FAKULTAS EKONOMI BISNIS DAN PARIWISATA UNIVERSITAS HINDU INDONESIA 2020/2021 1. Jelaskan mengapa perusahaan semakin tertarik dengan perhitungan biaya lingkungan? Jawab : Bagi perusahaan pengelolaan biaya lingkungan menjadi prioritas utama dan minat yang intens. Ada dua alas an utama yang membuat perusahaan tertarik dengan perhitungan biaya lingkungan yaitu : 1) Peraturan mengenai lingkungan semakin ketat dan pelanggaran terhadapnya dapat menyebabkan denda yang besar. 2) Keberhasilan penyelesaian masalah-masalah lingkungan menjadi isu yang kompetitif. 2. Apa yang dimaksud dengan biaya lingkungan? Jawab : Biaya lingkungan merupakan biaya dari dampak yang dihasilkan oleh aktivitas-aktivitas organisasi atau perusahaan terhadap lingkungannya. Dalam pengertian lain, biaya lingkungan didefinisikan sebagai biaya-biaya yang terjadi karena adanya kualitas lingkungan yang buruk atau karena kualitas lingkungan yang buruk mungkin terjadi. Biaya lingkungan dapat merupakan persentase yang signifikan dari biaya operasional total. 3. Sebutkan dan jelaskan empat kategori biaya lingkungan! Jawab : Biaya lingkungan diklasifikasikan ke dalam empat kategori yaitu : 1) Biaya pencegahan lingkungan (environmental prevention cost) Biaya pencegahan lingkungan yaitu biaya-biaya untuk aktivitas yang dilakukan untuk mencegah diproduksinya limbah dan/atau sampah yang dapat menyebabkan kerusakan lingkungan. 2) Biaya deteksi lingkungan (environmental detection cost) Biaya deteksi lingkungan yaitu biaya-biaya untuk aktivitas yang dilakukan untuk menentukan apakah produk, proses, dan aktivitas lainnya telah memenuhi standar lingkungan yang berlaku/tidak. 3) Biaya kegagalan internal lingkungan (environmental internal failure cost) Biaya kegagalan internal lingkungan yaitu biaya-biaya untuk aktivitas uang dilakukan karena diproduksinya limbah, tetapi tidak dibuang ke lingkungan luar. 4) Biaya kegagalan eksternal lingkungan (environmental external failure cost) Biaya kegagalan eksternal yaitu biaya-biaya untuk aktivitas yang dilakukan setelah melepas limbah/sampah ke dalam lingkungan. Biaya kegagalan eksternal terdiri dari biaya kegagalan eksternal yang direalisasi dan biaya kegagalan eksternal yang tidak direalisasikan. 4. Apa perbedaan antara biaya (lingkungan) kegagalan eksternal yang terealisasi dan biaya (sosial) kegagalan eksternal yang tidak terealisasi? Jawab : Perbedaan biaya (lingkungan) kegagalan eksternal yang terealisasi dan biaya (sosial) yang tidak terealisasi adalah, biaya (lingkungan) kegagalan eksternal yang terealisasi biaya dialami dan dibayarkan oleh perusahaan. Sedangkan biaya (sosial) kegagalan eksternal yang tidak terealisasi biaya sosial yang timbul disebabkan oleh perusahaan tetapi dialami dan dibayar oleh pihak-pihak diluar perusahaan. 5. Deskripsikan nilai yang mungkin dari ukuran keuangan kinerja lingkungan dan berikan contohnya! Jawab : Salah satu bahan pertimbangan investor dalam menginvestasikan dananya adalah informasi keuangan perusahaan. Suatu informasi dikatakan informatif jika informasi tersebut mengubah kepercayaan para investor dalam pengambilan keputusan investasi. Informasi yang banyak mendapat sorotan adalah mengenai pertanggungjawaban social perusahaan menyangkut kesejahteraan masyarakat dan tenaga kerja serta kepedulian lingkungan (Corporate Social Responsibility). Tanggung jawab sosial perusahaan itu sendiri dapat digambarkan sebagai ketersediaan informasi keuangan dan non-keuangan berkaitan dengan interaksi organisasi dengan lingkungan fisik dan lingkungan sosialnya, yang dapat dibuat dalam laporan tahunan perusahaan atau laporan sosial terpisah. Pertanggungjawaban social perusahaan diukur dalam sebuah index nilai yang disebut sebagai Corporate Social Responsibility Indesks (CSRI). Dimana penilaian ini melibatkan 6 indikator yang terdiri dari 91 item. Semakin baik Corporate Social Responsibility Indesks perusahaan maka semakin baik pula penilaian terhadap kinerja keuangan perusahaan. Contoh : sebuah perusahaan memiliki alokasi pencegahan dampak lingkungan dalam anggarannya guna mengatasi masalah lingkungan yang muncul dari aktivitas perusahaan. Pencegahan yang dilakukan perusahaan dapat meminimalisir biaya perbaikan dan rehabilitasi lingkungan, sebab kerusakan yang timbul telah diantisipasi diawal. Hal tersebut kemudian menjadi indicator dalam penilaian Corporate Social Responsibility Indesks. Sehingga perusahaan memiliki index pertanggungjawaban social yang baik. (kinerja lingkungan erat kaitannya dengan sistem manajemen lingkungan perusahaan mengenai penanggulangan dampak lingkungan dari aktivitas perusahaan. Dari sisi keuangan kinerja lingkungan yang baik akan menekan biaya dan memperbesar pendapatan. Sebab apabila kinerja lingkungan baik, maka biaya lingkungan yang harus dikeluarkan untuk memperbaiki kerusakan lingkungan lebih sedikit. Kinerja lingkungan perusahaan diukur dari seberapa baik perusahaan dalam mengelola dampak kerusakan lingkungan yang timbul. Contoh : sebuah perusahaan melakukan pengelolaan biaya lingkungan dengan melakukan proses produksi yang dapat meminimalisir dampak lingkungan, baik dengan prosedur, bahan produksi serta pengolahan limbah sisa produksi yang dilakukan sesuai standar keamanan lingkungan. Hal ini menimbulkan biaya produksi yang lebih besar dibandingkan jika perusahaan mengabaikan standar keamanan lingkungan yang berlaku. Namun karena perusahaan mengalokasikan dananya guna pencegahan kerusakan lingkungan dengan mematuhi standar yang ada, maka biaya perbaikan dan rehabilitasi lingkungan yang diharus dikeluarkan perusahaan dapat ditekan. Sebaliknya apabila perusahaan menekan biaya produksi dengan mengabaikan dampak lingkungan, maka perusahaan harus mengeluarkan biaya jauh lebih besar untuk perbaikan lingkungan dibandingkan dengan penghematan biaya produksi yang dilakukan. Disamping itu perusahaan harus mengeluarkan biaya lebih untuk membayar denda yang mungkin ditimbulkan akibat proses produksi yang mengakibatkan kerusakan lingkungan.)