Anda di halaman 1dari 12

Tugas individu

Nama Dosen: Dr.Nur Dwiana Sari Saudi, SE., M. Si

MEMBUAT SUMMARY MATERI PEMBELAJARAN TANGGAL18 PEB 2019 DAN


KEMUADIAN MEMBUA SOAL JAWAB ESSAY SEABANYAK7 NOMOR
(Tugas 4)

DISUSUN OLEH :

AWALUDDIN ISMAN A.BADU

A11116312

I ILMU EKONOMI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS HASANUDDIN

MAKASSAR 2019
 TEORI PENGAMBILAN SUMBER DAYA SECARA OPTIMAL
2 syarat yang harus dipenuhi agar terdapat pengambilan sumberdaya alam secara
optimal, yaitu:
1. Syarat umum yang berlaku pada produksi setiap barang yang berada dalam pasar
persaingan sempurna agar dicapai suatu tingkat efisiensi yang optimum (produsen
mencapai keuntungan yang maksimal) adalah harga barang yang dihasilkan harus
sama dengan biaya produksi marginal.
2. Syarat yang kedua dari pengambilan sumberdaya alam secara optimal tingkahlaku
dari biaya alternative atau royalty atau biaya alternatif itu harus selalu meningkat
sebesar tingkat bunga yang berlaku dari waktu ke menyangkut waktu, atau
dengan kata lain bila royalty itu dinyatakan pada harga sekarang (present value),
maka ia tidak akan berobah sepanjang waktu. ini disebut sebagai “sufficient
condition”
 KEADAAN TINGKAT HARGA SUMBERDAYA ALAM
Pola perubahan royalty agar tercapai pengambilan sumberdaya alam yang dapat
memberikan manfaat sosial bersih yang optimum, yaitu royalty harus meningkat dengan
laju sebesar tingkat bunga. Karena royalty merupakan perbedaan antara tingkat harga
yang konsumen bersedia membayar dan biaya produksi, maka harga akan terus
meningkat dengan laju setinggi tingkat bunga, akan tetapi harga barang sumberdaya alam
ini tidak akan mungkin akan naik tanpa batas, karena akan muncul barang-barang
pengganti yang relatif lebih murah harganya
 POLA PERKEMBANGAN PRODUKSI
Produksi akan berkurang dengan semakin habisnya sumberdaya alam yang
tersimpan di dalam bumi dan ini mempunyai dampak terhadap harga barang sumberdaya
alam yang bersangkutan. Sebaliknya dapat pula terjadi penemuan baru sehingga
memungkinkan tidak segera habisnya sumberdaya alam dan dampaknya terhadap harga
sumberdaya alam itu akan bersifat menurunkan harga. Oleh karena itu ada kekuatan yang
bersifat tarik menarik yaitu antara pengambilan sumberdaya alam dan penemuan
baru sumberdaya alam itu.
 PENGARUH CADANGAN SUMBERDAYA ALAM
Biaya pengambilan sumberdaya alam itu merupakan fungsi baik terhadap jumlah
produksi maupun terhadap persediaan sumberdaya alam. Biaya pengambilan dapat
positif, negatif, bahkan dapat pula netral dalam hubungannya dengan jumlah persediaan
sumberdaya alam yang ada didalam bumi.Hubungan negatif artinya adalah bahwa
dengan semakin sedikitnya sumberdaya alam yang tinggal di bumi sebagai persediaan,
akan semakin tinggi biaya produksi atau biaya pengambilan sumberdaya alam itu. Hal ini
menunjukan bahwa dengan semakin langkanya persediaan, nilai royalty akan meningkat
jauh lebih lamban daripada tingkat bunga yang berlaku.
 PENGELOLAAN DI BAWAH PENGAWASAN SEORANG PERENCANA
ALAM
Dalam pembicaraan sebelumnya semua produksi berasal dari satu tempat, dan
tidak ada produsen yang pertamba beda-beda. Sekarang misalnya banyak perusahaan
yang akan berada di bawah pengawasan seorang perencana,kemudian akan ditentukan
syarat pengambilan optimum yang harus diputuskan oleh perencana tersbut mengenai
berapa jumlah sumber daya alam tambang yang harus dihasilkan oleh masing-masing
periode. Di sini masing-masing perusahaan bersaing satu sama lain dan bekerja dengan
tujuan untuk mencari keuntungan yang maksimal.

 PENGELOLAAN OLEH SEORANG PESAING SEMPURNA ALAM


Dalam kondisi pasar persaingan sempurna, seorang pengusaha tidak berusaha
memaksimumkan kesejahteraan bersih, tetapi ingin memaksimumkan keuntungan dari
sumber daya alam yang dikelolahnya. Namun karena perusahaan disini berada dalam
persaingan sempurna ia tidak dapat mempegaruhi harga barang yang dihasilkannnya.
Hasil yang kita peroleh ialah bahwa pengusaha dalam perssaingan sempurna ini akhirnya
akan berbuat seperti orang perencana yang menghasilkan barang sumber daya alam demi
manfaat bersih yang maksimal bagi masyarakat.
 PENGAMBILAN SUMBER DALAM OLEH SEORANG MONOPOLIS ALAM
marginal ditambah dengan royalty atau penerimaan marginal dikurangi biaya
marginal Kita mulai dengan seorang pengusaha tunggal (monopolist) dalam satu industri
yang bekerja mengambil sumber daya alam. Tujuan se- orang monopolis juga untuk
memaksimumkan keuntungan. Adapun syarat pertama yang harus dipenuhi agar
diperoleh keuntungan yang maksimal dalam mengambil sumber daya alam, sedikit
berbeda dengan perusahaan yang bekerja di bawah persaingan sempurna, yaitu bahwa
penerimaan marginal harus sama dengan sama dengan royalt
P + yt (dp/dyt) - dc/dyt = rt
yaitu royalty ( rt ) merupakan perbedaan antara marginal revenue ( p + y t ) ( dp / dyt )
dan marginal cost (dc / dyt ). Dalam hal ini harga produk akan berubah dengan
berubahnya jumlah produksi berbeda dengan dalam keadaan persaingan sempurna.
Apakah sumber daya alam akan diambil lebih cepat atau lebih lambat oleh seorang
monopolis akan tergantung pada sifat permintaannya
Kecenderungan apakah sumber daya alam itu akan segera dikuras atau tidak
tergantung pada sifat dari permintaan terhadap barang sumber daya alam itu. Apabila
royalty harus meningkat dengan laju setinggi tingkat bunga, maka akan diketemukan
bahwa sumber daya alam itu akan diambil lebih cepat di bawah pasar monopoli daripada
dalam pasar persaingan sempurna. Hal ini bukan merupakan kesimpulan yang umum,
tetapi hanya benar selama elastisitas permintaan rendah. Sebaliknya pada saat elastisitas
permintaan tinggi, maka produsen monopolis cenderung untuk mengadakan konservasi,
yaitu ia membatasi produksi pada tahun pertama untuk kemudian memanfaatkan permin
taan yang tidak elastis di kemudian hari.
Secara umum dapat dikatakan bahwa jika pengambilan sumber daya alam itu
dipercepat, maka harga akan meningkat pada laju yang lebih tinggi daripada tingkat
bunga. Fisher menyimpulkan bahwa akan ada tendensi bagi seorang monopolis untuk
menunda pengambilan sumber daya alam apabila persediaan sumber daya alam itu sarha
kualitasnya dan dapat habis dalam waktu tertentu. Hal Ini akan semakin diperkuat bila
terdapat hubungan positif antara biaya dan pengambilan sumber daya alam secara terus-
menerus.
 KETIDAKPASTIAN DALAM PENGAMBILAN SUMBER DAYA ALAM
Ketidakpastian tidak akan mempunyai pengaruh apapun terhadap pengambilan
sumber daya alam. Hal ini disebabkan oleh karena pengelola sumber daya alam dapat
menjamin keamanan dirinya apabila terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Pada
umumnya ketidakpastian itu dicerminkan oleh tingkat bunga yang lebih tinggi. Semakin
tinggi tingkat bunga akan semakin tinggi pula tingkat kenaikan harga, dan dengan
sendirinya semakin cepat pula tingkat pengambilan sumber daya alam itu.
Pengaruh perubahan tingkat bunga tidak menerangkan peningkatan dalam
pengambilan sumber daya alam, apabila bersama dengan itu terjadi penemuan baru
sebagai hasil ekspolorasi sehingga menambah cadangan sumber daya alam. Pengaruh
ketidakpastian terhadap pengambilan sumber daya alam itu akan diperkirakan dengan
tepat bila pengaruhnya terjadi terhadap permintaan sumber daya alam. Ketidakpastian
seperti ini mempunyai hubungan yang positif dengan jarak waktu pengambilan keputusan
untuk mengambil sumber daya alam. Sipemilik sumber daya akan lebih tidak pasti
terhadap permintaan 20 tahun yang akan datang daripada 2 tahun yang akan datang.
Ketidakpastian tentang saat terjadinya pengantian sumber daya alam dengan sumber daya
alam pengganti yang harganya lebih murah, akan menimbulkan risiko hilangnya pasar,
kalau dianggap pemilik sumber daya alam itu ingin memaksimumkan nilai sekarang dari
sumber daya alam yang dimilikinya, maka ini berarti bahwa ia akan mempercepat
pengambilan sumber daya alam yang dimilikinya (deplesi).
Ketidakpastian disisi penawaran akan terjadi bila ada ketidakpastian terhadap
hasil usaha eksplorasi. Tetapi pada umumya pemilik sumber daya alam khawatir terhadap
ketidakpastian yang berupah kehabisan sumber daya alam yang tidak diketahuai
volumennya. Intuisi kita mengatakan bahwa bila sipemilik itu bersifat tidak berani
mengambil risiko, maka ia akan mengurangi pengambilan sumber daya alam (konservasi)
untuk digunakan di masa yang akan datang. Jadi dapat disimpulkan bahwa ketidakpastian
tidak selalu mendorong adanya diplisi dan karenanya tidak selalu mencerminkan adanya
tingkat bunga yang lebih tinggi
Pada umumnya ketidakpastian disini dicerminkan oleh tingkat bunga yang lebih
tinggi. Semakin tinggi tingkat bunga akan semakin tinggi pula tingkat kenaikan harga,
dan dengan sendirinya semakin cepat pula tingkat pengambilan sumberdaya alam itu
Ketidakpastian dapat terjadi pada sisi permintaan maupun pada sisi penawaran dari
sumerdaya alam. Pengaruh tingkat bunga tidak cukup menerangkan peningkatan dalam
pengambilan sumberdaya alam, apabila bersama dengan itu terjadi penemuan baru
sebagai hasil eksplorasi sehingga menambah persediaan sumberdaya alam Ketidakpastian
di sisi penawaran akan terjadi bila ada ketidakpastian terhadap hasil usaha eksplorasi.
Ketidakpastian tidak selalu mendorong adanya deplisi dan karenanya tidak selalu
mencerminkan adanya tingkat bunga yang lebih tinggi.
Berdasarkan dua pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa Pada
umumnyaketidakpastian itu dicerminkan oleh tingkat bunga yang lebih tinggi. Semakin
tinggi tingkat bunga akan semakin tingi pula tingkat kenaikan harga, dan dengan
sendirinya semakin cepat pula tingkat pengambilan sumber daya alam itu, sehingga hasil
ekspolorasi menambah cadangan persedian sumber daya alam.
 KETIDAKSTABILAN DI PASAR SUMBER DAYA ALAM
Sumber daya alam membuat harapan mengenai harga sumber daya alam tertentu
dikemudian hari karena tidak ada pengetahuan yang lengkap mengenai pasar sumber
daya alam dikemudian hari, maka ia membuat keputusan atas dasar harapanya beberapa
banyak sumber daya alam yang harus diambil dalm tanah untuk setiap saat, misalkan
karena suatu alasan harga barang sumber daya alam meningkat, kemudian terbentuklah
harapan menganai harga sumber daya alam itu di masa datang yaitu bahwa harga akan
lebih tinggi hal ini membuat harga sekarang menjadi lebih tinggi, karena pemilik SDA
akan memutuskan mengurangi produksi pada saat ini, dan menyimpan sumber daya SDA
itu dalam tanah guna menarik keuntungan-keuntungan dikemudian hari bila harapan
harga yang lebih tinggi dikemudian hari menjadi kenyataan (M. Suparmoko :2008)
Ketidakstabilan di pasar sumber daya alam akan menyebabkan pengambilan sumberdaya
alam tidak efisien sifatnya. Pemilik sumberdaya alam membuat harapan mengenai harga
sumberdaya alam dikemudian hari, karena tidak adanya pengetahuan yang lengkap
mengenai pasar sumber daya alam itu dikemudian hari, maka ia akan membuat keputusan
atas dasar harapanya berapa banyak sumber daya alam harus diambil dari dalam tanah
untuk setiap saat. Harapan dikemudian hari harga sumberdaya alam jauh lebih tinggi
tergantung pada apa yang disebut “ elasticity of expectation” yaitu persentase perubahan
di dalam harga yang diharapkan dibagi dengan persentase perubahan harga sekarang.
Apabila elasticity of substitution lebih besar dari satu, maka akan terjadi perubahan harga
yang sifatnya eksplosif, sedangkan bila elastisitasnya itu sama dengan atau lebih kecil
dari satu maka akan terdapat harga keseimbangan. Perkembangan permintaan dan biaya
produksi akan menentukan batas harga yang diharapkan dikemudian hari
(Speunand:2011).
Berdasarkan dua pendapat diatas maka dapat disimpulkan bahwa sebuah harapan
akan tentang pengelolaan yang tidak efesien sehingga membuat keputusan atas dasar
harapanya harus diambil dari dalam tanah untuk setiap saat dengan tujuan dibagi dengan
persentase perubahan harga sekarang.
 KETIDAKPASTIAN DAN EFESIENSI
Keputusan masyarakat biasanya lebih tepat didasarkan pada posisi yang netral
terhadap risiko, meskipun para anggota masyarakat itu sendiri bersikap tidak mau
menanggung risiko. Inilah sebabnya sementara ekonom menerima bahwa tingkat bunga
masyarakat (social rate of interest) lebih rendah daripada tingkat bunga yang dikhendaki
oleh perorangan (private rate of interest). Tingkat bunga perorangan mencakup risiko
yang dipikul oleh investor individual, dan harus dilupakan dalam hal keputusan investasi
oleh masyarakat.
Pemilik sumber daya alam perorangan, keadaanya agak berbeda yaitu bahwa
maksimasi keuntungan yang diharapkan tidaklah tepat, karena pasar untuk menggeser
risiko itu tidak ada, sehingga pemilik sumber daya alam akan menghindari risiko (risk
averter). Akhirnya dalam membandingkan antara pengelola sumber daya alam yang tak
dapat diperbaharui oleh pemerintah dan oleh individu belum jelas nama yang akan dapat
mengelola dengan baik. Perencanaan pemerintah dilakukan dari segi kemampuanya
dalam mengelola. Walupun tujuannya hanya untuk memaksimumkan kesejahteraan
masyarakat, perencanaan perlu menentukan harapan untuk pasar yang datang. Dalm hal
ini belum tentu perencana tersebut mampu menentukan harga dimasa akan datang dengan
tepat dan lebih baik daripada pengusaha individual (M. suparmoko:2008).
 EKSPLORASI
Eksplorasi adalah kegiantan yang meningkatkan jumlah cadangan sumber daya
alam sehingga akan menurunkan biaya pengambilan sumber daya alam itu.perlu
diketahui bahwa perubahan dalam cadangan sumber daya alam merupakan beda antara
hasil penemuan baru dan jumlah yang diambil, tanpa eksplorasi cadangan sumber daya
alam dapat meningkat bila penemuan baru sumber daya alam lebih tinggi volumenya
daripada yang dipakai.
Biaya pengambilan sumber daya alam disamping dipengaruhi oleh banyaknya
barang sumber daya alam yang diambil, juga dipengaruhi oleh volume cadangan sumber
daya alam itu. Selanjutnya besarnya persediaan dipengaruhi oleh hasil eksplorasi,
sehingga eksplorasi itu akhinya mempengaruhi biaya pengambilan barang sumber daya
alam (M. Suparmoko : 2008).
 MASALAH DISTRIBUSI DAN KEADILAN.
distribusi dan keadilan sejauh ini kreteria yang dipakai untuk menilai
pengambilan sumber daya alam yang tak dapat diperbaharui adalah kereteria efesiensi.
Pada umumnya untuk menilai apakah suatu tindakan itu layak atau tidak, disamping
dilihat dari sudut efesiensi juga dilihat dari sudut keadilan (equity) atau distribusi dari
kenaikan hasil produksi tersebut. Masalah distribusi dapat dipandang dalam kaitanya
dengan distribusi antar anggota masyarakat pada saat sekarang (generasi sekararang) dan
dapat pula dilihat distribusinyaantargenerasi (intergeneration distribution).
Masalah sekarang ialah bagaimana menghitung nilai sekarang dari manfaat yang
akan diterima oleh generasi yang akan datang. Dengan suatu tingkat diskonto tertentu
sangat dimungkinkan suatu program pengambilan sumber daya alam efesien bagi
generasi sekarang namun tidak menunjukkan apa-apa untuk generasi yang akan datang.
Hal ini dapat dipertimbangkan dengan perhitungan diskonto secara social (social
discounting).
Tingkat diskonto sosial biasanya lebih rendah daripada tingkat diskonto pribadi
(privet of discount). Literatur yang membicarakan hubungan antar tingkat diskonto
soaial dan tingkat diskonto pribadi, biasanya dalam kaitanya dengan evaluasi proyek-
proyek pemerintah, seperti pembangunan dan jalan raya. Namun ada pula yang
menggunakan untuk manfaat yang akan dbagi generasi yang akan datang. Ide pokonya
adalah bahwa konsumsi generasi mendatang merupakan barang public bagi masyarakat
generasi sekarang yaitu bahwa setiap pribadi pada saat ini akan merasa senang atau
bahagia dengan adanya prospek yang bagus bagi generasi mendatang. Kepuasan yang
didapat sesesorang tidak mengurangi kepuasan orang lain. Ini menyebabkan tingkat
diskonto social ditentukan lebih rendah daripada tingkat diskonto pribadi.
 PENCEMARAN SEBAGAI KASUSMASALAH PENGELOLAAN SUMBER
DAYA MILIK UMUMP
Ada dua cara dimana jasa lingkungan dapat masuk ke sistem pasar dengan lebih
efektif, yaitu -Dengan membatasi kebebasan mendapatkan jasa lingkungan melalui
pungutan atau biaya tertentu, -Dengan memberikan nilai pada lingkungan, kemudian
memasukkan nilai tersebut kedalam harga barang dan jasa akhir. Sekali lagi
pendekatan ini disebut sebagai pendekatan atas dasar mekanisme pasar (market based
incentive) yang dilawankan terhadap pendakatan atas dasar peraturan
(regulatory=commad and control). Pendekatan atas dasar peraturan ini biasanya
menggunakan “baku mutu lingkungan” atau” baku mutu kualitas udara” ataupun” baku
mutu kualitas air” misalnya. Buku mutu ini didukung oleh peraturan perundang-
undangan, tanpak mekanisme pasar.

 SOAL JAWAB 7 NOMOR


1. Jelaskan pengertian dari sumber daya alam yang tak terbarukan?
Jawab:
Sumber Daya Alam yang tak terbarukan adalah Sumber daya alam yang dapat
habis atau punah jika terus-menerus digunakan, karena proses pembuatan kembali
memerlukan waktu yang lama (berjuta-juta tahun). Sumber daya alam ini juga sangat
terbatas di dunia, sehingga jika kita gunakan terus-menerus SDA ini akan semakin
berkurang atau bahkan punah.
2. Tuliskan syarat pengambilan sumber daya alam secera optimal?
Jawab:
1. Syarat umum yang berlaku pada produksi setiap barang yang berada dalam pasar
persaingan sempurna agar dicapai suatu tingkat efisiensi yang optimum (produsen.
mencapai keuntungan yang maksimal) adalah harga barang yang dihasilkan harus sama
dengan biaya produksi marginal.
2. Syarat yang kedua dari pengambilan sumberdaya alam secara optimal menyangkut itu
dinyatakan pada harga sekarang (present value), maka ia tidak akan berobah tingkah laku
dari biaya alternative atau royalty atau biaya alternatif itu harus selalu meningkat sebesar
tingkat bunga yang berlaku dari waktu ke waktu, atau dengan kata lain bila royalty
sepanjang waktu. ini disebut sebagai “sufficient condition”
3. Tuliskan contoh dari sumber daya yang terbarukan dan tak dapat terbarukan ?
Jawab:
 Cotoh sumber daya alam yang dapat terbarukan:
1. Tumbuhan (segala jenis tumbuhan yang dapat ditanam kembali)
2.Hewan (Jenis hewan yang hidup di laut, darat, udara, dan jenis hewan lainnya)
3.Angin,Udara, Tanah, Air, Cahaya Matahari (Panas), Mutiara, dll.
 Contoh sumber daya alam yang tak dapat diperbarukan:
Emas dan Perak,Tembaga,Nikel,Marmer,Asbes,Intan,Belerang,Gypsum,Karbon
Minyak Bumi (Segala bentuk jadi minyak bumi, contoh: bensin, Minyak tanah,
solar, ,aspal, avtur, paraffin

4.Bagaimana cara menggunakan sumber daya alam yang dapat di pertanggungjawabakan


secara berkelanjutan?

Jawab :

Menjaga kelestarian. Untuk memanfaatkan sumber daya alam diperlukan


teknologi maju dan canggih sehingga memungkinkan terpelihara kelestariannya.

Perlunya penghematan sumber daya alam atau mengurangi bahaya eksploitasi besar-
besaran terhadap pemakaian sumber daya alam agar tidak rusak dan punah.
Perlunya upaya pembaharuan sumber daya alam hayati seperti reboisasi,
mengembangbiakan flora dan fauna secara modern, penanaman ladang secara bergilir,
dan pengolahan tanah pertanian lahan basah dan lahan kering.
5. Mengapa harus ada eksplorasi?
Jawab;
Karena eksplorasi itu sangat penting dalam kegiatan pengambilan sumber daya
alam itu sendiri dan kita juga perlu mengetahui bahwa perubahan dalam cadangan
sumber daya alam merupakan beda antara hasil penemuan baru dan jumlah yang diambil,
tanpa eksplorasi cadangan sumber daya alam dapat meningkat bila penemuan baru
sumber daya alam lebih tinggi volumenya daripada yang dipakai.
6. Tuliskan dan jelaskan faktor pendukung agar tidak terjadi kelangkaan sumber daya
alam?
Jawab:
1. Mengadakan Eksplorasi dan Penemuan
Eksplorasi dilakukan untuk mendapatkan sumber daya yang baru, yang belum
diketahui atau yang belum pernah didapatkan sebelumnya. Penemuan sumber daya
yang baru ini memungkinkan ketersediaan sumber daya alam akan meningkat.
Namun pada dasarnya pula akan terjadi berkurangnya stok yang tersedia yang
tersedia di alam.
2. Memanfaatkan Kemajuan teknologi
Kemajuan teknologi memungkinkan untuk bisa mengurangi biaya dalam
mengelola sumber daya dengan menemukan cara-cara terbaru yang lebih efisien.
Dengan secara otomatis tingkat dan jenis ateknologi yang sedang dikembangkan ini
dapat disesuaikan dengan tingkat kelangkaan sumber daya.
3. Penggunaan substitusi
Dengan sumber daya yang berlimpah dapat dimanfaatkun untuk menjadikannya
barang substitusi sumber daya yang langka. Jika proses subtitusi sember daya yang
diperbaharui dengan sumber daya yang tidak dapat diperbahurui semakin mudah,
maka dampak terhadap proses kelangkaan semakin kecil. Misalnya penggunaan
bioenergi sbagai substitusi dari BBM.
4. Pemanfaatan kembali dan daur ulang
Pemanfaatan kembali adalah barang-barang yang tidak terpakai lagi oleh
seseorang dapat digunakan kembali, dengan syarat masih layak pakai, dapat
digunakan dan berfungsi. Sedangkan, daur ulang adalah proses menjadikan suatu
barang bekas menjadi barang baru yang dapat menjadi sesuatu yang bernilai dan
berguna, hal ini bertujuan untuk mengurangi sampah atau limbah.
7.Tuliskan hambatan-hambatan dalam Proses Pemanfaatan sumbet daya alam khususnya
di Indonesia?
Jawab:
Berikut ini hambatan-hambatan umum yang dihadapi Indonesia dalam
pengelolaan dan pemanfaatan bahan alam yaitu :
a) Kurangnya tenaga ahli dalam bidang sumber daya alam.
b) Mahalnya sarana dan prasarana untuk pengelolaan sumber daya alam.
c) Kerjasama dengan perusahaan asing yang merugikan.
d) Transportasi ke daerah sumber daya alam terbatas mengingat Indonesia
merupakan kepulauan.
e) Sumber daya manusia yang belum memenuhi klasifikasi.

Anda mungkin juga menyukai