Biaya tenaga kerja adalah pengorbanan yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk membayar
penggunaan tenaga kerja. Biaya tenaga kerja dapat juga sebagai biaya untuk mengubah bahan baku
menjadi produk.
Yaitu biaya yang dikeluarkan untuk membayar tenaga kerja bagian produksi yang meliputi gaji karyawan
produksi, biaya tunjangan karyawan pabrik, upah lembur karyawan pabrik, upah mandor pabrik, gaji
pempinan pabrik.
Yaitu biaya yang dikeluarkan untuk membayar tenaga kerja bagian pemasaran yang meliputi gaji
karyawan pemasaran, biaya tunjangan karyawan pemasaran, biaya komisi pemasaran, gaji pimpinan
pemasaran.
Yaitu biaya yang dikeluarkan untuk membayar tenaga kerja bagian administrasi yang meliputi gaji
karyawan bagian akuntansi, gaji bagian personalia, gaji bagian sekretariat, biaya tunjangan karyawan
bagian akuntansi, biaya tunjangan karyawan bagian personalia, biaya tunjangan karyawan bagian
sekretariat.
Misalnya : departemen produksi suatu perusahaan kertas yang terdiri dari 3 departemen yaitu bagian
pulp, bagian kertas dan bagian penyempurnaan.
Misalnya tenaga kerja bagian akuntansi, biaya tenaga kerja bagian persenalia, dll.
Penggolongan kegiatan tenaga kerja dalam kedua departemen ini dimaksudkan untuk memudahkan
pengendalian terhadap biaya tenaga kerja pada setiap departemen.
Dalam hubungannya dengan produk yang dihasilkan, tenaga kerja dibagi menjadi 2 yaitu:
Biaya tenaga kerja langsung adalah biaya tenaga kerja yang timbul dari pembuatan produksi yang
langsung berhubungan dengan produk yang dihasilkan. Contoh : pada perusahaan kursi yang termasuk
tenaga kerja langsung adalah gaji karyawan bagian pemotongan kayu, pengamplas, dll.
Biaya tenaga kerja tidak langsung adalah biaya tenaga kerja yang timbul dari pembuatan produksi
namun karyawannya tidak langsung berhubungan dengan pembuatan produk tersebut. Contoh : pada
perusahaan kursi yang termasuk tenaga kerja tidak langsung adalah gaji karyawan bagian kemanan
pabrik, pengawas pabrik, dll. Biaya tenaga kerja tidak langsung ini dalam produksi masuk dalam kategori
biaya overhead pabrik.
Akuntansi Biaya Tenaga Kerja
2. Insentif
3. Premi lembur
Pada perusahaan yang menggunakan harga pokok pesanan (job order costing), gaji dan upah dihitung
berdasarkan :
1. Kartu Hadir (clock card), mencatat jam kehadiran karyawan (jangka waktu jam
hadir sampai pulang).
Proses pencatatan :
Setiap akhir minggu kartu hadir tiap karyawan dikirim ke bagian pembuat daftar gaji dan upah untuk
dipakai sebagai dasar perhitungan gaji dan upah karyawan per minggu
menggunakan kartu hadir untuk melihat jam kerja dalam mengerjakan produk (biasanya untuk tenaga
kerja langsung)
perusahaan yang menggunakan harga pokok proses tidak menggunakan kartu hadir dan kartu jam
kerja, karena produksi dikerjakan secara masal untuk produk yang sama dan dalam jumlah yang sama
sehingga tidak perlu distribusi biaya tenaga kerja
Tahap I :
– kary. Pabrik
– pemasaran
Tahap II :
Berdasarkan daftar bag. Akuntansi membuat gaji dan upah bukti kas keluar dan cek untuk pengambilan
uang di bank Bag. Akuntansi mencatat (jurnal) :
Tahap III :
Setelah uang diambil dibayar oleh di ttd karyawan sebagai dari bank juru bayar bukti terima gaji bag.
Akuntansi menjurnal :
Tahap IV :
Contoh Soal
Perusahaan Mitra Bersama memperkerjakan 2 orang karyawan, yaitu Andi dan Iwan. Berdasarkan kartu
hadir minggu pertama bulan Januari 2010, Andi bekerja 1 minggu selama 35 jam dengan upah perjam
Rp. 1.000. Iwan bekerja dengan periode yang sama selama 40 jam dengan upah per jam Rp. 1.250.
Potongan pph yang ditentukan adalah sebesar 15%. Berikut adalah kartu kerja Andi dan Iwan :
Penggunaan waktu kerjaAndiIwan
1. Jumlah upah Andi dan Iwan minggu pertama bulan Januari 2010
2. Distribusi Upah Andi dan Iwan minggu pertama bulan Januari 2010
3. Jurnal
Jawaban
Jawab :
1. jumlah upah Andi dan Iwan minggu pertama bulan Januari 2010 adalah :
2. Distribusi upah Andi dan Iwan minggu pertama bulan Januari 2010 adalah :
Jml upah minggu pertama Januari 2010 Rp. 35.000 Rp. 50.000
Jml upah bersih minggu pertama Januari 2010 Rp. 29.750 Rp. 42.500
1. Jurnal :
2. Insentif
Insentif diberikan dengan tujuan untuk memotivasi karyawan agar bekerja lebih baik.
Pemberian insentif didasarkan pada :
Waktu kerja
hasil produksi
1.Kelebihan satuan/unit produksi yang dikerjakan berdasarkan upah standar per jam (straight piecework
with a guaranted hourly minimum plan)
contoh :
Untuk satu jam kerja, karyawan berproduksi sebanyak 12 unit dengan upah standar Rp. 600 per jam.
Tarif upah per unit = Rp. 600/12 =Rp. 50. bila ada karyawan yang menghasilkan 14 unit maka upah yang
diberikan adalah :
contoh :
ditentukan jumlah produksi minimum per jam adalah 14 unit atau kurang, dengan tarif upah Rp. 45.
produksi maksimum per jam adalah 16 unit dengan tarif upah Rp. 65.
3. Premi Lembur
Bila karyawan bekerja di atas jam kerja reguler, maka akan mendapat lembur dan premi lembur.
Contoh :
Jam kerja reguler per minggu adalah 40 jam. Bila bekerja melebihi 40 jam per minggu maka dianggap
lembur jika :
v Biaya periode bila dikeluarkan dari hpp dan lembur terjadi karena ketidakefisienan/pemborosan
Contoh soal :
Karyawan yang bekerja melebihi 7 jam per hari dihitung sebagai jam lembur yang tarifnya sama dengan
tarif jam kerja biasa. Premi lembur 50% dari upah regular. Upah karyawan per jam Rp. 500. Jika
karyawan Andi bekerja selama 12 jam pada suatu hari, berapakah upah yang diterimanya pada hari
tersebut?
Jawab :
2. Setup Time :
waktu yang diperlukan untuk memulai produksi, biaya yang dikeluarkan diperlakukan sebagai
biaya tenaga kerja langsung, biaya overhead pabrik, dan dapat dibebankan pada pesanan yang
bersangkutan dalam kelompok biaya tersendiri (setup cost)
1. Idle Time :
Seringkali terjadi sebuah pabrik memerlukan waktu dan sejumlah biaya untuk memulai produksi.
Biaya-biaya yang dikeluarkan untuk memulai produksi disebut biaya pemula produksi (set up costs).
Biaya pemula produksi diperlukan pada waktu pabrik atau proses mulai dijalankan atau dibuka kembali
atau pada waktu produk baru diperkenalkan.
Biaya pemula produksi dapat diperlakukan sebagai komponen biaya overhead pabrik.
Biaya pemula produksi dapat dibebankan kepada pesanan tertentu, dalam kelompok biaya tersendiri.
Yang terpisah dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik (BOP)
Biaya-biaya yang dikeluarkan dalam waktu menganggur ini diperlakukan sebagai unsur biaya overhead
pabrik.
Perhatikan contoh perhitungan dan pencatatan jurnal biaya tenaga kerja berikut ini:
Misalkan seorang karyawan harus bekerja 40 jam per minggu. Upahnya Rp 600 per jam.