Anda di halaman 1dari 5

AKUNTANSI BIAYA KERJA LANGSUNG

A. Pengertian Biaya Tenaga Langsung


Biaya tenaga kerja langsung (direct labor cost) adalah upah atau gaji yang
dibayarkan kepada karyawan yang terlibat langsung dalam proses pembuatan sebuah
produk. Di mana para karyawan tersebut terlibat secara langsung dalam proses produksi. Dalam
kasus ini biaya tersebut dapat ditelusuri dari kegiatan pengolahan bahan hingga menjadi sebuah
barang jadi atau Produk Akhir. Contoh dari (direct labor cost) meliputi upah serta gaji operator
mesin dan lainnya.
Dalam beberapa bisnis pengeluaran ini jumlahnya lebih dari upah yang dibayarkan pada
karyawan. Ini mungkin akan mencakup tunjangan karyawan seperti asuransi kesehatan dan jiwa,
asuransi kompensasi pekerja, kontribusi pensiun yang disesuaikan dengan perusahaan, dan pajak
gaji untuk semua pekerja langsung.
Akuntan manajerial memisahkan biaya tenaga kerja langsung dari biaya tenaga
kerja tidak langsung untuk bahan analisis dalam rangka meningkatkan proses produksi.
Jika biaya tenaga kerja meningkat karena kenaikan upah minimum atau negosiasi ulang
serikat, mereka mungkin akan menyarankan untuk melakukan otomatisasi dalam beberapa
tahap produksi. Dengan demikian, perusahaan membutuhkan lebih sedikit pekerja dan
mengurangi tekanan kenaikan biaya. Memang, gagasan otomasi ini umum untuk
perusahaan manufaktur, meskipun pada kenyataannya, tidak eksklusif untuk industri ini
saja. Di sektor perkebunan kelapa sawit misalnya, jika dulu semua pekerjaan dilakukan
oleh buruh secara manual, maka sekarang beberapa pekerjaan telah dibantu oleh mesin,
misalnya mesin penanam dan mesin panen. Dengan cara ini perusahaan dapat memotong
biaya tenaga kerja langsung.
Perusahaan perlu melakukan perencanaan tenaga kerja. Hal ini akan menjadi dasar
menetapkan anggaran berapa besarnya biaya tenaga kerja ini. Ada beberapa hal yang harus
diperhatikan dalam melakukan perencanaan tenaga kerja :

• Pencarian atau penarikan tenaga kerja

• Kebutuhan tenaga kerja

• Pelatihan bagi tenaga kerja baru

• Besarnya gaji dan upah yang harus diterima pekerja

• Evaluasi serta spesifikasi pekerjaan yang akan dilakukan tenaga kerja

• Pengawasan tenaga kerja


Mengapa harus menghitung anggaran biaya tenaga kerja langsung ? Anggaran
tersebut akan dipakai sebagai dasar perhitungan besarnya direct cost labor per unit. Data
tersebut nantinya akan dipakai untuk menentukan harga pokok produksi per unit. Selain
itu, anggaran tersebut juga dipakai untuk menentukan besarnya biaya overhead dan bahan
baku pabrik.

Besarnya anggaran untuk direct labor cost setahun sangat tergantung dengan
berapa anggaran jam kerja dan tarif per jam kerja langsung. Selain itu anggaran biaya
tenaga kerja langsung juga merupakan sebuah anggaran yang menjelaskan secara
terperinci tentang upah. Terutama upah yang dibayarkan pada tenaga kerja langsung
selama periode mendatang

B. Akuntansi Biaya Kerja Langsung

Akuntansi Biaya tenaga kerja terbagi menjadi tiga golongan utama, yaitu gaji dan
upah reguler, premi lembur dan biaya yang berkaitan dengan tenaga kerja. Metode paling
sederhana untuk menghitung biaya tenaga kerja langsung dapat kita lakukan dengan
mengalikan total jam kerja dengan tingkat upah untuk periode waktu yang bersangkutan.
Rumusnya terlihat seperti berikut ini:

Biaya Tenaga Kerja Langsung = Total Jam Kerja x Tingkat Tenaga Kerja.

Seperti dalam biaya bahan baku, tidak semua gaji dan upah tenaga kerja masuk dalam
kategori biaya tenaga kerja langsung. Misalnya adalah mandor atau satpam pabrik, mereka
tidak terlibat dalam proses produksi. Oleh karena itu, gaji mereka tidak masuk ke
komponen ini, melainkan sebagai biaya tenaga kerja tidak langsung. Secara umum, biaya
tenaga kerja tidak langsung mencakup biaya tenaga kerja yang dibayarkan untuk
mendukung dan menjalankan bisnis seperti manajemen, administrasi atau pemeliharaan
gedung.

Cara mencatat Jurnal Gaji dan Upah Karyawan terbagi dengan empat tahapan yaitu :

a) Berdasarkan kartu hadir karyawan, baik untuk karyawan dibagian produksi,


pemasaran, ataupun administrasi dan juga umum, maka pembuatan daftar gaji dan
upah ini kemudian membuat daftar gaji dan juga upah karyawan. Berdasarkan
daftar gaji dan upah tersebut, lalu buatlah rekapitulasi gaji dan juga upah agar bisa
mengelompokkan gaji dan upah pada beberapa bagian. lalu, gaji dan juga upah
karyawan pabrik ini dirinci lagi pada upah karyawan langsung dan karyawan tidak
langsung dalam hubungannya dengan suatu produk. Berdasarkan rekapitulasi gaji
dan upah ini, maka bagian akuntansi untuk selanjutnya bisa membuat jurnal
seperti di bawah ini.

Barang Dalam Proses Biaya Tenaga Kerja Rp xxx


Biaya Overhead Pabrik Rp xxx

Biaya Administrasi dan Umum Rp xxx

Biaya Pemasaran Rp xxx

Gaji dan Upah Rp xxx

b) Berdasarkan daftar gaji dan upah ini, lalu bagian keuangan bisa membuat
bukti kas keluar dan cek untuk pengambilan uang dan bank. Nah, berdasarkan
bukti kas keluar tersebut, maka bagian akuntansi perusahaan bisa membuat jurnal
seperti di bawah ini.

Gaji dan Upah Rp xxx

Utang PPh Karyawan Rp xxx

Utang Gaji dan Upah Rp xxx

c) Setelah cek berhasil diuangkan ke bank, maka uang hagi dan upah selanjutnya
ditempatkan pada amplop gaji dan upah pada tiap karyawan. Upah gaji tersebut
lalu diberikan oleh juru bayar pada tiap karyawan yang memang berhak. Setiap
karyawan selanjutnya memberikan tanda tangan pada daftar gaji dan upah sebagai
bukti bahwa dirinya sudah menerima gaji senilai yang tercantum. Setelah itu,
bagian akuntansi membuat jurnal seperti dibawah ini:

Utang Gaji dan Upah Rp xxx

Kas Rp xxx

d) Tahap terahir adalah Penyetoran pajak penghasilan karyawan ke kas negara


selanjutnya harus dijurnal oleh bagian akuntansi seperti dibawah ini.

Utang PPh Karyawan Rp xxx

Kas Rp xxx

Contoh :
1. Misalkan seorang karyawan harus bekerja 40 jam per minggu. Upahnya Rp 600 per
jam. Dari 40 jam kerja tersebut misalnya 10 jam merupakan waktu menganggur, dan
sisanya digunakan untuk mengerjakan pesanan tertentu.

Perhitungan :
BDP-Biaya Tenaga Kerja Langsung 30 x Rp 600 = Rp 18.000

Biaya Overhead Pabrik Sesungguhnya 10 x Rp 600 = Rp 6.000

Gaji Dan Upah Rp 24.000

Pencatatan :

BDP- Biaya Tenaga Kerja Langsung Rp 18.000

BOP Sesungguhnya Rp 6.000

Gaji Dan Upah Rp 24.000

2. Perusahaan ABC hanya memperkerjakan 3 orang karyawan, Fitriani, Lala dan


Meddy. Berdasarkan kartu hadir minggu pertama bulan November 2010, bagian
pembuat daftar gaji dan upah membuat daftar gaji dan upah untuk perioda yang
bersangkutan. Menurut kartu hadir, karyawan Fitriani bekerja selama seminggu
sebanyak 35 jam, dengan upah per jam Rp 1.000; karyawan Lala bekerja selama
seminggu sebanyak 35 jam, dengan upah per jam Rp. 1.200; sedangkan Meddy
selama perioda yang sama bekerja 45 jam dengan tarif upah Rp 1.500. Menurut
kartu jam kerja, penggunaan jam hadir masing-masing karyawan tersebut disajikan
sebagai berikut:

Penggunaan Waktu Kerja Fitriani Lala Meddy


Untuk pesanan # 432 15 jam 20 jam 25 jam
Untuk pesanan # 321 15 jam 15 jam 10 jam
Untuk menunggu persiapan pekerjaan 5 jam 0 jam 10 jam

Buatlah jurnal akuntansi biaya gaji dan upah berdasarkan data tersebut!

Perhitunganya :
PT ABC
BIAYA BAHAN BAKU
MINGGU KE-1 NOVEMBER 2010
Distribusi Biaya Tenaga Kerja Fitriani Lala Meddy
Dibebankan sebagai biaya
tenaga kerja langsung:
Pesanan # 432 Rp 15.000 Rp 24.000 Rp 37.500
Pesanan # 321 Rp 15.000 Rp 18.000 Rp 15.000
Dibebankan sebagai BOP Rp 5.000 Rp 0 Rp 15.000

Jumlah upah minggu pertama Rp 35.000 Rp 42.000 Rp 67.500


bulan November 2010

PPh yang dipotong oleh perusahaan


20% dari upah minggu pertama
bulan November 2010 Rp 7.000 Rp 8.400 Rp 13.500

Jumlah upah bersih yang diterima


Karyawan Rp 28.000 Rp 33.600 Rp 54.000

Atas dasar rekapitulasi gaji dan upah tersebut, Bagian Akuntansi kemudian
menjurnal:

Barang Dalam Proses-Biaya Tenaga Kerja Rp 124.500


Biaya Overvead Pabrik Rp 20.000
Gaji dan Upah Rp 144.500

· Atas dasar bukti kas keluar, Bagian Akuntansi membuat jurnal sebagai berikut:

Gaji dan Upah Rp 144.500


Utang PPh Karyawan Rp 28.900
Utang Gaji dan Upah Rp 115.600

· Atas dasar daftar gaji dan upah yang telah ditandatangani karyawan, Bagian Akuntansi
membuat jurnal sebagai berikut:

Utang Gaji dan Upah Rp 115.600


Kas Rp 115.600

· Penyetoran PPh karyawan ke Kantor Perbendaharaan Negara dijurnal oleh Bagian


Akuntansi sebagai berikut:

Utang PPh Karyawan Rp 28.900


Kas Rp 28.900

Sumber : https://accurate.id/akuntansi/biaya-tenaga-kerja/

https://cerdasco.com/biaya-langsung/

https://www.academia.edu/9357711/CONTOH_SOAL_JAWAB_AKUNTANSI_BIAYA

Anda mungkin juga menyukai