Sudah paham belum? Kalau kamu sudah paham, kamu bisa lho menggunakannya untuk
memerhatikan dan mengawasi perkembangan terbentuknya keseimbangan harga pasar.
Penasaran seperti apa proses terbentuknya harga keseimbangan pasar? Dan apa
hubungannya dengan kurva permintaan-penawaran? Yuk simak penjelasannya di bawah ini.
Selalu kamu ingat ya, kita bisa menyebut harga keseimbangan hanya jika permintaan
dan penawaran ada pada titik yang sama, tidak lebih, tidak kurang. Karena jika harga ada
di bawah harga keseimbangan, maka akan terjadi kelebihan permintaan, karena permintaan
akan meningkat akibat harga yang rendah, dan kemudian penawaran menurun. Sebaliknya,
jika harga pasar melebihi harga keseimbangan maka akan terjadi kelebihan penawaran, tetapi
konsumen enggan membeli/jumlah permintaan menurun.
Kondisi keseimbangan pasar ini jika dinyatakan secara matematis dan grafis akan menjadi
seperti berikut ini.
Maka yang disebut dengan kurva keseimbangan pasar adalah seperti berikut ini:
Pada kondisi keseimbangan pasar (market equilibrium), kuantitas permintaan (QD) akan
sama dengan kuantitas penawaran (QS) atau terbentuk kuantitas keseimbangan (QE). Harga
yang diminta (PD) pun akan sama dengan harga yang ditawarkan (PS) sehingga terbentuk
harga keseimbangan (PE). Secara grafik harga keseimbangan ini terjadi pada titik potong
antara kurva permintaan dengan kurva penawaran (titik E/titik equilibrium).
Nih 'kan ya, di artikel ini pake contoh tukang bakso, biar berkelanjutan dan asyik, kita pake
contoh tukang bakso lagi ya. Pada contoh kasus bakso sebelumnya, dapat dilihat dalam
skedul/tabel permintaan dan penawaran bahwa harga keseimbangan adalah Rp16.000,00 dan
kuantitas keseimbangan adalah 160 mangkok.
Dengan demikian, bentuk kurva keseimbangan pasar bakso adalah seperti berikut ini:
Untuk mencapai sebuah keseimbangan pasar, harus ada yang dilakukan nih Squad. Biasanya
pemerintah mengintervensi dengan beberapa kebijakan agar keseimbangan pasar
selalu terjaga, ada beberapa upaya yang dilakukan oleh pemerintah, seperti berikut ini.
PENGENDALIAN HARGA
Tujuan dari pengendalian harga adalah untuk melindungi konsumen atau produsen.
Bentuk kontrol harga yang paling umum digunakan adalah penetapan harga dasar (price
floor) dan harga maksimum (price ceilling).
Kebijakan ini dijalankan pemerintah saat ada barang/jasa yang harga jualnya terlalu
rendah, sehingga dapat merugikan produsen yang menjual barang/jasa tersebut. Untuk
membantu mengurangi kerugian maka pemerintah menetapkan harga jual terendah
barang/jasa tersebut, walaupun namanya harga terendah, tapi pemerintah akan menetapkan
harga di atas harga itu.
Nah karena kebijakan ini, biasanya penjual akan memanfaatkan situasi dengan
menawarkan lebih banyak, sehingga akan ada kelebihan penawaran (excess supply).
Nah kalau ada kelebihan begini, pemerintah akan membeli kelebihannya, disimpan dan dijual
kemudian hari.
Nah kalau yang ini kebalikannya harga minimum. Pemerintah menetapkan harga jual
tertinggi sehingga barang/jasa masih bisa dibeli oleh konsumen secara wajar. Harga
tertinggi di sini adalah harga yang ditetapkan oleh pemerintah dan itu merupakan patokan
harga tertinggi yang diperbolehkan. Jadi produsen boleh menjual di bawah atau sama dengan
harga itu, tetapi tidak boleh melebihi harga tersebut.
Nah kalau kebijakan ini nantinya akan menghasilkan kelebihan permintaan, sehingga
nantinya akan ada kekurangan pasokan barang atau kelangkaan (shortage). Cara paling
mudah untuk menangani hal ini adalah dengan menjaga ketersediaan dan mengimport barang
atau mendorong peningkatan produksi.
Jika digambarkan dengan kurva, maka hasilnya akan jadi seperti ini.
Nah Squad, itulah yang dibutuhkan dan dilakukan dalam ilmu ekonomi untuk mencapai suatu
keseimbangan pada pasar. Keseimbangan harga dan permintaan selalu di upayakan agar tidak
ada pihak-pihak yang merasa dirugikan. Pembeli dapat membeli barang dengan wajar, dan
penjual/produsen tetap mendapatkan untung dari apa yang dibuat. Dengan ilmu pengetahuan
yang kamu miliki tentang materi ini, kamu bisa mengawasi setiap kebijakan yang dikeluarkan
pemerintah, serta bisa juga melihat kondisi ideal harga yang ditawarkan pasar.
Biar kamu tambah paham, kamu bisa liat video penjelasan beserta animasinya di
ruangbelajar, di sana gak cuma ada video ini aja, tetapi juga mata pelajaran dan topik yang
lain. Pastinya dengan penjelasan yang menarik, animasi yang enak di tonton, dan mudah di
mengerti.
Cara Menghitung Harga Keseimbangan dan Jumlah Keseimbangan - Adalah berikut
materi yang bisa anda pelajari untuk memahami masalah ini.
Ada tiga cara yang bisa dilakukan untuk mencari atau menghitung besarnya harga
keseimbangan dan jumlah keseimbangan, yaitu dengan menggunakan tabel, kurva, dan
pendekatan matematis.
Dari tabel di atas terlihat bahwa pada harga Rp4.000,- jumlah yang diminta sama dengan
jumlah yang ditawarkan. Ini berarti, harga keseimbangan terjadi pada saat harga sebesar
Rp4.000,- dan jumlah keseimbangan terjadi pada saat pensil berjumlah 60 unit
Oleh karena itu untuk mendapatkan harga dan jumlah keseimbangan, kita harus menggambar
kurvanya. Berikut kurva permintaan dan kurva penawaran ketela rambat.
Dari perpotongan kurva permintaan dan kurva penawaran (Gambar 5.8) didapat titik
keseimbangan (E). Pada titik keseimbangan (60,350) inilah kita mendapatkan harga dan
jumlah keseimbangan. Harga keseimbangan yang terjadi adalah Rp350,- dan jumlah
keseimbangannya 60 ton. Berikut ini contoh kedua mencari harga dan jumlah keseimbangan
dengan menggunakan kurva. Diketahui tabel berikut:
Tabel di atas tidak memperlihatkan secara langsung berapa harga dan jumlah keseimbangan.
Oleh karena itu, kita harus mencarinya dengan membuat kurva permintaan dan kurva
penawarannya. Dari perpotongan kurva permintaan dan penawaran (Gambar 5.9), kita
memperoleh harga keseimbangan sebesar Rp3.250,- dan jumlah keseimbangan sebesar 425
unit.
c. Cara Menghitung Harga Keseimbangan Menggunakan Pendekatan Matematis
Pendekatan matematis kita gunakan dalam mencari harga dan jumlah keseimbangan apabila
data yang kita miliki berbentuk fungsi permintaan dan fungsi penawaran. Untuk mencari
harga dan jumlah keseimbangan dari kedua fungsi tersebut, kita menggunakan rumus syarat
keseimbangan berikut:
dimana Qd = jumlah yang diminta Pd = harga yang diminta Qs = jumlah yang ditawarkan Ps
= harga yang ditawarkan
Contoh pertama:
Diketahui fungsi permintaan Qd = 40 – P dan fungsi penawaran Qs = 4P – 50. Tentukanlah
berapa harga jumlah dan keseimbangan!
Diperoleh P (harga) keseimbangan = 18. Untuk mencari Q (jumlah) keseimbangan kita harus
memasukkan P keseimbangan (18) ke salah satu fungsi di atas. Bisa dimasukkan ke fungsi
permintaan atau ke fungsi penawaran.
P = 18 Q = 40 – P
Q = 40 – 18
Q = 22
Maka didapat Q (jumlah) keseimbangan sebesar 22.
Contoh kedua:
Diketahui:
Fungsi permintaan Pd = –2Q + 150 dan fungsi penawaran Ps = Q + 60.
Tentukanlah harga dan jumlah keseimbangannya!
Jawab:
Syarat keseimbangan adalah Qd = Qs atau Pd = Ps (kita gunakan yang kedua)
Diperoleh Q keseimbangan = 30. Untuk mencari P (harga) keseimbangan, kita harus
memasukan Q keseimbangan = 30 ke fungsi permintaan atau ke fungsi penawaran.
Q = 30 P = Q + 60
P = 30 – 60 = 90
Maka diperoleh P (harga) keseimbangan sebesar 90.
Contoh ketiga
Diketahui:
Fungsi permintaan Qd = 40 – P dan fungsi penawaran 4Ps = Q + 40. Tentukan berapa harga
dan jumlah keseimbangan.
Jawab:
Berdasarkan bentuk kedua fungsi itu maka kita menggunakan syarat keseimbangan, Qd = Qs.
Dengan demikian, fungsi penawaran 4Ps = Q + 40 harus diubah menjadi bentuk Q = f(P).
4P = Q + 40
–Q = –4P + 40 (dikalikan –1)
Q = 4P –40
Jadi sekarang 4P = Q + 40 sudah berubah menjadi Q = 4P –40
Langkah selanjutnya: