Disusun oleh :
Kelompok 1
I A Akuntansi Sore
Nama :
1. Ni Putu Asih Widiantari (2002022444)
2. Ni Komang Ayu Rianingsih (2002022446)
3. I Made Suastika (2002022449)
4. Ni Komang Ayu Arya Widiastuti (2002022451)
5. Ni Luh Putu Sayuni (2002022452)
6. Ni Luh Widiarta Antari (2002022454)
7. Made Hari Krisnayanti (2002022456)
8. Ni Putu Rahayu Pertiwi (2002022457)
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ......................................................................................... i
DAFTAR ISI ........................................................................................................ ii
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1.3.1 Untuk mengetahui prinsip-prinsip manajemen
1.3.2 Untuk mengetahui tugas dan sasaran manajemen
1.3.3 Untuk mengetahui tugas dan pekerjaan manajemen
1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Prinsip – prinsip manajemen
Prinsip manajemen dapat didefinisikan sebagai suatu pernyataan fundamental
atau kebenaran umum yang merupakan sebuah pedoman untuk berpikir atau
bertindak. Prinsip merupakan dasar, namun tidak bersifat mutlak karena prinsip
bukanlah umum. Dalam hubungannya dengan manajemen prinsip-prinsip bersifat
fleksibel dalam arti bahwa perlu di pertimbangkan sesuai dengan kondisi-kondisi
khusus dan situasi-sitauasi yang berubah.
2
3
i. Hirarki(TheHierarcky)
Pembagian kerja menimbulkan adanya atasan dan bawahan. Bila
pembagian kerja ini mencakup area yang cukup luas akan menimbulkan
hirarki. Hirarki diukur dari wewenang terbesar yang berada pada manajer
puncak dan seterusnya berurutan ke bawah. dengan adanya hirarki ini, maka
setiap karyawan akan mengetahui kepada siapa ia harus bertanggung jawab
dan dari siapa ia mendapat perintah.
j. Ketertiban(Order)
Ketertiban dalam melaksanakan pekerjaan merupakan syarat utama karena
pada dasarnya tidak ada orang yang bisa bekerja dalam keadaan kacau atau
tegang. Ketertiban dalam suatu pekerjaan dapat terwujud apabila seluruh
karyawan, baik atasan maupun bawahan mempunyai disiplin yang tinggi.
Oleh karena itu, ketertiban dan disiplin sangat dibutuhkan dalam mencapai
tujuan.
k. Keadilan dan kejujuran ( Equity )
Keadilan dan kejujuran merupakan salah satu syarat untuk mencapai tujuan
yang telah ditentukan. Keadilan dan kejujuran terkait dengan moral
karyawan dan tidak dapat dipisahkan. Keadilan dan kejujuran harus
ditegakkan mulai dari atasan karena atasan memiliki wewenang yang paling
besar. Manajer yang adil dan jujur akan menggunakan wewenangnya
dengan sebaik-baiknya untuk melakukan keadilan dan kejujuran pada
bawahannya.
l. Stabilitas kondisi karyawan ( Stability of Staff )
Dalam setiap kegiatan kestabilan karyawan harus dijaga sebaik-baiknya
agar segala pekerjaan berjalan dengan lancar. Kestabilan karyawan
terwujud karena adanya disiplin kerja yang baik dan adanya ketertiban
dalam kegiatan.
Manusia sebagai makhluk sosial yang berbudaya memiliki keinginan,
perasaan dan pikiran. Apabila keinginannya tidak terpenuhi, perasaan
tertekan dan pikiran yang kacau akan menimbulkan goncangan dalam
bekerja.
6
m. Prakarsa (Inisiative)
Prakarsa timbul dari dalam diri seseorang yang menggunakan daya pikir.
Prakarsa menimbulkan kehendak untuk mewujudkan suatu yang berguna
bagi penyelesaian pekerjaan dengan sebaik-beiknya. Jadi dalam prakarsa
terhimpun kehendak, perasaan, pikiran, keahlian dan pengalaman
seseorang. Oleh karena itu, setiap prakarsa yang datang dari karyawan harus
dihargai. Prakarsa (inisiatif) mengandung arti menghargai orang lain,
karena itu hakikatnya manusia butuh penghargaan. Setiap penolakan
terhadap prakarsa karyawan merupakan salah satu langkah untuk menolak
gairah kerja. Oleh karena itu, seorang manajer yang bijak akan menerima
dengan senang hari prakarsa-prakarsa yang dilahirkan karyawannya.
n. Semangat kesatuan, semangat korp ( Esprit de corps )
Setiap karyawan harus memiliki rasa kesatuan, yaitu rasa senasib
sepenanggyungan sehingga menimbulkan semangat kerja sama yang baik.
semangat kesatuan akan lahir apabila setiap karyawan mempunyai
kesadaran bahwa setiap karyawan berarti bagi karyawan lain dan karyawan
lain sangat dibutuhkan oleh dirinya. Manajer yang memiliki kepemimpinan
akan mampu melahirkan semangat kesatuan (esprit de corp), sedangkan
manajer yang suka memaksa dengan cara-cara yang kasar akan melahirkan
friction de corp (perpecahan dalam korp) dan membawa bencana.
Dalam sebuah organisasi atau perusahaan manajemen adalah hal yang sangat
vital. Adapun tujuan diberlakukannya proses manajemen didalam organisasi, antara
lain sebagai berikut:
3) Pengaturan staff/pekerja
Dalam sebuah perusahaan terutama yang mempekerjakan ratusan
hingga ribuan karyawan, Manajer Sumber Daya Manusia (SDM)
mempunyai peran yang penting.Manajer SDM ini berperan dalam
merencanakan, mengarahkan dan mengkordinasikan fungsi administrasi
suatu organisasi. Mereka mengawasi perekrutan, mewawancarai, dan
mempekerjakan karyawan baru, melakukan konsultasi dengan pimpinan
puncak mengenai rencana strategis, bertindak sebagai penghubung antara
manajemen perusahaan dengan karyawannya.Secara ringkas, bisa
dijelaskan di bawah ini tugas Manajer SDM. Di antaranya sebagai berikut:
a. Merencanakan dan mengkordinasikan tenaga kerja perusahaan yang
hanya mempekerjakan karyawan yang berbakat
b. Menjadi penghubung antara Manajemen dengan karyawannya
c. Melakukan pelayanan karyawan
d. Memberi masukan pada manajer mengenai kebijakan perusahaan,
seperti kesempatan yang sama pada karyawan atau apabila terjadi
pelecehan seksual.
e. Mengkordinir dan mengawasi pekerjaan para pegawai khusus dan
staf pendukung
f. Mengawasi proses perekrutan, wawancara kerja, seleksi, dan
penempatan karyawan baru.
g. Menangani isu-isu ketenagakerjaan, seperti memediasi pertikaian
dan mengarahkan prosedur kedisiplinan.
4) Pengaturan sistem penghargaan, asas manfaat dan kepatuhan.
Pada sistem ini manajemen sumber daya manusia akan memonitor,
mengukur, mengevaluasi dan mendokumentasikan kinerja dan hasilnya
terhadap kemajuan/kemunduran organisasi. Poin ini juga mengisyaratkan
bahwa manajemen sumber daya manusia merupakan bagian dari sistem
yang bertugas mengidentifikasi masalah kinerja, dan mengkoordinasikan
serta memfasilitasi tindakan pendisiplinan bila diperlukan.
a. Pengembangan karyawan
Bagian ini terkait dengan segala hal tentang pengembangan karir, pelatihan
dan pembinaan, serta memantau proses pelatihan dan hasilnya. Bagian ini
sekaligus juga mengimplementasikan sejumlah analisis tentang kebutuhan
pelatihan.
b. Manajemen penghargaan
Bagian ini mengisyaratkan sejumlah tanggung jawab dalam membangun
sistem pengupahan yang seadil-adilnya.
Ini juga terkait dengan perencanaan sistem keingan seperti pembayaran
berdasarkan insentif tertentu, pembagian keuntungan berdasarkan
10
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Atas dasar uraian makalah di atas, dapat disimpulkan bahwa prinsip
manajemen dapat didefinisikan sebagai suatu pernyataan fundamental atau
kebenaran umum yang merupakan sebuah pedoman untuk berpikir atau bertindak.
Prinsip merupakan dasar, namun tidak bersifat mutlak karena prinsip bukanlah
umum. Dalam hubungannya dengan manajemen prinsip-prinsip bersifat fleksibel
dalam arti bahwa perlu di pertimbangkan sesuai dengan kondisi-kondisi khusus dan
situasi-sitauasi yang berubah. Dalam manajemen terdapat 14 prinsip manajemen.
Adapun tujuan dan sasaran dalam manajemen yaitu tujuan diberlakukannya proses
manajemen didalam organisasi : Menjalankan dan mengevaluasi strategi yang
direncanakan agar dapat berjalan secara efektif dan efisien. Sedangkan Sasaran
adalah rincian singkat dan tegas tentang apa yang ingin dicapai. Jadi sasaran
manajemen adalah suatu perincian yang jelas dalam kegiatan manajemen untuk
mendapatkan suatu metode, cara, teknik yang sebaiknya dilakukan agar dengan
sumber daya yang terbatas dapat diperoleh hasil secara maksimal.
3.2 SARAN
Demikianlah penulisan makalah kami, apabila masih terdapat kesalahan
atau kekurangan dalam pembahasan makalah kami ini, kami ucapkan mohon maaf
yang sebesar-besarnya dan juga kami harapkan teguran yang sehat sekiranya dapat
membangun dalam perbaikan pembuatan makalah kami ini.
14
15
DAFTAR PUSTAKA