Jawaban:
1. a). Pengertian: Permintaan adalah jumlah produk atau jasa yang dibutuhkan dan
diinginkan oleh konsumen pada suatu tingkat harga tertentu dalam jangka waktu
tertentu. Sedangkan penawaran adalah ketersediaan produk atau jasa yang
ditawarkan oleh produsen atau penjual pada tingkat harga tertentu dalam jangka
waktu tertentu. Peningkatan harga ayam dapat mempengaruhi harga hamburger
karena hamburger biasanya dibuat dari daging sapi. Jika harga ayam naik, maka
konsumen mungkin akan beralih ke hamburger sebagai alternatif, dan
permintaan untuk hamburger akan meningkat. Ini akan menyebabkan kenaikan
harga hamburger karena ada lebih banyak orang yang bersedia membayar harga
yang lebih tinggi untuk hamburger. Kurva permintaan hamburger akan bergeser
ke kanan, dan kurva penawaran hamburger tidak akan berubah. Ketika
pendapatan meningkat, maka permintaan bensin akan meningkat juga. Kurva
permintaan bensin akan bergeser ke kanan karena pada setiap tingkat harga,
konsumen akan membeli lebih banyak bensin. Namun, ketika harga minyak
mentah naik, maka biaya produksi bensin juga akan meningkat, sehingga kurva
penawaran bensin akan bergeser ke kiri. Pada ekuilibrium baru, kuantitas bensin
yang dijual akan berkurang karena kurva penawaran bensin bergeser ke kiri dan
kurva permintaan bensin bergeser ke kanan. Harga bensin pada ekuilibrium baru
akan tergantung pada seberapa besar pergeseran kedua kurva tersebut, tetapi
secara umum harga bensin akan cenderung naik.
b). Hukum: Hukum permintaan menyatakan bahwa semakin tinggi harga suatu
produk atau jasa, maka semakin rendah jumlah permintaan. Sedangkan hukum
penawaran menyatakan bahwa semakin tinggi harga suatu produk atau jasa, maka
semakin tinggi jumlah penawaran.
c). Faktor-faktor yang mempengaruhi: Faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan
antara lain harga, pendapatan konsumen, preferensi konsumen, harga produk atau
jasa terkait, dan faktor-faktor lain seperti kondisi ekonomi dan demografi.
Sedangkan faktor-faktor yang mempengaruhi penawaran antara lain harga, biaya
produksi, teknologi produksi, persediaan bahan baku, persaingan, dan faktor-
faktor lain seperti regulasi pemerintah dan kondisi ekonomi.
d). Kurvanya: Kurve permintaan menunjukkan hubungan antara harga dan jumlah
permintaan, dan cenderung menurun dari kiri ke kanan karena hukum permintaan.
Kurva penawaran menunjukkan hubungan antara harga dan jumlah penawaran,
dan cenderung meningkat dari kiri ke kanan karena hukum penawaran. Kedua
kurva ini memperlihatkan hubungan yang berbanding terbalik antara harga dan
jumlah yang diminta atau ditawarkan.
3. Individual demand adalah jumlah produk atau layanan yang diminta oleh satu
konsumen tunggal pada suatu tingkat harga tertentu, sedangkan market demand
adalah jumlah produk atau layanan yang diminta oleh semua konsumen di pasar pada
tingkat harga tertentu.
Perbedaan antara individual demand dan market demand terlihat pada skala dan
jumlah konsumen yang terlibat. Individual demand hanya mencakup satu konsumen
tunggal, sedangkan market demand mencakup seluruh konsumen di pasar. Sementara
itu, individual supply adalah jumlah produk atau layanan yang ditawarkan oleh satu
produsen tunggal pada suatu tingkat harga tertentu, sedangkan market supply adalah
jumlah produk atau layanan yang ditawarkan oleh semua produsen di pasar pada
tingkat harga tertentu. Perbedaan antara individual supply dan market supply terlihat
pada skala dan jumlah produsen yang terlibat. Individual supply hanya mencakup
satu produsen tunggal, sedangkan market supply mencakup seluruh produsen di
pasar.
5. Misalnya permintaan dan penawaran telur pada berbagai harga di dalam suatu pasar
adalah sebagai berikut
a). Tingkat harga berapakah keseimbangan di pasar tercapai
Chart Title
3000
2500
2000
1500
1000
500
Permintaan Penawaran
6. Keseimbangan di pasar terjadi saat jumlah yang diminta konsumen sama banyaknya
dengan yang ditawarkan produsen, atau terjadi saat Qs = Qd atau Ps = Pd
Dalam soal diketahui;
- Fungsi permintaan adalah Qd = 40 - P
- fungsi penawaran adalah Qs = -50 + 4P
harga keseimbangan terjadi saat Qs = Qd, yaitu
-50 + 4P = 40 - P
4P + P = 40 + 50
5P = 90
P = 18 --> harga keseimbangan di pasar
Kemudian kita substitusikan P = 18 ke fungsi permintaan atau penawaran untuk
menemukan kuantitas keseimbangan
Q = 40 - P
Q = 40 - 18
Q = 22 --> kuantitas keseimbangan di pasar
Derngan demikian, keseimbangan di pasar terjadi saat Q = 22 dan P = 18
Berikutnya, untuk menggambarkan kondisi keseimbangan permintaan dan
penawaran dari fungsi di atas dalam grafik (secara manual) adalah dengan mencari
titik potong di sumbu datar (Q) dan di sumbu tegak (P).
Fungsi permintaan Qd = 40 - P
titik potong di sumbu Q terjadi saat P = 0, maka Q = 40. Titik koordinatnya adalah
(40, 0)
titik potong di sumbu P terjadi saat Q = 0, maka P = 40. Titik koordinatnya adalah
(0, 40)
Kita petakan dua titik koordinat di atas dalam diagram kartesius kemudian
hubungkan dengan garis lurus sehingga membentuk kurva permintaan
Fungsi Penawaran Qs = -50 + 4P
titik potong di sumbu Q terjadi saat P = 0, maka Q = -50. Titik koordinatnya adalah
(-50, 0)
titik potong di sumbu P terjadi saat Q = 0, maka P = 12,5. Titik koordinatnya adalah
(0, 12,5)
Kita petakan dua titik koordinat di atas dalam diagram kartesius kemudian
hubungkan dengan garis lurus sehingga membentuk kurva Penawaran.
Setelah kurva permintaan dan penawaran dibuat, kedua kurva tersebut akan
berpotongan saat Q = 22 dan P = 18.
a). Pemerintah federal “mendukung” harga gandum dengan membayar petani untuk
tidak menanam gandum pada sebagian bidang tanah mereka. Kurva penawaran
akan bergeser ke kiri karena sebagian petani tidak akan menanam gandum,
sehingga jumlah gandum yang ditawarkan akan berkurang. Hal ini dapat
diilustrasikan sebagai berikut:
b). Peningkatan harga ayam dapat mempengaruhi harga hamburger karena hamburger
biasanya dibuat dari daging sapi. Jika harga ayam naik, maka konsumen mungkin
akan beralih ke hamburger sebagai alternatif, dan permintaan untuk hamburger
akan meningkat. Ini akan menyebabkan kenaikan harga hamburger karena ada
lebih banyak orang yang bersedia membayar harga yang lebih tinggi untuk
hamburger. Kurva permintaan hamburger akan bergeser ke kanan, dan kurva
penawaran hamburger tidak akan berubah.
c). Ketika pendapatan meningkat, maka permintaan bensin akan meningkat juga.
Kurva permintaan bensin akan bergeser ke kanan karena pada setiap tingkat
harga, konsumen akan membeli lebih banyak bensin. Namun, ketika harga
minyak mentah naik, maka biaya produksi bensin juga akan meningkat, sehingga
kurva penawaran bensin akan bergeser ke kiri. Pada ekuilibrium baru, kuantitas
bensin yang dijual akan berkurang karena kurva penawaran bensin bergeser ke
kiri dan kurva permintaan bensin bergeser ke kanan. Harga bensin pada
ekuilibrium baru akan tergantung pada seberapa besar pergeseran kedua kurva
tersebut, tetapi secara umum harga bensin akan cenderung naik.
8. Dalam pasar beras yang bersifat kompetitif ditemui jumlah barang yang diminta dan
ditawarkan sebesar 20.000 kg dan tingkat harga pasar beras tersebut Rp 5.000,-.
a). Berdasarkan informasi tersebut, kita dapat menggambarkan keseimbangan harga
pasar beras sebagai berikut:
Keseimbangan terjadi pada titik di mana kurva permintaan dan kurva penawaran
bertemu. Dalam hal ini, kuantitas yang diminta dan ditawarkan sama besar, yaitu
20.000 kg, dan harga pasar beras tersebut adalah Rp 5.000,-.
b). Jika terjadi bencana alam yang banyak menelan korban penduduk, maka hal
tersebut dapat mengganggu pasokan beras. Jika pasokan beras berkurang, maka
kurva penawaran akan bergeser ke kiri, seperti yang ditunjukkan pada gambar di
bawah ini:
Dalam hal ini, kuantitas yang diminta akan tetap sama, tetapi kuantitas yang
ditawarkan akan berkurang. Hal ini akan menyebabkan kenaikan harga pasar
beras.
c). Jika terjadi kegagalan panen, maka hal tersebut dapat mengurangi pasokan beras
secara signifikan. Jika pasokan beras menurun, kurva penawaran akan bergeser ke
kiri, seperti yang ditunjukkan pada gambar di bawah ini:
Dalam hal ini, kuantitas yang diminta akan tetap sama, tetapi kuantitas yang
ditawarkan akan berkurang drastis. Hal ini akan menyebabkan kenaikan harga
pasar beras secara signifikan. Jika kenaikan harga terlalu tinggi, maka permintaan
beras dapat turun sebagai respons atas kenaikan harga. Hal ini dapat menghasilkan
pergeseran kembali pada kurva permintaan beras.
e. Masa Penyesuaian
Semakin lama periode yang diperlukan bagi penyesuaian jumlah barang dan jasa
yang diminta, maka permintaannya cenderung semakin elastis. Hal ini
disebabkan karena konsumen memerlukan waktu untuk mempelajari pergerakan
harga-harga baru.
f. Pendapatan konsumen
Semakin tinggi pendapatan konsumen maka, jumlah barang dan jasa yang akan
dibeli akan semakin meningkat.
Faktor yang Memengaruhi Elastisitas Penawaran
a. Jumlah Persediaan
Apabila perusahaan menyimpan persediaan dalam jumlah besar, kurva
penawaran akan lebih elastis karena dapat segera memasoknya ke pasar jika ada
permintaan dari masyarakat.
b. Mobilitas Faktor Produksi
Faktor produksi dikatakan memiliki mobilitas yang tinggi apabila mudah
berpindah dari satu tempat ke tempat lainnya. Jika faktor produksi memiliki
mobilitas tinggi, produsen dapat menyesuaikan kapasitas produksinya (besarnya
produksi) sehingga penawaran lebih elastis.
c. Jangka Waktu Produksi
Jangka waktu berproduksi sangat memengaruhi elastisitas penawaran barang.
Penawaran barang hasil industri akan berbeda dengan hasil pertanian.
d. Daya Tahan Penyimpanan
Produk-produk yang memiliki daya tahan lebih singkat seperti makanan, hasil
pertanian, umumnya lebih inelastis. Akan tetapi, produk dengan daya tahan lebih
lama seperti kulkas, mesin jahit, kompor gas cenderung lebih elastis.
2. Nilai Ed dan Es menggunakan rumus titik tengah dengan elastisitas busur
Es = ∆𝑄 x 𝑃
∆ 𝑄
19000−3000 700
Es = 1000−700 x 3000
16000 7
Es = 300 x 30
Es = 1 - > Permintaan uniter
Ed = ∆𝑄 x 𝑃
∆ 𝑄
21000−10000 700
Ed = 1000−700 x 10000
Ed = 2,56
8000−3000 700
Es = 1000−800 x 3000
Es = 5,83
Elastisitas permintaan adalah ukuran seberapa responsifnya permintaan terhadap
perubahan harga suatu produk atau layanan. Dalam hal ini, elastisitas permintaan
menunjukkan seberapa banyak jumlah permintaan akan berubah ketika harga produk
berubah. Jika elastisitas permintaan suatu produk atau layanan lebih besar dari satu,
maka permintaan akan bersifat elastis. Artinya, ketika harga turun, permintaan akan
naik secara signifikan dan sebaliknya, ketika harga naik, permintaan akan turun
secara signifikan. Dalam hal ini, jika penjual menurunkan harga, maka jumlah
penjualan akan meningkat secara signifikan, karena permintaan yang responsif
terhadap harga. Sebaliknya, jika elastisitas permintaan suatu produk atau layanan
kurang dari satu, maka permintaan akan bersifat tidak elastis. Artinya, perubahan
harga tidak akan memiliki dampak signifikan pada jumlah permintaan. Dalam hal ini,
ketika penjual menurunkan harga, jumlah penjualan mungkin tidak akan meningkat
secara signifikan. Dengan demikian, jika elastisitas permintaan suatu produk atau
layanan lebih besar dari satu, maka ketika harga turun, permintaan naik, dan
penjualan meningkat. Namun, jika elastisitas permintaan kurang dari satu, perubahan
harga mungkin tidak memiliki dampak signifikan pada penjualan.
4 (a). Dengan menggunakan data yang diberikan, kita dapat menghitung perubahan
persentase dalam jumlah diminta dan harga sebagai berikut:
Jumlah Barang diminta:
Perubahan jumlah diminta dari 0 ke 10: ((10-0)/0,5) x 100% = 200%
Perubahan jumlah diminta dari 10 ke 20: ((20-10)/15) x 100% = 66,67%
Perubahan jumlah diminta dari 20 ke 30: ((30-20)/25) x 100% = 40%
Harga Barang:
Perubahan harga dari 6 ke 4: ((4-6)/5) x 100% = -40%
Perubahan harga dari 4 ke 2: ((2-4)/3) x 100% = -66,67%
Perubahan harga dari 2 ke 0: ((0-2)/1) x 100% = -200%
Setelah mengetahui persentase perubahan jumlah diminta dan harga, kita dapat
menggunakan rumus untuk menghitung elastisitas permintaan untuk setiap
perubahan harga:
Elastisitas permintaan dari 6 ke 4: (66,67% / -40%) = -1,67
Elastisitas permintaan dari 4 ke 2: (40% / -66,67%) = -0,6
Elastisitas permintaan dari 2 ke 0: (20% / -200%) = -0,1
(b). Hubungan antara elastisitas permintaan dan penjualan adalah sebagai berikut:
Jika elastisitas permintaan lebih besar dari -1, maka permintaan dianggap elastis
terhadap perubahan harga. Artinya, perubahan harga akan berdampak signifikan pada
permintaan barang. Dalam hal ini, jika harga naik, jumlah permintaan akan turun
secara signifikan, sehingga penjualan akan menurun. Sebaliknya, jika harga turun,
jumlah permintaan akan meningkat secara signifikan, sehingga penjualan akan
meningkat.
Jika elastisitas permintaan sama dengan -1, maka permintaan dianggap unit elastis
terhadap perubahan harga. Artinya, perubahan harga akan memiliki dampak yang
sama dengan perubahan jumlah permintaan. Dalam hal ini, jika harga naik sebesar x
%, jumlah permintaan akan turun sebesar x%, sehingga penjualan akan tetap sama.
Sebaliknya, jika harga turun sebesar x%, jumlah permintaan akan meningkat sebesar
x%, sehingga penjualan akan tetap sama.
Jika elastisitas permintaan kurang dari -1, maka permintaan dianggap inelastis
terhadap perubahan harga. Artinya, perubahan harga akan berdampak kecil pada
permintaan barang. Dalam hal ini, jika harga naik, jumlah permintaan akan turun
sedikit, sehingga penjualan akan turun sedikit. Sebaliknya, jika harga turun, jumlah
permintaan akan meningkat sedikit, sehingga penjualan akan meningkat sedikit.
Dalam kasus ini, kita dapat melihat bahwa elastisitas permintaan pada setiap
perubahan harga memiliki nilai yang berbeda. Dengan demikian, dapat diartikan
bahwa permintaan barang terhadap perubahan harga adalah elastis pada saat harga
tinggi (dari 6 ke 4), unit elastis pada saat harga sedang (dari 4 ke 2), dan inelastis
pada saat harga rendah (dari 2 ke 0).
Dalam hal penjualan, jika penjual ingin meningkatkan penjualan, maka strateginya
adalah menurunkan harga barang ketika elastisitas permintaan lebih besar dari -1
(permintaan elastis dan unit elastis). Hal ini akan memicu peningkatan permintaan
barang dan pada gilirannya meningkatkan penjualan.
Namun, jika harga sudah cukup rendah sehingga elastisitas permintaan menjadi
inelastis (kurang dari -1), maka menurunkan harga barang akan memiliki dampak
yang tidak signifikan terhadap penjualan. Dalam hal ini, strateginya adalah
meningkatkan kualitas produk atau menawarkan fitur baru yang dapat meningkatkan
nilai produk, sehingga konsumen lebih tertarik untuk membeli produk tersebut
dengan harga yang stabil.
5. (a) Untuk menghitung elastisitas harga, elastisitas silang, dan elastisitas pendapatan
dari fungsi permintaan terhadap barang X, kita dapat menggunakan rumus-rumus
berikut:
Elastisitas harga (Ep) = (% perubahan kuantitas diminta / % perubahan harga)
= [(Q2 - Q1) / (Q2 + Q1) / 2] / [(P2 - P1) / (P2 + P1) / 2]
Di mana:
Q1 = 1-2Px+3PY+½M pada Px = 6, Py = 5, dan M = 4
P1 = 6
Q2 = 1-2(6 - 1%) + 3(5) + ½(4) = 3
P2 = 6 - 1% x 6 = 5.94
Maka:
Ep = [(3 - 1) / (3 + 1) / 2] / [(5.94 - 6) / (5.94 + 6) / 2]
= -1.67
Elastisitas silang (Exy) = (% perubahan kuantitas diminta X / % perubahan harga Y)
= [(Q2x - Q1x) / (Q2x + Q1x) / 2] / [(P2y - P1y) / (P2y + P1y) / 2]
Di mana:
Q1x = 1-2Px+3PY+½M pada Px = 6, Py = 5, dan M = 4
P1y = 5
Q2x = 1-2(6) + 3(5 + 1%) + ½(4) = 6.5
P2y = 5 + 1% x 5 = 5.05
Maka:
Exy = [(6.5 - 1) / (6.5 + 1) / 2] / [(5.05 - 5) / (5.05 + 5) / 2]
= 0.5
Elastisitas pendapatan (Em) = (% perubahan kuantitas diminta / % perubahan
pendapatan)
= [(Q2 - Q1) / (Q2 + Q1) / 2] / [(M2 - M1) / (M2 + M1) / 2]
Di mana:
Q1 = 1-2Px+3PY+½M pada Px = 6, Py = 5, dan M = 4
M1 = 4
Q2 = 1-2(6) + 3(5) + ½(4 + 1%) = 3.5
M2 = 4 + 1% x 4 = 4.04
Maka:
Em = [(3.5 - 1) / (3.5 + 1) / 2] / [(4.04 - 4) / (4.04 + 4) / 2]
= 0.71