Anda di halaman 1dari 22

Tugas :

MAKALAH

“PENGANTAR MANAJEMEN"

OLEH

DEDY MAULANA HAMZAH


18120216

JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS GAJAYANA MALANG

2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT. yang telah melimpahkan

rahmat dan hidayahNya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini

dengan materi PENGANTAR MANAJEMEN.

Materi ini bersumber dari berbagai sumber bacaan yang Insya Allah

tersusun dengan ringkas dan mudah untuk difahami dan dimengerti.

Terlepas dari semua itu, penulis menyadari seutuhnya bahwa masih jauh

dari kata sempurna makalah ini, baik dari segi susunan kalimat maupun tata

bahasanya. Oleh karena itu, penulis terbuka untuk menerima segala masukan dan

kritik yang bersifat membangun dari pembaca sehingga penulis bisa melakukan

perbaikan makalah ini sehingga menjadi makalah yang baik dan benar.

Akhir kata semoga makalah ini dapat memberi manfaat ataupun inpirasi

pada pembaca.

Malang, Maret 2022

Dedy Maulana Hamzah

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................1
1.1 Latar Belakang Masalah.............................................................................1
1.2 Rumusan Masalah......................................................................................2
1.3 Tujuan........................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................3
2.1 Pengertian Manajemen..............................................................................3
2.2 Prinsip Manajemen....................................................................................5
2.3 Fungsi dan Tujuan Manajemen..................................................................6
2.4 Kepemimpinan...........................................................................................9
2.5 Tipe Kepemimpinan................................................................................10
2.6 Proses Membangun Tim..........................................................................13
2.7 Ciri-ciri Tim Yang Berkinerja Tinggi......................................................16
BAB III PENUTUP...............................................................................................18
3.1 KESIMPULAN........................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................19

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Istilah manajemen berasal dari kata management (bahasa inggris),

berasal dari kata “ to manage “ yang artinya mengurus atu tata laksana.

Sehingga manajemen dapat di artikan bagaimana cara megatur, membimbing

dan memimpin semua orang yang menjadi bawahannya agar usaha yang

sedang dikerjaan dapat mencapai tujuan yang telah di tetapkan sebelumya.

Sedangkan pengertian umumnya, Manajemen adalah proses merencana,

mengorganisasi, mengarahkan, serta mengawasi kegiatan untuk mencapai

tujuan secara efisien dan efektif.

Manajemen merupakan ilmu dan seni di mana terdapat 4 fungsi utama

dalam manajemen, yaitu: Perencanaan (planning), Pengorganisasian

(Organizing), Pengarahan (Acuating) dan Pengawasan (Controling). Selain

penjelasan tentang apa yang di maksud pengantar manajemen, terdapat juga

Prinsip Manajemen, Fungsi dan Tujuan Manajemen, Kepemimpinan, Tipe

Kepemimpinan, Perbedaan Manager dan Pemimpin, Proses Membangun Tim,

dan Ciri-ciri Tim Yang Berkinerja Tinggi.

1
1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dipaparkan di atas, bisa

dirumuskan permasalahan sebagai berikut:

1. Bagaimanakah Pengertian Manajemen?

2. Bagaimanakah Prinsip Manajemen?

3. Bagaimanakah Fungsi dan Tujuan Manajemen?

4. Bagaimanakah Kepemimpinan?

5. Bagaimanakah Tipe Kepemimpinan?

6. Bagaimanakah Proses Membangun Tim?

7. Bagaimanakah Ciri-ciri Tim Yang Berkinerja Tinggi?

1.3 Tujuan

Begitu tujuan dari persiapan makalah ini adalah:

1. Untuk Memahami Pengertian Manajemen

2. Untuk Memahami Prinsip Manajemen

3. Untuk Memahami Fungsi dan Tujuan Manajemen

4. Untuk Memahami Kepemimpinan

5. Untuk Memahami Tipe Kepemimpinan

6. Untuk Memahami Proses Membangun Tim

7. Untuk Memahami Ciri-ciri Tim Yang Berkinerja Tinggi.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Manajemen


Istilah manajemen berasal dari kata management (Bahasa Inggris),

berasal dari kata “to manage” yang artinya mengurus atau tata laksana.

Sehingga manajemen dapat diartikan bagaimana cara mengatur,

membimbing dan memimpin semua orang yang menjadi bawahannya agar

usaha yang sedang dikerjakan dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan

sebelumnya.

Banyak ahli yang memberikan definisi tentang manajemen,

diantaranya:

1. Harold Koontz & O’ Donnel dalam bukunya yang berjudul

“Principles of Management” mengemukakan, “Manajemen adalah

berhubungan dengan pencapaian sesuatu tujuan yang dilakukan

melalui dan dengan orang-orang lain”

2. George R. Terry dalam buku dengan judul “Principles of

Management” memberikan definisi: “Manajemen adalah suatu proses

yang membedakan atas perencanaan, pengorganisasian, penggerakkan

pelaksanaan dan pengawasan, dengan memanfaatkan baik ilmu

maupun seni, agar dapat menyelesaikan tujuan yang telah ditetapkan

sebelumnya”.

3
3. Ensiclopedia of The Social Sciences, Manajemen diartikan sebagai

proses pelaksanaan suatu tujuan tertentu yang diselenggarakan dan

diarvasi.

4. Mary Parker Follet, Manajemen adalah seni dalam menyelesaikan

pekerjaan melalui orang lain. Thomas H. Nelson

5. Manajemen perusahaan adalah ilmu dan seni memadukan ide-ide,

fasilitas, proses, bahan dan orang-orang untuk menghasilkan barang

atau jasa yang bermanfaat dan menjualnya dengan menguntungkan.

6. G.R. Terri, Manajemen diartikan sebagai proses yang khas yang

terdiri atas perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan

pengawasan yang dilakukan untuk menentukan dan usaha mencapai

sasaran-sasaran dengan memanfaatkan sumber daya manusia dan

sumber daya lainnya.

7. James A. F. Stoner, Manajemen diartikan sebagai proses perencanaan,

pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengawasan upaya (usaha-

usaha) anggota organisasi dan menggunakan semua sumber daya

organisasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

8. Oei Liang Lie, Manajemen adalah ilmu dan seni perencanaan

pengorganisasian, pengarahan, pengkoordinasian dan pengawasan

sumber daya manusia dan alam, terutama sumber daya manusia untuk

mencapai tujuan yang telah ditentukan.

4
2.2 Prinsip Manajemen

Pedoman kerja yang bersifat pokok yang tidak boleh diabaikan oleh

setiap manajer/pimpinan. Dalam prakteknya harus diusahakan agar prinsip-

prinsip manajemen ini hendaknya tidak kaku, melainkan harus luwes, yaitu

bisa saja diubah-ubah sesuai dengan kebutuhan. Prinsip-prinsip manajemen

terdiri atas :

1. Pembagian kerja yang berimbang

Dalam membagi-bagikan tugas dan jenisnya kepada semua

kerabat kerja, seorang manajer hendaknya bersifat adil, yaitu harus

bersikap sama baik dan memberikan beban kerja yang berimbang.

2. Pemberian kewenangan dan rasa tanggung jawab yang tegas dan jelas

Setiap kerabat kerja atau karyawan hendaknya diberi wewenang

sepenuhnya untuk melaksanakan tugasnya dengan baik dan

mempertanggung jawabkannya kepada atasan secara langsung.

3. Disiplin

Disiplin adalah kesedian untuk melakukan usaha atau kegiatan

nyata (bekerja sesuai dengan jenis pekerjaan yang menjadi tugas dan

tanggung jawabnya) berdasarkan rencana, peraturan dan waktu (waktu

kerja) yang telah ditetapkan.

4. Kesatuan perintah

Setiap karyawan atau kerabat kerja hendaknya hanya menerima

satu jenis perintah dari seorang atasan langsung (mandor/kepala

5
seksi/kepala bagian), bukan dari beberapa orang yang sama-sama

merasa menjadi atasan para karyawan/kerabat kerja tersebut.

5. Kesatuan arah

Kegiatan hendaknya mempunyai tujuan yang sama dan dipimpin

oleh seorang atasan langsung serta didasarkan pada rencana kerja

yang sama (satu tujuan, satu rencana, dan satu pimpinan).

Jika prinsip ini tidak dilaksanakan maka akan timbul perpecahan

diantara para kerabat kerja/karyawan. Karena ada yang diberi tugas

yang banyak dan ada pula yang sedikit, padahal mereka memiliki

kemampuan yang sama.

Manajemen adalah proses pencapaian tujuan melalui kerja orang

lain. Dengan demikian berarti dalam manajemen terdapat minimal 4

(empat) ciri, yaitu:

o Ada tujuan yang hendak dicapai

o Ada pemimpin (atasan)

o Ada yang dipimpin (bawahan)

o Ada kerja sama.

2.3 Fungsi dan Tujuan Manajemen

Keberhasilan suatu kegiatan atau pekerjaan tergantung dari

manajemennya. Pekerjaan itu akan berhasil apabila manajemennya baik dan

teratur, dimana manajemen itu sendiri merupakan suatu perangkat dengan

melakukan proses tertentu dalam fungsi yang terkait. Maksudnya adalah

serangkaian tahap kegiatan mulai awal melakukan kegiatan atau pekerjaan

6
sampai akhir tercapainya tujuan kegiatan atau pekerjaan. Pembagian fungsi

manajemen menurut beberapa ahli manajemen, di antaranya yaitu :

1. Menurut Dalton E.M.C. Farland (1990) dalam “Management

Principles and Management”, fungsi manajemen terbagi menjadi :

• Perencanaan (Planning).

• Pengorganisasian (Organizing)

• Pengawasan (Controlling).

2. Menurut George R. Ferry (1990) dalam “Principles of Management”,

proses manajemen terbagi menjadi :

• Perencanaan (Planning).

• Pengorganisasian (Organizing).

• Pengawasan (Controlling).

• Pelaksanaan (Activating).

3. Menurut H. Koontz dan O’Donnel (1991) dalam “The Principles of

Management”, proses dan fungsi manajemen terbagi menjadi :

• Perencanaan (Planning).

• Pengorganisasian (Organizing). • Pengawasan (Controlling).

• Pengarahan (Directing).

Fungsi - Fungsi Manajemen :

1. Fungsi perencanaan

Pada hakekatrya perencanaan merupakan proses pengambilan

keputusan yang merupakan dasar bagi kegiatan-kegiatan/tindakan-

tindakan ekonomis dan efektif pada waktu yang akan datang. Pross ini

7
memerlukan pemikiran tentmg apa yang perlu dikerjakan, bagaimana

dan di mana suatu kegiatan perlu dilakukan serta siapa yang

bertanggungjawab terhadap pelaksanaannya.

2. Fungsi pengorganisasian

Fungsi Pengorganisasian dapat didefinisikan sebagai proses

menciptakan hubungan - hubungan antara fungsi-fungsi, personalia

dan faktor fisik agar kegiatan-kegiatan yang harus dilaksanakan

disatukan dan diarahkan pada pencapaian tujuan bersama.

3. Fungsi pengarahan

Pengarahan merupakan fungsi manajemen yang menstimulir

tindakan-tindakan agar betul- betul dilaksanakan. Oleh karena

tindakan-tindakan itu dilakukan oleh orang, maka pengarahan meliputi

pemberian perintah-perintah dan motivasi pada personalia yang

melaksanakan perintah-perintah tersebut.

4. Fungsi pengkoordinasi

Suatu usaha yang terkoordinir ialah di mana kegiatan karyawan

itu harmonis. terarah dan diintergrasikan menuju tujuan-tujuan

bersama. Koordinasi dengan demikian sangat diperlukan dalam

organisasi agar diperoleh kesatuan bertindak dalam rangka pencapaian

tujuan organisasi.

5. Fungsi pengawasan

Fungsi pengawasan pada hakekatnya mengatur apakah kegiatan

sesuai dengan persyaratan-persyaratan yang ditentukan dalam

8
rencana. Sehingga pengawasan membawa kita pada fungsi

perencanaan. Makin jelas. lengkap serta terkoordinir rencana-rencana

makin lengkap pula pengawasan.

2.4 Kepemimpinan

Kepemimpinan dan manajemen seringkali disamakan pengertiannya

oleh banyak orang. Padahal diantara keduanya terdapat perbedaan yang

penting untuk dipahami. Kepemimpinan mempunyai artian yang lebih luas

dibandingkan dari manajemen, karena kepemimpinan bisa digunakan oleh

setiap orang dan tidak terbatas hanya pada suatu organisasi saja.

Kepemimpinan bisa dilakukan dan terjadi di dalam dan di luar organisasi.

Sedangkan manajemen merupakan kepemimpinan yang dibatasi oleh tata

krama birokrasi atau dikaitkan dengan pemikiran suatu kegiatan untuk

mencapai suatu tujuan organisasi.

Untuk itu perlu dimengerti perbedaan antara kepemimpinan dan

manajemen. Seorang manajer merupakan pimpinan secara struktural di

suatu perusahaan atau organisasi. Tetapi apakah manajer tersebut telah

memiliki sifat kepemimpinan? hal ini belum tentu.

Kepemimpinan tidak sama artinya dengan manajemen, kepemimpinan

adalah sesuatu kemampuan yang lebih tinggi. Pemimpinlah yang

menentukan ke mana arah bisnis, arah tujuan internal maupun tujuan

eksternal, dan menyelaraskan aset serta keterampilan organisasi dengan

kesempatan dan resiko yang dihadapkan oleh lingkungan. Pemimpin adalah

9
ahli strategi yang menetapkan tujuan organisasi, sedangkan manajer

memusatkan perhatian pada cara-cara agar organisasi dapat mencapai tujuan

itu. Manajer memiliki tingkat kekuasaan yang sesuai dengan kedudukan dan

tanggung jawabnya. Tetapi kekuasaan pemimpin sering diperoleh dari

pendapat, hormat serta penghargaan disamping kekuasaan untuk

mendominasi dan memerintah.

Suatu organisasi akan berhasil atau bahkan gagal sebagian besar

ditentukan oleh faktor kepemimpinan bukan oleh manajer. Secara lebih luas

kepemimpinan dibutuhkan manusia, karena adanya suatu keterbatasan dan

kelebihan-kelebihan tertentu pada manusia. Di satu pihak manusia memiliki

kemampuan terbatas untuk memimpin, di pihak lain ada orang yang

memiliki kelebihan kemampuan untuk memimpin.

2.5 Tipe Kepemimpinan

Berikut ini merupakan tipe-tipe pemimpin dari beberapa faktor yang

menyebabkan seseorang dapat menjadi pemimpin.

1. Leader by the position achieved (Seseorang yang menjadi pemimpin

dikarenakan posisi yang diperolehnya). Contohnya :

Dr. H. Susilo Bambang Yudhoyono adalah Presiden RI ke enam

dan Presiden pertama yang dipilih langsung oleh Rakyat Indonesia.

Bersama Drs. M. Jusuf Kalla sebagai wakil presidennya, beliau

terpilih dalam pemilihan presiden di 2004 dengan mengusung agenda

"Indonesia yang lebih Adil, Damai, Sejahtera dan Demokratis",

mengungguli Presiden Megawati Soekarnoputri dengan 60% suara

10
pemilih. Pada 20 Oktober 2004 Majelis Permusyawaratan Rakyat

melantik beliau menjadi Presiden.

2. Leader by personality, charisma (Seseorang yang menjadi pemimpin

dikarenakan kepribadiannya yang menonjol atau kharisma yang

dimilikinya.)

Ahmad Dinejad merupakan seseorang yang menjadi pemimpin

dikare nakan kepribadiannya dan kharisma yang dimilikinya. Dibawah

kepemimpinan Ahmadinejad, setiap menteri yang diangkat selalu

menandatangani perjanjian dengan banyak ketentuan, terutama yang

ditekankan adalah agar setiap menteri tetap hidup sederhana . Seluruh

rekening pribadi dan keluarganya akan diawasi dan kelak jika masa

tugasa berakhir sang menteri harus menyerahkan jabatannya dengan

kewibawaan . Caranya adalah agar dirinya dan keluarganya tidak

memanfaatkan keuntungan sepeser pun dari jabatannya.

3. Leader by moral example (Seseorang yang menjadi pemimpin karena

memiliki moral yang baik, menjadi contoh moral bagi banyak orang).

Contohnya : Nabi Muhammad

Nabi Muhammad saw berasal dari kabilah Quraisy, tepatnya

keturunan Hasyim. Ayah beliau adalah Abdullah bin Abdul Muthalib,

cucu Hasyim. Ibunda beliau adalah Aminah binti Wahb yang berasal

dari keturunan Bani Zuhrah, salah satu kabilah Quraisy.

Nabi pamungkas para nabi lahir di bulan Rabi’ul Awal, tahun

571 Masehi di Makkah. Beliau hidup di dunia ini selama enam puluh

11
tiga tahun. Menurut pendapat masyhur, beliau wafat pada hari Senin

bulan Shafar 11 Hijriah di Madinah.

4. Leader by power held (Seseorang yang menjadi pemimpin

dikarenakan kekuasaan yang dimilikinya.) Contohnya : Muammar

Khadafi

Muammar Abu Minyar al-Qaddafi, lahir di Surt, Tripolitania, 7

Juni1942 (67 tahun lalu) atau Gaddafi adalah pemimpin Libya sejak

1969. Jabatan yang disandangnya bukan merupakan jabatan resmi,

tetapi ia menyandang "Guide of the First of September Great

Revolution of the Socialist People's Libyan Arab Jamahiriya" atau

"Brotherly Leader and Guide of the Revolution".Khadafi adalah anak

termuda dari sebuah keluarga miskin Badawi (Bedouin) yang nomadik

di daerah gurun pasir di Sirte. Ibunya adalah seorang Yahudi yang

mulai memeluk agama Islam sejak usia 9 tahun. Hal ini secara teknis

membuat Khadafi seorang Yahudi menurut Judaisme. Dia diberikan

pendidikan SD tradisional yang religius dan bersekolah di SMU Sebha

di Fezzan dari 1956 hingga 1961.

5. Intellectual leader (Seseorang yang menjadi pemimpin dikarenakan

kemampuan intelektualnya.)

6. Leader becouse of ability to accomplish things (Seseorang yang

menjadi pemimpin dikarenakan keberhasilannya mencapai prestasi

tertentu.)

12
Contoh dari pemimpin tipe ini adalah Stephen Gerrald, pria

bertinggi badan 188 cm sampai sekarang masih bermain untuk

Liverpool F.C. sejak tahun 1997. Gerrard adalah kunci permainan

Liverpool, berposisi sebagai gelandang Gerrard sangatlah vital. Ia

merupakan inspirator serangan sekaligus sebagai benteng pertama

dalam pertahanan saat timnya diserang. Gerrard pada awalnya adalah

gelanda ng bertahan, tetapi beberapa waktu kemudian, perannya mulai

bergeser menjadi gelandang serang, baik di tengah, maupun di kanan.

2.6 Proses Membangun Tim

Tidak ada satu cara khusus yang dipakai untuk membangun sebuah

tim. Tujuan untuk membangun tim yang bersemangat, memiliki kedekatan,

saling percaya, dan produktif dapat dilakukan dengan banyak cara. Apapun

caranya, hal yang penting diingat adalah tim itu sendiri harus

mengembangkan kemampuan mengidentifikasikan persoalan kerja mereka

dan sekaligus juga memecahkannya. Lima tahap atau langkah yang

umumnya dilakukan dalam membangun sebuah tim diuraikan di bawah ini.

1. Langkah I . Membentuk Struktur Tim

Setiap tim harus bekerja dengan suatu struktur yang memadai

agar berdaya menangani isu-isu berat dan memecahkan persoalan-

persoalan yang rumit. Walau struktur bisa berbeda antara perusahaan

satu dengan lainnya, namun komponen yang umumnya ada meliputi :

 Tim Pengarah

 Perancang Tim

13
 Pemimpin

 Rapat-rapat

 Proses konsultasi

2. Langkah II : Mengumpulkan informasi

Membangun tim harus dimulai dengan penilaian diri anggota

kelompok (self-assesment), untuk mengetahui kelemahan dan

kekuatan yang dimiliki oleh setiap anggota. Pengembangan tim dapat

ditetapkan berdasarkan data yang diperoleh dari survai tentang sikap,

wawancara dengan anggota tim, dan pengamatan atas diskusi-diskusi

kelompok. Cara-cara tersebut bermanfaat untuk menilai sejumlah hal,

antara lain iklim komunikasi, rasa saling percaya, motivasi,

kemampuan memimpin, pencapaian konsensus, dan nilai kelompok.

3. Langkah III : Membicarakan Kebutuhan

Informasi yang diperoleh dalam langkah II harus dirangkum dan

diumpan-balikan kepada anggota tim. Tim harus mendiskusikannya

secara terbuka, dan mencoba menginterpretasikannya. Melalui proses

ini akan ditemukan sejumlah kebutuhan ; kekuatan yang ada harus

dicoba dipertahankan dan dikembangkan sedangkan kelemahan harus

segera diatasi. Proses ini bisa berlangsung dalam beberapa kali

pertemuan guna menemukan hal-hal yang memang sangat dibutuhkan.

Proses ini sangat penting dalam upaya untuk menetapkan sendiri

tujuan tim. Melalui pemahaman atas kekuatan dan kelemahan diri

14
sendiri, tim sudah dalam kondisi siaga untuk mendiagnosis masalah

dan menemukan jalan keluarnya.

4. Langkah IV : Merencanakan sasaran dan menetapkan cara

pencapaiannya.

Begitu isu-isu diklarifikasikan, tim harus menetapkan tujuan dan

misinya, serta menetapkan prioritas kegiatan. “Perhaps most

importantly, a team must have a shared sense of mission. Whether we

are talking about a temporary work improvement team, or branch, all

members must share the sense of mission” Hal yang paling utama

dilakukan oleh tim adalah bekerja pada isu yang oleh anggota

dianggap paling penting. Dengan agenda yang ditetapkan sendiri, tim

akan lebih komit pada proses pelaksanaan dan pengembangannya.

Kelompok harus mengembangkan skedul tentatif dan rencana

tindakan guna mencapai tujuan. Konsultan akan sangat membantu

dengan cara memberikan saran-saran tentang teknik atau kegiatan

yang mungkin dilakukan dalam upaya mencapai tujuan. Pengembang

organisasi atau spesialis pelatihan harus mengetahui jenis-jenis

latihan, film, modul-modul, atau studi kasus, guna membantu

kelompok agar bisa mengembangkan ketrampilan yang diperlukan

bagi efektivitas kerja tim.

5. Langkah V : Mengembangkan Ketrampilan

Sebagian besar proses “pembangunan tim” akan memusatkan

kegiatannya pada pengembangan ketrampilan yang diperlukan untuk

15
menciptakan tim yang berkinerja tinggi. Seperti halnya para atlit olah

raga, setiap anggota tim harus belajar bermain, bergerak, dan

mempraktekan ketrampilan mereka. Beberapa jenis ketrampilan yang

sangat diperlukan dalam membangun tim yang baik adalah :

Kesadaran untuk mengembangkan kelompok

 Klarifikasi Peran

 Pemecahan Masalah

 Konsensus dalam mengambil keputusan

 Mengatasi konflik

 Evaluasi hasilInterupsi Polling

2.7 Ciri-ciri Tim Yang Berkinerja Tinggi

1. Seluruh anggota mempunyai tekad menyelesaikan tujuan atau misi

yang dikembangkannya.

2. Tim bekerja dalam lingkungan yang anggotanya saling terbuka dan

percaya satu sama lainnya.

3. Seluruh anggota merasa memiliki tim, dan secara sukarela mereka

berpartisipasi di dalamnya.

4. Anggota terdiri atas orang dengan pengalaman, gagasan, pandangan,

yang berbeda, dan perbedaan ini dihargai.

5. Semua anggota tim secara terus menerus belajar dan memperbaiki

dirinya. Hal ini membantu meningkatkan kemampuan tim dalam

memecahkan persoalan.

16
6. Semua anggota tim mengerti peranan dan tanggung-jawabnya, saling

menghargai satu sama lainnya.

7. Keputusan diambil berdasarkan konsensus.

8. Setiap anggota tim berkomunikasi secara terbuka, langsung, dan

saling mendengarkan satu sama lainnya secara obyektif dan penuh

kesabaran.

9. Tim dapat menangani konflik tanpa harus memunculkan permusuhan.

10. Pimpinan tim, apakah temporer atau tetap, mempraktekan gaya

kepemimpinan partisipatif.

17
BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Dalam sebuah organisasi sangatlah diperlukan sebuah manajemen

yang baik. Keberhasilan suatu kegiatan atau pekerjaan tergantung dari

manajemennya. Pekerjaan itu akan berhasil apabila manajemennya baik dan

teratur, dimana manajemen itu sendiri merupakan suatu perangkat dengan

melakukan proses tertentu dalam fungsi yang terkait.

Dalam manajemen, perlu diperhatikan prinsip-prinsip, fungsi, tujuan

hingga cara membagun tim yang baik agar organisasi yang dijalankan dapat

berjalan dengan lancar. Selain itu, figur seorang pemimpin juga sangat

diperlukan dalam sebuah manajemen. Pemimpin yang baik dapat membuat

organisasinya yang dipimpinnya dapat terus maju dan berkembang lebih

baik..

18
DAFTAR PUSTAKA

Gupong Corp .2015. “Contoh Makalah Pengantar Manajemen”, [online],

(http://blogpenahitam.blogspot.co.id/2015/09/contoh-makalah-

pengantar-manajemen.html, diakses pada tanggal 7 Maret 2022)

Didi Kurnaedi - Manajemen Pusat Data [15044]/Modul Manajemen Pusat Data

[TM1].doc

Douglas Alger (2005), Build the Best Data Center Facility for Your Business,

Cisco Press, Indianapolis, USA.

Mauricio Arregoces, Maurizio Portolani (2003), Data Center Fundamentals, Cisco

Press, USA.

Kailas Jayaswal (2006), Administering Data Centers: Servers, Storage, and Voice

over IP, Wiley Publishing, Inc, USA.

Hubbert Smith (2011), Data Center Storage: Cost Effective Strategies,

Implementation, and Management, CRC Press, USA

Diah Eka Yulianti, Hafda Bayu Nanda (2008). Best Practice Perancangan Data

Center. OPenContent License.

19

Anda mungkin juga menyukai