Nim : 102206100207
Prodi : S1-Management
Dosen : Dr. Yolanda SE ,. MM
Matkul : Teori Ekonomi Lanjutan
ESSEI
1.
a. Apakah persamaan pertukaran? Dalam teori Kuantitas uang bagaimanakah persamaan
pertukaran digunakan untuk meramalkan akibat perubahan penawaran uang ke atas harga-
harga
b. Terangkan teori sisa tunai.
c. Uraikan kritik-kritik ke atas teori kuantitas uang.
Jawaban :
a. Persamaan pertukaran dalam konteks ekonomi merujuk pada prinsip bahwa nilai dua barang
atau lebih yang dipertukarkan seharusnya seimbang. Dalam kata lain, jumlah barang yang
diberikan oleh satu pihak seharusnya sebanding dengan nilai barang yang diterima dari pihak
lain. Prinsip ini mencerminkan dasar pertukaran dalam sistem ekonomi.
Dalam teori kuantitas uang, persamaan pertukaran digunakan untuk mengaitkan jumlah uang
dalam peredaran dengan harga-harga barang dan jasa. Persamaan pertukaran umumnya
dinyatakan sebagai \(MV = PQ\), di mana:
Dalam konteks ini, jika kita anggap \(V\) dan \(Q\) konstan (tidak berubah), maka perubahan
dalam \(M\) (penawaran uang) akan berdampak langsung pada \(P\) (tingkat harga). Jika
penawaran uang meningkat, dan \(V\) serta \(Q\) tetap, maka tingkat harga (\(P\)) akan
cenderung meningkat. Sebaliknya, jika penawaran uang berkurang, tingkat harga cenderung
turun.
Namun, penting untuk diingat bahwa dalam keadaan nyata, \(V\) dan \(Q\) tidak selalu tetap,
dan dampak perubahan penawaran uang terhadap tingkat harga dapat bervariasi. Teori
kuantitas uang memberikan dasar untuk memahami hubungan antara uang dan harga, tetapi
faktor-faktor eksternal juga dapat mempengaruhi dinamika ekonomi.
b. Teori sisa tunai, atau "liquidity preference theory," dikembangkan oleh ekonom John Maynard
Keynes. Teori ini menjelaskan hubungan antara tingkat suku bunga dan jumlah uang yang
diinginkan atau dipertahankan oleh individu dan perusahaan.
Keynes berpendapat bahwa orang memiliki keinginan untuk mempertahankan sejumlah uang
tunai sebagai "sisa tunai" untuk menghadapi kebutuhan mendesak atau peluang investasi yang
menguntungkan. Tingkat suku bunga dipandang sebagai kompensasi bagi orang untuk
memegang bentuk aset yang kurang likuid, seperti obligasi atau saham, dibandingkan dengan
uang tunai.
Dalam konteks teori sisa tunai, jika tingkat suku bunga naik, keinginan untuk memegang uang
tunai cenderung menurun karena peluang memperoleh hasil dari investasi alternatif yang
memberikan bunga lebih tinggi. Sebaliknya, jika tingkat suku bunga turun, keinginan untuk
memegang uang tunai cenderung meningkat karena biaya oportunis untuk memegang aset
yang kurang likuid juga menurun.
Dengan demikian aset likuid (uang tunai) dan aset berbunga (seperti obligasi) berdasarkan
tingkat suku bunga.
Meskipun ada kritik terhadap teori kuantitas uang, penting untuk diingat bahwa teori ini tetap
memiliki nilai dan digunakan sebagai kerangka kerja dasar dalam pemahaman hubungan
antara uang dan harga. Namun, interpretasinya mungkin perlu disesuaikan dengan realitas
ekonomi yang lebih kompleks.
2. Uraikan perbedaan di antara teori keynes dan teori ahli-ahli ekonomi klasik mengenai penentuan suku
bunga. Menurut keynes bagaimanakah permintaan uang ditentukan?
Jawaban:
Perbedaan mendasar antara teori Keynes dan teori ahli ekonomi klasik terkait penentuan suku bunga
terletak pada pandangan mereka terhadap peran dan faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat suku
bunga. Berikut adalah perbandingan singkat:
Dengan demikian, sementara ahli ekonomi klasik lebih condong pada pandangan bahwa suku
bunga tercermin dari keberlanjutan pasar modal, Keynes memberikan perhatian khusus pada
motivasi individu untuk memegang uang dan bagaimana itu mempengaruhi tingkat suku bunga
3. Terangkan arti konsep-konsep berikut :
a. Perangkap likuiditas.
b. Permintaan uang untuk spekulasi
c. Kebujakan moneter
d. Mekanisme transmisi
e. Penawaran uang.
Jawaban :
a. Perangkap Likuiditas:
Perangkap likuiditas terjadi ketika individu atau perusahaan menyimpan kekayaan mereka
dalam bentuk uang tunai atau aset likuid, karena mereka tidak yakin mengenai arah ekonomi
atau pasar. Ini dapat menghambat kebijakan moneter yang dirancang untuk merangsang
pertumbuhan ekonomi, karena uang yang diperoleh dari bank sentral mungkin tidak digunakan
untuk berinvestasi atau berbelanja, tetapi malah tetap disimpan dalam bentuk likuid.
b. Permintaan Uang untuk Spekulasi:
Permintaan uang untuk spekulasi merujuk pada motivasi seseorang untuk memegang uang
tunai atau aset likuid sebagai bentuk spekulasi, bukan untuk kebutuhan transaksi sehari-hari.
Orang mungkin memilih untuk menyimpan sejumlah uang untuk mendapatkan keuntungan dari
fluktuasi nilai aset atau mata uang, sebagai alternatif dari menginvestasikan uang mereka dalam
instrumen keuangan atau aset yang lebih berisiko.
c. Kebijakan Moneter:
Kebijakan moneter mencakup tindakan dan keputusan yang diambil oleh bank sentral suatu
negara untuk mengendalikan suplai uang, tingkat suku bunga, dan kredit dalam upaya untuk
mencapai tujuan ekonomi tertentu. Tujuan umumnya mencakup pengendalian inflasi,
menciptakan pertumbuhan ekonomi yang stabil, dan menjaga stabilitas mata uang.
d. Mekanisme Transmisi:
Mekanisme transmisi merujuk pada cara kebijakan moneter mempengaruhi perekonomian
secara keseluruhan melalui berbagai saluran atau mekanisme. Misalnya, penurunan suku
bunga oleh bank sentral dapat merangsang investasi dan konsumsi, yang pada gilirannya dapat
mempengaruhi output dan tingkat inflasi.
e. Penawaran Uang:
Penawaran uang mencakup jumlah uang yang beredar dalam suatu perekonomian pada suatu
waktu tertentu. Terdapat beberapa definisi penawaran uang, seperti M1 (uang tunai dan
deposito berjangka pendek), M2 (M1 ditambah deposito berjangka panjang dan beberapa jenis
simpanan), dan M3 (M2 ditambah surat berharga tertentu). Penawaran uang adalah salah satu
faktor yang memengaruhi tingkat inflasi dan suku bunga dalam suatu perekonomian.
4. Apakah yang dimakssudkan dengan kebijakan moneter kuantitatif? Kebijakan moneter kualitatif?
Langkah-langkah yang bagaimanakah yang dapat digunakan untuk mengatasi masalah-masalah
ekonomi yang dihadapi ? Dalam penerangan mengenai Langkah-langkah kebijakan moneter
tersebut asumsikan perekonomian sedang menghadapi masalah inflasi
Jawaban :
Kebijakan moneter kualitatif (qualitative monetary policy) fokus pada aspek-aspek tertentu dari
struktur pasar keuangan dan pengelolaan risiko. Ini mencakup tindakan seperti pengawasan dan
pengaturan terhadap lembaga keuangan, pemberian saran dan bimbingan kepada bank-bank
komersial mengenai praktik-praktik risiko, dan tindakan untuk meningkatkan transparansi dan
kepercayaan dalam sistem keuangan.
Penting untuk dicatat bahwa kombinasi berbagai langkah kebijakan dapat menjadi pendekatan
yang efektif untuk mengatasi masalah inflasi, dan kebijakan moneter sering kali bekerja bersama
dengan kebijakan fiskal untuk mencapai tujuan ekonomi yang diinginkan.
5. Definisikan dan terangkan arti kebijakan moneter. “Keefektifan kebijakan moneter tergantung
kepada tiga faktor, yaitu sifat permintaan ke atas uang, sifat efisiensi modal marjinal dan sifat
pengeluaran agrerat”. Terangkan maksud pernyataan ini.
Jawaban :
Dengan mempertimbangkan tiga faktor ini, bank sentral dapat menentukan sejauh mana suatu
kebijakan moneter dapat memengaruhi perilaku ekonomi dan mencapai tujuan tertentu.
Keseluruhan, kesuksesan kebijakan moneter tergantung pada kompleksitas interaksi antara faktor-
faktor ini dan bagaimana mereka mempengaruhi dinamika ekonomi secara keseluruhan.
6. “Ahli ekonomi Klasik berpendapat pertambahan penawaran uang akan menimbulkan inflasi,
sedangkan Keynes mengatakan pertambahan dalam penawaran uang akan meningkatkan kegiatan
ekonomi dan pendapatan nasiona”.
Jawaban :
Pernyataan ini mencerminkan perbedaan pandangan antara ekonomi klasik dan pandangan
Keynesian mengenai hubungan antara penawaran uang dan dampaknya terhadap ekonomi,
terutama dalam konteks inflasi dan aktivitas ekonomi.
2) Pandangan Keynesian:
Keynes, di sisi lain, memiliki pandangan yang berbeda. Dalam teori Keynesian, peningkatan
penawaran uang dapat membantu meningkatkan kegiatan ekonomi dan pendapatan nasional.
Keynes berfokus pada konsep efek likuiditas, di mana peningkatan uang tunai di tangan individu
dan perusahaan dapat meningkatkan tingkat pengeluaran, baik melalui konsumsi maupun
investasi. Dalam konteks ini, penawaran uang yang lebih besar dapat membantu mengatasi
resesi atau menggairahkan pertumbuhan ekonomi.
Penting untuk dicatat bahwa perdebatan antara pandangan klasik dan Keynesian terus berlanjut
dan tergantung pada berbagai konteks ekonomi. Terkadang, faktor-faktor seperti kecepatan
perputaran uang, tingkat ketidakpastian, dan kondisi pasar dapat memengaruhi dampak penawaran
uang terhadap inflasi atau aktivitas ekonomi.
Dalam praktiknya, banyak negara dan bank sentral berusaha mencapai keseimbangan antara
menjaga stabilitas nilai uang dan merangsang pertumbuhan ekonomi melalui kebijakan moneter
yang cermat.
KUANTITATIF
1. Neraca gabungan bank-bank perdagangan adalah seperti yang ditunjukan di bawah ini (di dalam milyar
rupiah)
Passiva Aktiviti
Tunai dan cadangan Simpanan Giral
220 Rp.880
Investasi
450 Modal
Pinjaman 20
230
Jumlah
Jumlah 900
900
a. Misalkan perekonomian sedang mengalami resesi. Untuk meningkatkan kegiatan ekonomu bank sentral;
membeli surat berharga sebanak 5 milyar rupiah dari semua bank dalam perekonomian. Apalah akibat
penjualan ini kepada neraca gabungan bank-bank umum?
b. Apabila bank-bank umum meminjamkan semua kelebihan cadangannya, bagaimanakah bentuk neraca
sistem bank setelah proses penciptaan uang berlaku.
Jawaban:
a.
2. Dalam suatu negara penawaran uang (M!) dan pendapatan Domestik Bruno adalah seperti berikut:
Tahun M1 PDB
(Triliun rupiah)
1989 30,241 121,456
1990 33,457 130,427
1991 35,421 140,441
1992 42,721 151,823
1993 50,738 163,271
Jawaban ;