Anda di halaman 1dari 157

Universitas Pamulang Akuntansi S1

PERTEMUAN 11

SIKLUS TRANSAKSI BISNIS: SIKLUS PENDAPATAN DAN PENGELUARAN

A. CAPAIAN PEMBELAJARAN

Pada Pertemuan 11 ini akan dijelaskan mengenaisiklus pendapatan dan pengeluaran.


Anda harus mampu:

1. Memahami ruang lingkup siklus pendapatan

2. Memahami ruang lingkup siklus pengeluaran

B. URAIAN MATERI

1. Siklus Pendapatan

Menurut Romney dan Stein Bart (2005:5), siklus pendapatan terlihat seperti
ini:“serangkaian kegiatan bisnis dan pemrosesan informasi terkait yang berulang-ulang
melalui penyediaan barang dan jasa. kepada pelanggan dan mengumpulkan uang. muka
untuk membayar transaksi penjualan ini.”

"Kejadian terkait dengan distribusi barang dan jasa ke entitas lain dan
pengumpulan pembayaran yang sesuai", menurut pendapat Bodnar dan Hopwood
(2003:9).

Tujuan umum dari mengadakan siklus pendapatan, menurut Winarno (1994:2000)


adalah untuk menukar barang atau jasa dengan uang. Ada tujuh bagian untuk tujuan:

a. Konfirmasikan bahwa pembeli secara finansial mampu membayar


hutangnya.
b. Menyediakan barang atau jasa kepada pelanggan pada waktu yang disepakati.
c. Catat data penjualan secara perlahan dan teliti.
d. Simpan catatan dan laporan yang akurat dan dapat dibaca.
e. Mencatat penjualan dan penerimaan secara akurat pada akun pembelian.
f. Simpan barang dan uang tunai dengan aman sampai barang dikirim atau dikirim.

g. Dokumen dan laporan yang berkaitan dengan penjualan produk dan layanan siap
pakai.

Sistem informasi akuntansi, menurut Romney (2005), melayani tiga fungsi utama
dalam siklus pendapatan:

Sistem Informasi Manajemen 177


Universitas Pamulang Akuntansi S1

a. Mengumpulkan dan mengolah data yang berkaitan dengan berbagai aktivitas bisnis.
b. Membantu pengambilan keputusan dengan mengatur dan menyimpan data.
c. Menjaga integritas data dan melindungi aset perusahaan melalui
pemantauan.

2. Tenaga Kerja Selama siklus pendapatan Dalam siklus asupan, ada empat kegiatan

dasar: a. Penerimaan pesanan pelanggan:

1) Pesanan pelanggan diterima,

2) divalidasi, dan

3) ketersediaan stok diperiksa.

4) Pertanyaan pelanggan dijawab.

b. Pengiriman:
1) Pengambilan dan pengemasan pesanan
2) Pengiriman pesanan
3) Validasi
4) Cek ketersediaan stok
5) Menanggapi pertanyaan dari pelanggan
c. Pengiriman:
1) Pengambilan dan pengemasan pesanan
2) Pengiriman pesanan
d. Piutang dan faktur
1) Faktur
2) Pengelolaan data piutang usaha
3) Pengecualian: Membuat, mengedit, dan menghapus akun
e. Kumpulkan uang
1) Diskon manajemen pelanggan
2) Deposit di bank

3. Tujuan untuk Siklus Penjualan

Tujuan siklus penjualan adalah untuk mengirimkan barang yang tepat kepada
orang yang tepat pada waktu yang tepat dan dengan harga yang tepat. Tujuan lainnya
antara lain:

Sistem Informasi Manajemen 178


Universitas Pamulang Akuntansi S1

a. Semua transaksi diperbolehkan dengan benar


b. Semua transaksi yang terdaftar adalah sah (sudah selesai)
c. Semua transaksi legal dan terdaftar secara resmi
d. Semua transaksi dicatat dengan cermat
e. Aset terlindungi dari kehilangan atau pencurian
f. Perdagangan dilakukan secara efisien

4. Ancaman dan Prosedur Pengendalian Siklus Pendapatan


Proses/Aktivitas Ancaman Prosedur Pengendalian yang
Dapat Diterapkan

Masukkan pesanan 1. Pesanan pelanggan Verifikasi pengeditan entri data


pelanggan tidak lengkap atau salah

2. Memberikan Persetujuan kredit bag manajer.


kredit kepada
Kredit non-
pelanggan dengan
riwayat kredit penjualan: mencatat saldo akun
yang buruk. secara akurat. Klien

3. Legitimasi pesanan Ditandatangani di atas


dokumen kertas,
ditandatangani secara digital
dan sertifikat digital
untuk ebiz

4. Kehabisan stok, biaya Sistem pengendalian


penyimpanan, dan persedian
diskon

Sistem Informasi Manajemen 179


Universitas Pamulang Akuntansi S1

Pengiriman 5. Kesalahan dalam Pesanan pelanggan


dibandingkan dengan kartu
pengiriman: barang,
koleksi dan catatan pengiriman
jumlah, dan alamat salah menggunakan pemindai kode
batang, yang dikontrol melalui
aplikasi.

6. Pencurian persediaan Batasi akses fisik ke


inventaris

Penagihan dan 7. Non-penagihan Fungsi pengiriman dan


piutang usaha pelanggan penagihan dipisahkan.

8. Kesalahan dalam Pengendalian edit entri data


penagihan dafta harga

9. Kesalahan entri data Buku Besar Piutang Usaha


saat memperbarui Pelaporan pelanggan
bulanan dan rekonsiliasi ke
piutang buku besar

Penagihan kas 10. Pencurian kas Pemisahan tugas;


Minimalkan penanganan uang
tunai; Perawatan loker;
Konfirmasi otorisasi dan
penyimpanan semua tanda
terima.

Masalah-masalah 11. Kehilangan data Prosedur pencadangan dan


pengendalian umum pemulihan darurat; Kontrol
akses (fisik dan logis)

Sistem Informasi Manajemen 180


Universitas Pamulang Akuntansi S1

12. Kinerja yang buruk Persiapan dan peninjauan


laporan kinerja

5. Siklus Pengeluaran

Menurut Marshall B Roomney, siklus pengeluaran adalah“serangkaian kegiatan


bisnis dan kegiatan pengolahan data yang terlibat dalam pembelian dan pembayaran
barang dan jasa”. Tujuan utama sistem penetapan biaya adalah untuk menurunkan total
biaya pengadaan dan pemeliharaan berbagai persediaan, peralatan, dan layanan yang
dibutuhkan perusahaan untuk berfungsi.

Berbagai tindakan yang terkait dengan pengadaan bahan baku, pemasok, dan
layanan termasuk dalam siklus pengeluaran. Semua penarikan tunai harus diidentifikasi
dan didokumentasikan, pesanan harus disiapkan, pengiriman harus dilakukan, dan tingkat
persediaan harus dicatat.

Tujuan utama siklus pengeluaran ini adalah untuk mempermudah pertukaran uang
tunai dengan pemasok untuk barang dan jasa yang dibutuhkan, sambil juga menangani
tujuan spesifik berikut:

a. Pastikan semua barang dan jasa dibutuhkan pada saat dibutuhkan


b. Penerimaan semua produk dan layanan yang diminta. Periksa untuk melihat apakah
item tersebut masih valid dan benar.
c. Simpan barang itu sampai Anda membutuhkannya.
d. Verifikasi bahwa semua faktur untuk produk dan layanan valid dan benar.
e. Catat dan klasifikasikan pengeluaran dengan cepat dan benar6) Catat hutang dagang
dan pembayaran tunai ke akun vendor yang sesuai dalam buku besar hutang usaha
f. Pastikan bahwa semua pembayaran tunai terkait dengan penarikan resmi
g. Penyusunan semua dokumen dan laporan yang diperlukan oleh departemen
sehubungan dengan barang atau jasa yang masuk.
Dalam siklus pengeluaran, sistem informasi akuntansi melayani tiga fungsi utama:
a. Pengambilan dan pemrosesan data untuk berbagai tugas komersial
b. Menyimpan dan mengatur data untuk memfasilitasi pengambilan keputusan.
c. Menyediakan kemampuan audit untuk memastikan keandalan data dan melestarikan
sumber daya perusahaan.

Sistem Informasi Manajemen 181


Universitas Pamulang Akuntansi S1

6. Aktivitas dalam Siklus Pengeluaran

Tugas dan tugas sistem informasi akuntansi adalah mendukung bisnis perusahaan
dengan data transaksi. Siklus pengeluaran terdiri dari lima kegiatan dasar (Gelinas 1998:
474):

a. Kegiatan permintaan pembelian barang dan jasa yang dibutuhkan;


b. Membeli barang dan jasa;
c. Menerima barang dan jasa yang dibeli;
d. kegiatan persetujuan faktur pemasok; dan
e. Aktivitas pembayaran untuk barang dan jasa yang dibeli.

7. Prosedur Ancaman dan Pengendalian dalam Siklus Pengeluaran

Menurut Romney, siklus pengeluaran terancam dan dikendalikan dengan cara


berikut:
Proses/Aktivitas Ancaman Prosedur Pengendalian yang Dapat
Diterapkan

Pesan barang 1. Kehabisan dan/atau Sistem kontrol inventaris, catatan


kelebihan persediaan
inventaris perpetual, teknologi
open source, penghitungan
inventaris reguler

2. Meminta barang yang Catatan akurat dari persediaan


permanen, persetujuan permintaan
tidak
pembelian.
dibutuhkan

3. Membeli barang Minta penawaran kompetitif, gunakan


dengan harga yang pemasok yang disetujui, setujui
dinaikkan pesanan, kendalikan anggaran

4. Membeli barang Gunakan pemasok yang disetujui,


berkualitas rendah setujui pesanan, pantau kinerja
pemasok, catat anggaran

Sistem Informasi Manajemen 182


Universitas Pamulang Akuntansi S1

5. Membeli dari Persetujuan pesanan pembelian,

pemasok yang batasi akses ke file


tidak diotorisasi utama pemasok

6. Komisi (kickback) Kebijakan, mengharuskan


staf pengadaan untuk
mengungkapkan kepentingan
keuangan kepada pemasok, audit
pemasok

Terima dan 7. Menerima barang yang Minta departemen penerima untuk


simpan barang tidak dipesan
memverifikasi keberadaan
pesanan yang valid

8. Membuat kesalahan Gunakan teknologi kode gratis, catat


dalam pekerjaan karyawan, dorong untuk
penghitungan menghitung secara akurat

9. Mencuri persediaan Kontrol material, inventaris berkala,


dan rekonsiliasi inventaris fisik
dengan catatan,
pencatatan semua pengiriman
inventaris

Setujui dan bayar 10. Gagal menangkap Faktur harus diperiksa ulang, pekerja
faktur dan vendor masalah dalam faktur yang dibayar harus dilatih, dan ERS
vendor harus digunakan.

10. Membayar barang Bayar hanya tagihan yang disertai


dengan laporan penerimaan asli,
yang tidak
gunakan ERS, dan pantau anggaran
diterima Anda.

Sistem Informasi Manajemen 183


Universitas Pamulang Akuntansi S1

11. Gagal memanfaatkan Penyimpanan file yang tepat, anggaran


diskon pembelian arus kas
yang tersedia

12. Membayar faktur Bayar hanya faktur yang didukung

yang sama dua oleh kumpulan dokumen asli,


kali batalkan kumpulan dokumen saat
checkout, gunakan ERS, kontrol
akses ke file induk pemasok

13. Kesalahan Kontrol pengeditan berbagai entri dan


mencatat dan penanganan data
memasukkan data
dalam utang usaha

14. Menyalahgunaka n Batasi akses ke cek kosong, mesin


kas, cek, EFT penandatanganan cek dan terminal
surat EFT, pisahkan tugas antara
hutang dan kasir, rekonsiliasi
rekening bank orang secara
independen dari proses pencairan, alat
untuk melindungi cek, termasuk
pembayaran aktif, tinjauan rutin
transaksi EFT

Pengendalian 15. Kehilangan data Buat cadangan dan rencana


umum pemulihan bencana, kelola akses fisik
dan logis

16. Kinerja kurang Menyiapkan dan secara berkala


baik memeriksa laporan kinerja yang
relevan

Sistem Informasi Manajemen 184


Universitas Pamulang Akuntansi S1

C. LATIHAN SOAL

1. Definisikan istilah "siklus pendapatan dan pengeluaran" dan


"siklus pengeluaran".
2. Jelaskan aktivitas siklus pendapatan dan pengeluaran!
3. Tunjukkan bahaya dari siklus pendapatan dan pengeluaran!

D. DAFTAR PUSTAKA

Dr. Mardi, M.Si, (2014), Sistem Informasi Akuntansi, Penerbit Ghalia Indonesia, Bogor.

Hall, A James (2004), Accounting Information System, 4th ed., South Western Publising Co.

Marshall., Romney B. dan Steinbart John Paul Steinbart (2005), Accounting Information
System, 9th ed Salemba Empat Jakarta.

Mulyadi. (2010). Sistem Akuntansi. Jakarta : Salemba Empat.

TMbooks, (2015), Sistem Informasi Akuntansi – Konsep dan Penerapan, penerbit Andi.

PERTEMUAN 2

TINJAUAN MENYELURUH PROSES BISNIS

A. CAPAIAN PEMBELAJARAN

Pada Pertemuan 2 ini akan di jelaskan mengenai Tinjauan menyeluruh proses bisnis, dan anda
harus mampu ;
1. Mampu memahami mengenai fungsi secara mendasar yang dijalankan SIA.

2. Mendiskripsikan prosedur aktivitas dan dokumen apa yang digunakan Sistem Informasi
Akuntansi guna memproses dan menyatukan transaksi data.

3. Memahami dan menguraikan berbagai jenis informasi yang disediakan pada Sistem
Informasi Akuntansi.

4. Menjelaskan pencapaian dan mendiskripsikan mengenai sasaran dari internal control dasar
dari Sistem Informasi Akuntansi (SIA).

Sistem Informasi Manajemen 185


Universitas Pamulang Akuntansi S1

B. URAIAN MATERI 1. Tinjauan menyeluruh proses bisnis

Sebelum memulai pembahasan mengenai tiga fungsi dasar yang dijalankan SIA, akan
kita bahas terlebih dulu mengenai berbagai jenis dasar aktivitas suatu bisnis pada
organisasi, ketika melakukan aktivitas tersebut perlu adanya pertimbangan mengenai
keputusan utama dari informasi yang ada dalam pembuatan keputusan itu.
Rancangan Sistem Informasi Akuntansi sangat dipengaruhi oleh sifat dan tujuan sebuah
organisasi, maka perlu digambarkan seperti apa data yang berkenan dengan aktivitas
bisnis/usaha dapat disatukan, diolah, dan dirubah menjadi sebuah informasi yang
bermanfaat untuk pihak internal atau manajemen perusahaan. Setelah itu pada pertemuan
dua ini pembahasan akhir akan dijelaskan sedikit mengenai pengendalian internal.
Ada 3 fungsi mendasar yang dilaksanakan SIA, yaitu:

a. Melakukan pengumpulan data dan proses data berkenaan tentang kegiatan operasional
suatu usaha atau bisnis organisasi dengan efektif dan efisien.

b. Mempersiapkan informasi guna dalam pengambilan suatu keputusan.


c. Melakukan pengendalian agar data dalam aktivitas bisnis , agar pencatatan dan
pemrosesannya akurat juga agar dapat melindungi data dan asset bisnis yang lainnya.

2. Fungsi SIA I

a. Kebutuhan Informasi dan Kebutuhan Usaha (business)

Sebelum memutuskan untuk membeli paket akuntansi untuk perusahaan pertama-


tama harus dipahami bagaimana perusahaan tersebut berfungsi. Hal tersebut akan
dapat mengidentifikasi jenis informasi yang dibutuhkan oleh manajemen untuk
mengelola perusahaan secara efektif. Selanjutnya, dapat ditentukan jenis data dan
prosedur yang akan diperlukan untuk mengumpulkan informasi tersebut.

Sistem Informasi Manajemen 186


Universitas Pamulang Akuntansi S1

Gambar 2.1 Color Codes Information Need Model


Agar mudah merangkum meringkal analisis diatas, perlu dibuatnya sebuat table, aka
nada tiga table dimana untuk kolom table disisi kiridicatat sebagai kegiatan bisnis
perusahaan, pada kolom table di dicatat sebagai keputusan utama yang akan
dilaksanakanpada setiap kegiatan itu. Dan terakhir, di kolom bagian sisi kanan,
dituliskan mengenai informasi berguna untuk manajemen dalam pembuatan
keputusan itu.Dan Tabel 2-2 akan menyajikan hasil dari sebuah bisnis atau usaha.
Berdasarkan keterangan pada bagan diatas memang terlihat belum sempurna, tetapi
sudah cukup menggambarkan mengenai umumnya perusahaan. Perlu diketahui juga
jika kolom pada bagian sisi kanan dimana yang isinyapun tidak mencakup semua
kebutuhan informasi, dapat dihasilkan dengan cara internal oleh Sistem Informasi
Akuntansi (SIA). Contohnya seperti vendor menyediakan informasi tentang ketentuan
pembayaran barang yang dibeli.
Oleh sebab itu Sistem Informasi Akuntansi (SIA) harus menjadikan data eksternal dan
internal terintegrasi guna pihak manajemen dapat memakai data keduanya untuk
mengoperasikan perusahaan dengan baik.
Sebaiknya harus ditetapkanagardiperbaiki kembalikegiatan bisnis yang tercatat pada
table 2.1agar golongan transaksi berkaitan. Berdasarkan kondisi yang telah lalu,
setelah dilihat kegiatan bisnis suatu oganisasi banyak digambarkan menjadi events

Sistem Informasi Manajemen 187


Universitas Pamulang Akuntansi S1

(pasangan kegiatan) yang terdiri dari pertyukaran give get (memberi dan menerima).
Sebagai contoh ketika perusahaan melakukan penjualan barang kepada customer,
dimana perusahaan akan memperoleh uang tunai sebagai gantinya. Lalu sama saja jika
perusahaan melakukan pembelian inventory pada supplier maka sebagai tukarannya,
perusahaan akan memberikan sejumlah uang cash kepada supplier.
Tabel 2.1. Kelompok Transaksi dalam Kegiatan Bisnis
Kegiatan Bisnis Keputusan Utama Kebutuhan Informasi

Perolehan Modal 1. Berapa Banyak? 1. Proyeksi Arus Kas


2. Investasi atau pinjaman? 2. Pro-forma laporan
3. Jika pinjaman, ketentuan keuangan

terbaik? 3. Jadwal amortisasi utang

Perolehan 1. Ukuran Gedung? 1. Kebutuhan kapasitas


Gedung dan
2. Jumlah Peralatan? 2. Harga
Peralatan
3. Sewa atau beli? 3. Studi pasar

4. Lokasi? 4. Tabel pajak dan


peraturan
5. Bagaimana
depresiasinya?

Mengontrak dan 1. Persyaratan pengalaman? 1. Bagaimana melatih?


melatih pegawai 2. Bagaimana cara menilai 2. Pengalaman kerja dan
integritas dan kompetensi keahlian pelamar

pelamar?
3. Bagaimana melatih?

Perolehan 1. Bagaimana cara 1. Analisis pasar


Persediaan membawanya? 2. Laporan status persediaan
2. Berapa banyak yang perlu 3. Kinerja dan ketentuan
dibeli? pembayaran vendor

3. Penjual Vendor yang mana?


4. Bagaimana mengella
persediaan?

Sistem Informasi Manajemen 188


Universitas Pamulang Akuntansi S1

Kegiatan 1. Media yang mana? 1. Analisis biaya 2.


Periklanan dan Jangkauan pasar

Pemasaran

Penjualan Barang 2. Mark-up (kenaikan) 1. Pro-forma laporan


persentasinya? keuangan
3. Penawaran kredit 2. Biaya kartu kredit
inhouse? 3. Status kredit pelanggan
4. Kartu kredit apa yang
diterima?

Pengumpulan 1. Jika menawarkan kredit 1. Status akun pelanggan

pembayaran dari bagaimana ketentuannya? 2. Laporan jatuh


pelanggan 2. Bagaimana mengurus tempo piutang
penerimaan uang tunai?

Pembayaran Gaji 1. Jumlah gaji? 1. Penjualan untuk komisi


Pegawai 2. Pemotongan dan iuran 2. Jam kerja (untuk pegawai
(withholdings)? yang dibayar perjam)
3. Proses pembayaran inhouse 3. Formulir pajak
atau menggunakan jasa 4. Biaya jasa pembayaran
luar? eksternal

Pembayaran 1. Persyaratan pajak atas gaji 1. Peraturan pemerintah


Pajak 2. Persyaratan pajak 2. Total pengeluaran untuk
penjualan gaji
3. Total penjualan

Pembayaran 1. Bayar ke siapa? 1. Faktur dari


Penjual (Vendor) 2. Kapan membayarnya? penjual

3. Berapa banyak yang (vendor)


dibayar? 2. Utang usaha

b. Siklus Transaksi (Transaction Cycle)

Pada table 2.1 diatas dapat dilihat berbagai pertukaran yang disebut sebagai siklus
transaksi bahkan secara historical, yaitu:

Sistem Informasi Manajemen 189


Universitas Pamulang Akuntansi S1

1) Revenue: yang merupakan siklus pendapatan, dimana berisi kegiatan penjualan


dan penerimaan dengan bentuk transaksi menggunakan tunai (cash).

2) Expenditure: yang merupakan siklus pengeluaran, dimana isinya yaitu kegiatan


membeli dan membayar dengan bentuk transaksi menggunakan tunai (cash).

3) Payroll : yang merupakan siklus gaji dimana isinya yaitu kegiatan


kontrak dan gaji karyawan.
4) Productions: yan merupakan siklus produksi, dimana isinya yaitu berupa kegiatan
produksi yakni mengubah bahan mentah agar menjadi produk yang siap
digunakan (jadi).

5) Finance : yang merupakan siklus keuangan, dimana kegiatannya berisi perolehan


dana investor maupun kreditur serta bagaimana membayar keuntungan bagi
keduanya lagi.

c. Integritas Perangkat Lunak

Gambar 2.2. Sistem Informasi Akutansi dan Subsistem

Gambar 2.2. diatas merupakan gambaran dari macam siklus transaksi yang berkaitan
dengan sistem pelaporan dan buku besar, dimana keduanya dibutuhkan oleh pihak
manajemen dan pihak luar lainnya guna menghasilkan informasi.

Sistem Informasi Manajemen 190


Universitas Pamulang Akuntansi S1

Siklus-siklus transaksi diterapkan sebagai modul terpisah dalam banyak paket


Software (perangkat lunak) akuntansi, perusahaanperusahaan tidak usah menerapkan
setiap modul, Terutama pada perusahaan yang tidak memiliki siklus produksi seperti
jenis perusaahan retail untuk modul tersebut tidak perlu untuk diterapkan.
Hal lainnya yaitu berbagai perusahaan sangat unik dan beragam keperluannya. Sifat
dari siklus transaksi memiliki perbedaan antara perusahaan satu dan yang lainnya.
Contohnya pada institusi keuangan melakukan kegiatan transaksi yang melibatkan
akun dan pinjaman pelanggan, maka institusi tersebut memerlukan siklus yang
berkaitan yaitu siklus deposit dan pembayaran angsuran.
Misalnya saja yaitu pada perusahaan yang bergerak pada bidang jasa memiliki sebuah
expenditure cycle, yaitu KAP dan seperti akuntan publik danlaw firm, dimana tidak
dilakukannya kegiatan transaksi berlangsung, atau bisa disebut tidak adanya aktivitas
penjualan kepada pembeli, penerimaan ataupun jenis transaksi lain-lainnya secara
langsung.
Penyajian pada table dan gambar sebelumnya dimana table yang berisi mengenai
kegiatan perusahaan dan suatu gambaran sistem informasi akuntansi, diharapkan para
akuntan dapat menetapkan Software akuntansi yang baik untuk diterapkan pada
perusahaan yang sudah mereka pahami kondisinya. Agar perusahaan memiliki sistem
yang terhubung dengan baik, Software akuntansi yg ter-design sesuai dengan yang
dibutuhkan pihak internal perusahaan.
Dikarenakan adanya keanekaragaman sistem, perusahaan harus terhindar dari segala
pengaruh negative. Karena setiap tingkatan manajemen memiliki perbedaan laporan
satu sama lain, contohnya antara kepala pemasaran dan manajer produksi memiliki
jenis laporan data penjualan yang berbeda dari yang masing-masing mereka buat.
Tugas akuntan yaitu harus bisa mengatasi dan pastikan jika tidak akan terjadinya
sistem yang kacau, karena akan mengakibatkan banyak terbuangnya waktu untuk
melakukan rekon pada tiap jenis laporan yang berbeda.
Dimana perangkat akuntansi yang sudah dipilih akuntan datanya harus terintegrasi
dari mulai keuangan maupun yang bukan dari segala aktivitas perusahaan, tujuannya
setiap pegawai bisa memperoleh informasi dari satu sistem yang ada.
d. Proses prosedur dan Document Transaction

Dimana ada 4 tahap dari data processing cycle, adalah masukkan


(penginputan), data save, data processing, dan keluaran mengenai informasi (output).
Contoh kegitan inputan data yaitu berbagai macam aktivitas perusahaan. Bisa dilihat
dari gambar 2.3 yang merupakan data mengenai 3 sisi pada tiap aktivitas
bisnis/usaha yang seharusnya disatukan.

Sistem Informasi Manajemen 191


Universitas Pamulang Akuntansi S1

Gambar 2.3. Aktivitas Bisnis dari berbagai sisi yang seharusnya disatukan
Datanya

1) Pada setiap aktivitas akan menjadi perhatian

2) Berbagai sumber daya dikarenakan pada tiap aktivitas

3) Para pelaku terhubung pada tiap aktivitas

Contohnya akan merasa butuh perusahaan untuk mengumpulkan data yang


berhubungan dengan transaksi penjualan, yaitu sebagai berikut:
1) Pada barang yang akan dijual tertera harga barang

2) Tanggal dan waktu terjadinya penjualan

3) Seorang pegawai yang melakukan transaksi penjualan

4) Admin staff bagian penjualan yang melakukan proses penjualan

5) Kasir, jumlah penjualan, juga produk yang dijualkan

6) Jumlah pada setiap barang yang dijualkan

7) Harga sebenarnya (actual) pada tiap barang yang akan dijual

Untuk penjualan secara non tunai atau kredit diperlukannya informasi tambahan yaitu
alamat yang akan ditagih, instruksi khusus dalam pengiriman, data umum mengenai
informasi pelanggan (nama dan alamat).
Siklus transaksi khususnya akan proses banyak kegiatan secara individu. Hanya saja
sebagian banyak secara relative digolongkan ke dalam jenis tertentu yang lebih kecil.
Missal pada perusahaan retail, biasanya transaksi individu dilakukan pemrosesan pada
siklus pendapatan, baik halnya mengenai penjualan barang/jasa kepada customer, atau
mengenai pembayaran cash dari para customer sebagai transaksi penjualan.
Tabel 2-2. Kegiatan Bisnis yang umum dan Dokumen Sumber
Kegiatan Bisnis Dokumen Sumber

Siklus Pendapatan Pesanan Penjualan

Menerima Pesanan Pelanggan Tanda pengiriman atau bill of loading

Mengirim Pesanan Laporan atau daftar pembayaran


(remittance)
Menerima Uang Tunai

Menerima tanda terima tunai Slip penyimpanan

Menyesuaikan akun pelanggan Memo kredit

Sistem Informasi Manajemen 192


Universitas Pamulang Akuntansi S1

Siklus Pengeluaran

Permintaan atas barang

Pesanan atas barang

Penerimaan atas barang

Pembayaran atas barang

Siklus Sumber Daya Manusia Formulir pajak

Kumpulkan data iuran pegawai Kartu jam kerja (time cards)

Catat jam kerja pegawai Catatan waktu kerja atau lembar waktu
kerja
Catat waktu yang dihabiskan untuk
pekerjaan tertentu

Penyajian pada tabel di atas memuat tentang macam-macam dari kegiatan perusahaan
yang dikerjakan pada setiap transaction cycle, juga tertera jenis dokumen dan form
dalam merecord aktivitasnya.
e. Pemrosesan transksi Input data

Banyak perusahaan ketika dulu memakai source document yaitu bertujuan agar
terkumpulnya data diawal kegiatan perusahaan, lalu dilakukannya pemindahan pada
data ke dalam perangkat (computer). Meski begitu, pada sekarang ini tidak perlu
melakukan kegiatan secara dua kali, sekarang dapat langsung dilakukannya
pencatatan dari perangkat segala kegiatan atau aktivitas perusahaan, karrna akan
muncul sebuah entry data pada tampilan perangkat computer dimana untuk
menyimpan dokumen dengan nama yang sama dengan yang manual.
Source document yang telah dirancang biasanya akan semakin baik dalam entry data
dan pengendaliannya, bahkan dapat lebih tepat dari yang dilakukan secara manual.
Contoh dari sistem dengan pengendaliannya yaitu dimana dokumen akan secara
otomatis tersusun rapi urutannya sesuai dengan nomornya pada sistem tersebut, tidak
akan menjadi kacau berantakan. Sistem akan member nomor yang berurutan jika
terjadinya suatu transaksi yang baru, hal tersebut akan memudahkan verifikasi
menjadi simple dan tidak akan adanya kekacauan peletakan dokumen, jika kekacauan
itu terjadi akan sangat merepotkan untuk menyamakan buku cek dengan cek yang
tidak memiliki nomor.
Rancangan dari form yang ditampilkan pada data entry akan membuat kekauratan
lebih baik, caranya yaitu mengarahkan dan menyarankan mengenai kumpulan data
yang diperlukan, mengumpulkan informasi yang logis dan berkaitan dengan
menggunakan box yang dichecklist, atau dengan menu yang menyediakan opsi-opsi
terdaftar, yaitu pada menu pulldown. Juga memakai line and shadow yang mestinya
susai agar setiap data dengan jelas dapat dipisah.

Sistem Informasi Manajemen 193


Universitas Pamulang Akuntansi S1

Jika saja tiap manual document mesti diserahkan kepada supplier dan customer, maka
harus adanya perbaikan efisien dan keakuratan input data, yaitu menggunakan turn
around document, yag isinya merupakan record/pencatatan data yang dikirim kepada
pihak ekstern oleh perusahaan, lalu dikembalikan sebgai input ke dalam sistem.
Bentuk yang disiapkan pada Turn around document ini akan mudah computer
membacanya sehingga memudahkan untuk record pada input selanjutnya. Misalnya,
pada saat melalui proses scanning device untuk sebuah tagihan pemakaian setelah
dilakukannya pengembalian dengan pembayaran.
Opsi lain untuk melakuka perbaikan efisien dan keakuratan input data yaitu dengan
metode source data automation. Dimana adanya alat otomatis yang digunakan untuk
proses catat/record transaksi data agar terbentuk bisa dibaca dalam computer pada saat
transaksi dilakukan. Salah satu contoh yaitu barcode scanner yang ada di logistic, POS
scanner yag ada pada toko retail, dan bank yang memiliki ATM.
f. Proses transaksi Pemrosesan Data

Ketika pengumpulan data suatu kegiatan bisnis perusahaan dilakukan, selanjutnya


akan ada sebuah keterkaitan antara suatu proses, yaitu pembaharuan informasi yang
sebelumnya telah disimpan mengenai siapa saja pelaku yang terkait pada kegiatan
bisnis dan sumber daya apa saja yang dikaitkan dengan kegiatan bisnis itu. Adapun
contoh dari itu, misalnya mengenai transaksi penjualan dimana datanya akan
membuat perubahan pada inventory, maka dari itu inventory dan saldo customer akan
mengalami pembaharuan, proses melakukan pembaharuan bisa berkala (sepekan
sekali, bisa saja saat berlangsungnya suatu transaksi). Batch process adalah sebuah
pembaharuan yang terjadi secara berkala dimana berisi data tentang pelaku terkait,
contohnya seperti proses penggajia pegawai yang terjadi tiap akhir bulan secara
berkala. Sedangkan online process merupakan proses update yang dilakukan secara
langsung setelah terjadinya transaksi. Banyak entitas yang pindah dari proses batch ke
proses online ini dikarenakan pada data batch, keakuratan data haya terjadi ketika
pembaharuan saja, maka dari itu entitas beralih ke online dikarenakan entry data pada
proses online lebih akurat, lebih dari itu jika ada kesalahan pada input transaksi dapat
dengan mudah dilakukannya perbaikan, informasi yang tersimpan slalu upto-date
sehingga penggunaan informasi dalam penentuan suatu keputusan dapat
dikembangkan atau ditingkatkan.
Lebih dari itu, saat ini entitas sudah menggunakan proses online, dikarenakan lebih
banya manfaat yang lebih unggul. Contoh pada perusahaan jasa ekspedisi, dimana
JNE memperbarui sistemnya dengan memudahkan customer untuk melacak barang
secara elektronik. Dengan menggunaka proses online, customer jadi tahu dimana
posisi barang yang akan diterimana, dan kapan pula waktunya. Dimana perusahaan
tersebut membuat suatu aplikasi untuk memudahkan pelanggan agar bisa melacaknya
secara online sendiri tanpa harus dating ke JNE untuk mendapat kepastia kapan barang
akan sampai/diterima.

g. Pemperosesan Transaksi Penyimpanan Data

Bagaimana menjadi sulit jika ingin menemukan suatu halaman buku tanpa adanya
daftar isi, sama halnya jika suatu entitas usaha mencari invoice pada banyak dokumen
yang ada banyak pada tempat bagian arsip dokumen. Sekarang ini dokumen sudah

Sistem Informasi Manajemen 194


Universitas Pamulang Akuntansi S1

disusun dengan baik supaya bisa ditemukan secara gampang, maka dari itu SIA
dengan praktis bisa disusun agar dapat melakuka akses. Untungnya, sebagian besar
buku teks bisnis dan file perusahaan diatur agar efektif. Entitas merupakan hal-hal
dimana informasinya tersimpan, missal yaitu karyawan, customer maupun inventory
yang disimpan. Tiap entitas mempunyai rangkaian dan cirri khusus. Missal, tiap
karyawan mempunyai No. ID karyawan, gaji karyawan, alamat dll. Meskipun begitu
rangkaian data yang dimuat pastinya memiliki perbedaan tiap entitas, contoh gaji
karyawan A $8,00, sedangkan gaji karyawan B sebesar $8,25.
h. Proses Transaksi Penyimpanan Data dalam bentuk File

Atribut

Alamat Batas
Nama Kredit
No Pelanggan
Saldo
Pelanggan

Perusahaan
ABC PO Box… 20.000
19283
Perusahaan 123 Adidas 30.000 15.000
3579456987 DEF 456 Lotec 15.000 20.000
10.000
Perusahaan
GHI

Gambar 2.4. Elemen - elemen Penyimpanan Data

Perhatikan Gambar 2.4 dimana menunjukkan dimana komputer mengatur bentuk dari
berbagai jenis unit yang lebih kecil menjadi unit lebih besar dalam menyimpan data
yang akan berupa menjadi file, kelompok file yang berisi data-data akan ter-record
atau tercatat. Baris-baris pada gambar diatas mewakili pencatatan yang beragam, dan
untuk bagian kolom mewakili field atau kelengkapannya. Maka dari itu, tiap potongan
kolomdan baris di atas adalah field pada pencatatan dimana berisi nilai data. Catatan
(Record) dimana dikelompokkan menjadi saling berkaitan agar menjadi sebuah file,
misal keseluruhan dari pencatatan piutang customer di-save dalam file piutang.Lalu
masuk kedalam sebuah database.contohnya, file piutang digabung denga file lainnya,
yaitu file pelanggan, analisis penjualan, sehingga terbentuk database milik customer.
Dalam Sistem Informasi Akuntansi, file ledger merupakan bentuk file yang digunakan
untuk menyimpan informasi kumulatif mengenai sumberdaya juga pelaku aktivitas
dan sumber daya, sama hal perusahaanperusahaan lainnya yang memiliki buku besar,
buku pembantu dan lainnya. Untuk akun aktiva, pendapatan, dan biaya, ekuitas,
kewajiban direkapitulasi kemudian diasukkan kedalam buku besar, sedangkan
pencatatan merinci atas akun buku besar yang ada banyak sub-akun yang dimasukkan
secara terpisah dicatat ke dalam buku pembantu.
Ledger (buku besar) dan buku pembantu, keduanya maing-masing memiliki informasi
yang detail mengenai customer/pelanggan. Meskipun ledger dalam pencatatannya

Sistem Informasi Manajemen 195


Universitas Pamulang Akuntansi S1

missal piutang, akan direkapitulasi jumlah total keseluruhan customer kepada


perusahaan. sedangkan buku pembantu pencatatan piuatangnya terpisah untuk tiap
customer satu dengan yang lain. Buku pembantu biasanya digunakan untuk pencatatan
aktiva tetap, utang persediaan dan piutang.

Gambar 2.5 Data Base, Record dan Field


Dimana akun pengendali adalah kesesuaian antara ledger dengan buku pembantu.
Saldo akun pada setiap buku pembantu mempunyai keterkaitan dengan pengendalian
pada ledger. Dimana berperan untuk menjaga keakuratan pada data yang berada dala
Sistem Informasi Akuntansi. Total banyaknya pengendalian pada ledger harus sesuai
pada jumllah pencatatan pada buku pembantu.
Contohnya saja dalam persediaan pada buku pembantu memuat tentang saldo setiap
inventory yang perusahaan miliki. Yaitu dimana jumlah rupiah yang tertera pada
pengendalian ledger tidak boleh berbeda dengan saldo rupiah yang ada pada buku
pembantu. Jika terjadinya perbedaan berarti ada indikasi salah catat dalam prosesnya.
i. Daftar Akun (Chart of account)

Pada tiap ledger account akan diberikan number, yang tersusun dalam suatu daftar
akun. Biasanya Chart of account ini sendiri sangat diperlukan perusahaan karena
memuat nomor-nomor yang digunakan untuk akun ledger (buku besar), dimana
strukturnya merupakan suatu hal yang sangat dibutuhkan karena sangat berpengaruh
pada penyusunan pelaporan keuangan, maka dari itu sangat penting pula dalam Sistem
Informasi Akuntansi (SIA).
Pada akun individu kedaan data tersimpan dengan mudah dilakukan pentotalan pada
penyajian pelaporan, meski begitu, data tersebut yang ada pada akun rekapitulasi
sangat sulit dipisah dan dibuat laporan yang terperinci. Maka akibatnya,chart of
account harus mempunyai suatu rincian yang memadai agar informasi perusahaan
dapat terpenuhi dan ditingkatkan.
Contohnya, sebagaimana akibat yang dilalui apabila perusahaan menggunakan ledger
atas transaksi penjualan secara keseluruhan. Maka dalam hasil laporan dengan
mudahnya memperlihatkan keseluruhan jumlah dari penjualan pada waktu tertentu.

Sistem Informasi Manajemen 196


Universitas Pamulang Akuntansi S1

Tetapi tidak mudah pula mempersiapkanagar penjualan secara tunai dan cicilan bisa
terpisahkan dalam pelaporan.
Hal terakhir yang dapat digunakan dalam menghasilkan laporan yang terpisah yaitu
dengan mengecek kembali agar diketahui jenis transaksi penjualan itu. Akan tetapi,
pendekatan tersebut memang tidak praktis.
Namun jika saja perusahaan dapat menggunakan akun terpisah untuk penjualan cash
dan creditdi buku besar, maka sangat mudah dihasilkan laporan yang menunjukkan
kedua penjualan tersebut.Keseluruhan penjualan dengan menggabungkansetiap jenis
penjualan tersebut akan dapat dengan mudah dilaporkan.
Contoh :

Tabel 2.3. Contoh daftar Akun


Code Name Code Name

100-199 Aktiva Lancar 500-599 Pendapatan

101 Rekening Giro 501 Penjualan secara


tunai
102 Rekening Tabungan 502
Penjualan secara
103 Kas Kecil 510
kredit
120 Piutang Usaha
Pengembalian
125 Cadangan Piutang 511
penjualan dan
tidak tertagih
520 potongan
Wesel Tagih
130 530 Diskon penjualan
Persediaan
150 Pendapatan bunga
Suplai (perlengkapan)
160 Pendapatan lain-lain
Sewa dibayar dimuka
170
Asuransi dibayar
180
dimuka

Sistem Informasi Manajemen 197


Universitas Pamulang Akuntansi S1

200-299 Aktiva tidak lancar 600-699 Beban


(Aktiva Tetap)

Tanah
200 600 Kas (Cost) penjualan
Gedung barang (Hpp) Beban
210
Akumulasi Gaji
215 611
Deprisiasi
Beban Komisi
612
Gedung

Peralatan

230 Akumulasi deprisiasi 613 Beban PPh


peralatan dan
235 620 Beban sewa
Perabot perlengkapan
630 Beban Asuransi
gedung
240 640 Beban perlengkapan
Akumulasi Perabot dan
650 Beban piutang tidak
perlengkapan gedung
tertagih
245
Aktiva lain-lain
Beban depresiasi –
701
gedung
250
Beban depresiasi –
702
peralatan

Beban depresiasi –
703
perabot dan
perlengkapan gedung

Beban pajak

710 penghasilan

Sistem Informasi Manajemen 198


Universitas Pamulang Akuntansi S1

300-399 Kewajiban 900-999 Akun gabungan dan


ikhtisar
300 Utang Usaha
Ikhtisar laba rugi
310 Utang Gaji 910
(income summary)
321 Utang pajak
penghasilan pegawai

Utang pajak kantor


322
Utang pajak karyawan
323
1
324
Utang pajak karyawan
330
1
360
Utang Akrual bunga

Kewajiban lain-lain

400-499 Akun Ekuitas

400 Saham biasa

410 Laba ditahan

Berdasarkan tabel 2.3 yang merupakan daftar akun yang dibuat, baiknya kita
mempelajari bagan tabel tersebut, nomor pada akun terdiri dari tiga digit angka, seperti
yang kita ketahui bahwa setiap angka memiliki maksud artian yang berbeda antara
akun satu dengan yang lainnya.
Pada angka yang pertama itu mewakili golongan akun utamayaitu yang ada padainti
pelaporan keuangan organisasi perusahaan adalahaktiva lancar dan tetap, liability,
equity, margin, expenses dan gabungan akun. Perlu kita tahu yaitu tiap-tiap golongan
utama akunmemiliki angka blokterpisah, sama dengan susunan tiap muncul golongan-
golongan pada pelaporan. Maka keseluruhan pada aktiva menggunakan kode akun
100, sedangkan yang tetap yaitu 200 dan selanjutnya.
Pada urutan angka yang kedua pada setiap account code mewakilkan sub dari akun
pada setiap golongan. Dimana semua akun-akun akan diberika no yang pantas dengan
munculnya susunan pada pelaporan. Maka akun piutan dengan kode 120 dan
inventory dengan kode 150.
Pada urutan angka ketiga, yakni yang terakhir.Memperkenalkan suatu akun dimana
memiliki posisi memposting suatu transaksi data.Missal, penjualan cash diwakili
dengan kode 501, penjualan kredit dengan diwakilkan kode 502. Sama halnya dengan
kode 101 s/d 703 macam-macam akun akan mewakilkan nomor akun kas yang
digunakan oleh toko dagang.

Sistem Informasi Manajemen 199


Universitas Pamulang Akuntansi S1

Tiap jenis perusahaan akan memiliki daftar akun yang berbeda, ini sangat perlu
diketahui.Faktanya perusahaan korporasi memakai chart of account yang dijelaskan
pada sebelumnya di atas.Sedangkan perbedaan dimiliki oleh perusahaan persekutuan
dimana pada chart of account perusahaan tersebut memuat equity dan melakukan
penarikanya dipisah bagisetiap mitra, tidak seperti common stock atau juga retained
earnings.
Berdasarkan penjelasan sebelumnya perusahaan yang menjadi sebuah permisalan
yakni adalah yang bergerak pada bidang retail, dimana akun inventory pada ledger
hanya ada 1 macam saja. Berbeda dengan perusahaan manufaktur dimana jenis
inventory-nya dari bahan mentah, persediaan dalam proses, dan barang siap pakai.
Maka dari itu perusahaan ini memiliki akun inventory yang dipisah pada ledger (buku
besar).
j. Perkembangan Daftar Akun dengan ruang (Chart of Account)

Dimana guna untuk perkembangan daftar akun harus memberikan ruangnya. Masih
pada Tabel yang disajikan sebelumnya yakni table 2.3, dimana space dari angka harus
diberikan pada chart of account yang digunakan perusahaan agar bisa di waktu yang
akan dating menambahkan dalam daftar akun yang terbaru. Misalnya sebuah
perusahaan tidak bisa investasi dslam sekuritas dikarenakan tidak mempunyai dana
kas lebih.
Jika kedepannya dapat melakukan investasi yang begitu, maka akun pada ledger yang
baru bagi sekuritas bisa diberi akun no 110. Pastinya manajeman kedepannya juga
ingin menambah untuk membuka banyak toko, dimana para akuntan harus tahu akan
hal tersebut. Seandainya setelah itu 2 angka bisa akuntan tambahkan pada chart of
account agar mewakili jaringan dalam setiap tokonya, berharap inventory, cost, dan
expenses dapat dilacak oleh perusahaan dan lain-lain pada setiap tokonya.
Dapat dilihat pada table chart of Account diatas dimana buku pembantu terlihat
perbedaan account-nya dalam ledger, dimana pada buku pembantu mempunyai
account code yang lebih panjang. Missal masih berpacu pada table 2.3 ada 7 angka
kode yang ditunjukkan pada perencanaan account receivable (piutang), yakni 120
adalah kode dalam ledger yang berada di awal (3 angka), kemudian selanjutnya adalah
suatu metode untuk identifikasi sampai sepuluh ribu customer, yaitu 4 angka
selanjutnya. Sedangkan itu, account payable dan inventory diperlakukan juga seperti
cara yang dijelaskan pada piutang.
Kesimpulannya, dalam sebuah toko retail peran akuntan memiliki tugas yang bukan
cuma merangcang dan menggunakan Sistem Informasi Akuntansi, masih ada tahap
proses pencaatatan transaksi-transaksi seperti yang sudah diatas sebelumnya, tetapi
pekerjaan tersebut barulah separuh dari pekerjaan yang ada untuk para akuntan.
Dalam perusahaan yang tidak cukup besar akuntan sebagai pengendali disarankan
mampu menggunakan banyak pekerjaan, seperti yang sudah diketahui mencatat suatu
transaksi hanyalah salah satu pekerjaan dari tiga yang disebutkan, yang merupakan
fungsi dari Sistem Informasi Akuntansi (SIA).
k. Pekerjaan Akuntan pada Perusahaan kecil

Pada perusahaan yang tidak besar, peran akuntan ada 4 sebagai pengendali:

Sistem Informasi Manajemen 200


Universitas Pamulang Akuntansi S1

1) Teknisi, dimana tanggung jawabnya yaitu melakukan pengumpulan dan proses


data-data yang diperluka untuk menyusun pelaporan keuangan serta laporan
manajerial. Lebih dari itu akuntan juga dituntuk untuk paham mengenai berbagai
isu yang ada dalam bisnis yang berhubungan dengan angka pada pelaporan
tujuannya yaitu membantu pihak internal dalam memperoleh informasi yang
diperlukan.
2) Polisi perusahaan, dimana berkaitan pasti jika perusahaan mematuhi rule yang
ada, dan dapat menjaga dengan sebaik mungkin data dan asset perusahaan. Hal
tersebut merupakan tahap agar kegiatan bisnis dapat dinilai efektif serta akurasi
pada pencatatan kegiatan
3) Booster dan trainer. Hal ini berarti membantu eksekutif dan karyawan untuk
memahami bagaimana tugas individu mereka berhubungan dengan tujuan dan
sasaran perusahaan secara keseluruhan. Hal ini juga meliputi pengawasan cross
training yang memadai bagi karyawan jika ada karyawan yang absen, karena
liburan atau sakit, bisnis dapat tetap menjalankan fungsinya dengan baik.Hal ini
bahkan dapat mencakup penyediaan nasihat bagi karyawan yang masih muda
mengenai pengembangan karir, misalnya mendorong mereka untuk melanjutkan
kuliah untuk pelatihan lebih lanjut Bahkan, di perusahaan kecil, kontroler dapat
dilibatkan dalam pemberian konsultasi bagi karyawan, sedangkan di perusahaan
besar, tugas tersebut adalah tanggung jawab departemen sumber daya manusia.
4) Ahli teknologi dan akuntansi. Kontroler harus mengikuti perkembangan
teknologi dan akuntansi juga harus mengetahui dampaknya terhadap operasional
bisnis dan tanggung jawab pegawai. Mengembangkan dan mempertahankan
jaringan kerja pribadi yang baik, penting untuk memenuhi peran ini karena tidak
satu orang pun yang dapat seorang diri mengikuti seluruh perubahan akuntansi
dan teknologi setiap tahun.

Bergabung dalam lembaga Institute of Management Accountants (IMA) merupakan


salah satu cara untuk mengembangkan jaringan kerja. Kesimpulannya, kontroler di
perusahaan kecil memiliki tanggung jawab yang lebih dari sekedar pembukuan.

3. Fungsi SIA II

a. Menyediakan Informasi Untuk Pengambilan Keputusan

Fungsi dari SIA yang kedua yaitu dimana informasi harus disediakan guna dalam
kepentingan pengambilan keputusan bagi pihak manajemen. Meskipun yang tersedia
merupakan informasi dalam bentuk computer maupun dalam bentuk cetak. Laporan

Sistem Informasi Manajemen 201


Universitas Pamulang Akuntansi S1

yang disediakan dalam Sistem Informasi Akuntansi ter agi menjadi dua, yakni laporan
manajerial dan laporan keuangan.
Yang pertama yaitu laporan keuangan, laporan tersebut dirancang untuk pihak
eksternal demi membuat pertimbangan dalam pemberian kredit maupun dalam
melakukan investasi pada suatu usaha. Yang kedua yaitu laporan yang berhubungan
dengan suatu hal tertentu pada lingkungan organisasi resmi dan disusun guna
kepentingan pimpinan suatu perusahaan agar dapat membuat keputusan yang
selanjutnya dilakukan suatu pekerjaan disebut dengan laporan manajerial.
Berikut adalah peran dari laporan manajerial secara rinci, yaitu :

1) Pada laporan manajerial mendeskripsikan kekurangan serta kelebihan dalam


perkembangan organisasi secara keseluruhan.

2) Laporan tersebut memperlihatkan hal yang perlu diperbaiki atau disempurnakan


dalam operasional perusahaan atau organisasi, bagi pelaksana tugas.

3) Membantu manajer membuat keputusan yang akurat sehingga dapat dengan


mudah melakukan tindakan yg baik untuk dilakukan selanjutnya.

4) Untuk bagian pelaksana dimana bisa menjadi tempat dalam mengemukakan hasil
akhir yg penting dan mengemukakan ide baru kepada pimpinan.

Berikut merupakan penjelasan yang menggambarkan secara umum mengenai jenis-


jenis laporan manajerial yangwajib disediakan SIA.
1) Managerial report (laporan manajerial)

Sistem Informasi Akuntansi (SIA) merupakan sebuah kelompok dalam suatu


organisasi dimana dapat menyediakan informasi mengenai pelaksanaan secara
detail mengenai kinerja dalam suatu organisasi. Misalnyapada perusahaan Retail,
laporan mengenaikinerja tiap bagian penjualan,kondisi inventory/persediaan,
hasil keuntungan relatif produk, tagihan dan kewajiban yang belum
terselesaikan,dan kinerja perusahaan dalam mmenunaikan kewajiban pengiriman
produk atau barang.
Agar evaluasi kinerja terlaksana dengan baik, seringkali dibutuhkan sebuah
ukuran keuangan tradisional ataupun data operasional. Misalnya
apabilamengevaluasi staff bagian penjualan, dengan melakukan pembagian
pendapatan penjualan bersama dengan jumlah staff bagian penjualan maka hal
tersebut akan memberikansuatu ukuran produktivitas.Melakukan pembagian
antara jumlah jam kerja pada staff penjualan dengan pendapatan penjualan, maka
akan memberikan ukuran produktivitas lainnya.
Kemudian membagi antara denominator yang sama dengan jumlah transaksi
penjualan akan memberikan cara lain untuk mengamati suatu
produktivitas.Adanya gagasan baru ditambahkan yakni diperoleh menggunakan
hitungan dari biaya salary dari staff penjualan dan jumlah dari rata-rata penjualan
sebagai presentase revenue atas penjualan. Ukuran dari kelimanya terbilang valid

Sistem Informasi Manajemen 202


Universitas Pamulang Akuntansi S1

dan mengeluarkan evaluasi secara keseluruhan atas kinerja yang menjadi lebih
bagus, dibanding hanya menggunakan salah satu saja diantara kelimanya.
Dokumen yang ada sebagian banyak berisi pencatatan mengenai kinerja
operasional maupun data keuangan dari transaksi bisnis yang dilakukan
perusahaan. Poin pentingnya yaitu bagaimana merancang sistem informasi
akuntansi supaya keduanya dapat disimpan dengan baik sehingga dapat
mendukung kedua data tersebut dalam pelaporan. Sebelumnya banyak sekali
kegagalan pada SIA ketika melakukan hal itu, dikarenakan pada sebelumnya
bukan dirancang guna mendukung pengambilan keputusan oleh pihak internal,
melainkan dirancang untuk persiapan pada pelaporan keuangan.
Para pengguna yaitu akuntan diharapkan memiliki keahlian dalam mengatur data
dari hasil internal dari yang sebelumnya sudah ada, juga menyajikannya data
sebaik mungkin guna melahirkan gagasan baru atas segala kegiatan operasional
perusahaan..Salah satu contohnya yaitu, perlunya keberhasilan inovasi yang
dirancang oleh perusahaan, inovasi sendiri disebut sebagai hal penting dalam
perkembangan secara long term bagi perusahaan. Agar mencapai keberhasilan
maka perusahaan dapat mengontrol dan melapor berapa persen revenue sale yag
dihasilkan pada suatu produk tertentu.
Meskipun begitu, sangat penting diperhatikan untuk mengumpulkan sebagian
data penting dari berbagai sumber eksternal, salah satu contoh data penting itu
misalnya adalah data mengenai kepuasan pelanggan. Akan tetapi jika hanya
untuk mengukur lamanya waktu dalam melayani pelanggan itu tidaklah cukup.
Dalam hal itu kita hanya akan menyalurkan informasi mengenai kelebihan
perusahaan dalam menunaikan tujuan dengan pelayanan pada customer.
Informasi juga diperlukan apakah perusahaan telah memenuhi kebutuhan dan
harapan pelanggannya. Satu-satunya cara untuk mengetahuinya adalah dengan
bertanya langsung kepada pelanggan.Perusahaan lain, seperti pembuat mobil
Top 3 Amerika Serikat, mempekerjakan perusahaan riset pasar seperti J.D.
Powers untuk mengumpulkan data. Sekali lagi, penting untuk merancang SIA
sedemikian rupa sehingga data yang diperoleh secara eksternal dapat
diintegrasikan dengan langkah-langkah internal sedemikian rupa sehingga
memungkinkan penyusunan laporan berdasarkan kedua jenis data tersebut.

2) Pelaporan mengenai Anggaran dan Kinerja

Ada dua jenis laporan manajerial yang penting, yakni laporan anggaran dan
kinerja. Ungkapan formal tujuan dalam istilah keuangan disebut anggaran.
Anggaran kas merupakan salah satu jenis yang paling umum dan penting dari
anggaran.
Anggaran kas menunjukkan perkiraan arus kas masuk dan keluar. Informasi ini
sangat penting untuk perusahaan kecil, karena masalah arus kas adalah penyebab
utama kebangkrutan perusahaan kecil. Anggaran kas dapat memberikan
peringatan dini masalah arus kas pada waktu yang tepat, memungkinkan untuk
mengambil tindakan korektif.

Sistem Informasi Manajemen 203


Universitas Pamulang Akuntansi S1

Alat perencanaan keuangan yang disebut dengan anggaran. Dalam pengendalian


keuangan sebaliknya, menggunakan laporan kinerja. Laporan kinerja merinci
anggaran dan jumlah aktual pendapatan dan pengeluaran, serta menunjukkan
penyimpangan atau perbedaan diantara kedua jumlah tersebut.
Namun, jumlah yang dianggarkan adalah perkiraan; Akibatnya, hampir selalu
dapat dipastikan bahwa akan ada penyimpangan dari setiap poin dalam laporan
kinerja. Oleh sebab itu, prinsip manajemen dengan pengecualian (by exception)
harus digunakan untuk mendefinisikan penyimpangan tersebut.
Jika laporan kinerja menunjukkan bahwa kinerja aktual sesuai atau mendekati
jumlah yang dianggarkan, manajer dapat mengasumsikan bahwa situasi
terkendali dan tidak perlu mengambil tindakan tertentu. Di sisi lain,
penyimpangan yang signifikan dari jumlah yang dianggarkan, baik secara negatif
maupun positif, menunjukkan perlunya menyelidiki penyebab ketidaksesuaian,
serta perlunya mengambil tindakan yang tepat untuk mengatasi masalah tersebut.
b. Implikasi Prilaku dari Laporan Manajerial

Menurut pepatah lama, pengukuran mempengaruhi perilaku. Ketika diterapkan dalam


bisnis, hal ini berarti bahwa karyawan cenderung memfokuskan upaya mereka
terutama pada tugas-tugas yang diukur dan dievaluasi. Hal ini bisa berarti baik atau
buruk, tergantung pada sifat hubungan antara perilaku yang diukur dan tujuan
perusahaan secara keseluruhan. Sebagai ilustrasi, bayangkan tugas menangani
keluhan pelanggan di toko retail.
Organisasi berkeinginan untuk membuat para customer merasa puas menggunakan
cara terbaik dengan biaya serendah mungkin. Jika customer service dievaluasi hanya
pada jumlah keluhan yang diselesaikan per unit jam, maka dua jenis masalah akan
muncul.
Customer service akan fokus pada penyelesaian keluhan secepat mungkin dengan
tetap mendukung toko, tetapi akan mengasingkan beberapa pelanggan dalam
prosesnya. Atau, layanan pelanggan dapat "menyerahkan toko" (give away the store)
hanya untuk menenangkan dan menyenangkan pelanggan yang memiliki keluhan.
Anggaran seringkali dapat menyebabkan perilaku disfungsional. Misalnya, jika
anggaran tidak memperhitungkan semua dana yang dibutuhkan untuk membeli
perlengkapan yang diperlukan untuk memenuhi tujuan kinerja, maka manajer akan
mencoba untuk menyewa perlengkapan tersebut. Solusi ini memungkinkan mereka
untuk memenuhi sasaran kinerja mereka dan tetap berada dalam batas anggaran.
Namun, situasinya mungkin akan membebani perusahaan lebih banyak daripada jika
perusahaan membeli semua perlengkapan sekaligus.
Bahkan, proses penganggaran itu sendiri bisa menjadi disfungsional. Manajemen
dapat menghabiskan banyak upaya "menekan angka" (number crunching), yaitu
mencoba mendapatkan angka-angka dalam anggaran seperti yang mereka inginkan,
daripada berfokus pada bagaimana mencapai misi dan tujuan organisasi. Fokus pada
pembahasan cara untuk menghindari potensi masalah ini, serta mengubah proses
penganggaran menjadi aktivitas nilai tambah.
Beberapa contoh telah disajikan tentang bagaimana laporan yang dihasilkan oleh SIA
dapat secara tidak sengaja mengakibatkan munculnya perilaku disfungsional. Penting
untuk diingat bahwa SIA tidak melaporkan kinerja karyawan secara "netral".

Sistem Informasi Manajemen 204


Universitas Pamulang Akuntansi S1

c. Menghindari Perilaku Disfungsi dalam Penganggaran

Dalam banyak kasus, untuk menerbangkan pesawat dengan aman,


Anda harus fokus pada tujuan Anda, bukan panel instrumen pesawat. Kunci
menjalankan bisnis secara efektif juga hampir sama, yaitu fokus pada pencapaian
tujuan organisasi, bukan proses penganggaran. Namun, bukan berarti peanggaran
tidak mempunyai nilai.

Sama seperti panel instrumen pesawat yang memperingatkan pilot tentang potensi
masalah, anggaran memberikan tanda bahaya untuk kinerja organisasi. Namun, kunci
sukses menerbangkan pesawat atau menjalankan bisnis bukanlah menghabiskan
banyak waktu untuk mempelajari panel instrumen atau anggaran. Akuntan dapat
menggunakan lima proses penganggaran berikut untuk membantu manajer
menetapkan pandangan anggaran yang konsisten.
Pertama, jelaskan bahwa tujuan anggaran adalah untuk mengidentifikasi dan
menentukan sumber daya yang diperlukan untuk mencapai tujuan organisasi.
Kemudian tekankan bahwa tujuan tidak hanya untuk mencapai tujuan organisasi,
tetapi untuk melakukannya seefisien mungkin.
Kedua, mulailah proses penganggaran dengan mengidentifikasi tujuan yang terukur.
Manajer masing-masing departemen harus menentukan tujuan unit mereka dan
bagaimana menghubungkan tujuan tersebut dengan semua tujuan organisasi.
Ketiga, mengharuskan agar manager membuat alternatif strategi guna intalah setiap
manajer untuk membangun beberapa strategi alternatif untuk menggapai tujuan.
Ditahap ketiga untuk biaya yang dilibatkan tidak ada. Maka dari itu harus lebih focus
dalam identifikasi metode pada bisnis, yaitu metode-metode yang mendukung agar
tercapainya tujuan tersebut.
Keempat, pada departemen yang terkait dengan pelaporan, departemen bagian
akuntansi (selain manager departemen), yaitu kubu yang membuat penentuan biaya di
tiap alternatif strategi, kondisi tersebut akan membantu manager agar tetap fokus
dalam strateginya agar tercapainya tujuan organisasi perusahaan. bukan memainkan
permainan untuk membuat angka anggaran menjadi "benar".
Kelima, manajer departemen harus meninjau angka-angka dalam anggaran yang
disiapkan oleh departemen akuntansi. Setiap manajer harus didorong untuk membuat
strategi alternatif yang dapat lebih efisien mencapai tujuan masing-masing unit. Jika
ada perubahan harus dikembalikan ke bagian akuntansi agar dapat ditentukan
biayanya. Langkah empat dan lima dilakukan berulang-ulang sampai para manajer
puas dengan anggaran mereka.
Kunci dari proses ini adalah pembagian tanggung jawab antara departemen akuntansi
dan manajer unit. Manajer fokus pada penetapan tujuan dan mengembangkan strategi
untuk mencapai tujuan tersebut; akuntan bekerja pada penekanan angka untuk
menerjemahkan tujuan dan strategi ke dalam anggaran. Hasilnya adalah para manajer
memusatkan perhatian mereka pada operasi organisasi, bukan anggaran.

Sistem Informasi Manajemen 205


Universitas Pamulang Akuntansi S1

4. Fungsi SIA III

a. Pertimbangan – Pertimbangan Pengendalian Internal

Sistem Informasi Akuntansi ternyata juga memberikan pengaruh kepada perilaku


pegawai, pada tema ini akan menjelaskan mengenai SIA bias dirancang agar mengatur
perilaku pegawai agar sesuai dengan tujuan organisasi perusahaan. Dimana dapat
menyajika informasi dengan baik, akurat dan tepat waktu, serta bagaimana dapat
melindungi asset perusahaan atau organisasi.
Fungsi yang ketiga dari SIA yaitu membuat dan melaksanakan internal control, yaitu
untuk mencapai tiga tujuan dasar maka perlu menyediakan internal yang mencukupi,
tujuannya yaitu sebagai berikut:
1) Memberi ketegasan mengenai informasi yang dihasilkan sistem yaitu kredibel
dan dapat digunakan.

2) Meyakinkan jika kegiatan bisnis dilakukan secara efisien sesuai dengan arahan
manajemen dan tidak menlanggar segala kebijakan pemerintah yang ada.

3) Melindungi data dan segala asset organisasi yang lainnya.

Pada pertemuan ini, akan dibahas mengenai metode yang penting agar mencapai
tujuan organisasi, dimana ada dua. Yang pertama, yaitu menyajikan dokumentasi yang
mencukupi berdasarkan kegitan usaha/bisnis secara keseluruhan, begitu juga
memastikan efektifitas dari pemisahan tugas.
b. Dokumentasi yang memadai

Kunci akuntabilitas yaitu dokumentasi yang memadai atas seluruh transaksi dalam
kegiatan usaha atau bisnis. Dokumentasi merupakan bukti dari tanggung jawab yang
dilakukan manajer-manajer dengan itu mereka telah melaksanakannya dengan benar.
Ada berbagai jenis masalah yang timbul dikarenakan dokumentasi yang kurang
memadai, misalnya sebuah perusahaan yang aktivitasnya melakukan penjualan dan
jasa servis computer, perusahaan tersebut memberikan garansi jasa perbaikan,
karyawan bagian servis/perbaikan diberi perintah untuk menganggap jenis servis
secara keseluruhan masih dalam garansi, kecuali jika ada instruksi sebelumnya.
Namun, ternyata perusahaan computer tersebut tidak mempunyai tahapan dalam
pelacakan masa garansi. Akibat yang harus diterima perusahaan tersebut melakukan
jasa servis gratis yang seharusnya pelanggan bayarkan. Setelah dilakukan audit
ternyata ditemukan bahwa hasilnya perusahaan tersebut gagal dalam menagih hingga
senilai 1 juta dollar untuk jasa servis komputer.

5. Klasifikasi Pengendalian

Hall dan Singleton (2007) menjelaskan bahwa aktivitas pengendalian adalah kebijakan
dan prosedur yang digunakan untuk memastikan bahwa tindakan yang memadai telah
diambil untuk menghadapi berbagai risiko yang telah diidentifikasi oleh perusahaan. Hall
dan Singleton (2007) juga mengatakan bahwa aktivitas pengendalian dapat
dikelompokkan menjadi dua kategori, yaitu pengendalian komputer dan pengendalian

Sistem Informasi Manajemen 206


Universitas Pamulang Akuntansi S1

fisik. Kategori kegiatan pengendalian dijelaskan di bawah ini. Pengendalian komputer


adalah bagian yang paling mengkhawatirkan. Pengendalian ini secara khusus terkait
dengan lingkungan TI dan audit TI, diklasifikasikan menjadi dua kelompok umum, yaitu
pengendalian umum (general control) dan pengendalian aplikasi (application control).
Pengendalian umum berhubungan dengan masalah tingkat perusahaan, seperti kontrol
pusat data, database perusahaan, akses sistem, pengembangan sistem, dan pemeliharaan
program. Sedangkan pengendalian aplikasi memastikan integritas sistem tertentu, seperti
pemrosesan pesanan penjualan, aplikasi hutang dan penggajian. Struktur pengendalian
intern ada 5 unsur:
a. Lingkungan Pengendalian. Lingkungan pengendalian dalam perusahaan mencakup
semua sikap manajemen dan karyawan tentang pentingnya pengendalian. Sedangkan
faktor-faktor yang mempengaruhinya adalah: nilai etika dan integritas, komitmen
terhadap kompetensi, dewan komisaris dan komite audit, filosofi manajemen dan gaya
operasional, struktur organisasi, pendelegasian wewenang dan tanggung jawab,
kebijakan dan praktik sumber daya manusia. Aktivitas pengendalian terdiri dari
pemisahan tugas, dokumen catatan yang memadai, akses terbatas ke harta perusahaan,
pengecekan akuntabilitas dan kinerja, pengendalian pengelolaan informasi.
b. Informasi & komunikasi terdiri dari dokumentasi sistem akuntansi, sistem akuntansi
double entry, komunikasi, pengawasan.
c. Penilaian risiko (Risk Assessment) pengendalian teknologi informasi dan keamanan
sistem informasi dapat diterapkan dengan komponen model pengendalian internal
menggunakan komponen COSO (committee of sponsoring organizations) dan COBIT
(control for information and related technology) untuk mengevaluasi risiko. Jenis-
jenis ancaman yang dihadapi perusahaan adalah sebagai berikut:
1) Strategis : melakukan hal yang salah

2) Operasional : melakukan hal yang benar, tetapi dengan cara adanya


kerugian sumber daya keuangan, pemborosan, pencurian atau
pembuatan kewajiban yang tidak tepat
3) Informasi : menerima informasi yang salah atau tidak relevan, sistem yang tidak
andal, dan laporan yang tidak benar atau menyesatkan.

Risiko perusahaan yang menerapkan sistem EDI harus mengidentifikasi ancaman


yang akan dihadapi sistem, yaitu:
1) Tidak sesuai dalam pemilihan teknologi

2) Akses sistem yang tidak diotorisasi

3) Penyadapan transmisi data


4) Hilangnya integritas data

Sistem Informasi Manajemen 207


Universitas Pamulang Akuntansi S1

5) Tidak lengkapnya transaksi

6) Kegagalan system

7) Tidak kompatibelnya sistem .

Resiko lainnya yang kemungkinan terjadinya sesuatu yang tidak diharapkan. Misalnya
: 1) Perubahan keinginan konsumen
2) Ancaman pesaing

3) Perubahan peraturan

4) Perubahan faktor ekonomi

5) Pelanggaran karyawan

d. Aktivitas Pengendalian
1) Perilaku: perubahan mendadak gaya hidup, hubungan erat dengan pemasok,
menolak cuti, sering pinjam uang dari orang lain, mabok atau memakai narkoba.

2) Sistem Akuntansi: dokumen hilang (nomor dokumen tidak urut), kenaikan refund
untuk pelanggan, selisih penerimaan kas harian dengan yang disetor ke bank,
pembayaran dari pelanggan mendadak lambat, penundaan pencatatan transaksi.

Prosedur pengendalian tersedia untuk memberikan jaminan yang wajar bahwa tujuan
bisnis akan tercapai. Prosedurnya meliputi (a) pegawai yang kompeten, rotasi
pekerjaan, dan cuti wajib. (b) Pemisahan tanggung jawab untuk operasi terkait. (c)
Pemisahan operasi, pengamanan aset dan akuntansi. (d) Tes dan prosedur keamanan.
Informasi dan Komunikasi Akuntan harus memahami berikut ini :

1) Bagaimana mengawali transaksi

2) Bagaimana memperoleh data dalam format yang dapat dibaca mesin atau
bagaimana data dari dokumen sumber diubah ke format yang dapat dibaca mesin

3) Bagaimana mengakses dan memperbarui file komputer


4) Bagaimana memproses data untuk mempersiapkan sebuah informasi 5)

Bagaimana melaporkan informasi

Kebijakan dan prosedur yang ditetapkan oleh manajemen untuk mencapai tujuan
pengendalian internal meliputi: 1) Kompetensi personalia, rotasi tugas dan kewajiban
cuti
2) Pemisahan tagungjawab untuk kegiatan terkait

3) Pemisahan fungsi pelaksana, penyimpan aset, dan akuntansi

Sistem Informasi Manajemen 208


Universitas Pamulang Akuntansi S1

4) Alat persetujuan dan pengamanan. Informasi tentang pelaksanaan elemen-


elemen pengendalian internal yang lain yang dijadikan pedoman managemen
untuk menjamin pencapaian tujuan.

Manajemen juga menggunakan informasi eksternal untuk mengevaluasi peristiwa dan


kondisi yang mempengaruhi keputusan pelaporan eksternal (misalnya, PSAK).
Akuntan perlu memahami hal-hal berikut: (1) bagaimana transaksi dimulai,
bagaimana data diambil dalam bentuk yang dapat dibaca mesin atau bagaimana data
dari dokumen sumber diubah menjadi bentuk yang dapat dibaca mesin, (2) bagaimana
data diakses file komputer dan bagaimana mereka diperbarui, (3) bagaimana data
diproses untuk menyiapkan informasi, (4) bagaimana informasi dilaporkan, (4) hal-
hal ini memungkinkan sistem untuk melakukan jejak audit (trace audit), (5) Jejak audit
terjadi ketika transaksi dapat ditelusuri di seluruh sistem dari asal ke tujuan akhir
dalam laporan keuangan.
e. Pemantauan (Monitoring). Pemantauan terhadap system pengendalian internal akan
mengidentifikasi dimana letak kelemahannya dan memperbaiki efektivitas
pengendalian tersebut.
1) Menentukan tempat kelemahan dan memperbaiki
efektivitas pengendalian.

2) Ongoing monitoring

3) Mengamati perilaku karyawan dan tanda peringatan dari sistem akuntansi

6. Kesimpulan

Empat peran penting yang dimainkan SIA dalam suatu organisasi yaitu sebagai berikut:
a. Melakukan pengumpulan dan penyimpanan data mengenai kegiatan usaha suatu
organisasi.

b. Melakukan pemrosesan data dalam penyajian informasi yang akan digunakan oleh
para manajer dalam pengambilan keputusan yang benar.

c. Menggunakan tahapan internal control yang mencukupi agar dapat memastikan


informasi tersebu

d. Prosedur pengendalian internal yang memadai dilibatkan untuk memastikan bahwa


infountuk melindungi berbagai asset organisasi. Pilihlah perangkat lunak (Software)
akuntansi yang tepat dan benar.

Akuntan melakukan tindakan atas langkah yang telah ia ikuti sebelumnya agar bias
memilih Software akuntansi yang tepat yg bias mendukung sistem kerjanya. Dimuali dari

Sistem Informasi Manajemen 209


Universitas Pamulang Akuntansi S1

memahamisegala bentuk kegiatan bisnis secara mendasar serta atas keputusan penting
yang dimiliki owner perusahaan tersebut, agar usaha dapat terus berjalan dengan efektif.
Dalam perusahaan retail (dagang), kegiatan perusahaan dapat dideskripsikan kedalam 4
siklus, yaitu sebagai berikut:
a. Siklus pendapatan, dimana berisi aktivitas penjualan dan penerimaan dengan bentuk
transaksi menggunakan tunai (cash).

b. Siklus pengeluaran, dimana isinya yaitu kegiatan membeli dan membayar dengan
bentuk transaksi menggunakan tunai (cash).

c. Siklus penggajian sumber daya manusia, dimana isinya yaitu kegiatan kontrak dan
gaji karyawan.

d. Siklus keuangan, dimana kegiatannya berisi perolehan dana investor maupun kreditur
serta bagaimana membayar keuntungan bagi keduanya lagi.

Empat siklus ini yang keseluruhan isinya mengenai kegiatan yang berkaitan dengan
penyusunan laporan keuangan dan laporan manajerial lainnya sangat berkaitan dengan
buku besar dan buku pembantu.
Apabila owner pada perusahaan dimasa akan datang memiliki rencana ingin membuka
usaha tambahan seperti misalnya toko, dan ingin membuat suatu website untuk
melakukan kegiatan transaksi via internet, maka sagat disarankan Akuntan bisa
menentukan Software yang sesuai dalam kegiatan operasionalnya saat ini dan untuk
waktu akan datang. Langkah selanjutnya yaitu melakukan pemasangan Software lalu
membuat berbagai dokumentasi mengenai cara kerja dari sistemnya.

John Paul Steinbart (2005) Accounting Information System, 9th ed Salemba Empat Jakarta.
TM Books (2017), Sistem Informasi Akutansi “ Esesiensi & Aplikasi”, Andi Yogyakarta.

PERTEMUAN 10 AUDIT SISTEM INFORMASI AKUNTANSI

A. CAPAIAN PEMBELAJARAN
Di Pertemuan 10, akan diuraikan materi tentang ruang lingkup audit sistem informasi
akuntansi. Anda diharapkan mampu:
1. Menerangkan konsep dasar audit, standar-standar audit internal serta dapat
mengidentifikasi jenis-jenis dari kegiatan audit.
2. Memahami tinjauan menyeluruh proses audit sistem informasi akuntansi.

Sistem Informasi Manajemen 210


Universitas Pamulang Akuntansi S1

3. Mengetahui pengaruh perkembangan teknologi terhadap penerapan tehnik audit


berbantuan komputer.
4. Memahami audit operasional atas sistem informasi akuntansi.

B. URAIAN MATERI 1. Definisikan audit


Pada prinsipnyatujuan tes ataupun audit adalah untuk menilai apakah kinerja
konsisten dengan apa yang dijelaskan, tetapi kesimpulannya auditing adalah proses
membandingkan fakta dengan apa yang dijelaskan.
Pengertian penilaian menurut Arens dkk (2006:11) adalah :

“Auditing is the accumulation and evaluation of evidence about informationto


determine and report on the degree of corespondence between theinformation and
established criteria. Auditing should be done by a competent,independent person.”

Ini Proses pengumpulan dan penilaian bukti yang sistematis dan objektif dugaan
tentang kegiatan ekonomi dan kepatuhan terhadap standar yang disepakati dan
mengkomunikasikan hasilnya kepada para pihak.

2. Standar Audit Internal


Tujuan audit internal, menurut Institute of Internal Auditors (IIA), adalah:“menilai
kecukupan dan efektivitas sistem pengendalian internal perusahaandan untuk
menentukan tingkat pemenuhan tugas resmi secara efektif”. Lima standar pelingkupan
IIA menggambarkan tugas audit internal:
a. Menilai keakuratan dan konsistensi data operasional dan keuangan, serta bagaimana
data tersebut diidentifikasi, diukur, diklasifikasikan, dan disebarluaskan.
b. Periksa untuk melihat apakah sistem Anda diatur untuk mengikuti kebijakan dan
pedoman pelaporan, serta rencana, prosedur, dan undang-undang dan peraturan.
c. Periksa bagaimana aset dijaga dan pastikan keberadaannya.
d. Menganalisis sumber daya perusahaan untuk melihat seberapa efisien dan efektif
mereka digunakan.
e. Meninjau aktivitas dan rencana perusahaan untuk memastikannya berjalan sesuai
rencana dan mencapai tujuan.

3. Kegiatan Kontrol Audit


a. Audit keuangan memvalidasi ketergantungan dan integritas pemerintah (data
keuangan dan operasional) dan mengintegrasikannya dengan lima kriteria audit
internal pertama.
b. Audit sistem TI, audit AIS untuk menentukan kepatuhan terhadap prinsip dan proses
audit, serta efektivitas perlindungan aset. Ukurannya mendekati persyaratan IIA II dan
III.
c. Evaluasi eksekutif atau administratif berkenaan gunakan sumber daya dengan hemat
dan efisien, capai tujuan dan tugas. Spektrum meluas ke standar keempat dan kelima.

Sistem Informasi Manajemen 211


Universitas Pamulang Akuntansi S1

4. Ikhtisar proses audit


Semua audit menggunakan aktivitas yang hampir sama dan oleh karena itu dapat
dipecah menjadi empat fase: perencanaan audit, pengumpulan bukti, perbandingan
Pembahasan bukti dan hasil pengujian.

a. Rencana pengujian

Tujuan rencana tes adalah untuk mengetahui mengapa, bagaimana, kapan, dan
siapa yang akan melakukan tes. Ruang lingkup dan tujuan pengujian adalah langkah
awal dalam rencana pengujian.
b. Mengumpulkan bukti audit

Sebagian besar waktu audit dihabiskan untuk memperoleh bukti. Cara yang
paling umum untuk memperoleh bukti audit adalah sebagai berikut:
1) Melacak berbagai aktivitas (seperti bagaimana karyawan memasuki ruang
komputer atau bagaimana pengontrol data berinteraksi dengan aktivitas
pemrosesan setelah menerima data).
2) Baca dokumentasi untuk memahami cara kerja AIS atau sistem pengendalian
internal.
3) Bicaralah dengan karyawan tentang pekerjaan Anda dan bagaimana mereka siap
untuk mengambil tindakan tertentu.
4) Kuesioner yang menggunakan sistem terhubung untuk mengumpulkan data.
5) Verifikasi fisik aset tetap, seperti peralatan, perlengkapan, atau mata uang, untuk
menentukan jumlah dan/atau kondisinya.
6) Konfirmasi pemberian informasi tertentu, seperti: saldo customer saat
berkomunikasi dengan pihak ketiga yang independen.
7) Ulangi beberapa metode pemilihan akuntansi untuk melihat informasi kuantitatif
serta beberapa catatan (misalnya, auditor mungkin menghitung ulang total batch
atau hitung ulang biaya depresiasi gedung).
8) Uji validasi suatu transaksi dengan meninjau semua dokumen tambahan seperti
pesanan pemasok, laporan penerimaan, dan statistik penjualan, dan transaksi
yang operasinya adalah pemasok.
9) Secara analitis meninjau tren dan hubungan informasi untuk mengidentifikasi
area untuk penyelidikan lebih lanjut. (Misalnya, auditor di rantai pakaian
menemukan bahwa sebuah toko memiliki rasio piutang terhadap penjualan yang
sangat maximal. Investigasi menemukan bahwa manager toko telah mentransfer
dana dari koleksi untuk penggunaan individu).

c. Penilaian bukti audit

Auditor memeriksa bukti audit yang dikumpulkan sehubungan dengan tujuan


audit dan menetapkan bukti audit tambahan atas temuan audit. Jika tidak berhasil,
pemeriksa program tambahan sedang direncanakan dan dilaksanakan.untuk
memperoleh bukti audit yang cukup untuk kesimpulan yang jelas.

Sistem Informasi Manajemen 212


Universitas Pamulang Akuntansi S1

Materialitas dan keyakinan memadai penting dalam menentukan seberapa perlu


audit dan kapan harus mengevaluasi bukti audit. Karena salah saji ada dalam sistem
apapun, fokus auditor dalam mendeteksi danmelaporkan salah saji memiliki pengaruh
yang signifikan terhadap interpretasi manajemen atas temuan audit.
Pada semua tahapan audit, temuan, dan kesimpulan dicatat dengan cermat di
buku kerja pengendalian. Pendokumentasian selama tahap evaluasi sangat penting
untuk menjangkau dan mendukung hasil akhir.dalam lembar kerja audit.
d. Melaporkan temuan audit

Auditor menulis (dan kadang-kadang berbicara) laporan yang merangkum


temuan dan rekomendasi audit dengan mengacu pada bukti audit yang terdapat di
dalam spreadsheet. Laporan ini sedang disampaikan kepada dewan direksi. komite
audit, dan pemangku kepentingan lainnya. Auditor akan diberitahu tentang temuan
audit setelah dikomunikasikan biasanya melakukan penelitian tambahan untuk
mendukung klaim mereka dilaksanakan.

5. Pemeriksaan sistem informasi


Audit sistem TI adalah proses pengumpulan data dan evaluasi bukti untuk
memastikan bahwa system operasi dalam keadaan baik otomatis memiliki dan bahwa
semua aset dipertanggungjawabkan dengan benar atau menggunakan penyalahgunaan
dan memastikan integritas, keandalan, validitas, dan efektivitas data dalam implementasi
sebuah sistem informasi terkomputerisasi (Ron Weber 1999:10).
Tujuan audit sistem TI adalah untuk melihat dan mengevaluasi pengendalian
internal pelindung sistem. Saat melakukan audit TI, auditor harus memastikan bahwa
tujuan berikut terpenuhi:
a. Perangkat lunak keamanan Amankan komputer, perangkat lunak, komunikasi, dan
data Anda dari akses, perubahan, atau penghancuran ilegal.
b. Program dikembangkan dan dipelihara dengan perintah manajemen yang spesifik dan
umum.
c. Perubahan pada program dilakukan dengan izin dan persetujuan manajemen.
d. Pemrosesan transaksi, file, laporan, dan catatan komputer lainnya secara akurat dan
komprehensif.
e. Sumber data yang salah tanpa izin yang tepat dapat diidentifikasi dan diproses sesuai
dengan pedoman manajemen.
f. File data computer yang akurat, komprehensif, dan pribadi.

6. Prosedur dan teknik untuk menyelesaikan program audit


a. Keamanan Publik
1) Ada segala macam pelanggaran keamanan dan penipuan pekerjaan. Ini termasuk
kerusakan yang tidak disengaja dan disengaja pada sumber daya sistem.
Mengakses, mengungkapkan, atau mengubah data dan perangkat lunak tanpa
izin; Pencurian; Perdagangan yang terganggu secara signifikan.
2) Prosedur untuk mengurangi risiko kesalahan keamanan dan penipuan. Ini
termasuk mengembangkan keamanan informasi / rencana perlindungan terhadap

Sistem Informasi Manajemen 213


Universitas Pamulang Akuntansi S1

virus, menerapkan firewall, menetapkan kontrol atas transmisi Data, pencegahan


dan pemulihan karena runtuhnya sistem atau bencana alam lainnya
3) Proses Sistem Audit Ini memerlukan menemukan komputer. Konsultasikan
dengan staf; membahas kebijakan dan prosedur; dan lihat daftar entri, polis
asuransi, dan rencana pemulihan bencana.
4) metode pengujian untuk pengujian kontrol. Auditor meninjau prosedur, meninjau
kontrol dan melakukan seperti yang diharapkan, meninjau bug atau masalah
untuk memastikan manajemen yang tepat, dan meninjau pengujian sebelumnya
yang dilakukan. Misalnya, satu metode pengujian logika kontrol dimungkinkan
untukmendapatkan akses ke sistem Anda dengan mencoba meretasnya. Auditor
terminal digunakan oleh otoritas AS dalam audit keamanan untuk mendapatkan
akses ke komputer mereka tanpa izin mereka, menonaktifkan proses audit
keamanan mengamankan dan mengontrol sistem dari terminal yang mereka
gunakan. Kelemahan keamanan dapat timbul dari kurangnya kontrol
administratif dan perangkat lunak keamanan yang tidak memadai.
5) Kontrol penyeimbang. Jika pemeriksaan keamanan saja tidak cukup, organisasi
berisiko besar. Dalam beberapa kasus, kebijakan SDM pembagian tanggung
jawab yang baik dan jelas secara efektif untuk tugas-tugas yang tidak boleh
digabungkan dapat menutupi kurangnya keamanan TI ini. Karena kontrol ini
tidak mungkin untuk mengimbangi keadaan keamanan TI yang buruk secara
keseluruhan, evaluator sangat disarankan agar masalah keamanan ini diperbaiki.
b. Pengembangan dan implementasi program

Dalam pengembangan perangkat lunak, ada dua hal yang bisa salah:

1) Kesalahan acak akibat salah membaca spesifikasi sistem atau pemrograman yang
ceroboh, dan
2) Secara tidak sengaja memasukkan perintah yang salah ke dalam program.
Masalah ini dapat diverifikasi melalui administrasi pengguna dan permintaan
persetujuan, pengujian ekstensif, dan dokumentasi yang baik.
Peran evaluator dalam pengembangan sistem harus dibatasi pada evaluasi yang
tidak memihak dari aktivitas pengembangan sistem. Untuk menjaga objektivitas,
diperlukan saat melakukan penilaian fungsional independen, auditor tidak boleh
terlibat dalam pengembangan sistem.
Selama tinjauan sistem, evaluator harus mendapatkan pemahaman yang jelas
tentang metode pengembangan melalui diskusi dengan manajemen, pengguna sistem,
dan personel TI semuanya terlibat. Semua kebijakan, proses, standar, dan dokumen
harus ditinjau.

c. Modifikasi Program

Bug dan kesalahan yang terjadi selama pengembangan perangkat lunak juga
dapat terjadi saat memodifikasi program. Daftar hal-hal yang akan dimodifikasi harus
dibuat dan kemudian disahkan oleh manajer program dan pengguna ketika perubahan
program diajukan untuk disetujui. Semua perubahan pada program harus diuji dan
didokumentasikan secara menyeluruh. Selama pergantian, versi terbuka yang

Sistem Informasi Manajemen 214


Universitas Pamulang Akuntansi S1

dikembangkan dari program harus disimpan terpisah Dari versi produksi program.
Perubahan dilakukan dengan mengganti versi produksi dengan versi pengembangan
ketika perangkat lunak yang diperbarui telah memperoleh persetujuan akhir.
d. Penggunaan komputer

Tugasnya adalah memproses transaksi komputer, file, dan catatan sehingga file
dan database dapat diperbarui dan laporan dapat dihasilkan.
Selama pemrosesan komputer, sistem mungkin gagal mendeteksi input yang
salah, memperbaiki input yang salah, memproses input atau siaran yang tidak akurat,
atau mengungkapkan output yang salah.
e. Sumber informasi

Dalam sistem online, operasi input dan pemrosesan data sumber digabungkan
menjadi satu tindakan. Akibatnya, kontrol pemrosesan mencakup kontrol data sumber
seperti otorisasi yang benar dan perubahan data input. Auditor harus memastikan
bahwa fungsi kontrol data berbeda dari bagian organisasi lainnya. bahwa catatan
kontrol data disimpan, bahwa kesalahan dikelola, dan efisiensi operasi secara
keseluruhan dipertahankan. Organisasi kecil dan pengaturan PC dengan kontrol data
independen akan menganggap ini sangat mahal. Pembatasan departemen pengguna
pada persiapan data, kontrol penuh batch, modifikasi program, dan akses fisik dan
logis yang terbatas ke sistem dan proses semuanya harus diperketat untuk
mengimbanginya. kesalahan. Ketika tidak ada fungsi pengendalian data independen
yang dapat ditetapkan, tinjauan sistem dan pengujian pengendalian auditor harus
didasarkan pada metode ini.
f. File Data

Di antara tujuan ini adalah akurasi, integritas, dan keamanan data yang
disimpan dalam file yang dapat dibaca mesin. Pengrusakan, penghapusan, atau
pengungkapan data yang tidak sah adalah semua bahaya yang terkait dengan
penyimpanan data. Ketika kontrol file sangat buruk, seperti akses fisik atau logis atau
prosedur pencadangan dan pemulihan file, evaluator harus secara khusus
merekomendasikan agar kelemahan ini diatasi.
g. Program Komputer

Beberapa aplikasi komputer untuk auditor telah dikembangkan, yang dikenal


sebagai perangkat lunak audit komputer (CAS) atau perangkat lunak audit umum
(GAS). Program-program ini tersedia dari vendor perangkat lunak utama dan
perusahaan akuntansi. CAS adalah perangkat lunak komputer yang mengembangkan
program yang melakukan fungsi audit tergantung pada spesifikasi auditor. CAS sangat
bagus untuk mengevaluasi file data besar untuk menemukan entri yang memerlukan
audit lebih lanjut.
Tujuan utama CAS adalah untuk membantu auditor dalam melakukan audit dan
mengekstrak data dari berbagai file komputer. Mayoritas operasi audit masih harus
diselesaikan setelah auditor menerima laporan CAS. Pengecualian harus diselidiki,
total catatan harus diperiksa silang terhadap sumber data lain, seperti buku besar, dan
sampel audit harus diperiksa dan dinilai. Meskipun ada banyak manfaat yang dapat

Sistem Informasi Manajemen 215


Universitas Pamulang Akuntansi S1

diandalkan untuk menggunakan CAS, mereka tidak dapat menggantikan penilaian


auditor atau mengalihkan perhatian auditor dari proses audit lainnya.
h. SIA Performance Audit

Metodologi dan prosedur yang digunakan dalam audit kinerja sebanding


dengan yang digunakan dalam sistem informasi keuangan dan audit. Perbedaan utama
adalah bahwa audit keuangan terbatas pada audit sistem, sedangkan audit sistem
informasi terbatas pada audit pengendalian internal. Audit operasi, di sisi lain,
memiliki cakupan yang jauh lebih luas, termasuk semua aspek administrasi sistem
informasi. Tujuan audit kinerja juga mencakup aspek-aspek seperti efektivitas,
efisiensi, dan pencapaian tujuan.
Langkah pertama dalam tinjauan kinerja adalah perencanaan audit, yang
mencakup penentuan ruang lingkup dan tujuan audit, melakukan evaluasi sistem awal,
dan menetapkan program audit tengah semester ditetapkan.
i. Ancaman Sistem Informasi Akuntansi
1) Organisasi rentan terhadap bencana alam dan politik seperti kebakaran atau panas
berlebih, banjir, konflik, badai, dan gempa bumi.
2) Bug perangkat lunak dan kegagalan peralatan, seperti:
a) Kesalahan perangkat lunak,
b) Kegagalan atau kerusakan perangkat lunak, kesalahan sistem operasi,
kebisingan, dan fluktuasi daya, merupakan ancaman kedua bagi organisasi.
c) Serta kesalahan transfer data yang tidak terdeteksi.
j. Kegiatan yang tidak disengaja, seperti:
1) Kecelakaan yang disebabkan oleh kelalaian manusia;
2) Kesalahan acak yang disebabkan oleh kelalaian;
3) Barang salah tempat atau hilang;
4) Kesalahan logika
5) Ancaman ketiga bagi organisasi adalah bahwa sistem gagal memenuhi kebutuhan
bisnis.
k. Tindakan yang disengaja, seperti vandalisme, penipuan komputer, dan penggelapan,
adalah bahaya keempat yang dihadapi perusahaan.
l. Bahaya lainnya meliputi:
1) Mempekerjakan karyawan yang tidak terampil, Merekrut karyawan yang tidak
memenuhi syarat.
2) Pelanggaran hukum oleh karyawan (pelanggaran tenaga kerja yang lemah)
3) Modifikasi tidak sah dari catatan penggajian utama
4) Data waktu salah
5) Ketidakakuratan dalam memproses pembayaran
6) Pencurian atau penipuan distribusi pembayaran 7) Data pembayaran yang hilang
atau tidak sah 8) Penampilan buruk.

Sistem Informasi Manajemen 216


Universitas Pamulang Akuntansi S1

C. LATIHAN SOAL
1. Jelaskan masing-masing kontrol input yang terdiri dari lima poin untuk menjamin bahwa
berbagai transaksi adalah sah, benar, dan lengkap: a. Pengendalian dokumen sumber;
b. Kontrol pemrosesan data
c. Validasi dan jaminan kualitas.
d. Kontrol kesalahan input,
e. Kontrol sistem input data secara keseluruhan 2. Jelaskan maksud dan tujuan
audit sistem informasi!
3. Jelaskan empat langkah prosedur audit!

D. DAFTAR PUSTAKA
Dr. Mardi, M.Si, (2014), Sistem Informasi Akuntansi, Penerbit Ghalia Indonesia, Bogor.
Hall, A James (2004), Accounting Information System, 4th ed., South Western Publising Co.
TMbooks, (2015), Sistem Informasi Akuntansi – Konsep dan Penerapan, penerbit Andi.

PERTEMUAN 8 PENGAMANAN INFORMASI BERBASIS KOMPUTER

A. CAPAIAN PEMBELAJARAN
Di Pertemuan 8, kali inimaterinya mencakup tentang pengamanan informasi berbasis
computer, dan anda harus mampu:

1. Menguraikan pengertian, tujuan, dan cakupan pengawasan umum.


2. Menjelaskan secara komprehensif jenis-jenis pengawasan umum yang dapat diterapkan
pada perusahaan.
3. Menjelaskan pengertian, tujuan dan cakupan pengawasan aplikasi.
4. Menguraikan cara-cara pengawasan terhadap input.
5. Menguraikan secara komperhensif cara cara pengawasan terhadap proses.
6. Menguraikan cara-cara pengawasan terhadap output

B. URAIAN MATERI 1. Pengertian, tujuan, dan cakupan pengawasan


umum
Saat ini, informasi telah menjadi aset penting. Beberapa orang berpikir kita sudah
berada dalam “information-based society”. Bisnis, universitas, instansi pemerintah, dan
individu mengandalkan kemampuan untuk mengakses dan menyediakan informasi
secara cepat dan efisien.

Sistem Informasi Manajemen 217


Universitas Pamulang Akuntansi S1

Berdasarrkan Survey Information Week (USA), 1271 system or network manager


“hanya 22% yang menganggap keamanan sistem informasi sebagai komponen penting”.
Maka dari itu rendahnya tingkat kesadaran akan masalah keamanan.

April 1617, 2004, Dani (seorang hacker konsultan IT), menyerang sistem
pertahanan situs KPU, memperbarui tabel nama-nama partai dan mengacakacak jumlah
suara (dikali 10). Nama-nama peserta pemilu diubah karena menimbulkan kehebohan di
negeri ini.Yang jelas Dani diduga melakukan hal itu secara iseng dengan mengganti
nama parpol baru.

Tahun 2009, seorang hacker berhasil meretas situs resmi Kabupaten Ngajuk. situs
tersebut diretas dengan konten video porno.

Pada tahun 2009, website Kementerian Komunikasi dan Informatika


(Depkominfo) yang merupakan salah satu subdomain Kementerian Komunikasi dan
Informatika yang beralamat www.ecom.depkominfo.go.id diketahui memiliki web
security yang lemah. sistem. Jika Anda memasuki situs, sebuah pesan akan muncul:

“Dengan ini kami beritahukan bahwa security web ini masih sangat lemah. Mohon
untuk diperiksa kembali.” tulis hacker dalam jejak yang ditinggalkannya di situs
Depkominfo.

Meningkatnya jumlah kejahatan komputer (computer crime),dikarenakan


beberapa halterutama yang berhubungan dengan sistem informasi, antara lain:

a. Semakin meningkatnya aplikasi bisnis yang menggunakan (berbasis) teknologi


informasi dan jaringan computer.

b. Banyak sistem yang perlu dikelola, dan itu membutuhkan operator dan administrator
yang lebih efektif. Memang, sangat rumit untuk menemukan operator dan
administrator yang andal.

c. Sulit ditanganinya masalah interoperability antar vendor dan banyaknya Transisi dari
single vendor ke multi vendor yag harus dimengerti.

d. Banyaknya pemakai yang mencoba-coba bermain atau membongkar sistem yang


digunakan, sehingga tingkat kemampuan pemakai di bidang komputer menjadi
meningkat.

e. Sulitnya mengejar kemajuan di dunia komputer dan telekomunikasi, yang sangat


cepat dilakukan oleh lembaga penegak hukum

Sistem Informasi Manajemen 218


Universitas Pamulang Akuntansi S1

f. Sistem yang digunakan semakin kompleks, misalkan “semakin besarnya program


(source code) yang digunakan sehinggasemakin besar probabilitas terjadinya lubang
keamanan”.

g. Semakin banyak perusahaan menggunakan sistem informasi mereka, yang terhubung


ke jaringan komputer global, seperti Internet. Dengan sistem informasi yang
dibobolnya, potensi sistem informasi semakin besar.

Mungkinkah Aman?
• Sangat sulitnya tercapai 100% aman
• Adanya timbal balik antara keamanan vs. kenyamanan (security vs convenience).

a. Definisi Computer Security

Definisi Computer Security menurut Garfinkel & Spafford “A computer is


secure if you can depend on it and its Software to behave as you expect”. Sedangkan
menurut G. J. Simons “Keamanan informasi adalah bagaimana kita dapat mencegah
penipuan (cheating) atau, paling tidak, mendeteksiadanya penipuan di sebuah sistem
yang berbasis informasi, dimana informasinya sendiri tidak memiliki arti fisik”.

Jika kita memiliki sistem keamanan yang kuat, maka selalu ada pencegahan dari
virus, hacker, dan cracker. Ketika berbicara tentang masalah keamanan sistem
informasi, risiko keamanan sistem mungkin muncul.

Dua (2) masalah utama keamanan sistem yaitu :


1) Terdapat Threats (Ancaman) pada sistem dan

2) Terdapat Vulnerability (Kelemahan) pada sistem

Enam(6) hal utama dalam system informasi yang berdampak dari masalah
tersebut yaitu

1) Efektifitas

2) Efisiensi

3) Kerahasiaan

4) Integritas

Sistem Informasi Manajemen 219


Universitas Pamulang Akuntansi S1

5) Keberadaan (availability)

6) Kepatuhan (compliance)

7) Keandalan (reliability)

Adapun kriteria 10 domain keamanan yang perlu di perhatikan dalam masalah


keamanan yaitu :

1) Penggunaan akses kontrol sistem

2) Telekomunikasi dan jaringan yang dipakai

3) Pemakaian manajemen praktis

4) Penggunaan sistem aplikasi yang dikembangkan

5) Cryptographs yang diterapkan

6) Penerapan sistem informasi untuk arsitektur

7) Pengoperasian yang ada

8) Busineess Continuity Plan (BCP) dan Disaster Recovery Plan (DRP)

9) Penerapan kebutuhan Hukum, bentuk investigasi dan kode etik

10) Tata letak fisik dari sistem yang ada

b. Ancaman (Threats)

Ancaman merupakan aksi yang dapat mengganggu keseimbangan sistem


informasi di dalam dan di luar sistem. Tiga (3) hal yang utama dari ancaman yang
dapat timbul dari pengolahan informasi, yaitu:

1) Ancaman berasal dari Alam

2) Ancaman berasal dari Manusia

3) Ancaman berasal dari Lingkungan

c. Kelemahan (Vurnerability)

Kelemahan adalah tidak kuatnya pertahanan pada suatu sistem yang dapat
muncul pada saat perancangan, definisi proses, implementasi, atau kelemahan pada
sistem kendali yang ada, hal ini menyebabkan pelaku sistem untuk masuk. Cacat
sistem dapat terjadi pada prosedur, peralatan atau perangkat lunak yang dimiliki. Yang
bisa terjadi adalah: Setting Firewall yang membuka Telnet untuk diakses dari luar,
atau Setting VPN yang tidak diikuti oleh aplikasi Kerberos atau NAT.

Sistem Informasi Manajemen 220


Universitas Pamulang Akuntansi S1

Tiga (3) pendekatan keamanan sistem informasi, yaitu:


1) Pendekatan preventif berguna untuk mencegah kemungkinan ancaman dan
kelemahan yang terjadi
2) Pendekatan investigasi berguna untuk mendeteksi intrusi dan proses yang
memodifikasi sistem dari keadaan normal ke keadaan tidak normal

3) Pendekatan korektif berguna untuk kembali normal jika keadaan sistem tidak
seimbang ketika dikoreksi.

2. Pengawasan Umum yang dapat diterapkan pada Perusahaan


a. Pengendalian Keamanan Sistem Informasi

Berkaitan dengan keamanan sistem informasi, perlu dilakukan tindakan


berupa pengendalian sistem informasi. Kontrol keamanan sistem informasi meliputi:
1) Kontrol administratif

2) Kontrol pengembangan dan pemeliharaan sistem

3) Kontrol operasional

4) Perlindungan fisik pusat data

5) Kontrol perangkat keras

6) akses ke sistem komputer

7) Kontrol akses informasi

8) Pengendalian bencana

9) Pengendalian perlindungan akhir 10) Pengendalian aplikasi

Tabel 8.2 Contoh Pengendalian Keamanan Sistem Informasi


Kontrol Contoh

Sistem Informasi Manajemen 221


Universitas Pamulang Akuntansi S1

Preventif - Gunakan salinan bersih perangkat lunak


atau file yang mengandung makro

- Hindari penggunaan Perangkat lunak


freeware atau shareware dari sumber yang
tidak dapat dipercaya

- Hindari mengambil file yang berisi

makro dari mana saja

- Periksa program atau file baru yang


berisi makro dengan perangkat lunak
antivirus sebelum digunakan

- Meningkatkan kewaspadaan terhadap


virus untuk pengguna

Detektif - Menjalankan secara rutin program anti


virus untuk mendeteksi infeksi virus

- untuk mendeteksi perubahan ukuran pada


berkas dapat melakukan
perbandingan ukuran-ukuran berkas

- Untuk mendeteksi perubahan tanggal file,


Anda dapat membandingkan tanggal file

Korektif - Pastikan cadangan bersih

- Memiliki rencana pemulihan virus yang


terdokumentasi

- Untuk menghapus virus dan program yang


terinfeksi dapat menjalankan program
antivirus

b. Terdapat 4 Prinsip Keandalan system

Sistem Informasi Manajemen 222


Universitas Pamulang Akuntansi S1

1) Availability, saat dibutuhkan sistem tersedia.

2) Keamanan adalah fitur utama dari sistem.

3) Dapat dipertahankan, jika perlu sistem dapat dimodifikasi tanpa mempengaruhi


ketersediaan, keamanan, dan integritas sistem.

4) Integritas, pemrosesan sistem yang lengkap, akurat, tepat waktu dan resmi.

c. Cara- cara pengawasan terhadap input


1) Ancaman terhadap SIA

Bencana alam dan politik merupakan salah satu ancaman yang dihadapi
oleh perusahaan, seperti:

a) Kebakaran atau panas yang berlebihan

b) Banjir, gempa bumi

c) Badai angin dan perang

2) Ancaman kesalahan perangkat lunak dan malfungsi peralatan , seperti:

a) Kegagalan perangkat keras

b) Kesalahan atau kerusakan perangkat lunak, kegagalan sistem operasi,


gangguan listrik dan fluktuasi.

c) Serta kesalahan transmisi data yang tidak terdeteksi

3) Ancaman terhadap perusahaan karena tindakan yang tidak disengaja, seperti:

a) Kecelakaan yang disebabkan oleh kelalaian manusia

b) Kesalahan yang tidak disengaja karena kecerobohan

c) Kehilangan atau kerugian

d) Kesalahan logis

e) Sistem tidak memenuhi kebutuhan perusahaan 4) Ancaman perusahaan dari

tindakan jahat, seperti:

a) sabotase

b) Penipuan komputer

c) Penggelapan

Sistem Informasi Manajemen 223


Universitas Pamulang Akuntansi S1

3. Pengendalian Internal
a. Definisi dari pengendalian internal

Pengendalian internal adalah strategi bisnis yang digunakan untuk menjaga


aset, memberikan informasi yang akurat dan andal, mendorong dan meningkatkan
efisiensi operasi organisasi, dan mendorong kepatuhan terhadap kebijakan yang
ditetapkan.

b. Komponen Pengendalian

Menurut COSO ada lima Komponen pengendalian intern yaitu :


1) Control envirenment atau lingkungan pengendalian

2) Control activities atau kegiatan pengawasan

3) Risk Assessment atau pemahaman resiko

4) Information and communication atau informasi dan komunikasi

5) Monitoring atau pemantauan

Penelitian oleh Information Systems Audit and Control Foundation

1) Information Systems Audit and Control Foundation (ISACF) mengembangkan


Control Objectives for Information and related Technology (COBIT).

2) COBIT, yang mengkosolidasi standar dari 36 sumber berbeda ke dalam satu


kerangka, memberikan dampak yang besar atas profesi sistem informasi.

Berdasarkan 3 poin atau dimensi, kerangka tersebut menangani isu


pengendalian yang menguntungkan, yaitu :

1) Tujuan bisnis, Agar tujuan bisnis terpenuhi, kriteria informasi harus sesuai
dengan COBIT sebagai persyaratan bisnis atas informasi.
2) Sumber daya IT, Sumber daya IT meliputi: orang, sistem aplikasi, teknologi,
fasilitas, dan data.
3) Proses TI, adalah proses yang digunakan untuk mengelola proyek TI. Proses TI
dibagi menjadi empat bidang, yaitu: perencanaan dan organisasi, proses akuisisi
dan implementasi, pengiriman dan dukungan, dan pemantauan.
c. Lingkungan Pengendalian

Faktor-faktor lingkungan pengendalian terdiri atas:


1) Komitmen atas integritas dan nilai-nilai etika

Sistem Informasi Manajemen 224


Universitas Pamulang Akuntansi S1

2) Filosopi hak manajemen dan gaya beroperasi

3) Struktur organisasional

4) Badan audit dewan komisaris

5) Metode untuk memberikan otoritas dan tanggungjawab

6) Kebijakan dan praktik-praktik dalam sumberdaya manusia

7) Pengaruh-pengaruh eksternal

d. Kegiatan dalam Pengendalian

Secara umum kategori prosedur-prosedur pengendalian kegiatan dibagi


menjadi lima, antara lain:

1) Otorisasi transaksi dan kegiatan yang memadai

2) Pemisahan tugas

3) Desain dan penggunaan dokumen serta catatan yang memadai

4) Penjagaanasetdancatatanyang memadai 5) Pemeriksaan indepen den atas kinerja.

4. Pengawasan terhadap output (Resiko)


Jenis-jenis ancaman yang dihadapi perusahaan, ialah: a.

Salahnya melakukan hal strategis

b. Operasi melakukan hal yang benar, tetapi dengan cara yang salah, tanpa banyak
keberhasilan.

c. Ada kerugian finansial, pemborosan, pencurian, atau kewajiban yang tidak


semestinya atas sumber daya keuangan

d. Salahnya menerima informasi atau tidak relevan, tidak andalnya sistem, dan laporan
yang tidak benar atau menyesatkan.

a. Informasi dan Komunikasi


Seorang Akuntan harus memahami berikut ini:
1) Bagaimana awalnya transaksi

2) Mesin membaca data dalam bentuk yang dapat diproses

3) Bagaimana mengakses dan memperbaharui file komputer

4) Bagaimana mempersiapkan data yang diproses untuk sebuah informasi

Sistem Informasi Manajemen 225


Universitas Pamulang Akuntansi S1

5) Bagaimana melaporkan informasi

6) Bagaimana berakhirnya transaksi

Metode utama untuk mengawasi kinerja mencakup:


1) Supervisi yang efektif

2) Pelaporanyang bertanggung jawab

3) Audit internal

Gambar 8.1 Struktur dalam Unsur Pengendalian

Kesimpulan :
Pengendalian sistem informasi berbasis computer meliputi pengendalian umum dan
pengendalian aplikasi. Kontrol umum adalah kontrol yang diterapkan dalam lingkungan
pengolaan data.

Tujuan dari pengendalian global adalah untuk memastikan bahwa kegiatan pengolahan
data dilakukan dengan lancar dan sesuai rencana. Ruang lingkup pengendalian umum adalah
pembuatan rencana keamanan, Fungsi SIA dipisahkan menjadi empat bagian yang terpisah:
kontrol akses fisik, kontrol akses logis, kontrol akses pengarsipan data, dan kontrol transfer
data. Standar dokumentasi dan minimalisasi sistem informasi juga dibahas. Waktu henti,
rencana perbaikan kerusakan, perlindungan komputer dan jaringan, dan kontrol internet.
Penilaian keamanan tidak hanya tentang terjadinya masalah, tetapi juga pada berbagai aspek
pada sistem itu sendiri.

Sistem Informasi Manajemen 226


Universitas Pamulang Akuntansi S1

C. LATIHAN SOAL
1. Secara umum apa pengertian pengendalian intern?
2. Sebutkan 3 dari 5 komponen model pengendalian internal COSO! Jelaskan secara singkat
3 komponen yang Anda sebutkan!

D. DAFTAR PUSTAKA
Bodnar., George H. and William S. Hopwood (2005), Sistem Informasi Akuntansi, 9th ed
Andi Yogyakarta.

Hall, A James (2004), Accounting Information System, 4th ed., South Western Publising Co.

Krismiaji (2002), Sistem Informasi Akuntansi. Yogyakarta: Unit Penerbit dan Percetakan
AMP YKPN.

Marshall., Romney B. dan Steinbart John Paul Steinbart (2005), Accounting Information
System, 9th ed Salemba Empat Jakarta.

PERTEMUAN 4

SISTEM DAN TEKHNIK DOKUMENTASI

A. CAPAIAN PEMBELAJARAN

Dipembelajaran 4 akan di jelaskan tentang Sistem serta Tekhnik Dokumentasi,


dan anda harus mampu :
1. Pengembangan dan Sistem Tekhnik Dokumentasi
2. Menyebutkan Alat Dokumentasi Pengembangan Sistem Informasi
3. Membedakan alat dokumentasi pengembangan Sistem Informasi
4. Menggambarkan Flowchat
5. Menggunakan Simbol – simbol Flowchat

B. URAIAN MATERI

1. Pendahuluan

Dipertemuan ini akan dibahas pengembangan sistem dokumentasi teknis


dalam merancang sistem informasi akuntansi, karena semua transaksi harus diawasi

Sistem Informasi Manajemen 227


Universitas Pamulang Akuntansi S1

guna mencegah adanya kecurangan dari masingmasing aktivitas pekerjaan dalam


sebuah organisasi perusahaan. Baik hubungannya dengan pihak yang berada di
dalam perusahaan maupun pihak luar supaya aktivitas terlaksana dengan baik dan
berbagai macam resiko yang mungkin terjadi dapat dicegah.
Sistem informasi akuntansi yaitu penggunaan teknologi informasi guna
memberikan informasi kepada pemakai jaringan komputer. Komputer
dipergunakan untuk pembantu dalam mempermudah pekerjaan diperusahan
sehingga pekerjaan akan lebih terkontrol serta tertata dengan baik dari berbagai
macam pekerjaan melalui sistem dan teknologi informasi. Sistem informasi
akuntansi diperusahaan mencakup komputer serta jaringan internet ini membantu
suatu lembaga menghimpun data, mengarsipkan, memproses dan melaporkan serta
menyebarkan informasi kepada pengguna dengan biaya lebih murah. Teknologi
informasi memungkinkan perusahaan untuk memperoleh dan merespon informasi
eksternal dengan lebih cepat dan efisien.
2. Cara Sistem Dokumentasi

a. Cara sistem

Cara sistem akuntansi bermula disiklus akuntansi mengacu pada bidang


operasional perusahaan. Siklus akuntansi yaitu proses yang dimulai dari bukti
transaksi, pengelompokkan, pencatatan, jurnal, penyusuanan neraca, sampai
menjadi laporan keuangan yang dibutuhkan para pemangku kepentingan. Siklus
akuntansi terbagi kedalam dua tahap yaitu:
1) Tahap pencatatan, dalam tahap pencatatan menyangkut kegiatan
mengumpulkan bukti transaksi, informasi serta kegiatan ekonomi lainnya
sehingga menjadi bentuk yang dapat digunakan dalam proses akuntansi.
2) Tahap pelaporan,yaitutahappadasiklusakuntansiyangdimaksudkan untuk
melaporkan hasil dari pencatatan yaitu laporan keuangan yang dapat
digunakan oleh pemangku kepentingan.
Siklus akuntansi adalah bentuk dari seni mencatat yang saling terkait
sehingga dapat menghasilkan laporan keuangan yang sesuai standar akuntansi
yang berlaku serta mengurangi risiko kesalahan pencatatan. Aktivitas akuntansi
mempermudah perusahaan dalam mengetahui lebih rinci dan jelas kondisi
keuanganperusaahaan.
Berikut adalah gambar uraian proses dalam tahapan Siklus akuntansi,
proses akuntansi membutuhkan Software pendukung yang dapat
menghubungkan antar divisi didalam perusahaan supaya aktivitas berjalan
dengan lancar, melalui gambaran dibawah ini diharapkan akan lebih mudah
dalam memahami siklus akuntansi.

Sistem Informasi Manajemen 228


Universitas Pamulang Akuntansi S1

Penulisan atau pencatatan dilakukan dilandasakan pada bukti transaksi


serta dokumen pendukung transaksi, dengan adanya bukti transaksi dan
dokumen pendukung siklus akuntansi dapat dimulai. Terdapat perbedaan siklus
antara perusahaan dagang dan perusahaan jasa, di perusahaan dagang
menggunakan jurnal khusus dan buku besar pembantu, dan mengakibatkan
prosesnya lebih panjang jika dibanding dengan perusahaan jasa. Proses jual beli
yang dilakukan tunai ataupun hutang dicatat dengan jurnal khusus, sehingga
didapatkanlah jumlah hutang serta piutang perusahaan. Hal yang dilakukan yaitu
memilih metode pencatatan sebelum mencatat jurnal umum dan jurnal khusus,
dapat berupa metode fisik atau abadi yang disesuaikan dengan jenis dan bentuk
perusahaan. Berberda dengan perusahaan besar, diperusahaan kecil sering
ditemukan kekurangan dalam penerapan pencatatan jurnal umum dan jurnal
khusus. Diperusahaan besar penerapan jurnal umum dan jurnal khusus ini justru
sangat dibutuhkan dikarenakan banyaknya pelanggan sehingga transaksinya
juga banyak. Penjelasan menganai proses dalam tahapan pencatatan serta
laporan akuntansi dapat dilihat pada uraian berikut:
Dasar penerapan siklus akuntansi:

1) Tahap pencatatan

a) Menganalisis dan mengelompokkan bukti


transaksi dari aktfitasoperasi.
b) Membuat jurnal sesuai dengan buktitransaksi

Sistem Informasi Manajemen 229


Universitas Pamulang Akuntansi S1

c) Memposting kebukubesar.

2) Tahap Pelaporan

a) Mempersiapkan neraca saldo atau trial balance menurut akun-akun


yang ada di buku besar. Didalam neraca saldo terdapat akun-akun
yang ada dibuku besar yaitu akun debit dan kredit. Melalui tahapan
ini akan dilakukan pengecekan, apakah masih terdapat kekurangan
dan kesaalahan penyusunan.
b) Melakukan pencatatan jurnal penyesuaian. Laporan keuangan
disusun jika semua informasi yang dicatat sudah sesuai dengan bukti
serta dokumen pendukung dalam transaksi. Hal ini dilakukan supaya
saldo yang dicatat dalam akun tidak salahcatat.
c) Mempersiapka laporan keuangan. Pada proses ini laporan keuangan
sudah siap ditunjukkan kepada pemangku kepentingan, karena sudah
ber isisaldo dari aktivitas operasi sesuai dengan posisinya yaitu akun
debet maupun kredit.
d) Penutupan akun sementara, yaitu saldo dalam akun sementara atau
nominal ditutup ke akun laba ditahan. Dalam proses ini menjadikan
akun semetara atau nominal saldo nya nol seperti pada periode awal.
e) Tahap terahir yaitu melakukan persiapan untuk neraca saldo serta
menyiapkannya ini dilakukan setelah neraca penutup dan memastikan
posisi neraca yang balance.

f) Dokumentasi

Siklus awal dari aktivitas kesepakatan jual beli yaitu adanya


dokumen bukti transaksi. Setiap transaksi harus disertai bukti atau
dokumen pendukung karena ini menjadi dasar dalam melakukan
pencatatan didalam penyusunan laporan keuangan.
g) Asal Bukti Transaksi

Bukti transaksi diperoleh dari internal dan eksternal


perusahaan. Bukti transaksi yang diperoleh dari internal perusahaan
yaitu dokumen yang berasal dari perusahaan, yaitu dokumen
penjualan serta penagihan piutang, sedangkan bukti transaksi yang
berasal dari eksternal yaitu bukti penerimaan pembayaran dan
dokumen pembelian, berikut dokumen yang dipergunakan untuk
menyusun laporan keuangan perusahaan, diantaranya:

(1) Slip setoran kas masuk atau biasa disebut bukti kas masuk yaitu,
dokumen tanda bukti perusahaan atas penerimaan pembayaran
berupa uang tunai atas transaksi penjualan, baik dari penjualan
tunai maupun dari pembayaran piutang.

Sistem Informasi Manajemen 230


Universitas Pamulang Akuntansi S1

(2) Slip penarikan atau Bukti Kas Keluar yaitu, bukti dari uang tunai
yang telah dkeluarkan perusahaan seperti pembayaran gaji,
pembelian persediaan,dan semua transaksi yang berhubungan
dengan pengeluaran uang tunai.
(3) Pesan singkat atau biasa disebut Memo yaitu, catatan bukti
transaksi yang berasal dari departemen atau divisi dalam satu
perusahan, bisanya dari kepala bagian (manager), akan tetapi
biasanya isi memo bersifat sementara sebelum direalisasikan
yang tercatat dalam memo tersebut. Memo berisikan tanggal,
nama dan tujuan.
Dokumen yang berisikan kesepakatan ekonomi merupakan
dasar dari sebuah transaksi untuk digunakan dalam memproses
laporan keuangan. Dokumen dibagi menjadi tiga macam yaitu:

(1) Dokumen sumber yaitu, dokumen awal terjadinya kegiatan


ekonomi dan dibuat saat terjadinya teransaksi, ini digunakan
sebagai sarana untuk siklusakuntansi.
(2) Dokumen Produk yaitu dokumen hasil dari kegiatan transaksi,
tapi bukan merupakan dokumen yang akan digunakan dalam
proses siklus akuntansi.
(3) Dokumen berputar yaitu, dokmen yang berasal dari sistem
(aktivitas) yang saling berkaitan.
h) Jurnal

Jurnal merupakan penyimpanan berdasarkan kronologis suatu


transaksi. Jurnal dibuat saat kejadian tran saksi sudah relevan ini
dibuat secara berurutan sesuai dengan waktu terjadinya. Ayat jurnal
diperlukan dalam setiap kegiatan transaksi yang menuliskan akun-
akun yang didebit dan dikredit. Ada dua macam jurnal yaitu:
(1) Jurnal khusus yaitu, jurnal yang digunakan dalam pencatatan
transaksi yang sifatnya khusus atau spesifik yang terjadi dalam
jumlahbanyak.
(2) Jurnal umum yaitu, jurnal yang digunakan dalam pencatatan
transasaksi jarang terjadi dan berbeda.
i) Buku Besar (Ledger)

Buku besar atau ledger merupakan aktivitas pengelompokkan


akun-akun yang sejenis akibat dari aktivitas jurnal umum pada
transaksi keuangan perusahaan. Jurnal menunjukkan urutan waktu
berdasarkan aktivitas ekonomi, buku besar memberikan infomasi
kenaikan serta penurunan pada akun-akun saldo lancar. Buku besar
dikelompokkan kedalam dua yaitu,
(1) Buku Besar Umum yaitu, buku besar yang memberikan
informasi semua kegiatan akun-akun dalam perusahaan dan
memberikan informasi nilai tunggal padaakun-akun control
seperti, piutang dan inventaris serta utang dagang.

Sistem Informasi Manajemen 231


Universitas Pamulang Akuntansi S1

(2) Buku Besar Pembantu. Yaitu buku besar yang disimpan secara
terpisah oleh bagian akuntansi perusahaan, pemisahan ini
sebagai bentuk kontrol serta dukungan untuk menghasilakan
kinerja yang baik. Akun-akun dalam buku besar pembantu yaitu,
persediaan, gaji, utang dagang, dan piutangdagang.
Perangkat lunak Sistem informasi akuntansi bertugas dalam
pengelolaan serta pengolahan file induk, ini merupakan file utama
perusahaan dikelola melalui otorisasi komputer yang
menghubungkan setiap divisi perusahaan yang terkait dengan
transaksi perusahaan.
j) Neraca Saldo/Neraca Percobaan (Trial Balance)

Neraca saldo merupakan daftar akun yang berisi saldo


sementara akun buku besar untuk periode akuntansi. Neraca saldo
disebut juga sebagai neraca sisa atau daftar akun yang isinya saldo
akhir berdasar pada pencatatan akun dibuku besar, proses
pencatatanya secara sistematis berdasar nomor akun beserta saldo
debet dan kredit akun yang berkaitan. Tujuan penyusunan neraca ini
adalah untuk memeriksa saldo akun-akun sudah balance antara posisi
debit dan kredit sehigga kesalahan dapat diminimalisir.
k) Ayat Jurnal Penyesuaian (Adjustment)

Proses pencatatan yang bertujuan menentukan nominal saldo


yang sebenarnya merupakan pengertian dari ayat jurnal penyesuaian,
saldo dalam ayat jurnal penyesuaian merupakan hasil dari transaksi
dari periode saat ini ataupun dari sebelumnya, ini biasanya bersal atas
transaksi beban dibayar dimuka, aset tetap, piutang, dan pendapatan
pada akhir periode akuntansi supaya neraca yang tersaji tidak terdapat
kesalahan. Berikutnya yang dilakukan adalah mempelajari neraca
lajur setelah sebelumnya mempeljarai neraca saldo. Ini menjadi
bagian tidak terpisah dari siklus akuntansi diakhir periode.
Penyesuaian perkiraan saldo ke saldo sebenarnya sampai akhir
peiode akuntansi serta pemisahan biaya dan pendapatan dari periode
ke periode adalah fungsi dari dibuatnya ayat jurnal penyesuaian.
Terdapat tujuh akun yang harus disesuaikan disetiap akhir periode
akuntansi sebelum laporan keuangan disusun yaitu:
(1) Penyisihan piutang tidak tertagih
(2) Penyusunan aktiva
(3) Beban dibayar dimuka
(4) Hutang beban atau beban akrual
(5) Perlengkapan
(6) Pendapatan yang masih harus diterim dimuka /pendapatan
akrual
(7) Pendapatan diterima dimuka/ pendapatan yang ditangguhkan.
l) Laporan Keuangan

Sistem Informasi Manajemen 232


Universitas Pamulang Akuntansi S1

Laporan keuangan merupakan laporan yang disusun berdasar


padakejadian ekonomi yang sudah terjadi melalui proses
pengelompokkan, pencatatan, penjurnalan, atau peringkasan dari
tarnsaksi-transaksi yang terjadi dalam satu periode sehingga
dikelompokkan menjadi ringksan laporan yang mudah untuk dibaca
dan difahami oleh para pemangku kepentingan diperusahaan. Ini
dibuat berdasarkan pada PSAK yangberlaku.
Penggambaran kondisi ekonomi serta posisi keuangan
perusahaan bisa disimpulkan melalui laporan keuangan, oleh
karenanya laporan keuangan disusun berdasarkan kejadian yang
sebenarnya dari peristiwa ekonomi yang sudah terjadi. Akan tetapi
ciri khas dari laporan keuangan tersebut yaitu: a. Prinsip akuntansi, b.
Pendapat pribadi, c. Fakta atau kejadian nyata yang sebenarnya.
Manfaat dari laporan keuangan yaitu memberikan informasi
bedasar pada aktivitas ekonomi perusahaan secara detail dan
menyeluruh disetiap akhir periode akuntansi yang isinya sebagai
berkut:
(1) Memberikan informasi keuangan perusahaan yaitu, asset,
kewajiban serta modal perusahaan.
(2) Memperlihatkan pergerakan kekayaan bersih perusahaan
sebagai bukti dari adanya perolehan hasil dari kegiatan usaha
perusahaan.
(3) Membarikan informasi keuangan yang mudah difahami oleh
pengguna laporan keuangan yang nantinya utuk dijadikan dasar
penaksiran perusahaan untuk memperoleh laba pada periode
berikutnya.
(4) Menyajikan informasi penting tantang pergerakan aset, liabilitas
serta ekuitas perusahaan, seperti pembiayaan dan investasi..
Maksud dari dibuatnya laporan keuangan yaitu memberikan
gambaran perkembanga perusahaan secara berkala atas karyawan
melalui manager, pimpinan, laporan keuangan menurut PSAK No.1
(Revisi 2009) yang terdiri atas:
(1) PSAK No.1 (revisi 2009) yaitu “Laporan posisi keuangan / Neraca
(Balance Sheet)”.

(2) PSAK No.1 (revisi2009) yaitu “Laporan Laba–Rugi (Income


Statement)”.

(3) PSAK No.1 (revisi2009) yaitu “Laporan Perubahan Ekuitas (Equity


Statement) atau Modal Pemilik (Capital)”.

(4) PSAK No.2 tentang (revisi2009) yaitu “Laporan Perputaran Kas


(Cash Flow Statement)”.

(5) CALK yaitu Catatan atas laporan keuangan


(Notes

Sistem Informasi Manajemen 233


Universitas Pamulang Akuntansi S1

FinancialStatement).

3) Pemodelan Sistem Berbasis Data

Akuntansi direkam melalui sistem komputer dan diuraikan kedalam


empat macam file yang saling terhubungan diantaranya, data transaksi,
data induk, data referensi, dan data arsip.

a) Data Induk adalah data yang secara umum berisikan datadata akun.
Contoh data induk yaitu: General ledger/Buku besar dan subsidiary
ledger/buku besarpembantu.

b) Data Transaksi adalah data sementara yang menyimpan rekaman


kejadian yang dipergunakan untuk merubah atau memperbarui data
di file utama. Contoh data transaksi yaitu order penjualan, penerimaan
inventaris, dan penerimaan uang tunai.

c) File referensi adalah data yang dipergunakan untuk standarisasi


pemrosesan transaksi. Program penggajian dapat mengacu pada tabel
tarif pajak, misalnya. File referensi lainnya termasuk daftar harga
faktur customer, daftar vendor resmi, daftar karyawan, dan file kredit
customer yaitu penjualan secara kredit.

d) Data arsip adalah data yang file transaksi yang telah disimpan dalam
jangka waktu lama untuk referensi di masa mendatang. Proses
transaksi ini adalah bagian terpenting dari jejak audit. File arsip berisi
jurnal, informasi penggajian untuk periode sebelumnya, data
karyawan sebelumnya, catatan akun yang dihapus, dan buku besar
untuk periode sebelumnya.
Perusahaan yang pencatatannya dengan buku besar umumnya
digunakan sebagai pelaporan keuangan dimana pekerjaan dibuat secara
berkelompok, yang menggunakan data berututan, pemenuhan kebutuhan
serta meningkatkan keamanan. Sistem ini beroperasi secara sederhana dan
dapat melakukan kontrol buku besar umum. Persoalannya saat buku besar
umum dipakai dalam mendukung pekerjaan yang lebih luas pemprosesan
waktu nyata dan akses file langsung akan dibutuhkan. Dibagian ini kita
lebih mendapatkan akses yang umum secara otomatis dan pendekatan
teknologi buatan yang memakai peragkat lunak komputer.
Cara penyimpanan yang tertata harus dikuasai oleh seorang akuntan
keuangan untuk merancang dan memudahkan sistem audit. Seorang
accounting mendokumentasikan secara rutin dan memperoleh informasi
akhir berupa grafik. Dokumentasi dalam bentuk grafik menjadi salah satu
kelahlian yang harus dimiliki Akuntan. Terdapat enam cara penyimpanan
data yang dasar, yaitu: Diagram Arus data (DAD), Diagram Relasi Entitas
(REA), flowchart dokumen, flowchart sistem, flowchart program, dan
diagram tata letak record.
a) Diagram Relasi Entitas –REA

Sistem Informasi Manajemen 234


Universitas Pamulang Akuntansi S1

Model data REA dirancang secara eksplisit untuk digunakan


dalam merancang sebuah database. Menurut Krismiadji (2015:143)
“REA adalah sebuah akronim yang menunjukkan bahwa model data
ini berisi informasi tentang tiga jenis objek yang sangat fundamental,
yaitu: Resources (sumber daya) yang dibeli dan digunakan oleh
organisasi, Events (Kejadian/Transaksi) yang terjadi dalam sebuah
organisasi, dan Agent (Individu) yang berpartisipasi dalamevents”.

Karyawan Slip Gaji


3

Gambar 4.2 : Sistem Informasi Akuntansi Penggajian

4) Flow Map

Sistem perangkat lunak yang berfungsi untuk analisis serta


memberikan tampilan keterkaitan atau aliran data disebut sebagai Flow
Map. Dalam arti khusus terdapat dua jenis data yang menunjukkan dua
tempat berberbeda yang saling terhubung, yaitu pertama awal serta asal
aliran dimulai yang kedua tujuan atau akhir dari lokasi data. Aliran data
bisa berupa aktivitas manusia itu sendiri, misalnya naik motor, shopping,
pengunjung kebun museum. Flowmap merupakan perpaduan dari peta dan
diagram alur, dimana ditunjukkan perpindahan kedudukan suatu benda,
seperti banyaknya oarang yang melakukan ibadah umroh, jumlah barang
yang diantar kurir, flowmap digunakan sebagai peraga segala sesuatu,
termasuk aktivitas manusia, sumber daya alam, iklim, perubahan musim
dll. Hal yang ditunjukkan flow map yaitu: a) Data bergerak, mengalir,
berpindah,dsb.
b) Arah pergerakandata

c) Banyaknya aliran data, yang diangkut,dikirim.

d) Keterangan general data yang diproses danmengalir.

Sistem Informasi Manajemen 235


Universitas Pamulang Akuntansi S1

Ilustrasi Flow Map Sistem Informasi Akuntansi Penggajian

Gambar 4.3 Flow Map Sistem Informasi Akuntansi Penggajian

Gambar 4.3, memberikan informasi perusahaan yang terhubung


dengan proses pemberian upah dari tiga bagian, yaitu:
a) Pimpinan, bagian yang memverifikasi, mengesahkan dan menyetujui
pembayaran upah pekerja.

b) Karyawan, yaitu yang menerima gaji/ upah.

Sistem Informasi Manajemen 236


Universitas Pamulang Akuntansi S1

c) Bagian Keuangan/Bendahara, yaitu yang menghitng


danmembayarkan.

3. Peragaan Sistem Berbasis Dokumen

a. Bagan Alir (FlowChart)

Menurut Krismiaji (69:2015) “Bagan alir adalah tehnik analitis yang


digunakan untuk menjelaskan Aspek-aspek sistem informasi secara jelas, tepat,
dan logis. Bagan alir menggunakan serangkain simbol standar untuk
menguraikan prosedur pengolahan tarnsaksi yang digunakan oleh sebuah
perusahaan, sekaligus menguraiakn aliran data dalam sebuah sistem”.
1) Simbol-simbol baganalir

Pada Tabel4.1 menyajikan simbol-simbol yang dipergunakan


untuk membuat flowchart.Setiap simbol mempunyai makna khusus
sehingga bentuknya mudah dikenali. Bentuk simbol menggambarkan
aktivitas yang dilakukan, input, output, pengoperasian dan media
penyimpanan. Semua simbol dapat dibuat menggunakan program
komputer atau tamplate, yaitu merupakan penggaris khusus yang
digunakan untuk membuat simbol-simbol flowchart. Secara umum
terdapat empat kelompok simbol flowchart, yaitu:
a) Input/Output, adalah simbol yang menunjukkan alat atau media yang
menyediaakan informasi untuk kegiatan pemrosesan data dan
mencatat output.
b) Processing, adalah simbol yang menunjukkan jenis alat yang
dipergunakan untuk olah data (dengan komputer atau manual).
c) Storage, yaitu simbol yang menunjukkan alat yang dipergunakan
untuk arsip data yang tidak digunakan oleh sistem saat ini.
d) Lain-lain, yaitu simbol yang menunjukkan arus data dan barang.
Simbol ini mewakili awal dan akhir diagram alur, dan menjelasakan
mengenai tambahan pada flowchart.

Tabel 4.1
Simbol Bagan Alir
Simbol Nama Keterangan

Simbol-simbol Input/Output

Dokumen Menggambarkan Laporan


atau dokumen

Sistem Informasi Manajemen 237


Universitas Pamulang Akuntansi S1

Dokumen Rangkap Digambarkan dengan


menumpuk dan
mencetak nomor
dokumen pada depan
di kiri atas.

Input/ Output, Meggambarkan data


Jurnal/Buku besar input dan output pada
flowchart program,
menggambarkan
jurnal dan buku besar
dalam flowchart
dokumen.

Tampilan Informasi yang


ditampilkan oleh
perangkat output
online seperti terminal
CRT / PC
Pemasukan data On- Entri data
line menggunakan data
online seperti terminal
CRT atau komputer
pribadi

Simbol-simbol Pemrosesan

Pemrosesan Komputer Pemrosesan komputer


berfungsi menghasilkan
perubahan pada
data/informasi.

Kegiatan Manual Proses kegiatan yang


dilakukan dengan cara
manual.

Kegiatan campuran Proses kegiatan yang


dilakukandengan
alatselain komputer

Sistem Informasi Manajemen 238


Universitas Pamulang Akuntansi S1

Kegiatan memasukan Aktivitas pemrosesan


data off- yang dilakukan
dengan alat entri data
line off-line (register kas)

Disk bermagnit Menggambarkan file


induk/master file
dengan cara
menyimpan data
secaratetappada disk
bermagnit

Pita bermagnit Menyimpan data pada


pita bermagnit

Penyimpanan data Mengimpan data


Online sementara pada file
online

Arsip Menyimpan arsip


dokumen dan diambil
sdengan cara manual

Simbol Arus dan simbol lain-lain

Arus dokumen/ Arah arus dokumen atau


pemrosesan pemrosesan, arus normal
ditandai dengan tanda
panah kanan atau tanda
panah bawah

Penguhubung dalam Menghubungakan


sebuah halaman flowchart dihalaman
yang sama

Sistem Informasi Manajemen 239


Universitas Pamulang Akuntansi S1

Penghubung pada Penghubung halaman


halaman berbeda yang berbeda dari
diagram alur ke halaman
yang
berbeda
Terminal Dipergunakan untuk
memulai, mengakhiri,
atau menyela proses atau
program, dan
menyimbolkan bagian
luar.

Keputusan pengambilan keputusan

Contoh penggunaan diagram Alir

Flowchart Sistem Informasi Akuntansi Penggajian

Sistem Informasi Manajemen 240


Universitas Pamulang Akuntansi S1

Gambar 4.4 Flowchart Sistem Informasi Akuntansi Penggajian


b. Diagram Arus Data (Data Flow Diagram /DFD)

DFD secara grafis menggambarkan arus data pada suatu lembaga. Teknik
ini dilakukan untuk menyimpan sistem yang digunakan saat ini dan
merencanakan serta merancang sistem baru. Tidak terdapat cara standar pada

Sistem Informasi Manajemen 241


Universitas Pamulang Akuntansi S1

penyusunan DFD, karena dalam mengatasi permasalahan yang berbeda


diperlukan metode yang berbeda. Pada umumnya, DFD berfokus terhadap aliran
data pada organisasi. Terdapat empat simbol utama dalam penyusunan DFD,
yaitu ditunjukkan pada Tabel 4.2 di bawah ini:
Tabel 4.2 Simbol Diagram Arus Data
Simbol Nama Keterangan

Sumber dan tujuan data Simbol kotak


menggambarkan
pegawai dan
lembagayang menerima dan
mengirim data
darisistem.

Arus Data Anak panah menggambarkan


Input dan output arus data dari
suatu proses.

Pemprosesan Transformasi Lingkaran menggambarkan


proses megubah data dari
input menjadi output

Penyimpanan Data Dua


garis horisontal (paralel)
menggambarkan
penyimpanan data

Simbol-simbol tersebut menunjukkan cara memproses data. Seperti yang ditunjukkan


Gambar 4.5

Ilustrasi : DAD/DFD Sistem Informasi Akuntansi Penggajian

Sistem Informasi Manajemen 242


Universitas Pamulang Akuntansi S1

Gambar 4.5 Diagram Konteks Sistem Informasi Akuntansi Penggajian

Daftar Slip Gaji Bukti Stor Gaji

Sistem Informasi Manajemen 243


Universitas Pamulang Akuntansi S1

Gambar 4.6 Diagram Nol Sistem Informasi Akuntansi Penggajian

Sistem Informasi Manajemen 244


Universitas Pamulang Akuntansi S1

Bagian
Keuangan Data Karyawan

Data Karyawan
Daftar Gaji Lap
Perhitungan Upah

Laporan Gaji

Gambar 4.7 Diagram Detail Sistem Informasi Akuntansi Penggajian

4. Penyimpanan Data (Data Storage)

Perusahaan harus melakukan pengorganisasian data yang dimiliki sehingga


data tersebut dapat diakses dengan mudah dan efisien. Oleh karena itu, sebelum
mendiskusikan tentang pengolahan data, akan membahas lebih dahulu konsep
dasar penyimpanan data, yaitu sebagai berikut:
a. Entity, digunakan untuk penyimpan informasi, misalnya pegawai, inventaris,
rekening customer. Setiap entitas memilikiatribut.
b. Atributes, merupakan elemen data bagian dari entitty. Misalnya : Alamat
customer, customer, batas kreditdll.
c. Characters, merupakan huruf atauangka
d. Data Value. merupakan gabungan karakter (huruf dan angka) yang mempunyai
arti. Misalnya: kotak pos (data value) adalah alamat (atribut) perusahaan XYZ
(entity)

Sistem Informasi Manajemen 245


Universitas Pamulang Akuntansi S1

Sistem pemrosesan data elektronik menyimpan data dengan mengatur unit


data yang terkecil menjadi unit yang lebih besar dengan cara yang terstruktur dan
hierarkis.

5. Pemrosesan data

Pemeliharaan data merupakan kegiatan olah data yang paling sering


dilakukan, yaitu proses transaksi periodik untuk memperbaharui data yang telah
tersimpan. Berikut macam-macam pemeliharaan data yang dilaksanakan secara
berkala:
a. Menambah (additions) merupakan proses input data (records) baru ke dalam
file
b. Menghapus (deletions), merupakan proses menghapus data (records) dari
dalam file
c. Membaharui (updates), merupakan revisi saldo saat ini
d. Mengubah (changes), merupakan modifikasi filed yang perlu diperbaharui
secara rutin, seperti alamat, riwayat kredit, dll.

6. Kamus Data

Salah satu bagian terpenting dari informasi dalam sistem manajemen basis
data adalah file khusus yang disebut kamus data (data dictionary). Kamus data
berisi informasi tentangstrukturdatabase untuk setiap bagian data yang
tersimpandalamdatabase, seperti misalnya nomor customer dirinci dari nama,
tempat penyimpanan, program komputer terkait, dan sebagainya.

7. Bahasa Sistem Manajemen Databased

Sistem manajemen databased diharuskan mempunyai alat untuk melakukan


tiga macam fungsi dasar: membuat (creating), mengubah (changing), dan
menginterogasi (querying).
Bahasa defenisi data berfungsi untuk a.

Membuat kamus data

b. Membuat basis data


c. Mengemukakan pandangan logis untuk setiap pengguna atau pemrogram
d. Menetapkan berbagai keterbatasan ataupun permasalahan penerapan pengamanan
pada record atau field database.
Bahasa manipulasi data berfungsi memelihara data yang mencakup
pembaruan (updateing), peyisipan (inserting), danpenghapusan (deleting). Bahasa
interogasi data digunakan untuk menginterogasi databased, jika bahasa manipulasi
data digunakan untuk merubah isi database, bahasa interogasi data hanya

Sistem Informasi Manajemen 246


Universitas Pamulang Akuntansi S1

memanggil (retrieve),mengurutkan (short) dan menyajikan (present) sebagai basis


data untuk melayani permintaan parapengguna.

8. Fungsi dan Pengguna Sistem Manajemen Database

Umumnya para pengguna databased memiliki akses ke bahasa interogasi


data, sedangkan akses ke bahasa devenisi data dan bahasa manipulasi data harus
dibatasi hanya untuk karyawan yang bertanggungjawab untuk proses
adminiastrasi dan pemrograman.

C. LATIHAN SOAL

1. Jelaskan pengertianDokumentasi!

2. Tuliskan tiga tingkatan seorang memahamidokumentasi!

3. Gambarkan urutan flowchart dalam sistem penggajian!

4. Apakah terdapat kaitan antara dokumentasi dengan diagram arus data?


Jelaskan!

5. Jelaskan yang dimaksud dengan flowchart dan diagram REA!

D. DAFTAR PUSTAKA

Anastasia Diana dan Lilis Setiawati (2011), Sistem Informasi Akutansi, Andi
Yogyakarta.
Bodnar George H. and William S. Hopwood (2004), Sistem Informasi Akuntansi, 9th
ed Andi Yogyakarta.
Hall. A, James (2004), Accounting Information System, 4th ed., South Western
Publising Co.
Krismiaji (2015), Sistem Informasi Akuntansi, Edisi Keempat, Upp STIM YKPN,
Yogyakarta..

Sistem Informasi Manajemen 247


Universitas Pamulang Akuntansi S1

Marshall Romney B. dan Steinbart John PaulSteinbart(2005) Accounting


Information System, 9th ed Salemba Empat Jakarta.
TM Books (2017), Sistem Informasi Akuntansi “ Esesiensi & Aplikasi”, Andi Yogyakarta.

PERTEMUAN 1 TINJAUAN UMUM SISTEM INFORMASI AKUNTANSI

A. CAPAIAN PEMBELAJARAN
Pada pertemuan pertama akan dijelaskan mengenai definisi, maksud dan tujuan, ruang
lingkup serta rancangan-rancangan dari sebuah prinsip dasar konseptual sistem informasi
akuntansi, tinjauan umum sistem informasi akuntansi, dan setelah mempelajarinya
mahasiswa diharapkan mampu untuk:
1. Menjelaskan apa yang dimaksud dari sistem

2. Menjelaskan apa yang dimaksud dari sistem informasi akuntansi

3. Mengetahui prinsip dasar konseptual sistem informasi akuntansi

4. Maksud dan tujuan dari pengembangan sistem informasi akuntansi

5. Hal yang melatarbelakangi dalam mempelajari sistem informasi akuntansi

6. Karaktersitik dari sistem informasi akuntansi

7. Perbedaan antara komputer akuntansi dengan akuntansi komputer

8. Implementasi dari teknologi informasi dalam akuntansi

B. URAIAN MATERI 1. Prinsip Dasar Konseptual Sistem Informasi


Akuntansi
a. Defenisi Sisitem Informasi Akuntansi

Untuk mengambil suatu keputusan dalam suatu bisnis,perusahaan sangat


membutuhkan informasi akuntansi dan keuangan, yang dimana hal tersebut sangat
diperlukan oleh pihak manajemen, bahkan pihak-pihak eksternal diluar perusahaan,
contohnya yaitu kreditor, kantor pelayanan pajak, para calon investor, serta
masyarakat. Untuk itu maka sangat diperlukan sekali informasi keuangan yang
akurat, informative dan cepat, juga sistem yang membantu agar terciptanya informasi

Sistem Informasi Manajemen 248


Universitas Pamulang Akuntansi S1

keuangan yang baik pula untuk mengolah data-data menjadi sebuah laporan
keuangan.
Sebelum memahami berbagai macam rangkaian sistem, seperti program dan
Software yang diperlukan sebagai dasar informasi akuntansi, maka dari itu perlu
pemahaman mengenai sistem terlebih dahulu secara jelas, yaitu sebagai berikut
dibawah ini.
1) Pengertian sistem

a) Sistem merupakan suatu kumpulan bagian-bagian dari proses yang saling


berpengaruh, saling berkaitan, yang dirancang atau dibuatdengan suatu
bagan yang menyeluruh dan teratur.

b) Sebuah jaringan kerja yang saling berinteraksi secara bersama-sama, yang


dapat dikoordinasi guna mencapai suatu sasaran yang diharapkan bersama.

c) Sekumpulan elemen yang melekat atau menyatu dan dapat beroperasi


secara bersama-sama agar dapat menyelesaikan tujuan tertentu.

2) Elemen sistem

Sistem memiliki dasar susunan elemen yaknisebuah sistem, yaitu tujuan,


input (masukkan), perubahan, output (keluaran), pengendalian operasi dan
umpan balik. Pada dasarnya tidak semuaelemen yang selaras dimiliki oleh
sistem.
3) Jenis-jenis Sistem

a) Sistem lingkaran terbuka, yaitu suatu sistem yang tidak memiliki


pengendalian dalam mekanismenya juga umpan balik, sedikit sekali
perusahaan yang menggunakan sistem ini. Jika tidak adanya pengendalian
untuk menjaga keseimbangan, bisa saja perusahaan mengalami kehancuran.

b) Sistem lingkaran tertutup, yaitu dimana kebalikan dari sistem lingkaran


terbuka, sistem tersebut memiliki pengendalian pada mekanismenya
sehingga dapat melakukan berbagai penyesuaian pada masukan-nya (input)
serta melakukan pengendalian pada keluaran-nya (output).

4) Sifat Sistem
a) Sistem terbuka, yaitu dimana melalui arus sumberdaya suatu sistem tersebut
memiliki hubungan dengan lingkungannya.

b) Sistem tertutup, yaitu dimana tidak sama sekali terdapat hubungan antara
sistem dengan lingkungannya.

Sistem Informasi Manajemen 249


Universitas Pamulang Akuntansi S1

Pada sistem itu sendiri terbagi menjadi bagian-bagian (subsistem), subsistem


tersebut antara lain adalah sistem computerterdiri dari perangkat keras (hardware) dan
perangkat lunak (Software). Contoh bagian dari sistem komputer hardware yaitu
terdiri dari alat input, alat transformasi, alat output, dan simpanan luar.
Prosedur : merupakan suatu langkah dengan metode berurutan dan menjadi sebuah
pedoman dalam melakukan suatu jenis pekerjaan karena prosedur
dibuat untuk memudahkan dalam melakukan suatu kegiatan tertentu,
dimana akan melibatkan banyak atau beberapa divisi ataupun
perorangan dalam suatu pekerjaan.
Data : merupakan suatu fakta yang dikumpulkan berdasarkan pengamatan
suatu kejadian objek yang diteliti, yang nantinya menjadi bukti yang
valid dan hasil dari pengolahannya akan melahirkan suatu informasi.

Informasi : merupakan hasil daridata yang diolahdan nantinya akan digunakan


sebagai pertimbangan dalam pengambilan keputusan yang
dilakukan oleh suatu pihak tertentu, dimana informasi harus bersifat
jelas dan juga relevan.

b. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi

1) Sistem Informasi Akuntansi merupakan sebuah kegiatan penggolongan,


pengelompokkan, pencatatan serta pemrosesan suatu aktivitas bisnis perusahaan
pada sebuah laporan keuangan perusahaan guna membantu pihak manajemen
dan lainnya dalam memperoleh informasi yang akurat.

2) Sistem Informasi Akuntansi adalah bagian dari unsur suatu perusahaan atau
organisasi dimana kegiatannya meliputi pengumpulan, pengklasifikasian,
pengolahan, serta analisis suatu informasi keuangan untuk memudahkan pihak
internal maupun eksternal dalam mengambil suatu keputusan.

Bahkan akuntansi sudah dikenal sebagai bahasa bisnis atau seringkali


“language of business”, perusahaan di era ini sudah menggunakan suatu program
Software akuntansi guna mempermudah pekerjaan yang berhubungan dengan
keuangan, dimana akuntansi manual sudah hampir tidak lagi diterapkan oleh
perusahaan bahkan pada beberapa usaha mikro sekalipun sudah mempunyai Software
yang lebih memudahkan dalam pencatatan-pencatatan keuangan yang dilakukan.
Berikut ada beberapa definisi dan pengertian.
Sistem Informasi Akuntansi menurut para ahli pada bidang informasi dan
Akuntansi, yang pertama Wilkinson menyatakan bahwa sistem informasi akuntansi
merupakan “suatu kerangka pengkordinasian sumber data (data, meterials,
equipment, suppliers, personal, and funds) untuk mengkonversi input berupa data
ekonomik menjadi keluaran berupa informasi keuangan yang digunakan untuk
melaksanakan kegiatan suatu entitas dan menyediakan informasi akuntansi bagi
pihak-pihak yang berkepentingan”.Menurut Kieso (2005), sistem informasi akuntansi

Sistem Informasi Manajemen 250


Universitas Pamulang Akuntansi S1

adalah “sistem yang mengumpulkan dan memproses data transaksi serta menyajikan
informasi keuangan kepada pihak-pihak yang berkepentingan”. Sistem informasi
berkembang sepanjang waktu dan menjadi semakin kompleks seiring dengan
perkembangan organisasi. Organisasi saat ini sangat memerlukan sistem informasi
akuntansi untuk mendukung proses bisnis dan bersaing secara kompetitif.
Gelinas, Orams, dan Wiggins menyatakan bahwa sistem informasi akuntansi
(SIA) adalah “sebagai sub sistem khusus dari sistem informasi manajemen yang
tujuannya adalah menghimpun, memproses dan melaporkan informsi yang berkaitan
dengan transaksi keuangan”. Maka dari itu dapat Secara umum dapat disimpulkan
bahwa sistem informasi akuntansi merupakan suatu kerangka pengkordinasian
sumber daya (data, meterials, equipment, suppliers, personal, and funds) untuk
mengkonversi input berupa data ekonomik menjadi keluaran berupa informasi
keuangan yang digunakan untuk melaksanakan kegiatan suatu entitas dan
menyediakan informasi akuntansi bagi pihak-pihak yang berkepentingan.

c. Tujuan Pengembangan Sistem Informasi Akuntansi

James (2004) dan Marshall Romney Steinbart (2005) menyatakan bahwa


mempelajari sistem harus memiliki tujuan, sehingga tujuan pengembangan sistem
informasi akuntansi antara lain sebagai berikut:
1) Mendukung dan memperlancar kegiatan operasional sehari-hari, misalnya dalam
memproses setiap transaksi yang terjadi sehingga pemberian jasa/pelayanan
dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien.

2) Menyediakan informasi dan data yang akurat, relevan dan tepat waktu yang
diperlukan untuk mendukung proses pengambilan keputusan.

3) Mengumpulkan informasi yang dapat digunakan untuk membantu proses


pengambilan keputusan.

4) Data yang diperlukan tidak harus berlebihan, tetapi pengumpulannya


mengutamakan relevansi dan keandalan data.

5) Meningkatkan kualitas perusahaan dan meningkatkan akuntabilitas dalam


pengelolaan keuangan perusahaan.

6) Memastikan penerapan sistem dan prosedur dapat dilakukan secara bertanggung


jawab, terutama dalam pengelolaan transaksi yang berkaitan dengan keuangan.

7) Membantu kelancaran proses akuntansi yang memungkinkan laporan keuangan


yang disiapkan oleh perusahaan lebih auditable.

Sistem Informasi Manajemen 251


Universitas Pamulang Akuntansi S1

8) Memastikan terciptanya pengendalian dan meminimalisir kemungkinan


terjadinya berbagai kecurangan dalam pengelolaan keuangan rumah sakit.

d. Perbedaan antara akuntansi komputer dengan komputer akuntansi


No Akuntansi Komputer Komputer Akuntansi

1 Proses pencatatan dan pengolahan Proses pencatatan dan pengolahan data


data menggunakan menggunakan

Software yang belum Software yang sudah terintegrasi dalam


terintegrasi dalam ke satuan kesatuan dengan bahasa pemrograman.
dalam bahasa pemrograman
contoh membuat laporan Contoh: Visual Foxpeo, Visual
dengan Software M.S. Office
Basic, C++, Linux dan lain-lain
sehingga menghasilkan paket
Software

2 Pembuatan laporan hanya sebatas Pembuatan laporan lebih lengkap bisa


tertentu sehingga datadata tidak bisa di upgrade atau di konversi data lama
di upgrade langsung tidak dapat di dengan data yang baru
konversi data lama dengan data
yang baru

3 Proses pengolahan data untuk Proses pengolahan untuk memperoleh


memperoleh informasi informasi lebih cepat dan akurat,
membutuhkan waktu yang sangat karena perhitungan telah terotorisasi
lama dan tidak mencakup seluruh dalam program maupun Software
kegiatan karena perhitungan belum yang digunakan secara keseluruhan
terotorisasi komputer secara data yang telah input kedalam
keseluruhan komputer.

4 Perbaikan kesalahan harus Perbaikan kesalahan data dapat


diperbaiki dari awal penulisan dilakukan hanya pada bagian
dari transaksi ke transaksi penjurnalan saja
lainnya sampai kelaporan

Sistem Informasi Manajemen 252


Universitas Pamulang Akuntansi S1

5 Contoh aplikasi yang dipakai Contoh aplikasi yang dipakai


adalah M.S. Word, Excel, adalah MYOB Accounting,
Powerpoint DecEasy, Peactry, Value
Pluss,ERP, MRP dan Sistem
Akuntansi yang terintegrasi
lainnya.

e. Alasan Mempelajari SIA

Segala bentuk proses pembelajaran pada saat ini secara terusmenerus


mengalami perubahan dikarenakan kemajuan dan juga perkembangan teknologi yang
terjadi, karena banyak sekali sebuah temuantemuan baru yang bermunculan, dimana
kemudian membawa dampak positif maupun negatif. Beberapa alasan bahwa Sistem
Informasi Akuntansi baik dipelajarai antara lain adalah sebagai berikut:
1) Alasan umum :

a) Semua bentuk informasi yang ada pada bidang akuntansi digunakan untuk
proses pengambilan keputusan, maka dari itu Sistem Informasi Akuntansi
sangat penting demi keberhasilan suatu perusahaan atau organisasi dalam
jangka panjang.

b) Dalam akuntansi mempelajari Sistem Informasi Akuntansi (SIA) adalah hal


yang penting, guna untuk:

(1) Informasi dipakai guna untuk pengambilan keputusan

(2) Design, sifat, pemakaian dan penerapan Sistem Informasi Akuntansi


(SIA).

(3) Penyusunan laporan informasi keuangan

c) Sangat berguna untuk membuat perancangan, penggunaan dan penerapan bagi


sistem laporan keuangan, serta untuk menambah keterampilan dalam
membentuk atau membuat suatu sistem, sehingga ketika sudah memiliki
keahlian tersebut akan mampu melakukan hal seperti:
(1) Dapat dengan mudah melakukan aksesdan analisis suatu perusahaan
melalui sebuah laporan keuangan yang sudah ada.

(2) Dapat membantu membuat sebuah rancangan dan menyusun Sistem


Infomasi Akuntansi (SIA) dengan cara yang efektif dan efisien.

Sistem Informasi Manajemen 253


Universitas Pamulang Akuntansi S1

(3) Melakukan akses database guna kepentingan standarisasi pemeriksaan


(Audit).

(4) Dapat dengan mudah berkomunikasi dengan berbagai macam


teknologi yang ada pada saat ini.

d) SIA adalah suatu komponen yang paling penting digunakan pada setiap
langkah dalam pengembangan bisnis dengan membuat sebuah laporan dan
melakukan sebuah penilaian atas kinerja bisnis (corporate revaluation),
dapat membantu pihak internal seperti manajemen perusahaan dan
karyawan bahkan eksternal yaitu calon investor, kreditor, pihak lessing dan
masyarakat. Dengan adanya perkembangan dan kemajuan teknologi,
membuat SIA berperan dalam kemajuan suatu usaha atau bisnis.

e) Perlu diketahui Sistem Informasi Akuntansi (SIA) sangat penting dipelajari,


karena matakuliah tersebut dimana sangat melengkapi matakuliah sistem
yang lainnya.

2) Alasan khusus:

Dalam pengendalian asset yang dimiliki suatu perusahaan, maka


diperlukan data-data keuangan dan yang bukan guna menghasilkan informasi
yang jelas, baik dan akurat bagi pengambilan keputusan, seperti yang sudah
diketahui bahwa informasi sangat dibutuhkan oleh berbagai pihak dalam
pengambilan keputusan.
Ada 3 Fungsi SIA yang Penting dalam Organisasi:

1) Data yang dikumpulkan dan disimpan mengenai kegiatan-kegiatan yang


dilaksanakan suatu perusahaan dapat ditinjau ulang kembali apa yang sudah
terjadi oleh pihak manajemen, karyawan bahkan pihak ekstern yang
berkepentingan lainnya.

2) Dapat merubah suatu data menjadi sebuah informasi guna membantu pihak
manajemen dalam membuat suatu keputusan pada segala aktivitas.

3) Menjadi pengendalian guna melindungi asset perusahaan, dan memastikan


bahwa data suatu organisasi dapat dengan mudah tersedia jikalau dibutuhkan,
serta data tersebut akurat untuk digunakan.

Tujuan adanya SIA (Sistem Informasi Akuntansi):

Sistem Informasi Manajemen 254


Universitas Pamulang Akuntansi S1

1) Membantu segala bentuk kegiatan operasional sehari-harinya (transaction


processing system), pengguna dari SIA, dimana yang berhubungan dengan
transaction processing system.
a) Pihak dalam (Internal): guna keperluan dalam suatu organisasi atau
perusahaan seperti pihak manager dan pegawai perusahaan.

b) Pihak luar(Eksternal): guna membantu untuk pihak yang beradadiluar


perusahaan contohnya Supplier yang ingin melakukan pembelian dan
pembayaran dengan menggunakan cek, para pegawai untuk laporan salary,
para konsumen yang membutuhkan riwayat bukti dan penagihan, serta bank
untuk melakukan transaksi penyimpanan atau pembayaran uang
perusahaan.

2) Membantu dalam proses pengambilan keputusan oleh para pihak internal.


Contohnya keputusan dalam pembuatan atau pembelian produk sendiri.

3) Agar dapat menunaikan kewajiban yang berhubungan mengenai tanggung jawab


yang dimiliki perusahaan. Contohnya yaitu dapat memenuhi pembayaran pajak,
membuat dan menyusun laporan keuangan untuk perusahaan go public.

Berbagai hal yang harus diperhatikan dalam memahami SIA:

1) Bagaimana basis aturan merangkai sistem dalam sebuah organisasi atau entitas,
yang dimana berkaitan dengan kegiatan dalam entitas guna melindungi berbagai
aset perusahaan.

2) Bagaimana cara mengkaitkan data yang telah dikumpulkan dengan segala


kegiatan perusahaan dalam komputeriasi akuntansi.

3) Bagaimana informasi dan data disalurkan dari berbagai macam kegiatan


perusahaan atau organisasi, sehingga dapat melahirkan informasi keuangan
akuntansi guna untuk pengambilan keputusan.

4) Bagaimana pemeriksaan (audit) informasi dilakukan dari perangkat lunak


akuntansi yang sudah ada, maupun pada perangkat lunak yang telah programmer
rancang.

2. Karakteristik pada Sistem Informasi Akuntansi (SIA)


Agar penyajian informasi dari hasil Sistem Informasi Akuntansi terjamin akurat,
benar dan tepat waktu, maka harus dikendalikan oleh berbagai karakteristik dalam
pembuatan sistem informasi akuntansi tersebut. Agar tujuan dasar pelaksanaan sistem
sesuai dengan maksud dan tujuannya yakni sekumpulan komponen yang saling

Sistem Informasi Manajemen 255


Universitas Pamulang Akuntansi S1

berkorelasi agar mencapai suatu tujuan yang akan dicapai. Misalnya yaitu komputeriasi
pada penggajian dan pengupahan, dan komputerisasi pada sebuah sistem penjualan.

KARAKTERISTIK SISTEM

boundary
Input Proses Output

Gambar 1. Karakteristik Sistem

a. Berbagai Karakteristik pada sistem

1) Berbagai macam komponen (Components)

2) Batasan pada Sistem (Boundary)

3) Penyalur (Interface)

4) Masukan ( Input )
5) Transformasi atau proses (Process)

6) Keluaran (Output)

7) Tujuan dan sasaran (Goal)

8) Lingkungan yang berada di Luar Sistem (Environment)

b. Perbedaan Sistem Informasi Akuntansi (SIA) dengan subsistem lainnya berdasarkan


karakteristik

Sistem Informasi Manajemen 256


Universitas Pamulang Akuntansi S1

1) Sistem Informasi Akuntansi hanya menjalankanpekerjaan


yang diperlukan

2) Memberikan sebuah informasi pemecahan minimal

3) Berlandaskan pada aturan-aturan yang standar

4) Menghandle data secara jelas dan rinci

5) Fokus dengan peristiwa di masa lalu (historical)

3. Teknologi Informasi dan Akuntansi


a. Penerapan Teknologi Informasi Dalam Akuntansi

Kemajuan teknologi pada era ini sangat memberi kemudahan dalam segala
kegiatan perusahaan dan bisnis dikarenakan teknologi pada saat ini, dimana segala
sesuatunya sistem informasi pada perusahaan atau organisasi menggunakan
perangkat komputer, teknologi informasi sangat membantu khususnya memenuhi
informasi dalam sebuah usaha dengan baik, efektif dan juga efisien, karena semakin
berjalannya waktu dimana teknologi semakin berkembang dibarengi dengan
perkembangan SDM yang ada. Selain itu, perkembangannya tidak hanya
mempengaruhi dunia usaha, antara lain sangat mempengaruhi berbagai bidang
lainnya, misalnya seperti pendidikan, kesehatan, pemerintah, dan sebagainya.
Kemajuan TI juga sangat berpengaruh sistem informasi akuntansi (SIA) dalam suatu
perusahaan pada zaman sekarang ini. Banyak impact yang datang secara riil antara
lain yaitu cara proses data memiliki kemajuan dimana yang sebelumnya diproses
secara manual, kini menjadi sangat mudah dengan adanya sistem komputer. Di
lainhal, internal control meningkatnya volume kualitas yang ada dalam sistem
informasi akuntansi (SIA), ditambah pula juga mempengaruhi peningkatan kuantitas
dan kualitas informasi yang dihasilkan dalam penyusunan laporan keuangan.
Perkembangan SIA yang dimana sistemnya dijalakan dengan komputer dalam
pembuatan laporan keuangan akan mempengaruhi proses pemeriksaan (audit). Proses
akuntansi yang berubah nyatanya akan mempengaruhi proses audit,dikarenakan
proses audit adalah praktik yang menggunakan objeknya berupa laporan keuangan.
Maka dari itu perkembangan pada TI bias mempengaruhi perkembagan pada proses
audit. Perkembangan perangkat lunak yang digunakan audit memfasilitasi
pendekatan audit dengan penggunaan komputer. Yang hal layak ketahui dimana
profesi Akuntan sangat membutuhkan penggunaan computer guna pemrosesan data
dalam pekerjaannya, otomatis sangat berhubungan sekali dengan teknologi
informasi.Akuntan yang memiliki keahlian dan pengetahuan lebih tentang Sistem
Informasi Akuntansi dapat memanfaatkan peluang yang ada ini. Sebaliknya, jika
seorang akuntan tidak memiliki pengetahuan dan keahlian yang cukup tentang SIA
dan audit yang sudah dijalankan oleh program komputer maka posisinya akan
tergeser karena tersisih dengan kemudahan dalam berteknologi.
Kemajuan teknologi informasi yang berkembang pesat membuat suatu
perubahan yang begitu signifikan pada akuntansidan keuangan. Dimana ada tiga

Sistem Informasi Manajemen 257


Universitas Pamulang Akuntansi S1

babak dalam perkembangan akuntansi akibat dari kemajuan teknologi, yaitu pertama
adalah era bercocok tanam, kedua era industri, dan ketiga era informasi. Alvin Toffler
menyatakan dalam buku The Third Wave (1992). Bidang akuntansi yang dipengaruhi
oleh perkembangan teknologi informasi salah satunya yaitu SIA.
Sebenarnya siklus akuntansi dengan menggunakan komputer sama dengan
penggunaan manual, maksudnya output yang dihasilkan sama saja yaitu suatu laporan
keuangan yang tidak mungkin ada yang dihapus ataupun ditambahkan, akan tetapi
sistem komputer hanya akan memberi kemudahan pada suatu kegiatan atau
aktivitasnya. Elliot, Jacobson dan Gani (1999) menyatakan bahwa “model akuntasi
berasas pada biaya historis (masa lalu) tidak cukup untuk memberikan informasi yang
dibutuhkan oleh perusahaan pada era teknologi informasi saat ini”. Pada era saat ini
segala bentuk perubahan dari mulai sumberdaya, mengukur aktiva tetap tak berwujud,
proses pada realtime mengukur tingkat perubahan proses, secara eksternal berfokus
pada nilai pelanggan, dan memungkinkan network. Proses audit juga bisa dipengaruhi
dengan adanya perubahan proses akuntansi, seperti yang diketahui objek praktek
audit yaitu laporan keuangan. Praktik audit eksternal yaituagar memberikan hasil
opini kewajaran dalam penyajian pelaporan keuangan.Berdasarkan penjelasan di atas
maka, kita dapat menyimpulkan bahwa manfaat IT dalam Akuntansi untuk berbagai
organisasi adalah :
1) Memudahkan dalam menyelesaikan pekerjaan (makes job easier)

2) Bergunadalam pengolahan data transaksi ekonomi perusahan menjadi bentuk


laporan keuangan yang sedari awal diinput oleh user secara otomatis
menggunakan computer.

3) Meningkatkan produksi (Increase productivity)

4) Menjadi semakin efektif secara terus-menerus (enchance effectiveness)

5) Menjadikan kinerja menjadi maju (improve job performance)

b. Dampak dari Teknologi Informasi (TI) terhadap Akuntansi

Secara nasional sampai dengan internasional segala jenis usaha mikro maupun
makro sangat dipengaruhi oleh Kemajuan TI saat ini, dimana untuk menghasilkan
laporan keuangan yang menyangkut Sistem Informasi Akuntansi (SIA) yaitu
menggunakan sistem berbasis komputer, jadi sangat terbukti sekali bahwa
perkembagan TI membantu praktik akuntansi bahkan mempengaruhi perkembanga
ilmu akuntansi.
Marshall Romney B. dan Steinbart John Paul Steinbart (2005) menyatakan
bahwa “penerapan SIA secara aplikatif, terdapat tiga pendekatan auditing pada audit
komputer, yaitu audit sekitar komputer (auditing around the computer), audit melalui
komputer (auditing through the computer), dan audit berbantuan komputer (auditing
with computer)”. Audit sekitar komputermerupakan pemeriksaan terhadap
pengurusan sistem informasi berbasis komputer tanpa memakai kemampuan pada
peralatan itu sendiri, proses yang dilakukan komputer akan dianggap benar, dan
segala yang ada didalam komputer akan dianggap kotak hitam (black box) sehingga
pemeriksaan haya pada ruang lingkup box saja.Maka pendekatan akan fokus pada

Sistem Informasi Manajemen 258


Universitas Pamulang Akuntansi S1

masukan (input) dan keluaran (output). Seandainya hasil dari output akan terbukti
benar dari serangkaian input yang telah diproses, maka kegiatan dari proses tersebut
akan diakui kebenarannya.
Salah satu bidang akuntansi yang sangat dipengaruhi oleh perkembangan TI
adalah SIA, karena pada dasarnya siklus akuntansi dalam SIA berbasis komputer
sama dengan SIA berbasis manual, artinya kegiatankegiatan yang perlu dilakukan
untuk menghasilkan laporan keuangan tidak ditambahkan atau dihapus. SIA berbasis
komputer hanya mengubah karakter aktivitas. Model akuntansi berbasis biaya historis
tidak cukup untuk menyediakan informasi yang dibutuhkan perusahaan di era
teknologi informasi (Elliot dan Jacobson, Gani, 1999). Model akuntansi di era
teknologi informasi mengharuskan model akuntansi dapat mengukur tingkat
perubahan sumber daya, mengukur tingkat perubahan proses, mengukur aset tetap
tidak berwujud, fokus eksternal pada nilai pelanggan, mengukur proses secara real
time dan memungkinkan jaringan. Perubahan proses akuntansi akan mempengaruhi
proses auditing karena auditing merupakan bidang praktik yang menggunakan
laporan keuangan (produk akuntansi) sebagai objeknya. Tujuan dari praktik audit
adalah untuk memberikan opini atas kewajaran penyajian laporan keuangan yang
dihasilkan oleh SIA. Berdasarkan penjelasan di atas, kita dapat menyimpulkan bahwa
manfaat TI dalam akuntansi untuk berbagai organisasi adalah: 1) Menjadikan
pekerjaan lebih mudah (makes job easier)
2) Bermanfaat (usefull) untuk mengolah data transaksi ekonomi perusahan yang
telah diimput oleh pemakai (user) dari otomatisasi pemrosesan komputer
menjadi laporan keuangan perusahan

3) Menambah produktifitas (Increase productivity)

4) Mempertinggi efektifitas (enchance effectiveness)

c. Informasi Akuntansi Penting Bagi Organisasi Perusahaan

Mengingat tingginya peran informasi bagi organisasi, organisasi menjadi


sangat bergantung pada sistem informasi (SIA) dan memperlakukan informasi
sebagai sumber daya yang sangat berharga untuk menghindari risiko, sehingga ikut
serta dalam menentukan apakah suatu organisasi dapat terus beroperasi atau tidak.
Dalam lingkungan yang sangat kompetitif saat ini, SIA dan sistem informasi
lainnya harus menghasilkan lebih banyak informasi (informasi akuntansi dan non
akuntansi). Informasi akuntansi yang dibuat saat ini bukan hanya laporan laba/rugi
seperti yang dibuat di era agraris dan industri. Semua Informasi yang dihasilkan oleh
sistem informasi saat ini juga harus mendukung produktivitas, efisiensi dan kontrol
yang lebih besar yang merupakan hal penting dalam persaingan.
Bisnis yang menggunakan informasi secara efektif dapat memperoleh manfaat
darinya, termasuk kemampuan untuk melakukan sesuatu lebih cepat, lebih tepat
(efektif) dan lebih murah (efisien) daripada pesaingnya. Karena informasi akuntansi
yang dihasilkan oleh SIA harus menjangkau kepentingan manajemen di berbagai
tingkatan maka SIA harus mencangkup didalamnya SIA keuangan dan SIA
manajemen. Financial SIA membuat informasi akuntansi keuangan untuk tujuan
utama pihak dari luar perusahaan sedangkan management SIA membuat informasi

Sistem Informasi Manajemen 259


Universitas Pamulang Akuntansi S1

akuntansi manajemen yang tujuan utamanya adalah untuk kebutuhan pihak di dalam
perusahaan.
Informasi akuntansi yang dihasilkan oleh SIA keuangan dan SIA manajemen
bila dibandingkan keduanya harus terkait dan konsisten satu sama lain. Informasi
akuntansi keuangan yang dihasilkan oleh SIA keuangan karena dipakai oleh pihak
eksternal yang bervariasi maka SIA keuangan dan informasi akuntansi keuangan yang
dihasilkannya harus dibuat dalam format yang dapat diterima secara umum yang
ditentukan oleh IAI dalam bentuk PSAK (Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan),
sedangkan informasi akuntansi manajemen yang dihasilkan oleh SIA dipakai untuk
kepentingan manajemen atau internal perusahaan dan disesuaikan dengan kebutuhan
manajemen organisasi perusahaan tersebut. Informasi akuntansi dikelompokan
menjadi tiga kelompok jika dilihat dari isinya yaitu :
1) Scorekeeping, berisi informasi yang menggambarkan aktivitas masa lalu yang
disajikan dalam bentuk laporan keuangan seperti neraca dan rugi laba.

2) Attention direction, berisi informasi yang dapat menarik minat para pemakai
informasi seperti laporan varian yang menggambarkan penyimpangan kinerja
dari yang seharusnya.

3) Pengambilan keputusan, berisi informasi yang berkaitan dengan masa depan


seperti forecasting yang meliputi rencana tahunan, rencana stratejik, dan
alternatif keputusan.

PERTEMUAN 5 DATABASE MANAGEMENT SYSTEM

A. CAPAIAN PEMBELAJARAN

Pada Pertemuan 5 ini akan di jelaskan mengenai Database Management System, dan
anda harus mampu ;
1. Menjelaskan pengertian sistem database

2. Menjelaskan pengertian sistem manajemen database

3. Menjelaskan fungsi dan komponendatabase

4. Menjelaskan system cara kerja sistem databaser elasional

5. Menggunakan bahasa query untuk memperoleh informasi dari database relasional

Sistem Informasi Manajemen 260


Universitas Pamulang Akuntansi S1

B. URAIAN MATERI

1. Sistem database
Data yang dimiliki perusahaan termasuk aset paling berharga. Oleh karena
itu, penyimpanan dan pengelolaan data yang efektif merupakan fungsi penting bagi
sebuah sistem informasi akuntansi. Sebagaimana di jelaskan pertemuan
sebelumnya bahwa sebagian besar organisasi sekarang menggunakan system
database (database, system manajemen database, perangkat keras, dan personil)
untuk mengorganisasilan dan pengelolaan data informasi tentang aktivitas
perusahaan.
Pada pertemuan ke 5 dijelaskan lebih mendalam system manajemen
database, yaitu Software yang memanipulasi dan mengakses database. Kemudian
juga akan di jelaskan struktur dan mekanisme sebuah database relasional, serta
akan ditunjukan pula bagaimana mudahnya pemakai memanggil data dari sebuah
database relasional

2. Fungsi Data danSIA


Data berfungsi untuk mengidentifikasikan semua aktivitas dan kekayaan
suatu perusahaan, oleh karena itu data berperan sangat sentral dalam semua
perusahaan. Fungsi SIA adalah untuk memastikan efektivitas dan efisiensi
pengelolaan data.

3. Sistem File dan Sistem Database


Pada sistem file penyimpanan data tersimpan dalam file-file khusus, terpisah
satu sama lain. Data tidak dapat diupdate (diperbarui) secara bersamaan karena
setiap file hanya dapat diakses dari sistem aplikasi tertentu.
Dalam sistem database, data disimpan dalam bentuk file, kemudian file
tersebut disimpan pada suatu tempat yang disebut database. Data di setiap file
dapat ditautkan ke data di file lainnya. Pembaruan data hanya dilakukan pada file
yang ada di database.

Sistem Informasi Manajemen 261


Universitas Pamulang Akuntansi S1

Sistem File dan Sistem Data Base

Pendekatan File Pendekatan Data Base

Item A Item D

Gambar 5.1 Sistem File dan Sistem Database

4. Database Management System (DBMS)


DBMS merupakan sistem untuk mengelola database, dan juga sebagai
nterface atau menghubungkan antara database dan sistem aplikasi (lihat gambar).
Orang yang bertanggung jawab untuk sistem database disebut dengan database
administrator (DBA).

Sistem Informasi Manajemen 262


Universitas Pamulang Akuntansi S1

Terdapat dua bagian dalam perancangan database, yaitu logical view dan
physical view. Logical view merupakan perancangan tentang cara menyajikan data
dalam sebuah laporan. Physical view merupakan perancangan tentang cara
penyimpan data pada media penyimpanan.

Gambar 5.2. Ilustrasi Logical View vs Physical View

LogicalView LogicalView

Sistem Informasi Manajemen 263


Universitas Pamulang Akuntansi S1

Gambar 5.3. Fungsi DBMS pada Sistem Database

5. Skema Sistem Database


Skema adalah deskripsi umum dari struktur database. Ada tiga tingkat
skema struktur database,yaitu:
a. Tingkat konseptual,yaitu digunakan untuk menguraikan manajemen data agar
sesuai dengan skema level eksternal.

b. Tingkat eksternal,yaitu digunakan untuk menggambarkan konsep pelaporan.

c. Tingkat internal, digunakan untuk menjelaskan konsep perancangan


data dan program agar sesuai dengan skema tingkat konseptual .

Sub SkemaUserX Sub Skema UserY Sub Skema UserZ

Skema Tingkat Eksternal (Pelaporan Informasi)

Skema Tingkat Konseptual (Skenario Konsep)

Pemetaan Skema Tingkat Konseptual ke Deskripsi Skema Tingkat internal

Skema Tingkat Internal (Penataan Data)

Record Persediaan Nomor Item, Deskripsi harga Peroleh

Record Persediaan Nomor Customer, Nama Customer, Alamat Custome

Gambar 5.4. Ilustrasi Skema Database

Sistem Informasi Manajemen 264


Universitas Pamulang Akuntansi S1

6. Kamus Data (Data Dictionary)


Kamus data merupakan file yang memuat informasi mengenai struktur dan
isi database. Fungsi utama data dictionary/ kamus data untuk mempermudah
pemahaman dan pengetahuan tentang konsep dan isi database secara dasar. Jika
dibandingkan dengan sebuah buku, sama dengan indeks atau daftar isi.

7. Bahasa Database
Terdapat tiga fungsi dasar operasi data pada sistem database, yaitu:

a. Membuat (creating)

b. Merubah (changing)

c. Menanyakan(querying)

Perintah-perintah yang dipergunakan untuk melaksanakan tiga fungsi dasar


database disebut bahasa database dan terdiri dari: a. Data definition language
(DDL)

Data definition language (DDL) dipergunakan untuk membentuk data dictionary,


mendeskripsikan data, dan mendeskripsikan format pelaporan (logical view).
b. Data manipulation language(DML)

Data manipulation language (DML) dipergunakan untuk memelihara data, termasuk


memperbarui, memasukkan, dan menghapus bagian dari database.
c. Data query language(DQL).

Data Query Language (DQL) dipergunakan untuk pengambilan data, klasifikasi data,
dan pelaporan. Ada dua macam DQL, yaitu:
1) Structured queryl anguage(SQL) atautext-based query language, merupakan
query yang dilaksanakan dengan perintah/bahasa standar. Contoh SQL:
SELECT, FROM, WHERE, ORDER BY, GROUPBY.
2) Query by example (QBE) atau graphical query language,

merupakan query yang dilaksanakan dengan contoh tabel yang akan


dihasilkan dariquery.
Note : Kemungkinan DBMS juga dilengkapi dengan report writer, yaitu
bahasa yang dipergunakan untuk mempermudah penyusunan laporan.
Operasi dasar query terbagi menjadi tiga jenis, yaitu:

1) PROJECT: Buat tabel baru dengan memilih baris tertentu dari tabel asli.

Sistem Informasi Manajemen 265


Universitas Pamulang Akuntansi S1

2) RESTRICT: Buat tabel baru dengan memilih baris tertentu dari tabel asli yang
memenuhi kondisi tertentu.

3) JOIN: Buat tabel baru dengan memilih kolom dan baris tertentu dari dua tabel
atau lebih. Operasi JOIN seringnya dipergunakan ketika data dalam suatu file
terlalu kecil sehingga dapat memenuhi kebutuhan informasi pemakai sistem.

8. Fungsi – fungsi dalam DBMS


a. Data administrator (DA), DA bertanggung jawab dalam penentuan data- data
yang harus ada untuk memenuhi kebutuhan informasi pemakai sistem.

b. Database administrator (DBA), bertanggung jawab dalam bagian


pengorganisasian, kontrol, dan pengerjaan database, sehingga sistem database
dapat bekerja dengan efektif danefisien.

c. Application Programmers, merupakan perancang program aplikasi


untuk mengoperasikan sistemdatabase.

9. Jenis Database
a. Relational database.

Merupakan sistem database dengan manajemen data berbasis tabel.

b. Object-orienteddatabase.
Merupakan sistem database dengan manajemen data berbasis object. Object
yaitu merupakan data bagian dari program, pada data tersebut ada petunjuk
tentang tata cara pemeliharaan data. Encapsulation merupakan object
kombinasi dari data dan instruksi.

Sistem Informasi Manajemen 266


Universitas Pamulang Akuntansi S1

Gambar 5.5. Ilustrasi OODB

Untuk mengoptimalkan sistem database, diperbolehkan mengkombinasikan


relational dan object-oriented data model. Hasil penggabungan disebut dengan
object-oriented relational DBMS (ORDBMS).
Kesimpulan :

Siklus pengolahan data terdiri dari empat kegiatan utama, yaitu kegiatan
pemasukan data, kegiatan pengolahan data, kegiatan penyimpanan data dan
kegiatan keluaran informasi.
Kegiatan input data adalah kegiatan yang penting, maka dari itu harus
dikerjakan dengan hati-hati, karena jika input yang masuk ke dalam proses salah
akan menghasilkan output yang salah. Kegiatan input data dapat dikerjakan dengan
menggunakan berbagai alat atau media input. Penyimpanan data juga

Sistem Informasi Manajemen 267


Universitas Pamulang Akuntansi S1

membutuhkan pengerjaan dan pengendalian khusus. Ada dua pendekatan dalam


pengolahan file data, yaitu pendekatan orientasi file dan pendekatan database. Dari
kedua pendekatan tersebut, pendekatan database memiliki kelebihan dibandingkan
dengan pendekatan file.

C. LATIHAN SOAL

1. Deskripsikan pengertian sistem database serta keunggulannya dibandingkan dengan


sistem file.

2. Deskripsikan pengertian dari logical view dan phisical view.

3. Apa yang dimaksud dengan skema (schema) database serta sebutkan dan jelaskan
tingkatannya?

D. DAFTAR PUSTAKA
Anastasia Diana dan Lilis Setiawati (2011), Sistem Informasi Akutansi, Andi Yogyakarta.
Bodnar George H. and William S. Hopwood (2004), Sistem Informasi Akuntansi, 9th ed Andi
Yogyakarta.
Hall. A, James (2004), Accounting Information System, 4th ed., South Western Publising Co.
Krismiaji (2015), Sistem Informasi Akutansi, Edisi Keempat, Upp STIM YKPN, Yogyakarta..
Marshall Romney B. dan Steinbart John Paul Steinbart
(2005) Accounting Information System, 9th ed Salemba Empat Jakarta.
TM Books (2017), Sistem Informasi Akutansi “ Esesiensi & Aplikasi”, Andi Yogyakarta.

PERTEMUAN 3

PENGANTAR E-BUSINESS

A. CAPAIAN PEMBELAJARAN

Dalam pembahasan materi 3 dijelaskan tentang E-Business,


diharapkan sesudah mempelajari mahasiswa mampu ; 1. Menyebutkan
manfaat E-Bussines

2. Mengidentifikasi berkembangnya E-Bussines

3. Membedakan e-commerce dan e-business

4. Menggambarkan proses E-Bussines

Sistem Informasi Manajemen 268


Universitas Pamulang Akuntansi S1

B. URAIAN MATERI 1. Pendahuluan

Pergerakan dan berkembangan jaringan komunikasi saat ini


menjadikan perubahan karakteristik pengusaha, yang dinamakan
“information age”. Komputer dan handphone merupakan alat yang
sering digunakan dalam praktek melakukan kegiatan ini. Seiring
perjalanannya teknologi informasi membuat perubahan yang besar
dan pengusaha diharuskan lebih kreatif dan inovatif. Para pelaku
usaha memperluas usahanya melalui penanaman modal dibidang
teknologi informasi serta jaringan komunikasi, penanaman modal ini
sering kali lebih besar dari pada dibidang industri. Penggunaan
jaringan komunikasi telah merambah cepat di kalangan remaja
sampai orang tua, begitupun dipara pelaku usaha. Jaringan yang
tercipta dan dikelola secara luas dalam banyak penggunaan dan
terkoneksi yang disebut internet merupakan bukti dari telah majunya
sistem informasi dan jaringan, sehingga membuat perubahan dalam
dunia bisnis. Para pengguna internet dari seluruh negara dapat saling
terkoneksi dan saling melihat negara lain cukup dengan melalui
handphone atau komputer dengan adanya koneksi jarngan internet.
Hal ini tentunya membuat perbahan kebisaan terutama dalam hal
bisnis.
Jaringan internet mampu merubah pola bisnis dan meciptakan
bisnis online atau e-business dan menjadi online yang menghasilakan
keuntungan atau e-commerce. Praktek bisnis online ini menciptakan
banyak pendapatan karenanya perusahaan bisa membuat lebih dari
satu rangkaian usaha online yang luas dan tidak terkendala oleh
tempat. Bisnis ini menyangkut kegiatan jual beli perusaahaan,
berbagi berita antara konsumen dengan penjual sampai terjalin
konektifitas diberbagai kepentingan dari awal mencari barang yang
ingin dibeli sampai transaksi pembelia terjadi. Kegiatan bisnis online
sudah memberikan lebih banyak kemudahan pada konsumen dan
pelaku usaha.
Penggunaan internet baik e-business maupun e-website
dinegara Indonesia saat ini sudah menjamur. Ini dikarenakan
fasilitasnya telah memenuhi syarat umum dalam menjangkau
koneksi jaringan internet. Bahkan Sumber daya manusia dituntut
menjadi ahli dibidang teknologi informasi (IT) melalui pendidikan
dan pelatihan.
Teknologi informasi berkembang pesat di beberapa tahun
kebelakang dan sudah memberikan dampak perubahan diberbagai
bidang kehidupan, khususnya dunia bisnis. Masa total quality telah
berlalu serta reengineering, sekarang waktunya masa elekronik
dengan hadirnya sebutan baru yakni: eeconomy, elekrtonik bisnis, e-
government, E-learning, E-commerce, serta lain sebagainya yang
menggunakan sebutan ini. konsep ini menjadikan peraharuan bisnis
yaitu bisnis online atau online shop ini tentunya, berpengaruh besar

Sistem Informasi Manajemen 269


Universitas Pamulang Akuntansi S1

terhadap kegiatan usaha yang dijalankan seperti penyesuaian pangsa


pasar, perubahan organisasi dan perubahan fungsi dari organisasinya.

2. Teori e-Business

a. Telaah Teori e–Business

Merupakan bagian dari cara perusahaan dalam


meningkatkan kemampuannya untuk bekeraja secara efektif dan
efisien serta mampu bersaing dalam dunia bisnis yang lebih luas
melalui pemanfaatan koneksi jaringan internet yang disebut e-
business. Ini merupakan sistem yang dipakai oleh perusahaan-
perusahaan manufaktur dan jasa yang berfungsi sebagai
mempermudah cara kerja bagian operasional, produksi serta
distribusi diperusahaan terkait. Dalam penggunaannya, e-business
diartikan sebagai sarana untuk terhubung dengan pembeli, sesama
pengusaha maupun hubungan dengan supplier, karenanya
membuat peningkatan terhadap bisnis menjadi sangat bermanfaat
untuk mendukung ini berikut beberapa pernyataan mengenai e-
business diantaranya:
1) E-Commerce plus (EC+) diartikan oleh IBM sebagai
serangkaian kegiatan untuk menjadikan penggunaan
teknologi jaringan komunikasi atau internet sebagai sarana
pendukung operasi usaha.

2) E-business menjadi serangkaian kegiatan didalam operasi


perusaahaan yang tersystem untuk mendapatkan hasil kerja
yang optimal, ini menurut kalakota.

3) Huff dkk, dalam bukunya yang terbit tahun 2000, menuliskan


ruang lingkup elektronik komersil yaitu, semua aktifitas
kegiatan yang dilakukan dengan sarana jaringan internet
untuk kepentingan diantara perusahaan-perusahaan dengan
konsumennya.

4) Melalui Essentials Management sistem informasi: teknologi


dalam perusahaan jaringan pembantu tahun 2001
memberikan penjelasaan tentang bisnis elektronik bagi
konsumen bahwa elektronik komersil adalah sarana saling
bertukar informasi, mengkoordinasikan, serta pengaturan
organisasi. Pernyataan ini dikemukakan oleh Jane dan
Kenneth Laud.

Sistem Informasi Manajemen 270


Universitas Pamulang Akuntansi S1

b. Klasifikasi e-Business

Selanjutnya bisnis elekronik menurut Turban (2000) dapat


dikelompokkan sebagai berikut:
1) Bisnis untuk Bisnis: termasuk kegiatan dalam sistestem
organisasi dan transaksi pasar elektronik (electronic market
transactions) antar organisasi. Tipe-tipe IOS antara lain
berupa EDI, extranets, electronic funds transfer, electronic
forms, integrated messaging, shared databases, dan supply
chain management. Hingga saat ini tipe B2B adalah yang
paling dominan dalam praktek e-business.

2) Bisnis untuk Konsumen: adalah kegitan jual beli eceran.


Seperti yang ditulis disitus amazon, bernesandnoble,
elexmedia.

a) Bisnis untuk bisnis untuk konsumen, Memberikan


produk maupun jasa kepada pelanggan dengan cara
merawat pembeli seperti merawat karyawan sendiri,
yaitu produk maupun jasa yang diberikan sesua dengan
yang diharapkan pembeli. Cotonhnya, qantas’ Pan
Pasific menyediakan jasa traveling yaitu tiket pesawat
dan kamar hotel bagi teman bisnis yang menjual jasa
kepada pelanggan. Bisnis untuk konsumen juga
mempunyai sebutan who lesaler to retail to custumer.

b) Konsumen untuk Konsumen yaitu, konsumen


melakukan jual beli dengan konsumen lainnya. Seperti
mengiklankan jasa, produk, keahlian serta
pengetahuannya.

c) Konsumen untuk bisnisyaitu, seseorang yang


melakukan penjualan produk atau jasanya kepada
perusahaan dan perorangan.

d) Bukan bisnis elektronik komersil yaitu, lembaga


organisasi bukan untuk mendapat keuntungan seperti,
organisasi keagamaan, lembaga pendidikan, lembaga
sosial, serta instansi pemerintah. Pada umumnya

Sistem Informasi Manajemen 271


Universitas Pamulang Akuntansi S1

lembaga bukan bisnis mengaggunakan berbagai model


E-commerce dalam meningkatkan operasi serta layanan
pelanggan. Dalam Elektronik non bisnis merangkap
seluruh kegiatan dalam organiasasi yang dilakukan
lewat online, kegiatan ini berbagai macam dari jual beli
peroduk perusahaan sampai pelatihan karyawan.

3) Peer-to-peer application (hubungan sesama aplikasi), yaitu


teknologi yang digunakan dalam konsumen untuk konsumen
(C2C) dan B2C. Teknologi ini mendorong jaringan komputer
untuk membagi data dan prosesnya dengan komputer lain
secara langsung. Sebagai contoh , di dalam aplikasi C2C,
orang dapat bertukar musik, video, Software dan bentuk
barang digital secara elektronik.

4) Mobile commerce (ponsel komersil), yaitu kegiatan yang


melakukan kegiatan penuh atau sebagian di dalam
lingkungan nirkabel (Wireless). Sebagai contoh, beberapa
orang yang diperlengkapi dengan cell phones, orang dapat
melakukan order buku dari amazon.com atau halhal yang
berhubungan dengan perbankan. Banyak aplikasi m-
commerce terdiri dari perangkat bergerak berbasis internet
(Internet-enabled mobile devices).

5) Intra business e-commerce, yaitu berbagai aktifitas dalam


lembaga : diantara beberapa unit dan individu dalam
organisasi meliputi pertukaran barang, jasa, atau informasi.
Kegiatan dapat meliputi dari menjual produk perusahaan
kepada karyawan hingga pelatihan online serta mendukung
untuk melakukan rancangan produk. Intra business e-
commerce selalu dilaksanakan melalui web perusahaan pada
umunya.

6) Business-to-employees (Bisnis untuk karyawan) yaitu


bagian dalam intra bisnis disatu lembaga pengiriman produk,
jasa, serta informasi kepada karyawannya sendiri.

Sistem Informasi Manajemen 272


Universitas Pamulang Akuntansi S1

7) Komersil kolaboratif, yaitu saat, individu dan kelompok


melakukan kolaborasi atau kerjasama, mereka akan tumuh
menjadi kolaboratif komersil. Seperti teman bisnis dalam
satu lokasi yang berbeda bisa membuat rancangan produk
bersamaan, dengan memakai screen sharing dan mereka
bekerjasama memperkirakan banyaknya permintaan dari
produk tersebut.

8) Non bisnis e-commerce, pertambahan banyaknya dari


institusi pendidikan, kelompok non keuntungan, kelompok
sosial, serta agen pemerintah yang menggunakan e-
commerce yang mementingkan alur kegiatan operasi dan
service pada pelanggan.

c. Jenis dalam bisnis elektronik

Tabel 3.1 Jenis Bisnis


Jenis bisnis elektronik Ciri khas

Bisnis untuk konsumen Organisasi-perorangan


Materi berupa uang
Pertukaran jarang dilakukan
Lingkup lebih kecil
Bisnis untuk bisnis Antar kelompok
Bisnis untuk pemerintah Jumlah uang yang banyak
Bisnis untuk pendidikan Kaitan dengan bisnis yang berkepanjangn
Berupa pinjaman
Rumit

1) B2C (Bisnis untuk konsumen)

Mengenai B2C, pembeli secara lansung memakai


jaringan internet, umumnya web dalam melakukan kegiatan
pencarian, pembelian serta membayar. Selain internet
melakukan pembelian juga bisa melalui telpon. Sebelum
internet pembelian lewat telpon sudah lebih dulu digunakan
untuk berbelanja tetapi kurang berhasil. Belajar dari
kegagalan jelas harus membuat manusia lebih peka adanya
pengaruh faktor sosial terhadap teknologi. Hubungan ini
terjalin diantara pengusaha dan konsumen seperti kegiatan

Sistem Informasi Manajemen 273


Universitas Pamulang Akuntansi S1

promosi, pemesanan, penyampaian produk serta service


yang baik.
Target dari bisnis atau usaha yaitu dapat bertahan serta
mampu bersaing dengan produk lainnya dan dapat
memaksimalkan nilai dari kepemilikan saham. Selanjutnya
membuat strategi untuk dapat mencapai tujuan tersebut yang
biasanya disebut nilai atau keuntungan bisnis. Terdapat
beberapa jenis nilai bisnis, pada bisnis untuk konsumen
diantaraya:
a) operasional yang istimewa yaitu, bisnis ditekankan pada
biaya terendah baik pembiayaan maupun operasional.
Akan tetapi respon harus cepat dan proses terfocus.

b) Hubungan dengan pelanggan yaitu, terfocus pada


hubungan yang berkelanjutan serta terpenuhi kebutuhan
pelanggan.

c) Kepeloporan produk dan jasa yaitu inovasi dalam


produk kebutuhan masyarakat disesuaikan berdasarkan
perkembangan investasi serta penelitian.

Bisnis yang dibangun dengan cara yang baik akan


mendaptakan hasil yang baik pula yaitu, bisnis ditekankan
pada kesatuan dari berbagai perbedaan harga produk cara ini
berdasarkan pengertian pandangan dari berbagai sisi. Ini
dilakukan perusahaan untuk mencapai keuntungan yang
maksimal, penetapan ukuran harga dengan kepuasan
konsumen dilakukan supaya saat konsumen berusaha
mendapatkan pelayanan untuk memenuhi kebutuhannya.
Terdapat banyak bagian dalam elektronik komersil dapat
memberikan pelayanan baik. cakupan nilai konsumen
dikelompokkan sebagai berikut:
a) Biaya, berbelanja dionline shop menjadi penghematan
biaya untuk konsumen.

b) Pilihan, customer meliliki lebih banyak pilhan produk


yang diinginkan.

c) Kenyamanan, online shop memberikan kenyamanan


kepada konsumen yaitu, konsumen bisa membeli
kemudian mengulas dengan detail barang atau jasa yang
dibeli, membedakan harga, membuat pesanan,
pembayaran, serta menunggu pengiriman dirumah.

Sistem Informasi Manajemen 274


Universitas Pamulang Akuntansi S1

d) Kostumisasi, online shop mampu memberikan


informasi yang dapat memberikan hubungan dengan
konsumen.

2) Bisnis untuk Bisnis

Keterkaitan antara pemasok serta pembeli langsung


dijelaskan dengan sebutan shopping atau belanja, sedangkan
hubungan antara dua perusahaan bisnis dijelaskan sebagai
pembelian. Pembelian bisa dilakukan mulai dari puluhan
sampai puluhan juta rupiah. Pembelian yang dilakukan
konsumen secara terperinci, formal dan tertata. Keterkaitan
antara pembeli dan penjual dijelaskan sebagai siklus jual beli
berikut ini:
a) Pengumpulan intelijen pasar, yaitu perusahaan dalam
pembelian produknya mempunyai permintaan yang
menyeluruh seperti, detail produk, pelayanan, mutu,
serta garansi.

b) Sebelum pembalian, terdapat tahapan untuk awal


pesanan. Kegiatan ini harus dilakukan karena
menyangkut dengan pengajuan atau permintaan barang
yang akan dibeli, yang isinya berupa banyaknya barang
yang akan dibeli, rincian, serta isi kontrak dan tawar
menawar.

c) Pembelian, pada tahapan ini menyangkut semua


kegiatan yang dilakukan menyangkut perintah
melakukan suatu pesanan, pengiriman disetujui dan
pembelian diketahui.

d) Pengiriman dan Penerimaan Barang, yaitu pemberian


informasi kepada pembeli mengenai jadwal pengiriman
dan penerimaan yang sesuai dengan barang yang
diinginkan. Mayoritas online shop memberikan
informasi pegiriman dengan memberitahukan jadwal
atau saat penngiriman dilakukan sampai waktu
penerimaan.

e) Penjual yang membayar, yaitu penjual yang membayar


ke Bank sesuai dengan perjanjian yang dibuat.

Sistem Informasi Manajemen 275


Universitas Pamulang Akuntansi S1

3) Bisnis untuk pendidikan

Yaitu perkembangan pada sebagian e-business. Oleh


karena adanya perluasan serta susunan dalam perusahaan
bersamaan memberikan fasilitas dalam melayani kegiatan
ekonomi. keinginan yang selanjutnya berkembang menjadi
landasan lebih luas untuk memberikan akses saling bertukar
informasi serta kerjasama antar karyawan. Komunikasi tidak
akan terputus meskipun karyawan berada diluar kantor.

3. Elektronik Komersil

a. Pengertian Elektronik Komersil

Jual beli online didalam Wikipedia.org yaitu pembeli dan


penjual berada ditempat yang berbeda, dimana sistem jual beli
yang terjalin dilakukan melalui aplikasi maupun web. Didalam
jual beli online mekanisme pembayaran bisa melalui transfer baik
di bank atau melalui layanan yang menyediakan pembayaran
bahkan saat ini banyak para pelaku usaha menggunakan metode
pembayaran ditempat atau populer dengan istilah COD (cost on
delivery). Marakas, Brien (2010), menuliskan pengertian
elektronik komersil “is changing the shape of competition, the
speed of action, and the streamlining of interaction, and payment
from customer to companies, and from companies to suppliers.”

Sistem Informasi Manajemen 276


Universitas Pamulang Akuntansi S1

Pada saat pertemusn keahlian tahun 2008, elektronik


komersil yaitu kegiatan jual beli produk dan jasa dengan perantara
koneksi internet. Kemudian saat dijelaskan lebih detail tentang e-
commerce atau elektronik komersil terdapat beberapa pendapat
diantaranya:
1) saling tukar informasi, yaitu saat penjual menjelaskan
informasi terkait produk, jasa, dan cara membayar.

2) Bisnis yang lebih efektif dan efisien.

3) Pelayanan diantar kerumah atau tempat lainnya sesuai alamat


yang dituliskan pembeli.

Manfaat elektronik komersil bukan hanya untuk jual beli


secara online saja lebih dari itu ini melibatkan banyak jasa seperti
jaringan dan para pengelola jaringan sehingga dapat dilakukan
dengan luas. Maka dapat dirangkum e-commerce yaitu
serangkaian kegiatan marketing secara global sudah mencakup
kegiatan jual beli, service dan sarana prasarana sehingga tercapai
tujuan yang efektif dan efisien.
Berikut merupakan beberapa devenisi dari e-commerce.

1) Pengiriman dan Penerimaan pesanan yaitu, kegiatan jual beli


melalui online serta berkomunikasi mengenai barang yang
akan diperjual belikan serta cara pembayarananya.

2) Kegiatan jual beli, yaitu tersedianya produk yang diperjual


belikan lewat layanan online.

3) Kegiatan bisnis yaitu, bisnis yang dilakukan secara online


dengan tidak melihat langsung barang yang akan diperjual
belikan, tetapi dapat memperoleh informasi mengenai barang
tersebut melalui detail produk yang dituliskan oleh penjual..

4) Jasa melayani, yaitu sebagai sarana yang digunakan lebih


cepat dalam memberikan jasa yang diperlukan dan
diinginkan, baik oleh perusahaan, pemerintah, konsumen,
maupun manajemen, sehingga dapat mengurangi biaya dan
meningkatkan kualitas.

5) Petunjuk, yaitu petunjuk yang diberikan kepada konsumen


supaya diketahui banyak kalangan, bisa berbentuk pelatihan,

Sistem Informasi Manajemen 277


Universitas Pamulang Akuntansi S1

penyuluhan serta pembelajaran baik di masyarakat, kalangan


pengusaha, sekolah maupun tingkat universitas.

6) Kelompok organisasi yaitu, kegiatan menyatukan berbagai


kalangan atau kegiatan yang dilakukan untuk saling
terhubung dan belajar, serta bersosialisasi.

7) Kerja sama yaitu rangakaian kegiatan dalam


menghubungkan perusahaan satu dengan perusahaan
lainnya.

b. Alur Rancangan Elektronik komersil

Marakas dan Brien tahun 2010, menuliskan rancangan dari


elektronik komersil diantaranya:
1) Pengaman Akses dan kontrol dalam elektronik komersil
diharuskan mempunyai mutu dan akses yang aman dalam
melakukan transaksi antar individu terkait. Seperti
otomatiasasi user, persetujuan akses, dan penarapan
password.

2) Profil dan personalisasi: elektronik komersil digunakan


untuk menjalankan personalisasi bagi semua yang
menggunakannya baik untuk menerima ciri khas serta
kecenderungan oleh pemakai seterusnya membangun sebuah
profil elektronik dan web tingkah laku pemakai. Sehingga
profil yang digunakan dalam memperlihatkan serta
mengadakan satu personalisasi orang perorang distrategi
pemasaran, seperti hubungan antara produk dan iklan.

3) Pengaturan Pencarian: yaitu sebuah prosedur untuk mencari


jasa serta produk yang akan dicari kemudian dibeli
konsumen.

4) Pengatura Konten: yaitu berupa perangkat lunak untuk


memberi kemudahan dalam mendapatkan, menambahkan,
mengirim, merubah, serta menghasilkan berita dari media
yang berada didalam elektronik komersil

Sistem Informasi Manajemen 278


Universitas Pamulang Akuntansi S1

5) Pengaturan katalog: yaitu perangkat lunak untuk


mendapatkan dan mengatur yang ada di katalog untuk
mendukung pelayanan konsumen serta ukuran dari produk.

6) Pembayaran: kemungkinan pembeli memberikan


pembayaran langsung lewat website dengan credit card
maupun lewat lainnya, seperti transfer lewat ATM atau
dengan cash on delivery.

7) Pengaturan Alur Kerja: yaitu perangkat lunak untuk


membantu proses penyelesaian jual beli melalui pengetahuan
dasar proses bisnis. Ini dipergunakan dalam memastikan
kalau kegiatan jual beli sesuai dengan yang diharapkan oleh
konsumen maupun suplier.

8) Pemberitahuan Acara: lebih dari satu aplikasi elektronik


komersil telah dikembangkan seperti pendukung aplikasi.
Lebih dari satu aplikasi dalam elektronik komersil ketika
melakukan kegiatan dibantu oleh perangkat lunak yang
memberitahu keadaan yang sedang terjadi yang memantau
proses elektronik komersil, mencatat kejadian terkait
termasuk problem yang terjadi serta memberitahu semua
pemegang kepentingan yang berpartisipasi. Seperti, jalan
masuk website yang mengedepankan pelanggan,
pembayaran, dan pengiriman.

9) Kolaborasi dan perdagangan: yaitu kegiatan yang


memberikan dukungan pengaturan vital yang dibutuhkan
oleh custumer, supplier serta para stakeholder lewat
komunitas online seperti, chating, emailing, dan grup diskusi
yang akan menambahkan service serta konsumen yang loyal.

c. Berbagai Transaksi dalam e-Commerce (elektronik komersil)

Dalam Kholid (2008) yang ditulis kembali oleh Fuady


(2005), Elektronik komersil mempunyai lebih dari satu bentuk
pembayaran yang berbeda berdasarkan orang yang terlibat
(melakukan) persetujuan jual beli. Berikut penjelsannya:

Sistem Informasi Manajemen 279


Universitas Pamulang Akuntansi S1

1) Bisnis untu bisnis atau biasa disebut B2B ini merupakan


sistem yang terhubung secara online antara yang melakukan
usaha komersil. Wujud dari bisnis untuk bisnis biasanya
berbentuk kegiatan jual beli melalui berbagai proses untuk
dapat terhubung dan menjadi sesuatu hal yang lengkap dalam
organisasi, seperti transaksi ekstranet serta pengiriman uang
elektronik.

2) Bisnis untuk konsumen yaitu persetujuan jual beli eceran


diantara konsumen individu, yang biasanya disebut kegiatan
online shop.

3) Konsumen untuk konsumen yaitu, kesepakatan jual beli saat


konsumen menjual produknya langsung kepada konsumen
lainnya. Artinya ketika seorang konsumen memperlihatkan
barang yang serta keahlianlainnya lewat internet.

4) Konsumen untuk bisnis yaitu, perorangan yang melakukan


penjualan barang dan jasanya ke perusahaan serta perorangan

5) Bisnis leketronik bukan untuk mencari keuntungan, yaitu


proses bisnis yang dilakukan bukan kegiatan untuk
memperoleh keuntungan tetapi lebih kekegiatan sosial,
seperti sekolah, perkumpulan sosial, spiritual, dan
sebagainya.

6) Bisnis elektronik dalam perusahaan yaitu, proses yang


menyangkut kegiatan dalam organisasi lewat online yaitu
jual beli antara karyawan dan perusahaan.

d. Tipe Bisnis dalam e-Commerce

Menurut Wheelen dan Hunger (2010) tipe bisnis yaiu cara


yang digunakan oleh perusaahaan dalam mendapatkan uang saat
ini dalam ingkungan bisnisnya. Tipe bisnis dijelaskan dalam lima
bagian, a) siapa yg melayani, b) provider apa yang digunakan, c)
bagaimana mendapatkan uang, d) bagaimana membedakan dan
memepertahankan keunggulan yang kompetitif, e) bagaimana
penyediaan pelayanannya. M Rappa tahun 2010 menuliskan ada
lebih dari satu tipe bisnis dalam suatu elektronik komersil yang
memanfaatkan web, yaitu:

Sistem Informasi Manajemen 280


Universitas Pamulang Akuntansi S1

1) Model Perantarayaitu model yang menciptakan pasar, ia


mengikut serta para konsumen dan pedagang bersamaan
menyediakan persetujuan jual beli. Para perantara bisnis
selalu memainkan bagian dipasar bisnis untuk bisnis, bisnis
untuk konsumen, dan konsumen untuk konsumen. Perantara
bisnis akan mengenakan imbalan untuk setiap kegiatan jual
beli yang diperantarainya. Perhitungan imbalan bermacam-
macam, diantaranya sebagai berikut:

a) Pasar tempat pertukaran

b) Memenuhi keinginan pembeli atau penjual

c) Sistem pengumpulan permintaan

d) Broker lelang

e) Broker transaksi

f) Distribusi

g) Agen pencarian

h) Tempat pasar virtual

2) Model Iklan:di dalam model iklan, web menjadi sumber


informasi peraga media tradisional dan memberitahukan
kepada umum, disini ini website menyuguhkan situs yang
gratis, seperti email, facebook, dan sebagainya kemudian
ditanbahkan iklan atau pesan-pesan bisa berbentuk tulisan,
siaran, maupun berbentuk poster. Iklan menjadi sumber
utama pendapatan bagi penyiar. Pembuatan berita atau kabar
sebuah kejadian disebarkan dengan perantara media
elektronik dapat dibuat kapan dan dimana saja. Ketika
pengunjung atau penonton banyak akan sangat
menguntungkan bagi pembuat informasi.

a) Jalan masuk (Portal). Contoh: Yahoo, Google Chrome,


Mozile
Firefox, dsb.

b) Baris iklan

c) Registrasi pengguna

Sistem Informasi Manajemen 281


Universitas Pamulang Akuntansi S1

d) Penempatan berbayar berdasarkan permintaan

e) Iklan konstektual

f) Iklan yang bertarget konten

3) Model Rumah Sakit, keterangan mengenai pelanggan serta


riwayatnya menjadi sangat berharga, apalagi saat berita
diguakan dan diteliti untuk kebutuhan iklan.Keterangan yang
akurat dapat dikumpulkan secara mandiri tentang perusahan
serta produknya ini berguna untuk diinformasikan kepada
konsumen saat mau melakukan pembelian. Lebih dari satu
company berperan menjadi penyebar berita untuk
memberikan keterangan kepada penjual serta pembeli
mengetahui kondisi tempat berlangsungnya jual beli.
Beberapa contoh yang menggunakan model ini diantranya:

a) Jaringan periklanan

b) Layanan pengukuran audiens

c) Insentif pemasaran

d) Layanan kesehatan

4) Model Perdagangan, model perdagangan dalam bentuk


penjual barang yang jumlahnya besar maupun ecer. Model
penjualan dilakukan berdasarkan draft harga serta bisa
melalui pelelangan. Beberapa contoh yang menggunakan
model ini diantranya:

a) Perdagangan virtual

b) Katalog perdagangan

c) Sedikit penjual

5) Model Manufaktur langsung: penghasil barang (perusahaan)


"model langsung", berdasarkan pada website yang menarik
konsumen sehingga mendapatkan pembeli secara langsung.
Dengan seperti ini akan mengurangi biaya distribusi,
sehingga lebih efisien dan dapat meningkatkan pelayanan
kepada konsumen, dan pelayanan yang baik biasanya

Sistem Informasi Manajemen 282


Universitas Pamulang Akuntansi S1

konsumen akan memberikan anjuran kepada konsumen


lainnya seperti, pembelian, izin, merek, dsb.

6) Model berafiliasi: jika halnya web lain bekerja menaikkan


perjalanan antar situs, pada model afiliasi memberikan
kemudahan untuk berbelanja dinamanapun seorang
konsumen tinggal. Caranya yaitu dengan memberikan
penawaran uang tambahan dalam bentuk presentase bagi
rekan penghubung. Rekan penghubung menyuguhkan
kemudahan proses jual beli dan menjadikan jenis transaksi
berdasar pada kemampuan. Ketika rekan penghubung belum
menghasilakn penjualan, maka pedagang tidak harus
membayar. Jenis afiliasi seperti ini sesuai dengan web yang
menerangkan keterkenalannya. Perubahan yang dilakukan
seperti, saling bertukar banner, bayar setiap klik, serta
rancangan dalam pembagian pendapatan.

7) Model Komunitas yaitu, modal ini didasarkan pada sikap


loyal konsumen. Sikap loyal Konsumen berperan menabah
modaldalam waktu dan emosi. Laba didapat sebagai akibat
dari menjual produk tambahan dan jasa serta keikut- sertaan
secara sukarela, model ini sesuai dengan iklan konsep
sukarela serta berlangganan untuk pelayanan premium.
Jaringan online yang inheren pas untuk peraga komunitas
bisnis juga merupakan satu dari banyak pengembang yang
lebih, contohnya yang biasa terlihat disosial media. a) Buka
pencarian, contohnya: Red Hat

b) Buka tayangan, contohnya: Wikipedia

c) Broadcasting umum

d) Media pelayanan sosial, contohnya, Facebook,


telegram, instagram.

8) Model Berlangganan yaitu, pelanggan dibebankan biaya


sesuai jangka waktu pemakaian, bisa harian, bulanan,
ataupun tahunan. Tetapi ini tidak dapat diterapkan pada web
yang menyatukan tayangan gratis dan "premium" yaitu,

Sistem Informasi Manajemen 283


Universitas Pamulang Akuntansi S1

pelanggan berbayar dan menjadi anggota. Ongkos pemakai


berlangganan dibebankan sesuai banyaknya pemakaian
terbaru. Model belangganan biasanya dibaregi iklan, berkut
contoh dari model berlangganan:

a) Layanan tayangan contoh, iflix, drakor.id dsb.

b) Layanan jaringan individu ke individu, contoh,


Classmates, ruang guru

c) Layanan kepercayaan contoh, Truste.

d) Layanan pengguna internet contoh, America Online

9) Model Utilitas yang biasa disebut "on-demand" didasarkan


size pemakaian dan pendekatan "pay as you go". Dalam
model ini pelayanan diukur pada banyaknya pengguna.
Seperti pada pembayaran PDAM, Listrik, Telpon,
ketersediaannya media online diberbagai negara menjadi
sebuah kebiasaan sehingga pelanggan dikenakan biaya
koneksi perdetik, menit, serta perjam. Bahkan ada harian
bulanan dan tahunan. a) Penggunaan Meteran
b) Meteran Berlangganan seperti Slashdot

e. Pengelompokkan e-Commerce (Elektronik Komersil)

Pengelompokkan sistem elektronik komersil dibagi tiga yatu:

1) Pasar Elektronik adalah jaringan komunikasi


yang menghubungkan organisasi-organisasi
yang menyediakan tempat untuk jual beli serta
menukar informasi tentang pelayanan dan
produk yang diperjual belikan.

2) Data dalam Pertukaran Elektronik merupakan


tempat memudahkan kegiatan bertukar data
kesepakatan jual beli reguler berulang dengan
jumlahyang besar antar organisasi komersil.
Pertukaran data dijelaskan oleh asosiasi
pertukaran data Internationaladalah “transfer
data terstruktur dengan format standard yang

Sistem Informasi Manajemen 284


Universitas Pamulang Akuntansi S1

telah disetujui yang dilakukan dari satu sistem


komputer ke sistem komputer yang lain
dengan menggunakan media elektronik”.

3) Internet komersil meliputi penggunaan internet


untuk kebutuhan perdagangan, mencakup
semua kegiatan jual beli produk dan jasa.
Kesepakatan jual beli dilakukan melalui online
yaitu mulai dari pemilihan produk, pesanan,
pembelian, sampai pengiriman barang
dilakukan oleh penjual kepada pembeli,
pembeli mengirim uang sesuai dengan jumlah
atau harga produk yang dibeli kemudian
produk tersebut dikirim melalui jasa
pengiriman barang. Pemakaian media online
sebagai sarana pemasaran produk menjadi
pilihan paling menguntungkan karena selain
cepat juga harga yang rendah disertai
pelayanan pengantaran produk kealamat yang
dituliskan konsumen.

4. Kesempatan Elektronik Komersil di Indonesia

Makin banyaknya cara umum dalam proses globalisasi


beberapa bangsa negara dunia mempunyai keperluan jaringan
komunikasi elektronik makin tinggi. Ada kesepakatan AFTA (Asean
Free Trade Area), serta ada TRIAD yaitu gabungan dari berbagai
negara di Eropa membuat jaringan elektronik untuk keperluan bisnis.
Jaringan elektronik menjadi cara yang digunakan oleh para
pengusaha dalam dan luar negri untuk mengatasi pertentangan bisnis
yaitu, melalui penggunaan online untuk melakukan pengenalan
produk sampai dalam mendapatkan keterangan yang detail akan
produk tersebut.
Terus bertambahnya penggunaan internet diberbagai belahan
dunia menjadikan bisnis elektronik komersil lebih luas dan banyak.
Sesuai informasi yang didapat dari lembaga tinggi pemerintahan
bidang Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia, Indonesia
termasuk dalam dua puluh besar pengguna internet yang tumbuh
dengan pesat, pemakaian jaringan komunikasi online terus
bertambah hingga tercatat sampai dengan akhir tahun 2008 mencapai

Sistem Informasi Manajemen 285


Universitas Pamulang Akuntansi S1

pertumbuhan seribu persen dengan pengguna diangka berkisar dua


puluh lima juta pengguna
Dengan pendapatan yang lebih banyak dari elektronik
komersil menjadikan banyak pengusaha memanfaatkannya.
Elektroik komersil mempunyai kelebihan diantaranya:
a. Jangkauannya luas sehingga dapat lebih mudah memasarkan
suatu produk.

b. Hemat ongkos, terutama yang berkaitan dengan iklan,


komunikasi, transportasi serta memudahkan untuk saling bertukar
informsi.

c. Dapat beraktifitas full selama dua puluh empat jam dalam sehari
dikarenakan elektronik komersil akses yang digunakannya selalu
online.

d. Pada negara tertentu tidak dikenai pajak.

Akan tetapi seiring tingginya pertumbuhan elektronik


komersil pasti terdapat tantangan diantaranya sebagai berikut:
a. Terdapat kekurangan dalam hal keamanan, dan ini berakibat
menurunnya kepercayaan baik dari sisi penjual maupun
konsumen.

b. Tenaga ahli atau SDM yang masih sedikit menguasai dalam


bidang ini.

c. Kebiasaan setiap bangsa berbada sehingga terkadang sulit bagi


elektronik
komersil berkembang.

d. Karakter pengguna

e. Masalah perizinan.
Seperti apapun tantangan yang dihadapi elektronik komersil
peluang di Indonesia masih sangat besar serta manfaat yang
diinginkan dalam pengembangan usaha serta berhadapan dengan
pesaing dunia usaha berikut kelemahan serta kekuatan tertinggi.

5. Bentuk Jaringan Elektronik

a. Macam-Macam E-Jaringan

Sistem Informasi Manajemen 286


Universitas Pamulang Akuntansi S1

Bentuk e-jaringan ada beberapa macam yang terpisah serta


memiliki area jangkauan berbagai macam serta dipakai mengkuti
perkembangan serta riset ilmu penngetahuan, yaitu:
1) Jaringan lokal yaitu, koneksi internet dalam satu area lokal
seperti satu tempat kerja yang berada disatu gedung.

2) Jaringan area metropolitan yaitu, jaringan didalam kota yang


menghubungkan antar lokasi dan gedung atau area, seperti
pemerintahan, universitas, rumah sakit, perkantoran.

3) Jaringan luas area yaitu, jaringan luas yang menghubungkan


beberapa wilayah, kota, negara.

4) Jaringan komunikasi elektronik yaitu jaringan yang


menghubungkan komputer dengan aturan dan standar serta
acuan tertentu untuk dapat saling berbagi informasi
dimanapun dan dapat saling berkomunikasi.

5) Gambaran Konfigurasi Jaringan Network

1) Bentuk Local Area Network

Sistem Informasi Manajemen 287


Universitas Pamulang Akuntansi S1

c) Konfigurasi Bus

2) Bentuk Jaringan area yang luas (Wide area networks)

Terdapat tiga keompok dari Wide area networks

a) Sistem terpusat

b) Sistem tidak terpusat

c) Distributed data processing (proses distribusi data)

Sistem Informasi Manajemen 288


Universitas Pamulang Akuntansi S1

6. SIA Dan Sistem Aplikasi Komputer

Sistem akuntansi adalah suatu metode dan pencatatan yang


dilakukan oleh manajemen untuk mengidentifikasi, menyusun,
menganalisis, mengklasifikasikan, mencatat dan melaporkan
transaksi-transaksi unit bisnis dan memelihara tanggung jawab atas
aktiva dan pasiva yang terkait dengan transaksi-transaksi tersebut,
sehingga administrasi dapat memperoleh kepastian bahwa transaksi
telah dilakukan secara lengkap, layak dinilai, sah, tepat waktu,
diotorisasi, diklasifikasikan dan dicatat dalam buku besar dan
diikhtisarkan, sehingga disajikan dan diungkapkan dengan benar
dalam laporan keuangan.
Sedangkan sistem aplikasi komputer adalah sistem aplikasi
yang dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan pengolahan data
dan pengelolaan informasi. Kebutuhan akan data dan informasi
tersebut akan semakin berkembang sesuai dengan perkembangan
organisasi. Oleh karena itu, sistem aplikasi yang telah dikembangkan
harus dipertahankan untuk mengikuti perkembangan kebutuhan
tersebut. Sistem aplikasi komputer dapat digunakan sebagai sistem
pendukung sistem akuntansi yang digunakan oleh suatu organisasi,
sehingga memungkinkan suatu sistem akuntansi lebih mudah
dijalankan untuk mencapai tujuannya.
Penggabungan kedua sistem tersebut akan menghasilkan suatu
sistem informasi yang sangat berguna bagi suatu organisasi, melalui
seperangkat prosedur kerja tertentu yang ditetapkan oleh suatu
organisasi, yang dilakukan untuk memproses dan mengolah data
berupa informasi yang dapat digunakan dalam Pengambilan
Keputusan.
Seorang auditor perlu mempertimbangkan manfaat dari
menggabungkan dua sistem dalam kegiatannya. Namun perlu diingat
dan pertimbangkan kesesuaiannya dengan fasilitas komputer, sistem
akuntansi dan file komputer yang diperlukan. Auditor dapat
merencanakan penggunaan fasilitas komputer lain, jika penggunaan
TABK pada komputer entitas dianggap tidak ekonomis atau tidak
praktis. Misalnya, ada ketidaksesuaian antara program paket yang
digunakan oleh auditor dengan komputer entitas. Auditor harus
memiliki harapan yang wajar bahwa fasilitas komputer akan
dipantau.

C. LATIHAN SOAL

1. Jelaskan pengertian perdagangan elektronik!

2. Jelaskan perbedaan B2B dan B2C!

3. Jelaskan mengapa dalam perdagangan elektronik diperlukan landasan


berupa membangun kepercayaan !

Sistem Informasi Manajemen 289


Universitas Pamulang Akuntansi S1

4. Tuliskanlah contoh dari penggunaan elektronik komersil!

5. Seperti apa kegiatan jual beli online yang anda ketahui dan sering
digunakan saat ini? apakah anda suka berbelanja dionline shop?
Jelaskan!

D. DAFTAR PUSTAKA

Anastasia Diana dan Lilis Setiawati (2011), Sistem Informasi Akutansi,


Andi Yogyakarta.
Irma Paramita Sofia (2018), Sistem Informasi Akuntansi, Universitas
Pembangunan Jaya.
James, hall. (2004), Accounting Information System, 4th ed., South
Western
Publising Co.Steinbart John Paul Steinbart, dkk. (2005) Accounting Information System, 9th
ed

Krismiaji (2015), Sistem Informasi Akutansi, Edisi Keempat, Upp STIM


YKPN, Yogyakarta..
TM Books (2017), Sistem Informasi Akutansi “ Esesiensi & Aplikasi”, Andi
Yogyakarta.

William S. Hopwood, dkk. (2004), Sistem Informasi Akuntansi, 9th ed


Andi Yogyakarta.

PERTEMUAN 7

PENGENDALIAN INTERNAL SISTEM INFORMASI AKUNTANSI

A. CAPAIAN PEMBELAJARAN

Di Pertemuan ke-7, materi yang akan dibahas adalah tentang pengendalian internal
system informasi akuntansi, dan mahasiswa diharapkan mampu memahai cara mengendalikan
: 1. Ancaman terhadap SIA
2. Konsep dasar pengendalian

3. Elemen-elemen utama lingkungan pengendalian

4. Kebijakan dan prosedur pengendalian

5. Evaluasi atas sistem internal kontrol

Sistem Informasi Manajemen 290


Universitas Pamulang Akuntansi S1

B. URAIAN MATERI 1. Pengendalian Internal

Defintif cara dalam system data akuntansi ditanggapi untuk meningkatkan


kemampuan industry, dengan didukung oleh pengendalian internasional untuk
membereskan berbagai permasalahan dilingkungan, semacam ancaman terhadap SIA.
Deskripsi umum dari rancangan pengendalian, area pengendalian, kebijakan serta
prosedur Pengendalian, penilaian ataupun system pengendalian adalah rencana yang
digunakan dalam industri. Internal structure pengendalian adalah kebijakan serta
prosedur yang sudah dimasukkan buat memberikan strata agama yang normal bila tujuan
khas organisasi hendak tercapai. System ini membuat normal keamanan karena system
kontrol internal ini, yang membuat keamanan lengkap, susah buat dirancang, dan mahal
buat dibuat. Warga kita memiliki ketergantungan yang sangat besar terhadap system data
akuntansi yang terus menjadi lingkungan yang bertujuan untuk penuhi kebutuhan data
yang terus menjadi lingkungan yang bertujuan untuk penuhi kebutuhan data. Karena
Pengendalian Internal AIS dapat digunakan sebagai instrumen pengendalian untuk semua
kegiatan industri yang melibatkan sistem lingkungan dan skala besar, hal itu membantu
dalam pelaksanaan tugas manajemen. Akibatnya, perusahaan akan terkena risiko untuk
sistem mereka dengan mudah.
Pengendalian internal adalah bagan organisasi dan prosedur bisnis yang digunakan
untuk meninggalkan organisasi dengan cara yang paling tepat dan seefisien mungkin,
menciptakan data yang akurat dan bisa diandalkan, tingkatkan efisiensi dalam organisasi,
dan mempromosikan kepatuhan terhadap kebijakan manajemen.
Sistem pengendalian internal digunakan untuk membantu perusahaan
mempertahankan standar kualitas, keamanan, dan kepatuhan yang tinggi terhadap aturan,
yang bisa dipecah jadi 4 kelompok pengendalian internal sebagai berikut :
a. Kontrol korektif adalah proses menangani masalah yang sudah ada dengan segera dan
efektif Kontrol preventif adalah proses mencegah masalah di masa depan sebelum
masalah itu dimulai. Kontrol inspeksi adalah proses mengidentifikasi dan
memperbaiki masalah secara akurat dan efisien.

b. Kontrol umum dan kontroloperasi.

c. Kontroladministratif dan kontrolpembukuan.

d. Pengendalian input, proses serta output

Perusahaan menghadapi empat jenis ancaman, yang terangkum dalam tabel


berikut:
Tabel 7.1 Ancaman terhadap Sistem Informasi Akutansi
Contoh

Sistem Informasi Manajemen 291


Universitas Pamulang Akuntansi S1

Musibah alam politik menjadi Banjir, Gempa Bumi, Badai Angin,


dan kehancuran. Peperangan, Kebakaran atau
panas berlebih.

Kesalahan perangkat lunak dan Error, backout, fluktuasi daya, dan kesalahan
kerusakanperangkat. transmisi data adalah satusatunya hal yang
dapat terjadi pada computer.

Tindakan yang tidak disengaja. ketidakpatuhan terhadap ditetapkannya


prosedur dan personel yang tidak diawasi atau
dilatih secara memadai,eliminasi yang salah
karena ketidaktahuan,kehilangan atau salah
penempatan data.

Perbuatanyang disengaja (kejahatan Sabotase penipuan melalui computer


komputer).
Pencurian

Untuk Meminimalisir eksplosur terhadap resiko memerlukan pengendalian dan


Exposur. Cakupan Eksplosur adalah kemampuan akibat fiansial akibat suatu peristiwa
dikalikan dengan probabilitas. Eksposure adalah risiko yang dikalikan konsekuensi
finansial adalah efek ini.

Sistem Informasi Manajemen 292


Universitas Pamulang Akuntansi S1

Kecurangan kerah putih yaitu kejahatan didalam manajemen, seperti :

a. Pegawai mencuri kekayaan industry seperti harta untuk kepentingan pribadi

b. Karyawan bersekongkol untuk mencuri properti bisnis dengan bantuan orang lain.

c. Penipuan dalam manajemen perusahaan (manajemen laba) Pengendalian internal

memiliki tujuan sebagai berikut:

a. Perlindungan aset dan digunakan untuk mencapai target usaha.

b. Informasi usaha yang akurat

c. Pegawai mngindahkan kaidah dan ketentuan

Pengendalian internal memiliki keunggulan dalam melindungi aset dari


perampokan, pencurian, atau penyimpanan di lokasi yang tidak aman. Penipuan yang
dilakukan oleh personel yang tidak jujur adalah salah satu kesulitan paling serius yang
dihadapi bisnis. Prosedur pengendalian internal untuk sistem informasi akuntansi terdiri
dari elemen-elemen berikut: a. Keandalan informasi finansial
b. Efektivitas dan kemampuan mengoperasi

c. Kepatuhan terhadap hukum dan undang-undangan yang sah.

2. Klasifikasi Kontrol

Menurut Hall dan Singleton (2007),“aktivitas pengendalian adalah kebijakan dan


prosedur yang digunakan untuk memastikan bahwa tindakan yang tepat telah dilakukan

Sistem Informasi Manajemen 293


Universitas Pamulang Akuntansi S1

untuk menangani berbagai risiko yang telah diidentifikasi perusahaan, pengendalian ini
dikelompokkan ke dalam dua kategori, yaitu pengendalian komputer dan pengendalian
fisik”. Grup aktivitas kontrol dijelaskan di bagian berikut. Prioritas awal dalam
pengendalian komputer adalah konstruksi komponen.TI & audit TI lingkungan, yang
dibagi dua jenis kelompok yang umum yaitu kontrol umum dan kontrol aplikasi.Kontrol
umum menangani tingkat-tingkat masalah perusahaan, seperti kontrol data, database
perusahaan, sistem akses, pengembangan sistem, dan manajemen program. Sedangkan
pengendalian aplikasi menjamin keutuhan sistem yang bersangkutan, seperti perjanjian
pesanan pelanggan, hutang dagang, dan aplikasi penggajian, Ada lima komponen metode
pengendalian internal: a. Pertahankan lingkungan yang stabil
Berikut ini adalah elemen-elemen yang mempengaruhi lingkungan
pengendalian perusahaan: Korporasi memiliki cita-cita etika dan integritas yang kuat,
dewan komisaris dengan komite audit, filosofi manajemen dan gaya operasional,
struktur organisasi, pendelegasian kekuasaan dan tanggung jawab, serta kebijakan dan
praktik SDM .
a. Kegiatan pengendalian : b. Informasi & komunikasi

Memisahakan pekerjaan Dokumentasi sistem


akuntansi

Catatan yang cukup - Akses terbatas ke Sistem akuntansi dengan dua entri
perusahaan

Akuntabilitas dan koreksi kinerja Komunikasi

Catatan yang cukup - Akses terbatas ke Pengawasan


perusahaan

Pengendalian tata kelola informasi

b. Perhitungan Risiko

Componen model pengendalian intern menggunakan komponen COSO (komite


organisasi sponsor) dan COBIT (kontrol untuk informasi dan teknologi terkait) untuk
mengukur/menghitung tingkat risiko.
Perusahaan dihadapkan pada kategori ancaman berikut:

1) Strategis: membuat kesalahan


2) Operasional: melakukan hal yang benar dengan cara yang tidak biasayang
dapatmengakibatkanhilangnyapencaharian keuangan, menghamburkan uang,
pencurian, atau komitmen yang tidak memadai

Sistem Informasi Manajemen 294


Universitas Pamulang Akuntansi S1

3) Informasi: Menerima informasi yang tidak diminta dan palsu serta sistem dan
laporan yang tidak dapat diandalkan yang tidak benar atau tidak berdasarkan
fakta.

Ancaman yang dihadapi oleh organisasi yang menggunakan sistem EDI harus
diidentifikasi, yang meliputi:

1) Pemilihan teknologi yang tidak tepat


2) Akses sistem tidak sah
3) Penyadapan data perusahaan
4) Hilangnya integritas data perusahaan
5) Transaksi tidak lengkap
6) Sistem gagal
7) Sistem yang salah atau tidak kompatibel.

Bahaya lain yang memungkinkan terjadinya sesuatu yang tidak diinginkan.


Pertimbangkan skenario berikut: 1) Permintaan pelanggan yang berubah

2) Adanya bahayadari perusahaan lain

3) Peraturaan yang berubah

4) Menurunnya perdagangan

5) Tindakan yang salah dari karyawan

c. Pengendalian Aktivitas 1) Perilaku:


a) Berubahnya trand hidup seiring zaman

b) Hubungan erat dengan pemasok

c) Tidak menerimahari libur

d) Kebanyakan meminjam uang kepada orang lain

e) Menggunakan obat-obatan atau minum minuman keras

2) Sistem Akuntansi :
a) Dokumen hilang (nomor dokumen tidak berurutan)
b) Konsumen akan melihat pengembalian yang lebih tinggi.
c) Saat penerimaan kas harian disetorkan ke bank, terjadi disparitas.
d) Pembayaran konsumen lambat.
e) Terus mencatat transaksi yang tertunda

Sistem Informasi Manajemen 295


Universitas Pamulang Akuntansi S1

Pemeriksaan ini dilakukan untuk memastikan bahwa tujuan


perdagangan terpenuhi dengan kepastian yang wajar. Karyawan yang teliti,
rotasi kerja, dan cuti wajib adalah bagian dari prosedur.(a) Pemisahan
Kewajiban untuk Transaksi Terkait. (c) Sistem operasi, keamanan aset, dan
akuntansi semuanya terpisah.
f) Prosedur dan pengujian untuk keselamatan.
d. Informasi dan Komunikasi

Tujuan yang paling utama dari SIA adalah “mencatat, memproses, menyimpan
dan mengkomunikasikan informasi tentang sebuah informasi (Dr. krismiaji, 2015)”.
Akuntan harus bisa memahami bagaimana :
1) Transaksi terjadi

2) Data diambil dalam format yang dapat dibaca mesin atau diubah dari format yang
dapat dibaca mesin dari file sumber.

3) File dan pembaruan komputer diakses;

4) Data diolah untuk menghasilkan informasi atau laporan;

5) Informasi siap untuk dilaporkan kepada pengguna internal dan eksternal.

6) Penting bagi akuntan untuk mengetahui prosedur akuntansi dan buku besar, dan
untuk dapat menyediakan dokumen pendukung dan jenis akun

Menurut (Dr. krismiaji, 2015) Step yang penting bahwa akuntan mampu
menghasilkan informasi keuangan untuk membantu bisnis membuat keputusan yang
tepat.“Mengakui transaksi akuntansi dan merekam data yang relevan, Melakukan
langkah-langkah pengawasan, Mencatat transaksi, Memposting transaksi dalam
rekening-rekening buku besar, dan Membuat laporan keuangan”.
Cara informasi dilaporkan kepada pengguna bergantung pada faktorfaktor
berikut:
1) Jenis output

2) Teknologi informasi yang dipakai

3) Jenis laporan yang dihasilkan (Dr. krismiaji, 2015)

e. Pemantauan (Monitoring)

Memantau dapat dilakukan dengan serangkaian event yang berlangsung terue-


terusan atau menggunakan evaluasi terpisah (dr.krismiaji, 2015). Metodenya
mencakup :
1) Melaksanakan evaluasi ERM

Sistem Informasi Manajemen 296


Universitas Pamulang Akuntansi S1

2) Menerapkan supervise efektif


3) Menggunakan pertanggungjawaban akuntansi
4) Memonitor aktivitas sistem
5) Menelusur Software yang dibeli
6) Melakukan audit periodic
7) Mempekerjakan konsultan keamanan dan karyawan computer security
8) Menugaskan ahli forensic
9) Meng-install Software pendeteksi kecurangan 10) Mengimplementasikan hotline
kecurangan.

3. Pengendalian Aplikasi

Dr. krismiaji (2015) mengatakan bahwa “tujuan utama dari pengendalian aplikasi
yaitu untuk menjamin akurasi dan validitas input, file, program, dan output sebuah
program aplikasi. Pengendalian aplikasi dan pengendalian umum saling melengkapi satu
sama lain, artinya keduanya sama-sama penting”. Jika kontrol aplikasi tidak kuat, output
aplikasi akan mengandung kesalahan, dan penggunaan output ini dalam pengambilan
keputusan dapat berdampak negatif pada hubungan antara bisnis dan pihak eksternal. a.
Siklus kontrol aplikasi
Pengendalian sistem aplikasi, serta pembuatan dan pemeliharaan sistem, yaitu:
1) Pengamanan ini dilakukan untuk memastikan bahwa: (1) pengujian, penggantian,
implementasi dan dokumentasi dari sistem yang baru atau yangdiperbaiki , (2)
perubahan terhadap sistem dokumentasi , (3) akses terhadapsistem aplikasi dan
(4) pembelian sistem aplikasi dari pihak ketiga.
2) Perintah dan kontrol atas fungsionalitas komputer.
Pengendalian ini untuk memastikan bahwa: (1) komputer hanya digunakan oleh
petugas yang ditugaskan, (2) sistem komputer digunakan sesuai dengan fungsi
dan tugasnya, (3) hanya digunakan program tertentu, dan (4) memperbaiki
kesalahan dalam sebuah proses.
3) Kontrol atas operasi perangkat lunak. Memiliki kontrol ini dipercaya kalua
operasi yang dibeli atau diproduksi dilakukan sebagaimana diizinkan dan efisien.
(1) Otorisasi, manajemen, pengujian, implementasi, dan dokumentasi adalah
contoh dari pengendalian ini dan (2) akses terbatas ke perangkat lunak
sistem;Hanya personel yang berwenang yang dapat mengakses komputer.
4) Kontrol program dan entri data. Tujuan dari pengendalian ini adalah untuk
memastikan bahwa data akan digunakan hanya untuk tujuan pengumpulannya
dan dalam format pengumpulannya : (1) diperlukan proses persetujuan dari

Sistem Informasi Manajemen 297


Universitas Pamulang Akuntansi S1

pejabat tertentu sebelum memasukkan data, (2) hanya pejabat tertentu yang
memiliki akses ke data program.
5) Proses berikut dapat digunakan untuk membedakan kontrol aplikasi PDE: (a)
Kontrol proses, (b) Kontrol input, (c) kontrol output Kontrol aplikasi meliputi
kontrol pintu masuk; Kontrol atas pemrosesan dan pengarsipan data komputer;
Keluar penanganan; dan kontrol masuk, pemrosesan, dan keluaran dalam sistem
on line,
b. Kontrol atas entri (Input Control); Pengecekan input adalah pemeriksaan yang
dilakukan untuk memastikan bahwa data yang diterima untuk diproses di komputer
telah diterima dan dicatat secara akurat dalam sistem. Kontrol ini digunakan untuk
memberikan keyakinan memadai bahwa: (a) transaksi telah diselesaikan dengan
benar; dan (b) transaksi diselesaikan dengan benar. hanya akan diproses jika
diotorisasi dengan benar sebelum pemrosesan komputer. (b) Transaksi dimasukkan
ke dalam komputer, dicatat dengan benar dalam file, kemudian dengan hati-hati
dikonversi ke format yang dapat dibaca mesin dan dicatat dalam file komputer. (c)
transaksi hilang, ditambahkan, diduplikasi atau dimodifikasi atau dimodifikasi, dan
(b) Transaksi yang salah segera ditolak, diperbaiki, dan dimasukkan kembali jika
perlu.
c. Kontrol dari pemrosesan data dan file komputer. Pengendalian terhadap file data
komputer dan pengolahan atau Kontrol pemrosesan adalah pelaksanaan proses
operasional untuk memastikan bahwa itu telah dilakukan sesuai dengan jadwal.
misalnya suatu transaksi diproses setelah hak persetujuan diperoleh dan transaksi
tersebut belum diotorisasi, dihapus, atau ditambahkan. Kontrol ini dirancang untuk
memastikan bahwa: (a) Komputer menangani transaksi dengan tepat, termasuk yang
dimulai melalui sistem. (b) Transaksi tidak akan hilang, ditambahkan, disalin, atau
diubah dengan cara yang melanggar hukum atau tidak patut; dan (c) Kesalahan
pemrosesan data akan diperbaiki sesegera mungkin.
d. Kontrol keluaran (output control); Pengendalian keluaran adalah pengendalian yang
dilakukan untuk memastikan bahwa: (1) hasil cetakan atau layar komputer telah
dilakukan dengancermat dan benar, dan (2) bahwa hasilnya dilaporkan kepada
personel yang berwenang. Pengendalian ini dilaksanakan untuk memberikan jaminan
yang wajar bahwa: (a) hasil pemrosesan atau pemrosesan komputer adalah benar (b)
hanya pejabat tertentu yang berwenang yang dapat mengakses hasil cetakan
komputer, (c) hasil keluaran dari komputertersediakomputer atau disediakan untuk

Sistem Informasi Manajemen 298


Universitas Pamulang Akuntansi S1

orang yang tepat dan pada waktu yang tepat pula yang telah mendapat otorisasi
sebagaimana mestinya.
e. Kontrol Sistem melalui Internet

Kontrol masuk, pemrosesan, dan keluar dalam sistem online.

1) Kontrol masuk ke sistem online. Kontrol ini dirancang untuk memberikan


jaminan yang masuk akal bahwa sistem bekerja dengan cara yang seharusnya
seperti : (a) Transaksi dimasukkan ke terminal yang benar, (b) dimasukkan
dengan hati-hati, (c) data yang dimasukkan diklasifikasikan dengan benar sebagai
nilai transaksi yang valid (valid), (d) data yang tidak dimasukkan tidak valid di
waktu transaksi, (e) Input transaksi tidak lebih dari satu, dan (f) data yang
dimasukkan tidak hilang selama transaksi.
2) Kontrol pemrosesan sistem online. Pengamanan ini dilakukan untuk menjamin
bahwa: (a) hasil perhitungan telah diprogram dengan benar, (b) logika yang
digunakan dalam pemrosesan benar, (c) file yang digunakan dalam pemrosesan
benar, (d) register yang digunakan dalam pemrosesan benar,pemrosesan benar,
(e) operator telah memasukkan data yang sesuai di konsol komputer, (f) label
yang digunakan dalampemrosesan benar, (g) standar operasi (standar) yang benar
digunakan selama pengolahan (h) data yang digunakanbenar, tidak dapat
digunakan tidak valid dalam pengolahan, (i) pengolahan tidak menggunakan
versi program yang salah, (j) hasil perhitungan yang dilakukan secara otomatis
oleh program sesuai dengan pedoman perusahaan, dan (k) data input yang
diproses adalah data yang diotorisasi.
3) Gunakan sistem online untuk check out. Dirancang untuk menjamin bahwa: (a)
organisasi menerima layanan yang akurat dan lengkap, (b) bahwa layanan yang
diterima diklasifikasikan. dan (c) layanan didistribusikan kepada personel yang
berwenang. Untuk mengendalikan penerapan aplikasi audit, mekanisme yg
dilakukan sang auditor meliputi: (a) berpartisipasi pada taktik & pengujian acara
komputer; (b) meninjau pengkodean acara buat memastikan bahwa pengkodean
sinkron menggunakan spesifikasi rinci acara; (c) memastikan bahwa aplikasi
berjalan pada fasilitas TI perusahaan menggunakan meminta staf TI perusahaan
buat meninjau perintah sistem operasi; (d) Sebelum menjalankan arsip data
utama, jalankan operasi aplikasi audit dalam arsip pengujian kecil. (e)
Memastikan bahwa file yang benar digunakan, misalnya, dengan memverifikasi
bukti eksternal, seperti kontrol total yang dipegang oleh pengguna; (f)

Sistem Informasi Manajemen 299


Universitas Pamulang Akuntansi S1

memperoleh bukti bahwa perangkat lunak audit berfungsi seperti yang


direncanakan, seperti meninjau keluaran dan informasi audit; (g) Untuk
memastikan prosedur pengendalian yang memadai dengan ditemukannya
langkah-langkah keamanan yang tepat untuk menjaga keamanan, kehadiran
auditor tidak wajib di fasilitas TI selama operasi TABK. Namun, memiliki
auditor di fasilitas TI dapat memberikan manfaat, seperti dapat mengawasi
distribusi output dan dapat memastikan bahwa kesalahan diperbaiki ketika terjadi
kesalahan pada file input yang digunakan dalam pelaksanaan TABK.

4. Aktivitas Pengendalian Fisik

Accounting.binus.ac.id, 2015 menjelaskan bahwa “Pengendalian fisik


berhubungan dengan penjagaaan asset dan memastikan ketepatan dan reliabilitas catatan
akuntansi”. Memahami gagasan kontrol ini, di sisi lain, menimbulkan sejumlah bahaya
dan masalah yang terkait dengan lingkungan TI.
a. Verifikasi oleh pihak luar

Verifikasi dokumen dilakukan pada bagian A dengan bagian B, dengan


perbandingan antara data yang tercatat dengan data dokumen. Dokumen yang telah
diperiksa akan diserahkan kepada petugas operasi dan diteruskan dalam bentuk
laporan yang akan dilaporkan kepada petugas perencanaan.
b. Otorisasi Transaksi

Otorisasi transaksi memastikan bahwa semua transaksi yang dijalankan oleh


sistem informasi dikonfirmasi sebagai valid dan sejalan dengan tujuan dan strategi
sistem. Menurut (Dr. krismiaji, 2015) “Otorisasi didokumentasikan dengan
menandatangani, memberi paraf, atau mencantumkan kode otorisasi pada dokumen
atau catatan yang mewakili transaksi”. Otorisasi dibagi menjadi dua jenis: otorisasi
umum dan otorisasi khusus. Kewenangan umum diberikan tanpa perlu menambah
kewenangan khusus kepada personel operasi untuk melakukan operasi rutin. Dan
otorisasi khusus adalah otorisasi tambahan yang diberikan oleh atasan (Dr. krismiaji,
2015).
c. Pemisahan Tugas

Tugas ini dipisahkan dengan tujuan agar karyawan tidak terlalu banyak diberi
tanggungjawab atau tugas. Sangat penting untuk memiliki orang yang tepat di tempat
yang tepat untuk menyelesaikan pekerjaanSecara umum, sebuah organisasi TI terdiri
dari dua fungsi utama: a) departemen pengembangan sistem, dan b) pengontrol data,
yang keduanya berada di dalam departemen TI dan diawasi oleh seorang manajer TI.
Tujuan dari departemen TI adalah untuk menyediakan layanan sistem informasi
kepada semua anggota perusahaan, termasuk mereka yang membutuhkannya. Karena
mereka ingin melakukan pekerjaan mereka dengan sukses, departemen ini diawasi

Sistem Informasi Manajemen 300


Universitas Pamulang Akuntansi S1

oleh tim kontrol yang dibantu komputer. Kelompok ini merupakan tingkat
pengambilan keputusan tertinggi dalam sistem informasi.

Fungsi bagian pengembangan sistem adalah sebagai berikut:

1) Analis Sistem: Tujuan petugas analis sistem adalah melakukan analisis dan
desain sistem untuk organisasi menggunakan keahlian mereka dalam konfigurasi
perangkat keras, berdasarkan apa yang dikatakan oleh tim pengarah. Perancangan
sistem akan berupa proses pengolahan data, dimulai dengan pemasukan dan
pengolahan data dan diakhiri dengan laporan dan materi konsep.

2) Programmer: Program adalah sekumpulan instruksi yang ditulis dalam bahasa


komputer yang diurutkan sedemikian rupa sehingga membentuk proses logika
tertentu seperti yang ditentukan oleh analis sistem dalam persyaratan program
sebelumnya.Programmer bekerja untuk menulis spesifikasi program Sistem
komputer perusahaan menggunakan bahasa pemrograman.

Fungsi-fungsi bagian pelaksanaan pengolahan data yaitu:

1) Operator : Proses ini terstruktur di sekitar pedoman yang telah diterima dari
perencana proses. Petugas perencanaan akan diberitahu tentang keberhasilan atau
kegagalan proses, dan operator akan memberikan inisial atau informasi penting
lainnya pada lembar perencanaan yang diterimanya.

2) Operator Entri Data: Bagian registrasi data (operator entri data) bertanggung
jawab untuk secara akurat mendaftarkan data untuk setiap dokumen data sesuai
dengan program dan format data yang benar. Dokumen data akan diberi tag
setelah didaftarkan (bahwa dokumen data telah didaftarkan).

3) I/O-Controller : Kontrol akhir dari hasil layanan di areaTI dilakukan oleh


pengontrolI/O, yang memeriksa semua keluaran. Jika terjadi kesalahan, pihak
yang terkena dampak harus melaporkannya atau berkonsultasi dengan
badanpengumpulan data,perencana, dan operator komputer. Laporan palsu harus
segera dimusnahkanuntukmencegah laporan tersebut menyebarke dunia luar,
yang menyebabkansalahtafsir atas laporan pemrosesan data perusahaan. Tidak
diperbolehkanmengirimkan hasil yang salah kepada pihak ketiga.

4) Pustakawan: arsip data, data yang disimpan (direkam) pada media magnetik, atau
keduanya arsip dan dokumen sistem adalah tujuan pustakawan. Misalnya, jika

Sistem Informasi Manajemen 301


Universitas Pamulang Akuntansi S1

sebuah program diperbarui, urutan versi akan terlihat jelas. Pustakawan akan
menyediakan data yang dibutuhkan operator TI dalam prosesnya. Kemudian,
untuk memudahkan pencarian, Data ini akan disimpan dalam bentuk hard drive
magnetik.

Sistem operasi menugaskan pekerjaan ke berbagai bagian komputer sesuai


dengan prioritas yang telah ditentukan dan menyeimbangkan penggunaan
sumber daya ini di antara aplikasi yang berbeda.Dalam (Hall dan Singgleton,
2007) ada lima tujuan pengendalian sistem operasi yang mendasar untuk
melakukan pekerjaan secara konsisten dan andal, Anda akan membutuhkan
banyak keterampilan dan etos kerja yang kuat, seperti:
5) Sistem operasi harus mengawasi dirinya sendiri untuk melindungi dirinya dari
pengguna.

6) Aplikasi pengguna tidak diizinkan untuk mengendalikan sistem operasi atau


merusaknya dengan cara apa pun yang menonaktifkan atau menghancurkan data.

7) Kemampuan sistem operasi untuk melindungi penggunanya dari satu sama lain
sangat penting. Tidak seorang pun dapat menggunakan informasi pengguna lain
untuk tujuan apa pun tanpa persetujuan eksplisit mereka.

8) Sistem operasi terdiri dari beberapa modul yang bekerja sama untuk membuat
komputer Anda berjalan. Ini berarti bahwa sebuah modul tidak dapat
membahayakan dirinya sendiri atau modul lain. Sistem operasi harus dilindungi
dari unsur-unsur. Bencana atau kegagalan daya dapat menghentikan sementara
semua tugas di komputer.

d. Supervisi

Supervisi adalah pengarahan, penilaian serta pengendalian dari atasan kepada


karyawan yang berada dibawahnya dalam suatu organisaai atau kelompok, dalam hal
ini di suatu perusahaan. Pengendalian pengawasan terdiri dari metode dan pencatatan
yang dilakukan untuk mengidentifikasi, mengumpulkan, menganalisis,
mengklasifikasikan, mencatat dan melaporkan kegiatan usaha dalam bentuk laporan
keuangan. System akuntansi yang baik harus bisa untuk: semua transaksi yang sah
dapat diidentifikasi dan dilaporkan, Proses pelaporan keuangan merupakan bagian
penting dari prosedur pengendalian perusahaan, yang dirancang untuk mencatat
transaksi secara akurat dan tepat, sekaligus melindungi aset perusahaan.
Tujuan pengendalian adalah agar prosedur akuntansi dilaksanakan dengan
benar., termasuk: transaksi dan perusahaan harus mendapatkan otorisasi untuk segala
sesuatu yang ingin dilakukan, supervisor harus menjaga bos besar dalam lingkaran,
dokumen dan catatan harus dirancang dan digunakan dengan benar.
Penggunaan aset dan catatan untuk memperoleh jaminan yang memadai, pada
kinerja dan nilai buku dari nilai tercatat dengan melakukan audit independen,

Sistem Informasi Manajemen 302


Universitas Pamulang Akuntansi S1

pemahaman struktur kontrol, untuk merencanakan tes keseimbangan dan auditor


operasi harus memahami struktur pengendalian. Sedangkan jenis kesalahan yang
dapat terjadi, risiko kesalahan, dan faktorfaktor yang mempengaruhi desain uji
validasi merupakan beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pengawasan.
Tujuan perusahaan adalah untuk menilai risiko yang melekat, materialitas,
kompleksitas dan kompleksitas operasi dan sistem perusahaan. Untuk memahami
struktur pengendalian, CPA harus memperoleh informasi tentang klasifikasi operasi
bisnis, metode operasi, Catatan akuntansi, dokumen pendukung, dan informasi dalam
laporan keuangan yang hanya dapat dilihat dengan menggunakan komputer dan
instrumen yang canggih. fitur dalam laporan keuangan, seperti proses menghasilkan
laporan keuanganatas suatu transaksi, estimasi akuntansi dan penyajiannya, serta
informasi keuangan yang disiapkan untuk menyusun laporan keuangan.
e. Catatan Akuntansi dalam Perangkat Lunak/Program

Catatan akuntansi membantu kebutuhan akan jejak audit dalam mengaudit


transaksi yang dipilih dengan melacaknya kembali ke akun buku besar, jurnal,
makalah sumber, dan sumber asli dari laporan keuangan.
Transaksi telah memasuki tahap pemrosesan dalam sistem setelah tahap entri
data selesai. Tiga kategori tinjauan kontrol proses meliputi:
1) Tinjauan kontrol run-time, 2)

Kontrol intervensi operator, dan 3)

Kontrol jejak audit.

1) Pengendalian run-to-run

Tinjauan kontrol ini ditujukan untuk menggunakan nomor lot untuk


memantau lot terkait saat mereka pindah dari prosedur terjadwal ke prosedur lain
untuk memastikan bahwa semua proses di sistem Anda diproses dengan benar dan
lengkap. Nomor pengontrol batch dapat ditemukan pada label internal atau dalam
catatan pengontrol terpisah yang dibuat selama entri data.
a) Semua pengontrol harus dihitung ulang setelah setiap operasi utama dalam
proses terkait, setiap proses, setiap bidang nilai, dan seterusnya dll.
perhitungan instruksi ditambahkan dan diakumulasikan pada nilai-nilai
tersebut sehingga dapat dibandingkan dengan nilai-nilai dalam register
kontrol. Ketikacatatan batch terkait mengalami masalah,misalnya hilang,
perbedaan angka yang berbeda terkait dengan apakah produk diproses lebih
dari satu kali atau tidak.
b) Setiap catatan dalam batch yang relevan dibandingkan dengan catatan audit
menggunakan kode transaksi. Untuk menjamin bahwa hanya jenis transaksi

Sistem Informasi Manajemen 303


Universitas Pamulang Akuntansi S1

yang tepat yang dieksekusi, kami telah menerapkan serangkaian protokol baru
yang telah diperbarui.
c) Verifikasi urutan; Dalam sistem dengan file induk sekuensial,
pemrosesanurutan catatan data transaksi yang benar dan lengkap dalam batch
terkait sangat penting. Saat batch terkait diproses, mereka harus diatur ulang
agar menurut sesuai urutan file utama yang digunakan oleh setiap proses.
Untuk memastikan penyortiran yang tepat, Pemeriksaan Verifikasi Pesanan
membandingkan berbagai urutan setiap catatan dalam batch dengan catatan
sebelumnya.

2) Kontrol intervensi operator

Saat memasukkan kembali record yang diproses sebagian, sistem mungkin


meminta operator untuk melakukan tugas seperti memasukkan checksum untuk
kumpulan beberapa record, memasukkan parameter untuk operasi logika, dan
memulai ulang program dari titik yang berbeda.
3) Kontrol jejak audit

Tujuan dari menjaga jejak audit adalah untuk melacak proses penting. Setiap
tindakan dalam sistem akuntansi harus terlihat pada setiap tahap
perkembangannya, termasuk sumbernya, dan harus ditelusuri melalui setiap tahap.
Setiap transaksi yang berhasil dilakukan oleh sistem harus dicatat dalam register
transaksi yang berfungsi sebagai jurnal. Ada dua alasan untuk membuat daftar
transaksi:
a) Log transaksi melacak transaksi yang berbeda. File sementara adalah file yang
divalidasi saat data dimasukkan. Setelah batch transaksi sebelumnya telah
ditangani, catatan dalam file sementara harus dihapus atau dibuang untuk
memberikan ruang bagi batch transaksi berikutnya. Dalam berbagai macam
tahap pemrosesan berikutnya bisa saja beberapa dari record tidak lolos uji.

b) Hanya transaksi yang diselesaikan dengan benar yang harus dicantumkan


dalam daftar transaksi; transaksi yang tidak berhasil diselesaikan harus dicatat
ke dalam file kesalahan. Daftar transaksi dan file kesalahan harus cocok
dengan total semua transaksi dalam kumpulan yang ditautkan. Tanpa
kehilangan data apa pun, file transaksi yang valid dapat dibuang.

Semua transaksi telah berjaya diselesaikan, dan sistem telah menghasilkan


buku besar transaksi. Untuk memfasilitasi rekonsiliasi dengan masukan, daftar
harus disajikan kepada pengguna yang tertarik. Beberapa transaksi diminta oleh
sistem secara internal, dan ini dikenal sebagai daftar transaksi otomatis. Sistem
akan secara otomatis memproses pesanan pembelian jika persediaan berada di
bawah titik pemesanan ulang yang telah ditentukan. Untuk membuat catatan audit

Sistem Informasi Manajemen 304


Universitas Pamulang Akuntansi S1

dari aktivitas tersebut, semua transaksi yang dibuat secara internal harus
dimasukkan dalam log transaksi. Pengguna akhir yang bertanggung jawab harus
menerima daftar lengkap semua transaksi yang dilakukan di seluruh prosedur
pengiriman transaksi otomatis sistem. Proses sistem Pengidentifikasian transaksi
khusus,dikenal pasti secara khusus oleh nombor transaksi setiap transaksi. Angka
adalah cara terbaik untuk membedakan antara item dalam daftar panjang. Dalam
sistem yang menggunakan dokumen fisik, nomor tertentu yang tercetak pada
dokumen terkait dapat ditranskripsi dan digunakan untuk tujuan ini selama entri
data. Setiap transaksi harus diberi nomor unik dalam sistem yang tidak
menggunakan dokumen sumber. Pekerjaan pengguna akhir membantu
memperbaiki kesalahan dan mengirimkan kembali daftar kesalahan yang
semuanya merupakan catatan buruk.

TAHAP INPUT TAHAP PEMROSESAN


TAHAP OUTPUT

File sementaraDibuang setelahpemrosesan

Proses Output
Transaksi Program yang ValidTransaksi Aplikasi Laporan

File
Transaksi Daftar Jurnal Kesalahan

Sistem Informasi Manajemen 305


Universitas Pamulang Akuntansi S1

Gambar 4.1: Daftar transaksi yang harus dilacak untuk menjaga jejak audit
5. Pengendalian Akses

Tujuan pengendalian akses yaitu memastikan akses ke aset perusahaan hanya


dapat dimasuki oleh personel yang sah saja. Akses yang tidak sah membuat aset
disalahgunakan, dihancurkan, dan dicuri. Oleh karena itu, dalam perlindungan aset,
kontrol akses memainkan peran penting. Sedangkan subsistem yang ada pada kontrol
pada subsistem Aplikasi komputer adalah bidang yang beragam, dan ada banyak jenis
aplikasi yang berbeda di luar sana, yaitu :
a. Pembatasan Kontrol Akses. Tujuan dari kontrol ini adalah bagi mereka yang memiliki
akses ke sistem komputer untuk memverifikasi identifikasi dan keaslian mereka yang
akan menggunakan sumber daya TI.

b. Mengontrol masukan. Memastikan bahwa organisasi menganggap proses


mempersiapkan dan memasukkan data transaksi ke dalam sistem sudah sesuai.

c. Manajemen komunikasi. Ini untuk memastikan bahwa transfer data ditangani oleh
unit bisnis dan komponen transmisi data seperti tautan komunikasi, perangkat keras,
dan perangkat lunak antar komputer tidak gagal. Selanjutnya, untuk mencegah pihak
ketiga, baik sengaja atau tidak sengaja, mencoba meretas sistem kami dengan
perangkat lunak berbahaya.

d. Kontrol pemrosesan. Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa semua komponen


sistem bekerja dengan baik, seperti menyelesaikan perhitungan, mengklasifikasikan,
menyortir, dan meringkas data.

e. Manajemen Basis Data. Memastikan bahwa sistem memenuhi tujuan organisasi,


seperti mendefinisikan, menambahkan akses, memodifikasi, dan menghapus data.

f. Mengontrol keluaran. Memastikan bahwa data hanya ditampilkan kepada mereka


yang berwenang untuk melihatnya, dan bahwa mereka yang menelepon atau
mengakses pengguna hanya mereka yang berwenang untuk melakukannya.

Adapun sistem online yang di gunakan pada pengendalian Akses dalam


pengendalian masukan, pengolahan dan keluaran ,adalah sebagai berikut :
a. Verifikasi input sistem di telepon. Pengendalian ini dimaksudkan untuk memastikan
bahwa: (a) transaksi dimasukkan ke terminal yang benar, (b) transaksi dimasukkan
dengan hati-hati, (c) data yang dimasukkan diklasifikasikan dengan benar sebesar
nilai transaksi yang valid (valid), (d) tidak ada data dimasukkan pada saat transaksi

Sistem Informasi Manajemen 306


Universitas Pamulang Akuntansi S1

tidak sah, (e) transaksi tidak dimasukkan lebih dari satu kali, dan (f) data yang
dimasukkan tidak hilang selama transaksi.
b. Mengontrol pengolahan data dalam sistem online Pengendalian ini
dimaksudkan untuk memastikan bahwa: 1) hasil
perhitungan terprogram dengan tepat; 2) proses
pemrosesan logika sudah benar; dan 3) prosedur
pemrosesan file sudah benar.
4) Proses pengolahan recordyang digunakan benar
5) Data yang dimasukan oleh Operatorke komputer consulesudah dengan baik
6) Selama proses pengolahan labelyang digunakan benar
7) Sudah menggunakan standar operasi (default) selamaproses pengolahan dengan
semestinya
8) Tidak boleh menggunakan data yang tidak diproses seperti yang diharapkan.
9) Menggunakan versi program yang tepat selama prosespengolahan
10) Hasil perhitungan yang dilakukan telah sesuai dengan kebijakan manajemen
organisasi secara otomatis oleh program
11) Pengolahan data input adalah data yang diperbolehkan.
c. Kontrol output online pada sistem.

Dirancang untuk memberikan keyakinan organisasi bahwa:

1) organisasi yang menerima output harus tepat dan lengkap; dan 2) organisasi
yang menerima keluaran rahasia harus tepat dan lengkap.
3) Karyawan telah diberikan izin untuk menerima output yang telah dibagikan.
Berikut ini adalah tindakan yang digunakan oleh auditor untuk mengendalikan
aplikasi perangkat lunak audit:

a. Membantu dalam desain dan pengujian program komputer.


b. Pastikan pengkodean sesuai dengan spesifikasi program terperinci dengan
memeriksa pengkodean program;
c. Pastikan perangkat lunak berjalan pada instalasi komputer entitas dengan meminta
staf TI entitas untuk meninjau perintah sistem operasi untuk;
d. Sebelum menjalankan file data utama, digunakan Software audit untuk file
pengujian kecil.
e. Pastikan file yang digunakannya benar. misalnya, berurusan dengan bukti
eksternal, seperti kontrol total yang dilakukan oleh pengguna;

Sistem Informasi Manajemen 307


Universitas Pamulang Akuntansi S1

f. Dapatkan bukti bahwa perangkat lunak audit bekerja sesuai rencana. sebagai
tinjauan informasi keluaran dan pengendalian;
g. Menjaga keamanan untuk menciptakan cara-cara pengamanan yang ketat.

6. Risiko dan Ancaman Paparan AIS

Komponen ketiga dari paradigma pengendalian internal COSO adalah penilaian


risiko.Untuk memastikan bahwa sistem berfungsi secara efektif, sektor transportasi
memainkan peran penting dalam membantu manajemen membangun sistem kontrol yang
efektif dengan mengaudit perusahaan dan mengevaluasi sistem yang ada. Industri juga
harus mendeteksi potensi ancaman. Bahaya tersebut dapat berupa:
a. Ancaman Strategis, Cara Membuat Kesalahan.

b. Ancaman operasional, misalnya, adalah ketika sesuatu dilakukan dengan benar tetapi
salah.

c. Ancaman keuangan, seperti kerugian, pemborosan, pencurian sumber daya keuangan,


atau asumsi kewajiban yang tidak dapat dibenarkan.

d. Ancaman informasi, seperti data yang salah atau tidak relevan atau sistem yang tidak
dapat dipercaya.

Ancaman yang mungkin dihadapi oleh perusahaan yang memasang sistem EDI
(pertukaran data elektronik), antara lain:
a. Tidak tepatnya pemilihan teknologi. sebelum kesiapan klien dan pemasoknya,
perusahaan bisa bergerak menuju EDI.

b. Ilegalnya akses sistem. Sistem dapat terbagi atauterseludup dan dicuri oleh hacker.

c. Masuk kedalam transmisi data. Transmisi data dapat tersalin dan terdengar secara
tersembunyi oleh hacker, dan data dapat dirusak dan dicegah atau digagalkan oleh
hacker sebelum sampai tujuan.

d. Integritas data telah dikompromikan. Kesalahan karyawan, perangkat lunak yang


buruk, input, dan transmisi menyebabkan serangkaian masalah data.

e. Transaksi yang belum selesai. Mungkin saja komputer pengirim tidak mengirimkan
semua data ke mesin penerima.

Adanya hal yang bertentangan dalam interaksi perusahaan menyebabkan adanya


kesulitan dalam Kegagalan sistem, perangkat keras, masalah perangkat lunak, sabotase,
kesalahan karyawan atau beberapa kesalahan yang dapat menyebabkan kegagalan atau
sistem yang tidak lengkap. a. Risiko Sistem Informasi Akuntansi:

Sistem Informasi Manajemen 308


Universitas Pamulang Akuntansi S1

Beberapa sistem informasi akuntansi yang digunakan oleh bisnis tidak


diragukan lagi berisiko, tetapi jika pembuat dan pengelola sistem melakukan
pengendalian yang serius sebelum dan ketika sistem diterapkan dan diterapkan oleh
perusahaan, risiko tersebut dapat dikendalikan atau dicegah. Resiko yang mungkin
saja bisa terjadi dalam sistem informasi akuntansi perusahaan adalah sebagai berikut
:
1) Menilai Risiko: Perusahaan lebih suka menjadi korban penipuan daripada
serangan teroris, dan karyawan lebih suka tanpa disadari melakukan sesuatu.

2) Hitung Eksposur: Gempa bumi berpotensi merusak perusahaan dan membuatnya


bangkrut; risikonya rendah, tetapi eksposurnya tinggi.

3) Identify Control:Beberapa pengendalian yang dilakukan oleh manajemen


seharusnya melindungi perusahaan dari kecurangan. Manajemen perlu
mempertimbangkan efektivitas dan waktu dalam melakukan pengendalian.

4) Hitung Biaya dan Manfaat (bagaimana manfaat dapat menutupi biaya): Setiap
orang dapat membuat sistem biaya yang sangat mudah dilakukan tetapi menjadi
penghalang. Biaya lebih mudah diukur daripada manfaat, sehingga manfaat
prosedur pengendalian internal harus lebih besar daripada biayanya.

5) Tentukan Efektivitas Biaya-Manfaat: Metode untuk mencatat, memproses,


mengarsipkan, dan melaporkan transaksi.

6) Informasi dan komunikasi: Seorang akuntan harus menyadari penciptaan,


pemeliharaan, dan komunikasi catatan. Individu yang bekerja untuk sebuah
perusahaan memungkinkan untuk mengumpulkan dan bertukar data yang
diperlukan untuk menjalankan, mengelola, dan mengontrol aktivitas perusahaan
dalam sistem.

7) Pemantauan: pengawasan yang efektif memerlukan bantuan seorang pengawas


dalam pemantauan.

8) Tanggung jawab, meliputi: penganggaran, penjadwalan, standar kualitas,


perbandingan laporan aktual dengan data yang direncanakan.

9) Audit internal, sumber daya yang tidak perlu dan usang dapat dideteksi.

b. Ancaman Sistem Informasi Akuntansi

Bencana alam dan politik, seperti kebakaran, banjir, gempa bumi, angin topan,
dan konflik, adalah beberapa bahaya yang dihadapi bisnis. Bencana alam yang belum
pernah terjadi sebelumnya berpotensi merusak sistem informasi perusahaan. Saat
terjadi bencana alam, perusahaan akan langsung terkena imbasnya.

Sistem Informasi Manajemen 309


Universitas Pamulang Akuntansi S1

1) Ancaman :

a) Bencana alam dan politik adalah dua yang pertama. Kebakaran, banjir,
gempa bumi, angin topan, dan konflik hanyalah beberapa contoh.

b) Penyalahgunaan peralatan dan kerusakan perangkat lunak Misalnya, tidak


ditemukan kesalahan transmisi data, malfungsi perangkat, fluktuasi, atau
pemadaman listrik.

c) kejadian yang tidak terduga. Kesalahan manusia yang mengakibatkan


kecelakaan, ketidakpatuhan terhadap prosedur yang ditetapkan dan
kurangnya arah. Kesalahan dan kehilangan entri data. Sistem tidak
memenuhi kebutuhan perusahaan dan tidak mampu mengelola aktivitas saat
ini.

d) Tindakan yang disengaja. Sabotase, misalnya, atau penipuan komputer.

2) Mengapa Ancaman AIS Semakin Memburuk?

Sebagai hasil dari masalah ini, masalah kritis mengenai keamanan dan
integritas sistem komputer telah muncul. Berikut ini adalah beberapa alasan di
balik meningkatnya masalah keamanan:
a) Informasi yang tersedia tidak mencerminkan jumlah karyawan yang
mengakibatkan meningkatnya jumlah klien / sistem server

b) Mengendalikan sentralisasi dari sistem mainframe dengan usaha


mendistribusikan bayaknya data user LAN dan sistem server

c) WAN memungkinkan konsumen dan pemasok untuk berkomunikasi dengan


mentransfer data dari satu sistem ke sistem lain, meskipun fakta bahwa
kerahasiaan data adalah masalah besar.

Banyak perusahaan tidak melindungi data mereka karena berbagai alasan,


termasuk:
a) Masalah kontrol komputer sering diabaikan, dan untuk bisnis, mereka tidak
lagi menjadi ancaman kehilangan data atau informasi penting, tetapi
merupakan kejadian normal.

b) Berubahnya Implikasi pengendalian.

c) Perusahaan tidak menyadari bahwa perlindungan data/informasi penting


sangat penting untuk kelangsungan hidup organisasi.

Sistem Informasi Manajemen 310


Universitas Pamulang Akuntansi S1

d) Untuk memotivasi manajemen, waktu produktivitas dan penekanan biaya


dapat digunakan sesukanya.

Sebagai akuntan, kita harus memastikan bahwa sistem kita aman. Para
akuntan diharapkan menjadi konsultan kontrol yang bertugas:
a) Untuk mengurangi ancaman sistem dapat mengambil pendekatan yang
produktif
b) Mendeteksi, memperbaiki dan memulihkan ketika ancaman muncul.

7. Klasifikasi Pengendalian Internal

Konsep pengendalian intern manajemen harus memiliki jangkauan yang cukup


luas untuk mendefinisikan sistem pengendalian secara keseluruhan. Empat klasifikasi
internal yang digunakan dalam sistemprosedur pengendalian khusus, yaitu:
a. Kontrol Preventif, Detektif, dan Korektif: Kontrol preventif memiliki kapasitas untuk
mencegah terjadinya masalah sejak awal. Profesional akuntansi berkaliber tinggi,
pemisahan tanggung jawab karyawan yang tepat, dan kontrol efektif atas akses fisik
ke aset, fasilitas, dan informasi adalah kontrol pencegahan yang efektif yang
membantu menurunkan risiko pelanggaran data. Jika masalah kontrol muncul,
detektif diperlukan untuk menemukan masalah kontrol, Karena tidak semua masalah
dengan pengendalian dapat dihindari. Contoh pengendalian detektif adalah
rekeninggiro ganda dan membuat rekonsiliasi bank bulanan
dansaldopengadilan.Kontrol korektif memecahkan masalah yang ditemukan selama
kontrol deteksi. Pemeriksaan detektif meliputi tata cara:

1) Sumber masalah dapat ditemukan;


2) Kesalahan dan konsekuensinya dapat diselesaikan.
3) Setiap masalah yang dihadapi dapat diminimalkan atau dihilangkandengan
memodifikasi sistem

b. Pengendalian umum dan pengendalian aplikasi: Pengendalian umum dimaksudkan


untuk memastikan bahwa lingkungan pengendalian organisasi stabil dan terkendali
sehingga pengendalian aplikasi yang efektif dapat dihasilkan. Kontrol aplikasi
digunakan dalam pemrosesan transaksi untuk menghindari, mendeteksi, dan
memperbaiki kesalahan dan inkonsistensi.

c. Kontrol akuntansi dan administrasi; Kontrol administratif membantu memastikan


operasi yang efisien dan kepatuhan terhadap kebijakan manajemen. Di sisi lain,
kontrol akuntansi membantu melindungi aset dan dokumen keuangan.

Sistem Informasi Manajemen 311


Universitas Pamulang Akuntansi S1

d. Input, Processing, dan Output.

Controls dibagi lagi menjadi tiga kategori berdasarkan di mana mereka


digunakan dalam siklus pemrosesan data. Kontrol input dirancang untuk hanya
memungkinkan data yang akurat, valid, dan sah untuk dimasukkan ke dalam sistem.
Sebuah komputer dapat diprogram untuk tidak menerima input dari seorang karyawan
bahkan jika mereka berada dalam daftar karyawan yang berwenang. Kontrol
pemrosesan dirancang untuk memastikan bahwa semua file dan catatan diperbarui
dengan tepat.
Contohnya adalah batch totals. Kontrol output dirancang untuk memastikan
bahwa output sistem dikontrol dengan benar. Misalnya, karyawan tanpa wewenang
harus dicegah untuk mendapatkan salinan laporan yang mendokumentasikan gaji
eksekutif tertinggi. Komponen Model Internal COSO:
a. Pertahankan lingkungan yang stabil

Beberapa aspek dalam lingkungan pengendalian, antara lain:

1) Komitmen nilai integritas dan etika

Dalam mengembangkan budaya perusahaan, penting bagi manajemen


untuk menekankan integritas dan cita-cita etis. Manajemen puncak, misalnya,
harus menekankan pentingnya pelaporan yang jujur daripada pelaporan yang
menguntungkan.
2) Filosofi Manajemen dan Gaya Operasi

“Semakin filosofi manajemen dan gaya operasi yang


bertanggungjawab, maka semakin tinggi kemungkinan karyawan akan
berperilaku secara tanggungjawab dalam bekerja untuk mencapai tujuan
organisasi”. Jika dalam pengendalian internal manajemen tidak menunjukan
kepedulian, maka karyawan akan kurangnya ketekunan dan efektivitas dalam
mencapai tujuan pengendalian tertentu.
3) Struktur organisasi

Struktur organisasi perusahaan menguraikan bidang kompetensi dan


tanggung jawab, serta menyediakan kerangka kerja yang luas untuk
merencanakan, mengelola, dan mengatur kegiatan perusahaan. Pemusatan
atau desentralisasi wewenang, penugasan tanggung jawab untuk tugas-tugas
tertentu, penentuan bagaimana tanggung jawab mempengaruhi kebutuhan
informasi manajemen dan organisasi, dan pengoperasian sistem akuntansi dan
informasi adalah semua aspek penting dari struktur organisasi. Struktur
organisasi yang kompleks dan/atau jelas dapat mengindikasikan masalah
yang lebih signifikan.
4) Dewan direksi dan komite audit

Kontrol internal, seperti proses pelaporan keuangan, dan semua hal


yang terkait dengan undang-undang, peraturan, dan standar diawasi oleh
komite audit.
5) Pendekatan untuk mencapai kekuasaan dan tanggung jawab

Sistem Informasi Manajemen 312


Universitas Pamulang Akuntansi S1

Manajemen harus mendefinisikan deskripsi pekerjaan untuk


departemen dan individu, dan hasilnya harus dipertimbangkan. Deskripsi
pekerjaan formal dapat diperoleh, pelatihan karyawan dapat diperoleh, jadwal
dapat diperoleh, dan pembiayaan dapat diperoleh untuk memberikan kekuatan
dan tanggung jawab karyawan. Kebijakan dan prosedur manual adalah alat
penting untuk mendefinisikan kekuasaan dan tanggung jawab. Kebijakan
untuk menangani transaksi tertentu dijelaskan dalam manual prosedur.
6) Kebijakan sumber daya manusia dan praktek-prakteknya

Kebijakan dan praktik yang disetujui melalui kontrak, pelatihan,


evaluasi dan promosi karyawan dapat menyebabkan organisasi
meminimalkan risiko gangguan. Kenaikan gaji ditentukan berdasarkan
tuntutan pekerjaan. Saat meninjau lamaran pekerjaan, surat referensi dan
resume sangat penting. Agar karyawan baru dapat memahami tanggung jawab
mereka sesuai dengan kebijakan dan prosedur organisasi, diperlukan program
pelatihan.
7) Pengaruh dari luar (eksternal)

Kontrol lingkungan dapat dipengaruhi secaraeksternal, pengaruh ini


dapat mempengaruhi organisasi, termasuk bursa saham, FASB, dan aplikasi
SEC. Mereka termasuk dalam permintaan agen, hal. Misalnya B. dari bank
atau perusahaan asuransi.
b. Kegiatan yang terkendali

Proses pengendalian dikelompokkan menjadi lima kategori:

1) Kekuatan independen aktivitas transaksi


Sistem komponen yang sekarang dapat menangkap tanda tangan digital
memastikan bahwalebih sedikit data yang dipalsukan saat dokumen
ditandatangani. Untuk menangani transaksi rutin, manajemen dapat
memantau karyawan tanpa otorisasi khusus, yang dikenal sebagaiotorisasi
menyeluruh. Manajemen harus menetapkanpedoman yangkhususatau umum
untuk semuajenis transaksi.
2) Pemisahan pekerjaan

Ada pengendalian internal yang baik ketikaseorang karyawan tidak


diberi terlalu banyak tanggung jawab. Karyawan tidak boleh melakukan
tindakan menutup-nutupi,penggelapan, atau perbuatantercela lainnya.
menjelaskan pembagian tugas yang diterimadenganmemisahkan fungsi-
fungsi berikut:
a) Otorisasi;PersetujuanTransaksi dan Keputusan

b) Kustodian;Menyiapkan dokumen asli, menyimpan jurnal, buku


akuntansi atau dokumen lainnya, menyiapkan rekonsiliasi dan
menyiapkan laporan kerja

Sistem Informasi Manajemen 313


Universitas Pamulang Akuntansi S1

c) Pemeliharaan; Menyimpan uang tunai,memelihara ruang gudang,


menerima cek pelanggan, menulis cek perusahaan kepada pihak lain.

Masalah muncul ketika seseorang melakukan dua atau lebih dari tiga
fungsi yang disebutkan di atas.Komputer dalam sistem informasi modern
sering diprogram untuk menjalankan satu atau lebih tugas. Komputer, bukan
orang yang menjalankan fungsi, bertanggung jawab atas prinsip pemisahan
kerja. Karyawan merasa sangat sulit untuk melakukan penipuan ketika ada
struktur pemisahan pekerjaan yang efektif dan terkenal. Mendeteksi
kolaborasi antara dua orang atau lebih untuk memecahkan kendali menjadi
lebih menantang.
3) Rancangan dan penggunaan dokumen dan penyimpanan yang memadai

Rancangan yang layak, penggunaan dan penyimpanan dokumen yang


tepat membantumemastikan keakuratan dan relevansi data yang lengkap.
Untuk efisiensi maksimum,formulir dan Konten harus sesederhana mungkin
untuk meminimalkan kemungkinan kesalahan memori dan mengurangi
kemungkinan peninjauan dan verifikasi. Dokumen yang memulai transaksi
harus menyediakan tempat di mana otorisasi diperlukan. Segala sesuatuyang
digunakan untuk mengalihkanhartakekayaankepada orang lain juga harus
menyediakan tempat untuk tanda tangan penerimanya.Ketika dokumen
dikembalikan,mereka disalahgunakan dan dokumen diberi nomor ulang agar
mudah dilacak. Fasilitas pengujian yang baik mengatur transaksi sistem
individual, memperbaiki masalah, dan memeriksa keluaran sistem.
4) Penyimpanan dan penyimpanan aset yang memadai

Ketika orang berpikir tentang keamanan penjara, mereka langsung


memikirkan uang tunai, serta aset fisik seperti peralatan dan perlengkapan.
Prosedur PerlindunganPencurian Aset digunakan untuk melindungi informasi
dan asetfisik. Langkah-langkah yang harus ditempuh yaitu :
a) Berbagi danmemantau tugassecara efektif

b) Menjagaakurasi penyimpanan aset, termasuk informasi

c) Pembatasan akses fisik ke aset

d) Memantau penyimpanan dan dokumen Menjagalingkungan,

e) menyaring akses ke komputer, file komputer, dan informasi

5) Evaluasi kinerja oleh pihak ketiga

Aspek lain dari pengendalian adalah pengendalian internal, yang


memastikan bahwa transaksi dijalankan dengan benar. Audit internal harus
dilakukan oleh orang lain selain orang yang bertanggung jawab atas operasi
awal karena mereka umumnya lebih berhasil. Subbagian berikut menjelaskan
berbagai jenis kontrol independen sebagai berikut :
a) Mengedit dua record yang disimpan secara terpisah.

Sistem Informasi Manajemen 314


Universitas Pamulang Akuntansi S1

Membandingkan arsip dengan arsip lain yang harus memiliki keseimbangan yang sama
merupakan salah satu cara untuk memverifikasi keakuratan dan integritas arsip.
b) Perbandingan jumlah nyata dan yang dilaporkan. Uang tunai di laci
mesin kasir harus sesuai dengan jumlah yang tercatat pada pita mesin
kasir pada setiap akhir shift staf administrasi.
c) Akuntansi dengan dua entri. Audit internal dapat dilakukan dengan
menggunakan pepatah "debit harus sama dengan kredit."

Total batch dalam aplikasi pemrosesan batch memeriksa total yang


dihitung secara manual sebelum data sumber dimasukkan ke dalam sistem
dan mengatur dokumen sumber ke dalam beberapa kelompok.
Sistem komputer menggunakan total lima batch, yaitu sebagai berikut:
a) Jumlah total area moneter, seperti total penjualan atau total penerimaan
kas, disebut sebagai total keuangan.

b) Seluruh jumlah nomor rekening konsumen atau nomor identifikasi


karyawan, misalnya, merupakan arena yang jarang ditambahkan.

c) Hitung catatannya. Ini adalah jumlah total makalah yang telah diproses.

d) Garis itu penting. adalah jumlah baris data yang dimasukkan. Misalnya,
jumlah baris lima produk berbeda yang dijual ke konsumen akan menjadi
lima jika pesanan penjualan menunjukkan

e) Tes keseimbangan kaki silang. Banyak lembar kerja memiliki total baris
dan total kolom. Untuk memeriksa apakah total keseluruhan sama,
misalnya dengan membandingkan total keseluruhan semua baris dengan
total keseluruhan semua kolom, seperti Tinjauan Independen setelah satu
orang memproses transaksi, terkadang orang lain meninjau pekerjaan
orang pertama. Orang kedua memeriksa keakuratan elemen data penting
seperti harga, kuantitas, dan jangkauan.

Kesimpulan :

Proses mempengaruhi arah kegiatan suatu objek, organisasi atau sistem disebut
pengendalian. Salah satu tujuan SIA adalah membantu manajemen mengambil kendali
organisasi. Akuntan dapat membantu untuk mencapai hal ini dengan merancang sistem
kontrol yang efektif dengan meninjau sistem kontrol yang saat ini digunakan untuk
memastikan mereka berfungsi secara efektif. Tujuan manajemen adalah untuk
menghindari kerugian organisasi, terutama karena alasan berikut:
1. Penggunaan sumber daya yang tidak efisien

2. Putusan manajemen yang tidak memadai

Sistem Informasi Manajemen 315


Universitas Pamulang Akuntansi S1

3. Kesalahan yang tidak disengaja dalam pengumpulan dan


pemrosesan data

4. Kehilangan atau kerusakan arsip yang tidak disengaja

5. Hilangnya aset karena kelalaian karyawan

6. Ketidakpatuhan karyawan terhadap pedoman Manajemen staf


dan peraturan lainnya

7. Perubahan ilegal terhadap SIA atau anggotanya

C. LATIHAN SOAL

1. Jelaskan pentingnya pengendalian internal secara umum !

2. Sebutkan 3 dari 5 komponen model pengendalian internal COSO! Jelaskan secara singkat
3 komponen yang Anda sebutkan!

D. DAFTAR PUSTAKA

Bodnar., George H. and William S. Hopwood (2005), Sistem Informasi Akuntansi, 9th ed
Andi Yogyakarta.
Hall, A James (2004), Accounting Information System, 4th ed., South Western Publising Co.
Krismiaji (2002) dan (2015), Sistem Informasi Akuntansi. Yogyakarta: Unit Penerbit dan
Percetakan AMP YKPN.
Marshall., Romney B. dan Steinbart John Paul Steinbart (2005), Accounting Information
System, 9th ed Salemba Empat Jakarta.

PERTEMUAN 6 MODEL DATA REA (RESOURCE, EVENT, AND AGENT)

A. CAPAIAN PEMBELAJARAN
Pada Pertemuan 6 ini akan di jelaskan mengenai Model Data REA dan anda harus
mampu:

1. Menjelasakan tahap–tahap dalam perancangan sebuah basis data.

Sistem Informasi Manajemen 316


Universitas Pamulang Akuntansi S1

2. Menguraikan proses pembuatan model data dan menjelaskan elemen model data
akutansiREA.
3. Menganalisis dan menjelaskan diagram entity relationship (E-R) dalam sebuah
perusahaan.
4. Menggambar diagram entity relationship (E-R) sebagai sebuah sarana untuk
mendokumentasikan isi basisdata.
5. Membuat tabel untuk penerapan diagram entity relationship (E-R) dalam sebuah
hubungan basis data.
6. Menjelaskan pengaruh sebuah basis data terhadap pengendalian intern perusahaan.

B. URAIAN MATERI 1. Model dan Desain Basis Data


a. Model data REA (Resource, Event, and Agent)

Pemodelan data merupakan proses mendefinisikan database untuk


mewakili semua aspek organisasi, termasuk interaksi dengan pihak eksternal.
Model data REA adalah seperangkat model konseptual yang dirancang
khusus untuk menyediakan kerangka kerja untuk desain database akuntansi
dan sistem informasi akuntansi. Pada Model data REA terdapat dua cara
dalam menyediakan struktur: (1) Mengidentifikasi apakah entitas harus
dimasukkan dalam database SIA. (2) Ketika menguraikan bagaimana
menyusun hubungan antara entitas dalam basis data. Jenis-jenis kesatuan
REA yaitu:

1) Sumber daya; yaitu hal-hal yang memiliki nilai ekonomis pada


perusahaan, misalnya: kas, persediaan, perlengkapan, peralatan dan
tanah.
2) Kejadian/Transaksi; yaitu aktivitas usaha, dimana manajemen
mengumpulkan informasi untuk perencanaan dan pemantauan. Sebagian
transaksi secara langsung berpengaruh dengan jumlah sumber daya.
Misalnya, aktivitas penjualan mengurangi jumlah persediaan dan
aktivitas mengumpulkan kas berpengaruh kas meningkat dalam jumlah
besar.
3) Pelaku; yaitu orang-orang dan organisasi ikut serta pada setiap peristiwa,
dan mereka membutuhkan informasi untuk merencanakan, memantau,
dan mengevaluasi data.
b. Entity-Relationship Diagrams (E-R Diagram)

E-R Diagram merupakan metode yang menggambarkan database


dalam bentuk skema. Disebut diagram REA karena menampilkan berbagai
model unit dan hubungan penting di antara mereka. Dalam diagram REA,
satuan muncul dalam bentuk persegi panjang dan hubungan antar satuan
diwakili dalam bentuk berlian, seperti yang tergambar dibawah, yaitu diagram
REA bagian siklus pendapatan, untuk memperlihatkan gambar yang
sederhana, hanya dimasukkan dua transaksi, yaitu penjualan barang dagangan
kepada customer dan pengambilan uang tunai dari customer.

Sistem Informasi Manajemen 317


Universitas Pamulang Akuntansi S1

Gambar 6.1 Entity-Relationship Diagrams (E-R Diagrams)


2. Mengembangkan Diagram REA
REA menjadikan sistem akuntansi sebagai representasi virtual dari usaha
nyata. Dalam kata lain, REA membuat objek komputer yang secara langsung
mewakili objek nyata di lingkup usaha. REA adalah suatu ontologi dalam istilah
ilmu komputer. Objek nyata pada model REA yaitu: (1) Barang, jasa atau uang,
yaitu, sumber daya, (2) Suatu perjanjian atau transaksi usahayangberpengaruh
pada sumber daya, yaitu, peristiwa, (3) Orang-orang ataupun lembaga-lembaga
(instansi lain, dll), yaitu, perusahaan. REA umumnya dimodelkan sebagai
hubungan basis data, tetapi hal ini tidak diwajibkan. Desainnya menggunakan
diagramentitas hubungan. Terdapat tiga tahap mengembangkan diagram REA
untuk siklus transaksi yang spesifik:

a. Mengidentifikasikan setiap peristiwa atau transaksi yangberpengaruh pada


perubahan mendasar dalam siklus ekonomi.

b. Mengidentifikasi sumber daya yang berpengaruh pada setiap peristiwaatau


transaksi dan para perusahaan yang terlibat.

c. Menetapkan pokok utama setiap perjanjian kerjasama.


Tahapan Pada Model REA:

Tahap 1: Mengidentifikasi kejadian perubahan ekonomi

Dasar REA terdiri atas dua kejadian, yaitu peningkatan sumber daya dan
penurunan sumber daya.Dasar perubahan ekonomi dari siklus pendapatan terkait
dengan transaksi penjualan dan penerimaan tunai dari penjualan. Diagram REA
setiap siklus individu pada setiap pekerjaan dibagi menjadi tiga kolom kertas
kerja.

a. Kolom bagian kiri untuk data sumberdaya

b. Kolom bagian tengah tengah untuk datakejadian/transaksi

Sistem Informasi Manajemen 318


Universitas Pamulang Akuntansi S1

c. Kolom bagian kanan untuk perusahaan sangat penting untuk penentuan ada
tidaknya kejadian bisnis lain dalam siklus.
Tahap 2: Mengidentifikasi sumber daya dan para agen.

Satu dan peristiwa penting dapat dispesifikasi, sumber dayayang


dipengaruhi oleh peristiwa tersebut dapat didefinisikan. Bagaimana dengan
Account Receivable? Ini tidak termasuk dalam peristiwa penting tersebut, karena
account receivabletidak terdapat dalam definisi model data REA. Account
Receivable adalah objek yang tidak bebas, tetapi penyajiannya sederhana pada
waktu berbeda antara dua peristiwa. Yaitu penjualan dan pengumpulan kas.
Konsekuensinya, jika data tentang penjualan dan pengumpulan kas disimpan
dalam basis data, maka tidak perlu menyimpan informasi secara berlebihan
tentang account receivable. Tahap 3: Mengidentifikasi posisi jabatan
(kardinalitas)
Jabatan mengidentifikasikan hubungan beberapa peristiwa dalam suatu
instansi yang dapat dihubungkan dengan peristiwa pada instansi lain. Beberapa
instnasi dapat mengimplementasikan kejadian tersebut dalam sebuah tabel.
Jabatan dapat menyediakan informasi tentang bagaimana baris-baris dalam tabel
dari hubungan yang lain dapat dihubungkan dengan tiap-tiap baris dalam tabel
tersebut, jabatan seringkali diekspresikan menjadi 2 yaitu jabatan minimum dan
jabatan maksium.
a. Jenis-Jenis Entitas REA

Model REA terutama digunakan pada desain database SIA sebagai alat
pemodelan konseptual yang berfokus pada aspek sistemik dari usaha yang
berdasar pada kegiatan rantai nilai organisasi. Model REA menyediakan
panduan dalam desain database dengan identifikasi pada entitas mana yang
harus diinput dalam database SIA. Jenis-jenis REA, yaitu:
1) Sumber daya (resource), yang diperoleh dan digunakan oleh organisasi.
2) Kegiatan (event), kegiatan bisnis yang dilakukan oleh organisasi.
3) Pelaku (agent), pelaku atau yang berhubungan dengan agent unitbisnis.
Tipe-tipe kerjasama

Dalam maksimum jabatan, terdapat tiga macam kerjasama yaitu:

Sistem Informasi Manajemen 319


Universitas Pamulang Akuntansi S1

Gambar 6.2 Tiga macam kerjasama dalam maksium jabatan

1) A one-to-one relationship merupakan hubungan antar unit, apabila hanya


ada satu jabatan maksimum pada perusahaan.
2) A one-to-many relationship yaitu hubungan unit dengan besaran apabila
jabatan maksimum pada perusahaan hanya terdapat satu dan jabatan
maksimum perusahaan hanya sebanyak (N).
3) A-many-to-many relationship merupakan hubungan antara besaran,
apabila jabatan maksimum antar perusahaan sebanyak
(N).
b. Implementasi diagram REA pada Hubungan Basis Data

Tahap 1: Membuat tabel untuk setiap satuan dan hubungan antara besaran
Tahap 2: Identifikasi atribut-atribut untuk setiap tabel:

1) Kunci utama. Perusahaan sering melakukan pengidentifikasian numerik


(dalam bentuk angka) merupakan sumber spesifik dari identifikasi unik,
peristiwa, dan agen; pengidentifikasi numerik ini adalah kandidat yang
bagus untuk kunci utama. Contoh, S&S dapat mempergunakan nomor
invoice untuk dijadikan master key di tabel penjualan dan total customer
sebagai master key di tabelpelanggan.
2) Atribut-atribut lain. Seperti tanggal dan total setiap penjualan, yang
dibutuhkan untuk melengkapkan dan mengakuratkan pemrosesan
transaksi dan produksi dalam mengukur keuangan dan laporan
manajemen. Atribut lainya disimpan secara efektif memfasilitasi
manajemen dari sumber daya, peristiwa, dan agen organisasi.
3) Data harga. Data harga tersimpan pada tabel pendapatan.

Sistem Informasi Manajemen 320


Universitas Pamulang Akuntansi S1

4) Data kumulatif. Tidak perlu mencatat jumlah yang tersedia di saldo


rekening kas karena semuanya ada di database dan sistem dapat
menghitungnya bila dibutuhkan.
Tahap 3: Implementasi hubungan antara satuan dan hubungan satuan dengan
besaran.

Gambar 6.3 Pola Dasar REA (Basic REA Template)

c. Penggunaan diagram REA


1) Dokumentasi

Kegunaan diagram REA sangat khusus, contohnya, ketika


digunakan untuk mendokumentasikan pembuatan database SIA. Terdapat
dua tipe yang penting pada informasi mengenai database SIA dalam
diagram REA yang tidak tergambarkan pada dokumentasi lain, yaitu
informasi mengenai hubungan antara data dan informasi mengenai
pelatihan bisnis organisasi.
Dalam Diagram REA sangat jelas menunjukkan hubungan antara
berbagai data yang tersimpan dalam database akuntansi. Berbeda dari
diagram alur yang hanya menunjukkan cara membuat dan
mendeskripsikan fitur terpenting dari file, seperti cara mengatur dan
merekam file. Sama seperti data flow diagram menjelaskan isi dari setiap
file di sistem, diagram ini tidak menunjukkan dengan jelas bagaimana
file-file tersebut terhubung satu sama lain.
2) Informasi Terkait Pelatihan Bisnis

Hal terpenting dalam diagram REA yaitu menginterpretasikan


dengan benar peristiwa mana dalam keseluruhan yang mewakili. Hal ini
mudah untuk agen dan untuk seluruh transaksi. Setiap peristiwa agen
entitas mewakili individu atau organisasi tertentu. Demikian pula, setiap
peristiwa dalam suatu entitas mewakili aktivitas atau transaksi bisnis
tertentu. Misalnya, setiap peristiwa penjualan mewakili transaksi
penjualan tertentu.
3) Informasi Terkait Isi Basis Data

Sistem Informasi Manajemen 321


Universitas Pamulang Akuntansi S1

Diagram REA menunjukkan hubungan antara data yang tersimpan


dalam database akuntansi, tetapi diagram alur hanya menunjukkan file
yang ada dan menggambarkan karakter dasar file, sebagaimana file
dikumpulkan dan disimpan. Data Flow Diagram (DFD) menunjukkan isi
dari setiap file pada sistem, tetapi tidak menunjukkan bagaimana file
berhubungan satu sama lain.
Hubungan diagram REA memberikan informasi yang berguna
terkait keadaan bisnis dan kebijakannya. Misalnya, untuk me`mberikan
kredit kepada pelanggan dan memberi kebijakan pelanggan dapat
melakukan pembayaran rutin. Ini juga menunjukkan bahwa perusahaan
menjual sejumlah besar produk.
Namun, mengetahui apa yang diperoleh masing-masing dari
sumber data terkadang bisa lebih sulit; Perhatikan bahwa grafik REA
mungkin berisi informasi tentang atribut yang disimpan pada setiap rasio
target. Hal ini dapat dipergunakan untuk menerjemahkan tujuan dari
sumber tersebut.
d. Spesifikasi Organisasi tentang Diagram REA

Meskipun pada siklus pendapatan S & S (satu siklus) perkembangan


diagram REA tampaknya sederhana dan intuitif, tetapi modelnya bisa menjadi
proses yang kompleks. Untuk organisasi diagram REA merupakan hal yang
unik. Misalnya, S&S tidak menerima pesanan dari customer. Artinya,
customer hanya bisa membeli produk yang telah ditetapkan. Akibatnya, siklus
pendapatan S&S hanya terdapat dua elemen dasar: Penjualan dan
pengumpulan uang tunai, sebaliknya perusahaan menerima pesanan
pelanggan lewat surat, mengambil produk di gudang dan mengirimkan
pesanan ke pelanggan. Untuk itu diagram REA untuk siklus pendapatan
perusahaan meliputi: menerima pesanan customer, mengisi peranan,
mengirim pesanan dan pengumpulan uang tunai dari penjualan. Kelebihannya
perusahaan retail seperti S&S hanya mempunyai satu persediaan, diagram
REA untuk perusahaan manufaktur meliputi kesatuan terpisah untuk bahan
dan persediaan barang jadi. Akhirnya, model diagram REA menunjukkan
hubungan antara penjualan dan persediaan karena S&S menjual barang dalam
jumlah besar. Sebaliknya dengan REA akan menjelaskan hubungan antara
penjualan dan mengumpulkan kas untuk penjualan produk seni langka.
e. Memindahkan Informasi dari SIA

Diagram REA lengkap memberikan tata cara yang mudah digunakan


untuk menggunakan database SIA. Awalnya menampilkan nomor untuk item-
item yang ditemukan di SIA tradisional, seperti jurnal dan buku besar, dan
informasi penagihan seperti piutang. Sebenarnya, Semua informasi
sebenarnya ditampilkan, tetapi disimpan dalam format yang berbeda.
Informasi ini terkandung dalam jurnal yang tersimpan pada tabel untuk
menyimpan data transaksi. Misalnya, membuat jurnal penjualan yang
menampilkan entri yang dibutuhkan pada tabel penjualan yang menghasilkan
daftar seluruh kejadian penjualan, uang tunai dan kredit. Mengikuti proses
serupa dapat dilakukan untuk menghasilkan jurnal penerimaan, pembelian

Sistem Informasi Manajemen 322


Universitas Pamulang Akuntansi S1

atau pengeluaran kas. Bentuk informasi tradisional umumnya berisi buku


besar yang tersimpan pada database gabungan dari sumber dan tabel
peristiwa.
Ada tiga jenis hubungan dalam tiga kemungkinan tipe dasar hubungan
antara entitas:
1) Hubungan satu-ke-satu (one-to-one relationship): (1:1) terjadi ketika
“maksimum kardinal untuk setiap entitas pada hubungan adalah (N)”.

2) Hubungan satu-ke-banyak (one-to-many reletionship): (1:N) terjadi


ketika “kardinalitas maksimum dari suatu entitas pada hubungan adalah
1 dan kardinalitas maksimum dari entitas lain pada hubungan adalah
(N)”.

3) Hubungan banyak-ke-banyak (many-to-many relationship): (M:N)


Terjadi ketika “kardinalitas maksimum dari kedua entitas pada suatu
hubungan adalah (N)”.
Kesimpulan:

Perancangan basis data melibatkan enam kegiatan yaitu perencanaan,


analisis, persyaratan basis data, perancangan logis dan perancangan fisik,
pemprograman, implementasi, serta operasi dan pemeliharaan. Akuntan harus
berpartisipasi terutama ada tahap 2 dan tahap 3 dari enam kegiatan
perancangan basis data, karena memiliki pengetahuan komprehensif tentang
persyaratan pemprosesan transaksi, pengendalian intern, dan fungsi bisnis,
yang sangat membutuhkan pada aktivitas tersebut.
Salah satu cara untuk melaksanakan aktivitas analisis persyaratan basis
data dan perancangan logis adalah membangun sistem SIA. Data model
akutansi REA tersedia khusus untuk membangun sebuah basis data SIA.
Model ini di golongkan data ke dalam tiga katagori, yaitu sumber daya
(resources), transaksi atau kejadian (event), dan pelaku (agents). Model ini
dapat di dokumentasikan dalam bentuk diagram E-R, yang menunjukan
entitas yang terlibat dalam sebuah proses bisnis dan digunakan untuk
merekamdata transaksi, dan hubungan antar entitas tersebut. Kardinalitas
hubungan yang digambarkan dalam diagam E-R memberikan informasi
tentang kebijakan bisnis yang dianut dan diterapkan olehperusahaan.

C. LATIHAN SOAL

1. Salah satu teknik pemodelan data adala model data REA, jelaskan penggolongan
data yang dilakukan oleh teknik pemodelan ini!

2. Uraikan secara singkat keterkaitan antara diagram E-R dengan bentuk


dokumentasilainnya!

Sistem Informasi Manajemen 323


Universitas Pamulang Akuntansi S1

D. DAFTAR PUSTAKA
Bodnar, George H. and William S. Hopwood (2004), Sistem Informasi Akuntansi, 9th ed Andi
Yogyakarta.
Hall. A James (2004), Accounting Information System, 4th ed., South Western Publising Co.
Marshall Romney B. Dan Steinbart John Paul Steinbart(2005), Accounting Information
System, 9th ed Salemba Empat Jakarta.

PERTEMUAN 11

SIKLUS TRANSAKSI BISNIS: SIKLUS PENDAPATAN DAN PENGELUARAN

A. CAPAIAN PEMBELAJARAN

Pada Pertemuan 11 ini akan dijelaskan mengenaisiklus pendapatan dan pengeluaran.


Anda harus mampu:

1. Memahami ruang lingkup siklus pendapatan

2. Memahami ruang lingkup siklus pengeluaran

B. URAIAN MATERI

1. Siklus Pendapatan

Menurut Romney dan Stein Bart (2005:5), siklus pendapatan terlihat seperti
ini:“serangkaian kegiatan bisnis dan pemrosesan informasi terkait yang berulang-ulang
melalui penyediaan barang dan jasa. kepada pelanggan dan mengumpulkan uang. muka
untuk membayar transaksi penjualan ini.”

"Kejadian terkait dengan distribusi barang dan jasa ke entitas lain dan
pengumpulan pembayaran yang sesuai", menurut pendapat Bodnar dan Hopwood
(2003:9).

Tujuan umum dari mengadakan siklus pendapatan, menurut Winarno (1994:2000)


adalah untuk menukar barang atau jasa dengan uang. Ada tujuh bagian untuk tujuan:

Sistem Informasi Manajemen 324


Universitas Pamulang Akuntansi S1

a. Konfirmasikan bahwa pembeli secara finansial mampu membayar


hutangnya.
b. Menyediakan barang atau jasa kepada pelanggan pada waktu yang disepakati.
c. Catat data penjualan secara perlahan dan teliti.
d. Simpan catatan dan laporan yang akurat dan dapat dibaca.
e. Mencatat penjualan dan penerimaan secara akurat pada akun pembelian.
f. Simpan barang dan uang tunai dengan aman sampai barang dikirim atau dikirim.

g. Dokumen dan laporan yang berkaitan dengan penjualan produk dan layanan siap
pakai.

Sistem informasi akuntansi, menurut Romney (2005), melayani tiga fungsi utama
dalam siklus pendapatan:

a. Mengumpulkan dan mengolah data yang berkaitan dengan berbagai aktivitas bisnis.
b. Membantu pengambilan keputusan dengan mengatur dan menyimpan data.
c. Menjaga integritas data dan melindungi aset perusahaan melalui
pemantauan.

2. Tenaga Kerja Selama siklus pendapatan Dalam siklus asupan, ada empat kegiatan

dasar: a. Penerimaan pesanan pelanggan:

1) Pesanan pelanggan diterima,

2) divalidasi, dan

3) ketersediaan stok diperiksa.

4) Pertanyaan pelanggan dijawab.

b. Pengiriman:
1) Pengambilan dan pengemasan pesanan
2) Pengiriman pesanan
3) Validasi
4) Cek ketersediaan stok
5) Menanggapi pertanyaan dari pelanggan
c. Pengiriman:
1) Pengambilan dan pengemasan pesanan
2) Pengiriman pesanan
d. Piutang dan faktur

Sistem Informasi Manajemen 325


Universitas Pamulang Akuntansi S1

1) Faktur
2) Pengelolaan data piutang usaha
3) Pengecualian: Membuat, mengedit, dan menghapus akun
e. Kumpulkan uang
1) Diskon manajemen pelanggan
2) Deposit di bank

3. Tujuan untuk Siklus Penjualan

Tujuan siklus penjualan adalah untuk mengirimkan barang yang tepat kepada
orang yang tepat pada waktu yang tepat dan dengan harga yang tepat. Tujuan lainnya
antara lain:

a. Semua transaksi diperbolehkan dengan benar


b. Semua transaksi yang terdaftar adalah sah (sudah selesai)
c. Semua transaksi legal dan terdaftar secara resmi
d. Semua transaksi dicatat dengan cermat
e. Aset terlindungi dari kehilangan atau pencurian
f. Perdagangan dilakukan secara efisien

4. Ancaman dan Prosedur Pengendalian Siklus Pendapatan


Proses/Aktivitas Ancaman Prosedur Pengendalian yang
Dapat Diterapkan

Masukkan pesanan 1. Pesanan pelanggan Verifikasi pengeditan entri data


pelanggan tidak lengkap atau salah

2. Memberikan Persetujuan kredit bag manajer.


kredit kepada
Kredit non-
pelanggan dengan
riwayat kredit penjualan: mencatat saldo akun
yang buruk. secara akurat. Klien

Sistem Informasi Manajemen 326


Universitas Pamulang Akuntansi S1

3. Legitimasi pesanan Ditandatangani di atas


dokumen kertas,
ditandatangani secara digital
dan sertifikat digital
untuk ebiz

4. Kehabisan stok, biaya Sistem pengendalian


penyimpanan, dan persedian
diskon

Pengiriman 5. Kesalahan dalam Pesanan pelanggan


dibandingkan dengan kartu
pengiriman: barang,
koleksi dan catatan pengiriman
jumlah, dan alamat salah menggunakan pemindai kode
batang, yang dikontrol melalui
aplikasi.

6. Pencurian persediaan Batasi akses fisik ke


inventaris

Penagihan dan 7. Non-penagihan Fungsi pengiriman dan


piutang usaha pelanggan penagihan dipisahkan.

8. Kesalahan dalam Pengendalian edit entri data


penagihan dafta harga

9. Kesalahan entri data Buku Besar Piutang Usaha


saat memperbarui Pelaporan pelanggan
bulanan dan rekonsiliasi ke
piutang buku besar

Sistem Informasi Manajemen 327


Universitas Pamulang Akuntansi S1

Penagihan kas 10. Pencurian kas Pemisahan tugas;


Minimalkan penanganan uang
tunai; Perawatan loker;
Konfirmasi otorisasi dan
penyimpanan semua tanda
terima.

Masalah-masalah 11. Kehilangan data Prosedur pencadangan dan


pengendalian umum pemulihan darurat; Kontrol
akses (fisik dan logis)

12. Kinerja yang buruk Persiapan dan peninjauan


laporan kinerja

5. Siklus Pengeluaran

Menurut Marshall B Roomney, siklus pengeluaran adalah“serangkaian kegiatan


bisnis dan kegiatan pengolahan data yang terlibat dalam pembelian dan pembayaran
barang dan jasa”. Tujuan utama sistem penetapan biaya adalah untuk menurunkan total
biaya pengadaan dan pemeliharaan berbagai persediaan, peralatan, dan layanan yang
dibutuhkan perusahaan untuk berfungsi.

Berbagai tindakan yang terkait dengan pengadaan bahan baku, pemasok, dan
layanan termasuk dalam siklus pengeluaran. Semua penarikan tunai harus diidentifikasi
dan didokumentasikan, pesanan harus disiapkan, pengiriman harus dilakukan, dan tingkat
persediaan harus dicatat.

Tujuan utama siklus pengeluaran ini adalah untuk mempermudah pertukaran uang
tunai dengan pemasok untuk barang dan jasa yang dibutuhkan, sambil juga menangani
tujuan spesifik berikut:

a. Pastikan semua barang dan jasa dibutuhkan pada saat dibutuhkan


b. Penerimaan semua produk dan layanan yang diminta. Periksa untuk melihat apakah
item tersebut masih valid dan benar.
c. Simpan barang itu sampai Anda membutuhkannya.
d. Verifikasi bahwa semua faktur untuk produk dan layanan valid dan benar.
e. Catat dan klasifikasikan pengeluaran dengan cepat dan benar6) Catat hutang dagang
dan pembayaran tunai ke akun vendor yang sesuai dalam buku besar hutang usaha

Sistem Informasi Manajemen 328


Universitas Pamulang Akuntansi S1

f. Pastikan bahwa semua pembayaran tunai terkait dengan penarikan resmi


g. Penyusunan semua dokumen dan laporan yang diperlukan oleh departemen
sehubungan dengan barang atau jasa yang masuk.
Dalam siklus pengeluaran, sistem informasi akuntansi melayani tiga fungsi utama:
a. Pengambilan dan pemrosesan data untuk berbagai tugas komersial
b. Menyimpan dan mengatur data untuk memfasilitasi pengambilan keputusan.
c. Menyediakan kemampuan audit untuk memastikan keandalan data dan melestarikan
sumber daya perusahaan.

6. Aktivitas dalam Siklus Pengeluaran

Tugas dan tugas sistem informasi akuntansi adalah mendukung bisnis perusahaan
dengan data transaksi. Siklus pengeluaran terdiri dari lima kegiatan dasar (Gelinas 1998:
474):

a. Kegiatan permintaan pembelian barang dan jasa yang dibutuhkan;


b. Membeli barang dan jasa;
c. Menerima barang dan jasa yang dibeli;
d. kegiatan persetujuan faktur pemasok; dan
e. Aktivitas pembayaran untuk barang dan jasa yang dibeli.

7. Prosedur Ancaman dan Pengendalian dalam Siklus Pengeluaran

Menurut Romney, siklus pengeluaran terancam dan dikendalikan dengan cara


berikut:
Proses/Aktivitas Ancaman Prosedur Pengendalian yang Dapat
Diterapkan

Pesan barang 1. Kehabisan dan/atau Sistem kontrol inventaris, catatan


kelebihan persediaan
inventaris perpetual, teknologi
open source, penghitungan
inventaris reguler

Sistem Informasi Manajemen 329


Universitas Pamulang Akuntansi S1

2. Meminta barang yang Catatan akurat dari persediaan


permanen, persetujuan permintaan
tidak
pembelian.
dibutuhkan

3. Membeli barang Minta penawaran kompetitif, gunakan


dengan harga yang pemasok yang disetujui, setujui
dinaikkan pesanan, kendalikan anggaran

4. Membeli barang Gunakan pemasok yang disetujui,


berkualitas rendah setujui pesanan, pantau kinerja
pemasok, catat anggaran

5. Membeli dari Persetujuan pesanan pembelian,

pemasok yang batasi akses ke file


tidak diotorisasi utama pemasok

6. Komisi (kickback) Kebijakan, mengharuskan


staf pengadaan untuk
mengungkapkan kepentingan
keuangan kepada pemasok, audit
pemasok

Terima dan 7. Menerima barang yang Minta departemen penerima untuk


simpan barang tidak dipesan
memverifikasi keberadaan
pesanan yang valid

8. Membuat kesalahan Gunakan teknologi kode gratis, catat


dalam pekerjaan karyawan, dorong untuk
penghitungan menghitung secara akurat

Sistem Informasi Manajemen 330


Universitas Pamulang Akuntansi S1

9. Mencuri persediaan Kontrol material, inventaris berkala,


dan rekonsiliasi inventaris fisik
dengan catatan,
pencatatan semua pengiriman
inventaris

Setujui dan bayar 10. Gagal menangkap Faktur harus diperiksa ulang, pekerja
faktur dan vendor masalah dalam faktur yang dibayar harus dilatih, dan ERS
vendor harus digunakan.

10. Membayar barang Bayar hanya tagihan yang disertai


dengan laporan penerimaan asli,
yang tidak
gunakan ERS, dan pantau anggaran
diterima Anda.

11. Gagal memanfaatkan Penyimpanan file yang tepat, anggaran


diskon pembelian arus kas
yang tersedia

12. Membayar faktur Bayar hanya faktur yang didukung

yang sama dua oleh kumpulan dokumen asli,


kali batalkan kumpulan dokumen saat
checkout, gunakan ERS, kontrol
akses ke file induk pemasok

13. Kesalahan Kontrol pengeditan berbagai entri dan


mencatat dan penanganan data
memasukkan data
dalam utang usaha

Sistem Informasi Manajemen 331


Universitas Pamulang Akuntansi S1

14. Menyalahgunaka n Batasi akses ke cek kosong, mesin


kas, cek, EFT penandatanganan cek dan terminal
surat EFT, pisahkan tugas antara
hutang dan kasir, rekonsiliasi
rekening bank orang secara
independen dari proses pencairan, alat
untuk melindungi cek, termasuk
pembayaran aktif, tinjauan rutin
transaksi EFT

Pengendalian 15. Kehilangan data Buat cadangan dan rencana


umum pemulihan bencana, kelola akses fisik
dan logis

16. Kinerja kurang Menyiapkan dan secara berkala


baik memeriksa laporan kinerja yang
relevan

C. LATIHAN SOAL

1. Definisikan istilah "siklus pendapatan dan pengeluaran" dan


"siklus pengeluaran".
2. Jelaskan aktivitas siklus pendapatan dan pengeluaran!
3. Tunjukkan bahaya dari siklus pendapatan dan pengeluaran!

D. DAFTAR PUSTAKA

Dr. Mardi, M.Si, (2014), Sistem Informasi Akuntansi, Penerbit Ghalia Indonesia, Bogor.

Hall, A James (2004), Accounting Information System, 4th ed., South Western Publising Co.

Sistem Informasi Manajemen 332


Universitas Pamulang Akuntansi S1

Marshall., Romney B. dan Steinbart John Paul Steinbart (2005), Accounting Information
System, 9th ed Salemba Empat Jakarta.

Mulyadi. (2010). Sistem Akuntansi. Jakarta : Salemba Empat.

TMbooks, (2015), Sistem Informasi Akuntansi – Konsep dan Penerapan, penerbit Andi.

Sistem Informasi Manajemen 333

Anda mungkin juga menyukai