Alokasi biaya merupakan salah satu isu penting dalam akuntansi manajemen.
Bagaimana biaya-biaya yang terjadi di dialokasikan ke objek biaya, seperti produk,
kelompok pelanggan, aktivitas, dan divisi.
Dalam alokasi biaya akan mengalokasikan biaya-biaya yang terjadi di departemen jasa
(supporting department) ke departemen produksi dan akhirnya dialokasikan ke produk
atau jasa yang dihasilkan. Proses alokasi biaya ini memerlukan pemilihan dasar alokasi
biaya (cost driver) yang tepat.
Dalam jangka panjang, penetapan harga jual suatu produk harus mampu menutup
seluruh biaya yang terjadi di perusahaan, baik yang terjadi di departemen jasa
maupun di departemen produksi. Oleh karena itu, akuntan sering kali menghitung
biaya produk atau jasa didasarkan pada biaya penuh (full cost).
Biaya langsung (direct cost) merupakan biaya yang secara langsung dapat ditelusuri ke
objek biaya dalam hal ini produk atau jasa. Tetapi biaya tidak langsung (indirect cost)
memiliki sifat tidak dapat ditelusuri secara langsung ke objek biaya dalam hal ini
produk atau jasa, sehingga harus dialokasikan ke produk atau jasa dalam rangka
menghitung seluruh biaya.
Untuk mengevaluasi dan mengingatkan divisi pusat laba (profit centre) bahwa
biaya tidak langsung ada dan keuntungan pada divisi pusat laba (profit centre)
harus mampu menutup biaya perusahaan (corporate cost) tidak hanya biaya
yang terjadi pada divisinya saja.
Merangsang divisi pusat laba untuk menggunakan jasa internal secara efisien.
Dalam tulisan singkat ini akan coba membahas tentang tiga metode tersebut.
Metode Langsung
Metode ini paling banyak digunakan karena lebih sederhana dibanding dengan metode
lainnya. Dalam metode ini, biaya-biaya yang terjadi di departemen jasa dialokasikan
secara langsung ke departemen operasi tanpa memperhatikan jasa yang diberikan ke
departemen jasa lainnya. Dengan kata lain, metode ini tidak mempertimbangkan
hubungan timbal balik jasa yang diberikan diantara departemen jasa yang lain.
Metode Bertahap
Dalam metode ini, salah satu departemen jasa akan dipilih untuk dialokasikan seluruh
biayanya ke departemen jasa yang lain dan ke departemen operasi. Pemilihan
departemen jasa yang pertama kali dipilih untuk dialokasikan didasarkan pada
departemen jasa mana yang memberikan jasa lebih besar ke departemen jasa lainnya.