Anda di halaman 1dari 25

Biaya

tenaga kerja
Akuntansi kos
DOSEN PENGAMPU :
SONDANG AIDA SILALAHI, SE.,M.Si
HARYANI PRATIWI SITOMPUL, SE.,M.Si

NAMA MAHASISWA :
Ela pasaribu (7203342025)
Sofia fahra rianda (7201142001)
Winni rahmayani depari (7202442007)
TABLE OF CONTENTS

01 Pengertian biaya tenaga


kerja dan
pengolongannya
02 Perhitungan upah kotor

03 Distribusi biaya upah dan


gaji kotor

04 Akuntansi biaya tenaga


kerja
01

Pengertian Biaya Tenaga


Kerja dan Cara
Penggolongannya
Definisi Biaya Tenaga Kerja
Tenaga kerja merupakan usaha fisik atau mental yang dikeluarkan karyawan untuk
mengolah produk

Biaya tenaga kerja adalah harga yang dibebankan untuk penggunaan tenaga kerja
manusia tersebut.
Penggolongan kegiatan dan biaya tenaga kerja

Penggolongan menurut fungsi ; Penggolongan menurut jenis


pokok dalam organisasi perusahaan pekerjaannya

Penggolongan menurut kegiatan ; Penggolongan menurut


departemen-departemen dalam hubungannya dengan produk
perusahaan
Catatan
Kepegawaian dan
Catatan Waktu
Kerja

catatan kepegawaian Catatan waktu kerja


Sasaran utama dalam pembayaran upah Pencatatan jam kerja karyawan dilakukan
karyawan adalah menentukan bahwa dengan kapan karyawan masuk kerja
pembayaran upah yang dilakukan adalah datang dan kapan dia keluar/pulang pada
untuk karyawan yang berhak menerima suatu kartu jam kerja (time clock card)
dari sebesar haknya pula.
02

Perhitungan Upah Kotor


Dasar tarif per jam Dasar tarif per unit Dasar rencana
kerja produksi insentif
Upahnya dihitung dari Pada dasar ini, upah kotor
Pada tarif per unit dibayarkan sebesar upah
catatan waktu kerja masing-
produksi upah kotor standar ditambah dengan
masing karyawan.
dibayar sebesar tarif sejumlah insentif.
dengan jumlah unit
produksi yang dapat
dihasilkan oleh karyawan
03

Distribusi biaya upah dan


gaji kotor
Buku pembantu untuk mencatat biaya distribusi upah ada dua macam, yaitu buku pembantu
departemen (catatan harga pokok per departemen). Yang pertama digunakan pada metode
pengumpulan harga pokok proses dan yang kedua pada metode pengumpulan harga pokok
pesanan. Pencatatan pada buku besar dilakukan atas dasar jurnal sebagai berikut:

Barang dalam proses xxx -


Biaya overhead pabrik xxx -
Biaya gaji - xxx
Potongan upah
kotor dan
pembayaran upah
bersih

potongan upah kotor Pembayaran upah bersih


Setelah upah kotor dan potongan-potongan dapat
ditentukan maka pembayaran upah atau gaji dapat
Upah kotor yang telah dihitung melalui dilakukan.
catatan waktu jam kerja, laporan biaya gaji Jurnalnya :
dan upah atau data lain sebelum dibayarkan Biaya gaji xxx (jumlah kotor)
kepada karyawan telebih dahulu dipotong Kas xxx (jumlah bersih)
dengan potongan-potongan yang berlaku.
04

Akuntansi biaya tenaga


kerja
Gaji dan upah regular
Yaitu jumlah gaji dan upah bruto dikurangi
dengan potongan- potongan seperti pajak
penghasilan karyawan dan asuransi hari tua
Ada berbagai cara dalam penghitungan upah
karyawan. Salah satu cara yaitu dengan
mengalihkan tarif upah dengan jam karyawan.
Dengan demikian untuk menentukan upah
karyawan perlu dikumpulkan data jumlah jam
kerja karyawan dalam periode tertentu
Contoh Pencatatan Akuntansi Biaya Gaji atau Upah
Jam kerja perusahaan mulai dari jam 09:00-18:00.Maka perhitungan jumlah jam kerja karyawan dalam satu hari 9
jam, dipotong jam istirahat 1 jam, maka menjadi 8 jam/hari.
Jika perusahaan memiliki 2 karyawan, karyawan A dibayar sebesar 20.000 rupiah per jam dan karyawan B dibayar
sebesar 10.000 rupiah per jam. Maka perhitungannya dalam minggu pertama bulan Februari:
Data Jam Kerja Karyawan
Penggunaan Jam Kerja Karyawan A Karyawan B
Produksi atas pesanan #101 15 jam 20 jam
Produksi atas pesanan #102 20 jam 10 jam
Persiapan produksi 5 jam 10 jam

Distribusi Biaya Tenaga Kerja Karyawan A Karyawan B


Dibebankan sebagai biaya tenaga kerja langsung
Pesanan #101 Rp300.000 Rp200.000
Pesanan #102 Rp400.000 Rp100.000

Dibebankan sebagai biaya overhead pabrik Rp100.000 Rp100.000


Jumlah upah minggu pertama Februari Rp800.000 Rp400.000
PPh perusahaan 15 % dari upah Rp120.000 Rp60.000
Jumlah upah bersih yang diterima karyawan Rp680.000 Rp340.000
Maka dalam pencatatan jurnal, dapat ditulis dalam 4 tahapan sebagai berikut:

Tahap Pertama
Berdasarkan atas rekapitulasi gaji atau upah, maka pencatatan jurnalnya sebagai berikut:
Barang dalam Proses Rp1.000.000
Biaya Overhead Pabrik Rp200.000
Gaji dan Upah Rp1.200.000

Tahap Kedua
Berdasarkan daftar gaji atau upah, maka terdapat bukti kas keluar atas pengambilan uang di bank. Dengan pencatatan jurnal
sebagai berikut:

Gaji dan upah Rp1.200.000


Utang PPh karyawan Rp180.000
Utang Gaji dan Upah Rp1.020.000
Tahap Ketiga
Lalu kemudian proses pembayaran karyawan, biasanya terdapat juga tanda bukti pembayaran yang dapat berupa bukti transfer
ataupun dokumen yang perlu ditandatangani oleh karyawan. Pencatatan jurnalnya yaitu:
Utang Gaji atau Upah Rp1.020.000
Kas Rp1.020.000

Tahap Keempat
Penyetoran pajak penghasilan atau PPh karyawan terhadap kas negara, dengan pencatatan jurnal:

Utang PPh Karyawan Rp180.000


Kas Rp180.000
Insentif Satuan dengan Jam Minimum
Pemberian insentif dengan cara karyawan dibayar atas dasar tarif per jam untuk menghasilkan jumlah satuan
keluaran (output) standar.
Contoh:
Jika dibutuhkan 6 menit untuk menghasilkan satu produk,maka jumlah keluaran standar per jam adalah 10
satuan. Jika upah pokok sebesar Rp20.000/jam, maka tarif upah per satuan adalah Rp2.000 (Rp20.000 :
10). Karyawan yang tidak dapat menghasilkan jumlah standar per jam, tetap dijamin mendapatkan upah
Rp20.000/jam. Tetapi apabila dapat menghasilkan 12 satuan per jam (ada kelebihan 2 satuan dari jumlah
satuan standar per jam) maka upahnya dihitung sebagai berikut :

Upah dasar per jam Rp20.000


Insentif 2 x Rp2.000 Rp4.000
Upah yang diterima karyawan per jam Rp24.000
Taylor Differential Piece Rate Plan

Cara pemberian insentif ini dengan menggunakan tarif tiap potong untuk jumlah keluaran rendah per jam dan tarif potong
yang lain untuk jumlah keluaran tinggi per jam.

\Contoh:
Karyawan dapat menerima upah Rp 4.200 per hari (untuk 7 jam kerja). Misalkan rata-rata seorang karyawan dapat
menghasilkan 12 satuan per jam, sehingga upahnya persatuan Rp 50 upah perhari dibagi dengan jumlah yang
dihasilkan per hari Rp 4.200/(12x7). Dalam Taylor plan ini, misalnya ditetapkan tarif upah Rp. 45 persatuan untuk
karyawan yang menghasilkan 14 satuan atau kurang per jam dan Rp 65 per satuan untuk karyawan yang
menghasilkan16 satuan per jam, maka upah per jam karyawan dihitung sebagai berikut: Rp65 x 16 =Rp1.040 per jam.
Sedang bila karyawan hanya menghasilkan 12 satuan per jam,makaupah perjam di hitung sebagai berikut: Rp45 x 12
= Rp540.
Premi lembur

Premi lembur adalah biaya yang diberikan kepada tenaga kerja atas karyawan yang bekerja di luar jam kerja
reguler. Biasanya berbeda perusahaan dapat berbeda pula kebijakannya, tetapi tetap mematuhi perundang-
undangan.

Contoh Perhitungan Biaya Premi Lembur


Karyawan A selama minggu kedua bulan Februari, bekerja selama 44 jam. Dengan tarif upah seperti
sebelumnya sebesar Rp20.000/jam, maka premi lembur dapat dihitung sebesar 50 persen dari tarif upah.
Jam kerja reguler 40 x Rp20.000 Rp800.000
Lembur 4 x Rp20.000 Rp80.000
Premi Lembur 4 x Rp10.000 Rp40.000
= Rp920.000
Biaya-biaya yang berhubungan dengan tenaga kerja
(Labour Related Costs)

a. Set up time
Biaya-biaya yang dikeluarkan untuk memulai produksi disebut biaya pemulai produksi (set up costs). Biaya pemula produksi
diperlukan pada waktu pabrik atau proses mulai dijalankan atau dibuka kembali atau pada waktu produk baru diperkenalkan. Ada
tiga cata perlakuan terhada biaya pemula produksi:
1. Dimasukkan ke dalam kelompok biaya tenaga kerja langsung
2. Dimasukkan sebagai unsur biaya overhead pabrik Biaya pemula produk dapat diperlakukan sebagai unsur biaya overhead
pabrik.
3. Dibebankan kepada pesanan yang bersangkutan.

b. Waktu Menganggur (Idle Time)


Misalkan seorang karyawan harus bekerja 40 jam per minggu dengan upah per jam Rp 600,-. Dari 40 jam kerja, 10 jam
merupakan waktu menganggur dan sisanya digunakan untuk mengerjakan pesanan tertentu. Jurnalnya sebagai berikut:
Barang dl. proses – biaya tenaga kerja langsung Rp 18.000,-
Biaya overhead pabrik sesungguhnya Rp 6.000,-
Gaji dan upah Rp 24.000,
c. Shif Premium
Perbedaan upah tesebut dinamakan shift premium. Sebagai contoh:
Shift 1 : jam 08.00-16.00 = Rp 2.000,00
Shift 2 : jam 16.00-24.00 = Rp 2.050,00
Shift 3 : jam 24.00-08.00 = Rp 2.100,00
Misalnya, jika seorang buruh bekerja pada shift 3 dengan upah 8 x Rp 2.100,00 = Rp 16.800,00 yang merupakan biaya tenaga
kerja langsung, maka biaya sebesar Rp 16.800,00 tersebut harus didistribusikan dengan jurnal sebagai berikut :

Barang dalam proses 16.000


Biaya overhead pabrik(shift premium 800
Biaya gaji 16.800

d. Bonus

Sebagai ilustrasi anggaplah pembayaran bonus ahir tahun yang direncanakan adalah sebesar Rp. 4.800.000. ayat
jurnal untuk mencatat biaya bonus bulanan selama setahun adalah
Biaya overhead pabrik 400.000
Utang bonus 400.000
e. Cuti dan hari libur

Misalnya sebuah pabrik memberikan cuti satu minggu dan ada lima hari libur dalam setahun, seminggu ada 40 jam kerja, 5 hari
kerja, dari data tersebut jam kerja seorang buruh akan dapat dianalisa sebagai berikut :
Waktu produksi : 50 minggu x 40 jam = 2.000 jam
Waktu tidak produktif :
Cuti : 1 minggu = 1 x 40 jam = 40 jam
Libur : 5 hari = 5 x 8 jam = 40 jam +
80 jam +
Total jam kerja dibayar 2.080 jam
Persentase jam kerja yang akan dibebankan pada biaya overhead pabrik per bulan adalah :
waktutidak produktif ×100
waktu produktif
= ×100 = 4%

Jika seorang buruh pada periode (bulan) tertentu mendapat upah Rp


61.000,00 maka yang menjadi biaya overhead pabrik adalah
= 4% x Rp 61.000,00 = Rp 2.440,00
dan jurnal yang dibuat adalah :
Biaya overhead pabrik Rp 2.440,00
Biaya cuti dan libur karyawan Saat di setujui pembayarannya : Rp 2.440,00

Biaya cuti dan libur karyawan xxx


Utang upah gaji xxx
Kesimpulan
Biaya tenaga kerja didefinisikan sebagai pembayaran-pembayaran kepada para pekerja yang didasarkan pada jam kerja atau
atas dasar unit yang diproduksi. Istilah yang digunakan untuk biaya tenaga kerja ini adalah biaya tenaga kerja langsung, atau
untuk pembayaran yang dinamakan “upah”. Hal ini penting untuk membedakan dengan istilah “gaji”. Gaji merupakan
pembayaran kepada tenaga kerja/karyawan yang didasarkan pada rentang waktu seperti gaji mingguan, bulanan dan lain
sebagainya. Upah dibebankan melalui rekening biaya tenga kerja langsung, sedangkan gaji dibebankan melalui rekening
overhead pabrik.
Sasaran utama dalam pembayaran upah karyawan adalah menentukan pembayaran upah yang dilakukan adalah untuk
karyawan yang berhak menerima dari sebesar haknya pula. Oleh sebab itu, catatan tentang data kepegawaian merupakan
proses pengupahan yang sangat penting. Formulir catatan kepegaiawaian dirancang tidak hanya digunakan ketika seorang
karyawan diupah tetapi juga untuk promosi dan pemberhentian karyawan.
THANKS!

Anda mungkin juga menyukai