Anda di halaman 1dari 10

 

 Pengertian Biaya Tenaga Kerja

Biaya tenaga kerja adalah pengorbanan yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk membayar
penggunaan tenaga kerja. Biaya tenaga kerja dapat juga sebagai biaya untuk mengubah bahan baku
menjadi produk.

B.       Penggolongan Biaya Tenaga Kerja

1.        Penggolongan menurut fungsi pokok dalam organisasi perusahaan

a.       Biaya tenaga kerja produksi

Yaitu biaya yang dikeluarkan untuk membayar tenaga kerja bagian produksi yang meliputi gaji karyawan
produksi, biaya tunjangan karyawan pabrik, upah lembur karyawan pabrik, upah mandor pabrik, gaji
pempinan pabrik.

b.      Biaya tenaga kerja pemasaran

Yaitu biaya yang dikeluarkan untuk membayar tenaga kerja bagian pemasaran yang meliputi gaji
karyawan pemasaran, biaya tunjangan karyawan pemasaran, biaya komisi pemasaran, gaji pimpinan
pemasaran.

c.       Biaya tenaga kerja administrasi dan umum

Yaitu biaya yang dikeluarkan untuk membayar tenaga kerja bagian administrasi yang meliputi gaji
karyawan bagian akuntansi, gaji bagian personalia, gaji bagian sekretariat, biaya tunjangan karyawan
bagian akuntansi, biaya tunjangan karyawan bagian personalia, biaya tunjangan karyawan bagian
sekretariat.

2.        Penggolongan menurut kegiatan departemen-departemen dalam perusahaan

a.       Biaya tenaga kerja yang terjadi di departemen produksi

Misalnya : departemen produksi suatu perusahaan kertas yang terdiri dari 3 departemen yaitu bagian
pulp, bagian kertas dan bagian penyempurnaan.

b.      Biaya tenaga kerja yang terjadi di departemen non produksi

Misalnya tenaga kerja bagian akuntansi, biaya tenaga kerja bagian persenalia, dll. 

Penggolongan kegiatan tenaga kerja dalam kedua departemen ini dimaksudkan untuk     memudahkan
pengendalian terhadap biaya tenaga kerja pada setiap departemen.

3.        Penggolongan menurut jenis pekerjaan


Dalam suatu departeman sebuah perusahaan, tenaga kerja dapat digolongkan berdasarkan jenis
pekerjaannya yaitu gaji mandor, upah pengawas, gaji operator. Gaji masing-masing jenis pekerjaan
berbeda satu sama lain.

4.        Penggolongan menurut hubungan dengan produk

Dalam hubungannya dengan produk yang dihasilkan, tenaga kerja dibagi menjadi 2 yaitu:

a.       Tenaga kerja langsung

Biaya tenaga kerja langsung adalah biaya tenaga kerja yang timbul dari pembuatan produksi yang
langsung berhubungan dengan produk yang dihasilkan. Contoh : pada perusahaan kursi yang termasuk
tenaga kerja langsung adalah gaji karyawan bagian pemotongan kayu, pengamplas, dll.

b.      Tenaga kerja tidak langsung

Biaya tenaga kerja tidak langsung adalah biaya tenaga kerja yang timbul dari pembuatan produksi
namun karyawannya tidak langsung berhubungan dengan pembuatan produk tersebut. Contoh : pada
perusahaan kursi yang termasuk tenaga kerja tidak langsung adalah gaji karyawan bagian kemanan
pabrik, pengawas pabrik, dll. Biaya tenaga kerja tidak langsung ini dalam produksi masuk dalam kategori
biaya overhead pabrik.
Akuntansi Biaya Tenaga Kerja

Biaya tenaga kerja terdiri dari :

1. Gaji dan upah reguler

2. Insentif

3. Premi lembur

4. Biaya-biaya yang dihubungkan dengan tenaga kerja (Labor Related Cost)

5. Gaji dan Upah Reguler

Pada perusahaan yang menggunakan harga pokok pesanan (job order costing), gaji dan upah dihitung
berdasarkan :

1. Kartu Hadir (clock card), mencatat jam  kehadiran karyawan (jangka waktu jam
hadir sampai pulang).

Proses pencatatan :

Setiap akhir minggu kartu hadir tiap karyawan dikirim ke bagian pembuat daftar gaji dan upah  untuk
dipakai sebagai dasar perhitungan gaji dan upah karyawan per minggu

1. Kartu Jam Kerja (job time ticket)

menggunakan kartu hadir untuk melihat jam kerja dalam mengerjakan produk (biasanya untuk tenaga
kerja langsung)

Perhitungan Upah   = tarif Upah x Jam Kerja

Proses pencatatan sama dengan menurut kartu hadir

perusahaan yang menggunakan harga pokok proses tidak    menggunakan kartu hadir dan kartu jam
kerja, karena produksi dikerjakan secara masal untuk produk yang sama dan dalam jumlah yang sama
sehingga tidak perlu distribusi biaya tenaga kerja

Akuntansi biaya gaji dan upah dilakukan dalam 4 tahap pencatatan :

Tahap I  :

Kartu hadir              daftar gaji & upah              rekap gaji/upah

– kary. Pabrik

– adm & umum

– pemasaran

bag. Akuntansi                                                             dirinci :

mencatat  (jurnal) :                                           – upah kary lgs

– upah kary tdk lgs


BDP-Biaya tenaga kerja         Rp. xxx

Biaya overhead pabrik            Rp. xxx

Biaya adm dan umum            Rp. xxx

Biaya pemasaran                     Rp. xxx

Gaji dan Upah                          Rp. xxx

Tahap II :

Berdasarkan daftar bag. Akuntansi membuat gaji dan upah bukti kas keluar dan cek untuk pengambilan
uang di bank Bag. Akuntansi mencatat (jurnal) :

Gaji dan Upah                          Rp. xxx

Utang PPh karyawan             Rp. xxx

Utang gaji dan upah              Rp. xxx

Tahap III :

Setelah uang diambil dibayar oleh di ttd karyawan sebagai dari bank juru bayar bukti terima gaji  bag.
Akuntansi menjurnal :

Utang gaji dan upah     Rp. xxx

Kas                                  Rp. xxx

Tahap IV :

Penyetoran PPh ke kas negara, dicatat oleh bag. Akuntansi :

Utang PPh karyawan  Rp. xxx

Kas                                 Rp. xxx

Contoh Soal

Perusahaan Mitra Bersama memperkerjakan 2 orang karyawan, yaitu Andi dan Iwan. Berdasarkan kartu
hadir minggu pertama bulan Januari 2010, Andi bekerja 1 minggu selama 35 jam dengan upah perjam
Rp. 1.000. Iwan bekerja dengan periode yang sama selama 40 jam dengan upah per jam Rp. 1.250.
Potongan pph yang ditentukan adalah sebesar 15%. Berikut adalah kartu kerja Andi dan Iwan :
Penggunaan waktu kerjaAndiIwan

Untuk pesanan # 103                                                  10 jam            25 jam

Untuk pesanan # 105                                                   25 jam            10 jam

Untuk menunggu persiapan pekerjaan                          0 jam              5 jam


Carilah :

1. Jumlah upah Andi dan Iwan minggu pertama bulan Januari 2010
2. Distribusi Upah Andi dan Iwan minggu pertama bulan Januari 2010

3. Jurnal

Jawaban

Jawab :

1. jumlah upah Andi dan Iwan minggu pertama bulan Januari 2010 adalah :

Andi    : 35 jam x Rp. 1.000 = Rp. 35.000

Iwan    : 40 jam x Rp. 1.250 = Rp. 50.000

Jumlah upah Rp. 85.000

2. Distribusi upah Andi dan Iwan minggu pertama bulan Januari 2010 adalah :

Dibebankan sbg biaya tenaga kerja langsung :         Andi                          Iwan

Pesanan # 103                                                                Rp.10.000               Rp. 31.250

Pesanan # 105                                                                       25.000                     12.500

Dibebankan sebagai biaya overhead pabrik                             0                      6.250

Jml upah minggu pertama Januari 2010                 Rp. 35.000             Rp.  50.000

PPh 15%                                                                                   (5.250)                    (7.500)

Jml upah bersih minggu pertama Januari 2010      Rp. 29.750             Rp. 42.500

1. Jurnal :

2. BDP-Biaya tenaga kerja         Rp. 78.750

Biaya overhead pabrik            Rp.   6.250

Gaji dan Upah                                       Rp. 85.000

2. Gaji dan Upah                   Rp. 85.000

Utang PPh karyawan                            Rp. 12.750

Utang gaji dan upah                            Rp.  72.250

3. Utang gaji dan upah                      Rp. 72.250

Kas                                                        Rp. 72.250

4. Utang PPh karyawan                         Rp. 12.750

Kas                                                         Rp. 12.750

2. Insentif

Insentif diberikan dengan tujuan untuk memotivasi karyawan agar bekerja lebih baik.
Pemberian insentif didasarkan pada :

 Waktu kerja

  hasil produksi

  kombinasi waktu kerja dan hasil produksi

Insentif dihitung berdasarkan :

1.Kelebihan satuan/unit produksi yang dikerjakan berdasarkan upah standar per jam (straight piecework
with a guaranted hourly minimum plan)
contoh :

Untuk satu jam kerja, karyawan berproduksi sebanyak 12 unit dengan upah standar Rp. 600 per jam.
Tarif upah per unit = Rp. 600/12 =Rp. 50. bila ada karyawan yang menghasilkan 14 unit maka upah yang
diberikan adalah :

upah dasar per jam           :  Rp. 50 x 12 = Rp. 600

+ insentif                           : Rp. 50 x 2   = Rp. 100

Upah yang diterima per jam                       Rp. 700

2. Penentuan tarif untuk unit/satuan minimum yang dihasilkan dan unit/satuan


maksimum yang dihasilkan per r(Taylor differential piece rate plan)

contoh :

ditentukan jumlah produksi minimum per jam adalah 14 unit atau kurang, dengan tarif upah Rp. 45.
produksi maksimum per jam adalah 16 unit dengan tarif upah Rp. 65.

maka upah per jam adalah :

produksi minimum        : Rp. 45 x 14 unit  = Rp.630

atau                               Rp. 45 x 12 unit = Rp.540

produksi maksimum       :Rp. 65 x 16 unit = Rp. 1040

3. Premi Lembur

Bila karyawan bekerja di atas jam kerja reguler, maka akan mendapat lembur dan premi lembur.

Contoh :

Jam kerja reguler per minggu adalah 40 jam. Bila bekerja melebihi 40 jam per minggu maka dianggap
lembur jika :

v    Pabrik telah bekerja pada kapasitas penuh

v    Pelanggan/pemesan mau menerima biaya tambahan karena lembur

Premi lembur diperlakukan sebagai :


v  unsur biaya overhead pabrik

v  Biaya periode bila dikeluarkan dari hpp dan lembur terjadi karena ketidakefisienan/pemborosan

Contoh soal :

Peraturan dalam perusahaan ABC :

Karyawan yang bekerja melebihi 7 jam per hari dihitung sebagai jam lembur yang tarifnya sama dengan
tarif jam kerja biasa. Premi lembur 50% dari upah regular. Upah karyawan per jam Rp. 500. Jika
karyawan Andi bekerja selama 12 jam pada suatu hari, berapakah upah yang diterimanya pada hari
tersebut?

Jawab :

 Upah normal                           : 7 jam x Rp. 500  =  Rp. 3.500

 Lembur (12 jam – 7 jam)         : 5 jam x Rp. 500  =         2.500

 Premi lembur                           : 5 jam x Rp. 250  =         1.250

 Upah yang diterima                                                   Rp. 7.250

1. Biaya-biaya yang berhubungan dengan tenaga kerja

2. Setup Time :

                      waktu yang diperlukan untuk memulai produksi, biaya yang dikeluarkan diperlakukan sebagai
biaya tenaga kerja langsung, biaya overhead pabrik, dan dapat dibebankan pada pesanan yang
bersangkutan dalam kelompok biaya tersendiri (setup cost)

                      ex :  biaya design, training karyawan

1.                 Idle Time  :

                        waktu menganggur akibat hambatan-hambatan seperti kerusakan mesin dan kekurangan


pekerjaan. Biayanya diperlakukan sebagai biaya overhead pabrik
Biaya-biaya yang Berhubungan Dengan Tenaga Kerja (labor related cost)

#1: Setup Time

Seringkali terjadi sebuah pabrik memerlukan waktu dan sejumlah biaya untuk memulai produksi.

Biaya-biaya yang dikeluarkan untuk memulai produksi disebut biaya pemula produksi (set up costs).

Biaya pemula produksi diperlukan pada waktu pabrik atau proses mulai dijalankan atau dibuka kembali
atau pada waktu produk baru diperkenalkan.

Biaya pemula produksi meliputi:

 Pengeluaran-pengeluaran untuk pembuatan rancang bangun

 Penyusunan mesin dan peralatan

 Latihan bagi karyawan

 Kerugian-kerugian yang timbul akibat belum adanya pengalaman.

Ada 3 cara pendekatan terhadap biaya pemula produksi, yaitu:

#1: Dimasukkan ke dalam kelompok biaya tenaga kerja langsung


Bila biaya pemula produksi dapat diidentifikasikan pada pesanan tertentu, maka biaya ini seringkali
dimasukkan dalam kelompok biaya tenaga kerja langsung dan dibebankan langsung ke rekening Barang
Dalam Proses.

#2: Dimasukkan sebagai komponen biaya overhead pabrik

Biaya pemula produksi dapat diperlakukan sebagai komponen biaya overhead pabrik.

Jurnal untuk mencatat biaya pemula produksi adalah sebagai berikut:

[Debit] Biaya Overhead Pabrik Sesungguhnya  Rp xxx


[Kredit] Kas  Rp xxx
[Kredit] Utang Dagang Rp xxx
[Kredit] Persediaan  Rp xxx

#3: Dibebankan kepada pesanan yang bersangkutan

Biaya pemula produksi dapat dibebankan kepada pesanan tertentu, dalam kelompok biaya tersendiri.

Yang terpisah dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik (BOP)

#2: Waktu Menganggur (Idle Time)


Dalam mengolah produk, seringkali terjadi hambatan-hambatan atau kendala-kendala, kerusakan mesin
atau kekurangan pekerjaan.

Hal ini menimbulkan waktu menganggur bagi karywan.

Biaya-biaya yang dikeluarkan dalam waktu menganggur ini diperlakukan sebagai unsur biaya overhead
pabrik.

Perhatikan contoh perhitungan dan pencatatan jurnal biaya tenaga kerja berikut ini:

Misalkan seorang karyawan harus bekerja 40 jam per minggu. Upahnya Rp 600 per jam.

Dari 40 jam kerja tersebut misalnya 10 jam adalah waktu menganggur.

Dan sisanya digunakan untuk mengerjakan pesanan tertentu.

Jurnal untuk mencatat biaya TK tersebut adalah sebagai berikut:

[Debit]  Barang Dalam Proses – Biaya  TK Langsung Rp xxx


[Debit]  Biaya Overhead Pabrik Rp xxx
[Kredit]  Gaji dan Upah  Rp xxx

Anda mungkin juga menyukai