Anda di halaman 1dari 32

BIAYA TENAGA

KERJA
ANGGOTA 10

Sonia sukma maharani


01 210803104049
02 Jennifer Deassy Nenobais
210803104061

Nur faizah
03 210803104048
BIAYA TENAGA KERJA

01 KOMPONEN BIAYA KERJA


02 PRODUKTIVITAS DAN BIAYA
TENAGA KERJA

03 PROGRAM INSENTIF
04 KURVA PEMBELAJARAN

05 ORGANISASI UNTUK
PENGENDALIAN BIAYA TENAGA 06 AKUNTANSI BIAYA TENAGA KERJA

KERJA
01

KOMPONEN BIAYA TENAGA KERJA


01

Biaya tenaga kerja merupakan salah satu dari tiga elemen biaya produksi.Elemen biaya produksi terdiri
atas Biays Bahan Baku, Biaya Tenaga Kerja, dan Biaya Overhead Pabrik. Kontribusi tenaga kerja
terhadap proses produksi merupakan segala usaha fiik dan mental yang dikerahkan oleh karyawan pabrik
untuk mengelola bahan baku menjadi barang jadi.
Komponen biaya tenga kerja meliputi :
1. Gaji dan Upah Reguler
2. Insentif
3. Tunjangan (fringe benefit)
02

PRODUKTIVITAS DAN BIAYA TENAGA

KERJA
02 PRODUKTIVITAS DAN BIAYA TENAGA KERJA

Hubungan antara output yang dihasilkan oleh tenaga kerja dan input yang digunakan.

•Output meliputi barang dan jasa yang dihasilkan.


•Input yang dikeluarkan merupakan sumber daya ekonomis yang dapat meliputi barang atau jasa yang
dikorbankan.

Perbandingan antara jumlah barang atau jasa yang dihasilkan oleh karyawan dan jumlah barang atau jasa yang
dikorbankan menggambarkan produktifitas tenaga kerja. Produktifitas dinyatakan meningkat apabila sesuai
dengan hal-hal berikut:

•Output bertambah dengan input yang sama


•Output tetap dengan input yang semakin kecil
•Output bertambah dengan input yang lebih kecil
•Output dan input bertambah dengan proporsi penambahan output yang lebih besar dibandingkan dengan
penambahan input.
•Output dan input berkuran dengan proporsi pengurangan output yang lebihkecil dibandingkan dengan
pengurangan input
02.1 PERENCANAAN PRODUKTIVITAS

Faktor yang harus diperhatikan dalam perencanaan produktivitas tenga kerja :

•Kejelasan perngertian produktivitas.

•Tindakan yang harus dilakukan untuk memperbaiki produktivitas dan pihak yang bertanggung
jawab terhadapnya.

•Komitmen manajemen

•Karyawan

•Manajer yang terlibat dalam perencanaan dan implementasinya

•Pengukuran peningkatan produktivitas yang jelas


02.2 PENGUKURAN PRODUKTIVITAS

Faktor yang mempengaruhi produktifitas tenaga kerja:

•Pola manajemen

•Peralatan dan mesin pabrik yang dipakai

•Bahan baku yang digunakan

•Kualitas orangnya
02.3 DAMPAK EKONOMIS PRODUKTIVITAS

Apabila produktivitas meningkat, laba perusahaan dan penghasilan karyawan juga


akan meningkat. Selain itu, peningkatan produktivitas memampukan masyarakta
untuk mendapatkan lebih banyak barang dan jasa dengan kualitas lebih baik
karena adanya efisiensi dalam penggunaan sumber daya ekonomi.
02.4 MANAJEMEN SUMBER DYA MANUSIA

Manajemen sumber daya manusia perusahaan sangat menentukan produktivitas tenaga kerja.

Berikut ini karakteristik manajemen sumber daya manusia yang baik:

•Karywan yang melakukan pekerjaan adalah karyawan yang kompeten di bidangnya

•Pengambilan keputusan harus terjadi pada tingkat manajemen yang lebih rendah

•Karyawan yang partisipatif yang mampu untuk meningkatkan kepuasan kerja dan komitmen
terhadap tujuan perusahaan

•Berbagai ide yang muncul dari karyawan harus didengar


03

PROGRAM INTENSIF
03 PROGRAM INTENSIF

Program intensif yang baik adalah:

•Mengandung standar pencapaian prestasi yang adil

•Memberikan insentif secra proporsional dengan kelebihan pencapaian prestasi


diatas standar

•Aplikatif terhadap kondisi kerja karyawan


03.1 TUJUAN PROGRAM INTENSIF

•Meransang karyawan untuk memproduksi lebih banyak produk

•Memberikan kompensasi yang lebih besar kepada karyawan sesuai dengan prestasinya

•Mengurani biaya produksi per unit


03.2 TUJUAN PROGRAM INTENSIF

•Meransang karyawan untuk memproduksi lebih banyak produk

•Memberikan kompensasi yang lebih besar kepada karyawan sesuai dengan prestasinya

•Mengurani biaya produksi per unit

Pengaruh Insentif Terhadap Biaya Konversi Per Unit


03.3 JENIS PROGRAM INTENSIF

Target program insentif adalah karyawan pabrik.


Program imsentif dirancang untuk meningkatkan
produktivitas tenaga kerja secara indivual meliputi:

•Straight piecework plan


•One hundred percent bonus plan
04

KURVA PEMBELAJARAN
04 KURVA PEMBELAJARAN

Teori Kurva Pemelajran adalah teori yang menyatakan bahwa setiap akumulasi unit produk yang
dihasilkan dua kali lipat, akumulasi rerata waktu per unit yang dibutruhkam untuk memproduksi
produk yang sama akan menurun.
04.1 TINGKAT PEMBELAJARAN

Pengurangan waktu untuk produksi karena adanya proses pemelajaran bis bervariasi. Persentase
initidak absolut dan tergantung pada terstryktur atau tidaknya suatu pekerjaab, frekuensi pelaksanaan
pekerjaan yang sama, dan lingkungan kerja. Contoh dan buku literatur sering mnggunakan
pengurangan waktu 10% atau 20%. Hal ini berarti bahwa tingkat pemelajaran (learning rate ) adalah
90% atau 80%.
Untuk menghitung besarnya tingkat pemejaran antar dua periode produksi dotentukan dengan rumus
berikit :

RATA-RATA INPUT PERIODE 1 + PRIODE 2


TINGKAT PEMBELAJARAN =
RATA-RATA INPUT PERIODE 1
04.2 MANFAAT KURVA PEMBELAJARAN

•Mampeljari keterampilan dan cara baru untuk menghasilkan produk yang sama secara berulang
ulang

•Manajemnen dapat menggunkan laporan prbandingan antara hasil yang sesunggunya dan hasil kurva
pemelajaran untuk menilai kinerja karyawan.

•Informasi ini membantu manajemn untuk menentukan sistem insentif yang akan dipakai.
04.3 DAMPAK AUTOMASI TERHAFAP KURVA PEMBELAJARAN

Adanya automasi produksi membuat perusahaan memiliki lebih besar investasi dalam mesin dan
peralatan dan semakin sedikit tenaga kerja. Oleh karna itu, komposisi biaya tenga kerja akan semakin
kecil dibandigkan dengan biaya produksi total sehingg signifikansi kurva pemelajaran tidak begitu
besar. Mesin dan peralatan automasi tidak memiliki proses pemelajaran operasi karena mesin dan
peralatan memproduksi setiap unit produk dalam waktu yang bersamaan dan dengan cara yang ama
dengaan produksi unit kesribu.
05

ORGANISASI UNTUK PENGENDALIAN

BIAYA TENAGA KERJA


05Penentuan biaya
ORGANISASI UNTUK PENGENDALIAN BIAYA TENAGA KERJA
tenaga kerja melibatkan beberapa fakto yang terdiri dari:

•Sejarah pekerjaan setiap karyawan, yaitu tanggal diterima, tarif gaji dan upah, posisi awal, Pendidikan dan
pelatihan tambahan, serta promosi.

•Peraturan ketenagakerjaan dan perpajakan yang dibuat oleh pemerintah.

•Penetapan waktu dan biaya tenaga kerja untuk tujuan pembandingan.

•Sistem kompensasi untuk setiap jenis pekerjaan.

•Jam kerja, tarif gaji dan upah, total penghasilan, serta potongan gaji dan upah untuk setiap karyawan.

•Jumlah jam dan biaya tenaga kerja langsung dan tidak langsung yang ditentukan untuk setiap pekerjaan, proses,
atau seksi.

•Total biaya tenaga kerja setiap seksi pada setiap periode penggajian.

•Kompilasi penghasilan dan pengurangan dari penghasilan kumulatif untuk setiap karyawan.
05 PENENTUAN TENAGA KERJA JUGA MELIBATKAN BEBERAPA SEKSI
Seksi Personalia

Seksi Perencanaan
Seksi
Prpduksi
Penggajian

Seksi Seksi
Biaya Pencatatan
Waktu
06

AKUNTANSI BIAYA TENAGA KERJA


06.1 GAJI DAN UPAH REGULER

Gaji dan upah reguler dihitung dengan cara mengalikan tarif gaji dan upah dengan jam kerja karyawan yang
tertera dalam kartu hadir. Dan hasil perkalian ini menunjukan penghasilan karyawan.

Sebagai contoh, PT ABC memiliki 12 orang karyawan yang terdiri atas 5 orang karyawan produksi, 4 orang
karyawan administrasi dan umum dan 3 orang karyawan pemasaran. Berdasarkan kartu hadir dan kartu jam
kerja, perhitungan oengahasilam karyawan untuk satu bulan tampak seperti dalam perga 10.12
Keterangan Perhitungan Total
Seksi produksi
Tenaga kerja langsung 4 orang x 140jam x Rp800 Rp448.000
Tenaga kerja tidak langsung 1 orang x Rp175.000 Rp175.000
Seksi administrasi dan umum 4 orang x Rp150.000 Rp600.000
Seksi pemasaran 3 orang x Rp150.000 Rp450.000
Rp.1.673.000
Iuran asuransi 2% x Rp1.673.000 Rp33.460
Iuran pensiun 2.5% x Rp1.673.000 Rp41.825
Pajak penghasilan karyawan 10% x Rp1.673.000 Rp167.300

( Rp242.585 )
Penghasilan bersih Rp1.673.000 - Rp242.585 Rp1.430.415
06.1 GAJI DAN UPAH REGULER

JURNAL PENGAKUAN GAJI DAN UPAH JURNAL DISTRIBUTOR GAJI DAN UPAH

Gaji dan upah Rp.1.673.000 Barang dalam proses Rp448.000


Utang gaji dan upah Rp1.430.415 Biaya overhead pabrik sesungguhnya Rp175.000
Utang gaji dan upah Rp33.460 Biaya gaji adminitrasi dan umum. Rp600.000
Utang iuran asuransi Rp41.825 Biaya gaji pemasaran Rp450.000
Utang iuran pensiun Rp167.300 Gaji dan upah Rp1.673.000

JURNAL PEMBAYARAN GAJI DAN UPAH


Utang gaji dan upah Rp1.430.415
Utang iuran asuransi Rp33.460
Utang iuran pensiun Rp41.824
Utang pajak penghasilan karyawan Rp167.300
Kas Rp1.673.000
06.2 TUNJANGAN ASURANSI DAN TUJANGAN PENSIUN

Ada perusahaan yang membedakan iuran pensiun dan iuran


asuransi kepada karyawannya saja tanpa ada bagian yang
ditanggung oleh perusahaan. Tetapi ada juga perusahaan yang
menanggung sebagian iuran asuransi dan iuran pensiun untuk
kepentingan karywannya.

Sebagai contoh, seorang karyawan pabrik PT ABC memiliki


jam kerja 140 dengan tarif upah Rp800 perjam, besarnya iuran
asuransi dan iuran pensiun ditentukan masing- masing 4% dan
5%. Perusahaan memutuskan untuk memberikan tunjangan
asuransi dan pensiun masing masing 50% dari iuran asuransi
dan pensiun tersebut. Tunjangan asuransi dan tunjangan pensiun
diperlakukan sebagai biaya overhead pabrik. Perhitungan
penghasilan karyawan yang bersangkutan tampak dalam peraga
10.13. berikut jurn untuk mencatat pengakuan dan distribusi
gaji dan upah
06.3 TUNJANGAN LIBURAN

Ada perusahaan yang tidak memberikan kompensasi kepada karyawan untuk masa liburan. Tetapi, ada juga
perusahaan yang memberikan kompensasi kepada karyawan untuk masa liburan. Kompensasi yang diberikan kepada
karyawan untuk masa liburan tersebut dinamakan tunjangan liburan.

Sebagai contoh, PT ABC membayar upah Rp100.000 per Minggu untuk setiap karyawan pabrik. Ada 52 Minggu
dalam setahun dan 2 Minggu digunakan sebagai masa liburan. Perusahaan menentukan tunjangan liburan dalam
setahun untuk seorang karyawan pabrik sebesar Rp125.000. Tunjangan liburan sebesar Rp125.000 tersebut
merupakan pembayaran ya b ditanggungkan Samapi dengan dibayar kepada karyawan pada saat liburan. Tunjangan
tersebut dicatat sebagai biaya overhead pabrik dan utang tunjangan liburan sebesar Rp2.500 ( Rp125.000/50
Minggu ) untuk setiap periode pembayaran upah jurn yang dibuat untuk mencatat pengakuan upah dan tunjangan
liburan seorang dalam seminggu serta distribusinya adalah sebagai berikut.
Barang dalam proses Rp100.000
Gaji dan upah Rp102.500 Biaya overhead pabrik sesungguhnya Rp 2.500
Utang gaji dan upah. Rp100.000 Gaji dan upah
Utang tunjangan liburan Rp2.500 Rp102.500
06.4

PREMI LEMUR

Lembur ( over time ) adala selisi antara lama waktu kerja yag sesungguhnya dan lama waktu kerja normal yang
ditentukan perusahaan. Karyawan yang bekerja lembur akan memperoleh kompensasi yang melipiputi (1) gaji atau upah
reguler dan (2) premi lember.

Sebagai contoh, jam kerja normal PT ABC adalah 8 jam sehari dan hari kerja adalah 6 hari semingg. Dengan jam krja
dan jumlah hari kerja dalam seminggu tersebut maka total jam kerja normal dalam seminggu adalah 48 jam (8jam x
6hari). Tarif upah perjam yang ditentukan oleh perusahaan adalah Rp2.000 dan premi lembur sebesar 50%. Apabila
seorang karawan bekerja selama 52 jam dalam suatu minggu maka penghasilan karyawan yang bersangkurtan dalam
minggu tersebut tampak seperti dalam

Jam kerja reguler 48jam @Rp2000 Rp96.000


Lembur 4jam @Rp2.000 Rp8.000
Premi lembeur 4jam @Rp1.000(50% x Rp2.000) Rp4.000
Total Rp108.000
06.4

PREMI LEMUR

Bonus merupakan kompensasi tambahan yang diberikan oleh perusahaan kepada kaywan karena berbagai alasan, seperti
pencapaian laba di atas target dan penjualan di atas jumlah yang di anggarkan. Selain itu ada perusahaan yang
memberikan bonus dengan alasan untuk memeperkecil biaya tenaga kerja. Perusahaan tidak mningkatkan tarif gaji dan
upah tetapi tetapi memberikan bonus di akhir taun.
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai