Disusun oleh :
Kelas : XI MIPA 2
SMAN 1 BATI-BATI
i
KATA PENGANTAR
Makalah ini buat dengan tujuan memenuhi tugas dari ibu pada bidang study ekonomi.
Selain itu penyusunan makalah ini bertujuan Menambah wawasan kepada pembaca tentang
permintaan uang
Saya mengucapkan maaf apabila masih terdapat banyak kesalahan dalam pengetikan
atau yang lain, sekian dari saya Wassalamualikum WR WB
Penulis
i
DAFTAR ISI
DAFTAR IS ....................................................................................................................
ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Model dari Baumol tertitik tolak dari anggapan bahwa seseorang menerima
pendapatan sejumlah tertentu secara regular setiap waktu (misalnya setiap awal
bulan). Untuk menyedarhanakan dianggap bahwa ia selalu membelanjakan
penghasilanya untuk kebutuhan trasaki sejumlah tertentu (tetep tau konstan) setiap
harinya Baumol menggap bahwa kebtuahan uang dari seseorang atau perusahaan
untuk tujuan transaki pada hakekatnya sama dengan kebtuhan stok atau inventory
suatu barang
Menerut tobin antara pengeluaran dan penghasilan bisa saja tidak terjadi
persamaan hal ini memaksa seseorang untuk selalau menyediakan alat
pembayanranya namun tobin menjalaskan bahwa alat pembayaran (kebutuhan
transaksi) tersebut tidak selalu harus berupa uang tunai/kas. Seseorang bisa
menggunakan obligasinya untuk melakukan pembayaran
B. Rumusan masalah
1. Bagaimana pengertian teori permintaan uang menurut pendapat klasik
2. Bagaimana pengertian teori permintaan uang menurut pendapat keyness
1
BAB II PEMBAHASAN
2. Kelompok kedua
2
2. Teori tuntutan (J,S. Mill)
A. Teori klasik
Fokus dari teori ini adalah pada hubungan antara penawaran uang atau jumlah
uang yang beredar dengan nilai uang atau tingkat harga.
3
Maka apabila M (jumlah uang yang beredar) naik dua kali maka harga akan naik
dua kali pula. Untuk mestrabilkan tingkat harga diperlukan juga stabilisasi uang yang
beredar. Kelemahan teori ini tidak memperhitungkan factor cepatnya peredaran uang.
MVt=PT
Nilai barang yang dijual sama dengan volume transaksi (T) dikalikan dengan rata-rata
dari barang tersebut (P).
Di lain pihak nilai dari barang-barang yang ditransaksikan ini harus sama
dengan volume uang yang ada di masyarakat (M) dikalikan dengan berapa kali rata-
rata bertukar dari tangan satu ke tangan lainnya, atau rata rata perputaran uang (Vt)
4
3. Cambridge Equation Of Exchange (Cambridge)
Persamaan teori ini dengan terori fisher adalah dimana dalam teori ini melihat
permintaan / kebutuhan uang sebagaian besar digunakan sebagai alat transaksi dan
alat tukar yang likuid.
Perbedaan utama antara terletak pada tekanan dalam teori permintaan uang.
Dalam teori Cambridge seseorang memiliki kepurtusan memegang uang dipengaruhi
oleh perimbangan untung rugi.
Md = k PY
B. Teori Keynes
Motif transaksi sanagt dipengaruhi oleh tingkat konsumsi dan pendapatan masyarakat.
Semakin tinggi pendapatan maka akan semakin sering melakukan kegiatan transaksi.
Permintaan uang untuk berjaga-jaga ini dipengaruhi oleh factor-factor yang sama
dengan factor yang mempengaruhi permintaan uang untuk bertransaksi.
5
Permintaan uang untuk transaksi dan berjaga-jaga tergantung dari pendapatan yang
dimiliki oleh masing-masing individu.
Dalam teori Keynes dikatakan bahwa uang tunia dianggap tidak dapat
memberikan penghasilan, sedangkan obligasi (surat berharga) dianggap mampu
memberikan hasil tertentu berupa uang tertentu dalam periode tertentu.
6
2. Kurva Permintaan Uang Untuk Spekulasi
7
4.
Di mana, "setelah tingkat bunga jatuh ke tingkat tertentu, sehingga hampir setiap
orang lebih menyukai [memegang] uang tunai daripada menabung.
8
Credit Crunch. Bank kehilangan sejumlah besar uang dalam membeli
utang subprime yang gagal. Oleh karena itu, mereka berusaha untuk memperbaiki
neraca mereka. Mereka enggan untuk meminjamkan sehingga bahkan jika
perusahaan dan konsumen ingin mengambil keuntungan dari tingkat suku bunga
rendah, bank tidak akan meminjamkan mereka uang. Keengganan untuk memiliki
obligasi. Jika suku bunga adalah nol, investor akan mengharapkan suku bunga
naik kapan. Jika suku bunga naik, harga obligasi jatuh. Oleh karena itu, investor
lebih suka menyimpan tabungan kas dari obligasi" terus.
Adanay economy of scale dalam penggunaan uang, artinya jika ada peningkatan
pendapatan, maka presentase kenaikan uang kas yang diinginkan lebih kecil daripada
nilai transaksinya.
Permintaan uang kas untuk tujuan transaksi tergantung pada tingkat bunga serta biaya
perantara. Permintaan uang untuk tujuan transaksi hanya tergantung dari pendapatan.
9
C. Teori Kuantitas Modern (Friedman)
Manfaat menurut konsep Friedman adalah seseorang akan memegang barang atau
uang dikarenakan adanya manfaat yang didapat utility.
Akan tetapi semakin banyak seseorang memegang barang atau uang sbenarnya
tabahan kepuasaan yang di dapat semakin berkurang, sehingga untuk memegang
barang/ uang harus menyesiakan dengan kebutuhan masing-masing orang.
10
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
Permintaan uang adalah jumlah uang yang di minta oleh masyarakat untuk
ketiga tujuan meminta uang, yaitu tujuan transaksi, tujuan berjaga-jaga dan tujuan
spekulasi (Sadono Sukirno, 2012). Permintaan untuk tujuan transaksi merupakan
tujuan memegang uang yang paling penting. Karena dapat mempermudah dalam
proses pertukaran dan dapat dengan mudah menggunakannya untuk membeli suatu
barang yang di butuhkan. Sementara permintaan uang untuk tujuan berjaga dilakukan
dengan tujuan untuk mengantisipasi permasalahan yang mungkin timbul di masa
depan. Dan yang terakhir permintaan untuk tujuan spekulasi adalah tujuan untuk
mendapatkan keuntungan melalui pembelian surat berharga. Karena ketiga tujuan
inilah masyarakat memerlukan uang untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari
11
DAFTAR PUSTAKA
Anggarini, Desy Tri. 2016. “Analisa Jumlah Uang Beredar di Indonesia Tahun 2005-2014”.
Moneter. No. 2, Vol. 3.
Bank Indonesia. 2017. Statistik Ekonomi dan Keuangan Indonesia dari Berbagai Edisi.
Damayanti, Safitri. 2010. “Analisis Variabel Ekonomi Yang Mempengaruhi Jumlah Uang
Beredar di Indonesia”. Skripsi, dipublikasikan. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Eris, Irvany. 2017. “Pengaruh Tingkat Suku Bunga BI Rate, Jumlah Uang Beredar dan
Neraca Pembayaran terhadap Nilai Tukar Rupiah Tahun 2006-2015”. Jurnal Ekonomi
Pembangunan. Fakulty Of Economi Riau Universty. No. 1, Vol. 4.
Nanga, Muana. 2005. Makro Ekonomi : Teori Masalah dan Kebijakan. Jakarta : PT Grafindo
Persada.
Prayitno, Lily. Heny Sandjaya. 2002. “Faktor-Faktor Yang Berpengaruh Terhadap Jumlah
Uang Beredar di Indonesia Sebelum dan Sesudah Krisis : Sebuah Analisis Ekonometrika”.
Jurnal Manajemen & Kewirausahaan. Universitas Kristen Petra. Surabaya. No. 1, Vol. 4.
Hal : 46-55.
Topowijono, Akhmad Muzakky. 2015. “Pengaruh Inflasi, Tingkat Suku Bunga SBI,
Pendapatan Perkapita dan Ekspor Terhadap Nilai Tukar Rupiah dan Pertumbuhan
Ekonomi”. Jurnal Administrasi Bisnis. Universitas Brawijaya Malang. No. 1, Vol. 23.
12