Anda di halaman 1dari 6

Modul Akuntansi Biaya & Lab

PERTEMUAN 11
BIAYA TENAGA KERJA DAN PENGENDALIAN NYA

A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Pada bab ini akan dijelaskan megenai Biaya Tenaga Kerja dan
Pengendaliannya, setelah mempelajari materi ini, diharapkan:
11.1 Mahasiswa mampu menjelaskan pengertian biaya tenaga kerja dan cara
penggolongannya
11.2 Mahasiswa mampu menerapkan metode-metode upah insentif
11.3 Mahasiswa mampu membuat pencatatan akuntansi untuk biaya yang
berkaitan dengan tenaga kerja

B. URAIAN MATERI

Tujuan Pembelajaran 11.1 :

Mahasiswa mampu menjelaskan pengertian biaya tenaga kerja dan cara


penggolongannya

A. Pengertian Biaya Tenaga Kerja dan Cara Penggolongannya


Tenaga kerja merupakan usaha fisik atau mental yang dikeluarkan
karyawan untuk mengolah produk. Sedangkan biaya tenaga kerja adalah harga
yang dibebankan untuk penggunaan tenaga kerja manusia tersebut.
Dalam perusahaan manufaktur penggolongan kegiatan tenaga kerja dapat
dilakukan sebagai berikut:
a) Penggolongan menurut fungsi pokok dalam organisasi perusahaan;
- Biaya tenaga kerja produksi
Contoh:
gaji karyawan pabrik
upah lembur karyawan pabrik
upah mandor pabrik
Gaji manajer pabrik
- Biaya tenaga kerja pemasaran
Contoh:
Upah karyawan pemasaran
Biaya komisi peramuniaga
Gaji manajemen pemasaran
- Biaya tenaga kerja administrasi dan umum
Contoh:
Gaji karyawan bagian akuntansi
Gaji karyawan bagian personalia
Gaji karyawan bagian secretariat

Prodi Akuntansi S1, FE, Universitas Pamulang 1


Modul Akuntansi Biaya & Lab

b) Penggolongan menurut kegiatan department-departmen dalam perusahaan


Misalnya department produksi perusahaan kertas terdiri dari tiga
department: bagian plup, bagian kertas, dan bagian penyempurnaan. Biaya
tenaga kerja bagian department produksi tersebut digolongkan sesuai
dengan bagian-bagian yang dibentuk dalam perusahaan tersebut. Tenaga
kerja yang bekerja di department-departemen non produksi digolongkan
pula menurut department yang menjadi tempat kerja mereka. Dengan
demikian biaya tenaga kerja department-departemen non produksi dapat
digolongkan menjadi biaya tenaga kerja bagian akuntasi, biaya tenaga
kerja bagian personalia, dan lain sebagainya.
c) Penggolongan menurut jenis pekerjaannya
Dalam suatu department, tenaga kerja dapat digolongkan menurut sipat
pekerjaannya. Misalnya dalam suatu departemen produksi, tenaga kerja
digolongkan sebagai berikut: operator, mandor dan penyelia. Dengan
demikian biaya tenaga kerja dapat digolongkan menjadi: upah operator,
upah mandor, dan upah penyelia. Penggolongan biaya tenaga kerja
semacam ini digunakan sebagai dasar penetapan deferensial upah standar
kerja.
d) Penggolongan menurut hubungannya dengan produk
Dalam hubungannya dengan produk, tenaga kerja dibagi menjadi: tenaga
kerja langsung dan tidak langsung. Tenaga kerja langsung adalah semua
karyawan secara langsung ikut serta memproduksi barang jadi, yang
jasanya dapat diusut secara langsung pada produk dan yang upahnya
merupakan bagian yang besar dalam memproduksi produk. Tenaga kerja
tidak langsung dapat diusut pada produk disebut tenaga kerja tidak
langsung dan merupakan unsur biaya overhead pabrik

Tujuan Pembelajaran 11.2 dan 11.3 :

11.2 Mahasiswa mampu menerapkan metode-metode upah insentif


11.3 Mahasiswa mampu membuat pencatatan akuntansi untuk biaya yang
berkaitan dengan tenaga kerja

B. Akuntansi Biaya Tenaga Kerja


Biaya tenaga kerja dapat dibagi kedalam tiga golongan besar sebagai
berikut:
1. Gaji dan upah
Ada berbagai macam cara perhitungan upah karyawan dalam
perusahaan. Salah satu cara yaitu dengan mengalikan tarif upah
karyawan dengan jam kerja karyawan. Dengan demikian untuk
menetukan upah sesorang karyawan perlu dikumpulkan data jumlah
jam kerjanya selama priode waktu tertentu.
Akuntansi biaya gaji dan upah dilakukan dengan empat tahap
pencatatan sebagai berikut:
Tahap 1
Berdasarkan kartu hadir karyawan, bagian pembuatan daftar gaji dan
ufah kemudian membuat daftar gaji dan upah karyawan. Dari daftar gaji

Prodi Akuntansi S1, FE, Universitas Pamulang 2


Modul Akuntansi Biaya & Lab

dan ufah tersebut menjadi gaji dan upah karyawan pabrik, gaji dan upah
karyawan administrasi dan umum, serta menjadi gaji karyawan bagian
pemasaran. Bagian akuntansi kemudian membuat jurnal sebagai
berikut:
Barang dalam proses tenaga kerja xxxx
Biaya overhead xxxx
Biaya administrasi dan umum xxxx
Biaya pemasaran xxxx
Gaji dan upah xxxx
Tahap 2
Atas dasar daftar gaji dan upah tersebut, bagian keuangan membuat
buku ka keluar dan cek untuk pengambilan uang dari bank. Atas dasar
bukti kas keluar tersebut, bagian akuntasi membuat jurnal sebagai
berikut:
Gaji dan upah xxx
Utang PPh karyawan xxx
Utang gaji dan upah xxx
Tahap 3
Setelah cek diuangkan di bank, uang gaji dan upah karyawan kemudian
dimasukkan kedalam amplop. Kemudian karyawan menandatangani
daftar gaji dan upah sebagai bukti telah diterimanya gaji dan upah.
Kemudian bagian akuntasi akan mencatat dengan jurnal sebagai
berikut:
Utang gaji dan upah xxx
Kas xxx
Tahap 4
Penyetoran pajak penghasilan (PPh) karyawan ke kas Negara dijurnal
oleh bagian akuntansi sebagai berikut;
Uang PPh karyawan xxx
Kas xxx

Contoh:
misalkan perusahaan x hanya memperkerjakan 2 orang karyawan :
Rya dan suryani,berdasarkan kartu hadir minggu pertama bulan april
2001,bagian pembuatan daftar gaji upah untuk periode yang
bersangkutan ,menurut kartu hadir, Rya bekerJa selama seminggu
sebanjyak 40 jam,dengan upah perjam Rp1000,sedangkan karyawan
suryani selam periode yang sama bekerja 40 jam dengan tarip Rp750 per
jam.Menurut kartu jam kerja,penggunaan jam hadir masing-masing
karyawan tersebut.

Penggunaan waktu kerja RAISA ROSA

untuk pesanan # 103 15 jam 20 jam

untuk pesanan # 188 20 jam 10 jam

Prodi Akuntansi S1, FE, Universitas Pamulang 3


Modul Akuntansi Biaya & Lab

untuk menunggu persiapan pekerjaan 5 jam 10 jam

Distribusi Biaya Tenaga Kerja RAISA ROSA


Dibebankan sebagai biaya tenaga kerja langsung
Pesanan # 103 Rp15.000 Rp15.000
Pesanan # 188 20.000 7.500
Dibebankan sebagai biaya Overhead Pabrik 5.000 7.500
Jumlah Upah minggu pertama bulan april 2011 Rp40.000 Rp30.000
PPh yang dipotong oleh perusahaan 15% dari
upah minggu pertama bulan april 2011 (6.000) (4.500)
Jumlah upah bersih yang diterima karyawan Rp34.000 Rp25.500

Akuntansi biaya gaji dan upah atas dasar data tersebut diatas dilakukan
sebagai berikut:

Tahap 1
Berdasarkan atas rekapitulasi gaji dan upah, bagian akuntansi kemudian
membuat jurnal distribusi gaji dan upah sebagai berikut:
Barang Dalam Proses – Biaya Tenaga Kerja Rp 57.500
Biaya Overhead Pabrik 12.500
Gaji Dan Upah Rp 70.000
Tahap 2
Atas dasar bukti kas keluar, bagian akutansi membuat jurnal sebagai berikut:
Gaji dan Upah Rp 70.000
Utang PPh Kariawan Rp 10.500
Utang Gaji dan Upah Rp 59.500
Tahap 3
Atas dasar daftar gaji dan upah yang telah ditanda tangani kariawan (sebagai
bukti telah dibayarkannya upah kariawan), bagian akuntansi membuat jurnal
sebagai berikut:
Utang Gaji dan Upah Rp 59.500
Kas Rp 59.500

Tahap 4
Penyetoran PPh kariawan ke kas negara di jurnal oleh bagian akuntansi
sebagai berikut:
Utang PPh Kariawan Rp 10.500
Kas Rp 10.500

2. Insentif
Dalam hubungannya dengan gaji dan upah, perusahaan
memberikan insentif kepada kariawan agar dapat bekerja lebih baik.
Insentif dapat didasarkan atas waktu kerja hasil yang diperoduksi atau
kombinasi diantara keduanya.
Contoh:
Jika menurut penyelidikan waktu, dibutuhkan waktu lima menit
untuk menghasilkan satu satuan produk, maka jumlah pengeluaran

Prodi Akuntansi S1, FE, Universitas Pamulang 4


Modul Akuntansi Biaya & Lab

standar/jam adalah 12 satuan.jika upah pokok sebesar Rp 600/jam,


maka tarik upah persatuan adalah Rp 50 (Rp 600:12). Kariawan yang
tidak dapat menghasilkan jumlah standar per jam, tetap dijamin
mendapatkan upah Rp 600/jam. Tetapi bila ia dapat menghasilkan 14
satuan/jam (ada kelebihan 2 satuan dari jumlah satuan standar/jam)
maka upahnya dihitung sebagai berikut:
Upah Dasar per jam Rp 600
Insentif : 2 x Rp 50 (Rp 600 : 12) 100
Upah yang diterima pekerja per jam Rp 700

Ada beberapa cara pembayaran insentif


a. Insentif satuan dengan jam minimum
Karyawan dibayar berdasarkan tarif jam untuk
menghasilkan jumlah satuan keluaran, untuk hasil produksi yang
melebihi jumlah standar tersebut, karyawan menerima upah
tambahan sebesar jumlah kelebihan satuan keluaran diatas standar
kali tarif upah persatuan.

b. Taylor differential pierce rate plan


Cara pemeberian insentif ini adalah semacam straight pierce
rate plan yang menggunakan tarif tiap potong untuk jumlah
keluaran rendah per jam dan tarif tiap potong yang lain untuk
jumlah tinggi perjam.
3. Premi lembur
Dalam perusahaan, jika karyawan bekerja lebih dari 40 jam satu
minggu, maka mereka berhak mendapatkan uang lembur dan premi
lembur. Perlakuan terhadap premi lembur tergantung atas alas an-alasan
terjadinya lembur tersebut. Premi lembur dapat ditambahkan pada upah
tenaga kerja langsung dan dibebankan pada pekerjaan atau departemen
tempat terjadinya lembur tersebut. Misalnya dalam satu minggu seorang
karyawan bekerja selama 44 jam dengan tarif upah (dalam jam kerja
biasa maupun lembur)Rp 50 perjam.premi lembur dihitung,sebesar 50 %
dari tarif upah. Upah karyawan tersebut dihitung sebagai berikut:
Jam biasa 40 x Rp 600 = Rp 2400

Lembur 4 x Rp 600 = 2400

Premi lembur 4 x Rp 300 = 1200


Jumlah upah karyawan tersebut satu minggu = Rp27.600

Perlakuan terhadap premi lembur tergantung atas alasan-alasan terjadinya


lembur tersebut. Premi lembur dapat ditambahkan pada upah tenaga kerja
langsung dan dibebankan pada pekerjaan atau departemen tempat
terjadinya lembur tersebut. Perlakuan ini dapat dibenarkan bila pabrik
telah bekerja pada kapasitas penuhdan pelanggan/pemesan mau
menerima beban tambahan karena lembur tersebut.
Premi lembur dapat diberlakukan sebagai unsur biaya overhead
pabrik atau dikeluarkan sama sekali dari harga pokok produk dan

Prodi Akuntansi S1, FE, Universitas Pamulang 5


Modul Akuntansi Biaya & Lab

dianggap sebagai biaya periode (period ekspenses). Perlakuan yang


terakhir ini hanya dapat dibenarkan jika lembur tersebut terjadi karena
ketidakefisienan atau pemborosan waktu kerja.

C. DAFTAR PUSTAKA
Akuntansi Biaya : Perencanaan dan Pengendalian, Milton F. Usry &
Lawrence H. Hammer, Jilid I edisi 10, Penerbit Erlangga. 2010
Akuntansi Manajemen: Konsep, Manfaat & Rekayasa, Mulyadi-UGM, edisi
3, Penerbit Salemba empat. 2010
Carter, williem k. 2010. Akuntansi biaya. Jakarta: Salemba Empat
Drs.Mulyadi, M.Sc. 2010. Akuntansi Biaya Edisi 5. Yogyakarta. Unit
Penerbit dan Percetakan Sekolah Tinggi dan Manajemen YKPN.
Dunia, F.A., dan Wasilah. 2009. Akuntansi Biaya, edisi 2. Jakarta: Salemba
Empat

Prodi Akuntansi S1, FE, Universitas Pamulang 6

Anda mungkin juga menyukai