Anda di halaman 1dari 8

BIAYA TENAGA KERJA

Pengertian tenaga kerja :


merupakan usaha fisik atau mental yang
dikeluarkan karyawan utk mengolah produk.
Biaya tenaga kerja :
Harga yang dibebankan utk penggunaan tenaga
kerja manusia tsb.
Penggolongan biaya tenaga kerja :
1. menurut fungsi pokok dlm persh :
a. Biaya tenaga utk produksi
b. Biaya tenaga kerja pemasaran
c. Biaya tenaga kerja administrasidan umum
2. Menurut kegiatan2 dlm departemen
a. Biaya tenaga kerja bag. A, bag B dsb
b. Biaya tenaga bag akuntansi, biaya tenag kerja bag
personalia dsb.
3. Menurut jenis pekerjaannya
Bekerja sbg operator, biayanya disebut Upah Operator,
Upah mandor dsb
4. Menurut hubungannya dg produk
a. tenaga kerja langsung, upahnya disebut BTKL
dibebankan langsung pd produk.
b. tenaga kerja tdk langsung, upahnya sbg unsur
BOP dibebankan kpd produk tdk lansung kpd
produk tapi melalui BOP.

Akuntansi Biaya Tenaga Kerja


Biaya tenaga kerja = Jam kerja x tarif perjam
Tahapan pencatatan Biaya Tenaga Kerja :
I. Berdasarkan daftar hadir karyawan dibuat daftar Gaji
dan Upah oleh bagian keuangan, dari daftar Gaji dan
Upah, kemudian dibuat Rekapitulasi . berdasarkan
Rekap ini bag akuntansi membuat jurnal sbb :
Gaji dan Upah Rp xxx
Utang Gaji dan Upah

Rp xxx

II . Berdasrakan daftar Gaji dan Upah, bag keuangan


membuat bukti kas keluar kemudian oleh bag akuntansi
dibuat jurnal :
BDP BTK . Rp xxx
BOP Sesungguhnya .
xxx
Biaya Adm & Umum .
xxx
Biaya Pemasaran ..
xxx
Gaji & Upah . Rp xxx

III. Pembayaran Gaji dan Upah


Utang Gaji dan Upah Rp xxx
Kas .
Rp xxx
Utang PPh Karyawan
xxx

IV. Penyetoran PPh Karyawan


Utang PPh Karyawan Rp xxx
Kas .
Rp xxx
Contoh :
Sebuah persh mempunyai dua karyawan R dan E, berikut
data mengenai jam kerja , tarif dan waktu tunggu.
Penggunaan waktu kerja

Pesasan No. 103


Pesanan No. 188
Waktu menunggu
Tarif upah .

Karyawan R

15 jam
20 jam
5 jam
Rp 1.000/jam

Karyawan E

20 jam
10 jam
10 jam
Rp 750/jam

Berdasarkan data tsb dibuat daftar gaji dan upah serta


distribuasinya sbb :
Distribusi BTKl
BTKL :
Pesanan No. 103
Pesanan No. 188
Dibebankan sbg BOP
Jumlah minggu pertama
PPh Karyawan, missal
Upah bersih

Karyawan R
Rp 15.000
20.000
5.000
Rp 40.000
6.000
Rp 34.000
=====

Karyawan E
Rp 15.000
7.500
7.500
Rp 30.000
4.500
Rp 25.500
=====

Jurnal yg diperlukan :
Tahap I :
Gaji dan Upah .. Rp 70.000
Utang Gaji dan Upah . Rp 59.500
Utang PPh Karyawan ,,,,,,,
10.500

Tahap II : Alokasi Biaya Tenaga Kerja


BDP BTKL . Rp 57.500
BOP - Sesungguhnya
12.500
Gaji dan Upah ..
Rp 70.000

Tahap III : pembayaran gaji


Utang Gaji dan Upah Rp 59.500
Kas . Rp 59.500
Tahap IV : Penyetoran PPh Karyawan
Utang PPh Karyawan Rp 10.500
Kas Rp 10.500

Masalah-masalah Khusus :
Insentif
Agar karyawan bekerja lebih baik,sering persh memberikan
insentif kpd karyawan. Insentif dpt diberikan berdasarkan
waktu kerja atau hasil produksi atau kombinasi keduanya.
Beberapa cara memberikan insentif :
1. Insentif Satuan dgn Jam Minimum(straight piework with a
guarateed).
Output standar dibayar atas dasar tarif per jam,
output diatas standar dibayar atas dasar tarif upah
satuan. Tarif upah satuan = upah standar per jam dibagi
output standar perjam.
Contoh :

Utk mengerjakan 1 satuan produk dibuthkan waktu 5


menit, 1 jam menghasilkan 12 satuan. Upah per jam Rp
600, upah per satuan Rp 50 (Rp 600 : 12).
Jika seorang karyawan menghasilakan 14 satuan, maka
upah yg diterima adalah :
Upah dasar per jam . Rp 600
Insentif : 2 x Rp 50 ..
100
Upah yg diterima Rp 700
===
2. Taylor Differential Piece Rate Plan
Menggunakan tarif per potong, tapi dibedakan utk yg
menghasilkan produk sedikit dan yg menghasilkan
produk banyak.
Contoh :
Seorang karyawan menerima upah Rp 4.200/hari(utk 7
jam kerja).
Misal output rata2 karyawan sehari 12 satuan/jam,
sehingga upah per satuan = Rp 50,-{Rp 4.200 : (12 x 7)}
Ditetapkan tarif Rp 45/satuan utk yg menghasilkan 14
satuan atau kurang.
Ditetapkan tarif Rp 65/satuan utk yg menghasilkan 16
satuan perjam.
Upah karyawan dihitung sbb :
Jika menghasilkan 12 unit : 12 x Rp 45 = Rp 540,Jika menghasilkan 16 unit : 16 x Rp 65 = Rp 1.040,-

Premi Lembur
Dalam suatu persh kadang ditetapkan, bagi karyawan yg
bekerja melebihi batas waktu tertentu diberi tambahan upah
dg tarif yg lebih tinggi, karena bekerja diluar waktu normal.
Contoh :
Batas normal karyawan bekerja 40 jam seminggu, jika
lebih dari 40 jam mendpt uang lebih atas kelebihan dari

40 jam. Upah biasa Rp 600/jam, premi lembur 50% dari


tarif upah.
Jika seorang bekerja 44 jam seminggu, perhitungan
upahnya sbb :
Jam biasa : 40 x Rp 600 = Rp 24.000,Lembur : 4 x Rp 600,=
2.400,Premi lembur : 4 x Rp 300,- =
1.200,Jumlah upah 1 minggu ..Rp 27.600,======
Perlakuan thd Premi Lembur :
PREMI
LEMBUR

KAPASITAS
PENUH
BTKL
PRODUK/PESANAN

KAPASITAS
BELUM PENUH
PEPEENUH
PENUH
BOP INGGI
ATAU BIAYA
PERIODE

BIAYA BIAYA YANG BERHUBUNGAN DGN TK


1. Setup Time
2. Idle Time(waktu nganggur)
Setup Time :
Adalah waktu yg dibutuhkan utk memulai produksi.
Setup cost merupakan biaya yg diperlukan pd waktu
memulai produksi, antara lain :
1. biaya rancang bangun

2. penyusunan mesin dan peralatan


3. latihan bg karyawan
4. kerugian2 percobaan.

Perlakuan Setup Cost :


Setup Cost

BTKL

BDP-BTKL xx
Gaji & Upah xx

BOP

BOP Sesungh xx
Kas
xx
Utang
xx

Pesanan
tertentu
Biaya Percobaan xx
Kas
xx

Idle Time(waktu nganggur)


Adalah hambatan2 yg terjadi dlm proses produksi, misal
adanya kerusakan mesin shg karyawan berhenti bekerja.
Perlakuan : dikelompokan sbg BOP.
Contoh :
Seorang karyawan hrs bekerja 40 jam dlm seminggu,
upah Rp 600,-/jam. Misal dlm seminggu itu hanya
bekerja 30 jam.

Jurnal ;
BDP BTKL
Rp 18.000
BOP Sesungguhnya
6.000
Gaji & Upah .. Rp 24.000

Anda mungkin juga menyukai