Anda di halaman 1dari 9

BAB 9

PENAWARAN UANG DAN KEGIATAN EKONOMI NEGARA

Teori keuangan : analisis-analisis yang menjelaskan tentang perkembangan diantara penawaran


uang dengan tingkat harga dan kegaiatan ekonomi negara.

Efek perubahan penawaran uang ada 2 jenis:


• Teori Kuantitas Uang (quantity theory of money)
Berapa kalikah uang yang ada dalam masyarakat berpindah tangan dalam satu tahun?
• Teori Sisa Tunai (cash balance theory)
Berapa besarkah uang yang dipegang atau disimpan masyarakat dalam bentuk tunai?

Perubahan dalam penawaran uang akan menimbulkan perubahan yang sama persentasinya
dengan tingkat harga. Kenaikan penawaran uang akan menaikkan harga pada tingkat yang sama
dan penurunan penawaran uang akan menurunkan harga juga pada tingkat yang sama.

Teori kuantitas uang Irving Fisher :

Teori permintaan uang yang dikembangkan atas dasar pemikiran aliran klasik atau lebih dikenal
dengan Teori Kuantitas Uang menjelaskan peranan uang terhadap perekonomian secara umum
yang pertama kali dijelaskan oleh Irving Fisher pada tahun 1911 melalui The Quantity Theory of
Money yang termuat dalam bukunya berjudul The Purchasing Power of Money.

Teori permintaan uang klasik bermula dari tentang teori jumlah uang beredar dalam masyarakat
(teori kuantitas uang). Teori ini dapat dimaksudkan untuk menjelaskan mengapa seorang/
masyarakat menyimpan uang kas, tetapi lebih pada peranan uang dalam perekonomian.

Teori kuantitas uang menggambarkan kerangka yang jelas mengenai hubungan langsung yang
sistematis antara pertumbuhan jumlah uang beredar dan inflasi. Analisis Fisher dalam teori ini
mengacu pada persamaan pertukaran (equation of exchange) yang dirumuskan sebagai :

MV=PT
Di mana :
M = penawaran uang
V = Laju peredaran uang
P = Tingkat Harga
T = Jumlah barang dalam negeri yang terdiri :
- Nilai Fiskal dan bukan uang
- Barang jadi maupun barang ½ jadi

Persamaan MV = PT menyatakan bahwa jumlah total uang yang dikeluarkan oleh pembeli sama
dengan jumlah total uang yang diterima oleh penjual. Saat ini, yang dimaksud dengan M adalah
uang giral ditambah dengan uang kartal. Seperti diketahui bahwa kaum klasik beranggapan:
1. Uang hanya untuk tujuan transaksi dan berjaga-jaga
2. Dalam jangka pendek Velocity of Money adalah tetap

1
3. Barang-barang dan jasa-jasa jumlahnya tetap karena perekonomian dianggap sudah
mencapai full employment

Persamaan diatas yang dikemukakan Irving Fisher di atas diubah menjadi persamaan uang
dengan mengganti volume barang yang diperdagangkan ( T ) dengan output riil (Q).
Formulasi teori kuantitas menjadi :

M .V = P . Q = Y
Di mana :
Y = P.Q = GNP nominal
V = tingkat perputaran pendapatan (income velocity of money).

Menurut Irving Fisher ------ PT tidak sama dengan Y


Dimana:
PT > Y ---- T = terdiri dari barang jadi dan ½ jadi
Y = nilai barang-barang jadi yang diproduksi dalam suatu negara pada tahun
tertentu.

Adakalanya MVy = Y

PT > Y dan V > Vy, dimana Vy adalah laju peredaran uang yang dibelanjakan untuk membeli
barang-barang jadi saja.

Kesimpulan teori irving Fisher :


Perubahan dalam penawaran uang akan menimbulkan perubahan yang sama tingkatnya keatas
harga –harga dan perubahan kedua variable adalah kearah yang sama.

Asumsi Pandangan teori kuantitas :


a. Laju perederan uang (V) adalah tetap
Kelajuan peredaran uang tergantung kepada factor teknikal seperti :
- Sistem pembayaran gaji
- Ciri2 kegaiatan perdagangan
- Efisiensi sistem pengankutan dan kepadatan penduduk
b. Kesempatan kerja penuh selalu tercapai dalam ekonomi - T akan tetap.

Kelemahan Teori Kuantitas Uang:


 “Pengunaan tenaga kerja penuh selalu tercapai dalam perekonomian sehingga Jumlah barang
dan jasa yang diperjualbelikan dalam satu tahun tertentu adalah tetap besarnya (Supply
creates its own demand)”.
 Faktanya: Perekonomian selalu menghadapi masalah pengangguran
 Alasannya:
a. Jumlah barang dan jasa akan dengan mudah ditambah apabila terdapat penambahan
permintaan terhadap barang.
b. Apabila kemungkinan untuk menambah produksi, penambahan uang yang beredar
belum tentu akan menaikkan harga.
c. Jikapun terjadi kenaikan harga, tidak sebesar kenaikan jumlah uang yang beredar.

2
Kritik atas Teori Kuantitas Uang :
a. Permisalan bahwa T adalah tetap, kurang tepat
b. Laju peredaran uang tidak selalu dalam jangka pendek dan jangka panjang
c. Hubungan antara penawaran uang dan harga adalah lebih rumit dari yang diterangkan oleh
teori kuantitas
d. Teori kuantitas hanya memperhatikan fungsi uang sebagai alat untuk melicinkan kegiatan
tukar menukar dan transaksi dengan menggunakan uang
e. Teori kuantitas mengabaikan efek perubahan penawaran uang ke atas suku bunga

Teori Sisa Tunai - Cambridge/Marshall Equation

Marshall lebih menekankan pada perputaran uang (velocity) dalam suatu periode tertentu
melainkan pada bagian dari pendapatan (GNP) yang diwujudkan dalam uang kas. Secara
matematis, teori Marshall dapat dituliskan sebagai berikut :

M = k Py

Dimana :
M = jumlah uang.
k = proporsi/bagian dari GNP yang diwujudkan dalam uang kas, jadi besarnya sama dengan v 1 .
P = harga barang
y = volume transaksi (GNP riil) Artinya bahwa perubahan jumlah uang yang beredar akan
mengakibatkan perubahan harga secara proporsional, jika jumlah uang naik dua kali maka harga
akan naik dua kali juga.

Kalau teori kuantitas yang lain lebih menitikberatkan pada hubungan antara uang dan harga,
maka rumus Mashall merupakan hubungan antara Jumlah uang dengan pendapatan nasional.

Teori Marshal ini merupakan dasar dari ”demand for money”. Selanjutnya pandangan dari
Marshall (kY) inilah, benih “liquidity Preference Theory” dari Keynes.

Kesimpulan :
Peredaran uang tergantung kepada corak dari kebiasaan masyarakat dalam memegang uang.
Makin besar bagian dari pendapatan masyarakat yang disimpan makin lambat kelajuan peredaran
uang dan begitu sebaliknya.

Teori Keuangan Keynes


• Tujuan-tujuan masyarakat untuk meminta (menggunakan) uang
• Faktor-faktor yang menentukan tingkat bunga
• Efek perubahan penawaran uang ke atas kegiatan ekonomi negara

Menurut Keynes, ada 3 alasan masyarakat memegang uang:


– Untuk membayar pembelian-pembelian yang akan mereka lakukan (Tujuan transaksi)
– Sebagai alat untuk menghadapi kesusahan yang mungkin timbul dimasa yad (Tujuan
berjaga-jaga)

3
– Digunakan untuk kegiatan spekulasi (Tujuan spekulasi)

Tujuan Transaksi :
Tingkat spesialisasi yang tinggi hanya mungkin terjadi apabila pemilik uang dapat dengan
mudah menggunakannya untuk membeli barang-barang yang diinginkannya.

Tujuan Berjaga-jaga :
• Kejadian tidak terduga akan berlaku untuk masa yang akan datang.
• Adakalanya menguntungkan dan terkadang ada juga yang mengakibatkan seseorang harus
mengeluarkan uang yang lebih banyak daripada biasanya.

Tujuan Spekulasi :
• Membuat pilihan diantara memegang uang atau menggunakan uang itu untuk membeli
surat-surat berharga (eq. Saham perusahaan).
• Para pemegang uang bersedia menggantikan dengan surat berharga apabila surat berharga
tersebut memberikan tingkat pendapatan yang lebih tinggi.
• Permintaan uang untuk tujuan spekulasi ini ditentukan oleh tingkat bunga sedangkan
permintaan uang untuk transaksi dan berjaga-jaga ditentukan oleh pendapatan masyarakat.

Permintaan Uang Untuk Transaksi dan berjaga-jaga:

Permintaan uang untuk transaksi dan berjaga-jaga:


a. Perlunya seseorang ataupun masyarakat (pemerintah) selalu menginginkan memegang
uang kas untuk tujuan-tujuan ini disebabkan karena penerimaan tidak selalu selaras
(sepadan) dengan pengeluaran. Hal ini disebabkan karena adanya kesenjangan waktu atau
time lag antara penerimaan dan pengeluaran uang.
b. Permintaan uang untuk tujuan transaksi meningkat jika penerimaan dan pengeluaran tidak
sinkron pada berbagai keadaan, hutang-hutang tidak secara sempurna dapat dibagi atau ada
biaya (transaksi) untuk membuat hutang. Permintaan uang untuk transaksi dianggap
tergantung pada tingkat pendapatan.
c. Permintaan uang untuk berjaga-jaga merupakan refleksi dari ketidaktentuan yang
menyangkut (berkaitan dengan) pendapatan dan pengeluaran. Mengikuti pendapat Keynes,
kita anggap bahwa permintaan uang untuk tujuan berjaga-jaga adalah fungsi daripada
tingkat pendapatan (Y).
d. Permintaan uang untuk tujuan berjaga-jaga dikaitkan dengan pendapatan adalah sejalan
bahwa cadangan untuk sesuatu hal yang tak terduga dikaitkan dengan skala operasinya

Demand Untuk Keperluan transaksi :

MDt = f (Y)

Artinya permintaan uang untuk transaksi dan berjaga-jaga tergantung pada tingkat pendapatan
(Y)

4
k = Sudut yang
dibentuk oleh fungsi LT
dan Y

Permintaan Uang Untuk spekulasi:


a. Uang kas diinginkan untuk dipegang karena uang ini dapat melakukan spekulasi pada
tingkat bunga yang akan datang.
b. Spekulasi ini dikaitkan dengan ketidaktentuan harapan (Uncertainty expectation) dari tingkat
bunga yang akan datang.
c. Tujuan spekulasi pemegangan uang kas adalah: mencari untung atau menghindari kerugian
dari perubahan nilai-nilai obligasi.
d. Yang dimaksud dengan spekulasi disini adalah spekulasi dalam surat-surat berharga
khususnya obligasi. Para spekulan membeli surat-surat berharga (obligasi) pada waktu
obligasi murah, dan menjualnya pada waktu surat obligasi mahal. Dengan cara begini
spekulan mendapat keuntungan.
e. Jadi menurunnya harga obligasi mempunyai tendensi yang mengakibatkan jumlah uang
diminta masyarakat dengan motif spekulasi berkurang. Sebaliknya, meningkatnya harga
obligasi akan mengakibatkan jumlah uang yang dibutuhkan masyarakat dengan motif
spekulasi meningkat.
f. Hubungan antara tingkat bunga dengan surat obligasi adalah meningkatnya tingkat bunga
bertendensi mengakibatkan menurunnya harga obligasi (Pob) dan sebaliknya menurunnya
tingkat bunga bertendensi mengakibatkan meningkatnya harga obligasi.

Kesimpulan teoritis tentang motif spekulasi dari Keynes adalah:


Pada waktu tingkat bunga tinggi jumlah uang yang diminta masyarakat untuk motif spekulasi
sedikit, sedangkan pada waktu tingkat bunga rendah jumlah uang yang dibutuhkan masyarakat
untuk motif spekulasi besar. Berarti tingkat bunga dan motif memegang uang untuk spekulasi
mempunyai hubungan terbalik .

5
Permintaan uang, penawaran uang dan suku bunga:

Liqudity Trap :

6
Tingkat bunga iL merupakan tingkat yang sangat rendah sehingga tidak mungkin turun lagi 
tingkat bunga akan naik di masa mendatang  harga surat berharga turun  tidak mau membeli
surat berharga sekarang  menghendaki uang kas  terjebak untuk memegang uang kas 
Liqudity trap.

Fungsi permintaan uang dari Keynes (Fungsi Liquidity Preference) Fungsi penawaran
uang dan liquidity trap:
a. Bentuk fungsi permintaan akan uang (preferensi likuiditas) dalam jangka pendek, terutama
merupakan fungsi dari pendapatan dan tingkat bunga yang dapat dirumuskan sebagai
berikut:

MD = f (Y,i) atau MD = MDt (Y) + MDsp (i)

b. Permintaan transaksi dan berjaga-jaga. MDt = f (Y) adalah searah dengan perubahan
pendapatan. Permintaan uang untuk spekulasi MDsp = f (i) adalah berlawanan dengan
tingkat bunga.
Total permintaan uang :

MD (Y,i) menjadi MD = MDt (Y) + MDsp (i).

7
Ket:
M = Permintaan Uang
MS = Permintaan Uang
MD = Penawaran Uang
I = tingkat suku bunga

 Permintaan masyarakat total akan


uang MD tunai adalah permintaannya
untuk transaksi ditambah
permintaannya untuk spekulasi.
 Kurva diatas di sebut “Kurva Preferensi
Likuiditas”/liquidity trap

Perbedaan Teori Moneter Klasik dan Teori Moneter Keynes :


Klasik :
a. Menganggap nilai uang adalah stabil
b. Menolak anggapan bahwa fenomena- fenomena moneter sebagai variabel yang sanggup
mempengaruhi perekonomian secara keseluruhan
c. Adanya tambahan jumlah uang beredar tak akan mempengaruhi sektor riil (Classical
Dichotomy).
d. Permintaan dan penawaran uang menentukan tingkat harga umum.
e. V dan T dianggap tetap dan hanya dipengaruhi faktor-faktor non moneter
f. Adanya hubungan langsung antara kelebihan uang tunai dimasyarakat dan
kecenderungan perubahan harga.
g. Belum secara jelas memasukkan motif spekulasi untuk permintaan akan uang, yang ada
baru unsur transaksi dan berjaga-jaga.
h. Harapan perubahan harga dimasa mendatang bukan merupakan factor penting dalam
menentukan besarnya permintaan uang.
i. Berlaku untuk perekonomian yang sector perekonomiannya belum rumit.

Keynes :
a. Menganggap nilai uang adalah tidak stabil.
b. Fenomena-fenomena moneter merupakan variable-variabel yang dapat mempengaruhi
perekonomian secara keseluruhan.
c. Tambahan jumlah uang beredar akan mempengaruhi sektor riel.
d. Permintaan dan penawaran uang akan menentukan tingkat bunga.
e. V dan T dapat berubah-ubah sesuai dengan keadaan perekonomian yang terjadi.
8
f. Hubungan secara tidak langsung antara kelebihan uang tunai dimasyarakat dengan
kecenderungan perubahan harga yaitu melalui tingkat bunga.
g. Telah memasukkan unsur spekulasi, disamping unsur transaksi dan berjaga-jaga.
h. Harapan perubahan harga dimasa mendatang merupakan factor-faktor penting yang
menentukan besarnya permintaan akan uang.
i. Berlaku untuk perekonomian yang sector keuangannya sudah maju. Pasar modalnya
terorganisasi dengan baik.

Anda mungkin juga menyukai