Biaya tenaga kerja merupakan kontribusi seorang pekerja kedalam proses produksi,
dalam banyak organisasi manufaktur dan jasa, biaya tenaga kerja ini mempunyai
peranan yang penting, karena biaya tenaga kerja mempunyai pengaruh yang
signifikan terhadap biaya produksi suatu produk,untuk itu biaya tenaga
membutuhkan pengukuran, pengendalian dan analisis yang sistematis.
Tenaga kerja adalah daya kerja fisik maupun
mental yang merupakan sumbangsih manusia
untuk menghasilkan suatu produce dan jasa
tertentu.
1. Biaya tenaga kerja langsung yaitu biaya tenaga yang dapat ditelusuri
kepada produce yang dihasilkan, merupakan biaya utama untuk
menghasilkan produce atau jasa tertentu, dan secara langsung
diindentifikasi kepada produksi.
Nama : Sulastri
No. pegawai : 0855
Unit : departemen perakitan
Hari Kehadiran - pulang Total jam
masuk istirahat Pulang
Senin
Selasa
Rabu
Kamis
Jumat
Sabtu
Perhitungan upah:
Upah reguler = jam kerja x tarif upah /jam = xx
Upah lembur = jam kerja x tarif upah lembur/jam = xx
Total penghasilan = xx
2. Mempersiapkan daftar gaji: menentukan besarnya upah masing-masing karyawan,mengurangi segala
macam potongan yang berkaitan dengan upah.
Jurnal:
3. Mengalokasikan Biaya teenage kerja: umumnya tugas ini dilakukan oleh departemen akuntansi,
karena hal ini menyangkut keseluruhan karyawan baik bagian produksi maupun non produksi
Jurnal:
Tujuan rencana upah insentif adalah mendorong produktivitas tenaga kerja untuk
menghasilkan produce lebih banyak, meningkatkan penghasilan lebih besar, bagi
perusahaan untuk pendapatkan biaya per-unit yang lebih rendah.
Contoh:1
C .V. Lestari Jaya, mempekerjakan 20 orang tenaga karja, setiap tenaga karja
bekerja 8 jam sehari, dimana masing-masing pekerja menghasilkan 40 unit per-
hari atau 5 unit perjam, tarif perjam yang dibayar Rp.5.000;. Untuk
meningkatkan penghasilan karyawan dan dapat menekan biaya perunit
perusahaan akan menerapkan upah insentif, dengan memberikan tarif Rp. 6.000;
per-jam apabila seorang pekerja dapat menghasilkan 50 unit per- hari.Biaya lain
yang dikeluarkan perusahaaan adalah biaya bahan baku sebesar Rp.2.000;per-
unit dan biaya overhead pabrik sebesar Rp.1.500;per-unit
Biaya per-unit:
20 x 8 x Rp. 5.000
Tenaga kerja sebelum insentif = = Rp.1.000
800 unit
20 x 8 x Rp. 6.000
Tenaga Kerja setelah insentif = = Rp. 960
1.000 unit
Jurnal:
Produk Dalam Proses Rp. 300.000
Upah Rp. 300.000
C.V. Mitra Mini, mempekerjakan 10 orang karyawan, dengan jam kerja 8 jam sehari atau 40
jam per-minggu, standar hasil yang diharapkan perusahaan 30 unit per-hari untuk masing-
masing pekerja atau 150 unit per-minggu. Tarif upah regular Rp. 6.000,- per-jam. Apabila
karyawan dapat menghasilkan melebihi standar yang ditetapkan akan diberikan upah insentif
sebesar Rp. 2.000,- per-unit. Seandainya masing-masing pekerja dapat menghasilkan 40 unit
per-hari, berapa penghasilan masing-masing pekerja per-minggu?
Jurnal:
Produk dalam proses Rp.240.000
Pengendali overhead pabrik Rp.100.000
Utang Bonus/intensif Rp.100.000
Upah Rp.240.000
Premi Lembur
Premi Lembur: merupakan upah yang diberikan kepada pekerja diluar
upah regular, karena ada pekerjaan tambahan diluar pekerjaan rutin,
adanya target penyelesaian pekerjaan yang ditugaskan perusahaan.
Imbalan yang diberikan ini akan dibebankan ke overhead pabrik.
Contoh:4
Standar jam kerja yang ditetapkan perusahaan per-minggu untuk seorang
pekerja adalah 40 jam, dengan tarif regular Rp.6.000 per-jam, apabila
seorang pekerja diberikan tugas lembur akan dibayar dengan tarif 150%
dari tarif regular. Seandainya seorang pekerja telah bekerja dengan waktu
45 jam per-minggu, berapa penghasilan seorang pekerja per-minggu?
Penghasilan per-minggu: Upah Reguler + Premi Lembur
(40 jam x Rp.6.000) + (5 jam x 150% x Rp.6.000) = Rp.285.000,-
Jurnal:
Perhitungan upah reguler dan upah cuti saat Miranda mengambil cuti:
Jurnal
Produk Dalam Proses Rp.750.000
Pengendali Overhead Pabrik Rp.30.000
Upah cuti terutang Rp.30.000
Upah Rp.750.000
9.7. DANA PENSIUN
Program dana pensiun, merupakan program yang dibuat sebagian perusahaan
untuk menjamin hari tua seluruh karyawan, sebagai penghargaan bagi karyawan
yang telah menyumbangkan jasa-jasanya pada perusahaan.
Untuk mengetahui berapa besar dana yang harus disediakan program dana
pensiun, perlu diperhatikan:
1. Berapa jumlah karyawan yang pensiun setiap tahunnya.
2. Jumlah nominal yang harus dibayar ke setiap karyawan berdasarkan
perhitungan aktuaris.
3. Berapa lama masanya dana pensiun akan dibayar.
4. Jumlah pendapatan yang akan ditanam dari penyisihan dana pensiun.
5. Santunan yang dibayar kepada karyawan sebelum mencapai usia pensiun.
6. Biaya dana pensiun.
Setelah ditentukan biaya untuk dana pensiun, biaya yang menyangkut pada
produksi dibebankan ke pengendali overhead pabrik.
9.8. METODE UPAH INSENTIF
Rencana upah intensif umumnya dihitung menggunakan
kombinasi dari unit yang dihasilkan dan jam karma yang dihemat.
Contoh: 6
P.T.Muaro Tebu, menetapkan standar hasil keluaran untuk produksi
yang dilakukan sebesar 24 unit per-jam, dengan tarif dasar
Rp.12.000 per-jam atau Rp.500 per-unit (Rp.12.000: 24 unit),
apabila seorang dapat menghasilkan di atas standar unit yang
ditetapkan akan diberikan tarif upah per-jam yang berbeda. Biaya
overhead pabrik sebesar Rp.15.000,- per-jam. Jika unit yang
dihasilkan per-jam ;20 unit,24 unit, 30 unit,32 unit dan 35 unit.
Unit Produk Per-jam
Unit Produksi Per-jam
20 unit 24 unit 30 unit 32 unit 35 unit
Tarif dasar per-jam Rp.12.000 Rp.12.000 Rp.12.000 Rp.12.000 Rp.12.000
Tarif standar/unit Rp. 0 Rp. 500 Rp. 500 Rp. 500 Rp. 500
Biaya Pekerja/unit Rp. 600 Rp. 500 Rp. 500 Rp. 500 Rp. 500
Biaya Overhead/unit Rp. 750 Rp. 625 Rp. 500 Rp.468,75 Rp.428,57
Biaya Konversi/unit Rp. 1.350 Rp. 1.125 Rp. 1.000 Rp.968,75 Rp.928,57
Keterangan:
Jika seorang pekerja berhasil melampaui jumlah produksi standar 24
unit, maka tetap menerima tarif upah per-unit sebesar Rp.500 biaya
pekerja per-unit akan menurun, sampai tercapai keluaran standar, dan
selanjutnya akan tetapi konstan pada setiap produk diatas standar.
Kendati tarif per-unit mencerminkan suatu keadaan sebab akibat yang
antara keluaran dan upah, namun insentif akan efektif bila para pekerja
dapat mengendalikan hasil karma mereka sendiri. Tarif per-unit ini tidak
akjan efektif bila tingkat keluaran menggunakan mesin.
Metode Bonus 100 %
Metode bonus 100 % merupakan variasi dari metode hasil
karma langsung.perbedaannya terletak pada standar yang
dibuat bukan berdasarkan satuan uang,tetapi berdasarkan
waktu per-unit keluaran.Yang ditetapkan bukan tarif upah
kerja per-unit,melainkan waktu standar yang dibutuhkan
untuk menyelesaikan satu unit atau pekerjaan tertentu.
Contoh:7
P.T. Bukit tinggi,menetapkan standar keluaran untuk
masing-masing karyawan per-minggu sebesar 300
unit,dengan jam kerja 40 jam per-minggu,dan tarif overhead
per-jam
Rp.1.500 ,- Dibawah ini data beberapa pekerja selama
minggu pertama bulan juli 2011:
Nama pekerja jam kerja unit produksi unit produksi tarif dasar
standar aktual per-jam
Andini 40 jam 300 unit 280 unit Rp. 2.000
Bolot 40 jam 300 unit 330 unit Rp. 2.000
Cecep 40 jam 300 unit 345 unit Rp. 2.000
Dina 40 jam 300 unit 360 unit Rp. 3.000
Farhat 40 jam 300 unit 420 unit Rp.4.000
Gerry 40 jam 300 unit 390 unit Rp.4.000
Diminta:
Hitunglah
1. Rasio Efisiensi
2. Tarif Efektif per-jam
3. Total Penghasilan
4. Biaya Pekerja per-unit
5. Biaya Overhead pabrik per-unit
6. Biaya Konversi per-unit
Biaya
Total Biaya TK Per
Nama Pekerja Tarif Efisiensi Rasio Efektif BOB Per Unit Konversi Per
Penghasilan Unit
Unit
Total Penghasilan
Jam Kerja x Tarif Efektif/jam = 40 jam x Rp.2.200 =Rp.88.000
BOB Per-unit
Tarif BOB per-jam Rp.1.500
= = Rp.181,82/jam
Jam Kerja Per-unit 8,25 jam
330
Jam Kerja Per-unit = = 8,25 jam
40 jam
Biaya Konversi per-unit = Biaya tenaga kerja/unit – BOP per-unit
= Rp.266,67 + Rp.181,82 = Rp.448,49
Metode Bonus Kelompok
Dalam proses produksi suatu departemen atau keseluruhan pabrik, kerap kali
memerlukan pekerja yang bekerja dalam kelompok atau regu guna
mengoperasikan mesin-mesin besar, karena dalam pengoperasian mesin-mesin
besar tidak mungkin memisahkan seorang pekerja dari kelompok, tidak mungkin
meningkatkan keluarnya sendiri tanpa kerjasama dari kelompok. Rancangan
bonus kelompok pada prinsipnya sama dengan rancangan bonus secara individu,
yaitu untuk mendorong produksi diatas standar.
Metode bonus kelompok ini dapat mengurangi pekerjaan administrasi
untuk menghitung biaya tenaga kerja, dan menghemat waktu pekerjaan supervisi
dalam pengelolaan kerjasama di antara pekerja, mengurangi kecelakaan kerja,
mengurangi kerusakan produk, dan memotivasi pekerja yang malas.
Contoh: 8
P.T. Alexindo, adalah
perusahaan elektronik yang menggunakan mesin-
mesin besar dan canggih, dalam operasi yang dilakukan perusahaan
mempekerjakan karyawannya berdasarkan kelompok, dimana setiap
kelompok terdiri dari 10 orang pekerja, masing-masing pekerja dinbayar
Rp.4.000 per-jam untuk satu shift kerja dengan waktu 8 jam. Produksi
standar 60 unit per-jam atau 480 unit setiap shift, biaya overhead pabrik
Rp.25.000,- per-jam atau Rp.200.000 per shift kerja.di bawah data
produksi dan jam aktual.
Unit Produksi Jam Kerja Aktual
Diminta:
420 unit 480 unit 510 unit 540 unit 525 unit 492 unit
Jam Aktual 80 80 80 80 80 80
Jam Standar 70 80 85 90 87,5 82
Jam dihemat 0 0 5 10 7,5 2
Upah tetap Rp.32.000 Rp.32.000 Rp.32.000 Rp.32.000 Rp.32.000
Rp.32.000
Bonus Rp. 0 Rp.20.000 Rp.40.000 Rp.30.000 Rp.8.000
Rp. 0
Total Pengh Rp.320.000 Rp.340.000 Rp.360.000 Rp.350.000 Rp.328.000
Rp.320.000
Biaya TK/ unit Rp. 666,67 Rp.666,67 Rp.666,67 Rp.666,67 Rp.666,67
Rp. 761,90
BOP/ unit
Rp. 476,19 Rp. 416,67 Rp.392,16 Rp.370,37 Rp.380,95 Rp.406,50
B. Konversi
Rp.1.238,09 Rp.1.083,34 Rp.1.058,83 Rp.1.037,04 Rp.1.047,62 Rp.1.073,17
Perhitungan: Contoh Produksi 510 unit
Jam Standar:
Jam Dihemat
Upah Tetap
Bonus
Total Penghasilan
P.T. Dian Motor memproduksi produk baru yaitu komponen sepeda motor.Para perancang
perekayasaan produk telah memproyeksikan kurva kemahiran 90% yang akan dicapai apabila
pekerja telah mahir dalam teknik pembuatan produk ini.Lima unit pertama yang dihasilkan
dalam proses ini akan memakan waktu selama 4 jam,sedangkan tarif upah Rp.8.000,- per-jam.
1.Hitunglah jam yang dibutuhkan serta hasil produksi per-jam sampai pada unit yang ke 40 .
2.Hitunglah biaya tenaga kerja per unit untuk setiap unit kumulatif dari produksi.
Produksi kumulatif Waktu rata-rata Jam Karja output Per-jam Biaya tenaga Per-
unit
kumulatif/unit dibutuhkan
Perhitungan:
Waktu rata-rata: Output per-jam
4,00 x 0,9 = 3,6 5 unit :20 jam = 0,25
3,60 x 0,9 = 3,24 10 unit :36 jam = 0,28
3,24 x 0,9 = 2,92 20 unit : 64,8 jam = 0,31
40 unit : 116,8 jam = 0,34
Jam kerja dibutuhkan:
5 x 4 jam = 20 jam
10 x 3,60 = 36 jam
20 x 3,24 = 64,8 jam
40 x 2,92 = 116,8 jam
20
x Rp. 8.000 = Rp. 32.000
5
36
x Rp. 8.000 = Rp. 28.800
10
64,8
x Rp. 8.000 = Rp. 25.920
20
116,8
x Rp. 8.000 = Rp. 23.360
40