PEMBAHASAN
Dalam melihat peranan uang bagi perekonomian sebenarnya ada beberapa pandangan
yang berbeda oleh para ahli ekonomi. Golongan klasik berpendapat bahwa apabila telah
mencapai pengerjaan penuh (full employment) uang tidak berperan dalam perkembangan
ekonomi karena pertambahan uang hanya akan mengakibatkan peningkatan harga yang
proporsional dengan pertambahan uang tersebut. Golongan Keynes mengemukakan bahwa
pertambahan uang dalam keadaan perekonomian menghadapi pengangguran yang relatif
besar dapat menggalakkan perekonomian. Sedangkan golongan monetaris lebih yakin akan
peranan uang dalam perkembangan perekonomian, disamping menyadari adanya
kemungkinan berlakunya kenaikan harga (Sidiq, 2005:32)
Teori permintaan uang Klasik bermula dari teori tentang jumlah uang beredar dalam
masyarakat (teori kuantitas uang). Teori kuantitas uang mengambarkan kerangka yang jelas
mengenai hubungan langsung yang sistematis antara pertumbuhan jumlah uang beredar dan
inflasi. Analisis Fisher dalam teori ini mengacu pada persamaan pertukaran (equation of
exchange) yang dirumuskan :
MV = PT (1.1)
Keterangan :
M = Jumlah uang beredar
V = Perputaran uang dari satu tangan ke tangan lain dalam satu periode
P = Harga Barang
T = Volume barang yang diperdagangkan/transaksi
Teori kuantitas menurut Fisher tersebut menyatakan bahwa jumlah uang dalam
peredaran dikalikan dengan velositas uang akan sama dengan nilai transaksi.
Berdasarkan kedua asumsi, dapat diperoleh Teori Kuantitas sebagai berikut:
Md = (1/V)PT (1.2)
Persamaan tersebut menyatakan bahwa dalam jangka pendek permintaan uang
merupakan proporsi yang tetap dari nilai transaksi/permintaan uang merupakan proporsi yang
konstan dari pendapatan.
Kondisi keseimbangan D=S
Ms = Md = (1/V)PT (1.3)
Perekonomian dalam keadaan full employment, V dan T dianggap tetap dalam jangka
pendek dan M merupakan variabel eksogen serta tingkat harga P merupakan variabel
endogen, yaitu perubahan tingkat harga bagian yang proporsional dari perubahan uang yang
beredar M.
Jika Persamaan (1.1) di reformulasi dengan cara menganti volume barang yang
diperdagangkan T dengan output riil O maka persamaan (1.1) dapat ditulis kembali sebagai:
MV = PO = Y (1.4)
Keterangan :
Y = PO = GNP nominal
V = tingkat perputaran uang ( income velicity of money )
Md = k Py (1.5)
Keterangan :
P = tingkat harga
y = pendapatan riil
k = nisbah antara permintaan uang dengan pendapatan masyarakat
MV = kPO
= kY (1.6)
Keterangan :
K = 1/V
Pada dasarnya teori Keynes merupakan pengembangan dari teori Klasik, dimana
melihat permintaan uang berdasarkan motif orang memegang uang. Dalam teorinya, Keynes
memperkenalkan tiga motif yang melandasi permintaan uang, yakni (1) motif transaksi, (2)
berjaga-jaga dan (3) spekulasi. Pandangan Cambridge inilah yang dikembangkan Keynes
bahwa motif orang memegang uang tidak hanya untuk transaksi saja melainkan untuk
berjaga-jaga dan spekulasi. Keynes menganggap bahwa permintaan uang kas untuk
memenuhi permintaan motif pertama dan kedua (transaksi dan berjaga-jaga) yang berubah
karena perubahan di dalam pengeluarannya, tetapi permintaan untuk kedua motif ini adalah
“interest inelastic” atau tidak dipengaruhi oleh berubahnya tingkat bunga.
Rumusan teori permintaan uang Keynes dikenal dengan teori Liquidity of Preference
yang diungkap dalam bukunya The General Theory of Employment, Interest, and Money.
1. Motif transaksi
Individu atau perusahaan memerlukan uang kas untuk melakukan transaksi.
Transaksi ini sering terjadi tidak bersamaan waktunya dengan penerimaan uang.
Pengeluaran ini sering kali tidak bisa diperkirakan terlebih dahulu, sehingga sangat
diperlukan adanya uang kas di tangan. Meskipun seandainya pengeluaran dan
penerimaan itu dapat diperkirakan dengan tepat, namun uang kas di tangan tetap
diperlukan. Sebab penerimaan yang diharapkan mungkin tidak jadi di terima, atau
pengeluaran untuk transaksi yang sangat penting untuk dilakukan sebelum waktu
penerimaan datang, atau mungkin suatu transaksi yang memberikan keuntungan besar
sangat menarik untuk dilakukan sebelum penerimaan datang dan sebagainya.
Uang diminta untuk kebutuhan transaksi, untuk Transaksi, Jumlah uang yang dibutuhkan
untuk transaksi (Lt) merupakan fungsi pendapatan
(Y) : Lt = f(Y).
Hubungan Lt dan Y = positif.
2. Motif jaga-jaga
Permintaan uang berkaitan orang untuk berjaga-jaga atau antisipasi menghadapi
kebutuhan tidak terduga.
Untuk Berjaga-jaga (tunai) Jumlah uang yang dibutuhkan untuk berjaga-jaga (Lj)
merupakan fungsi pendapatan
(Y) : Lj = f(Y).
Hubungan Lj dan Y = positif.
Permintaan L1 = Lt+Lj = f(Y) Permintaan uang tunai
3. Motif spekulasi
Sesuai dengan namanya, motif dari memegang uang ini adalah terutama untuk tujuan
memperoleh keuntungan yang bisa diperoleh dari seandainya si pemegang uang tersebut
meramal apa yang akan terjadi dengan benar. Pada teori Cambridge faktor
ketidaktentuan masa depan (uncertainly) dan faktor harapan (expectations) dari pemilik
kekayaan bisa mempengaruhi permintaan akan uang dari pemilik kekayaan tersebut.
Namun teori seperti itu tidak pernah membakukan faktor-faktor tersebut ke dalam
perumusan teori moneter mereka. Perumusan permintaan uang untuk motif spekulasi
dari Keynes merupakan langkah “formalisasi” dari faktor-faktor tertentu dalam teori
moneter.
Permintaan uang berkaitan dengan motif orang untuk melakukan spekulasi yang bisa
memberikan keuntungan. Disini masyarakat ada 2 pilihan dalam memegang
kekayaannya (2 alternatif) yaitu uang kas dan obligasi.
Untuk Spekulasi, jumlah uang yang dibutuhkan untuk spekulasi (L2) merupakan fungsi
suku bunga (r) :
L2 = f(r).
Hubungan L2 dan r = negatif
Formulasi di atas menunjukkan bahwa permintaan uang secara riil ditentukan oleh
besarnya proporsi tertentu (k) terhadap pendapatan nasional (Y) untuk menunjukkan besarnya
permintaan uang untuk kepentingan transaksi, dan permintaan uang juga ditentukan secara
proporsional () oleh besarnya tingkat bunga (r) dan besarnya kekayaan (W).
0 Y
Permintaan uang untuk spekulasi
Spekulasi disini adalah spekulasi dalam surat-surat berharga khususnya obligasi. Para
spekulan membeli surat-surat berharga (obligasi) pada waktu obligasi murah, dan hubungan
antara tingkat bunga dengan surat obligasi adalah meningkatnya tingkat bunga bertendensi
mengakibatkan menurunnya harga obligasi (Pob) dan sebaliknya menurunnya tingkat bunga
bertendensi mengakibatkan meningkatnya harga obligasi. Permintaan untuk keperluan
spekulasi : LL = Li
Artinya permintaan uang untuk keperluan spekulasi tergantung pada tingkat bunga (i).
Kesimpulan teoritis tentang motif spekulasi dari Keynes adalah: pada waktu tingkat bunga
tinggi jumlah uang yang diminta masyarakat untuk motif spekulasi sedikit, sedangkan pada
waktu tingkat bunga rendah jumlah uang yang dibutuhkan masyarakat untuk motif spekulasi
besar. Berarti tingkat bunga dan motif memegang uang untuk spekulasi mempunyai
hubungan terbalik. Secara matematis jumlah permintaan uang untuk kepentingan spekulasi
dapat dirumuskan sebagai berikut : Ms = f (r)
Keterangan :
Ms = jumlah permintaan untuk kepentingan spekulasi
r = tingkat suku bunga
Secara grafik permintaan uang untuk motif atau kepentingan spekulasi dapat dilihat.
r
Ms = f (r)
1 y
2.4 Teori Permintaan Uang Monetarisme
Teori permintaan uang Friedman ini dikenal dengan restatement of the quantity theory
(penegasan kembali tentang teori kuantitas). Friedman menyatakan bahwa uang pada
prinsipnya merupakan salah satu bentuk kekayaan. Permintaan uang tergantung pada tiga hal,
yaitu: (a) total kekayaan yang dimiliki; (b) harga dan keuntungan {return) dari masing-
masing bentuk kekayaan; dan (c) selera dan preferensi pemilik kekayaan. Analisis Friedman
betitik tolak pada keuntungan marginal dari proses subtitusi antar bentuk kekayaan seperti
uang, obligasi, saham, surat berharga dan bentuk kekayaan yang lain (baik manusiawi
maupunnon manusiawi). Dari uraian di atas, fungsi permintaan Definisi kekayaan seseorang
adalah seluruh sumber "pendapatan" atau jasayang dapat dikonsumsi. Salah satu bentuk
kekayaan ini adalah kapasitas produktifdari manusia. Dengan demikian bentuk kekayaan
yang pertama yang dapat dimiliki seseorang adalah kapasitas produksi manusia (sumber daya
manusia). Hubungan antara seluruh aliran pendapatan (Y) dengan stok kekayaan (W), adalah
W= (Y/r), dimana r adalah tingkat bunga. Keuntungan dalam memegang uang berupa
kemudahan dalam melakukan transaksi. Secara nil, besamya keuntungan memegang uang ini
dipengamhi oleh volume barang yang ditransaksikan. Untuk per unit uang yang dipegang,
volume bafang yang dapat ditransaksikan ditentukan oleh harga barang, P. Dengan demikian
keuntungan memegang uang tergantung tingkat harga, P. Obligasi {Bond, B), misalnya
obligasi berperiode tidak terbatas {perpectual). Keuntungan memiliki obligasi dapat
berbentuk dua macam, yaitu: penerimaan perperiode yang nilai nominalnya tetap dan
pembahm harga obligasi. Dengan demikian besarnya keuntungan memegang senilai satu
mpiah obligasi dapat ditulis sebagai rb-(l/rb).(drb/dt). Seperti obligasi,saham {Equity, E)
dianggap sebagai hak memeperoleh aliran pendapatan riil yang konstan dalam Jangka waktu
yang tidak terbatas.
Dari uraian di atas, fungsi permintaan uang Friedman dapat ditulis sebagai berikut:
1d r b 1d P 1d r e 1dP Y
M = f(P,r b - ,r e + - , ; w ; ;u)
r bdt Pdt r e dt Pdt r
di mana: w = kecakapan
u = selera
Y
= kekayaan total
r
Model Monetarist
Pada konsep monetarist, pendapatan permanen dan kekayaan (W) memainkan peran
yang penting mempengaruhi permintaan uang dari pada tingkat bunga (R). Lagipula, peran
dari tingkat inflasi yang diharapkan (EP) juga dipertimbangkan. Dalam bentuk fimgsional,
permintaan uang dalam beberapa periode waktut adalah digambarkan sebagai berikut:
Md, = f(Wt,Rt,EPt,)
+ - +
Total kekayaan (TW) adalah dipisahkan secara umum dalam kekayaan yang bersifet
manusiawi dan non-manusiawi (human and non-human wealth). Dengan ' demikian, suatu
faktor yang esensial dari kekayaan yang bersifatnon-manusiawi adalah, bahwa nilai stok yaiig
ada (value of existing stok) dari modal riil yang tidak diketahui. Oleh karena itu, total
kekayaan diasumsikan terdiri dari kekayaan finansial (financial wealth, FW) dan kekayaan
non-fmansial (non-financial wealth, NFW).
TW = FW + NFW
FW = (C P + S P) + ( R B+ S B )
FW = C P + R B + S P) + S B)
FW = B + S P) + S B)
di mana: C P = Uang yang dipegang oleh non-bwik umum
B = Monetary base
Keynesianisme, atau ekonomi ala Keynesian atau Teori Keynes, adalah suatu teori
ekonomi yang didasarkan pada ide ekonom Inggris abad ke-20, John Maynard Keynes. Teori
ini mempromosikan suatu ekonomi campuran, di mana baik negara maupun sektor swasta
memegang peranan penting. Teori ini menyatakan bahwa trend ekonomi makro dapat
memengaruhi perilaku individu ekonomi mikro. Keynes menekankan pentingnya permintaan
agregat sebagai faktor utama penggerak perekonomian, terutama dalam perekonomian yang
sedang lesu. Ia berpendapat bahwa kebijakan pemerintah dapat digunakan untuk
meningkatkan permintaan pada level makro, untuk mengurangi pengangguran dan deflasi.
Jika pemerintah meningkatkan pengeluarannya, uang yang beredar di masyarakat akan
bertambah sehingga masyarakat akan terdorong untuk berbelanja dan meningkatkan
permintaannya (sehingga permintaan agregat bertambah). Selain itu, tabungan juga akan
meningkat sehingga dapat digunakan sebagai modal investasi, dan kondisi perekonomian
akan kembali ke tingkat normal.
Aspek psikologis, ketidakrasionalan yang menyebabkan ketidakstabilan. Itulah komponen
yang akan dibentuk oleh Keynes menjadi ekonomi makro yang dikemas dalam bukunya
general theory of employment interest, money dari teori tersebut banyak kritikan dan
sanggahan terutama mempertanyakan kapan full employment dapat tercapai. Yang ada
adalah mendekati kondisi full employment. Kemudian mekanisme pasar menurut Keynes,
tidak ada campur tangan pemerintah. Dalam pandangan Keynes, sebuah sumber daya akan
teralokasi, model manusia homoeconomicus.
o Ada gula ada semut (supply create its own human), penawaran akan mencapai
perminataan / hukum say.
o Mekanisme suku bunga merupakan mekanisme untuk memperbaiki kesamaan
tabungan dan investasi, untuk mengkonsumsi lebih banyak dimasa yang akan datang
industri yang dimaksud adalah kumpulan unit-unit usaha yang sama/kumpulan unit-
unit usaha yang menghasilkan output sejenis.
Kesimpulan utama dari teori ini adalah bahwa tidak ada kecenderungan otomatis
untuk menggerakan output dan lapangan pekerjaan ke kondisi full employment (lapangan
kerja penuh). Kesimpulan ini bertentangan dengan prinsip ekonomi klasik seperti ekonomi
supply-side yang menganjurkan untuk tidak menambah peredaran uang di masyarakat untuk
menjaga titik keseimbangan di titik yang ideal.
Kepakaran Friedman dalam bidang ekonomi tak ada yang meragukan. Ia disebut-
sebut sebagai orang kedua yang paling berpengaruh sepanjang sejarah ekonomi setelah Adam
Smith. Yang lain mengatakan, setelah John Maynard Keynes, tak ada lagi ekonom yang
sanggup mengubah cara berpikir dan bagaimana menggunakan perangkat ilmu ekonomi
selain Friedman. Dalam pernyataan ketika mengantar kemenangan Friedman, panitia Nobel
mengatakan, Friedman adalah “salah satu ekonom, komentator politik, dan esais yang paling
berpengaruh pada abad ini. Milton mungkin adalah ekonom yang diketahui hidup dengan
makmur.”
Dua tema pokok dalam karya Friedman adalah pentingnya arti uang dan kebebasan.
Tiga aspek pemikiran Friedman adalah:
Study tentang fungsi konsumsi
Argumennya tentang kesulitan dan permasalahan dalam penerapan kebijakanstabilitas
Konstribusinya pada teori dan sejarah moneter