Anda di halaman 1dari 6

TUGAS EKONOMI MANAJERIAL

Dosen Pengampu

LINA SAPTARIA, S.Pd.,MM

NAMA ANGGOTA:

1. DJADUK IQBAL MAULA


2. RIFANDI MAULANA
3. RISKI DWI CAHYONO (18130210440)
4. DWI SANGGA PRAYOGI
5. RADEA FEBRI DESANDRA

FAKULTAS EKONOMI

JURUSAN MANAJEMEN

UNIVERSITAS ISLAM KEDIRI

2020
1. HARGA KESEIMBANGAN PASAR

Dalam ilmu ekonomi, harga keseimbangan berarti harga yang terbentuk pada titik
pertemuan antara kurva permintaan dengan kurva penawaran. Secara sederhana seperti
pada penjelasan diatas yaitu harga kesepakatan antara penjual dan pembeli. Oleh karena
harga keseimbangan terjadi akibat interaksi permintaan dan penawaran di pasar, maka
harga keseimbangan bisa juga disebut harga pasar. Biasanya, harga keseimbangan yang
sudah terbentuk akan bertahan lama dan menjadi patokan antara penjual dan pembeli.

Harga keseimbangan atau Equilibrium Price sangat dipengaruhi oleh hukum permintaan
dan hukum penawaran. Hukum permintaan menyatakan bahwa permintaan suatu barang
atau jasa akan bertambah jika harga di pasar menurun. Sedangkan hukum penawaran
menyatakan bahwa penawaran akan bertambah jika harga barang atau jasa di pasaran
mengalami kenaikan harga. Berdasarkan kedua hukum tersebut, bisa ditarik kesimpulan
bunyi dari hukum harga keseimbangan yaitu jika jumlah permintaan lebih besar dari
jumlah penawaran, maka harga naik. Sementara bila jumlah penawaran lebih besar dari
jumlah permintaan, maka harga turun.

Cara Menghitung Harga Keseimbangan


Tak begitu sulit untuk bisa menentukan harga keseimbangan. Dalam ilmu ekonomi,
setidaknya ada tiga cara yang bisa dipilih untuk menghitungnya, yaitu menggunakan
tabel, kurva, dan pendekatan matematis. Berikut penjelasan dari masing-masingnya.
1. Menghitung Harga Keseimbangan dengan Tabel
Menghitung harga keseimbangan menggunakan tabel bisa dengan mudah dilakukan
dengan membuat tabel yang berisikan harga (P), jumlah barang yang diminta (Qd), dan
jumlah barang yang ditawarkan (Qs). Pada tabel harga diisi list harga yang diberikan,
pada Qd diisi list berapa jumlah unit yang diminta dengan harga tersebut, dan pada Qs
diisi list berapa jumlah unit yang bisa ditawarkan dengan harga terkait. 
Berikut contoh dari tabel harga keseimbangan produk X.
P (Harga) Qd (Jumlah Permintaan) Qs (Jumlah Penawaran)
Dalam Rp Dalam Unit Dalam Unit

1000 50 20

2000 40 20

3000 35 25

4000 30 30

5000 25 40

6000 20 50

Dari tabel tersebut bisa dilihat bahwa pada harga Rp 4000, jumlah permintaan dan jumlah
penawarannya sama yaitu 30 unit. Ini artinya, harga keseimbangan produk X terjadi pada
harga Rp 4000 dengan jumlah keseimbangan yang terjadi yaitu 30 unit.

2. Menghitung Harga Keseimbangan dengan Kurva


Sebenarnya cara menentukan harga keseimbangan dengan kurva tidak berbeda jauh
dengan tabel. Hal yang dilakukan hanya dengan menjadikan P dan Q sebagai kurva.
Perpotongan antara D (permintaan) dan S (penawaran) yang terbentuk dari garis kurva
itulah yang merupakan harga keseimbangannya.
Berikut adalah contoh dari penentuan Harga Keseimbangan dengan kurva dimana
datanya sama seperti tabel di poin pertama.

Berdasarkan kurva di atas bisa dilihat bahwa titik pertemuan antara garis kurva
permintaan dan penawaran terjadi pada Harga Rp 4000 dan jumlah barang 30 unit.
3. Menghitung Harga Keseimbangan dengan Pendekatan Matematis
Pendekatan matematis diberlakukan jika data yang diperoleh merupakan fungsi
permintaan dan penawaran. Harga keseimbangan akan terbentuk jika memenuhi rumus
keseimbangan : 
Qd = Qs atau Pd = Ps
Keterangan:
Qd = jumlah yang diminta
Qs = jumlah yang ditawarkan
Pd = harga yang diminta
Ps = harga yang ditawarkan

Contoh sederhana dari penerapan rumus ini adalah misal diketahui fungsi permintaan Qd
= 80 – P dan fungsi penawaran Qs = 8P – 100. Maka untuk menentukan harga dan
jumlah keseimbangannya adalah dengan menerapkan rumus keseimbangan dahulu.
Qd   = Qs
80. – P    = 8P – 100
-P – 8 P = 100 – 80
-9P   = - 180
P = (-180/-9) = 20

Berdasarkan rumus maka diperoleh harga (P) keseimbangannya yaitu 20. Maka untuk
mencari jumlah (Q) keseimbangannya adalah dengan memasukkan nilai harga ke salah
satu saja fungsi yang diketahui.
Q = 80 – P
Q = 80 – 20
Q = 60

Jadi, didapatkan nilai jumlah (Q) keseimbangannya adalah 60. 


Nilai ini bisa dibuktikan kebenaranya karena jika dimasukkan ke rumus Qs juga akan
menghasilkan nilai yang sama.
Q = 8P- 100
Q = 8(20) – 100
Q = 160 – 100
Q = 60
Terlihat bahwa baik menggunakan rumus Qd maupun Qs nilainya sama. Berarti benar
bahwa nilai Harga keseimbangannya adalah 60.
2. HARGA MAKSIMUM DAN HARGA MINIMUM
·         Kebijakan Harga Maksimum (Price Ceiling)
Kebijakan ini dilakukan pemerintah apabila harga di pasar bebas dianggap terlalu tinggi,
sehingga dikhawatirkan membawa dampak yang tidak diinginkan seperti terjadinya inflasi dan
juga mempengaruhi pada kesejahteraan masyarakat. Dalam hal ini, jumlah permintaan (Qd) lebih
besar dari jumlah penawaran (Qs). Kondisi inilah yang kemudian dikenal dengan shortage
dimana terjadi kekurangan pasokan barang. Pada keadaan seperti ini produsen berlomba-lomba
untuk menjualkan barang dagangannya dengan harga yang lebih tinggi, sehingga peran
pemerintahlah mengeluarkan kebijakan ini. Kemudian ada batasan harga tertinggi yang bisa
dilakukan oleh produsen untuk menjual barangannya yang berada di bawah harga pasar. Hal ini
dilakukan untuk melindungi konsumen. Berikut ini adalah kurva yang menunjukkan terjadinya
kebijakan harga maksimum dimana PC (Price Ceiling) berada di bawah PE  (Price Equilibrium)
atau dengan kata lain PC lebih kecil dibanding PE.

Sehingga dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kebijakan harga maksimum


mempengaruhi:
-          Menurunnya harga
-          Menciptakan kelebihan permintaan
-          Berkurangnya penawaran
-          Menurunnya kuantitas yang diperjualbelikan (shortage)
·         Kebijakan Harga Minimum (Price Floor)
Kebijakan ini adalah lawan dari kebijakan harga minimum dimana harga yang berlaku di pasar
dianggap terlalu rendah dan akan merugikan produsen. Dalam hal ini, jumlah penawaran (Qs)
lebih besar dari jumlah permintaan (Qd) sehingga menyebabkan kondisi surplus dimana jumlah
pasokan barang yang beredar di masyarakat sangat banyak. Karena permintaan yang sedikit,
produsen menjual barangnya dengan harga semurah-murahnya agar bisa habis terjual. Sehingga
harga pun menjadi begitu rendahnya dan mengancam si produsen. Peran pemerintahlah yang
kemudian mengeluarkan kebijakan menetapkan batas harga terendah yang bisa dijual oleh
produsen untuk melindungi mereka. Dan berikut ini adalah gambar kurva yang menunjujjan
terjadinya kebijakan harga minimum dimana PF (price floor) berada di atas PE (Price
Equilibrium) atau dengan kata lain PF lebih besar dari PE.

Sehingga bisa kita ambil kesimpulan bahwa kebijakan harga minimum akan mempengaruhi:
-          Menaikkan harga pasar
-          Menciptakan kelebihan penawaran
-          Berkurangnya permintaan
-          Menurunnya kuantitas yang diperjualbelikan
-          Menaikkan atau menurunkan penerimaan produsen

Anda mungkin juga menyukai