MIKRO
“HARGA KESEIMBANGAN PASAR”
Dosen Pengampu: Rai Dwi Andayani W,SE.M.Si
2020/2021
HARGA KESEIMBANGAN
Dari tabel tersebut bisa dilihat bahwa pada harga Rp. 4000, jumlah
permintaan dan jumlah penawarannya sama yaitu 30 unit. Ini artinya, harga
keseimbangan produk X terjadi pada harga Rp. 4000 dengan jumlah
keseimbangan yang terjadi yaitu 30 unit.
Berdasarkan kurva di atas bisa dilihat bahwa titik pertemuan antara garis
kurva permintaan dan penawaran terjadi pada harga Rp. 4000 dan jumlah
barang 30 unit.
‘
3. Menghitung Harga Keseimbangan dengan Pendekatan Matematis
Pendekatan matematis diberlakukan jika data yang diperoleh
merupakan fungsi permintaan dan penawaran. Harga keseimbangan akan
terbentuk jika memenuhi rumiud keseimbangan :
Qd = Qs atau Pd = Ps
Keterangan :
Qd = jumlah yang diminta
Qs = jumlah yang ditawarkan
Pd = harga yang diminta
Ps = harga yang ditawarkan
Contoh sederhana dari penerapan rumus ini adalah misal diketahui fungsi
permintaan Qd = 80-P dan fungsi penawaran Qs = 8P-100. Maka untuk
menentukan harga dan jumlah keseimbangannya adalah dengan menerapkan
rumus keseimbangan dahulu.
Qd = Qs
80-P = 8P-100
-P-8P = -100-80
-9P = -180
P = (-180/-9)
P = 20
Q = 80-P
Q = 80-20
Q = 60
Jadi, didapatkan nilai jumlah (Q) keseimbangannya 60. Nilai ini bisa
dibuktikan kebenarannya karena jika dimasukkan ke rumus Qs juga akan
menghasilkan nilai yang sama.
Q = 8P-100
Q = 8(20)-100
Q = 160-100
Q = 60
Harga keseimbangan dapat berubah sesuai dengan bunyi hukum penawaran dan
permintaan (law of supply and demand) yang menyatakan bahwa :
“ suatu harga barang akan selalu berubah hingga tercapai kondisi keseimbangan antara
jumlah yang diminta dengan jumlah yang diwarkan untuk barang tersebut.”
Jadi harga keseimbangan pasar dapat berubah bilamana ada perubahan permintaan
dan penawaran. Dan jika faktor yang menyebakan perubahan tersebut adalah harga, maka
keseimbangan akan kembali ke titik awal. Tetapi apabila yang berubah adalah faktor-faktor
cateris paribus seperti teknologi atau pendapatan, maka keseimbangan pasar tidak kembali ke
titik awal.
3) Selera konsumen
2) Harga barang lain yang maanfaat dan kualitasnya sama seperti barang yang
ditawarkan.
4) Kemajuan teknologi.
b) Tentukan arah pergeseran kurva tersebut apakah ke arah kanan atau ke arah kiri.
Menjelang hari raya permintaan akan beras di pasar biasanya meningkat, karena
banyak orang yang ingin membeli beras untuk keperluan pribadi akan tetapi
persediaannya terbatas.
Berkurangnya jumlah produksi beras, akibat terjadinya gagal panen. Sehingga barang
yang ditawarkan yaitu beras tidak dapat terpenuhi oleh hal tersebut.
Misalnya disuatu saat terjadi gagal panen. Dilain sisi permintaan akan beras meningkat,
bayangkan apa yang terjadi tentu saja hal ini berpengaruh terhadap keseimbangan pasar.
Surplus Ekonomi
Surplus ekonomi merupakan konsep ekonomi yang merujuk kepada
keuntungan (dalam arti uang atau kesejahteraan) yang diperoleh individu atau kelompok
individu ketika mengkonsumsi barang atau memproduksi barang pada pasar yang berfungsi
dengan benar. Surplus ekonomi diperkenalkan tahun 1975 oleh Paul A.Baran,seorang
profesor ekonom Neo-Marxis (Pasca-Marcis) yang bekerja di Universitas Stanford,Palo
Alto,California,Amerika Serikat.
Dalam ekonomi kesejahteraan,surplus ekonomi digunakan untuk menganalisis apakah
suatu struktur pasar dapat memberikan keadaan ekonomi yang secara sosial optimal, dengan
kata lain sejauh mana suatu struktur pasar mampu menyejahterakan masyarakat. Karena itu
surplus ekonomi disebut juga kesejahteraan total, atau surplus Marshall. Surplus ekonomi
dapat digunakan dalam analisis ekonomi untuk menganalisis dampak perubahan harga pasar
terhadap kesejahteraan ekonomi, dampak elastisitas permintaan barang terhadap perubahan
harga terhadap kesejahteraan ekonomi, dan dampak diskriminasi harga terhadap
kesejahteraan ekonomi.
Dalam teori ekonomi, surplus ekonomi berhubungan dengan dua entitas kuantitatif:
surplus konsumen dan surplus produsen.
A. Surplus Konsumen
Surplus konsumen dapat didefinisikan sebagai perbedaan antara jumlah total uang
yang konsumen bersedia membayar untuk suatu barang dengan secara nyata dibayar apabila
ia membeli barang tersebut.
Surplus konsumen dapat ditunjukkan secara grafis dengan diagram standar
penawaran dan permintaan.
Kurva permintaan menunjukkan hubungan antara harga dan jumlah barang yang
bersedia dibayarkan oleh konsumen. Hubungan harga dan kuantitas barang pada kurva
permintaan adalah berbanding terbalik atau negatif. artinya apabila harga barang turun maka
permintaan akan barang tersebut akan bertambah.
Pada gambar diatas, kurva permintaan digabung dengan kurva penawaran, titik
pertemuan kedua kurva disebut titik keseimbangan (E) yang menggambarkan kesepakatan
antara pemberi dan penjual dalam harga dan kuantitas suatu barang.
Surplus konsumen ditunjukkan oleh luas area segitiga Pe-E-A di bawah kurva
permintaan (D) hingga di atas harga keseimbangan Pe. Jumlah uang yang sesungguhnya
dibayar konsumen sebesar segi empat Pe-E-Qe-
0.
Surplus konsumen dapat dihitung dengan menggunakan integral tertentu. Integral
tertentu adalah integral yang mempunya batas atas dan batas bawah. Perhitungan surplus
konsumen dengan intergral tertentu adalah sebagai berikut (Iskandar putong, 2015):
Dimana :
SK = Surplus konsumen
P = Harga
Q = Jumlah penawaran
F(Q) = Fungsi permintaan
Fungsi permintaan berbentuk
P = a – bQ
Dimana:
a = Konstanta
b = Koefisien
Q = jumlah permintaan
P = Harga
B. Surplus Produsen
Surplus produsen adalah perbedaan antara total pendapatan yang diterima oleh produsen
suatu produk dan jumlah minimum yang mereka butuhkan untuk memproduksi dan menjual
produk.
Dalam teori ekonomi mikro, surplus produsen tersebut ditunjukkan oleh daerah yang terletak
di sebelah kiri atas kurva penawaran di bawah harga keseimbangan.
Surplus produsen dapat dihitung dengan menggunakan integral tertentu. Integral tertentu
adalah integral yang mempunya batas bawah dan batas bawah. Perhitungan surplus produsen
dengan intergral tertentu adalah sebagai berikut (Iskandar putong, 2015):
Dimana:
SP = Surplus produsen
P = Harga gabah
Q = Jumlah penawaran gabah
F (Q) = Fungsi penawaran
P = f(Q) atau P = a + bQ
Dimana:
a = Konstanta
b = Koefisien
Q= jumlah penawaran
P = Harga
Nilai konstanta (a) pada fungsi penawaran merupakan harga minimal produsen bersedia
menjual padi. Nilai koefisien merupakan tingkat pengaruh faktor harga terhadap faktor
penawaran. Koefisien penawaran bersifat mutlak, dengan demikian tidak akan dijumpai
angka koefisien bernilai negatif. Apabila dalam perhitungan didapat angka negatif, maka
angka negatif tersebut ditulis sebagai positif pada fungsi penawaran.
Fungsi penawaran juga dapat dihitung manual dengan rumus sebagai berikut:
P – P1 = Q – Q1
P2 P1 Q2 – Q1
Dimana:
P1 = Harga awal
P2 = Harga akhir
Q1 = kuantitas awal
Q2 = kuantitas akhir
Q = jumlah
P = Harga