EKONOMI MONETER
PERMINTAAN UANG KLASIK
Dosen pengampu :
Disusun oleh :
1. ANDI SAPUTRA
2. RODIYAH
3. ERMARIKA HANDAYANI
4. SUGIATI
Akhir kata kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta
dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir.
Penyusun
1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ........................................................................................................... 1
DAFTAR ISI .......................................................................................................................... 2
BAB I
PENDAHULUAN .................................................................................................................. 3
1.1........................................................................................................................ Pendahuluan
........................................................................................................................................... 3
1.2............................................................................................................... Rumusan Masalah
........................................................................................................................................... 3
1.3................................................................................................................... Tujuan Masalah
........................................................................................................................................... 3
BAB II
PEMBAHASAN .................................................................................................................... 4
2.1. TEORI PERMINTAAN UANG KLASIK ...................................................................... 4
2.1.1. Teori Kuantitas Uang : Irving Fisher......................................................................... 4
2.1.2. Persamaan Cambridge (Marshall dan Pigou)............................................................. 5
2.2. TEORI PERMINTAAN UANG : KEYNES.................................................................... 6
BAB III
PENUTUP .............................................................................................................................. 9
3.1. Kesimpulan....................................................................................................................... 9
3.2. Saran dan kritik................................................................................................................ 9
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................... 10
2
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Dalam setiap pembahasan mengenai permintaan uang perlu diperjelas mengenai definisi
uang. Hal ini mengingat adanya banyak definisi mengenai uang. Dalam hal ini, uang
didefinisikan sebagai alat tukar (medium of exchange), yaitu suatu barang atau kekayaan riil yang
secara umum dapat diperima sebagai pembayaran. Uang juga dipergunakan sebagai penyimpan
nilai dan sebagai alat pengukur, atau secara ringkasnya biasa dinyatakan dalam satuan uang.
Para ekonom sepakat bahwa perdebatan mengenai teori permintaan uang bersumber dari dua
kelompok pemikir ekonomi yaitu Klasik dan Keynesians.
Inti Teori Permintaan Uang adalah pertanyaan tentang alasan-alasan atau faktor-faktor yang
memotivasi seseorang memegang kekayaan dalam bentuk uang tunai (saldo kas). Selain uang,
kekayaan juga dapat diwujudkan dalam bentuk surat berharga, deposito atau barang. Melalui
makalah ini, pemakalah ingin menjawab pertanyaan mengenai penyebab seseorang memilih
kekayaannya dalam bentuk kas.
3
BAB II
PEMBAHASAN
Teori kuantitas uang mengambarkan kerangka yang jelas mengenai hubungan langsung
yang sistematis antara pertumbuhan jumlah uang beredar dan inflasi. Analisis Fisher dalam teori
ini mengacu pada persamaan pertukaran (equation of exchange) yang dirumuskan :
MV = PT (1.1)
Keterangan :
M = Jumlah uang beredar
V = Perputaran uang dari satu tangan ke tangan lain dalam satu periode
P = Harga Barang
T = Volume barang yang diperdagangkan/transaksi
Teori kuantitas menurut Fisher tersebut menyatakan bahwa jumlah uang dalam peredaran
dikalikan dengan velositas uang akan sama dengan nilai transaksi.
Berdasarkan kedua asumsi, dapat diperoleh Teori Kuantitas sebagai berikut:
Md = (1/V)PT (1.2)
Persamaan tersebut menyatakan bahwa dalam jangka pendek permintaan uang merupakan
proporsi yang tetap dari nilai transaksi/permintaan uang merupakan proporsi yang konstan dari
pendapatan
Kondisi keseimbangan D=S
Ms = Md = (1/V)PT (1.3)
Perekonomian dalam keadaan full employment, V dan T dianggap tetap dalam jangka
pendek dan M merupakan variabel eksogen serta tingkat harga P merupakan variabel endogen,
yaitu perubahan tingkat harga bagian yang proporsional dari perubahan uang yang beredar M.
4
Jika Persamaan (1.1) di reformulasi dengan cara menganti volume barang yang
diperdagangkan T dengan output riil O maka persamaan (1.1) dapat ditulis kembali sebagai:
MV = PO = Y (1.4)
Keterangan :
Y = PO = GNP nominal
V = tingkat perputaran uang ( income velicity of money )
Md = k Py (1.5)
Keterangan :
P = tingkat harga
y = pendapatan riil
k = nisbah antara permintaan uang dengan pendapatan masyarakat
MV = kPO
= kY (1.6)
Keterangan :
K = 1/V
5
2.2. TEORI PERMINTAAN UANG : KEYNES
Pada dasarnya teori Keynes merupakan pengembangan dari teori Klasik, dimana melihat
permintaan uang berdasarkan motif orang memegang uang.
Dalam teorinya, Keynes memperkenalkan tiga motif yang melandasi permintaan uang,
yakni (1) motif transaksi, (2) berjaga-jaga dan (3) spekulasi. Pandangan Cambridge inilah yang
dikembangkan Keynes bahwa motif orang memegang uang tidak hanya untuk transaksi saja
melainkan untuk berjaga-jaga dan spekulasi.
Rumusan teori permintaan uang Keynes dikenal dengan teori Liquidity of Preference yang
diungkap dalam bukunya The General Theory of Employment, Interest, and Money.
1. Motif transaksi
Uang diminta untuk kebutuhan transaksi, untuk Transaksi, Jumlah uang yang dibutuhkan
untuk transaksi (Lt) merupakan fungsi pendapatan
(Y) : Lt = f(Y).
Hubungan Lt dan Y = positif.
2. Motif jaga-jaga
Permintaan uang berkaitan orang untuk berjaga-jaga atau antisipasi menghadapi kebutuhan
tidak terduga.
Untuk Berjaga-jaga (tunai) Jumlah uang yang dibutuhkan untuk berjaga-jaga (Lj)
merupakan fungsi pendapatan
(Y) : Lj = f(Y).
Hubungan Lj dan Y = positif.
Permintaan L1 = Lt+Lj = f(Y) Permintaan uang tunai
3. Motif spekulasi
Permintaan uang berkaitan dengan motif orang untuk melakukan spekulasi yang bisa
memberikan keuntungan. Disini masyarakat ada 2 pilihan dalam memegang kekayaannya (2
alternatif) yaitu uang kas dan obligasi.
Untuk Spekulasi, jumlah uang yang dibutuhkan untuk spekulasi (L2) merupakan fungsi
suku bunga (r) :
L2 = f(r).
Hubungan L2 dan r = negatif
6
2.2.1. Model Permintaan uang Keynes
Formulasi di atas menunjukkan bahwa permintaan uang secara riil ditentukan oleh
besarnya proporsi tertentu (k) terhadap pendapatan nasional (Y) untuk menunjukkan besarnya
permintaan uang untuk kepentingan transaksi, dan permintaan uang juga ditentukan secara
proporsional () oleh besarnya tingkat bunga (r) dan besarnya kekayaan (W).
0 Y
7
Permintaan uang untuk spekulasi
Yang dimaksud dengan spekulasi disini adalah spekulasi dalam surat-surat berharga
khususnya obligasi. Para spekulan membeli surat-surat berharga (obligasi) pada waktu obligasi
murah, dan
Hubungan antara tingkat bunga dengan surat obligasi adalah meningkatnya tingkat bunga
bertendensi mengakibatkan menurunnya harga obligasi (Pob) dan sebaliknya menurunnya
tingkat bunga bertendensi mengakibatkan meningkatnya harga obligasi.
Permintaan untuk keperluan spekulasi :
LL = Li
Artinya permintaan uang untuk keperluan spekulasi tergantung pada tingkat bunga i
Kesimpulan teoritis tentang motif spekulasi dari Keynes adalah: pada waktu tingkat bunga
tinggi jumlah uang yang diminta masyarakat untuk motif spekulasi sedikit, sedangkan pada
waktu tingkat bunga rendah jumlah uang yang dibutuhkan masyarakat untuk motif spekulasi
besar.
Berarti tingkat bunga dan motif memegang uang untuk spekulasi mempunyai hubungan
terbalik.
Secara matematis jumlah permintaan uang untuk kepentingan spekulasi dapat dirumuskan
sebagai berikut :
Ms = f (r)
Keterangan :
Ms = jumlah permintaan untuk kepentingan spekulasi
r = tingkat suku bunga
Secara grafik permintaan uang untuk motif atau kepentingan spekulasi dapat dilihat.
r
Ms = f (r)
0 y
8
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Teori Permintaan Uang Klasik
Teori permintaan uang klasik bermula dari teori tentang jumlah uang yang beredar dalam
masyarakat (teori kuantitas uang).
Analisis Fisher dalam teori kuantitas uang mengacu pada persamaan pertukaran (equation
of exchange) yang dirumuskan : MV = PT
Permintaan uang Cambridge menekankan pada perilaku individu dalam mengalokasikan
kekayaannya dalam berbagai kemungkinan bentuk kekayaan (uang dan bentuk kekayaan lain).
Marshal memandang bahwa individu/masyarakat selalu menginginkan sebagian (proporsi)
tertentu dari pendapatannya diwujudkan dalam bentuk uang kas.
Maka permintaan uang nominal dinyatakan dalam persamaan sebagai berikut: Md = k Py
Teori Permintaan Uang Keynes
Keynes memperkenalkan tiga motif yang melandasi permintaan uang, yakni (1) motif
transaksi, (2) berjaga-jaga dan (3) spekulasi. Pandangan Cambridge inilah yang dikembangkan
Keynes bahwa motif orang memegang uang tidak hanya untuk transaksi saja melainkan untuk
berjaga-jaga dan spekulasi.
Rumusan teori permintaan uang Keynes dikenal dengan teori Liquidity of Preference yang
diungkap dalam bukunya The General Theory of Employment, Interest, and Money.
9
DAFTAR PUSTAKA
Powerpoint :
Permintaan uang-Binus
permintaan-dan-penawaran-uang
permintaan-Klasik-Keynes-1
permintaan-uang-2
S-D UANG KEYNES-3
Natsir, M.2014.EKONOMI Moneter & Kebanksentralan. Jakarta :Penerbit Mitra Wacana
Media.
10