi PPN masukan yang dapat dan tidak dapat
dikreditkan?
3. Berapa PPN kurang/lebih bayar?
4. Berapa PPnBM?

Jawaban Nomor 2

Penghitungan pajak masing-masing transaksi dijelaskan sebagai berikut

Nomor Transaksi PPN PPnBM Jenis PPN


1 Penjualan Kepada Konsumen 420.000.000 0 PPN Keluaran
Penualan dengan Harga Jual 3.168.000.000
Tarif PPN yang berlaku saat ini 11%
Harga Jual = DPP + PPN + PPnBM
3.168.000.000 = DPP + 11% DPP + 40% DPP
2 3.168.000.000 = 1,51 DPP 230.781.457 839.205.298 PPN Keluaran
DPP = 3.168.000.000 / 1,51
DPP = 2.098.013.245
PPN = 11% x 2.098.013.245
PPnBM = 40% x 2.098.013.245
3 Penggunaan Sendiri Tidak dipungut PPN
4 Pembelian Bahan Baku Pabrikan 185.000.000 0 PPN Masukan dapat Dikreditkan
5 Pembelian Mobil 65.000.000 0 PPN Masukan dapat Dikreditkan
6 Sumbangan Yayasan 2.700.000 0 PPN Masukan tidak dapat Dikreditkan

1. PPN Keluaran = 420.000.000 + 230.781.457 = 650.781.457


2. PPN Masukan yang dapat dikreditkan = 185.000.000 + 65.000.000 = 250.000.000
PPN Masukan yang tidak dapat dikreditkan = 2.700.000
Total PPN Masukan = 252.700.000
3. PPN Keluaran = 650.781.457
PPN Masukan yang dapat dikreditkan = 250.000.000
PPN kurang bayar = 400.781.457
4. PPnBM = 839.205.928
3. Pada bulan September 2022, Dinas Pariwisata Kota Bogor menyewa sebuah Gedung
Kantor. Biaya sewa kantor tersebut sebesar Rp120.000.000,- ditambah service charge
sebesar Rp34.500.000,-. Hitunglah PPh pasal 4 ayat 2 terutang!

Jawaban Nomor 3

Tarif PPh 4 ayat (2) terkait persewaan gedung kantor diatur dalam Pasal 4 Peraturan
Pemerintah (PP) Nomor 34 Tahun 2017 tentang Pajak Penghasilan atas Penghasilan
dari Persewaan Tanah dan/atau Bangunan. Besaran tarif PPh Final 4 ayat (2) sebesar
10% dari jumlah bruto nilai persewaan ditambah dengan biaya-biaya terkait (service
charge). Penghitungan nilai PPh 4 ayat (2) adalah sebagai berikut.
Biaya sewa 120.000.000
Service Charge 34.500.000
Total DPP 154.500.000
PPh 4 ayat 2 10% 15.450.000

Anda mungkin juga menyukai