Anda di halaman 1dari 18

BAB IX

KERANGKA TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB


MANAJEMEN
Mata Kuliah : Pengantar Manajemen
Dosen Pengajar : Ni Wayan Wina Premayani, SE.MM

Disusun oleh :
Kelompok 1
I A Akuntansi Sore
Nama :
1. Ni Putu Asih Widiantari (2002022444)
2. Ni Komang Ayu Rianingsih (2002022446)
3. I Made Suastika (2002022449)
4. Ni Komang Ayu Arya Widiastuti (2002022451)
5. Ni Luh Putu Sayuni (2002022452)
6. Ni Luh Widiarta Antari (2002022454)
7. Made Hari Krisnayanti (2002022456)
8. Ni Putu Rahayu Pertiwi (2002022457)

FAKULTAS EKONOMI BISNIS DAN PARIWISATA


UNIVERSITAS HINDU INDONESIA DENPASAR
TAHUN 2020/2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas kasih
Karunia-Nya kami bisa menyelesaikan makalah pengantar manajemen ini. Adapun
makalah tentang “Kerangka Tugas Dan Tanggung Jawab Manajemen” untuk
memenuhi tugas dari mata kuliah Pengantar Manajemen oleh ibu Ni Wayan Wina
Premayani, SE.MM ini telah kami usahakan semaksimal mungkin dalam menyusun
makalah ini dan tentunya dengan bantuan berbagai sumber sehingga dapat
memperlancar pembuatan makalah kami ini.
Namun tidak lepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa ada
kekurangan baik dari segi penyusun bahasanya maupun segi lainnya. Oleh karena
itu dengan lapang dada dan tangan terbuka kami membuka selebar-lebarnya bagi
pembaca yang ingin memberi saran dan kritik kepada kami dapat memperbaiki
makalah manajemen ini. Akhirnya penyusun mengharapkan semoga dari makalah
manajemen tentang kerangka tugas dan tanggung jawab manajemen ini dapat
menambah wawasan dan memberikan inspirasi terhadap pembaca.

Denpasar, November 2020

Penyusun

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ......................................................................................... i
DAFTAR ISI ........................................................................................................ ii

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................... 1


1.1 Latar Belakang .......................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ..................................................................................... 1
1.3 Tujuan ...................................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN ..................................................................................... 2


2.1 Prinsip-Prinsip Manajemen ...................................................................... 2
2.2 Tujuan Manajemen .................................................................................. 6
2.3 Sasaran Manajemen ................................................................................. 7
2.4 Tugas dan Pekerjaan Manajemen ............................................................ 8

BAB III PENUTUP ............................................................................................. 14


3.1 Kesimpulan .............................................................................................. 14
3.2 Saran ........................................................................................................ 14

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 15

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Manajemen adalah sebagian dari seni dan ilmu untuk mendapatkan
sesuatu dengan bantuan orang lain melalui perencanaan, pengorganisasian,
pengarahan, dan pengendalian untuk mencapai tujuan yang telah
ditentukan. Dalam manajemen terdapat prinsip, tugas dan sasaran, tugas
dan pekerjaan manajemen.

1.2 Rumusan Masalah


1.2.1 Apa yang dimaksud Prinsip-prinsip Manajemen?
1.2.2 Apa saja Tugas dan sasaran manajemen?
1.2.3 Apa saja Tugas dan pekerjaan manajemen?

1.3 Tujuan
1.3.1 Untuk mengetahui prinsip-prinsip manajemen
1.3.2 Untuk mengetahui tugas dan sasaran manajemen
1.3.3 Untuk mengetahui tugas dan pekerjaan manajemen

1
BAB II

PEMBAHASAN
2.1 Prinsip – prinsip manajemen
Prinsip manajemen dapat didefinisikan sebagai suatu pernyataan fundamental
atau kebenaran umum yang merupakan sebuah pedoman untuk berpikir atau
bertindak. Prinsip merupakan dasar, namun tidak bersifat mutlak karena prinsip
bukanlah umum. Dalam hubungannya dengan manajemen prinsip-prinsip bersifat
fleksibel dalam arti bahwa perlu di pertimbangkan sesuai dengan kondisi-kondisi
khusus dan situasi-sitauasi yang berubah.

Prinsip-prinsip umum manajemen (general principle of management) yang


dikemukakan oleh bapak mananjemen Henry Fayol terdiri dari:

a. Pembagian kerja (Division of Labor)


Pembagian kerja harus disesuaikan dengan kemampuan dan keahlian
sehingga pelaksanaan kerja berjalan efektif. Oleh karena itu, dalam
penempatan karyawan harus menggunakan prinsip the right man in the right
place. Pembagian kerja harus rasional/objektif, bukan emosional subyektif
yang didasarkan atas dasar like and dislike. Dengan adanya prinsip the right
man in the right place akan memberikan jaminan terhadap kestabilan,
kelancaran dan efesiensi kerja. Pembagian kerja yang baik merupakan kunci
bagi penyelengaraan kerja. Kecerobohan dalam pembagian kerja akan
berpengaruh kurang baik dan mungkin menimbulkan kegagalan dalam
penyelenggaraan pekerjaan. Oleh karena itu, seorang manajer yang
berpengalaman akan menempatkan pembagian kerja sebagai prinsip utama
yang akan menjadi titik tolak bagi prinsip-prinsip lainnya.
b. Wewenang dan tanggung jawab (Authority and responsibility)
Setiap karyawan dilengkapi dengan wewenang untuk melakukan pekerjaan
dan setiap wewenang melekat atau diikuti pertanggungjawaban. Wewenang
dan tanggung jawab harus seimbang. Setiap pekerjaan harus dapat
memberikan pertanggungjawaban yang sesuai dengan wewenang. Oleh
karena itu, makin kecil wewenang makin kecil pula pertanggungjawaban

2
3

demikian pula sebaliknya. Tanggung jawab terbesar terletak pada manajer


puncak. Kegagalan suatu usaha bukan terletak pada karyawan, tetapi
terletak pada puncak pimpinannya karena yang mempunyai wewemang
terbesar adalah manajer puncak. Oleh karena itu, apabila manajer puncak
tidak mempunyai keahlian dan kepemimpinan, maka wewenang yang ada
padanya merupakan bumerang.
c. Disiplin (Dicipline)
Disiplin merupakan perasaan taat dan patuh terhadap pekerjaan yang
menjadi tanggung jawab. Disiplin ini berhubungan erat dengan wewenang.
Apabila wewenang tidak berjalan dengan semestinya, maka disiplin akan
hilang. Oleh karena ini, pemegang wewenang harus dapat menanamkan
disiplin terhadap dirinya sendiri sehingga mempunyai tanggung jawab
terhadap pekerjaan sesuai dengan wewenang yang ada padanya.
d. Kesatuan perintah (Unity of command)
Dalam melakasanakan pekerjaan, karyawan harus memperhatikan prinsip
kesatuan perintah sehingga pelaksanaan kerja dapat dijalankan dengan baik.
Karyawan harus tahu kepada siapa ia harus bertanggung jawab sesui dengan
wewenang yang diperolehnya. Perintah yang datang dari manajer lain
kepada serorang karyawan akan merusak jalannya wewenang dan tanggung
jawab serta pembagian kerja.
e. Kesatuan pengarahan (Unity of direction)
Dalam melaksanakan tugas-tugas dan tanggung jawabnya, karyawan perlu
diarahkan menuju sasarannya. Kesatuan pengarahan bertalian erat dengan
pembagian kerja. Kesatuan pengarahan tergantung pula terhadap kesatuan
perintah. Dalam pelaksanaan kerja bisa saja terjadi adanya dua perintah
sehingga menimbulkan arah yang berlawanan. Oleh karena itu, perlu alur
yang jelas dari mana karyawan mendapat wewenang untuk pmelaksanakan
pekerjaan dan kepada siapa ia harus mengetahui batas wewenang dan
tanggung jawabnya agar tidak terjadi kesalahan. Pelaksanaan kesatuan
pengarahan (unity of directiion) tidak dapat terlepas dari pembaguan kerja,
wewenang dan tanggung jawab, disiplin, serta kesatuan perintah.
4

f. Mengutamakan kepentingan organisasi di atas kepentingan sendiri


Setiap karyawan harus mengabdikan kepentingan sendiri kepada
kepentingan organisasi. Hal semacam itu merupakan suatu syarat yang
sangat penting agar setiap kegiatan berjalan dengan loancar sehingga tujuan
dapat tercapai dengan baik. Setiap karyawan dapat mengabdikan
kepentingan pribadi kepada kepentingan organisasi apabila memiliki
kesadaran bahwa kepentingan pribadi sebenarnya tergantung kepada
berhasil-tidaknya kepentingan organisasi. Prinsip pengabdian kepentingan
pribadi kepada kepentingan orgabisasi dapat terwujud, apanila setiap
karyawan merasa senang dalam bekerja sehingga memiliki disiplin yang
tinggi.
g. Penggajian pegawai
Gaji atau upah bagi karyawan merupakan kompensasi yang menentukan
terwujudnya kelancaran dalam bekerja. Karyawan yang diliputi perasaan
cemas dan kekurangan akan sulit berkonsentrasi terhadap tugas dan
kewajibannya sehingga dapat mengakibatkan ketidaksempurnaan dalam
bekerja. Oleh karena itu, dalam prinsip penggajian haris dipikirkan
bagaimana agar karyawan dapat bekerja dengan tenang. Sistem penggajian
harus diperhitungkan agar menimbuulkan kedisiplinan dan kegairahan kerja
sehingga karyawan berkompetisi untuk membuat prestasi yang lebih besar.
Prinsip more pay for more prestige (upaya lebih untuk prestasi lebih), dan
prinsip upah sama untuk prestasi yang sama perlu diterapkan sebab apabila
ada perbedaan akan menimbulkan kelesuan dalam bekerja dan mungkin
akan menimbulkan tindakan tidak disiplin.
h. Pemusatan (Centralization)
Pemusatan wewenang akan menimbulkan pemusatan tanggung jawab
dalam suatu kegiatan. Tanggung jawab terakhir terletak ada orang yang
memegang wewenang tertinggi atau manajer puncak. Pemusatan bukan
berarti adanya kekuasaan untuk menggunakan wewenang, melainkan untuk
menghindari kesimpangsiurang wewenang dan tanggung jawab. Pemusatan
wewenang ini juga tidak menghilangkan asas pelimpahan wewenang
(delegation of authority).
5

i. Hirarki(TheHierarcky)
Pembagian kerja menimbulkan adanya atasan dan bawahan. Bila
pembagian kerja ini mencakup area yang cukup luas akan menimbulkan
hirarki. Hirarki diukur dari wewenang terbesar yang berada pada manajer
puncak dan seterusnya berurutan ke bawah. dengan adanya hirarki ini, maka
setiap karyawan akan mengetahui kepada siapa ia harus bertanggung jawab
dan dari siapa ia mendapat perintah.
j. Ketertiban(Order)
Ketertiban dalam melaksanakan pekerjaan merupakan syarat utama karena
pada dasarnya tidak ada orang yang bisa bekerja dalam keadaan kacau atau
tegang. Ketertiban dalam suatu pekerjaan dapat terwujud apabila seluruh
karyawan, baik atasan maupun bawahan mempunyai disiplin yang tinggi.
Oleh karena itu, ketertiban dan disiplin sangat dibutuhkan dalam mencapai
tujuan.
k. Keadilan dan kejujuran ( Equity )
Keadilan dan kejujuran merupakan salah satu syarat untuk mencapai tujuan
yang telah ditentukan. Keadilan dan kejujuran terkait dengan moral
karyawan dan tidak dapat dipisahkan. Keadilan dan kejujuran harus
ditegakkan mulai dari atasan karena atasan memiliki wewenang yang paling
besar. Manajer yang adil dan jujur akan menggunakan wewenangnya
dengan sebaik-baiknya untuk melakukan keadilan dan kejujuran pada
bawahannya.
l. Stabilitas kondisi karyawan ( Stability of Staff )
Dalam setiap kegiatan kestabilan karyawan harus dijaga sebaik-baiknya
agar segala pekerjaan berjalan dengan lancar. Kestabilan karyawan
terwujud karena adanya disiplin kerja yang baik dan adanya ketertiban
dalam kegiatan.
Manusia sebagai makhluk sosial yang berbudaya memiliki keinginan,
perasaan dan pikiran. Apabila keinginannya tidak terpenuhi, perasaan
tertekan dan pikiran yang kacau akan menimbulkan goncangan dalam
bekerja.
6

m. Prakarsa (Inisiative)
Prakarsa timbul dari dalam diri seseorang yang menggunakan daya pikir.
Prakarsa menimbulkan kehendak untuk mewujudkan suatu yang berguna
bagi penyelesaian pekerjaan dengan sebaik-beiknya. Jadi dalam prakarsa
terhimpun kehendak, perasaan, pikiran, keahlian dan pengalaman
seseorang. Oleh karena itu, setiap prakarsa yang datang dari karyawan harus
dihargai. Prakarsa (inisiatif) mengandung arti menghargai orang lain,
karena itu hakikatnya manusia butuh penghargaan. Setiap penolakan
terhadap prakarsa karyawan merupakan salah satu langkah untuk menolak
gairah kerja. Oleh karena itu, seorang manajer yang bijak akan menerima
dengan senang hari prakarsa-prakarsa yang dilahirkan karyawannya.
n. Semangat kesatuan, semangat korp ( Esprit de corps )
Setiap karyawan harus memiliki rasa kesatuan, yaitu rasa senasib
sepenanggyungan sehingga menimbulkan semangat kerja sama yang baik.
semangat kesatuan akan lahir apabila setiap karyawan mempunyai
kesadaran bahwa setiap karyawan berarti bagi karyawan lain dan karyawan
lain sangat dibutuhkan oleh dirinya. Manajer yang memiliki kepemimpinan
akan mampu melahirkan semangat kesatuan (esprit de corp), sedangkan
manajer yang suka memaksa dengan cara-cara yang kasar akan melahirkan
friction de corp (perpecahan dalam korp) dan membawa bencana.

2.2 Tujuan Manejemen

Dalam sebuah organisasi atau perusahaan manajemen adalah hal yang sangat
vital. Adapun tujuan diberlakukannya proses manajemen didalam organisasi, antara
lain sebagai berikut:

1. Menjalankan dan mengevaluasi strategi yang direncanakan agar dapat


berjalan secara efektif dan efisien.
2. Mengevaluasi kinerja, meninjau, dan mengkaji ulang situasi serta
melakukan berbagai penyesuaian dan koreksi jika terdapat
penyimpangan atau hambatan didalam pelaksanaan strategi.
7

3. Memperbaharui strategi yang telah dirumuskan agar sesuai dengan


perkembangan lingkungan eksternal.
4. Meninjau kembali kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman
(SWOT) yang ada.
5. Berinovasi atas kegiatan sehingga dapat meningkatkan efektivitasan
kinerja para anggota yang akan berdampak positif pada tercapainya
tujuan dan sasaran perusahaan/organisasi

2.3 Sasaran Manajemen


Sasaran adalah rincian singkat dan tegas tentang apa yang ingin dicapai. Jadi
sasaran manajemen adalah suatu perincian yang jelas dalam kegiatan manajemen
untuk mendapatkan suatu metode, cara, teknik yang sebaiknya dilakukan agar
dengan sumber daya yang terbatas dapat diperoleh hasil secara maksimal. Yang
istilah ini dalam ilmu ekonomi dikenal dengan prinsip ekonomi, yaitu: dengan
pengorbanan sekecil-kecilnya untuk memperoleh hasil yang besar.Secara garis
besar sasaran manajemen adalah suatu cara untuk mendapat hasil yang efisien
dalam bidang:
1. Tenaga & pikiran.
2. Biaya & material yang dibutuhkan.
3. Waktu yang cepat, tepat, dan hemat.
Sasaran manajemen berkaitan erat dengan efektif dan efisien. Jadi, segala
sesuatunya dilakukan denga bedaya guna dan tepat guna. Berikut penjelasannya :
1. Efektif adalah suatu kemampuan atau usaha untuk bisa menyelesaikan
pekerjaan sesuai dengan rencana. Pada tujuan yang ingin dicapai sesuai
rencana, kurang memperhatikan biaya atau usaha yang akan digunakan.
Dengan biaya berapa saja asal tujuan tercapai, hal ini memungkinkan
terjadinya pemborosan atau penghamburan yang tidak diperlukan.
2. Efisien adalah perbandingan yang terbaik antara suatu hasil dengan
usahanya atau perbandingan antara pemasukan dengan pengeluaran. Pada
segi biaya atau usaha yang digunakan, tidak memperhatikan tujuan yang
ingin dicapai sesuai dengan rencana. Kapanpun tujuan itu akan tercapai
tidak menjadi perhatian utama, asal biaya dapat dihemat seminimal
mungkin.
3. Tepat berarti menunjukan kena sasara, atau sesuai dengan apa yang
dikehendaki tercapai.
4. Hemat yang berarti dengan biaya rendah memperoleh hasil yang maksimal,
tanpa ada pemborosan biaya, tenaga, waktu, bahan, dan pemikiran.
5. Cepat berarti menunjukan waktu yang tidak banyak terbuang.Selamat
berarti menunjukan kelancaran proses tanpa ada hampatan. Dalam hal ini
perlu diperhatikan bahwa sesuatu yang efektif belum tentu efisien, karena
menitik-beratkan pada hal-hal yang berbeda.
8

2.4 TUGAS DAN PEKERJAAN MANAJEMEN


1) Desain Organisasi
Seorang manager mempunyai peran penting dalam pengelolaan satu
perusahaan. Ia harus mempunyai kemampuan untuk menyusun struktur
organisasi, membagi tugas dalam suatu organisasi, serta menempatkan
personil-personil yang tepat. Untuk menyusun struktur organisasi yang
tepat, seorang manager harus membuat rencana serta sasaran dan bagaimana
sasaran itu dapat dicapai; ia juga harus mempelajari lingkungan dengan
baik. Rencana dan situasi lingkungan adalah dua hal yang sangat penting
dalam penyusunan struktur organisasi.Sebuah organisasi yang baik selalu
berkembang.Karena perusahaan itu berkembang, seorang manager harus
menyesuaikan struktur organisasinya.Kecuali hal ini dilakukannya dengan
baik, hasil perusahaan tidak mungkin maksimal.Jadi dalam hal ini, seorang
manager juga dituntut untuk mempunyai kemampuan menjadi seorang
pembuat desain organisasi yang baik.
2) Manajemen penilaian kinerja tenaga kerja
Evaluasi kinerja adalah penilaian yang dilakukan secara sistematis untuk
mengetahui hasil pekerjaan karyawan dan kinerja organisasi.Disamping itu,
juga untuk menentukan kebutuhan pelatihan kerja secara tepat, memberikan
tanggung jawab yang sesuai kepada karyawan sehingga dapat
melaksanakan pekerjaan yang lebih baik di masa mendatang dan sebagai
dasar untuk menentukan kebijakan dalam hal promosi jabatan atau
penentuan imbalan. Tujuan evaluasi kinerja adalah untuk memperbaiki atau
meningkatkan kinerja organisasi melalui peningkatan kinerja dari SDM
organisasi. Secara lebih spesifik, tujuan dari evaluasi kinerja sebagaimana
dikemukakan Sunyoto (1999:1) yang dikutip oleh Mangkunegara (2005:10)
adalah:
a. Meningkatkan Saling pengertian antara karyawan tentang
persyaratan kinerja.
b. Mencatat dan mengakui hasil kerja seorang karyawan, sehingga
mereka termotivasi untuk berbuat yang lebih baik, atau sekurang-
kurangnya berprestasi sama dengan prestasi yang terdahulu.
c. Memberikan peluang kepada karyawan untuk mendiskusikan
keinginan dan aspirasinya dan meningkatkan kepedulian terhadap
karier atau pekerjaan yang di embannya sekarang.
d. Mendefinisikan atau merumuskan kembali sasaran masa depan,
sehingga karyawan termotivasi untuk berprestasi sesuai dengan
potensinya.
e. Memeriksa rencana pelaksanaan dan pengembangan yang sesuai
dengan kebutuhan pelatihan, khusus rencana diklat, dan kemudian
menyetujui rencana itu jika tidak ada hal-hal yang perlu diubah.
9

3) Pengaturan staff/pekerja
Dalam sebuah perusahaan terutama yang mempekerjakan ratusan
hingga ribuan karyawan, Manajer Sumber Daya Manusia (SDM)
mempunyai peran yang penting.Manajer SDM ini berperan dalam
merencanakan, mengarahkan dan mengkordinasikan fungsi administrasi
suatu organisasi. Mereka mengawasi perekrutan, mewawancarai, dan
mempekerjakan karyawan baru, melakukan konsultasi dengan pimpinan
puncak mengenai rencana strategis, bertindak sebagai penghubung antara
manajemen perusahaan dengan karyawannya.Secara ringkas, bisa
dijelaskan di bawah ini tugas Manajer SDM. Di antaranya sebagai berikut:
a. Merencanakan dan mengkordinasikan tenaga kerja perusahaan yang
hanya mempekerjakan karyawan yang berbakat
b. Menjadi penghubung antara Manajemen dengan karyawannya
c. Melakukan pelayanan karyawan
d. Memberi masukan pada manajer mengenai kebijakan perusahaan,
seperti kesempatan yang sama pada karyawan atau apabila terjadi
pelecehan seksual.
e. Mengkordinir dan mengawasi pekerjaan para pegawai khusus dan
staf pendukung
f. Mengawasi proses perekrutan, wawancara kerja, seleksi, dan
penempatan karyawan baru.
g. Menangani isu-isu ketenagakerjaan, seperti memediasi pertikaian
dan mengarahkan prosedur kedisiplinan.
4) Pengaturan sistem penghargaan, asas manfaat dan kepatuhan.
Pada sistem ini manajemen sumber daya manusia akan memonitor,
mengukur, mengevaluasi dan mendokumentasikan kinerja dan hasilnya
terhadap kemajuan/kemunduran organisasi. Poin ini juga mengisyaratkan
bahwa manajemen sumber daya manusia merupakan bagian dari sistem
yang bertugas mengidentifikasi masalah kinerja, dan mengkoordinasikan
serta memfasilitasi tindakan pendisiplinan bila diperlukan.
a. Pengembangan karyawan
Bagian ini terkait dengan segala hal tentang pengembangan karir, pelatihan
dan pembinaan, serta memantau proses pelatihan dan hasilnya. Bagian ini
sekaligus juga mengimplementasikan sejumlah analisis tentang kebutuhan
pelatihan.
b. Manajemen penghargaan
Bagian ini mengisyaratkan sejumlah tanggung jawab dalam membangun
sistem pengupahan yang seadil-adilnya.
Ini juga terkait dengan perencanaan sistem keingan seperti pembayaran
berdasarkan insentif tertentu, pembagian keuntungan berdasarkan
10

kompetensi, kontribusi, maupun kinerja.Tanggung jawab soal pembagian


pensiun dan bonus juga dicakup oleh poin ini
5) Pengembangan organisasi dan karyawan
Tugas ini mengharuskan manajer memastikan bahwa pekerjaan
organisasi yang bersangkutan dilaksanakan dengan baik dan organisasi itu
sendiri dikelola secara efektif. Pada segala macam jenis organisasi,
pekerjaan perlu dimanaje dan organisasi itu sendiri perlu dimanajemen.
Dalam hal melaksanakan manajemen manusia/karyawan setiap manajer
pasti akan menghadapi problem-problem benturann- benturan atau konflik
yang terjadi, misalnya : antara individu- individu, antara kelompok-
kelompok , antara pihak atasan dan bawahan dan sebagainya. Dalam hal ini
seorang manajer harus memiliki kemampuan dalam mengelola konflik
dengan baik. Dan manajer juga harus memiliki kemampuan sebagai berikut:
a. Mampu mengidentifikasi sebuah masalah
b. Mampu mengambil keputusan dengan segala konsekuensinya
c. Mampu mengatur anak buahnya agar mencapai sasaran kerja
yang sudah direncanakan
d. Mampu bekerjasama dengan orang lain
e. Memiliki kemampuan intrapersonal, konseptual dan teknis
Tugas Manajer
a. Menetapkan rencana dan mengalokasikan sumber daya yang ada
untuk mewujudkan rencana.
b. Menetapkan struktur organisasi untuk mencapai persyaratan yang
tekah direncanakan dan menempatkan orang-orang yang sesuai
dengan struktur yang ada, mendelegasikan tanggung jawab dan
wewenang untuk melaksanakan apa yang telah direncnakan,
menetapkan kebijakan dan prosedur untuk membantu memberikan
panduan bagi orang-orang dan menciptakan metode untuk
memantau pelaksanaannya.
c. Memantau hasil-hasil kemudian dibandingkan terhadap rencana dan
mengidentifikasikan penyimpangan—penyimpangan yang terjadi,
serta kemudian membuat perencanaan dan mengorganisasikan
untuk menyelesaikan masalah-masalah yang ada.
d. Menciptakan suatu taraf yang telahdirencanakan untuk tetap
menghasilkan OUTPUT yang sesuai dengan kebutuhan pelanggan.
Tugas pemimpin
a. Mengembangkan visi serta menetapkan arah dan strategi perusahaan
untuk menghasilkan perubahan-perubahan yang dibutuhkan agar
mencapai visi.
b. Mengomunikasikan tjuan yang ingin dicapai melalui pernyataan dan
perubahan (tindakan ) kepada siapa saja yang mungkin dierlukan
untuk memberikan pengaruhnya bagi pembentukan tim yang
11

memahami visi dan strategi perusahaan serta menerima


kebenarannya.
c. Memberikan motivasi kepada orang-orang untuk mengatasi
hambatan-hambatan dalam perubahan menuju perbaikan dengan
cara memenuhi kebutuhan manusia yang sangat mendasar yang
sering kali terpenuhi.
d. Menciptakan perubahan, sering kali dalam taraf yang dramatis untuk
menghasilkan perubahan yang sangat berguna bagi kemajuan
perusahaan. Sebagai misal: perubahan dalam pembuatan produk-
produk baru yang diinginkan pelanggan pendekatan baru dalam
hubungan kerja yang akan membantu perusahaan agar lebih mampu
berkompetisi, dan lain-lain.
Tugas Manajemen Perusahaan
Dalam tulisan dari buku The Professional Management yang ditulis oleh
Louis A. Alen, fungsi dan tugas manajemen yang paling utama adalah
sebagai berikut:
a. Memimpin (Leading)
Tugas seorang manajer tentulah memimpin rekan kerjanya dalam
perusahaan untuk bertindak dan bisa mewujudkan tujuan dari organisas atau
perusahaan yang dinaunginya. Jika dirincikan, tugas manajemen
perusahaan pada poin pertama ini adalah:
1) Pengambil Keputusan
2) Melakukan Komunikasi
3) Memberikan Motivasi
4) Memilih orang
5) Mengembangkan orang lain, melalui penilaian hasil kinerja,
memberikan saran, dan memberikan latihan(training).
b. Merencanakan (Planning)
Tugas manajemen perusahaan pada poin ini adalah tugas mereka yang
sangat penting. Tanpa adanya perencanaan yang matang, maka perusahaan
pun tidak akan bisa berjalan dan terkelola dengan baik. Berikut tugas
seorang manajemen perusahaan dalam poin ini:
1) Meramalkan segala kemungkinan di waktu yang akan datang
2) Membuat target dan sasaran
3) Membuat rencana urutan kegiatan yang dibutuhkan untuk mencapai
target
4) Mengatur urutan waktu pelaksanaan atau time table
5) Menyusun rencana anggaran biaya
6) Membuat Standard Operating Procedure (SOP) tentang pelaksanaan
pekerjaan
7) Menetapkan dan menafsirkan kebijakan-kebijakan pelaksanaan
pekerjaan.
c. Menyusun (Organizing)
Kegiatan mengatur dan menghubungkan suatu pekerja sehingga bisa
terlaksana secara efektif dan efisien merupakan fungsi utama dari poin satu
ini. Tugas tersebut meliputi beberapa hal di bawah ini:
12

1) Merancang Struktur Organisasi


2) Menentukan Job description dari masing-masing jabatan untuk
mencapai sasaran organisasi
3) Mendelegasi tanggung jawab dan wewenang serta menetapkan
pertanggungjawaban untuk hasil yang ingin dicapai.
4) Menetapkan hubungan yang membedakan antara staf dan juga atasan
5) Mendeskripsikan hal-hal yang dianggap efektif sehubungan dengan
pemanfaatan sumber daya manusia agar mencapai target atau goals.

d. Actuating/Directing atau Pengarahan/Kepemimpinan


Kepemimpinan adalah proses untuk menumbuhkan semangat pada
karyawan supaya mereka mau bekerja giat, serta membimbing mereka
melaksanakan rencana dalam mencapai tujuan. Dengan kepemimpinan,
manajer menciptakan komitmen, mendorong usaha-usaha yang mendukung
tercapainya tujuan serta mempengaruhi para karyawan supaya melakukan
yang terbaik untuk kepentingan perusahaan. Adapun fungsi pengarahan
yaitu:
1) menerapkan proses kepemimpinan pembimbingan, dan
2) pemberian sebuah motivasi untuk tenaga kerja supaya mau tetap
bekerja dengan efisien dan efektif untuk mencapai tujuan;
3) memberikan tugas dan penjelasan yang teratur mengenai pekerjaan
4) menjelaskan kebijakan yang telah ditetapkan.
e. Mengawasi (Controlling)
Fungsi lain dari manajemen perusahaan adalah untuk melakukan
pengawasan, pengendalian, dan pengamatan yang meliputi:
1) Perkembangan pekerjaan
2) Pengukuran Hasil Pekerjaan
3) Melakukan tindakan perbaikan dan mengoreksi kesalahan.

Setiap manajer harus memiliki keempat keahlian di atas agar mampu


menerapkannya dalam suatu kegiatan organisasi yang terpadu untuk
mencapai tujuan utama perusahaan sesuai dengan prinsip manajemen.Nah,
kira-kira seperti itulah pengertian, fungsi, dan tugas manajemen perusahaan.
Agar perusahaan memiliki sistem manajemen perusahaan yang benar,
berikut ada beberapa langkah yang bisa dilakukan:

1. Meninjau Proses Bisnis Perusahaan


Proses bisnis merupakan unsur utama dalam memperbaiki sistem
manajemen. Oleh karena itulah hal ini dibutuhkan untuk mengetahui
pola bisnis perusahaan dengan baik, sekaligus mengetahui proses
bisnis yang benar mulai dari input, proses, dan juga output. Inti dari
proses bisnis ini adalah untuk mempermudah manajemen dalam
mengendalikan dan monitoring setiap proses yang berjalan. Selain
13

itu pula hal ini dilakukan guna mempermudah karyawan dalam


menjalani aktivitas bisnis perusahaan.
2. Meninjau Struktur Organisasi Perusahaan
Setelah proses bisnis dibuat secara benar, maka langkah selanjutnya
adalah untuk meninjau ulang struktur organisasi yang sudah ada. Hal
ini tidak kalah penting karena susunan organisasi merupakan hal
yang paling berkesinambungan dengan proses bisnis. Struktur
organisasi sangat menentukan suksesnya implementasi sebuah
sistem, salah satu contohnya adalah sistem SOP. Karena SOP yang
baik merupakan SOP yang dibuat berdasarkan struktur organisasi
yang sudah final. Setelah memiliki struktur organisasi yang baik,
maka fungsi wewenang dan tanggung jawab masing-masing proses
akan jelas bentuknya.
3. Meninjau Sarana dan Prasarana Perusahaan
Sarana dan prasarana perusahaan juga sangat dibutuhkan dalam
memperbaiki sistem manajemen perusahaan.Mengingat keberadaan
sarana dan prasarana bisa mendukung perusahaan untuk
menjalankan suatu sistem manajemen menjadi lebih efektif dan
efisien.
4. Meninjau Kembali Komitmen dari Pimpinan Perusahaan
Meninjau ulang komitmen pimpinan perusahaan sangatlah penting,
mengingat sebagus apapun sistem yang dibuat, tanpa adanya
komitmen yang baik dari manajemen maka semuanya pun akan sia-
sia. Hal ini diperlukan karena segala sesuatu bersumber dari
komitmen pimpinan dalam menjalankan roda perusahaan. Tanpa
adanya komitmen yang baik dan kuat dari pimpinan atau manajemen
maka hasil yang didapatkan tidak akan optimal.
BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Atas dasar uraian makalah di atas, dapat disimpulkan bahwa prinsip
manajemen dapat didefinisikan sebagai suatu pernyataan fundamental atau
kebenaran umum yang merupakan sebuah pedoman untuk berpikir atau bertindak.
Prinsip merupakan dasar, namun tidak bersifat mutlak karena prinsip bukanlah
umum. Dalam hubungannya dengan manajemen prinsip-prinsip bersifat fleksibel
dalam arti bahwa perlu di pertimbangkan sesuai dengan kondisi-kondisi khusus dan
situasi-sitauasi yang berubah. Dalam manajemen terdapat 14 prinsip manajemen.
Adapun tujuan dan sasaran dalam manajemen yaitu tujuan diberlakukannya proses
manajemen didalam organisasi : Menjalankan dan mengevaluasi strategi yang
direncanakan agar dapat berjalan secara efektif dan efisien. Sedangkan Sasaran
adalah rincian singkat dan tegas tentang apa yang ingin dicapai. Jadi sasaran
manajemen adalah suatu perincian yang jelas dalam kegiatan manajemen untuk
mendapatkan suatu metode, cara, teknik yang sebaiknya dilakukan agar dengan
sumber daya yang terbatas dapat diperoleh hasil secara maksimal.

3.2 SARAN
Demikianlah penulisan makalah kami, apabila masih terdapat kesalahan
atau kekurangan dalam pembahasan makalah kami ini, kami ucapkan mohon maaf
yang sebesar-besarnya dan juga kami harapkan teguran yang sehat sekiranya dapat
membangun dalam perbaikan pembuatan makalah kami ini.

14
15

DAFTAR PUSTAKA

Bahan Mata Kuliah, “Makalah-Makalah Prinsip Manajemen”, 16 November 2020


<https://bahanmatakuliah.blogspot.com/2011/09/makalah-prinsip
manajemen.html>
Dedisuselopress “Kerangka Tugas dan Tanggung Jawab”, 18 November 2020
<http://dedisuselopress.blogspot.com/2015/11/kerangka-tugas-dan-tanggung-
jawab.html>

Kotak Pintar “ Tujuan dan Sasaran Manajemen”, 20 November 2020


<https://kotakpintar.com/tujuan-dan-sasaran-manajem>

Anda mungkin juga menyukai