Anda di halaman 1dari 10

RINGKASAN MATERI KULIAH PENGANTAR EKONOMI

MIKRO
“HARGA KESEIMBANGAN PASAR”
Dosen Pengampu: Rai Dwi Andayani W,SE.M.Si

Nama Anggota Kelompok :

NI WAYAN TIRTAYANTI (2002022497)

PUTU AYU DIANA GITA MAHARANI (2002022499)

NI KOMANG DEVI KRISTIANTI (2002022508)

NI LUH PUTU SUKMA ARDINI GIRI PUTRI (2002022509)

FAKULTAS EKONOMI BISNIS DAN PARIWISATA

UNIVERSITAS HINDU INDONESIA

2020/2021
HARGA KESEIMBANGAN

I. PENGERTIAN HARGA KESEIMBANGAN

Harga Keseimbangan adalah harga yang terbentuk pada titik pertemuan


kurva permintaaan dan kurva penawaran. Terbentuknya harga keseimbanagn di
pasar merupakan hasil kesepakatan antara pembeli dan penjual, dimana kuantitas
yang diminta dan yang ditawarkan sama besarnya.
Harga Keseimbangan sangat dipengaruhi oleh hukum permintaan dan
hukum penawaran. Hukum permintaan menyatakan bahwa permintaan suatu
barang atau jasa akan bertambah jika harga di pasar menurun. Sedangkan hukum
penawaran menyatakan bahwa penawaran akan bertambah jika harga barang atau
jasa di pasaran mengalami kenaikan harga. Berdasarkan kedua hukum tersebut,
dapat ditarik kesimpulan bunyi dari hukum harga keseimbangan yaitu jika jumlah
permintaan lebih besar dari jumlah penawaran, maka harga naik. Sementara bila
jumlah penawaran lebih besar dari jumlah permintaan, maka harga turun.

II. PROSES DAN FAKTOR TERBENTUKNYA HARGA KESEIMBANGAN

Proses terbentuknya harga keseimbangan berawal dari adanya interaksi


antara pembeli dengan penjual yang dilakukan secara wajar tanpa adanya tekanan
hingga merugikan salah satu pihak.
Faktor yang mempengaruhi harga keseimbangan yaitu :
 Permintaan terhadap barang atau jasa bertambah, tetapi jumlah barang atau
jasa terbatas
 Tinggi rendahnya biaya produksi
 Pandangan akan masa depan dari produsen atau konsumen
 Produsen mengetahui selera konsumen
 Penawaran terhadap barang atau jasa bertambah, tetapi daya beli konsumen
tetap atau berkurang

III. CARA MENGHITUNG HARGA KESEIMBANGAN


1. Menghitung Harga Keseimbangan dengan Tabel
Menghitung harga kesimbangan menggunakan tabel bisa dengan
mudah dilakukan dengan membuat tabel yang berisikan harga (P), jumlah
barang yang diminta (Qd), dan jumlah barang yang ditawarkan (Qs). Pada
tabel harga diisi list harga yang diberikan, pada Qd diisi list berapa jumlah
unit yang bisa ditawarkan dengan harga terkait.

Berikut contoh tabel dari harga keseimbangan produk X


P (Harga) Qd (Jumlah Permintaan) Qs (Jumlah Penawaran)
dalam Rp dalam Unit dalam Unit
1000 50 20
2000 40 20
3000 35 25
4000 30 30
5000 25 40
6000 20 50

Dari tabel tersebut bisa dilihat bahwa pada harga Rp. 4000, jumlah
permintaan dan jumlah penawarannya sama yaitu 30 unit. Ini artinya, harga
keseimbangan produk X terjadi pada harga Rp. 4000 dengan jumlah
keseimbangan yang terjadi yaitu 30 unit.

2. Menghitung Harga Keseimbangan dengan Kurva


Cara menentukan harga keseimbangan dengan kurva tidak berbeda
jauh dengan tabel. Hal yang dilakukan hanya dengan menjadikan P dan Q
sebagai kurva. Perpotongan antara D (Permintaan) dan S (Penawaran) yang
terbentuk dari garis kurva itulah yang merupakan harga keseimbangannya.

Berikut contoh dari penentuan Harga Keseimbangan dengan kurva dimana


datanaya sama seperti tabel di poin pertama.

Berdasarkan kurva di atas bisa dilihat bahwa titik pertemuan antara garis
kurva permintaan dan penawaran terjadi pada harga Rp. 4000 dan jumlah
barang 30 unit.


3. Menghitung Harga Keseimbangan dengan Pendekatan Matematis
Pendekatan matematis diberlakukan jika data yang diperoleh
merupakan fungsi permintaan dan penawaran. Harga keseimbangan akan
terbentuk jika memenuhi rumiud keseimbangan :

Qd = Qs atau Pd = Ps
Keterangan :
Qd = jumlah yang diminta
Qs = jumlah yang ditawarkan
Pd = harga yang diminta
Ps = harga yang ditawarkan

Contoh sederhana dari penerapan rumus ini adalah misal diketahui fungsi
permintaan Qd = 80-P dan fungsi penawaran Qs = 8P-100. Maka untuk
menentukan harga dan jumlah keseimbangannya adalah dengan menerapkan
rumus keseimbangan dahulu.

Qd = Qs
80-P = 8P-100
-P-8P = -100-80
-9P = -180
P = (-180/-9)
P = 20

Berdasarkan rumus maka diperoleh harga (P) keseimbangannya yaitu 20.


Maka untuk mencari jumlah (Q) keseimbangannya adalah dengan
memasukkan nilai harga ke salah satu saja fungsi yang diketahui.

Q = 80-P
Q = 80-20
Q = 60

Jadi, didapatkan nilai jumlah (Q) keseimbangannya 60. Nilai ini bisa
dibuktikan kebenarannya karena jika dimasukkan ke rumus Qs juga akan
menghasilkan nilai yang sama.

Q = 8P-100
Q = 8(20)-100
Q = 160-100
Q = 60

Terlihat bahwa baik menggunakn rumus Qd maupn Qs nilainya sama. Berarti


benar bahwa nilai harga keseimbangannya adalah 60.
Perubahan Keseimbangan Pasar

Harga keseimbangan dapat berubah sesuai dengan bunyi hukum penawaran dan
permintaan (law of supply and demand) yang menyatakan bahwa :

“ suatu harga barang akan selalu berubah hingga tercapai kondisi keseimbangan antara
jumlah yang diminta dengan jumlah yang diwarkan untuk barang tersebut.”

Jadi harga keseimbangan pasar dapat berubah bilamana ada perubahan permintaan
dan penawaran. Dan jika faktor yang menyebakan perubahan tersebut adalah harga, maka
keseimbangan akan kembali ke titik awal. Tetapi apabila yang berubah adalah faktor-faktor
cateris paribus seperti teknologi atau pendapatan, maka keseimbangan pasar tidak kembali ke
titik awal.

Faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan kurva Permintaan :

1) Adanya barang subtitusi (pengganti)

2) Perubahan tingkat pendapatan konsumen

3) Selera konsumen

4) Tradisi atau adat istiadat

5) Perkembangan jaman (mode)

Faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan kurva Penawaran :

1) Harga barang yang ditawarkan

2) Harga barang lain yang maanfaat dan kualitasnya sama seperti barang yang
ditawarkan.

3) Biaya produksi barang yang diwarkan.

4) Kemajuan teknologi.

Kemungkinan Perubahan yang Terjadi pada Kasus Perubahan Keseimbangan

a) Permintaan Bertambah ( kurva permintaan bergeser ke kanan )

b) Permintaan Berkurang ( kurva permintaan bergeser ke kiri )

c) Penawaran Bertambah ( kurva penawaran bergeser ke kanan )

d) Penawaran Berkurang ( kurva penawaran bergeser ke kiri )


Langkah-Langkah Didalam Menganalisis Perubahan Pada Titik Keseimbangan

a) Tentukan dahulu apakah peristiwa tersebut menggeser kurva penawaran, permintaan,


atau keduanya.

b) Tentukan arah pergeseran kurva tersebut apakah ke arah kanan atau ke arah kiri.

c) Kemudian gunakan diagram penawaran dan permintaan untuk melihat bagaimana


pergeseran kurva tersebut mengubah harga keseimbangan dan jumlah keseimbangan.

Contoh Perubahan Keseimbangan Karena Pergeseran Kurva Permintaan

1. Contoh perubahan keseimbangan permintaan :

Menjelang hari raya permintaan akan beras di pasar biasanya meningkat, karena
banyak orang yang ingin membeli beras untuk keperluan pribadi akan tetapi
persediaannya terbatas.

2 . Contoh perubahan keseimbangan penawaran :

Berkurangnya jumlah produksi beras, akibat terjadinya gagal panen. Sehingga barang
yang ditawarkan yaitu beras tidak dapat terpenuhi oleh hal tersebut.

3. Contoh perubahan keseimbangan permintaan sekaligus penawaran :

Misalnya disuatu saat terjadi gagal panen. Dilain sisi permintaan akan beras meningkat,
bayangkan apa yang terjadi tentu saja hal ini berpengaruh terhadap keseimbangan pasar.
Surplus Ekonomi
Surplus ekonomi merupakan konsep ekonomi yang merujuk kepada
keuntungan (dalam arti uang atau kesejahteraan) yang diperoleh individu atau kelompok
individu ketika mengkonsumsi barang atau memproduksi barang pada pasar yang berfungsi
dengan benar. Surplus ekonomi diperkenalkan tahun 1975 oleh Paul A.Baran,seorang
profesor ekonom Neo-Marxis (Pasca-Marcis) yang bekerja di Universitas Stanford,Palo
Alto,California,Amerika Serikat.
Dalam ekonomi kesejahteraan,surplus ekonomi digunakan untuk menganalisis apakah
suatu struktur pasar dapat memberikan keadaan ekonomi yang secara sosial optimal, dengan
kata lain sejauh mana suatu struktur pasar mampu menyejahterakan masyarakat. Karena itu
surplus ekonomi disebut juga kesejahteraan total, atau surplus Marshall. Surplus ekonomi
dapat digunakan dalam analisis ekonomi untuk menganalisis dampak perubahan harga pasar
terhadap kesejahteraan ekonomi, dampak elastisitas permintaan barang terhadap perubahan
harga terhadap kesejahteraan ekonomi, dan dampak diskriminasi harga terhadap
kesejahteraan ekonomi.
Dalam teori ekonomi, surplus ekonomi berhubungan dengan dua entitas kuantitatif:
surplus konsumen dan surplus produsen.
A. Surplus Konsumen
Surplus konsumen dapat didefinisikan sebagai perbedaan antara jumlah total uang
yang konsumen bersedia membayar untuk suatu barang dengan secara nyata dibayar apabila
ia membeli barang tersebut.
Surplus konsumen dapat ditunjukkan secara grafis dengan diagram standar
penawaran dan permintaan.

Kurva permintaan menunjukkan hubungan antara harga dan jumlah barang yang
bersedia dibayarkan oleh konsumen. Hubungan harga dan kuantitas barang pada kurva
permintaan adalah berbanding terbalik atau negatif. artinya apabila harga barang turun maka
permintaan akan barang tersebut akan bertambah.
Pada gambar diatas, kurva permintaan digabung dengan kurva penawaran, titik
pertemuan kedua kurva disebut titik keseimbangan (E) yang menggambarkan kesepakatan
antara pemberi dan penjual dalam harga dan kuantitas suatu barang.
Surplus konsumen ditunjukkan oleh luas area segitiga Pe-E-A di bawah kurva
permintaan (D) hingga di atas harga keseimbangan Pe. Jumlah uang yang sesungguhnya
dibayar konsumen sebesar segi empat Pe-E-Qe-
0.                                                                          
Surplus konsumen dapat dihitung dengan menggunakan integral tertentu. Integral
tertentu adalah integral yang mempunya batas atas dan batas bawah. Perhitungan surplus
konsumen dengan intergral tertentu adalah sebagai berikut (Iskandar putong, 2015):

Dimana :
SK = Surplus konsumen
P    = Harga 
Q   = Jumlah penawaran
F(Q) = Fungsi permintaan
Fungsi permintaan berbentuk
P = a – bQ

Dimana:
a = Konstanta
b = Koefisien
Q = jumlah permintaan
P = Harga
B. Surplus Produsen

Surplus produsen adalah perbedaan antara total pendapatan yang diterima oleh produsen

suatu produk dan jumlah minimum yang mereka butuhkan untuk memproduksi dan menjual

produk.

Dalam teori ekonomi mikro, surplus produsen tersebut ditunjukkan oleh daerah yang terletak
di sebelah kiri atas kurva penawaran di bawah harga keseimbangan.

        Surplus produsen dapat dihitung dengan menggunakan integral tertentu. Integral tertentu
adalah integral yang mempunya batas bawah dan batas bawah. Perhitungan surplus produsen
dengan intergral tertentu adalah sebagai berikut (Iskandar putong, 2015):

Dimana:
SP           = Surplus produsen
P             = Harga gabah
Q             = Jumlah penawaran gabah
F (Q)      = Fungsi penawaran

Fungsi penawaran berbentuk:

P = f(Q) atau P = a + bQ
Dimana:
a = Konstanta
b = Koefisien
Q= jumlah penawaran
P = Harga

        Nilai konstanta (a) pada fungsi penawaran merupakan harga minimal produsen bersedia
menjual padi. Nilai koefisien merupakan tingkat pengaruh faktor harga terhadap faktor
penawaran. Koefisien penawaran bersifat mutlak, dengan demikian tidak akan dijumpai
angka koefisien bernilai negatif. Apabila dalam perhitungan didapat angka negatif, maka
angka negatif tersebut ditulis sebagai positif pada fungsi penawaran.
Fungsi penawaran juga dapat dihitung manual dengan rumus sebagai berikut:
P – P1 = Q – Q1
P2 P1   Q2 – Q1
Dimana:
P1 = Harga awal
P2 = Harga akhir
Q1 = kuantitas awal
Q2 = kuantitas akhir
Q = jumlah
P  = Harga

Anda mungkin juga menyukai