Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Abad ke-21 merupakan era yang didominasi oleh perkembangan ilmu


pengetahuan dan teknologi, literasi kimia menjadi kunci penting untuk
menghadapi tantangan di tengah masyarakat yang semakin modern. Teori
atom, sebagai pondasi mendasar dalam pemahaman sifat-sifat materi dan
alam semesta, menjadi esensial untuk diajarkan kepada siswa.

Pengembangan keterampilan abad ke 21 dalam konteks dunia


pendidikan telah banyak diupayakan. Beberapa upaya tersebut diterapkan
melalui perubahan kurikulum nasional menjadi kurikulum 2013 berbasis
pembelajaran abad ke-21, sehingga tercipta generasi yang unggul dan handal
dalam menghadapi era globalisasi.1 Kebijakan Kementrian Pendidikan dan
Kebudayaan tahun 2016 menyatakan bahwa standar kompetensi lulusan siswa
pada tingkat SMA/SMK harus memiliki kemampuan berpikir, bertindak
kreatif, kritis, produktif, mandiri, kolaboratif dan komunikatif.2

Keterampilan berpikir kreatif adalah suatu kemampuan untuk


memberikan solusi dalam memecahkan suatu masalah, sehingga dapat
menciptakan sesuatu yang baru atau sesuatu yang berbeda dari yang lain. 3
Dengan berpikir kreatif, siswa mampu memandang dunia dari berbagai sudut
pandang sehingga menimbulkan solusisolusi baru untuk menyelesaikan suatu
masalah dalam kehidupan nyata.4 Salah satu upaya yang bisa dilakukan untuk
memecahkan permasalahan tersebut, yaitu dengan menerapkan pembelajaran
yang efektif dalam meningkatkan kemampuan berpikir kreatif dan kritis. Hal
tersebut dilakukan agar dapat mencetak generasi bangsa yang sesuai dengan
tututan abad 21.5 Salah satu pola pembelajaran yang dapat digunakan adalah

1
Anis Fitriyah & Shefa Dwijayanti Ramadani. 2021. Hal. 210
2
Ismayani, 2016.
3
Marliani, 2015.
4
Sumarni, 2019
5
Op. Cit.
penerapan pembelajaran STEAM (Science, Technology, Enginering, Art and
Mathematics) berbasis PJBL (Project Based Learning).

Pendekatan STEAM merupakan multi disiplin ilmu yang berkembang


dari pendekatan STEM dengan menambahkan unsur Art dalam
pembelajarannya.6 Unsur art (seni) sangat baik untuk siswa maupun guru
melalui bentuk ekspresi, komunikasi, kreativitas, imajinasi, observasi,
persepsi, dan pikiran untuk mengembangkan keterampilan kognitif seperti
mendengarkan, memecahkan masalah, mencocokkan bentuk dengan fungsi,
dan pengambilan keputusan.7 Pembelajaran dengan pendekatan STEAM
melibatkan siswa secara aktif, melibatkan kegiatan praktikal, dan diarahkan
pada situasi nyata.8

Berdasarkan beberapa definisi di atas, bisa disimpulkan bahwa


pembelajaran berbasis STEAM (Science, Technology, Engineering, Art, and
Mathematics) merupakan pendekatan yang mengintegrasikan pengetahuan
dan keterampilan dari berbagai disiplin ilmu untuk mengatasi masalah.
Dengan elemen seni (Art), siswa diajak untuk menyelesaikan permasalahan
dengan kreativitas, memperkaya proses pembelajaran. Selain itu, tujuan dari
pembelajaran berbasis STEAM adalah untuk meningkatkan pemahaman dan
pengetahuan siswa tentang sains, teknologi, rekayasa, seni, dan matematika
agar dapat digunakan untuk menyelesaikan masalah dan membuat keputusan
yang berkontribusi pada kemajuan manusia.

“Project based learning merupakan pendekatan pembelajaran yang


memberikan kebebasan kepada peserta didik untuk merencanakan aktivitas
belajar, melaksanakan proyek secara kolaboratif, dan pada akhirnya
menghasilkan produk kerja yang dapat dipresentasikan kepada orang lain”.9

“Pembelajaran berbasis proyek (Project Based Learning) adalah


pembelajaran yang berfokus pada aktivitas peserta didik untuk dapat
memahami suatu konsep dan prinsip dengan melakukan penelitian yang

6
Mu’minah & suryaningsih, 2020.
7
Taylor, 2016.
8
Nurwulan, 2020.
9
I wayan Eka Mahendra. Hal. 109
mendalam tentang suatu masalah dan mencari solusi yang relevan dan peserta
didik belajar secara mandiri serta hasil dari pembelajaran ini adalah
produk”.10

Berdasarkan kedua definisi di atas bisa disimpulkan bahwa


Pendekatan pembelajaran berbasis proyek (Project Based Learning - PJBL)
telah menjadi salah satu metode yang memberikan kebebasan kepada peserta
didik untuk merencanakan, berkolaborasi, dan menghasilkan produk kerja
yang dapat dipresentasikan. PJBL memungkinkan peserta didik untuk
memahami konsep dan prinsip kimia melalui penelitian mendalam,
mendorong pembelajaran mandiri, dan menghasilkan produk sebagai bukti
pencapaian.

Penelitian sebelumnya -- yang berjudul “Pengaruh Penerapan Model


PBL Terintegrasi STEAM Terhadap Kemampuan Berpikir Kreatif Ditinjau
Dari Pemahaman Konsep Siswa” oleh Agus Budiyono, Hotimatul Husna,
dan Arin Wildani di Universitas Islam Madura, Indonesia -- menggunakan
metode pre-experiment dengan desain one group pretest-posttest design yaitu
hanya satu kelompok eksperimen dengan tanpa menggunakan kelompok
kontrol. Populasinya adalah seluruh kelas XI SMAN 1 Pademawu dengan
sampel diambil menggunakan cluster random sampling yakni hanya satu
kelas saja. Data dianalisis menggunakan ANAVA Dua Jalur. Penelitian
menunjukkan ada pengaruh yang siginifikan antara model PBL terintegrasi
pendekatan STEAM terhadap berpikir kreatif siswa SMA yaitu (F hit =
177.189 a = 0,000 < a = 5%). Pemahaman konsep siswa yang tinggi
berdampak pada kemampuan berpikir kreatif siswa yang lebih tinggi pula jika
dibandingkan dengan siswa yang memiliki pemahaman konsep rendah (F hit =
202.804 a = 0,000 < a = 5%). Interaksi antara model PBL terintegrasi
STEAM dan pemahaman konsep awal siswa memberikan pengaruh yang
signifikan terhadap kemampuan berpikir kreatif siswa yaitu sebesar (F hit =
5.406 0,000 < a = 5%).

10
Ayukanti, S. (2017). Hal. 11-12
Penelitian lain ditulis oleh Abd. Rohman, Ishafit, dan Hotimatul
Husna dari Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta -- berjudul "Pengaruh
Penerapan Model Project Based Learning Terintegrasi STEAM Terhadap
Berpikir Kreatif Ditinjau Dari Pemahaman Konsep Fisika Siswa Sma Pada
Materi Dinamika Rotasi" menggunakan metode penelitian yang sama dengan
populasi seluruh kelas XI IPA semester ganjil SMA Bustanul Mubtadiin
Pangorayan Proppo Pamekasan. Sampel sebanyak satu kelas yang dipilih
secara purposive sampling. Instrumen penelitian yang digunakan adalah tes
pemahaman konsep dan tes berpikir kreatif yang menunjukan hasil penelitian
bahwa ada pengaruh yang signifikan pada model PJBL terintegrasi STEAM
terhadap keterampilan berpikir kreatif pada peserta didik kelas XI IPA di
SMA (Fhit = 131.231 α = 0,000 < α = 5%), peserta didik yang mempunyai
pemahaman konsep tinggi memiliki kemampuan berpikir kreatif lebih tinggi
daripada siswa yang memiliki pemahaman konsep rendah (F hit = 123.418 α =
0,000 < α = 5%), ada pengaruh interaksi yang sangat baik antara model PJBL
terintegrasi STEAM dan pemahaman konsep terhadap berpikir kreatif siswa
(Fhit = 4.437 α = 0,042 < α = 5%).

Sedangkan tujuan dari penelitian saat ini adalah untuk mengukur


dampak dari penerapan PJBL terintegrasi STEAM terhadap kemampuan
berpikir kreatif siswa dalam memahami konsep kimia ditinjau dari
pemahaman konsep kimia siswa SMA pada materi struktur atom dan sistem
periodik unsur.

Metode penelitian yang digunakan adalah pre-experiment dengan


desain one group pretest-posttest design, serta dianalisis menggunakan
ANOVA Dua Jalur dengan instrumen tes berbentuk essay. Penelitian ini
diharapkan dapat memberikan pemahaman lebih dalam tentang pengaruh
penerapan PJBL terintegrasi STEAM pada berpikir kreatif siswa dalam
memahami konsep kimia dan, pada akhirnya, berkontribusi pada perbaikan
metode pengajaran kimia di sekolah menengah atas.

Referensi :
Anis Fitriyah, Shefa Dwijayanti Ramadani. (2021). Pengaruh Pembelajaran
STEAM Berbasis PJBL (Project-Based Learning) Terhadap Keterampilan
Berpikir Kreatif Dan Berpikir Kritis. Volume X, Nomor 1. Universitas Islam
Madura.

Budiyono, A., Husna, A., & Wildani, A. Pengaruh Penerapan Model PBL
Terintegrasi STEAM Terhadap Kemampuan Berpikir Kreatif Ditinjau Dari
Pemahaman Konsep Siswa. EDUSAINS, 12(2), 2020, 166-176. Universitas
Islam Madura.

Rohman, A., Ishafit, & Husna, A. (2021). Pengaruh Penerapan Model Project
Based Learning Terintegrasi STEAM Terhadap Berpikir Kreatif Ditinjau Dari
Pemahaman Konsep Fisika Siswa Sma Pada Materi Dinamika Rotasi. JPFT -
volume 9, nomor 1, pp. 15-21. Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta.

I wayan Eka Mahendra. Project Based Learning Bermuatan Etnomatematika


Dalam Pembelajar Matematika. Jurnal Kreatif vol. 6. No 1 P-ISSN: 2303-288X
E-ISSN: 2541-72007.

Ayukanti, S. (2017). Pengaruh Model Pembelajaran Project-Based Learning


Terhadap Hasil Belajar Peserta Didik Kelas IV MIN 9 Bandar
Lampung. (Doctoral dissertation, UIN Raden Intan Lampung).

Anda mungkin juga menyukai