Anda di halaman 1dari 7

ANALISIS PERUBAHAN LABA KOTOR

Tujuan analisis perubahan laba kotor adalah untuk mengetahui sebab-sebab perubahan
tersebut, baik perubahan yang menguntungkan (laba) maupun perubahan yang tidak menguntungkan
(rugi), sehingga dapat digunakan sebagai dasar untuk menentukan langkah/tindakan perbaikan yang
diperlukan untuk periode-periode berikutnya.
Laba kotor merupakan tanggung jawab bersama dari fungsi pemasaran dan fungsi
produksi/operasional. Fungsi pemasaran harus dapat menjelaskan perubahan-perubahan yang terjadi
pada harga jual perunit, penurunan volume penjualan, penurunan komposisi penjualan. Fungsi
produksi bertanggung jawab atas kenaikan harga pokok (bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan
biaya overhead pabrik).
Perhitungan perubahan laba kotor dapat dilakukan dengan:
1. Membandingkan dua laporan laba rugi suatu perusahaan dari periode yang berbeda
2. Membandingkan perhitungan laba kotor yang telah dibudgetkan dengan realisasi laba kotor tahun
yang bersangkutan.
Faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan laba kotor:
1. Perubahan hasil penjualan yang dapat disebabkan oleh:
a. Perubahan harga jual (sales price variance/ SPV)
Yaitu perubahan harga jual sesungguhnya dengan harga jual yang dibudgetkan atau harga jual
sebelumnya. Perubahan tersebut dapat dihitung dengan rumus:

SPV = ∆Hj x K2 ∆Hj = (Hj2 - Hj1)

Hj1 = Harga jual per unit yang dibudgetkan atau tahun sebelumnya ; Hj 2 = Harga jual per unit
sesungguhnya/tahun terakhir ; K2 = Kuantitas penjualan sesungguhnya/tahun terakhir
Jika Hasilnya positif (+) berarti ada kenaikan harga yang berarti menguntungkan. Dan jika
hasilnya negatif (-) berarti ada penurunan harga yang berarti menunjukkan keadaan yang
merugikan.

b. Perubahan kuantitas penjualan (sales volume variance/ SVV)


Yaitu perbedaan kuantitas produk yang sesungguhnya dijual dengan kuantitas produk yang
dibudgetkan atau tahun sebelumnya. Perubahan tersebut dapat dihitung dengan rumus :

SVV = ∆ K x Hj1 ∆ K =¿(K2 – K1)

K1 = Kuantitas pernjualan yang dibudgetkan atau tahun sebelumnya


Jika Hasilnya positif (+) menunjukkan kuantitas produk sesungguhnya yg terjual lebih besar
dari pada yg direncanakan yang berarti menguntungkan. Jika hasilnya negatif (–) berarti
kuantitas penjualan turun yang berarti merugikan.
2. Perubahan harga pokok penjualan (HPP) yang dapat disebabkan oleh:
a. Perubahan harga pokok penjualan perunit (Cost price volume/ CPV)
Yaitu perbedaan antara HPP per unit yang sesungguhnya dengan HPP yang dibudgetkan atau
tahun sebelumnya. Perubahan tersebut dapat dihitung dengan rumus :

CPV = ∆HPP x K2 ∆ HPP = (HPP2 – HPP1)

HPP2 = HPP per unit sesungguhnya; HPP1 = HPP perunit menurut budget/tahun sebelumnya
Jika hasilnya positif (+) berarti HPP mengalami kenaikan yang berarti merugikan. Jika Hasilnya
negatif (–) berarti biaya mengalami penurunan yg menunjukkan keadaan yang
menguntungkan.
b. Perubahan kuantitas harga pokok penjualan (cost volume variance/ CVV)
yaitu perubahan HPP karena adanya perubahan kuantitas yang terjual. Perubahan tersebut
dapat dihitung dengan rumus:

CVV = ∆k x HPP1

Jika Hasilnya positif berarti kuantitas yang dijual bertambah yang berarti bertambahnya HPP
yang menunjukkan keadaan yang merugikan. Sedangkan jika hasilnya negatif berarti ada
penurunan biaya dan menunjukkan keadaan yang menguntungkan.
Perubahan tersebut dalam diagram Sbb:

Selisih harga jual (sales price


Perubahan variance)
hasil penjualan
SPV = ∆ Hj x K2
Perubahan kuantitas penjualan
(sales volume variance)
SVV = ∆ k x Hj1
Perubahan Laba
kotor

Perubahan HPP perunit


Perubahan (Cost price volume/ CPV)
harga pokok
CPV = ∆ HPP x K2
penjualan (HPP)

Perubahan kuantitas HPP


(cost volume variance/ CVV)
CVV = ∆ K x HPP1
Contoh Kasus No. 1 (produk tunggal/Single product)
Laporan perhitungan laba kotor, unit yang terjual, harga jual/unit,harga pokok/unit PT. Ananda tahun
2019 yang diperbandingkan dengan tahun 2020 menunjukkan informasi sebagai berikut:

2019 2020 Kenaikan


Penjualan Bersih Rp 200.000 Rp 253.000 Rp 53.000
Harga Pokok penjualan (Rp 150.000) (Rp 181.125) (Rp 31.125)
Laba Kotor Rp 50.000 Rp 71.875 Rp 21.875

Unit yang terjual 1.000 1.150 150 = ∆K


Harga jual per unit Rp 200 Rp 220 Rp 20 = ∆ HJ
Harga pokok per unit Rp 150 Rp 157,5 Rp 7,5 = ∆ HPP

Buatlah analisis terhadap perubahan laba kotor:


1. Perubahan hasil penjualan
a. Sales Price Variance (SPV)
SPV = ∆Hj x K2
SPV = (Rp 220 – Rp 200) 1.150 = Rp 23.000 (laba)
b. Sales Volume Variance (SVV)
SVV = ∆K x Hj1
SVV= ( 1.150 - 1000) Rp 200 = Rp 30.000 (laba)
2. Perubahan harga pokok penjualan
a. Cost Price Variance
CPV =∆HPP x K2
CPV= (Rp 157,5 – Rp 150) 1.150 = Rp 8.625 (rugi)
b. Cost Volume Variance
CVV = ∆K x HPP1
CVV = (1.150 - 1000) Rp 150 = Rp 22.500 (rugi)
PT Ananda
Laporan Perubahan Laba Kotor produk A
Akhir Tahun 2019-2020
Kenaikan Penjualan yang disebabkan :
Kenaikan Harga jual Rp 23.000
Kenaikan kuantitas penjualan Rp 30.000 +
Rp 53.000
Kenaikan harga pokok penjualan disebabkan :
Kenaikan HPP Rp 8.625
Kenaikan Kuantitas HPP Rp 22.500 +
Rp 31.125 -
Kenaikan Laba Kotor : Rp 21.875

Dari perhitungan di atas dapat disimpulkan:


1. Bahwa Kenaikan harga jual Rp 23.000,- yang menguntungkan dan kenaikan kuantitas penjualan
Rp 30.000,- yang menguntungkan menunjukkan keberhasilan manager pemasaran dalam
meningkatkan harga jual yang direspon positif oleh konsumen sehingga kuantitas penjualan
meningkat.
2. Kenaikan kuantitas penjualan didukung oleh kenaikan kuantitas produksi menunjukkan
keberhasilan manager produksi menghasilkan tingkat aktivitas produksi yang lebih baik.
3. Kenaikan HPP perunit Rp 8.625,- dan kenaikan kuantitas HPP Rp 22.500,- menunjukkan bahwa
manajer produksi tidak berhasil mengendalikan secara ketat atas biaya bahan baku, dan atau
biaya tenaga kerja langsung, dan atau biaya overhead pabrik.
4. Kenaikan harga jual dan kuantitas penjualan lebih besar dari pada kenaikan HPP perunit dan
kuantitas HPP sehingga dapat mengkompensasi. Dengan demikian kebijakan ini masih
menguntungkan perusahaan.
ANALISIS PERUBAHAN PENJUALAN DAN PERUBAHAN HPP SECARA GRAFIS
Secara grafis analisis ini dapat dilakukan dengan menganalisis terlebih dahulu faktor-faktor
penyebab perubahan kenaikan penjualan sebesar Rp 53.000 dan kenaikan HPP sebesar RP 31.125
sebagai berikut:
1. Analisa Perubahan Penjualan dalam Grafik

Harga jual/unit (Rp)

(2020) 220
b. Faktor harga c. Faktor kuantitas dan
Rp 20.000 = 20 x1000 harga jual
Rp 3000 = 150 x 20

(2019) 200 a. Faktor kuantitas


Rp 30.000=150 x 200

0 (2020)1.150
unit
(2019)1.000

Kenaikan penjualan Rp 53.000


a. Kenaikan laba kotor karena kuantitas Penjualan (faktor kuantitas):
SVV = (Rp 200 x 150) Rp 30.000
b. Kenaikan laba kotor karena harga jual
(Rp 20 x 1000) = ∆HJ x K1 Rp 20.000
c. Faktor kuantitas dan harga jual SPV

(Rp 20 x 150)= ∆ HJ x ∆ k Rp 3.000 +


Rp 53.000
2. Analisa Perubahan Harga Pokok dalam Grafik

HPP/unit(Rp)

(2020) 157,5
b. Faktor harga pokok c. Faktor kuantitas dan
Rp 7.500 harga pokok
Rp 1.125
(2019) 150 a. Faktor kuantitas
Rp 22.500

(2020)1.150
Unit
0 (2019)1.000

Kenaikan HPP Rp 31.125


a. Faktor kuantitas
(Rp 150 x 150) = CVV Rp 22.500
b. Faktor harga pokok
(Rp 7,5 x 1000) =∆ HPPx K1 Rp 7.500
c. Faktor kuantitas dan harga pokok CPV

(Rp 7,5 x 150) = ∆ HPPx ∆K Rp 1.125 +


Rp 31.125

Contoh Kasus No.2 (Banyak produk/Multiple product)


Jika perusahaan menjual 2 produk yaitu produk A dan produk B. Produk A datanya sama dengan
contoh no.1 sedangkan produk B adalah sebagai berikut:
2019 2020 Kenaikan (Penurunan)
Penjualan bersih Rp 200.000 Rp 183.600 Rp (16.400)
Harga pokok penjualan Rp 150.000 Rp 140.400 Rp (9.600)
Laba kotor Rp 50.000 Rp 43.200 Rp (6.800)
Unit yang terjual 1.000 900 ∆K = (100)
Harga jual per unit Rp 200 Rp 204 ∆ HJ =Rp 4
Harga pokok per unit Rp 150 Rp 156 ∆ HPP =Rp 6
Buatlah analisis perubahan laba kotor untuk:
a. Single product B beserta perubahan dalam grafik
b. Multi product A terhadap B

Jawab: b. Analisis Perubahan laba kotor multy product A terhadap B


PT Ananda
Laporan Perubahan Penjualan, HPP dan Laba Kotor
Periode yang berakhir 31 Desember tahun 2019 dengan 2020
Barang Total
A B
Kenaikan (penurunan)
Dalam Penjualan
Faktor Kuantitas 30.000 (20.000) 10.000
Faktor Harga 20.000 4.000 24.000
Faktor Kuantitas dan Harga 3.000 (400) 2.600
Jumlah 53.000 16.400 36.600
Dalam HPP
Faktor Kuantitas 22.500 (15.000) 7.500
Faktor Harga Pokok 7.500 6.000 13.500
Faktor Kuantitas dan Harga Pokok 1.125 (600) 535
Jumlah 31.125 9.600 21.525
Laba Kotor 21.875 6.800 15.075

SOAL TUGAS:
Buatlah analisis terhadap perubahan laba kotor beserta kesimpulannya dari data perhitungan laba
rugi PT. Putra Perkasa tahun 2019 dibandingkan dengan tahun 2020 sbb:

2019 2020
Penjualan Bersih Rp 150.000.000 Rp 153.600.000
Harga Pokok penjualan Rp 120.000.000 Rp 123.360.000
Laba Kotor
Rp 30.000.000 Rp 30.240.000
Unit yang terjual
50.000 48.000
Harga jual per unit
Rp 3.000 Rp 3.200
Harga pokok per unit
Rp 2.400 Rp 2.570

Anda mungkin juga menyukai