Anda di halaman 1dari 23

Akuntansi Biaya

Tenaga Kerja
MATERI PEMBELAJARAN
Pengertian & PengklasifikasianTenaga Kerja

Dokumen Pencatatan Upah

Perhitungan Upah

Pencatatan Akuntansi Biaya Tenaga Kerja

Masalah dalam Biaya Tenaga Kerja


PENGERTIAN
q  Biaya tenaga kerja: pembayaran – pembayaran kepada para pekerja
yang didasarkan pada jam kerja atau atas dasar unit yang diproduksi.
q  Istilah yang digunakan untuk biaya tenaga kerja ini adalah Biaya
Tenaga Kerja Langsung (TKL).
Gaji
Pembayaran kepada tenaga kerja/ Dibebankan pada rekening
karyawan yang didasarkan pada rentang biaya overhead pabrik
waktu, seperti gaji mingguan, bulanan, dll. (BOP).
Biaya Tenaga
Kerja

Upah
Pembayaran kepada tenaga kerja/ Dibebankan pada rekening
karyawan yang didasarkan pada jam biaya tenaga kerja langsung
kerja/unit yang diproduksi. (TKL).
Akuntansi Biaya Tenaga Kerja:

1. Dimulai dengan pembayaran upah. Didalamnya sudah termasuk:


* Pengurangan/potongan (potongan PPh, iuran BPJS TK, dll).
* Tambahan terhadap upah (lembur, tunjangan, dll).

2. Distribusi upah pada “job”, produk atau pusat biaya (departemen


produksi).
DOKUMEN PENCATATAN UPAH
Catatan Kepegawaian
q Formulir yang dirancang untuk mencatat pengupahan
karyawan.
Dokumen berisi profil q Selain digunakan untuk hal tsb, catatan kepegawaian juga
karyawan termasuk di digunakan untuk promosi dan penghentian karyawan.
dalamnya info terkait upah q Isi catatan kepegawaian: profil pegawai, informasi upah,
catatan keahlian & pengalaman karyawan, informasi mulai
bekerja, dll.

Catatan Waktu Kerja q  Kartu jam kerja (time clock card) harus ditanda tangani
oleh karyawan untuk cross check perhitungan. Saat ini,
Catatan terkait waktu kerja kehadiran sudah dicatat lewat sistem informasi, jadi
karyawan: (jam datang & jam mungkin tidak memerlukan tanda tangan.
keluar).
q  Kartu jam kerja bisa dibuat harian atau mingguan atau
sesuai format perusahaan.
PERHITUNGAN UPAH
1. Dasar Tarif per Jam Kerja
q Upah kotor dihitung dari catatan waktu kerja.
q Besarnya upah kotor = jumlah jam kerja karyawan (termasuk lembur)
dikalikan tarif per jam kerja.
PT. Hadi
Yogyakarta
KARTU JAM KERJA MINGGUAN
Nomor Urut: ________ Tanggal:_________
Nama Karyawan: _____ Minggu ke:________
Jumlah Jam: __________ Tarif/Jam: _________
Pagi Siang Siang Sore Lembur Jumlah Jam Kerja
Hari
Masuk Keluar Masuk Keluar Masuk Keluar Masuk Keluar
Senin
Selasa
Rabu
Kamis
Jumat
Sabtu
Total
2. Dasar Tarif per Unit Produksi
q Upah kotor dibayar sebesar tarif dengan jumlah unit produksi yang
dapat dihasilkan oleh karyawan.
q Biasanya dibuatkan tarif minimum per jam kerja.
q Jika upah yang didapat < upah minimum, maka harus di “mark up”
sampai pada jumlah minimumnya.

PT. Huda
Yogyakarta
Laporan Biaya Upah
Pabrik:_________
Tanggal:________
Tarif minimum: Rp 20.000,-
No. Kartu Nama Kuantitas Tarif Jam Kerja Jumlah Tambahan
1.614 M. Hadi 13.100 Rp 10,- 7 Rp 131.000 Rp 9.000
1.615 A. Haris 17.000 10 8 170.00
2.015 Zam – Zam 18.000 10 9 180.000
3. Dasar Rencana Insentif
q Upah kotor dibayarkan sebesar upah standar ditambah sejumlah insentif.
q Insentif ditambahkan karena prestasi karyawan yang memproduksi > jumlah
atau kualitas standar yang sudah ditetapkan.
PT. Huda
Yogyakarta
Laporan Biaya Upah dan Insentif
Pabrik:_________
Tanggal:________
Tarif minimum: Rp 20.000,-
Intensif
No. Jam Tarif Kuantitas Upah Bonus Tarif Total Total
Kartu Kerja Dicapai Standar Bonus
1.614 7 240 950 1.680 120 - 120 1.800
1.615 8 200 1.100 1.400 100 2,50 250 1.750
2.015 9 200 1.000 1.400 100 - 100 1.500
250 1.050 1.750 150 2,50 375 2.275
250 900 1.750 150 - 150 1.900
Total 7.980 620 625 9.225
PENCATATAN AKUNTANSI

1 Distribusi Biaya Upah dan Gaji Kotor

2 Potongan – Potongan terhadap Upah Kotor

3 Pembayaran Upah Bersih

Pembahasan,
next
1 Distribusi Biaya Upah dan Gaji Kotor
Catatan Waktu Kerja

Buku Besar Buku Pembantu

Catatan tentang Harga Kartu Harga Pokok


Jurnal per Pesanan
Pokok per Departemen
Barang Dalam Proses xx -
Biaya Overhead Pabrik xx -
Biaya Gaji - xx Untuk sistem harga Untuk sistem harga
pokok proses pokok pesanan
Upah kotor dicatat pada rekening yang bersangkutan. Dicatat pada rekening buku
besar maupun buku pembantu.
Buku pembantu untuk mencatat distribusi upah ada 2 macam: sistem harga pokok
proses & sistem harga pokok pesanan.

Biaya Tenaga Kerja Langsung à Dicatat pada Barang dalam Proses


Biaya Tenaga Kerja Tidak Langsung à Dicatat pada Biaya Overhead Pabrik
2 Potongan – Potongan terhadap Upah Kotor

Sebelum dibayarkan ke karyawan, upah kotor akan dipotong dengan


potongan – potongan yang berlaku:

1. Potongan yang Berasal dari Peraturan Pemerintah (UU)


* Pajak Penghasilan Karyawan yang melebihi PTKP
* Iuran Asuransi (BPJS Ketenagakerjaan)

2. Potongan Berdasar Keputusan Bersama antara Buruh/Karyawan dengan Manajemen


* Potongan Koperasi
* Serikat Buruh
3 Pembayaran Upah Bersih
q  Setelah upah kotor & potongan ditentukan, maka pembayaran upah bisa dilakukan.
q  Perhitungan bisa dilakukan dengan metode tangan (manual) maupun otomatis.
q  Upah bersih = upah kotor dikurangi dengan potongan – potongan.

Informasi upah kotor, potongan & upah bersih biasanya terdapat dalam payroll register.

Payroll register: daftar yang menunjukkan nomor kartu kerja, nama karyawan, upah
kotor, potongan, upah bersih & nomer rekening pegawai ybs.

Payroll register digunakan sebagai dasar payroll jurnal

Biaya Gaji xx - Jumlah Kotor


Kas xx Jumlah Bersih
Utang Pajak Penghasilan Karyawan xx
Utang BPJS Ketenagakerjaan xx
Lain – Lain xx
MASALAH DALAM BIAYA TENAGA KERJA
1. Waktu Menganggur

2. Shift Premium

3. Bonus

4. Cuti dan Hari Libur

5. Pekerjaan yang Rusak

Pembahasan, next
Waktu Menganggur, adalah waktu yang terbuang dari waktu yang
seharusnya produktif. Biasanya disebabkan oleh:

1. Perpindahan seorang buruh dari pekerjaan ke pekerjaan lain.


2. Penundaan/mundurnya jadwal kerja operator karena menunggu bahan baku.
3. Kerusakan/kemacetan mesin dalam jadwal kerja.
Pada pembuatan standard performance perlu dibuat taksiran waktu
menganggur untuk perhitungan kalkukasi harga pokok produk.

Waktu menganggur akan selalu ada & yang harus diperhatikan adalah
harus ditekan seminimal mungkin karena jika waktu menganggur
semakin besar, akan mempertinggi harga pokok produk.
Shift Premium. Perbedaan upah dikarenakan ada jam kerja yang
perlakuannya berbeda (sistem shift). Pada umumnya shift premium
diberikan untuk girliran kerja pada malam hari.

Contoh:
Jam kerja shift PT A dibagi sebagai berikut:
Shift I: jam 08.00 – 16. 00 = Rp 2.000,-
Shift II: jam 16.00 – 24.00 = Rp 2.050,-
Shift III: jam 24.00 – 08.00 = Rp 2.100,-
Jika seorang buruh Toni bekerja pada shift III selama 8 shift, maka hitunglah upah
Toni & buatlah jurnalnya!
Perhitungan upah Toni: 8 x Rp 2.100 = Rp 16.800
q  Upah TKL = 8 x Rp 2.000 = Rp 16.000
q  Shift premium = 8 x Rp 100 = Rp 800
biaya tenaga kerja langsung didistribusikan dengan jurnal:
Jurnal saat pembayaran: Jurnal saat pembebanan:
Barang Dalam Proses 16.000 -
Biaya Gaji 16.800 - Biaya Overhead Pabrik (Shift Premium) 800 -
Kas - 16.800 Biaya Gaji 16.800
Jika jurnal untuk mencatat biaya TKL adalah:
(D) Barang Dalam Proses
(K) Biaya TKL
•  Maka produk yang diproduksi di shift yang berbeda akan menghasilkan
harga pokok produksi yang berbeda.

Oleh karena itu, shift premium harus dibebankan ke seluruh produk melalui
biaya overhead.
Bonus, adalah tambahan pembayaran upah/gaji yang diberikan kepada
pekerja.

Alasan pemberian bonus: karena karyawan telah bekerja pada tingkat


produktifitas yang lebih tinggi dari yang diharapkan. Besarnya bonus:
* Persentase tertentu dari keuntungan/laba.
* Persentase tertentu dari gaji/upah yang diterima.

Secara teori, bonus dimasukkan dalam harga pokok produksi melalui akun
Barang Dalam Proses. Akan tetapi dalam praktek, bonus dimasukkan dalam
harga pokok produksi melalui akun Biaya Overhead Pabrik.
Cuti & Hari Libur. Pembayaran upah buruh akan tetap dilakukan
sementara buruh tsb tidak masuk kerja karena cuti atau pada hari libur.
Upah diakumlasi per bulan & didistribusikan pada seluruh produksi
selama setahun melalui Biaya Overhead Pabrik.

Cara perhitungan yang umum digunakan:


* Upah selama cuti & hari libur ditaksir selama setahun, kemudian dibebankan tiap
bulan sebesar = 1/12 – nya.
* Ditentukan suatu persentase tertentu untuk dibebankan tiap bulan pada biaya
overhead pabrik.

Contoh:
Sebuah pabrik memberikan cuti satu minggu & lima hari libur dalam setahun.
Dalam seminggu terdapat 40 jam kerja, 5 hari kerja. Dari data tsb hitunglah:
a. Total jam kerja dalam setahun (termasuk cuti & hari libur)
b. Hitung % cuti & hari libur yang akan dibebankan ke Biaya Overhead Pabrik
c. Jika Tini pada bulan Januari mendapat upah Rp 61.000,- maka buatlah jurnalnya
Jawaban a
Diketahui:
1 minggu = 40 jam kerja
I minggu = 5 hari kerja
Waktu Produktif = 50 minggu x 40 jam = 2.000 jam
Waktu Tidak Produktif
q  Cuti (1 minggu) = 1 minggu x 40 jam = 40 jam
q  Libur (5 hari) = 5 hari x 8 jam = 40 jam
Total jam kerja dibayar = 2.080 jam
Jawaban b
Persentase jam kerja yang dibebankan pada biaya overhead pabrik per bulan adalah:
Waktu Tidak Produktif 80
X 100% = x 100% = 4%
Waktu Produktif 2.000
Jawaban c
Jika Tini pada bulan Januari mendapat upah Rp 61.000,- maka =
Biaya overhead pabrik = 4% x Rp 61.000 = Rp 2.440
Jurnal saat pembebanan: Jurnal saat disetujui pembayarannya:
Biaya Overhead Pabrik 2.440 - Biaya Cuti & Libur Karyawan 2.440 -
Biaya Cuti & Libur Karyawan - 2.440 Kas - 2.440
Pekerjaan yang Rusak. Dalam pelaksanaan produksi terdapat
kemungkinan adanya produk tidak sesuai, rusak atau cacat. Ada produk
rusak yang bisa diperbaiki & ada yang tidak.

Masalah yang dihadapi adalah tenaga kerja untuk mengerjakan &


timbulnya biaya tambahan thd produk tsb.

* Biaya tambahan dibebankan pada biaya overhead pabrik.

Yang terpenting adalah biaya tsb bisa diawasi dan dikendalikan.


Cara sederhana untuk mengendalikan adalah dengan membebankan secara
terbatas pada batas yang sudah ditetapkan sebelumnya.
Contoh
Seorang operator mesin mempunyai tarif upah Rp 400 per jam. Pada suatu
hari ia bekerja 9 jam, yang 7,5 jam merupakan jam kerja reguler, 0,5 jam
waktu menganggur & menunggu order baru, sementara yang 1 jam lainnya
merupakan lembur atas barang rusak. Tarif atas kerja lembur adalah 50%
dari tarif normal. Dari data tersebut:
a. Hitunglah upah operator tersebut!
b. Buatlah jurnal yang diperlukan!
Jawaban a
Melaksanakan produksi normal = 7,5 jam
Waktu menganggur = 0,5 jam
Mengerjakan produk rusak = 1,0 jam
9,0 jam
Dengan data tsb, maka perinciannya adalah sbb:
Barang Dalam Proses = 7,5 jam @ Rp 400 = Rp 3.000
Waktu Menganggur = 0,5 jam @ Rp 400 = 200
Kerja Produk Rusak = 1,0 jam @ Rp 400 = 400
Lembur = 1,0 jam @ Rp 400 x 50% = 200
Total = Rp 3.800
Jawaban b
Biaya Overhead Pabrik 800 -
Biaya TKL 3.000
Biaya Upah dan Gaji - 3.800
Jurnal saat disetujui pembayarannya:
Biaya Upah dan Gaji 3.800 -
Kas - 3.800
thank you

Anda mungkin juga menyukai