NASKAH UAS-THE
UJIAN AKHIR SEMESTER-TAKE HOME EXAM (THE)
UNIVERSITAS TERBUKA
SEMESTER: 2021/22.1 (2021.2)
Hukum Pajak
EKSI4202
2. PT. Good Food Indonesia merupakan sebuah perusahaan yang bergerak di bidang produksi 50
bahan baku makanan cepat saji yang berkantor pusat di Jakarta dan memiliki pabrik di kawasan
industri Cikarang. Saat ini, Perusahaan baru saja menerima SKPKB dari hasil pemeriksaan PPh
Badan tahun 2016. SKPKB tersebut tertanggal 1 Oktober 2018. Jumlah yang tertulis dalam
SKPKB tersebut senilai Rp150.000.000,00. Dari nilai tersebut, Rp 30.000.000,00 berasal dari
koreksi penjualan dan Rp120.000.000,00 berasal dari koreksi pembelian. PT Good Food
Indonesia menyetujui adanya koreksi penjualan namun atas koreksi pembelian tidak disetujui.
Pak Sura selaku Direktur PT. Good Food Indonesia mengajukan permohonan keberatan dan
telah membayar Rp30.000.000,00 yang telah disetujuinya. Setelah melalui proses yang panjang,
akhirnya SK Keberatan terbit pada tanggal 20 Agustus 2019 dan keputusannya adalah menerima
sebagian permohonan PT. Good Food Indonesia dengan nilai Kurang Bayar menjadi berkurang
yang awalnya Rp150.000.000,00 menjadi Rp 130.000.000,00.
Pertanyaan:
1. Jika PT. Good Food Indonesia tidak mengajukan banding, berapa pokok pajak dan
sanksi yang harus dibayar oleh PT. Good Food Indonesia? Kapan jatuh tempo
pembayaran pokok pajak dan sanksi jika STP diterbitkan pada tanggal 3 November
2019?
2. Jika PT. Good Food Indonesia mengajukan banding, syarat apa saja yang harus dipenuhi
oleh PT. Good Food Indonesia? Berikan penjelasan!
3. Apabila putusan banding diterima tanggal 10 Juli 2020 yang menerima sebagian
permohonan Pak Sura sehingga Kurang Bayar berkurang yang awalnya
Rp130.000.000,00 menjadi Rp100.000.000,00. Berapa pokok pajak dan sanksi yang
harus dibayar oleh PT Good Food Indonesia? Kapan jatuh tempo pembayaran pokok
pajak dan sanksi jika STP diterbitkan pada tanggal 2 November 2020?
1 dari 1