PERTEMUAN 11
A. CAPAIAN PEMBELAJARAN
B. URAIAN MATERI
1. Siklus Pendapatan
Menurut Romney dan Stein Bart (2005:5), siklus pendapatan terlihat seperti
ini:“serangkaian kegiatan bisnis dan pemrosesan informasi terkait yang berulang-ulang
melalui penyediaan barang dan jasa. kepada pelanggan dan mengumpulkan uang. muka
untuk membayar transaksi penjualan ini.”
"Kejadian terkait dengan distribusi barang dan jasa ke entitas lain dan
pengumpulan pembayaran yang sesuai", menurut pendapat Bodnar dan Hopwood
(2003:9).
g. Dokumen dan laporan yang berkaitan dengan penjualan produk dan layanan siap
pakai.
Sistem informasi akuntansi, menurut Romney (2005), melayani tiga fungsi utama
dalam siklus pendapatan:
a. Mengumpulkan dan mengolah data yang berkaitan dengan berbagai aktivitas bisnis.
b. Membantu pengambilan keputusan dengan mengatur dan menyimpan data.
c. Menjaga integritas data dan melindungi aset perusahaan melalui
pemantauan.
2. Tenaga Kerja Selama siklus pendapatan Dalam siklus asupan, ada empat kegiatan
2) divalidasi, dan
b. Pengiriman:
1) Pengambilan dan pengemasan pesanan
2) Pengiriman pesanan
3) Validasi
4) Cek ketersediaan stok
5) Menanggapi pertanyaan dari pelanggan
c. Pengiriman:
1) Pengambilan dan pengemasan pesanan
2) Pengiriman pesanan
d. Piutang dan faktur
1) Faktur
2) Pengelolaan data piutang usaha
3) Pengecualian: Membuat, mengedit, dan menghapus akun
e. Kumpulkan uang
1) Diskon manajemen pelanggan
2) Deposit di bank
Tujuan siklus penjualan adalah untuk mengirimkan barang yang tepat kepada
orang yang tepat pada waktu yang tepat dan dengan harga yang tepat. Tujuan lainnya
antara lain:
5. Siklus Pengeluaran
Berbagai tindakan yang terkait dengan pengadaan bahan baku, pemasok, dan
layanan termasuk dalam siklus pengeluaran. Semua penarikan tunai harus diidentifikasi
dan didokumentasikan, pesanan harus disiapkan, pengiriman harus dilakukan, dan tingkat
persediaan harus dicatat.
Tujuan utama siklus pengeluaran ini adalah untuk mempermudah pertukaran uang
tunai dengan pemasok untuk barang dan jasa yang dibutuhkan, sambil juga menangani
tujuan spesifik berikut:
Tugas dan tugas sistem informasi akuntansi adalah mendukung bisnis perusahaan
dengan data transaksi. Siklus pengeluaran terdiri dari lima kegiatan dasar (Gelinas 1998:
474):
Setujui dan bayar 10. Gagal menangkap Faktur harus diperiksa ulang, pekerja
faktur dan vendor masalah dalam faktur yang dibayar harus dilatih, dan ERS
vendor harus digunakan.
C. LATIHAN SOAL
D. DAFTAR PUSTAKA
Dr. Mardi, M.Si, (2014), Sistem Informasi Akuntansi, Penerbit Ghalia Indonesia, Bogor.
Hall, A James (2004), Accounting Information System, 4th ed., South Western Publising Co.
Marshall., Romney B. dan Steinbart John Paul Steinbart (2005), Accounting Information
System, 9th ed Salemba Empat Jakarta.
TMbooks, (2015), Sistem Informasi Akuntansi – Konsep dan Penerapan, penerbit Andi.
PERTEMUAN 2
A. CAPAIAN PEMBELAJARAN
Pada Pertemuan 2 ini akan di jelaskan mengenai Tinjauan menyeluruh proses bisnis, dan anda
harus mampu ;
1. Mampu memahami mengenai fungsi secara mendasar yang dijalankan SIA.
2. Mendiskripsikan prosedur aktivitas dan dokumen apa yang digunakan Sistem Informasi
Akuntansi guna memproses dan menyatukan transaksi data.
3. Memahami dan menguraikan berbagai jenis informasi yang disediakan pada Sistem
Informasi Akuntansi.
4. Menjelaskan pencapaian dan mendiskripsikan mengenai sasaran dari internal control dasar
dari Sistem Informasi Akuntansi (SIA).
Sebelum memulai pembahasan mengenai tiga fungsi dasar yang dijalankan SIA, akan
kita bahas terlebih dulu mengenai berbagai jenis dasar aktivitas suatu bisnis pada
organisasi, ketika melakukan aktivitas tersebut perlu adanya pertimbangan mengenai
keputusan utama dari informasi yang ada dalam pembuatan keputusan itu.
Rancangan Sistem Informasi Akuntansi sangat dipengaruhi oleh sifat dan tujuan sebuah
organisasi, maka perlu digambarkan seperti apa data yang berkenan dengan aktivitas
bisnis/usaha dapat disatukan, diolah, dan dirubah menjadi sebuah informasi yang
bermanfaat untuk pihak internal atau manajemen perusahaan. Setelah itu pada pertemuan
dua ini pembahasan akhir akan dijelaskan sedikit mengenai pengendalian internal.
Ada 3 fungsi mendasar yang dilaksanakan SIA, yaitu:
a. Melakukan pengumpulan data dan proses data berkenaan tentang kegiatan operasional
suatu usaha atau bisnis organisasi dengan efektif dan efisien.
2. Fungsi SIA I
(pasangan kegiatan) yang terdiri dari pertyukaran give get (memberi dan menerima).
Sebagai contoh ketika perusahaan melakukan penjualan barang kepada customer,
dimana perusahaan akan memperoleh uang tunai sebagai gantinya. Lalu sama saja jika
perusahaan melakukan pembelian inventory pada supplier maka sebagai tukarannya,
perusahaan akan memberikan sejumlah uang cash kepada supplier.
Tabel 2.1. Kelompok Transaksi dalam Kegiatan Bisnis
Kegiatan Bisnis Keputusan Utama Kebutuhan Informasi
pelamar?
3. Bagaimana melatih?
Pemasaran
Pada table 2.1 diatas dapat dilihat berbagai pertukaran yang disebut sebagai siklus
transaksi bahkan secara historical, yaitu:
Gambar 2.2. diatas merupakan gambaran dari macam siklus transaksi yang berkaitan
dengan sistem pelaporan dan buku besar, dimana keduanya dibutuhkan oleh pihak
manajemen dan pihak luar lainnya guna menghasilkan informasi.
Gambar 2.3. Aktivitas Bisnis dari berbagai sisi yang seharusnya disatukan
Datanya
Untuk penjualan secara non tunai atau kredit diperlukannya informasi tambahan yaitu
alamat yang akan ditagih, instruksi khusus dalam pengiriman, data umum mengenai
informasi pelanggan (nama dan alamat).
Siklus transaksi khususnya akan proses banyak kegiatan secara individu. Hanya saja
sebagian banyak secara relative digolongkan ke dalam jenis tertentu yang lebih kecil.
Missal pada perusahaan retail, biasanya transaksi individu dilakukan pemrosesan pada
siklus pendapatan, baik halnya mengenai penjualan barang/jasa kepada customer, atau
mengenai pembayaran cash dari para customer sebagai transaksi penjualan.
Tabel 2-2. Kegiatan Bisnis yang umum dan Dokumen Sumber
Kegiatan Bisnis Dokumen Sumber
Siklus Pengeluaran
Catat jam kerja pegawai Catatan waktu kerja atau lembar waktu
kerja
Catat waktu yang dihabiskan untuk
pekerjaan tertentu
Penyajian pada tabel di atas memuat tentang macam-macam dari kegiatan perusahaan
yang dikerjakan pada setiap transaction cycle, juga tertera jenis dokumen dan form
dalam merecord aktivitasnya.
e. Pemrosesan transksi Input data
Banyak perusahaan ketika dulu memakai source document yaitu bertujuan agar
terkumpulnya data diawal kegiatan perusahaan, lalu dilakukannya pemindahan pada
data ke dalam perangkat (computer). Meski begitu, pada sekarang ini tidak perlu
melakukan kegiatan secara dua kali, sekarang dapat langsung dilakukannya
pencatatan dari perangkat segala kegiatan atau aktivitas perusahaan, karrna akan
muncul sebuah entry data pada tampilan perangkat computer dimana untuk
menyimpan dokumen dengan nama yang sama dengan yang manual.
Source document yang telah dirancang biasanya akan semakin baik dalam entry data
dan pengendaliannya, bahkan dapat lebih tepat dari yang dilakukan secara manual.
Contoh dari sistem dengan pengendaliannya yaitu dimana dokumen akan secara
otomatis tersusun rapi urutannya sesuai dengan nomornya pada sistem tersebut, tidak
akan menjadi kacau berantakan. Sistem akan member nomor yang berurutan jika
terjadinya suatu transaksi yang baru, hal tersebut akan memudahkan verifikasi
menjadi simple dan tidak akan adanya kekacauan peletakan dokumen, jika kekacauan
itu terjadi akan sangat merepotkan untuk menyamakan buku cek dengan cek yang
tidak memiliki nomor.
Rancangan dari form yang ditampilkan pada data entry akan membuat kekauratan
lebih baik, caranya yaitu mengarahkan dan menyarankan mengenai kumpulan data
yang diperlukan, mengumpulkan informasi yang logis dan berkaitan dengan
menggunakan box yang dichecklist, atau dengan menu yang menyediakan opsi-opsi
terdaftar, yaitu pada menu pulldown. Juga memakai line and shadow yang mestinya
susai agar setiap data dengan jelas dapat dipisah.
Jika saja tiap manual document mesti diserahkan kepada supplier dan customer, maka
harus adanya perbaikan efisien dan keakuratan input data, yaitu menggunakan turn
around document, yag isinya merupakan record/pencatatan data yang dikirim kepada
pihak ekstern oleh perusahaan, lalu dikembalikan sebgai input ke dalam sistem.
Bentuk yang disiapkan pada Turn around document ini akan mudah computer
membacanya sehingga memudahkan untuk record pada input selanjutnya. Misalnya,
pada saat melalui proses scanning device untuk sebuah tagihan pemakaian setelah
dilakukannya pengembalian dengan pembayaran.
Opsi lain untuk melakuka perbaikan efisien dan keakuratan input data yaitu dengan
metode source data automation. Dimana adanya alat otomatis yang digunakan untuk
proses catat/record transaksi data agar terbentuk bisa dibaca dalam computer pada saat
transaksi dilakukan. Salah satu contoh yaitu barcode scanner yang ada di logistic, POS
scanner yag ada pada toko retail, dan bank yang memiliki ATM.
f. Proses transaksi Pemrosesan Data
Bagaimana menjadi sulit jika ingin menemukan suatu halaman buku tanpa adanya
daftar isi, sama halnya jika suatu entitas usaha mencari invoice pada banyak dokumen
yang ada banyak pada tempat bagian arsip dokumen. Sekarang ini dokumen sudah
disusun dengan baik supaya bisa ditemukan secara gampang, maka dari itu SIA
dengan praktis bisa disusun agar dapat melakuka akses. Untungnya, sebagian besar
buku teks bisnis dan file perusahaan diatur agar efektif. Entitas merupakan hal-hal
dimana informasinya tersimpan, missal yaitu karyawan, customer maupun inventory
yang disimpan. Tiap entitas mempunyai rangkaian dan cirri khusus. Missal, tiap
karyawan mempunyai No. ID karyawan, gaji karyawan, alamat dll. Meskipun begitu
rangkaian data yang dimuat pastinya memiliki perbedaan tiap entitas, contoh gaji
karyawan A $8,00, sedangkan gaji karyawan B sebesar $8,25.
h. Proses Transaksi Penyimpanan Data dalam bentuk File
Atribut
Alamat Batas
Nama Kredit
No Pelanggan
Saldo
Pelanggan
Perusahaan
ABC PO Box… 20.000
19283
Perusahaan 123 Adidas 30.000 15.000
3579456987 DEF 456 Lotec 15.000 20.000
10.000
Perusahaan
GHI
Perhatikan Gambar 2.4 dimana menunjukkan dimana komputer mengatur bentuk dari
berbagai jenis unit yang lebih kecil menjadi unit lebih besar dalam menyimpan data
yang akan berupa menjadi file, kelompok file yang berisi data-data akan ter-record
atau tercatat. Baris-baris pada gambar diatas mewakili pencatatan yang beragam, dan
untuk bagian kolom mewakili field atau kelengkapannya. Maka dari itu, tiap potongan
kolomdan baris di atas adalah field pada pencatatan dimana berisi nilai data. Catatan
(Record) dimana dikelompokkan menjadi saling berkaitan agar menjadi sebuah file,
misal keseluruhan dari pencatatan piutang customer di-save dalam file piutang.Lalu
masuk kedalam sebuah database.contohnya, file piutang digabung denga file lainnya,
yaitu file pelanggan, analisis penjualan, sehingga terbentuk database milik customer.
Dalam Sistem Informasi Akuntansi, file ledger merupakan bentuk file yang digunakan
untuk menyimpan informasi kumulatif mengenai sumberdaya juga pelaku aktivitas
dan sumber daya, sama hal perusahaanperusahaan lainnya yang memiliki buku besar,
buku pembantu dan lainnya. Untuk akun aktiva, pendapatan, dan biaya, ekuitas,
kewajiban direkapitulasi kemudian diasukkan kedalam buku besar, sedangkan
pencatatan merinci atas akun buku besar yang ada banyak sub-akun yang dimasukkan
secara terpisah dicatat ke dalam buku pembantu.
Ledger (buku besar) dan buku pembantu, keduanya maing-masing memiliki informasi
yang detail mengenai customer/pelanggan. Meskipun ledger dalam pencatatannya
Pada tiap ledger account akan diberikan number, yang tersusun dalam suatu daftar
akun. Biasanya Chart of account ini sendiri sangat diperlukan perusahaan karena
memuat nomor-nomor yang digunakan untuk akun ledger (buku besar), dimana
strukturnya merupakan suatu hal yang sangat dibutuhkan karena sangat berpengaruh
pada penyusunan pelaporan keuangan, maka dari itu sangat penting pula dalam Sistem
Informasi Akuntansi (SIA).
Pada akun individu kedaan data tersimpan dengan mudah dilakukan pentotalan pada
penyajian pelaporan, meski begitu, data tersebut yang ada pada akun rekapitulasi
sangat sulit dipisah dan dibuat laporan yang terperinci. Maka akibatnya,chart of
account harus mempunyai suatu rincian yang memadai agar informasi perusahaan
dapat terpenuhi dan ditingkatkan.
Contohnya, sebagaimana akibat yang dilalui apabila perusahaan menggunakan ledger
atas transaksi penjualan secara keseluruhan. Maka dalam hasil laporan dengan
mudahnya memperlihatkan keseluruhan jumlah dari penjualan pada waktu tertentu.
Tetapi tidak mudah pula mempersiapkanagar penjualan secara tunai dan cicilan bisa
terpisahkan dalam pelaporan.
Hal terakhir yang dapat digunakan dalam menghasilkan laporan yang terpisah yaitu
dengan mengecek kembali agar diketahui jenis transaksi penjualan itu. Akan tetapi,
pendekatan tersebut memang tidak praktis.
Namun jika saja perusahaan dapat menggunakan akun terpisah untuk penjualan cash
dan creditdi buku besar, maka sangat mudah dihasilkan laporan yang menunjukkan
kedua penjualan tersebut.Keseluruhan penjualan dengan menggabungkansetiap jenis
penjualan tersebut akan dapat dengan mudah dilaporkan.
Contoh :
Tanah
200 600 Kas (Cost) penjualan
Gedung barang (Hpp) Beban
210
Akumulasi Gaji
215 611
Deprisiasi
Beban Komisi
612
Gedung
Peralatan
Beban depresiasi –
703
perabot dan
perlengkapan gedung
Beban pajak
710 penghasilan
Kewajiban lain-lain
Berdasarkan tabel 2.3 yang merupakan daftar akun yang dibuat, baiknya kita
mempelajari bagan tabel tersebut, nomor pada akun terdiri dari tiga digit angka, seperti
yang kita ketahui bahwa setiap angka memiliki maksud artian yang berbeda antara
akun satu dengan yang lainnya.
Pada angka yang pertama itu mewakili golongan akun utamayaitu yang ada padainti
pelaporan keuangan organisasi perusahaan adalahaktiva lancar dan tetap, liability,
equity, margin, expenses dan gabungan akun. Perlu kita tahu yaitu tiap-tiap golongan
utama akunmemiliki angka blokterpisah, sama dengan susunan tiap muncul golongan-
golongan pada pelaporan. Maka keseluruhan pada aktiva menggunakan kode akun
100, sedangkan yang tetap yaitu 200 dan selanjutnya.
Pada urutan angka yang kedua pada setiap account code mewakilkan sub dari akun
pada setiap golongan. Dimana semua akun-akun akan diberika no yang pantas dengan
munculnya susunan pada pelaporan. Maka akun piutan dengan kode 120 dan
inventory dengan kode 150.
Pada urutan angka ketiga, yakni yang terakhir.Memperkenalkan suatu akun dimana
memiliki posisi memposting suatu transaksi data.Missal, penjualan cash diwakili
dengan kode 501, penjualan kredit dengan diwakilkan kode 502. Sama halnya dengan
kode 101 s/d 703 macam-macam akun akan mewakilkan nomor akun kas yang
digunakan oleh toko dagang.
Tiap jenis perusahaan akan memiliki daftar akun yang berbeda, ini sangat perlu
diketahui.Faktanya perusahaan korporasi memakai chart of account yang dijelaskan
pada sebelumnya di atas.Sedangkan perbedaan dimiliki oleh perusahaan persekutuan
dimana pada chart of account perusahaan tersebut memuat equity dan melakukan
penarikanya dipisah bagisetiap mitra, tidak seperti common stock atau juga retained
earnings.
Berdasarkan penjelasan sebelumnya perusahaan yang menjadi sebuah permisalan
yakni adalah yang bergerak pada bidang retail, dimana akun inventory pada ledger
hanya ada 1 macam saja. Berbeda dengan perusahaan manufaktur dimana jenis
inventory-nya dari bahan mentah, persediaan dalam proses, dan barang siap pakai.
Maka dari itu perusahaan ini memiliki akun inventory yang dipisah pada ledger (buku
besar).
j. Perkembangan Daftar Akun dengan ruang (Chart of Account)
Dimana guna untuk perkembangan daftar akun harus memberikan ruangnya. Masih
pada Tabel yang disajikan sebelumnya yakni table 2.3, dimana space dari angka harus
diberikan pada chart of account yang digunakan perusahaan agar bisa di waktu yang
akan dating menambahkan dalam daftar akun yang terbaru. Misalnya sebuah
perusahaan tidak bisa investasi dslam sekuritas dikarenakan tidak mempunyai dana
kas lebih.
Jika kedepannya dapat melakukan investasi yang begitu, maka akun pada ledger yang
baru bagi sekuritas bisa diberi akun no 110. Pastinya manajeman kedepannya juga
ingin menambah untuk membuka banyak toko, dimana para akuntan harus tahu akan
hal tersebut. Seandainya setelah itu 2 angka bisa akuntan tambahkan pada chart of
account agar mewakili jaringan dalam setiap tokonya, berharap inventory, cost, dan
expenses dapat dilacak oleh perusahaan dan lain-lain pada setiap tokonya.
Dapat dilihat pada table chart of Account diatas dimana buku pembantu terlihat
perbedaan account-nya dalam ledger, dimana pada buku pembantu mempunyai
account code yang lebih panjang. Missal masih berpacu pada table 2.3 ada 7 angka
kode yang ditunjukkan pada perencanaan account receivable (piutang), yakni 120
adalah kode dalam ledger yang berada di awal (3 angka), kemudian selanjutnya adalah
suatu metode untuk identifikasi sampai sepuluh ribu customer, yaitu 4 angka
selanjutnya. Sedangkan itu, account payable dan inventory diperlakukan juga seperti
cara yang dijelaskan pada piutang.
Kesimpulannya, dalam sebuah toko retail peran akuntan memiliki tugas yang bukan
cuma merangcang dan menggunakan Sistem Informasi Akuntansi, masih ada tahap
proses pencaatatan transaksi-transaksi seperti yang sudah diatas sebelumnya, tetapi
pekerjaan tersebut barulah separuh dari pekerjaan yang ada untuk para akuntan.
Dalam perusahaan yang tidak cukup besar akuntan sebagai pengendali disarankan
mampu menggunakan banyak pekerjaan, seperti yang sudah diketahui mencatat suatu
transaksi hanyalah salah satu pekerjaan dari tiga yang disebutkan, yang merupakan
fungsi dari Sistem Informasi Akuntansi (SIA).
k. Pekerjaan Akuntan pada Perusahaan kecil
Pada perusahaan yang tidak besar, peran akuntan ada 4 sebagai pengendali:
3. Fungsi SIA II
Fungsi dari SIA yang kedua yaitu dimana informasi harus disediakan guna dalam
kepentingan pengambilan keputusan bagi pihak manajemen. Meskipun yang tersedia
merupakan informasi dalam bentuk computer maupun dalam bentuk cetak. Laporan
yang disediakan dalam Sistem Informasi Akuntansi ter agi menjadi dua, yakni laporan
manajerial dan laporan keuangan.
Yang pertama yaitu laporan keuangan, laporan tersebut dirancang untuk pihak
eksternal demi membuat pertimbangan dalam pemberian kredit maupun dalam
melakukan investasi pada suatu usaha. Yang kedua yaitu laporan yang berhubungan
dengan suatu hal tertentu pada lingkungan organisasi resmi dan disusun guna
kepentingan pimpinan suatu perusahaan agar dapat membuat keputusan yang
selanjutnya dilakukan suatu pekerjaan disebut dengan laporan manajerial.
Berikut adalah peran dari laporan manajerial secara rinci, yaitu :
4) Untuk bagian pelaksana dimana bisa menjadi tempat dalam mengemukakan hasil
akhir yg penting dan mengemukakan ide baru kepada pimpinan.
dan mengeluarkan evaluasi secara keseluruhan atas kinerja yang menjadi lebih
bagus, dibanding hanya menggunakan salah satu saja diantara kelimanya.
Dokumen yang ada sebagian banyak berisi pencatatan mengenai kinerja
operasional maupun data keuangan dari transaksi bisnis yang dilakukan
perusahaan. Poin pentingnya yaitu bagaimana merancang sistem informasi
akuntansi supaya keduanya dapat disimpan dengan baik sehingga dapat
mendukung kedua data tersebut dalam pelaporan. Sebelumnya banyak sekali
kegagalan pada SIA ketika melakukan hal itu, dikarenakan pada sebelumnya
bukan dirancang guna mendukung pengambilan keputusan oleh pihak internal,
melainkan dirancang untuk persiapan pada pelaporan keuangan.
Para pengguna yaitu akuntan diharapkan memiliki keahlian dalam mengatur data
dari hasil internal dari yang sebelumnya sudah ada, juga menyajikannya data
sebaik mungkin guna melahirkan gagasan baru atas segala kegiatan operasional
perusahaan..Salah satu contohnya yaitu, perlunya keberhasilan inovasi yang
dirancang oleh perusahaan, inovasi sendiri disebut sebagai hal penting dalam
perkembangan secara long term bagi perusahaan. Agar mencapai keberhasilan
maka perusahaan dapat mengontrol dan melapor berapa persen revenue sale yag
dihasilkan pada suatu produk tertentu.
Meskipun begitu, sangat penting diperhatikan untuk mengumpulkan sebagian
data penting dari berbagai sumber eksternal, salah satu contoh data penting itu
misalnya adalah data mengenai kepuasan pelanggan. Akan tetapi jika hanya
untuk mengukur lamanya waktu dalam melayani pelanggan itu tidaklah cukup.
Dalam hal itu kita hanya akan menyalurkan informasi mengenai kelebihan
perusahaan dalam menunaikan tujuan dengan pelayanan pada customer.
Informasi juga diperlukan apakah perusahaan telah memenuhi kebutuhan dan
harapan pelanggannya. Satu-satunya cara untuk mengetahuinya adalah dengan
bertanya langsung kepada pelanggan.Perusahaan lain, seperti pembuat mobil
Top 3 Amerika Serikat, mempekerjakan perusahaan riset pasar seperti J.D.
Powers untuk mengumpulkan data. Sekali lagi, penting untuk merancang SIA
sedemikian rupa sehingga data yang diperoleh secara eksternal dapat
diintegrasikan dengan langkah-langkah internal sedemikian rupa sehingga
memungkinkan penyusunan laporan berdasarkan kedua jenis data tersebut.
Ada dua jenis laporan manajerial yang penting, yakni laporan anggaran dan
kinerja. Ungkapan formal tujuan dalam istilah keuangan disebut anggaran.
Anggaran kas merupakan salah satu jenis yang paling umum dan penting dari
anggaran.
Anggaran kas menunjukkan perkiraan arus kas masuk dan keluar. Informasi ini
sangat penting untuk perusahaan kecil, karena masalah arus kas adalah penyebab
utama kebangkrutan perusahaan kecil. Anggaran kas dapat memberikan
peringatan dini masalah arus kas pada waktu yang tepat, memungkinkan untuk
mengambil tindakan korektif.
Sama seperti panel instrumen pesawat yang memperingatkan pilot tentang potensi
masalah, anggaran memberikan tanda bahaya untuk kinerja organisasi. Namun, kunci
sukses menerbangkan pesawat atau menjalankan bisnis bukanlah menghabiskan
banyak waktu untuk mempelajari panel instrumen atau anggaran. Akuntan dapat
menggunakan lima proses penganggaran berikut untuk membantu manajer
menetapkan pandangan anggaran yang konsisten.
Pertama, jelaskan bahwa tujuan anggaran adalah untuk mengidentifikasi dan
menentukan sumber daya yang diperlukan untuk mencapai tujuan organisasi.
Kemudian tekankan bahwa tujuan tidak hanya untuk mencapai tujuan organisasi,
tetapi untuk melakukannya seefisien mungkin.
Kedua, mulailah proses penganggaran dengan mengidentifikasi tujuan yang terukur.
Manajer masing-masing departemen harus menentukan tujuan unit mereka dan
bagaimana menghubungkan tujuan tersebut dengan semua tujuan organisasi.
Ketiga, mengharuskan agar manager membuat alternatif strategi guna intalah setiap
manajer untuk membangun beberapa strategi alternatif untuk menggapai tujuan.
Ditahap ketiga untuk biaya yang dilibatkan tidak ada. Maka dari itu harus lebih focus
dalam identifikasi metode pada bisnis, yaitu metode-metode yang mendukung agar
tercapainya tujuan tersebut.
Keempat, pada departemen yang terkait dengan pelaporan, departemen bagian
akuntansi (selain manager departemen), yaitu kubu yang membuat penentuan biaya di
tiap alternatif strategi, kondisi tersebut akan membantu manager agar tetap fokus
dalam strateginya agar tercapainya tujuan organisasi perusahaan. bukan memainkan
permainan untuk membuat angka anggaran menjadi "benar".
Kelima, manajer departemen harus meninjau angka-angka dalam anggaran yang
disiapkan oleh departemen akuntansi. Setiap manajer harus didorong untuk membuat
strategi alternatif yang dapat lebih efisien mencapai tujuan masing-masing unit. Jika
ada perubahan harus dikembalikan ke bagian akuntansi agar dapat ditentukan
biayanya. Langkah empat dan lima dilakukan berulang-ulang sampai para manajer
puas dengan anggaran mereka.
Kunci dari proses ini adalah pembagian tanggung jawab antara departemen akuntansi
dan manajer unit. Manajer fokus pada penetapan tujuan dan mengembangkan strategi
untuk mencapai tujuan tersebut; akuntan bekerja pada penekanan angka untuk
menerjemahkan tujuan dan strategi ke dalam anggaran. Hasilnya adalah para manajer
memusatkan perhatian mereka pada operasi organisasi, bukan anggaran.
2) Meyakinkan jika kegiatan bisnis dilakukan secara efisien sesuai dengan arahan
manajemen dan tidak menlanggar segala kebijakan pemerintah yang ada.
Pada pertemuan ini, akan dibahas mengenai metode yang penting agar mencapai
tujuan organisasi, dimana ada dua. Yang pertama, yaitu menyajikan dokumentasi yang
mencukupi berdasarkan kegitan usaha/bisnis secara keseluruhan, begitu juga
memastikan efektifitas dari pemisahan tugas.
b. Dokumentasi yang memadai
Kunci akuntabilitas yaitu dokumentasi yang memadai atas seluruh transaksi dalam
kegiatan usaha atau bisnis. Dokumentasi merupakan bukti dari tanggung jawab yang
dilakukan manajer-manajer dengan itu mereka telah melaksanakannya dengan benar.
Ada berbagai jenis masalah yang timbul dikarenakan dokumentasi yang kurang
memadai, misalnya sebuah perusahaan yang aktivitasnya melakukan penjualan dan
jasa servis computer, perusahaan tersebut memberikan garansi jasa perbaikan,
karyawan bagian servis/perbaikan diberi perintah untuk menganggap jenis servis
secara keseluruhan masih dalam garansi, kecuali jika ada instruksi sebelumnya.
Namun, ternyata perusahaan computer tersebut tidak mempunyai tahapan dalam
pelacakan masa garansi. Akibat yang harus diterima perusahaan tersebut melakukan
jasa servis gratis yang seharusnya pelanggan bayarkan. Setelah dilakukan audit
ternyata ditemukan bahwa hasilnya perusahaan tersebut gagal dalam menagih hingga
senilai 1 juta dollar untuk jasa servis komputer.
5. Klasifikasi Pengendalian
Hall dan Singleton (2007) menjelaskan bahwa aktivitas pengendalian adalah kebijakan
dan prosedur yang digunakan untuk memastikan bahwa tindakan yang memadai telah
diambil untuk menghadapi berbagai risiko yang telah diidentifikasi oleh perusahaan. Hall
dan Singleton (2007) juga mengatakan bahwa aktivitas pengendalian dapat
dikelompokkan menjadi dua kategori, yaitu pengendalian komputer dan pengendalian
6) Kegagalan system
Resiko lainnya yang kemungkinan terjadinya sesuatu yang tidak diharapkan. Misalnya
: 1) Perubahan keinginan konsumen
2) Ancaman pesaing
3) Perubahan peraturan
5) Pelanggaran karyawan
d. Aktivitas Pengendalian
1) Perilaku: perubahan mendadak gaya hidup, hubungan erat dengan pemasok,
menolak cuti, sering pinjam uang dari orang lain, mabok atau memakai narkoba.
2) Sistem Akuntansi: dokumen hilang (nomor dokumen tidak urut), kenaikan refund
untuk pelanggan, selisih penerimaan kas harian dengan yang disetor ke bank,
pembayaran dari pelanggan mendadak lambat, penundaan pencatatan transaksi.
Prosedur pengendalian tersedia untuk memberikan jaminan yang wajar bahwa tujuan
bisnis akan tercapai. Prosedurnya meliputi (a) pegawai yang kompeten, rotasi
pekerjaan, dan cuti wajib. (b) Pemisahan tanggung jawab untuk operasi terkait. (c)
Pemisahan operasi, pengamanan aset dan akuntansi. (d) Tes dan prosedur keamanan.
Informasi dan Komunikasi Akuntan harus memahami berikut ini :
2) Bagaimana memperoleh data dalam format yang dapat dibaca mesin atau
bagaimana data dari dokumen sumber diubah ke format yang dapat dibaca mesin
Kebijakan dan prosedur yang ditetapkan oleh manajemen untuk mencapai tujuan
pengendalian internal meliputi: 1) Kompetensi personalia, rotasi tugas dan kewajiban
cuti
2) Pemisahan tagungjawab untuk kegiatan terkait
2) Ongoing monitoring
6. Kesimpulan
Empat peran penting yang dimainkan SIA dalam suatu organisasi yaitu sebagai berikut:
a. Melakukan pengumpulan dan penyimpanan data mengenai kegiatan usaha suatu
organisasi.
b. Melakukan pemrosesan data dalam penyajian informasi yang akan digunakan oleh
para manajer dalam pengambilan keputusan yang benar.
Akuntan melakukan tindakan atas langkah yang telah ia ikuti sebelumnya agar bias
memilih Software akuntansi yang tepat yg bias mendukung sistem kerjanya. Dimuali dari
memahamisegala bentuk kegiatan bisnis secara mendasar serta atas keputusan penting
yang dimiliki owner perusahaan tersebut, agar usaha dapat terus berjalan dengan efektif.
Dalam perusahaan retail (dagang), kegiatan perusahaan dapat dideskripsikan kedalam 4
siklus, yaitu sebagai berikut:
a. Siklus pendapatan, dimana berisi aktivitas penjualan dan penerimaan dengan bentuk
transaksi menggunakan tunai (cash).
b. Siklus pengeluaran, dimana isinya yaitu kegiatan membeli dan membayar dengan
bentuk transaksi menggunakan tunai (cash).
c. Siklus penggajian sumber daya manusia, dimana isinya yaitu kegiatan kontrak dan
gaji karyawan.
d. Siklus keuangan, dimana kegiatannya berisi perolehan dana investor maupun kreditur
serta bagaimana membayar keuntungan bagi keduanya lagi.
Empat siklus ini yang keseluruhan isinya mengenai kegiatan yang berkaitan dengan
penyusunan laporan keuangan dan laporan manajerial lainnya sangat berkaitan dengan
buku besar dan buku pembantu.
Apabila owner pada perusahaan dimasa akan datang memiliki rencana ingin membuka
usaha tambahan seperti misalnya toko, dan ingin membuat suatu website untuk
melakukan kegiatan transaksi via internet, maka sagat disarankan Akuntan bisa
menentukan Software yang sesuai dalam kegiatan operasionalnya saat ini dan untuk
waktu akan datang. Langkah selanjutnya yaitu melakukan pemasangan Software lalu
membuat berbagai dokumentasi mengenai cara kerja dari sistemnya.
John Paul Steinbart (2005) Accounting Information System, 9th ed Salemba Empat Jakarta.
TM Books (2017), Sistem Informasi Akutansi “ Esesiensi & Aplikasi”, Andi Yogyakarta.
A. CAPAIAN PEMBELAJARAN
Di Pertemuan 10, akan diuraikan materi tentang ruang lingkup audit sistem informasi
akuntansi. Anda diharapkan mampu:
1. Menerangkan konsep dasar audit, standar-standar audit internal serta dapat
mengidentifikasi jenis-jenis dari kegiatan audit.
2. Memahami tinjauan menyeluruh proses audit sistem informasi akuntansi.
Ini Proses pengumpulan dan penilaian bukti yang sistematis dan objektif dugaan
tentang kegiatan ekonomi dan kepatuhan terhadap standar yang disepakati dan
mengkomunikasikan hasilnya kepada para pihak.
a. Rencana pengujian
Tujuan rencana tes adalah untuk mengetahui mengapa, bagaimana, kapan, dan
siapa yang akan melakukan tes. Ruang lingkup dan tujuan pengujian adalah langkah
awal dalam rencana pengujian.
b. Mengumpulkan bukti audit
Sebagian besar waktu audit dihabiskan untuk memperoleh bukti. Cara yang
paling umum untuk memperoleh bukti audit adalah sebagai berikut:
1) Melacak berbagai aktivitas (seperti bagaimana karyawan memasuki ruang
komputer atau bagaimana pengontrol data berinteraksi dengan aktivitas
pemrosesan setelah menerima data).
2) Baca dokumentasi untuk memahami cara kerja AIS atau sistem pengendalian
internal.
3) Bicaralah dengan karyawan tentang pekerjaan Anda dan bagaimana mereka siap
untuk mengambil tindakan tertentu.
4) Kuesioner yang menggunakan sistem terhubung untuk mengumpulkan data.
5) Verifikasi fisik aset tetap, seperti peralatan, perlengkapan, atau mata uang, untuk
menentukan jumlah dan/atau kondisinya.
6) Konfirmasi pemberian informasi tertentu, seperti: saldo customer saat
berkomunikasi dengan pihak ketiga yang independen.
7) Ulangi beberapa metode pemilihan akuntansi untuk melihat informasi kuantitatif
serta beberapa catatan (misalnya, auditor mungkin menghitung ulang total batch
atau hitung ulang biaya depresiasi gedung).
8) Uji validasi suatu transaksi dengan meninjau semua dokumen tambahan seperti
pesanan pemasok, laporan penerimaan, dan statistik penjualan, dan transaksi
yang operasinya adalah pemasok.
9) Secara analitis meninjau tren dan hubungan informasi untuk mengidentifikasi
area untuk penyelidikan lebih lanjut. (Misalnya, auditor di rantai pakaian
menemukan bahwa sebuah toko memiliki rasio piutang terhadap penjualan yang
sangat maximal. Investigasi menemukan bahwa manager toko telah mentransfer
dana dari koleksi untuk penggunaan individu).
Dalam pengembangan perangkat lunak, ada dua hal yang bisa salah:
1) Kesalahan acak akibat salah membaca spesifikasi sistem atau pemrograman yang
ceroboh, dan
2) Secara tidak sengaja memasukkan perintah yang salah ke dalam program.
Masalah ini dapat diverifikasi melalui administrasi pengguna dan permintaan
persetujuan, pengujian ekstensif, dan dokumentasi yang baik.
Peran evaluator dalam pengembangan sistem harus dibatasi pada evaluasi yang
tidak memihak dari aktivitas pengembangan sistem. Untuk menjaga objektivitas,
diperlukan saat melakukan penilaian fungsional independen, auditor tidak boleh
terlibat dalam pengembangan sistem.
Selama tinjauan sistem, evaluator harus mendapatkan pemahaman yang jelas
tentang metode pengembangan melalui diskusi dengan manajemen, pengguna sistem,
dan personel TI semuanya terlibat. Semua kebijakan, proses, standar, dan dokumen
harus ditinjau.
c. Modifikasi Program
Bug dan kesalahan yang terjadi selama pengembangan perangkat lunak juga
dapat terjadi saat memodifikasi program. Daftar hal-hal yang akan dimodifikasi harus
dibuat dan kemudian disahkan oleh manajer program dan pengguna ketika perubahan
program diajukan untuk disetujui. Semua perubahan pada program harus diuji dan
didokumentasikan secara menyeluruh. Selama pergantian, versi terbuka yang
dikembangkan dari program harus disimpan terpisah Dari versi produksi program.
Perubahan dilakukan dengan mengganti versi produksi dengan versi pengembangan
ketika perangkat lunak yang diperbarui telah memperoleh persetujuan akhir.
d. Penggunaan komputer
Tugasnya adalah memproses transaksi komputer, file, dan catatan sehingga file
dan database dapat diperbarui dan laporan dapat dihasilkan.
Selama pemrosesan komputer, sistem mungkin gagal mendeteksi input yang
salah, memperbaiki input yang salah, memproses input atau siaran yang tidak akurat,
atau mengungkapkan output yang salah.
e. Sumber informasi
Dalam sistem online, operasi input dan pemrosesan data sumber digabungkan
menjadi satu tindakan. Akibatnya, kontrol pemrosesan mencakup kontrol data sumber
seperti otorisasi yang benar dan perubahan data input. Auditor harus memastikan
bahwa fungsi kontrol data berbeda dari bagian organisasi lainnya. bahwa catatan
kontrol data disimpan, bahwa kesalahan dikelola, dan efisiensi operasi secara
keseluruhan dipertahankan. Organisasi kecil dan pengaturan PC dengan kontrol data
independen akan menganggap ini sangat mahal. Pembatasan departemen pengguna
pada persiapan data, kontrol penuh batch, modifikasi program, dan akses fisik dan
logis yang terbatas ke sistem dan proses semuanya harus diperketat untuk
mengimbanginya. kesalahan. Ketika tidak ada fungsi pengendalian data independen
yang dapat ditetapkan, tinjauan sistem dan pengujian pengendalian auditor harus
didasarkan pada metode ini.
f. File Data
Di antara tujuan ini adalah akurasi, integritas, dan keamanan data yang
disimpan dalam file yang dapat dibaca mesin. Pengrusakan, penghapusan, atau
pengungkapan data yang tidak sah adalah semua bahaya yang terkait dengan
penyimpanan data. Ketika kontrol file sangat buruk, seperti akses fisik atau logis atau
prosedur pencadangan dan pemulihan file, evaluator harus secara khusus
merekomendasikan agar kelemahan ini diatasi.
g. Program Komputer
C. LATIHAN SOAL
1. Jelaskan masing-masing kontrol input yang terdiri dari lima poin untuk menjamin bahwa
berbagai transaksi adalah sah, benar, dan lengkap: a. Pengendalian dokumen sumber;
b. Kontrol pemrosesan data
c. Validasi dan jaminan kualitas.
d. Kontrol kesalahan input,
e. Kontrol sistem input data secara keseluruhan 2. Jelaskan maksud dan tujuan
audit sistem informasi!
3. Jelaskan empat langkah prosedur audit!
D. DAFTAR PUSTAKA
Dr. Mardi, M.Si, (2014), Sistem Informasi Akuntansi, Penerbit Ghalia Indonesia, Bogor.
Hall, A James (2004), Accounting Information System, 4th ed., South Western Publising Co.
TMbooks, (2015), Sistem Informasi Akuntansi – Konsep dan Penerapan, penerbit Andi.
A. CAPAIAN PEMBELAJARAN
Di Pertemuan 8, kali inimaterinya mencakup tentang pengamanan informasi berbasis
computer, dan anda harus mampu:
April 1617, 2004, Dani (seorang hacker konsultan IT), menyerang sistem
pertahanan situs KPU, memperbarui tabel nama-nama partai dan mengacakacak jumlah
suara (dikali 10). Nama-nama peserta pemilu diubah karena menimbulkan kehebohan di
negeri ini.Yang jelas Dani diduga melakukan hal itu secara iseng dengan mengganti
nama parpol baru.
Tahun 2009, seorang hacker berhasil meretas situs resmi Kabupaten Ngajuk. situs
tersebut diretas dengan konten video porno.
“Dengan ini kami beritahukan bahwa security web ini masih sangat lemah. Mohon
untuk diperiksa kembali.” tulis hacker dalam jejak yang ditinggalkannya di situs
Depkominfo.
b. Banyak sistem yang perlu dikelola, dan itu membutuhkan operator dan administrator
yang lebih efektif. Memang, sangat rumit untuk menemukan operator dan
administrator yang andal.
c. Sulit ditanganinya masalah interoperability antar vendor dan banyaknya Transisi dari
single vendor ke multi vendor yag harus dimengerti.
Mungkinkah Aman?
• Sangat sulitnya tercapai 100% aman
• Adanya timbal balik antara keamanan vs. kenyamanan (security vs convenience).
Jika kita memiliki sistem keamanan yang kuat, maka selalu ada pencegahan dari
virus, hacker, dan cracker. Ketika berbicara tentang masalah keamanan sistem
informasi, risiko keamanan sistem mungkin muncul.
Enam(6) hal utama dalam system informasi yang berdampak dari masalah
tersebut yaitu
1) Efektifitas
2) Efisiensi
3) Kerahasiaan
4) Integritas
5) Keberadaan (availability)
6) Kepatuhan (compliance)
7) Keandalan (reliability)
b. Ancaman (Threats)
c. Kelemahan (Vurnerability)
Kelemahan adalah tidak kuatnya pertahanan pada suatu sistem yang dapat
muncul pada saat perancangan, definisi proses, implementasi, atau kelemahan pada
sistem kendali yang ada, hal ini menyebabkan pelaku sistem untuk masuk. Cacat
sistem dapat terjadi pada prosedur, peralatan atau perangkat lunak yang dimiliki. Yang
bisa terjadi adalah: Setting Firewall yang membuka Telnet untuk diakses dari luar,
atau Setting VPN yang tidak diikuti oleh aplikasi Kerberos atau NAT.
3) Pendekatan korektif berguna untuk kembali normal jika keadaan sistem tidak
seimbang ketika dikoreksi.
3) Kontrol operasional
8) Pengendalian bencana
4) Integritas, pemrosesan sistem yang lengkap, akurat, tepat waktu dan resmi.
Bencana alam dan politik merupakan salah satu ancaman yang dihadapi
oleh perusahaan, seperti:
d) Kesalahan logis
a) sabotase
b) Penipuan komputer
c) Penggelapan
3. Pengendalian Internal
a. Definisi dari pengendalian internal
b. Komponen Pengendalian
1) Tujuan bisnis, Agar tujuan bisnis terpenuhi, kriteria informasi harus sesuai
dengan COBIT sebagai persyaratan bisnis atas informasi.
2) Sumber daya IT, Sumber daya IT meliputi: orang, sistem aplikasi, teknologi,
fasilitas, dan data.
3) Proses TI, adalah proses yang digunakan untuk mengelola proyek TI. Proses TI
dibagi menjadi empat bidang, yaitu: perencanaan dan organisasi, proses akuisisi
dan implementasi, pengiriman dan dukungan, dan pemantauan.
c. Lingkungan Pengendalian
3) Struktur organisasional
7) Pengaruh-pengaruh eksternal
2) Pemisahan tugas
b. Operasi melakukan hal yang benar, tetapi dengan cara yang salah, tanpa banyak
keberhasilan.
d. Salahnya menerima informasi atau tidak relevan, tidak andalnya sistem, dan laporan
yang tidak benar atau menyesatkan.
3) Audit internal
Kesimpulan :
Pengendalian sistem informasi berbasis computer meliputi pengendalian umum dan
pengendalian aplikasi. Kontrol umum adalah kontrol yang diterapkan dalam lingkungan
pengolaan data.
Tujuan dari pengendalian global adalah untuk memastikan bahwa kegiatan pengolahan
data dilakukan dengan lancar dan sesuai rencana. Ruang lingkup pengendalian umum adalah
pembuatan rencana keamanan, Fungsi SIA dipisahkan menjadi empat bagian yang terpisah:
kontrol akses fisik, kontrol akses logis, kontrol akses pengarsipan data, dan kontrol transfer
data. Standar dokumentasi dan minimalisasi sistem informasi juga dibahas. Waktu henti,
rencana perbaikan kerusakan, perlindungan komputer dan jaringan, dan kontrol internet.
Penilaian keamanan tidak hanya tentang terjadinya masalah, tetapi juga pada berbagai aspek
pada sistem itu sendiri.
C. LATIHAN SOAL
1. Secara umum apa pengertian pengendalian intern?
2. Sebutkan 3 dari 5 komponen model pengendalian internal COSO! Jelaskan secara singkat
3 komponen yang Anda sebutkan!
D. DAFTAR PUSTAKA
Bodnar., George H. and William S. Hopwood (2005), Sistem Informasi Akuntansi, 9th ed
Andi Yogyakarta.
Hall, A James (2004), Accounting Information System, 4th ed., South Western Publising Co.
Krismiaji (2002), Sistem Informasi Akuntansi. Yogyakarta: Unit Penerbit dan Percetakan
AMP YKPN.
Marshall., Romney B. dan Steinbart John Paul Steinbart (2005), Accounting Information
System, 9th ed Salemba Empat Jakarta.
PERTEMUAN 4
A. CAPAIAN PEMBELAJARAN
B. URAIAN MATERI
1. Pendahuluan
a. Cara sistem
1) Tahap pencatatan
c) Memposting kebukubesar.
2) Tahap Pelaporan
f) Dokumentasi
(1) Slip setoran kas masuk atau biasa disebut bukti kas masuk yaitu,
dokumen tanda bukti perusahaan atas penerimaan pembayaran
berupa uang tunai atas transaksi penjualan, baik dari penjualan
tunai maupun dari pembayaran piutang.
(2) Slip penarikan atau Bukti Kas Keluar yaitu, bukti dari uang tunai
yang telah dkeluarkan perusahaan seperti pembayaran gaji,
pembelian persediaan,dan semua transaksi yang berhubungan
dengan pengeluaran uang tunai.
(3) Pesan singkat atau biasa disebut Memo yaitu, catatan bukti
transaksi yang berasal dari departemen atau divisi dalam satu
perusahan, bisanya dari kepala bagian (manager), akan tetapi
biasanya isi memo bersifat sementara sebelum direalisasikan
yang tercatat dalam memo tersebut. Memo berisikan tanggal,
nama dan tujuan.
Dokumen yang berisikan kesepakatan ekonomi merupakan
dasar dari sebuah transaksi untuk digunakan dalam memproses
laporan keuangan. Dokumen dibagi menjadi tiga macam yaitu:
(2) Buku Besar Pembantu. Yaitu buku besar yang disimpan secara
terpisah oleh bagian akuntansi perusahaan, pemisahan ini
sebagai bentuk kontrol serta dukungan untuk menghasilakan
kinerja yang baik. Akun-akun dalam buku besar pembantu yaitu,
persediaan, gaji, utang dagang, dan piutangdagang.
Perangkat lunak Sistem informasi akuntansi bertugas dalam
pengelolaan serta pengolahan file induk, ini merupakan file utama
perusahaan dikelola melalui otorisasi komputer yang
menghubungkan setiap divisi perusahaan yang terkait dengan
transaksi perusahaan.
j) Neraca Saldo/Neraca Percobaan (Trial Balance)
FinancialStatement).
a) Data Induk adalah data yang secara umum berisikan datadata akun.
Contoh data induk yaitu: General ledger/Buku besar dan subsidiary
ledger/buku besarpembantu.
d) Data arsip adalah data yang file transaksi yang telah disimpan dalam
jangka waktu lama untuk referensi di masa mendatang. Proses
transaksi ini adalah bagian terpenting dari jejak audit. File arsip berisi
jurnal, informasi penggajian untuk periode sebelumnya, data
karyawan sebelumnya, catatan akun yang dihapus, dan buku besar
untuk periode sebelumnya.
Perusahaan yang pencatatannya dengan buku besar umumnya
digunakan sebagai pelaporan keuangan dimana pekerjaan dibuat secara
berkelompok, yang menggunakan data berututan, pemenuhan kebutuhan
serta meningkatkan keamanan. Sistem ini beroperasi secara sederhana dan
dapat melakukan kontrol buku besar umum. Persoalannya saat buku besar
umum dipakai dalam mendukung pekerjaan yang lebih luas pemprosesan
waktu nyata dan akses file langsung akan dibutuhkan. Dibagian ini kita
lebih mendapatkan akses yang umum secara otomatis dan pendekatan
teknologi buatan yang memakai peragkat lunak komputer.
Cara penyimpanan yang tertata harus dikuasai oleh seorang akuntan
keuangan untuk merancang dan memudahkan sistem audit. Seorang
accounting mendokumentasikan secara rutin dan memperoleh informasi
akhir berupa grafik. Dokumentasi dalam bentuk grafik menjadi salah satu
kelahlian yang harus dimiliki Akuntan. Terdapat enam cara penyimpanan
data yang dasar, yaitu: Diagram Arus data (DAD), Diagram Relasi Entitas
(REA), flowchart dokumen, flowchart sistem, flowchart program, dan
diagram tata letak record.
a) Diagram Relasi Entitas –REA
4) Flow Map
Tabel 4.1
Simbol Bagan Alir
Simbol Nama Keterangan
Simbol-simbol Input/Output
Simbol-simbol Pemrosesan
DFD secara grafis menggambarkan arus data pada suatu lembaga. Teknik
ini dilakukan untuk menyimpan sistem yang digunakan saat ini dan
merencanakan serta merancang sistem baru. Tidak terdapat cara standar pada
Bagian
Keuangan Data Karyawan
Data Karyawan
Daftar Gaji Lap
Perhitungan Upah
Laporan Gaji
5. Pemrosesan data
6. Kamus Data
Salah satu bagian terpenting dari informasi dalam sistem manajemen basis
data adalah file khusus yang disebut kamus data (data dictionary). Kamus data
berisi informasi tentangstrukturdatabase untuk setiap bagian data yang
tersimpandalamdatabase, seperti misalnya nomor customer dirinci dari nama,
tempat penyimpanan, program komputer terkait, dan sebagainya.
C. LATIHAN SOAL
1. Jelaskan pengertianDokumentasi!
D. DAFTAR PUSTAKA
Anastasia Diana dan Lilis Setiawati (2011), Sistem Informasi Akutansi, Andi
Yogyakarta.
Bodnar George H. and William S. Hopwood (2004), Sistem Informasi Akuntansi, 9th
ed Andi Yogyakarta.
Hall. A, James (2004), Accounting Information System, 4th ed., South Western
Publising Co.
Krismiaji (2015), Sistem Informasi Akuntansi, Edisi Keempat, Upp STIM YKPN,
Yogyakarta..
A. CAPAIAN PEMBELAJARAN
Pada pertemuan pertama akan dijelaskan mengenai definisi, maksud dan tujuan, ruang
lingkup serta rancangan-rancangan dari sebuah prinsip dasar konseptual sistem informasi
akuntansi, tinjauan umum sistem informasi akuntansi, dan setelah mempelajarinya
mahasiswa diharapkan mampu untuk:
1. Menjelaskan apa yang dimaksud dari sistem
keuangan yang baik pula untuk mengolah data-data menjadi sebuah laporan
keuangan.
Sebelum memahami berbagai macam rangkaian sistem, seperti program dan
Software yang diperlukan sebagai dasar informasi akuntansi, maka dari itu perlu
pemahaman mengenai sistem terlebih dahulu secara jelas, yaitu sebagai berikut
dibawah ini.
1) Pengertian sistem
2) Elemen sistem
4) Sifat Sistem
a) Sistem terbuka, yaitu dimana melalui arus sumberdaya suatu sistem tersebut
memiliki hubungan dengan lingkungannya.
b) Sistem tertutup, yaitu dimana tidak sama sekali terdapat hubungan antara
sistem dengan lingkungannya.
2) Sistem Informasi Akuntansi adalah bagian dari unsur suatu perusahaan atau
organisasi dimana kegiatannya meliputi pengumpulan, pengklasifikasian,
pengolahan, serta analisis suatu informasi keuangan untuk memudahkan pihak
internal maupun eksternal dalam mengambil suatu keputusan.
adalah “sistem yang mengumpulkan dan memproses data transaksi serta menyajikan
informasi keuangan kepada pihak-pihak yang berkepentingan”. Sistem informasi
berkembang sepanjang waktu dan menjadi semakin kompleks seiring dengan
perkembangan organisasi. Organisasi saat ini sangat memerlukan sistem informasi
akuntansi untuk mendukung proses bisnis dan bersaing secara kompetitif.
Gelinas, Orams, dan Wiggins menyatakan bahwa sistem informasi akuntansi
(SIA) adalah “sebagai sub sistem khusus dari sistem informasi manajemen yang
tujuannya adalah menghimpun, memproses dan melaporkan informsi yang berkaitan
dengan transaksi keuangan”. Maka dari itu dapat Secara umum dapat disimpulkan
bahwa sistem informasi akuntansi merupakan suatu kerangka pengkordinasian
sumber daya (data, meterials, equipment, suppliers, personal, and funds) untuk
mengkonversi input berupa data ekonomik menjadi keluaran berupa informasi
keuangan yang digunakan untuk melaksanakan kegiatan suatu entitas dan
menyediakan informasi akuntansi bagi pihak-pihak yang berkepentingan.
2) Menyediakan informasi dan data yang akurat, relevan dan tepat waktu yang
diperlukan untuk mendukung proses pengambilan keputusan.
a) Semua bentuk informasi yang ada pada bidang akuntansi digunakan untuk
proses pengambilan keputusan, maka dari itu Sistem Informasi Akuntansi
sangat penting demi keberhasilan suatu perusahaan atau organisasi dalam
jangka panjang.
d) SIA adalah suatu komponen yang paling penting digunakan pada setiap
langkah dalam pengembangan bisnis dengan membuat sebuah laporan dan
melakukan sebuah penilaian atas kinerja bisnis (corporate revaluation),
dapat membantu pihak internal seperti manajemen perusahaan dan
karyawan bahkan eksternal yaitu calon investor, kreditor, pihak lessing dan
masyarakat. Dengan adanya perkembangan dan kemajuan teknologi,
membuat SIA berperan dalam kemajuan suatu usaha atau bisnis.
2) Alasan khusus:
2) Dapat merubah suatu data menjadi sebuah informasi guna membantu pihak
manajemen dalam membuat suatu keputusan pada segala aktivitas.
1) Bagaimana basis aturan merangkai sistem dalam sebuah organisasi atau entitas,
yang dimana berkaitan dengan kegiatan dalam entitas guna melindungi berbagai
aset perusahaan.
berkorelasi agar mencapai suatu tujuan yang akan dicapai. Misalnya yaitu komputeriasi
pada penggajian dan pengupahan, dan komputerisasi pada sebuah sistem penjualan.
KARAKTERISTIK SISTEM
boundary
Input Proses Output
3) Penyalur (Interface)
4) Masukan ( Input )
5) Transformasi atau proses (Process)
6) Keluaran (Output)
Kemajuan teknologi pada era ini sangat memberi kemudahan dalam segala
kegiatan perusahaan dan bisnis dikarenakan teknologi pada saat ini, dimana segala
sesuatunya sistem informasi pada perusahaan atau organisasi menggunakan
perangkat komputer, teknologi informasi sangat membantu khususnya memenuhi
informasi dalam sebuah usaha dengan baik, efektif dan juga efisien, karena semakin
berjalannya waktu dimana teknologi semakin berkembang dibarengi dengan
perkembangan SDM yang ada. Selain itu, perkembangannya tidak hanya
mempengaruhi dunia usaha, antara lain sangat mempengaruhi berbagai bidang
lainnya, misalnya seperti pendidikan, kesehatan, pemerintah, dan sebagainya.
Kemajuan TI juga sangat berpengaruh sistem informasi akuntansi (SIA) dalam suatu
perusahaan pada zaman sekarang ini. Banyak impact yang datang secara riil antara
lain yaitu cara proses data memiliki kemajuan dimana yang sebelumnya diproses
secara manual, kini menjadi sangat mudah dengan adanya sistem komputer. Di
lainhal, internal control meningkatnya volume kualitas yang ada dalam sistem
informasi akuntansi (SIA), ditambah pula juga mempengaruhi peningkatan kuantitas
dan kualitas informasi yang dihasilkan dalam penyusunan laporan keuangan.
Perkembangan SIA yang dimana sistemnya dijalakan dengan komputer dalam
pembuatan laporan keuangan akan mempengaruhi proses pemeriksaan (audit). Proses
akuntansi yang berubah nyatanya akan mempengaruhi proses audit,dikarenakan
proses audit adalah praktik yang menggunakan objeknya berupa laporan keuangan.
Maka dari itu perkembangan pada TI bias mempengaruhi perkembagan pada proses
audit. Perkembangan perangkat lunak yang digunakan audit memfasilitasi
pendekatan audit dengan penggunaan komputer. Yang hal layak ketahui dimana
profesi Akuntan sangat membutuhkan penggunaan computer guna pemrosesan data
dalam pekerjaannya, otomatis sangat berhubungan sekali dengan teknologi
informasi.Akuntan yang memiliki keahlian dan pengetahuan lebih tentang Sistem
Informasi Akuntansi dapat memanfaatkan peluang yang ada ini. Sebaliknya, jika
seorang akuntan tidak memiliki pengetahuan dan keahlian yang cukup tentang SIA
dan audit yang sudah dijalankan oleh program komputer maka posisinya akan
tergeser karena tersisih dengan kemudahan dalam berteknologi.
Kemajuan teknologi informasi yang berkembang pesat membuat suatu
perubahan yang begitu signifikan pada akuntansidan keuangan. Dimana ada tiga
babak dalam perkembangan akuntansi akibat dari kemajuan teknologi, yaitu pertama
adalah era bercocok tanam, kedua era industri, dan ketiga era informasi. Alvin Toffler
menyatakan dalam buku The Third Wave (1992). Bidang akuntansi yang dipengaruhi
oleh perkembangan teknologi informasi salah satunya yaitu SIA.
Sebenarnya siklus akuntansi dengan menggunakan komputer sama dengan
penggunaan manual, maksudnya output yang dihasilkan sama saja yaitu suatu laporan
keuangan yang tidak mungkin ada yang dihapus ataupun ditambahkan, akan tetapi
sistem komputer hanya akan memberi kemudahan pada suatu kegiatan atau
aktivitasnya. Elliot, Jacobson dan Gani (1999) menyatakan bahwa “model akuntasi
berasas pada biaya historis (masa lalu) tidak cukup untuk memberikan informasi yang
dibutuhkan oleh perusahaan pada era teknologi informasi saat ini”. Pada era saat ini
segala bentuk perubahan dari mulai sumberdaya, mengukur aktiva tetap tak berwujud,
proses pada realtime mengukur tingkat perubahan proses, secara eksternal berfokus
pada nilai pelanggan, dan memungkinkan network. Proses audit juga bisa dipengaruhi
dengan adanya perubahan proses akuntansi, seperti yang diketahui objek praktek
audit yaitu laporan keuangan. Praktik audit eksternal yaituagar memberikan hasil
opini kewajaran dalam penyajian pelaporan keuangan.Berdasarkan penjelasan di atas
maka, kita dapat menyimpulkan bahwa manfaat IT dalam Akuntansi untuk berbagai
organisasi adalah :
1) Memudahkan dalam menyelesaikan pekerjaan (makes job easier)
Secara nasional sampai dengan internasional segala jenis usaha mikro maupun
makro sangat dipengaruhi oleh Kemajuan TI saat ini, dimana untuk menghasilkan
laporan keuangan yang menyangkut Sistem Informasi Akuntansi (SIA) yaitu
menggunakan sistem berbasis komputer, jadi sangat terbukti sekali bahwa
perkembagan TI membantu praktik akuntansi bahkan mempengaruhi perkembanga
ilmu akuntansi.
Marshall Romney B. dan Steinbart John Paul Steinbart (2005) menyatakan
bahwa “penerapan SIA secara aplikatif, terdapat tiga pendekatan auditing pada audit
komputer, yaitu audit sekitar komputer (auditing around the computer), audit melalui
komputer (auditing through the computer), dan audit berbantuan komputer (auditing
with computer)”. Audit sekitar komputermerupakan pemeriksaan terhadap
pengurusan sistem informasi berbasis komputer tanpa memakai kemampuan pada
peralatan itu sendiri, proses yang dilakukan komputer akan dianggap benar, dan
segala yang ada didalam komputer akan dianggap kotak hitam (black box) sehingga
pemeriksaan haya pada ruang lingkup box saja.Maka pendekatan akan fokus pada
masukan (input) dan keluaran (output). Seandainya hasil dari output akan terbukti
benar dari serangkaian input yang telah diproses, maka kegiatan dari proses tersebut
akan diakui kebenarannya.
Salah satu bidang akuntansi yang sangat dipengaruhi oleh perkembangan TI
adalah SIA, karena pada dasarnya siklus akuntansi dalam SIA berbasis komputer
sama dengan SIA berbasis manual, artinya kegiatankegiatan yang perlu dilakukan
untuk menghasilkan laporan keuangan tidak ditambahkan atau dihapus. SIA berbasis
komputer hanya mengubah karakter aktivitas. Model akuntansi berbasis biaya historis
tidak cukup untuk menyediakan informasi yang dibutuhkan perusahaan di era
teknologi informasi (Elliot dan Jacobson, Gani, 1999). Model akuntansi di era
teknologi informasi mengharuskan model akuntansi dapat mengukur tingkat
perubahan sumber daya, mengukur tingkat perubahan proses, mengukur aset tetap
tidak berwujud, fokus eksternal pada nilai pelanggan, mengukur proses secara real
time dan memungkinkan jaringan. Perubahan proses akuntansi akan mempengaruhi
proses auditing karena auditing merupakan bidang praktik yang menggunakan
laporan keuangan (produk akuntansi) sebagai objeknya. Tujuan dari praktik audit
adalah untuk memberikan opini atas kewajaran penyajian laporan keuangan yang
dihasilkan oleh SIA. Berdasarkan penjelasan di atas, kita dapat menyimpulkan bahwa
manfaat TI dalam akuntansi untuk berbagai organisasi adalah: 1) Menjadikan
pekerjaan lebih mudah (makes job easier)
2) Bermanfaat (usefull) untuk mengolah data transaksi ekonomi perusahan yang
telah diimput oleh pemakai (user) dari otomatisasi pemrosesan komputer
menjadi laporan keuangan perusahan
akuntansi manajemen yang tujuan utamanya adalah untuk kebutuhan pihak di dalam
perusahaan.
Informasi akuntansi yang dihasilkan oleh SIA keuangan dan SIA manajemen
bila dibandingkan keduanya harus terkait dan konsisten satu sama lain. Informasi
akuntansi keuangan yang dihasilkan oleh SIA keuangan karena dipakai oleh pihak
eksternal yang bervariasi maka SIA keuangan dan informasi akuntansi keuangan yang
dihasilkannya harus dibuat dalam format yang dapat diterima secara umum yang
ditentukan oleh IAI dalam bentuk PSAK (Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan),
sedangkan informasi akuntansi manajemen yang dihasilkan oleh SIA dipakai untuk
kepentingan manajemen atau internal perusahaan dan disesuaikan dengan kebutuhan
manajemen organisasi perusahaan tersebut. Informasi akuntansi dikelompokan
menjadi tiga kelompok jika dilihat dari isinya yaitu :
1) Scorekeeping, berisi informasi yang menggambarkan aktivitas masa lalu yang
disajikan dalam bentuk laporan keuangan seperti neraca dan rugi laba.
2) Attention direction, berisi informasi yang dapat menarik minat para pemakai
informasi seperti laporan varian yang menggambarkan penyimpangan kinerja
dari yang seharusnya.
A. CAPAIAN PEMBELAJARAN
Pada Pertemuan 5 ini akan di jelaskan mengenai Database Management System, dan
anda harus mampu ;
1. Menjelaskan pengertian sistem database
B. URAIAN MATERI
1. Sistem database
Data yang dimiliki perusahaan termasuk aset paling berharga. Oleh karena
itu, penyimpanan dan pengelolaan data yang efektif merupakan fungsi penting bagi
sebuah sistem informasi akuntansi. Sebagaimana di jelaskan pertemuan
sebelumnya bahwa sebagian besar organisasi sekarang menggunakan system
database (database, system manajemen database, perangkat keras, dan personil)
untuk mengorganisasilan dan pengelolaan data informasi tentang aktivitas
perusahaan.
Pada pertemuan ke 5 dijelaskan lebih mendalam system manajemen
database, yaitu Software yang memanipulasi dan mengakses database. Kemudian
juga akan di jelaskan struktur dan mekanisme sebuah database relasional, serta
akan ditunjukan pula bagaimana mudahnya pemakai memanggil data dari sebuah
database relasional
Item A Item D
Terdapat dua bagian dalam perancangan database, yaitu logical view dan
physical view. Logical view merupakan perancangan tentang cara menyajikan data
dalam sebuah laporan. Physical view merupakan perancangan tentang cara
penyimpan data pada media penyimpanan.
LogicalView LogicalView
7. Bahasa Database
Terdapat tiga fungsi dasar operasi data pada sistem database, yaitu:
a. Membuat (creating)
b. Merubah (changing)
c. Menanyakan(querying)
Data Query Language (DQL) dipergunakan untuk pengambilan data, klasifikasi data,
dan pelaporan. Ada dua macam DQL, yaitu:
1) Structured queryl anguage(SQL) atautext-based query language, merupakan
query yang dilaksanakan dengan perintah/bahasa standar. Contoh SQL:
SELECT, FROM, WHERE, ORDER BY, GROUPBY.
2) Query by example (QBE) atau graphical query language,
1) PROJECT: Buat tabel baru dengan memilih baris tertentu dari tabel asli.
2) RESTRICT: Buat tabel baru dengan memilih baris tertentu dari tabel asli yang
memenuhi kondisi tertentu.
3) JOIN: Buat tabel baru dengan memilih kolom dan baris tertentu dari dua tabel
atau lebih. Operasi JOIN seringnya dipergunakan ketika data dalam suatu file
terlalu kecil sehingga dapat memenuhi kebutuhan informasi pemakai sistem.
9. Jenis Database
a. Relational database.
b. Object-orienteddatabase.
Merupakan sistem database dengan manajemen data berbasis object. Object
yaitu merupakan data bagian dari program, pada data tersebut ada petunjuk
tentang tata cara pemeliharaan data. Encapsulation merupakan object
kombinasi dari data dan instruksi.
Siklus pengolahan data terdiri dari empat kegiatan utama, yaitu kegiatan
pemasukan data, kegiatan pengolahan data, kegiatan penyimpanan data dan
kegiatan keluaran informasi.
Kegiatan input data adalah kegiatan yang penting, maka dari itu harus
dikerjakan dengan hati-hati, karena jika input yang masuk ke dalam proses salah
akan menghasilkan output yang salah. Kegiatan input data dapat dikerjakan dengan
menggunakan berbagai alat atau media input. Penyimpanan data juga
C. LATIHAN SOAL
3. Apa yang dimaksud dengan skema (schema) database serta sebutkan dan jelaskan
tingkatannya?
D. DAFTAR PUSTAKA
Anastasia Diana dan Lilis Setiawati (2011), Sistem Informasi Akutansi, Andi Yogyakarta.
Bodnar George H. and William S. Hopwood (2004), Sistem Informasi Akuntansi, 9th ed Andi
Yogyakarta.
Hall. A, James (2004), Accounting Information System, 4th ed., South Western Publising Co.
Krismiaji (2015), Sistem Informasi Akutansi, Edisi Keempat, Upp STIM YKPN, Yogyakarta..
Marshall Romney B. dan Steinbart John Paul Steinbart
(2005) Accounting Information System, 9th ed Salemba Empat Jakarta.
TM Books (2017), Sistem Informasi Akutansi “ Esesiensi & Aplikasi”, Andi Yogyakarta.
PERTEMUAN 3
PENGANTAR E-BUSINESS
A. CAPAIAN PEMBELAJARAN
2. Teori e-Business
b. Klasifikasi e-Business
3. Elektronik Komersil
d) Broker lelang
e) Broker transaksi
f) Distribusi
g) Agen pencarian
b) Baris iklan
c) Registrasi pengguna
e) Iklan konstektual
a) Jaringan periklanan
c) Insentif pemasaran
d) Layanan kesehatan
a) Perdagangan virtual
b) Katalog perdagangan
c) Sedikit penjual
c) Broadcasting umum
c. Dapat beraktifitas full selama dua puluh empat jam dalam sehari
dikarenakan elektronik komersil akses yang digunakannya selalu
online.
d. Karakter pengguna
e. Masalah perizinan.
Seperti apapun tantangan yang dihadapi elektronik komersil
peluang di Indonesia masih sangat besar serta manfaat yang
diinginkan dalam pengembangan usaha serta berhadapan dengan
pesaing dunia usaha berikut kelemahan serta kekuatan tertinggi.
a. Macam-Macam E-Jaringan
c) Konfigurasi Bus
a) Sistem terpusat
C. LATIHAN SOAL
5. Seperti apa kegiatan jual beli online yang anda ketahui dan sering
digunakan saat ini? apakah anda suka berbelanja dionline shop?
Jelaskan!
D. DAFTAR PUSTAKA
PERTEMUAN 7
A. CAPAIAN PEMBELAJARAN
Di Pertemuan ke-7, materi yang akan dibahas adalah tentang pengendalian internal
system informasi akuntansi, dan mahasiswa diharapkan mampu memahai cara mengendalikan
: 1. Ancaman terhadap SIA
2. Konsep dasar pengendalian
Kesalahan perangkat lunak dan Error, backout, fluktuasi daya, dan kesalahan
kerusakanperangkat. transmisi data adalah satusatunya hal yang
dapat terjadi pada computer.
b. Karyawan bersekongkol untuk mencuri properti bisnis dengan bantuan orang lain.
2. Klasifikasi Kontrol
untuk menangani berbagai risiko yang telah diidentifikasi perusahaan, pengendalian ini
dikelompokkan ke dalam dua kategori, yaitu pengendalian komputer dan pengendalian
fisik”. Grup aktivitas kontrol dijelaskan di bagian berikut. Prioritas awal dalam
pengendalian komputer adalah konstruksi komponen.TI & audit TI lingkungan, yang
dibagi dua jenis kelompok yang umum yaitu kontrol umum dan kontrol aplikasi.Kontrol
umum menangani tingkat-tingkat masalah perusahaan, seperti kontrol data, database
perusahaan, sistem akses, pengembangan sistem, dan manajemen program. Sedangkan
pengendalian aplikasi menjamin keutuhan sistem yang bersangkutan, seperti perjanjian
pesanan pelanggan, hutang dagang, dan aplikasi penggajian, Ada lima komponen metode
pengendalian internal: a. Pertahankan lingkungan yang stabil
Berikut ini adalah elemen-elemen yang mempengaruhi lingkungan
pengendalian perusahaan: Korporasi memiliki cita-cita etika dan integritas yang kuat,
dewan komisaris dengan komite audit, filosofi manajemen dan gaya operasional,
struktur organisasi, pendelegasian kekuasaan dan tanggung jawab, serta kebijakan dan
praktik SDM .
a. Kegiatan pengendalian : b. Informasi & komunikasi
Catatan yang cukup - Akses terbatas ke Sistem akuntansi dengan dua entri
perusahaan
b. Perhitungan Risiko
3) Informasi: Menerima informasi yang tidak diminta dan palsu serta sistem dan
laporan yang tidak dapat diandalkan yang tidak benar atau tidak berdasarkan
fakta.
Ancaman yang dihadapi oleh organisasi yang menggunakan sistem EDI harus
diidentifikasi, yang meliputi:
4) Menurunnya perdagangan
2) Sistem Akuntansi :
a) Dokumen hilang (nomor dokumen tidak berurutan)
b) Konsumen akan melihat pengembalian yang lebih tinggi.
c) Saat penerimaan kas harian disetorkan ke bank, terjadi disparitas.
d) Pembayaran konsumen lambat.
e) Terus mencatat transaksi yang tertunda
Tujuan yang paling utama dari SIA adalah “mencatat, memproses, menyimpan
dan mengkomunikasikan informasi tentang sebuah informasi (Dr. krismiaji, 2015)”.
Akuntan harus bisa memahami bagaimana :
1) Transaksi terjadi
2) Data diambil dalam format yang dapat dibaca mesin atau diubah dari format yang
dapat dibaca mesin dari file sumber.
6) Penting bagi akuntan untuk mengetahui prosedur akuntansi dan buku besar, dan
untuk dapat menyediakan dokumen pendukung dan jenis akun
Menurut (Dr. krismiaji, 2015) Step yang penting bahwa akuntan mampu
menghasilkan informasi keuangan untuk membantu bisnis membuat keputusan yang
tepat.“Mengakui transaksi akuntansi dan merekam data yang relevan, Melakukan
langkah-langkah pengawasan, Mencatat transaksi, Memposting transaksi dalam
rekening-rekening buku besar, dan Membuat laporan keuangan”.
Cara informasi dilaporkan kepada pengguna bergantung pada faktorfaktor
berikut:
1) Jenis output
e. Pemantauan (Monitoring)
3. Pengendalian Aplikasi
Dr. krismiaji (2015) mengatakan bahwa “tujuan utama dari pengendalian aplikasi
yaitu untuk menjamin akurasi dan validitas input, file, program, dan output sebuah
program aplikasi. Pengendalian aplikasi dan pengendalian umum saling melengkapi satu
sama lain, artinya keduanya sama-sama penting”. Jika kontrol aplikasi tidak kuat, output
aplikasi akan mengandung kesalahan, dan penggunaan output ini dalam pengambilan
keputusan dapat berdampak negatif pada hubungan antara bisnis dan pihak eksternal. a.
Siklus kontrol aplikasi
Pengendalian sistem aplikasi, serta pembuatan dan pemeliharaan sistem, yaitu:
1) Pengamanan ini dilakukan untuk memastikan bahwa: (1) pengujian, penggantian,
implementasi dan dokumentasi dari sistem yang baru atau yangdiperbaiki , (2)
perubahan terhadap sistem dokumentasi , (3) akses terhadapsistem aplikasi dan
(4) pembelian sistem aplikasi dari pihak ketiga.
2) Perintah dan kontrol atas fungsionalitas komputer.
Pengendalian ini untuk memastikan bahwa: (1) komputer hanya digunakan oleh
petugas yang ditugaskan, (2) sistem komputer digunakan sesuai dengan fungsi
dan tugasnya, (3) hanya digunakan program tertentu, dan (4) memperbaiki
kesalahan dalam sebuah proses.
3) Kontrol atas operasi perangkat lunak. Memiliki kontrol ini dipercaya kalua
operasi yang dibeli atau diproduksi dilakukan sebagaimana diizinkan dan efisien.
(1) Otorisasi, manajemen, pengujian, implementasi, dan dokumentasi adalah
contoh dari pengendalian ini dan (2) akses terbatas ke perangkat lunak
sistem;Hanya personel yang berwenang yang dapat mengakses komputer.
4) Kontrol program dan entri data. Tujuan dari pengendalian ini adalah untuk
memastikan bahwa data akan digunakan hanya untuk tujuan pengumpulannya
dan dalam format pengumpulannya : (1) diperlukan proses persetujuan dari
pejabat tertentu sebelum memasukkan data, (2) hanya pejabat tertentu yang
memiliki akses ke data program.
5) Proses berikut dapat digunakan untuk membedakan kontrol aplikasi PDE: (a)
Kontrol proses, (b) Kontrol input, (c) kontrol output Kontrol aplikasi meliputi
kontrol pintu masuk; Kontrol atas pemrosesan dan pengarsipan data komputer;
Keluar penanganan; dan kontrol masuk, pemrosesan, dan keluaran dalam sistem
on line,
b. Kontrol atas entri (Input Control); Pengecekan input adalah pemeriksaan yang
dilakukan untuk memastikan bahwa data yang diterima untuk diproses di komputer
telah diterima dan dicatat secara akurat dalam sistem. Kontrol ini digunakan untuk
memberikan keyakinan memadai bahwa: (a) transaksi telah diselesaikan dengan
benar; dan (b) transaksi diselesaikan dengan benar. hanya akan diproses jika
diotorisasi dengan benar sebelum pemrosesan komputer. (b) Transaksi dimasukkan
ke dalam komputer, dicatat dengan benar dalam file, kemudian dengan hati-hati
dikonversi ke format yang dapat dibaca mesin dan dicatat dalam file komputer. (c)
transaksi hilang, ditambahkan, diduplikasi atau dimodifikasi atau dimodifikasi, dan
(b) Transaksi yang salah segera ditolak, diperbaiki, dan dimasukkan kembali jika
perlu.
c. Kontrol dari pemrosesan data dan file komputer. Pengendalian terhadap file data
komputer dan pengolahan atau Kontrol pemrosesan adalah pelaksanaan proses
operasional untuk memastikan bahwa itu telah dilakukan sesuai dengan jadwal.
misalnya suatu transaksi diproses setelah hak persetujuan diperoleh dan transaksi
tersebut belum diotorisasi, dihapus, atau ditambahkan. Kontrol ini dirancang untuk
memastikan bahwa: (a) Komputer menangani transaksi dengan tepat, termasuk yang
dimulai melalui sistem. (b) Transaksi tidak akan hilang, ditambahkan, disalin, atau
diubah dengan cara yang melanggar hukum atau tidak patut; dan (c) Kesalahan
pemrosesan data akan diperbaiki sesegera mungkin.
d. Kontrol keluaran (output control); Pengendalian keluaran adalah pengendalian yang
dilakukan untuk memastikan bahwa: (1) hasil cetakan atau layar komputer telah
dilakukan dengancermat dan benar, dan (2) bahwa hasilnya dilaporkan kepada
personel yang berwenang. Pengendalian ini dilaksanakan untuk memberikan jaminan
yang wajar bahwa: (a) hasil pemrosesan atau pemrosesan komputer adalah benar (b)
hanya pejabat tertentu yang berwenang yang dapat mengakses hasil cetakan
komputer, (c) hasil keluaran dari komputertersediakomputer atau disediakan untuk
orang yang tepat dan pada waktu yang tepat pula yang telah mendapat otorisasi
sebagaimana mestinya.
e. Kontrol Sistem melalui Internet
Tugas ini dipisahkan dengan tujuan agar karyawan tidak terlalu banyak diberi
tanggungjawab atau tugas. Sangat penting untuk memiliki orang yang tepat di tempat
yang tepat untuk menyelesaikan pekerjaanSecara umum, sebuah organisasi TI terdiri
dari dua fungsi utama: a) departemen pengembangan sistem, dan b) pengontrol data,
yang keduanya berada di dalam departemen TI dan diawasi oleh seorang manajer TI.
Tujuan dari departemen TI adalah untuk menyediakan layanan sistem informasi
kepada semua anggota perusahaan, termasuk mereka yang membutuhkannya. Karena
mereka ingin melakukan pekerjaan mereka dengan sukses, departemen ini diawasi
oleh tim kontrol yang dibantu komputer. Kelompok ini merupakan tingkat
pengambilan keputusan tertinggi dalam sistem informasi.
1) Analis Sistem: Tujuan petugas analis sistem adalah melakukan analisis dan
desain sistem untuk organisasi menggunakan keahlian mereka dalam konfigurasi
perangkat keras, berdasarkan apa yang dikatakan oleh tim pengarah. Perancangan
sistem akan berupa proses pengolahan data, dimulai dengan pemasukan dan
pengolahan data dan diakhiri dengan laporan dan materi konsep.
1) Operator : Proses ini terstruktur di sekitar pedoman yang telah diterima dari
perencana proses. Petugas perencanaan akan diberitahu tentang keberhasilan atau
kegagalan proses, dan operator akan memberikan inisial atau informasi penting
lainnya pada lembar perencanaan yang diterimanya.
2) Operator Entri Data: Bagian registrasi data (operator entri data) bertanggung
jawab untuk secara akurat mendaftarkan data untuk setiap dokumen data sesuai
dengan program dan format data yang benar. Dokumen data akan diberi tag
setelah didaftarkan (bahwa dokumen data telah didaftarkan).
4) Pustakawan: arsip data, data yang disimpan (direkam) pada media magnetik, atau
keduanya arsip dan dokumen sistem adalah tujuan pustakawan. Misalnya, jika
sebuah program diperbarui, urutan versi akan terlihat jelas. Pustakawan akan
menyediakan data yang dibutuhkan operator TI dalam prosesnya. Kemudian,
untuk memudahkan pencarian, Data ini akan disimpan dalam bentuk hard drive
magnetik.
7) Kemampuan sistem operasi untuk melindungi penggunanya dari satu sama lain
sangat penting. Tidak seorang pun dapat menggunakan informasi pengguna lain
untuk tujuan apa pun tanpa persetujuan eksplisit mereka.
8) Sistem operasi terdiri dari beberapa modul yang bekerja sama untuk membuat
komputer Anda berjalan. Ini berarti bahwa sebuah modul tidak dapat
membahayakan dirinya sendiri atau modul lain. Sistem operasi harus dilindungi
dari unsur-unsur. Bencana atau kegagalan daya dapat menghentikan sementara
semua tugas di komputer.
d. Supervisi
1) Pengendalian run-to-run
yang tepat yang dieksekusi, kami telah menerapkan serangkaian protokol baru
yang telah diperbarui.
c) Verifikasi urutan; Dalam sistem dengan file induk sekuensial,
pemrosesanurutan catatan data transaksi yang benar dan lengkap dalam batch
terkait sangat penting. Saat batch terkait diproses, mereka harus diatur ulang
agar menurut sesuai urutan file utama yang digunakan oleh setiap proses.
Untuk memastikan penyortiran yang tepat, Pemeriksaan Verifikasi Pesanan
membandingkan berbagai urutan setiap catatan dalam batch dengan catatan
sebelumnya.
Tujuan dari menjaga jejak audit adalah untuk melacak proses penting. Setiap
tindakan dalam sistem akuntansi harus terlihat pada setiap tahap
perkembangannya, termasuk sumbernya, dan harus ditelusuri melalui setiap tahap.
Setiap transaksi yang berhasil dilakukan oleh sistem harus dicatat dalam register
transaksi yang berfungsi sebagai jurnal. Ada dua alasan untuk membuat daftar
transaksi:
a) Log transaksi melacak transaksi yang berbeda. File sementara adalah file yang
divalidasi saat data dimasukkan. Setelah batch transaksi sebelumnya telah
ditangani, catatan dalam file sementara harus dihapus atau dibuang untuk
memberikan ruang bagi batch transaksi berikutnya. Dalam berbagai macam
tahap pemrosesan berikutnya bisa saja beberapa dari record tidak lolos uji.
dari aktivitas tersebut, semua transaksi yang dibuat secara internal harus
dimasukkan dalam log transaksi. Pengguna akhir yang bertanggung jawab harus
menerima daftar lengkap semua transaksi yang dilakukan di seluruh prosedur
pengiriman transaksi otomatis sistem. Proses sistem Pengidentifikasian transaksi
khusus,dikenal pasti secara khusus oleh nombor transaksi setiap transaksi. Angka
adalah cara terbaik untuk membedakan antara item dalam daftar panjang. Dalam
sistem yang menggunakan dokumen fisik, nomor tertentu yang tercetak pada
dokumen terkait dapat ditranskripsi dan digunakan untuk tujuan ini selama entri
data. Setiap transaksi harus diberi nomor unik dalam sistem yang tidak
menggunakan dokumen sumber. Pekerjaan pengguna akhir membantu
memperbaiki kesalahan dan mengirimkan kembali daftar kesalahan yang
semuanya merupakan catatan buruk.
Proses Output
Transaksi Program yang ValidTransaksi Aplikasi Laporan
File
Transaksi Daftar Jurnal Kesalahan
Gambar 4.1: Daftar transaksi yang harus dilacak untuk menjaga jejak audit
5. Pengendalian Akses
c. Manajemen komunikasi. Ini untuk memastikan bahwa transfer data ditangani oleh
unit bisnis dan komponen transmisi data seperti tautan komunikasi, perangkat keras,
dan perangkat lunak antar komputer tidak gagal. Selanjutnya, untuk mencegah pihak
ketiga, baik sengaja atau tidak sengaja, mencoba meretas sistem kami dengan
perangkat lunak berbahaya.
tidak sah, (e) transaksi tidak dimasukkan lebih dari satu kali, dan (f) data yang
dimasukkan tidak hilang selama transaksi.
b. Mengontrol pengolahan data dalam sistem online Pengendalian ini
dimaksudkan untuk memastikan bahwa: 1) hasil
perhitungan terprogram dengan tepat; 2) proses
pemrosesan logika sudah benar; dan 3) prosedur
pemrosesan file sudah benar.
4) Proses pengolahan recordyang digunakan benar
5) Data yang dimasukan oleh Operatorke komputer consulesudah dengan baik
6) Selama proses pengolahan labelyang digunakan benar
7) Sudah menggunakan standar operasi (default) selamaproses pengolahan dengan
semestinya
8) Tidak boleh menggunakan data yang tidak diproses seperti yang diharapkan.
9) Menggunakan versi program yang tepat selama prosespengolahan
10) Hasil perhitungan yang dilakukan telah sesuai dengan kebijakan manajemen
organisasi secara otomatis oleh program
11) Pengolahan data input adalah data yang diperbolehkan.
c. Kontrol output online pada sistem.
1) organisasi yang menerima output harus tepat dan lengkap; dan 2) organisasi
yang menerima keluaran rahasia harus tepat dan lengkap.
3) Karyawan telah diberikan izin untuk menerima output yang telah dibagikan.
Berikut ini adalah tindakan yang digunakan oleh auditor untuk mengendalikan
aplikasi perangkat lunak audit:
f. Dapatkan bukti bahwa perangkat lunak audit bekerja sesuai rencana. sebagai
tinjauan informasi keluaran dan pengendalian;
g. Menjaga keamanan untuk menciptakan cara-cara pengamanan yang ketat.
b. Ancaman operasional, misalnya, adalah ketika sesuatu dilakukan dengan benar tetapi
salah.
d. Ancaman informasi, seperti data yang salah atau tidak relevan atau sistem yang tidak
dapat dipercaya.
Ancaman yang mungkin dihadapi oleh perusahaan yang memasang sistem EDI
(pertukaran data elektronik), antara lain:
a. Tidak tepatnya pemilihan teknologi. sebelum kesiapan klien dan pemasoknya,
perusahaan bisa bergerak menuju EDI.
b. Ilegalnya akses sistem. Sistem dapat terbagi atauterseludup dan dicuri oleh hacker.
c. Masuk kedalam transmisi data. Transmisi data dapat tersalin dan terdengar secara
tersembunyi oleh hacker, dan data dapat dirusak dan dicegah atau digagalkan oleh
hacker sebelum sampai tujuan.
e. Transaksi yang belum selesai. Mungkin saja komputer pengirim tidak mengirimkan
semua data ke mesin penerima.
4) Hitung Biaya dan Manfaat (bagaimana manfaat dapat menutupi biaya): Setiap
orang dapat membuat sistem biaya yang sangat mudah dilakukan tetapi menjadi
penghalang. Biaya lebih mudah diukur daripada manfaat, sehingga manfaat
prosedur pengendalian internal harus lebih besar daripada biayanya.
9) Audit internal, sumber daya yang tidak perlu dan usang dapat dideteksi.
Bencana alam dan politik, seperti kebakaran, banjir, gempa bumi, angin topan,
dan konflik, adalah beberapa bahaya yang dihadapi bisnis. Bencana alam yang belum
pernah terjadi sebelumnya berpotensi merusak sistem informasi perusahaan. Saat
terjadi bencana alam, perusahaan akan langsung terkena imbasnya.
1) Ancaman :
a) Bencana alam dan politik adalah dua yang pertama. Kebakaran, banjir,
gempa bumi, angin topan, dan konflik hanyalah beberapa contoh.
Sebagai hasil dari masalah ini, masalah kritis mengenai keamanan dan
integritas sistem komputer telah muncul. Berikut ini adalah beberapa alasan di
balik meningkatnya masalah keamanan:
a) Informasi yang tersedia tidak mencerminkan jumlah karyawan yang
mengakibatkan meningkatnya jumlah klien / sistem server
Sebagai akuntan, kita harus memastikan bahwa sistem kita aman. Para
akuntan diharapkan menjadi konsultan kontrol yang bertugas:
a) Untuk mengurangi ancaman sistem dapat mengambil pendekatan yang
produktif
b) Mendeteksi, memperbaiki dan memulihkan ketika ancaman muncul.
Masalah muncul ketika seseorang melakukan dua atau lebih dari tiga
fungsi yang disebutkan di atas.Komputer dalam sistem informasi modern
sering diprogram untuk menjalankan satu atau lebih tugas. Komputer, bukan
orang yang menjalankan fungsi, bertanggung jawab atas prinsip pemisahan
kerja. Karyawan merasa sangat sulit untuk melakukan penipuan ketika ada
struktur pemisahan pekerjaan yang efektif dan terkenal. Mendeteksi
kolaborasi antara dua orang atau lebih untuk memecahkan kendali menjadi
lebih menantang.
3) Rancangan dan penggunaan dokumen dan penyimpanan yang memadai
Membandingkan arsip dengan arsip lain yang harus memiliki keseimbangan yang sama
merupakan salah satu cara untuk memverifikasi keakuratan dan integritas arsip.
b) Perbandingan jumlah nyata dan yang dilaporkan. Uang tunai di laci
mesin kasir harus sesuai dengan jumlah yang tercatat pada pita mesin
kasir pada setiap akhir shift staf administrasi.
c) Akuntansi dengan dua entri. Audit internal dapat dilakukan dengan
menggunakan pepatah "debit harus sama dengan kredit."
c) Hitung catatannya. Ini adalah jumlah total makalah yang telah diproses.
d) Garis itu penting. adalah jumlah baris data yang dimasukkan. Misalnya,
jumlah baris lima produk berbeda yang dijual ke konsumen akan menjadi
lima jika pesanan penjualan menunjukkan
e) Tes keseimbangan kaki silang. Banyak lembar kerja memiliki total baris
dan total kolom. Untuk memeriksa apakah total keseluruhan sama,
misalnya dengan membandingkan total keseluruhan semua baris dengan
total keseluruhan semua kolom, seperti Tinjauan Independen setelah satu
orang memproses transaksi, terkadang orang lain meninjau pekerjaan
orang pertama. Orang kedua memeriksa keakuratan elemen data penting
seperti harga, kuantitas, dan jangkauan.
Kesimpulan :
Proses mempengaruhi arah kegiatan suatu objek, organisasi atau sistem disebut
pengendalian. Salah satu tujuan SIA adalah membantu manajemen mengambil kendali
organisasi. Akuntan dapat membantu untuk mencapai hal ini dengan merancang sistem
kontrol yang efektif dengan meninjau sistem kontrol yang saat ini digunakan untuk
memastikan mereka berfungsi secara efektif. Tujuan manajemen adalah untuk
menghindari kerugian organisasi, terutama karena alasan berikut:
1. Penggunaan sumber daya yang tidak efisien
C. LATIHAN SOAL
2. Sebutkan 3 dari 5 komponen model pengendalian internal COSO! Jelaskan secara singkat
3 komponen yang Anda sebutkan!
D. DAFTAR PUSTAKA
Bodnar., George H. and William S. Hopwood (2005), Sistem Informasi Akuntansi, 9th ed
Andi Yogyakarta.
Hall, A James (2004), Accounting Information System, 4th ed., South Western Publising Co.
Krismiaji (2002) dan (2015), Sistem Informasi Akuntansi. Yogyakarta: Unit Penerbit dan
Percetakan AMP YKPN.
Marshall., Romney B. dan Steinbart John Paul Steinbart (2005), Accounting Information
System, 9th ed Salemba Empat Jakarta.
A. CAPAIAN PEMBELAJARAN
Pada Pertemuan 6 ini akan di jelaskan mengenai Model Data REA dan anda harus
mampu:
2. Menguraikan proses pembuatan model data dan menjelaskan elemen model data
akutansiREA.
3. Menganalisis dan menjelaskan diagram entity relationship (E-R) dalam sebuah
perusahaan.
4. Menggambar diagram entity relationship (E-R) sebagai sebuah sarana untuk
mendokumentasikan isi basisdata.
5. Membuat tabel untuk penerapan diagram entity relationship (E-R) dalam sebuah
hubungan basis data.
6. Menjelaskan pengaruh sebuah basis data terhadap pengendalian intern perusahaan.
Dasar REA terdiri atas dua kejadian, yaitu peningkatan sumber daya dan
penurunan sumber daya.Dasar perubahan ekonomi dari siklus pendapatan terkait
dengan transaksi penjualan dan penerimaan tunai dari penjualan. Diagram REA
setiap siklus individu pada setiap pekerjaan dibagi menjadi tiga kolom kertas
kerja.
c. Kolom bagian kanan untuk perusahaan sangat penting untuk penentuan ada
tidaknya kejadian bisnis lain dalam siklus.
Tahap 2: Mengidentifikasi sumber daya dan para agen.
Model REA terutama digunakan pada desain database SIA sebagai alat
pemodelan konseptual yang berfokus pada aspek sistemik dari usaha yang
berdasar pada kegiatan rantai nilai organisasi. Model REA menyediakan
panduan dalam desain database dengan identifikasi pada entitas mana yang
harus diinput dalam database SIA. Jenis-jenis REA, yaitu:
1) Sumber daya (resource), yang diperoleh dan digunakan oleh organisasi.
2) Kegiatan (event), kegiatan bisnis yang dilakukan oleh organisasi.
3) Pelaku (agent), pelaku atau yang berhubungan dengan agent unitbisnis.
Tipe-tipe kerjasama
Tahap 1: Membuat tabel untuk setiap satuan dan hubungan antara besaran
Tahap 2: Identifikasi atribut-atribut untuk setiap tabel:
C. LATIHAN SOAL
1. Salah satu teknik pemodelan data adala model data REA, jelaskan penggolongan
data yang dilakukan oleh teknik pemodelan ini!
D. DAFTAR PUSTAKA
Bodnar, George H. and William S. Hopwood (2004), Sistem Informasi Akuntansi, 9th ed Andi
Yogyakarta.
Hall. A James (2004), Accounting Information System, 4th ed., South Western Publising Co.
Marshall Romney B. Dan Steinbart John Paul Steinbart(2005), Accounting Information
System, 9th ed Salemba Empat Jakarta.
PERTEMUAN 11
A. CAPAIAN PEMBELAJARAN
B. URAIAN MATERI
1. Siklus Pendapatan
Menurut Romney dan Stein Bart (2005:5), siklus pendapatan terlihat seperti
ini:“serangkaian kegiatan bisnis dan pemrosesan informasi terkait yang berulang-ulang
melalui penyediaan barang dan jasa. kepada pelanggan dan mengumpulkan uang. muka
untuk membayar transaksi penjualan ini.”
"Kejadian terkait dengan distribusi barang dan jasa ke entitas lain dan
pengumpulan pembayaran yang sesuai", menurut pendapat Bodnar dan Hopwood
(2003:9).
g. Dokumen dan laporan yang berkaitan dengan penjualan produk dan layanan siap
pakai.
Sistem informasi akuntansi, menurut Romney (2005), melayani tiga fungsi utama
dalam siklus pendapatan:
a. Mengumpulkan dan mengolah data yang berkaitan dengan berbagai aktivitas bisnis.
b. Membantu pengambilan keputusan dengan mengatur dan menyimpan data.
c. Menjaga integritas data dan melindungi aset perusahaan melalui
pemantauan.
2. Tenaga Kerja Selama siklus pendapatan Dalam siklus asupan, ada empat kegiatan
2) divalidasi, dan
b. Pengiriman:
1) Pengambilan dan pengemasan pesanan
2) Pengiriman pesanan
3) Validasi
4) Cek ketersediaan stok
5) Menanggapi pertanyaan dari pelanggan
c. Pengiriman:
1) Pengambilan dan pengemasan pesanan
2) Pengiriman pesanan
d. Piutang dan faktur
1) Faktur
2) Pengelolaan data piutang usaha
3) Pengecualian: Membuat, mengedit, dan menghapus akun
e. Kumpulkan uang
1) Diskon manajemen pelanggan
2) Deposit di bank
Tujuan siklus penjualan adalah untuk mengirimkan barang yang tepat kepada
orang yang tepat pada waktu yang tepat dan dengan harga yang tepat. Tujuan lainnya
antara lain:
5. Siklus Pengeluaran
Berbagai tindakan yang terkait dengan pengadaan bahan baku, pemasok, dan
layanan termasuk dalam siklus pengeluaran. Semua penarikan tunai harus diidentifikasi
dan didokumentasikan, pesanan harus disiapkan, pengiriman harus dilakukan, dan tingkat
persediaan harus dicatat.
Tujuan utama siklus pengeluaran ini adalah untuk mempermudah pertukaran uang
tunai dengan pemasok untuk barang dan jasa yang dibutuhkan, sambil juga menangani
tujuan spesifik berikut:
Tugas dan tugas sistem informasi akuntansi adalah mendukung bisnis perusahaan
dengan data transaksi. Siklus pengeluaran terdiri dari lima kegiatan dasar (Gelinas 1998:
474):
Setujui dan bayar 10. Gagal menangkap Faktur harus diperiksa ulang, pekerja
faktur dan vendor masalah dalam faktur yang dibayar harus dilatih, dan ERS
vendor harus digunakan.
C. LATIHAN SOAL
D. DAFTAR PUSTAKA
Dr. Mardi, M.Si, (2014), Sistem Informasi Akuntansi, Penerbit Ghalia Indonesia, Bogor.
Hall, A James (2004), Accounting Information System, 4th ed., South Western Publising Co.
Marshall., Romney B. dan Steinbart John Paul Steinbart (2005), Accounting Information
System, 9th ed Salemba Empat Jakarta.
TMbooks, (2015), Sistem Informasi Akuntansi – Konsep dan Penerapan, penerbit Andi.