Anda di halaman 1dari 8

Modul 3

Teori Permintaan
Uang
3 By; Dina, Imelda dan Yulia
Teori Permintaan Uang Klasik
 Irving Fisher awalnya memperkenalkan teori permintaan uang klasik dengan teori kuantitas uang.

 Pandangan klasik mengenai faktor yang menentukan permintaan uang dapat dijelaskan dengan
menggunakan teori kuantitas (quantity theory) dan teori sisa tunai (cash-balance theory).

 Menurut (Nopirin, 2010); pada awalnya teori ini tidak dimaksudkan untuk menjelaskan mengapa seseorang
masyarakat menyimpan uang kas, tetapi lebih pada peranan dari uang.
1. Pendekatan Persamaan Fisher
Rumus teori kuantitas uang;
Menurut Fisher, persamaan tersebut dapat menjadi
sebuah teori, dengan beberapa anggapan;
MV = PT
 Orang bersedia memegang uang karena
dimana:
kegunaannya dalam proses transaksi dan dipengaruhi
M = jumlah uang dalam perekonomian
oleh faktor kelembagaan. Faktor kelembagaan hanya
V = velositas (rata-rata waktu satu unit uang
berubah secara sporadis dan berpengaruh terhadap V
untuk berpindah tangan untuk satu periode
yang dalam jangka pendek dianggap tetap.
waktu tertentu
 Volume transaksi ditentukan oleh tingkat pengerjaan
P = tingkat harga
penuh (full employment) dari pendekatan dan dalam
T = volume transaksi
jangka pendek juga dianggap tetap.

Persamaan Fisher mengindikasikan bahwa jumlah uang


dalam peredaran dikalikan velositas uang akan sama
dengan nilai transaksi
Dari kedua anggapan, dapat diperoleh suatu teori kuantitas sebagai berikut:

Md = ( 1 / V ) PT
Persamaan tersebut menyatakan bahwa dalam jangka pendek permintaan uang mempunyai proporsi yang tetap dari
nilai transaksi dan memiliki proporsi yang konstan dari tingkat pendapatan.

Apabila penawaran uang dianggap variabel eksogen keadaan seimbang permintaan uang = penawaran uang, maka
diperoleh hubungan sebagai berikut:

Ms = Md = ( 1 / V ) PT
Maka, jika perekonomia dalam keadaan full employment, V dan T dianggap konstan dalam jangka pendek.
Dari konsep ini, dapat dikatakan bahwa perubahan tingkat harga merupakan bagian yang proporsional dari
perubahan jumlah yang yang beredar.
2. Pendekatan Cambridge
Pendekatan ini dikembangkan oleh A.Marshall dan A.C Dengan notasi yang sama, formulasi Marshall dapat
Pigou. Pendekatan ini didasarkan pada pandangan bahwa dirumuskan sebagai berikut;
fungsi uang yang utama sebagai media pertukaran. M = k PT
M = kY
Teori ini sama dengan teori kuantitas uang, namun dalam
dimana: k = 1/V
teori ini hubungan antara penawaran uang dan tingkat harga
lebih difokuskan pada tujuan masyarakat memegang uang
dan bagaimana menentukan jumlah uang yang diperlukan Marshall memandang bahwa masyarakat selalu
masyarakat. menginginkan sebagian tertentu dari pendapatannya (Y)
dalam bentuk uang tunai (k). Marshall juga menganggap
bahwa masyarakat selalu memerlukan uang kas.
Marshall berpendapat; tujuan memegang uang untuk
membiayai transaksi yang dilakukan.

Pigou berpendapat; tujuan memegang uang untuk berjaga-


jaga.
Marshall dan Pigou berpendapat bahwa bila variabel lain tetap maka permintaan uang merupakan proporsi lain
dari pendapatan nominal, dan dapat ditulis menjadi ;

Md = k Py
dimana,
P = tingkat harga; y = pendapatan riil; dan k = nisbah antara permintaan uang masyarakat dengan pendapatan
masyarakat.

Dalam keadaan seimbang, permintaan uang sama dengan penawaran uang, sehingga:
Ms = k Py atau Ms. V = Py
dimana, V = 1/k

Jadi, jika faktor lain dianggap tetap dan permintaan uang yang stabil, maka adanya jumlah uang beredar akan
mendorong perubahan tingkat harga guna menjamin adanya keseimbangan di sektor moneter.
B. Teori Permintaan Uang Keynes
 Teori Keynes pada dasarnya masih sama dengan pendekatan
Cambridge,yang membedakan hanya pada fungsi uang

 Keynes berpendapat bahwa, fungsi uang tidak hanya sebagai media


pertukaran, tetapi juga sebagai penyimpanan nilai

 Pendekatan Keynes juga dipandang sebagai pengembangan pendekatan


Cambridge, namun Keynes hanya memusatkan perhatiannya pada satu
variabel yaitu suku bunga.
a. permintaan uang untuk transaksi Menurut Keynes, permintaan uang untuk transaksi
dipengaruhi oleh tingkat pendapatan, semakin tinggi
tingkat pendapatan semakin besar keinginan memegang
uang kas untuk transaksi.

Permintaan uang untuk tujuan transaksi ditunjukkan


dengan Ltr. Permintaan uang untuk tujuan transaksi dapat
dirumuskan sebagai berikut;

Mdt = k Y

dimana, Y = tingkat pendapatan yang berhubungan


positif dengan permintaan uang untuk transaksi (Nopirin,
1998).

Anda mungkin juga menyukai