Komponen gaji dan upah yang dibayarkan kepada tenaga kerja terdiri atas
gaji pokok (basic pay) dan tunjangan-tunjangan. Gaji pokok untuk tenaga
kerja pabrik dimasukkan dalam kelompok kos tenaga kerja langsung,
sementara semua tunjangan dimasukkan dalam kelompok kos overhead
pabrik.
1. Premi Lembur
Tambahan kompensasi yang dibayarkan atas waktu lembur dipisahkan dari gaji regular dan
dibebankan ke kos overhead.
Sebuah perusahaan membayar karyawan mereka dengan
tariff regular Rp25.000 per jam sampai dengan 40 jam
kerja. Jika jam kerja melebihi 40 jam maka setiap
kelebihan jam akan dipertimbangkan sebagai lembur
dan dibayar Rp30.000 per jam. Seorang karyawan telah
bekerja selama 45 jam dalam minggu ini. Dengan
demikian, perhitungan gaji yang diterima oleh karyawan
tersebut adalah sebagai berikut.
- Gaji regular : Rp25.000 x 4 =
Rp1.125.000
- Premi lembur : Rp 5.000 x 5 = Rp 25.000
- Jumlah gaji dan upah :
Rp1.150.000
2. Premi Shift
Perusahaan manufaktur biasanya bekerja secara kontinu. Oleh karena itu, karyawan bekerja dengan sistem
shift. Ada shift karyawan yang bekerja di siang hari dan ada karyawan yang bekerja di malam hari.
Setelah jangka waktu yang panjang bagi karyawan memberikan jasa kepada
perusahaan, umumnya mereka menerima vakasi dan holiday. Kompensasi seperti ini disebut
pembayaran nonproduktif karena pekerja menerima insentif tanpa memberi kontribusi pada
output. Tidak seperti bonus, vakasi dan holiday ini didasarkan pada kebijakan perusahaan
dan oleh karena itu sudah diketahui sebelumnya dengan pasti. Dengan demikian, dapat
dibebankan setiap minggu secara sama proporsional dengan pembayaran vakasi dan
holiday.
5. Pensiun
Pensiun merupakan bagian dari kos tenaga kerja secara keseluruhan. Program pensiun melibatkan
profesi aktuaria yang mengestimasi umur peserta, menentukan kos pensiun melalui serangkaian
formulasi yang rumit. Untuk menentukan kos pensiun perlu mempertimbangkan faktor-faktor berikut.
a. Jumlah pekerja yang pensiun/berhenti setiap tahun
b. Jumlah manfaat yang dibayarkan untuk setiap pekerja yang pension
c. Jangka waktu atau lama waktu pembayaran manfaat pensiun
d. Jumlah penghasilan yang diperoleh dari investasi dana pensiun
e. Jumlah biaya administrasi
f. Manfaat bagi pekerja yang meninggal sebelum masa pensiun
g. Kos pension yang berkaitan dengan tenaga kerja pabrik didebitkan ke kos overhead pabrik.
B. Produktivitas dan Kos Tenaga Kerja
Gaji dan upah secara langsung atau tidak langsung berkaitan dengan produktivitas
dan keahlian tenaga kerja. Oleh karena itu, perencanaan yang memadai, motivasi,
pengendalian dan akuntansi untuk kos tenaga kerja dan produktivitas merupakan
masalah penting dalam pengelolaan suatu perusahaan.
Produktivitas secara umum merupakan rasio antara output dan input. Jika output
meningkat sementara input tetap maka rasio produktivitas meningkat. Atau jika
jumlah output tetap sementara jumlah input yang digunakan lebih sedikit maka
rasio produktivitas juga meningkat.
1. Perencanaan Produktivitas
Rencana peningkatan produktivitas harus konsisten dengan rencana-rencana yang
sudah ada seperti budget operasi dan budget modal, penelitian dan pengembangan,
teknologi yang dimiliki dan rencana pengembangan karyawan.
2. Mengukur Produktivitas
Tujuan pengukuran produktivitas adalah menyediakan indeks yang ringkas dan
akurat untuk membandingkan antara hasil aktual dengan target atau standar
kinerja. Namun demikian, ukuran yang digunakan secara luas adalah output fisik
per jam kerja langsung. Ukuran ini hanya mempertimbangkan satu elemen input,
yaitu tenaga kerja dan mengabaikan faktor-faktor lainnya.
C. Program Gaji
Proses penetapan gaji seringkali melibatkan tiga pihak atau dikenal dengan
nama tri-partit, yaitu pihak perusahaan, asosiasi tenaga kerja, dan
pemerintah. Secara intern perusahaan pelaksanaan program gaji memerlukan
keterlibatan semua pihak baik dari bagian personalia, serikat pekerja, bagian
pabrik, maupun akuntan dan kontroler perusahaan.
1. Tujuan Program Gaji
Tujuan utama program gaji adalah memberikan insentif atau rangsangan agar
tenaga kerja memproduksi lebih banyak sehingga mereka memperoleh lebih
banyak upah, tetapi pada saat yang bersamaan terjadi peningkatan output
sehingga kos per unit turun. Program gaji yang diterapkan harus diyakini akan
mampu meningkatkan produktivitas.
Program gaji yang disepakati antara pihak manajemen dan karyawan diharapkan
mampu merangsang karyawan untuk lebih produktif dengan tujuan penghasilan
karyawan meningkat dan dalam waktu bersamaan kos per unit mengalami
penurunan.
2. Tipe-tipe Program Gaji