Anda di halaman 1dari 26

Ekonomi Moneter

Teori Permintaan Uang

Meeting 9
Nilai Uang

INTERNAL VALUE OF MONEY

Jumlah barang & jasa yg dapat dibeli dengan sejumlah uang


 Menunjukkan tenaga beli uang terhadap sejumlah barang

EXTERNAL VALUE OF MONEY

Nilai mata uang diukur dengan mata uang negara lain


 kurs devisa (exchange rate)
Teori Kuantitas
Mengatakan bahwa, uang diterima masyarakat karena setiap
orang mengetahui uang itu dapat ditukarkan dengan barang-
barang dan jasa-jasa, dengan kata lain bukan karena nilai
intrinsiknya akan tetapi karena uang itu mempunyai kualitas alat
pembayaran dalam masyarakat.
Pendapat inilah yang menjadi dasar Quantity Theory yang
disebut ”Pure Quantity Theory”.
Quantity Theory (teori Kuantitas) adalah teori yang menjelaskan
nilai uang.

4
Teori Kuantitas Uang (Quantity Theory of Money)
dari Mazhab Klasik.

1. Teori Kuantitas Sederhana (Crude Quantity Theory)


Ricardo
2. Transaction Equation atau Transaction Velocity
Approach (kecepatan transaksi)

5
Teori Kuantitas Sederhana
(Crude Quantity Theory) Ricardo

• Ricardo telah memecahkan masalah nilai uang dengan


memperhatikan hubungan yang lurus antara jumlah uang
dengan harga barang.
• Bila pendapat itu dihubungkan dengan harga maka pendapat
Ricardo diatas dapat dinyatakan sebagai berikut:
• “Bila jumlah uang naik dua kali lipat, hargapun akan naik dua
kali lipat, demikian pula sebaliknya”

6
Teori Kuantitas Sederhana
(Crude Quantity Theory) Ricardo

• Dengan kata lain teori Ricardo menyatakan bahwa jumlah uang langsung
proporsional terhadap tingkat harga atau tingkat harga langsung
proporsional dengan jumlah uang.

P = f(M)  P = M/T

P = Tingkat harga
M = Jumlah Uang Beredar
T = Jumlah barang perdagangan

7
Teori Kuantitas Sederhana
(Crude Quantity Theory) Ricardo
 Maka bila M (jumlah uang beredar) naik dua kali maka harga
akan naik dua kali pula. Karena itu untuk menstabilkan tingkat
harga hanya diperlukan stabilisasi jumlah uang.
 Teori kuantitas ini terlalu sederhana, karena tidak
memperhitungkan faktor cepatnya peredaran uang atau V, atau
faktor permintaan terhadap uang. Lagi pula teori tersebut tidak
sesuai dengan keadaan yang sebenarnya yang terjadi dalam
masyarakat.

8
Transaction Equation atau Transaction Velocity
Approach
• Ini merupakan penyempurnaan daripada teori yang sebelumnya
dilakukan oleh Irving Fisher. Ia menyatakan bahwa yang
menentukan nilai uang ada 3 faktor yaitu:
– Jumlah uang beredar (M)
– Cepatnya peredaran uang (V)
– Jumlah barang yang diperdagangkan atau volume barang yang
diperdagangkan (T)

• Rumus Fisher, Transaction Equation adalah:


MV = PT atau P = MV/T

V : Rata2 perputaran setiap unit uang dalam transaksi


Jual beli 9
Transaction Equation atau Transaction Velocity
Approach
Persamaan MV = PT menyatakan bahwa jumlah total uang yang
dikeluarkan oleh pembeli sama dengan jumlah total uang yang
diterima oleh penjual. Saat ini, yang dimaksud dengan M adalah
uang giral ditambah dengan uang kartal.

Seperti diketahui bahwa kaum klasik beranggapan:


1. Uang hanya untuk tujuan transaksi dan berjaga-jaga
2. Dalam jangka pendek Velocity of Money adalah tetap
3. Barang-barang dan jasa-jasa jumlahnya tetap karena perekonomian dianggap
sudah mencapai full employment

10
Transaction Equation atau Transaction Velocity
Approach

Berdasarkan tiga anggapan diatas maka sebenarnya teori


Fisher dapat dikatakan ”bahwa dalam jangka pendek
tingkat harga umum (P) berubah secara proporsional
dengan perubahan supply uang (M).
Hal ini sama dengan pendapat Crude Quantity Theori dari
Ricardo.

11
Kesimpulan dari Teori Kuantitas secara umum
• Adanya tambahan Jumah Uang Beredar akan dibelanjakan semua
tanpa dipikirkan kemungkinannya untuk ditabung
• Velocity of money (V) dan volume transaksi (T) dianggap tetap dan
hanya dipengaruhi oleh faktor-faktor nonmoneter (faktor
kelembagaan/metode pembayaran yang biasanya dipakai
masyarakat)
• Tingkat harga umum akan selalu berubah mengikuti Jumlah Uang
Beredar

12
Income Payment Approach (Liquidity
Preference) J.M. Keynes / Neo Klasik

Keynes membedakan 3 motif untuk apa orang


menahan uang. Berdasarkan “psychological Law of
Consumers Behaviour” yaitu:
– Transaction Motive (motif transaksi)
– Precautionary motive (motif berjaga-jaga)
– Speculative motive (motif spekulasi)

13
Adanya tiga motif inilah yang menimbulkan tiga
macam demand terhadap uang , yaitu:
– Demand untuk transaksi
– Demand untuk keperluan berjaga-jaga
– Demand untuk keperluan spekulasi

14
Permintaan uang untuk transaksi
• Perlunya seseorang ataupun masyarakat (pemerintah) selalu menginginkan
memegang uang kas untuk tujuan-tujuan ini disebabkan karena penerimaan
tidak selalu selaras (sepadan) dengan pengeluaran. Hal ini disebabkan
karena adanya kesenjangan waktu atau time lag antara penerimaan dan
pengeluaran uang.
• Permintaan uang untuk tujuan transaksi meningkat jika penerimaan dan
pengeluaran tidak sinkron pada berbagai keadaan, hutang-hutang tidak
secara sempurna dapat dibagi atau ada biaya (transaksi) untuk membuat
hutang.
• Permintaan uang untuk transaksi dianggap tergantung pada tingkat
pendapatan

15
Demand Untuk Keperluan transaksi :
Lt = f (Y)
Artinya permintaan uang untuk transaksi dan berjaga-
jaga tergantung pada tingkat pendapatan (Y)

16
Permintaan uang untuk berjaga-jaga
• Permintaan uang untuk berjaga-jaga merupakan refleksi dari
ketidaktentuan yang menyangkut (berkaitan dengan) pendapatan
dan pengeluaran.
• Mengikuti pendapat Keynes, kita anggap bahwa permintaan uang
untuk tujuan berjaga-jaga adalah fungsi daripada tingkat
pendapatan (Y).
• Permintaan uang untuk tujuan berjaga-jaga dikaitkan dengan
pendapatan adalah sejalan bahwa cadangan untuk sesuatu hal
yang tak terduga dikaitkan dengan skala operasinya.

17
Kurva Permintaan Uang untuk Transaksi dan
Berjaga-jaga
LT
Fungsi LT

k = Kecondongan LT
LT1
= Sudut yang dibentuk oleh
LT0
fungsi LT dan Y

Y0 Y1 Y

18
Permintaan uang untuk Spekulasi
Demand untuk keperluan spekulasi :
LL = Li
Artinya permintaan uang untuk keperluan spekulasi
tergantung pada tingkat bunga i

19
Permintaan uang untuk spekulasi

• Uang kas diinginkan untuk dipegang karena uang ini dapat


melakukan spekulasi pada tingkat bunga yang akan datang.
• Spekulasi ini dikaitkan dengan ketidaktentuan harapan
(Uncertainty expectation) dari tingkat bunga yang akan datang.
• Tujuan spekulasi pemegangan uang kas adalah: mencari
keuntungan atau menghindari kerugian dari perubahan nilai-nilai
obligasi.

20
Permintaan uang untuk spekulasi
• Yang dimaksud dengan spekulasi disini adalah spekulasi dalam surat-surat
berharga khususnya obligasi. Para spekulan membeli surat-surat berharga
(obligasi) pada waktu obligasi murah, dan menjualnya pada waktu surat
obligasi mahal. Dengan cara begini spekulan mendapat keuntungan.

• Jadi menurunnya harga obligasi mempunyai tendensi yang mengakibatkan


jumlah uang diminta masyarakat dengan motif spekulasi berkurang.
Sebaliknya, meningkatnya harga obligasi akan mengakibatkan jumlah uang
yang dibutuhkan masyarakat dengan motif spekulasi meningkat.

• Hubungan antara tingkat bunga dengan surat obligasi adalah meningkatnya


tingkat bunga bertendensi mengakibatkan menurunnya harga obligasi dan
sebaliknya menurunnya tingkat bunga bertendensi mengakibatkan
meningkatnya harga obligasi.
21
Permintaan uang untuk spekulasi

• Kesimpulan teoritis tentang motif spekulasi dari Keynes


adalah: pada waktu tingkat bunga tinggi jumlah uang
yang diminta masyarakat untuk motif spekulasi sedikit,
sedangkan pada waktu tingkat bunga rendah jumlah uang
yang dibutuhkan masyarakat untuk motif spekulasi besar
• Berarti tingkat bunga dan motif memegang uang untuk
spekulasi mempunyai hubungan terbalik

22
Kurva Permintaan Uang Untuk Spekulasi

io
i1
i2

LSo LS1 LS2

23
Perbedaan Teori Moneter Klasik dan
Teori Moneter Keynes
KLASIK KEYNES
1.Menganggap nilai uang adalah stabil 1.Menganggap nilai uang adalah tidak stabil.
2.Menolak anggapan bahwa fenomena - fenomena 2.Fenomena-fenomena moneter merupakan variable-variabel
moneter sebagai variabel yang sanggup mempengaruhi yang dapat mempengaruhi perekonomian secara keseluruhan.
perekonomian secara keseluruhan 3.Tambahan jumlah uang beredar akan mempengaruhi sektor
3.Adanya tambahan jumlah uang beredar tak akan riel.
mempengaruhi sektor riil (Classical Dichotomy). 4.Permintaan dan penawaran uang akan menentukan tingkat
4.Permintaan dan penawaran uang menentukan tingkat bunga.
harga umum. 5.V dan T dapat berubah-ubah sesuai dengan keadaan
5.V dan T dianggap tetap dan hanya dipengaruhi faktor- perekonomian yang terjadi.
faktor non moneter.

24
Perbedaan Teori Moneter Klasik dan Teori
Moneter Keynes
KLASIK KEYNES
6. Adanya hubungan langsung antara kelebihan uang 6. Hubungan secara tidak langsung antara kelebihan
tunai dimasyarakat dan kecenderungan perubahan uang tunai dimasyarakat dengan kecenderungan
harga. perubahan harga yaitu melalui tingkat bunga.
7. Belum secara jelas memasukkan motif spekulasi 7. Telah memasukkan unsur spekulasi, disamping unsur
untuk permintaan akan uang, yang ada baru unsur transaksi dan berjaga-jaga.
transaksi dan berjaga-jaga. 8. Harapan perubahan harga dimasa mendatang
8. Harapan perubahan harga dimasa mendatang bukan merupakan factor-faktor penting yang menentukan
merupakan factor penting dalam menentukan besarnya permintaan akan uang.
besarnya permintaan uang. 9. Berlaku untuk perekonomian yang sector
9. Berlaku untuk perekonomian yang sector keuangannya sudah maju. Pasar modalnya
perekonomiannya belum rumit. terorganisasi dengan baik.
10. Cocok untuk situasi yang terjadi inflasi dalam waktu 10. Cocok untuk perekonomian yang tidak inflantoir.
yang lama (inflatoir)

25
Perbedaan Teori Moneter Klasik dan Teori Moneter
Keynes
KLASIK KEYNES
11. Bentuk Fungsi Permintaan uang adalah: 11.Bentuk situasi permintaan uang adalah:
 Md = k.PT L = (Y,i)
 Md = k.Y L = LT + LL
 Permintaan akan uang adalah Proporsion dengan tingkat pendapatan L = LT (Y) + LL (i)
nasional. Atau dengan kata lain permintaan akan uang tergantung dari Atau
tinggi rendahnya pendapatan nasional. Md = K.Y + LL (i)
 Md = Permintaan akan uang Artinya:
 Y = Tingkat pendapatan nasional Permintaan akan uang tergantung dari tingkat pendapatan nasional
 k = Bagian dari pendapatan nasional yang ingin dipegang masyarakat dan tingkat bunga.
dalam bentuk uang. •L = Md = Permintaan akan uang
12. Fungsi Permintaan uang mempunyai sifat yang stabil karena VT •LT = Permintaan akan uang untuk motif transaksi dan berjaga-jaga.
dianggap berubah secara lambat, sejalan dengan factor kelembagaan. •LL = Permintaan akan uang untuk motif spekulasi.
12.Fungsi permintaan uang adalah fungsi yang tidak stabil, karena
13. Lebih menekankan fungsi uang sebagai Medium of Exchange (alat
adanya faktor uncertainty dan expectation.
pembayaran). 13.Fungsi uang selain sebagai medium of exchange, juga sebagai
store of value. (penyimpan nilai)

26

Anda mungkin juga menyukai