Anda di halaman 1dari 11

BUKU JAWABAN UJIAN (BJU)

UAS TAKE HOME EXAM (THE)


SEMESTER 2021/22.2 (2022.1)

Nama Mahasiswa : SRIYULIANTI

Nomor Induk Mahasiswa/NIM : 043845029

Tanggal Lahir : 28 JULI 1989

Kode/Nama Mata Kuliah : EKSI4202 / HUKUM PAJAK

Kode/Nama Program Studi : 83 / AKUNTANSI

Kode/Nama UPBJJ : 71 / SURABAYA

Hari/Tanggal UAS THE : MINGGU , 19 JUNI 2022

Tanda Tangan Peserta Ujian

Petunjuk

1. Anda wajib mengisi secara lengkap dan benar identitas pada cover BJU pada halaman ini.
2. Anda wajib mengisi dan menandatangani surat pernyataan kejujuran akademik.
3. Jawaban bisa dikerjakan dengan diketik atau tulis tangan.
4. Jawaban diunggah disertai dengan cover BJU dan surat pernyataan kejujuran akademik.

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN


RISET, DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS TERBUKA
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

Surat Pernyataan Mahasiswa


Kejujuran Akademik

Yang bertanda tangan di bawah ini:


Nama Mahasiswa : SRI YULIANTI
NIM : 043845029
Kode/Nama Mata Kuliah : EKSI4202 / HUKUM PAJAK
Fakultas : EKONOMI
Program Studi : 83 / AKUNTANSI
UPBJJ-UT : 71 / SURABAYA

1. Saya tidak menerima naskah UAS THE dari siapapun selain mengunduh dari aplikasi THE pada laman
https://the.ut.ac.id.
2. Saya tidak memberikan naskah UAS THE kepada siapapun.
3. Saya tidak menerima dan atau memberikan bantuan dalam bentuk apapun dalam pengerjaan soal ujian
UAS THE.
4. Saya tidak melakukan plagiasi atas pekerjaan orang lain (menyalin dan mengakuinya sebagai pekerjaan
saya).
5. Saya memahami bahwa segala tindakan kecurangan akan mendapatkan hukuman sesuai dengan aturan
akademik yang berlaku di Universitas Terbuka.
6. Saya bersedia menjunjung tinggi ketertiban, kedisiplinan, dan integritas akademik dengan tidak
melakukan kecurangan, joki, menyebarluaskan soal dan jawaban UAS THE melalui media apapun, serta
tindakan tidak terpuji lainnya yang bertentangan dengan peraturan akademik Universitas Terbuka.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya. Apabila di kemudian hari terdapat pelanggaran
atas pernyataan di atas, saya bersedia bertanggung jawab dan menanggung sanksi akademik yang ditetapkan oleh
Universitas Terbuka.
Mojokerto, 19 Juni 2022

Yang Membuat Pernyataan

SRI YULIANTI

NASKAH UAS-THE
UJIAN AKHIR SEMESTER-TAKE HOME EXAM (THE)
UNIVERSITAS TERBUKA
SEMESTER: 2021/22.2 (2022.1)

Hukum Pajak
EKSI4202
No. Soal Skor
1 Soal 1 50

PT Zawazi merupakan perusahaan yang bergerak di bidang properti. Perusahaan ini didirikan pada tanggal 1
Januari 2019 dan selama enam bulan pertamanya perusahaan telah mampu menghasilkan omzet sebesar Rp
5 Milyar. Perusahaan telah memiliki NPWP untuk memenuhi semua kewajiban pajaknya.
Salah satu usaha yang dimiliki PT Zawazi adalah di bidang jasa perhotelan yaitu kepemilikan Hotel Khairi.
Bangunan hotel terdiri dari 20 lantai dengan luas bangunan 15.000 m2 di atas tanah seluas 1 hektar termasuk
area untuk parkir. Beberapa fasilitas yang dimiliki Hotel Khairi antara lain fasilitas kolam renang, salon,
pusat kebugaran (gym), area bermain anak, dan restoran. Selain itu, hotel juga memiliki ball room yang
disewakan. Sebagai tambahan, perusahaan memberikan jasa catering, jasa dekorasi, dan jasa penyewaan
sound system untuk penyewa ball room yang ingin mengadakan event seperti resepsi pernikahan,
workshop, dan lain-lain.

Diminta:
1. Jika Anda adalah seorang konsultan pajak dan PT Zawazi sebagai klien Anda, selanjutnya Manajemen
PT Zawazi meminta saran kepada Anda mengenai apakah perusahaan wajib mendaftarkan diri untuk
dikukuhkan menjadi Pengusaha Kena Pajak (PKP) pada tahun 2020, rekomendasi apa yang dapat Anda
berikan? Berikan alasan Anda dilengkapi dasar hukum dalam undang-undang Ketentuan Umum
Perpajakan (KUP)!
2. Jika perusahaan akan mendaftarkan diri untuk dikukuhkan menjadi PKP, apakah perusahaan harus
secara mandiri mendaftarkan diri menjadi PKP atau menunggu otoritas perpajakan mengukuhkan
perusahaan sebagai PKP? Jelaskan pendapat Anda!
3. Sanksi apa yang diberikan jika PT Zawazi tidak melaporkan usahanya untuk dikukuhkan sebagai PKP?
Jelaskan pula fungsi dan manfaat pengukuhan PKP!
4. Dari kasus tersebut, identifikasi aktivitas-aktivitas jasa PT Zawazi yang merupakan objek PPN!

2 Soal 2 50

PT. Good Food Indonesia merupakan sebuah perusahaan yang bergerak di bidang produksi bahan baku makanan
cepat saji yang berkantor pusat di Jakarta dan memiliki pabrik di kawasan industri Cikarang. Saat ini,
perusahaan baru saja menerima SKPKB dari hasil pemeriksaan PPh Badan tahun 2017. SKPKB tersebut
tertanggal 10 Februari 2019 dan terdapat cap pos pengiriman tertanggal 15 Februari 2019, serta jumlahnya
adalah Kurang Bayar termasuk sanksi sebesar Rp 2,1 Miliar. Perusahaan tidak setuju dengan penerbitan
SKPKB tersebut, karena berdasarkan pembahasan akhir hasil pemeriksaan seharusnya Kurang Bayar tahun
2017 menurut Perusahaan adalah Rp450.000.000,00. Oleh karena itu, Perusahaan bermaksud untuk
mengajukan keberatan kepada DJP.
EKSI4202

Pertanyaan:
1. Kapankah batas waktu terakhir Perusahaan mengajukan permohonan keberatan?
2. Adakah jumlah kurang bayar yang harus dibayar oleh Perusahaan dalam proses mengajukan
permohonan keberatan tersebut?
3. Jika keberatan tersebut ditolak, berapakah sanksi perpajakan yang akan dikenakan kepada Perusahaan
jika jumlah pajak berdasarkan keputusan keberatan adalah sebesar Rp 1.640.625.000? Lengkapi
jawaban Anda dengan perhitungan yang diperlukan.
4. Adakah upaya hukum lain jika permohonan keberatan Perusahaan ditolak karena tidak memenuhi
ketentuan formal mengenai jangka waktu pengajuan permohonan? Sebutkan dasar hukumnya.
5. Hal apa sajakah yang perlu dipertimbangkan oleh Perusahaan jika ingin mengajukan banding apabila
keberatan Perusahaan ditolak?

Lengkapi jawaban Anda poin 1 sampai dengan 5 dengan dasar hukum peraturan
perpajakannya!

Skor Total 100

JAWABAN :

SOAL No. 1
1. Jika saya adalah seorang konsultan pajak dan PT Zawazi sebagai klien saya maka,
Saya akan menyarankan perusahaan wajib mendaftarkan diri untuk dikukuhkan menjadi Pengusaha Kena
Pajak (PKP) pada tahun 2020.
PKP atau Pengusaha Kena Pajak adalah Pengusaha yang melakukan penyerahan Barang Kena Pajak dan/atau
penyerahan Jasa Kena Pajak yang dikenai pajak berdasarkan Undang-Undang Pajak Pertambahan Nilai 1984
dan perubahannya. Terhadap Wajib Pajak ini, di samping memiliki NPWP juga diberikan Surat Pengukuhan
Pengusaha Kena Pajak (SPPKP). Pengusaha adalah orang pribadi atau badan dalam bentuk apa pun yang
dalam kegiatan usaha atau pekerjaannya menghasilkan barang, mengimpor barang, mengekspor barang,
melakukan usaha perdagangan, memanfaatkan barang tidak berwujud dari luar daerah pabean, melakukan
usaha jasa, atau memanfaatkan jasa dari luar daerah pabean.

Tidak semua pemilik usaha atau pengusaha dapat menjadi PKP.


Seperti diketahui, dengan status PKP maka pengusaha dapat menerbitkan Faktur Pajak elektronik atau e-
Faktur.
Keuntungannya, dapat mengkreditkan Pajak Masukan yang nantinya bisa digunakan untuk pengurang pajak
ketika Pajak Masukan terutang lebih besar dari Pajak Keluaran terutang.

Kewajiban Mendaftarkan diri dan melaporkan Usaha

Setiap Wajib Pajak yang telah memenuhi persyaratan subjektif dan objektif wajib mendaftarkan diri pada
Kantor Pelayanan Pajak (KPP atau KP2KP) yang wilayah kerjanya meliputi:

a. tempat tinggal Wajib Pajak;

4 dari 2
EKSI4202

b. tempat kedudukan Wajib Pajak; atau

c. kegiatan usaha Wajib Pajak.

Persyaratan subjektif merupakan persyaratan yang sesuai dengan ketentuan mengenai subjek pajak dalam
Undang-Undang Pajak Penghasilan. Sedangkan, persyaratan objektif merupakan persyaratan bagi subjek
pajak yang menerima atau memperoleh penghasilan atau diwajibkan untuk melakukan
pemotongan/pemungutan sesuai dengan ketentuan Undang-Undang Pajak Penghasilan.

Yang wajib melaporkan usaha untuk dikukuhkan sebagai PKP adalah :

1. Orang pribadi sebagai Usahawan dan Badan wajib melaporkan usahanya untuk dikukuhkan sebagai
PKP sebelum melakukan penyerahan Barang Kena Pajak dan atau Jasa Kena Pajak bagi yang memenuhi
ketentuan sebagai Pengusaha Kena Pajak.

2. Wajib Pajak sebagai Pengusaha Kecil (yaitu pengusaha yang jumlah peredaran bruto dan/atau
penerimaan brutonya tidak lebih dari Rp4.800.000.000,00 (empat miliar delapan ratus juta rupiah)
sebagaimana dimaksud dalam Undang-undang Nomor 8 Tahun 1983 tentang Pajak Pertambahan Nilai
Barang dan Jasa dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-
undang Nomor 42 Tahun 2009, yang:

a. memilih sebagai PKP, wajib mengajukan pernyataan tertulis untuk dikukuhkan sebagai PKP;

b. tidak memilih sebagai PKP tetapi sampai dengan suatu masa pajak dalam suatu tahun buku seluruh nilai
peredaran bruto telah melampaui batasan yang ditentukan sebagai Pengusaha Kecil, wajib melaporkan
usahanya untuk dikukuhkan sebagai PKP paling lambat akhir masa pajak berikutnya.

Pengusaha Kena Pajak (PKP) adalah pengusaha yang melakukan penyerahan Barang Kena Pajak (BKP) dan
atau Jasa Kena Pajak (JKP) yang dikenakan pajak berdasarkan Undang-Undang Pajak Pertambahan Nilai
(UU PPN).

Dijelaskan pula dalam Pasal 3A UU PPN bahwa pengusaha yang melakukan penyerahan BKP/JKP, kecuali
pengusaha kecil yang batasannya ditetapkan oleh Menteri Keuangan, wajib melaporkan usahanya untuk
dikukuhkan sebagai PKP.

Pelaporan untuk menjadi PKP dapat dilakukan di Kantor Pelayanan Pajak (KPP) di area tempat tinggalnya
atau tempat kegiatan usaha berada calon PKP bera
Sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 197/PMK.03/2013 tentang Perubahan Atas PMK
No. 68/2010 tentang Batasan Pengusaha Kecil PPN.

Dalam beleid ini, pengusaha kecil adalah yang memiliki penerimaan/penghasilan bruto tidak lebih dari Rp4,8
miliar setahun.

Kendati masih berstatus sebagai pengusaha dengan omzet kurang dari Rp4,8 miliar setahun, tetap bisa
mengajukan pengukuhan sebagai PKP.

Namun bagi pengusaha yang omzet brutonya sudah melebihi Rp4,8 miliar setahun, wajib mengajukan
pengukuhan sebagai PKP.

Pendaftaran sebagai PKP diimbau dilakukan sesegera mungkin untuk menghindari kerumitan yang tidak
perlu di masa mendatang.

Sebab, katakanalah jika perusahaan diketahui dikukuhkan sebagai PKP pada 2020, namun hasil pemeriksaan
Direktorat Jenderal Pajak (DJP) menemukkan perusahaan seharusnya sudah bisa dikukuhkan pada 2019,
maka pengusaha tersebut harus tetap melunasi kewajiban perpajakannya pada 2019 sebagai PKP.
5 dari 2
EKSI4202

Khususnya kewajiban memungut PPN atau Pajak Penjualan Barang Mewah (PPnBM) maupun Pajak
Penghasilan (PPh) sebagai Wajib Pajak (WP) Badan.

Oleh karena Penjelasan tersebut diatas itulah mengapa saya menyarankan Saya akan menyarankan
perusahaan wajib mendaftarkan diri untuk dikukuhkan menjadi Pengusaha Kena Pajak (PKP) pada tahun
2020.

2. Syarat Pengajuan PKP


Untuk mengurus pengukuhan status sebagai PKP, berikut syarat dan kondisi yang harus dipenuhi: Untuk
WP Badan dengan Status Pusat/Induk
- Salinan akta pendirian atau dokumen pendirian perusahaan dan perubahan bagi WP Badan dalam negeri,
atau surat keterangan penunjukan dari kantor pusat bagi bentuk usaha tetap;
- Salinan kartu NPWP salah satu pengurus perusahaan, atau fotokopi paspor dalam hal penanggung jawab
adalah WNA dan tidak memiliki NPWP;
- Surat pernyataan bermeterai dari salah satu pengurus WP Badan yang menjelaskan jenis serta kegiatan
usaha yang dilakukan, termasuk alamat lokasi usaha dilakukan.
WP Badan dengan Status Cabang
- Salinan akta pendirian dan perubahan bagi WP Badan dalam negeri, atau bisa juga surat keterangan
penunjukan dari kantor pusat bagi bentuk usaha tetap;
- Kartu NPWP salah satu pengurus cabang, atau fotokopi paspor staf penanggung jawab cabang WNA yang
tidak memiliki NPWP;
- Surat pernyataan bermeterai dari salah satu pengurus cabang yang menjelaskan jenis kegiatan usaha dan
lokasinya.
Kerja Sama Operasi (joint operation)
- Salinan dokumen perjanjian kerja sama atau akta pendirian sebagai bentuk kerja sama operasi;
- Fotokopi kartu NPWP masing-masing anggota bentuk kerja sama operasi yang diwajibkan memiliki
NPWP;
- Fotokopi kartu NPWP orang pribadi salah satu pengurus perusahaan anggota bentuk kerja sama operasi,
atau fotokopi paspor staf penanggung jawab WNA yang tidak memiliki NPWP;
- Surat pernyataan bermeterai dari salah satu pengurus wajib pajak kerja sama operasi yang menjelaskan
jenis kegiatan usaha dan lokasinya.
Kantor Virtual
- Surat keterangan untuk perusahaan yang menggunakan kantor virtual;
- Dokumen yang memperlihatkan kontrak, perjanjian, atau dokumen sejenis antara penyedia jasa kantor
virtual dan pengusaha
- Dokumen surat izin, keterangan usaha, atau keterangan kegiatan dari pejabat atau instansi yang
berwenang.
Ketentuan Tambahan
- Menyampaikan SPT Tahunan pajak penghasilan untuk dua tahun pajak terakhir
- Tidak mempunyai utang pajak, kecuali utang pajak yang telah memperoleh persetujuan untuk mengangsur
atau menunda pembayaran pajak
- Ketentuan tersebut juga berlaku untuk seluruh pengurus atau penanggung jawab.

Isi Formulir
- Pengusaha yang akan dikukuhkan menjadi PKP harus mengisi formulir pengukuhan, yang bisa diperoleh
melalui laman DJP Online.
- Selanjutnya, formulir itu dikirim bersama lampiran dokumen lainnya ke KPP untuk pendaftaran.
6 dari 2
EKSI4202

- Pengiriman formulir ini bisa dilakukan dengan tiga cara, yakni datang langsung ke KPP, melalui pos atau
menggunakan jasa kurir.
- Berkaca pada kondisi saat ini dengan merebaknya wabah virus corona, maka cara yang paling mungkin
hanya melalui pos. Terlebih, DJP juga menghentikan sementara layanan pajak tatap muka demi menekan
penyebaran Virus Corona.

Maka dengan berbagai ketentuan diatas bisa dilihat bahwa perusahaan harus secara mandiri mendaftarkan diri
menjadi PKP tanpa menunggu otoritas perpajakan mengukuhkan perusahaan sebagai PKP. Jika semua syarat
sudah terpenuhi.

3. Setiap orang yang dengan sengaja tidak mendaftarkan diri atau menyalahgunakan atau menggunakan tanpa
hak NPWP atau Pengukuhan PKP, sehingga dapat merugikan pada pendapatan negara dipidana dengan pidana
penjara paling singkat 6 (enam) bulan dan paling lama 6 (enam) tahun dan denda paling sedikit 2 (dua) kali
jumlah pajak terutang yang tidak atau kurang dibayar dan paling tinggi 4 (empat) kali jumlah pajak terutang
yang tidak atau kurang bayar.

Pidana tersebut di atas ditambah 1 (satu) kali menjadi 2 (dua) kali sanksi pidana, apabila seseorang melakukan
lagi tindak pidana di bidang perpajakan sebelum lewat 1 (satu) tahun, terhitung sejak selesainya menjalani
pidana penjara yang dijatuhkan.

Setiap orang yang melakukan percobaan untuk melakukan tindak pidana menyalahgunakan atau menggunakan
tanpa hak Nomor Pokok Wajib Pajak atau Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak, atau menyampaikan Surat
Pemberitahuan dan/atau keterangan yang isinya tidak benar atau tidak lengkap, dalam rangka mengajukan
permohonan restitusi atau melakukan kompensasi pajak atau pengkreditan pajak, dipidana dengan pidana
penjara paling singkat 6 (enam) bulan dan paling lama 2 (dua) tahun dan denda paling sedikit 2 (dua) kali
jumlah restitusi yang dimohonkan dan/atau kompensasi atau pengkreditan yang dilakukan dan paling banyak 4
(empat) kali jumlah restitusi yang dimohonkan dan/atau kompensasi atau pengkreditan yang dilakukan.

Fungi fungsi Pengukuhan PKP sendiri antara lain :

1. Sebagai identitas PKP yang bersangkutan;

2. Pengawasan dalam melaksanakan hak dan kewajiban di bidang PPN dan PPnBM; dan

3. Sarana dalam pemenuhan kewajiban Pajak Pertambahan Nilai & Pajak Penjualan Barang Mewah
(PPnBM).

4. Dari pembahasan diatas aktivitas-aktivitas jasa PT Zawazi yang merupakan objek PPN sebagai berikut :
Secara umum, jasa perhotelan merupakan jenis jasa tertentu yang tidak dikenai PPN. Ketentuan tersebut diatur
dalam Pasal 4A ayat (3) huruf l Undang-Undang No. 8 Tahun 1983 tentang Pajak Pertambahan Nilai (PPN)
s.t.d.t.d Undang-Undang No. 7 Tahun 2021 tentang Harmonisasi Peraturan Perpajakan (UU PPN s.t.d.t.d UU
HPP).
Kemudian, berdasarkan UU No. 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah s.t.d.t.d UU No. 1
Tahun 2022 tentang Hubungan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (UU PDRD
s.t.d.t.d UU HKPD), jasa perhotelan merupakan salah satu objek pajak barang dan jasa tertentu (PBJT) yang
pemungutannya menjadi kewenangan pemerintah daerah tingkat kabupaten/kota.

Adapun jasa tertentu dalam kelompok jasa perhotelan yang tidak dikenai PPN meliputi jasa penyewaan kamar
dan/atau jasa penyewaan ruangan di hotel, hostel, vila, pondok wisata, motel, losmen, wisma pariwisata,
pesanggrahan, rumah penginapan, guest house, bungalow, tempat tinggal pribadi yang difungsikan sebagai
7 dari 2
EKSI4202

hotel, dan glamping.

Hal ini sebagaimana dinyatakan dalam Pasal 6 ayat (1) Peraturan Menteri Keuangan No. 70/PMK.03/2020
tentang Kriteria dan/atau Rincian Makanan dan Minuman, Jasa Kesenian dan Hiburan, Jasa Perhotelan, Jasa
Penyediaan Tempat Parkir, Serta Jasa Boga atau Katering, yang Tidak Dikenai Pajak Pertambahan Nilai
(PMK 70/2020).

Kemudian, jasa penyewaan kamar yang dimaksud dapat meliputi jasa penyediaan akomodasi dan fasilitas
penunjang termasuk fasilitas tambahannya serta fasilitas terkait untuk tamu yang menginap. Adapun yang
dimaksud dengan fasilitas tambahannya ialah fasilitas penunjang yang terkait secara langsung dengan jasa
penyewaan kamar.

Misalnya, pelayanan kamar (room service), pendingin udara (air conditioning), binatu (laundry and dry
cleaning), kasur tambahan (extra bed), furnitur dan perlengkapan tetap (fixture), telepon, brankas (safety box),
internet, televisi satelit/kabel, dan minibar.

Sementara itu, fasilitas untuk tamu yang menginap merupakan fasilitas yang memiliki hubungan secara
langsung dengan kegiatan jasa penyewaan kamar dan hanya diperuntukkan bagi tamu yang menginap.
Contohnya, fasilitas olahraga dan hiburan, fotokopi, teleks, faksimile, dan transportasi hotel.

Namun demikian, tidak semua kegiatan penyerahan jasa yang dilakukan oleh pengusaha perhotelan tidak
dipungut PPN. Sesuai dengan Pasal 6 ayat 6) PMK 70/2020, terdapat 3 jenis jasa yang disediakan oleh pihak
hotel yang ditetapkan sebagai objek PPN.

Ketiga jenis jasa yang dimaksud ialah sebagai berikut.

- jasa penyewaan ruangan untuk selain kegiatan acara atau pertemuan di hotel, hostel, vila, pondok wisata,
motel, losmen, wisma pariwisata, pesanggrahan, rumah penginapan dan sejenisnya, tempat tinggal pribadi
yang difungsikan sebagai hotel, atau perkemahan mewah. Jasa penyewaan ruangan yang dimaksud dapat
berupa penyewaan ruangan untuk anjungan tunai mandiri (ATM), kantor, perbankan, restoran, tempat
hiburan, karaoke, apotek, toko retail, dan klinik;
- jasa penyewaan unit dan/atau ruangan, termasuk tambahannya serta fasilitas penunjang terkait lainnya, di
apartemen, kondominium, dan sejenisnya; dan
- jasa biro perjalanan atau perjalanan wisata yang diselenggarakan oleh pengelola jasa perhotelan.

SOAL No. 2

1. Wajib Pajak mempunyai hak untuk mengajukan keberatan atas suatu ketetapan pajak dengan mengajukan
keberatan secara tertulis kepada Direktur Jenderal Pajak paling lambat 3 bulan sejak tanggal dikirim surat
ketetapan pajak atau sejak tanggal pemotongan atau pemungutan kecuali apabila Wajib Pajak dapat
menunjukkan bahwa jangka waktu tersebut tidak dapat dipenuhi karena keadaan di luar kekuasaannya.
Atas keberatan tersebut Direktur Jenderal Pajak akan memberikan keputusan paling lama dalam jangka waktu
12 (dua belas) bulan sejak surat keberatan diterima.

Batas waktu terakhir Perusahaan mengajukan permohonan keberatan


- Keberatan harus diajukan dalam jangka waktu 3 bulan sejak tanggal SKP atau sejak tanggal dilakukan
pemotongan/ pemungutan, kecuali Wajib Pajak dapat menunjukkan jangka waktu tersebut tidak dapat
dipenuhi karena di luar kekuasaannya
- Surat keberatan yang diantar langsung ke Kantor Pelayanan Pajak, maka jangka waktu 3 bulan dihitung
sejak tanggal SKP atau sejak dilakukan pemotongan/pemungutan oleh pihak ketiga sampai saat keberatan
diterima oleh Kantor Pelayanan Pajak.
- Surat keberatan yang dikirim melalui pos (harus dengan pos tercatat), maka jangka waktu 3 bulan dihitung
8 dari 2
EKSI4202

sejak tanggal SKP atau sejak dilakukan pemotongan/pemungutan oleh pihak ketiga sampai dengan tanggal
bukti pengiriman melalui Kantor Pos dan Giro.

Jika lewat tiga bulan, surat keberatan tidak dianggap karena tidak memenuhi syarat formal. Tetapi juga
membolehkan jangka waktu lebih dari tiga bulan jika “dalam keadaan diluar kekuasaannya.” Inilah klausul
yang sering dimanfaatkan oleh Wajib Pajak. Pengajuan Keberatan tidak menunda kewajiban membayar pajak
dan pelaksanaan penagihan pajak.

2. Adakah jumlah kurang bayar yang harus dibayar oleh Perusahaan dalam proses mengajukan permohonan.
Menurut saya Ada berikut penjelasannya

Sebagian besar Wajib Pajak melakukan proses keberatan karena Surat Ketetapan Pajak (SKP) yang dianggap
tidak adil. Dan surat ketetapan pajak itu biasanya diterbitkan sebagai produk dari pemeriksaan pajak.
Keberatan umumnya didahului dengan proses pemeriksaan.

Syarat Pengajuan Keberatan

- Satu Keberatan harus diajukan untuk satu jenis dan satu tahun/masa pajak;
- Diajukan secara tertulis dalam bahasa Indonesia;
- Wajib menyatakan alasan-alasan secara jelas;
- Wajib menyebutkan jumlah pajak yang terutang menurut penghitungan Wajib Pajak.
- 1 (satu) keberatan diajukan hanya untuk 1 (satu) surat ketetapan pajak, untuk 1 (satu) pemotongan pajak,
atau untuk 1 (satu) pemungutan pajak;
- Wajib Pajak telah melunasi pajak yang masih harus dibayar paling sedikit sejumlah yang telah -disetujui
Wajib Pajak dalam pembahasan akhir hasil pemeriksaan atau pembahasan akhir hasil verifikasi, sebelum
Surat Keberatan disampaikan;

Dari Syarat pengajuan keberatan diatas maka PT. Good Food Indonesia harus melunasi pajak yang
masih harus dibayar paling sedikit sejumlah yang telah -disetujui Wajib Pajak dalam pembahasan
akhir hasil pemeriksaan atau pembahasan akhir hasil verifikasi, sebelum Surat Keberatan
disampaikan

3. Sanksi perpajakan yang akan dikenakan kepada Perusahaan jika jumlah pajak berdasarkan keputusan
keberatan adalah sebesar Rp 1.640.625.000

setelah terbitnya UU HPP, ketentuan dalam Pasal 25 ayat (9) UU KUP mengalami perubahan ketentuan
dalam Pasal 25 ayat (9) UU KUP mengalami perubahan. Adapun perubahan yang dimaksud adalah adanya
penurunan jumlah besaran sanksi yang harus dibayar wajib pajak apabila permohonan keberatan ditolak atau
diterima sebagian.

Pasal 25 ayat (9) UU KUP s.t.d.t.d UU HPP menyatakan hal berikut:

“(9) Dalam hal keberatan wajib pajak ditolak atau diterima sebagian, wajib pajak dikenai sanksi administrasi
berupa denda sebesar 30% (tiga puluh persen) dari jumlah pajak berdasarkan keputusan keberatan dikurangi
dengan pajak yang telah dibayar sebelum mengajukan keberatan.”

Kini, atas keputusan keberatan yang diajukan wajib pajak menyatakan menolak atau menerima sebagian,
sanksi denda yang dikenakan turun menjadi 30%. Jumlah penghitungan sanksi juga dihitung dari jumlah
pajak yang tertera di keputusan keberatan setelah dikurangi dengan jumlah pajak yang telah dibayar wajib
pajak sebelum mengajukan keberatan.

Sanksi
= 30% x Rp 1.640.625.000
9 dari 2
EKSI4202

= Rp 492.187.500

Berdasarkan pada penghitungan tersebut maka sanksi berupa denda yang harus dibayar oleh PT. Good Food
Indonesia adalah senilai Rp 492.187.500

4. Upaya hukum lain jika permohonan keberatan Perusahaan ditolak karena tidak memenuhi ketentuan formal
mengenai jangka waktu pengajuan permohonan

a. PENGAJUAN BANDING

Apabila Wajib Pajak masih belum puas dengan Surat Keputusan Keberatan atas keberatan yang diajukannya,
maka Wajib Pajak masih dapat mengajukan banding ke Badan Peradilan Pajak.

Banding adalah upaya hukum yang dapat dilakukan oleh Wajib Pajak atau penanggung Pajak terhadap suatu
keputusan yang dapat diajukan Banding, berdasarkan peraturan perundang-undangan perpajakan yang
berlaku. Putusan Banding adalah putusan badan peradilan pajak atas banding terhadap Surat Keputusan
Keberatan yang diajukan oleh Wajib Pajak.

Syarat Pengajuan Banding

- Wajib Pajak dapat mengajukan permohonan banding hanya kepada badan peradilan pajak atas Surat
Keputusan Keberatan.
- Permohonan diajukan secara tertulis dalam bahasa Indonesia dengan alasan yang jelas paling lama 3
(tiga) bulan sejak Surat Keputusan Keberatan diterima dan dilampiri dengan salinan Surat Keputusan
Keberatan tersebut.
- Terhadap 1 (satu) Keputusan diajukan 1 (satu) Surat Banding.

Yang dapat mengajukan banding ke Pengadilan Pajak:

- Bagi Wajib Pajak Badan oleh Pengurus;


- Bagi Wajib Pajak Orang Pribadi adalah yang bersangkutan atau ahli warisnya;
- Kuasa Hukum dari butir diatas.
- Pencabutan Banding

Terhadap Banding dapat diajukan surat pernyataan pencabutan kepada Pengadilan Pajak.

b. PENINJAUAN KEMBALI

Apabila Wajib Pajak masih belum puas dengan Putusan Banding, maka Wajib Pajak masih memiliki hak
mengajukan Peninjauan Kembali kepada Mahkamah Agung. Permohonan Peninjauan Kembali hanya dapat
diajukan 1 (satu) kali kepada Mahkamah Agung melalui Pengadilan Pajak. Pengajuan permohonan PK
dilakukan dalam jangka waktu paling lambat 3 (tiga) bulan terhitung sejak diketahuinya kebohongan atau
tipu muslihat atau sejak putusan Hakim Pengadilan pidana memperoleh kekuatan hukum tetap atau
ditemukannya bukti tertulis baru atau sejak putusan banding dikirim.
Mahkamah Agung mengambil keputusan dalam jangka waktu 6 (enam) bulan sejak permohonan PK
diterima.

5. Hal yang perlu dipertimbangkan oleh Perusahaan jika ingin mengajukan banding

- Proses banding pajak memang terbilang cukup lama, pengadilan pajak wajib menetapkan putusan paling
lambat 12 bulan sejak surat banding pajak diterima.
10 dari
EKSI4202

- Apabila permohonan banding pajak ditolak atau dikabulkan namun hanya sebagian, maka wajib pajak
dikenai sanksi administrasi berupa denda 100% dari jumlah pajak berdasarkan putusan banding.
Kemudian dikurangi dengan pembayaran pajak yang telah dibayar sebelum mengajukan keberatan.

11 dari

Anda mungkin juga menyukai