Anda di halaman 1dari 16

BIAYA TENAGA KERJA

Alfriadi Dwi Atmoko, S.E., M.Si., Ak., CA


Biaya Tenaga kerja didefinisikan sebagai pembayaran-pembayaran
kepada pada pekerja yang didasarkan pada jam kerja atau dasar unit yang
diproduksi. Istilah yang digunakan utk biaya tenaga kerja ini adalah biaya
tenaga kerja langsung, atau utk membayar yg dinamakan “upah”.

Gaji merupakan pembayaran kepada tenaga kerja/karyawan yg


didasarkan pada rentang waktu seperti gaji mingguan, bulanan dan lain
sebagainya.

Upah dibebankan melalui rekening biaya tenaga kerja langsung,


sedangkan gaji dibebankan melalui rekening biaya overhead pabrik.

Akuntansi biaya tenaga kerja dimulai dgn pembayaran upah,


diteruskan pd distribusi upah tersebut pada “Job”, produk atau pusat biaya
(departemen produksi). Didalam upah tersebut sudah termasuk pengurangan
atau potongan terhadapnya seperti pajak penghasilan, iuran astek dan lain-
lain.
AKUNTANSI BIAYA
TENAGA KERJA
Biaya tenaga kerja dapat dibagi dalam tiga golongan besar, yaitu:
1. Gaji dan upah reguler  jumlah gaji dan upah bruto dikurangi dengan
potongan-potongan seperti pajak penghasilan karyawan dan biaya asuransi
hari tua.
2. Premi lembur
3. Biaya-biaya yang berhubungan dengan tenaga kerja (labor related costs).
GAJI DAN UPAH
Salah satu cara perhitungan upah karyawan dalam perusahaan adalah dengan
mengalikan tarif upah dengan jam kerja karyawan.

Pada Job Order Costing dokumen yang digunakan untuk perhitungan upah
karyawan adalah:
1. Kartu Hadir (Clock Card) yaitu suatu catatan yang digunakan untuk mencatat jam
kehadiran karyawan, yaitu jangka waktu antara jam hadir dan jam meninggalkan
perusahaan.
 Pada setiap akhir periode, kartu hadir tiap karyawan dikirim
ke bagian pembuat daftar gaji dan upah untuk dipakai
sebagai dasar perhitungan gaji dan upah per periode.
2. Kartu Jam Kerja, yaitu catatan pemakaian waktu hadir tenaga kerja langsung di
pabrik. Kartu jam kerja tidak diperlukan dalam Process Costing.
 Kartu jam kerja untuk setiap karyawan kemudian
disesuaikan dengan waktu yang tercantum dalam kartu jam
hadir dan dikirim ke bagian Akuntansi Biaya untuk keperluan
distribusi gaji dan upah tenaga kerja langsung.
Empat Tahap Pencatatan Biaya Gaji dan
Upah

Tahap 1: Pengelompokkan:
1.Gaji dan upah karyawan
pabrik:
a. upah karyawan
Daftar
Kartu hadir langsung
gaji dan
karyawan b. Upah karyawan tak
upah
langsung
karyawan
2.Gaji dan upah karyawan
administrasi dan umum
3.Gaji dan upah karyawan
pemasaran.

Jurnal:
Barang dalam Proses-Biaya Tenaga Kerja xx
Biaya Overhead Pabrik xx
Biaya Administrasi & Umum xx
Biaya Pemasaran xx
Gaji dan Upah xx
Tahap 2:

Daftar Bukti kas keluar &


gaji dan cek untuk
upah pengambilan uang
karyawan dari bank

Jurnal:

Gaji dan Upah xx


Utang PPh karyawan xx
Utang Gaji dan Upah xx
Tahap 3 & 4:
Daftar gaji dan
upah karyawan
ditandatangani
Bukti kas keluar & karyawan yang
cek untuk menerima gaji &
Rp
pengambilan uang upah
dari bank
PPh karyawan
disetor ke kas
negara
Jurnal pembayaran gaji & upah:

Utang gaji dan Upah xx


Kas xx

Jurnal penyetoran PPh:

Utang PPh karyawan xx


Kas xx
INSENTIF
Dalam hubungannya dengan gaji dan upah, perusahaan memberikan insentif
kepada karyawan agar dapat bekerja lebih baik.

Insentif dapat didasarkan atas waktu kerja, hasil yang diproduksi atau
kombinasi di antara keduanya.

Beberapa cara pemberian insentif:


1. Insentif satuan dengan jam minimum (Straight Piecework with a
Guaranted Hourly Minimum Plan)
2. Taylor differential piece rate plan
Insentif satuan dengan jam
minimum
Karyawan dibayar atas dasar tarif per jam untuk menghasilkan jumlah satuan
keluaran (output) standar.

Untuk hasil produksi yang melebihi jumlah standar tersebut, karyawan


menerima jumlah upah tambahan sebesar : jumlah kelebihan satuan keluaran
di atas standar dikali tarif upah per satuan.

Tarif upah per satuan dihitung dengan cara: membagi upah standar per jam
dengan satuan keluaran standar per jam.
Contoh:
Jika menurut time study dibutuhkan waktu 5 menit untuk menghasilkan 1
satuan produk, maka jumlah keluaran standar per jam adalah 12 satuan. Jika
upah pokok sebesar Rp 600 per jam, maka tarif upah per satuan adalah Rp 50
(Rp 600:12). Karyawan yang tidak dapat menghasilkan jumlah standar per
jam tetap dijamin mendapatkan upah Rp 600 per jam. Tetapi bila ia dapat
menghasilkan 14 satuan per jam (ada kelebihan 2 satuan dari jumlah satuan
standar per jam), maka upahnya dihitung sebagai berikut:
◦ Upah dasar per jam = Rp 600
◦ Insentif:2xRp 50 = 100
◦ Upah yang diterima pekerja per jam = Rp 700
Taylor differential piece rate
plan
Menggunakan tarif tiap potong untuk jumlah keluaran rendah per jam dan
tarif tiap potong yang lain untuk jumlah keluaran tinggi per jam.
PENDAPATAN LEMBUR
Pendapatan lembur terdiri atas dua elemen yaitu:
1. Tarif upah reguler
2. Premium lembur

Pendapatan lembur merupakan jumlah tambahan untuk jam kerja yang


melebihi batas tertentu. Batas itu mungkin saja 40 jam kerja per minggu atau
8 jam kerja per hari.

Perlakuan premium lembur:


 Premi lembur dapat ditambahkan pada upah tenaga kerja langsung dan
dibebankan pada pekerjaan atau departemen tempat terjadinya lembur
tersebut apabila pabrik telah bekerja pada kapasitas penuh dan pelanggan
mau menerima beban tambahan karena lembur tersebut.
 Premi lembur dapat diperlakukan sebagi unsur biaya overhead pabrik atau
dikeluarkan sama sekali dari harga pokok produk dan dianggap sebagai biaya
periode apabila lembur tersebut terjadi karena ketidakefisienan atau
pemborosan waktu kerja.
Labor Related Costs
Set up Time
 waktu yang diperlukan untuk memulai produksi.
Set up Costs
 Biaya-biaya yang dikeluarkan untuk memulai produksi disebut set up
costs.
 Tiga cara perlakuan terhadap set up costs:
1. Dimasukkan ke dalam kelompok biaya tenaga kerja langsung  bila dapat diidentifikasikan pada
pesanan tertentu.
2. Dimasukkan sebagai unsur biaya overhead pabrik
3. Dibebankan kepada pesanan yang bersangkutan dalam kelompok biaya tersendiri.
Idle Time
 Waktu menganggur bagi karyawan karena adanya hambatan-
hambatan, kerusakan mesin atau kekurangan pekerjaan.
 Biaya yang dikeluarkan selama Idle Time diperlakukan sebagai unsur
biaya overhead pabrik.
PERHITUNGAN UPAH KOTOR

Ada 3 metode dasar dalam penentuan upah kotor karyawan :


1.Dasar tarif per jam kerja
2.Dasar tarif per unit produksi
3.Dasar rencana insentif

Anda mungkin juga menyukai