Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang penelitian


Belajar merupakan suatu perubahan yang terjadi secara terus-menerus dalam
kemampuan yang berasal dari pengalaman peserta didik dan interaksi peserta
didik dengan dunia (Driscoll, 2000:11). Pada proses belajar peserta didik akan
terjadi pengembangan pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang baru ketika
peserta didik berinteraksi dengan informasi dan lingkungan. Informasi
merupakan segala sumber pengetahuan atau ilmu yang diperoleh dengan cara
mempelajarinya, sedangkan lingkungan belajar meliputi fasilitas fisik, suasana
akademik dan emosional, serta teknologi pembelajaran yang digunakan oleh
peserta didik untuk melakukan aktivitas belajar.
Tujuan pendidikan nasional harus dihadapi oleh seorang guru, selain itu guru
juga harus menghadapi tantangan abad 21 yang ditandai dengan perkembangan
teknologi yang pesat. Saat ini pembelajaran tidak lagi hanya sebatas guru
menyampaikan informasi atau materi pembelajaran. Dengan adanya teknologi
ini, siswa diharapkan mampu mencari, menemukan, serta mengolah ilmu
pengetahuan. Pembelajaran ilmu pengetahuan alam (IPA) diharapkan dapat
menghantarkan siswa memenuhi berbagai kemampuan dalam menghadapi
tantangan abad 21. Kemampuan yang harus dipenuhi siswa diantaranya
keterampilan dalam berinovasi yang meliputi berpikir kritis, mampu
menyelesaikan masalah, kreatif, inovatif, serta mampu berkomunikasi dan
berkolaborasi, keterampilan dalam menggunakan media, dan kemampuan untuk
menjalani kehidupan dan karir (Kemendikbud, 2017). Keterampilan komunikasi
merupakan salah satu dari berbagai keterampilan yang harus dipenuhi siswa
dalam menghadapi tantangan abad 21.
Pembelajaran ilmu pengetahuan alam (IPA) diharapkan dapat menghantarkan
siswa memenuhi berbagai kemampuan dalam menghadapi tantangan abad 21.
Kemampuan yang harus dipenuhi siswa diantaranya keterampilan dalam
berinovasi yang meliputi berpikir kritis, mampu menyelesaikan masalah, kreatif,
inovatif, serta mampu berkomunikasi dan berkolaborasi, keterampilan dalam
menggunakan media, dan kemampuan untuk menjalani kehidupan dan karir
(Kemendikbud, 2017). Keterampilan komunikasi merupakan salah satu dari
berbagai keterampilan yang harus dipenuhi siswa dalam menghadapi tantangan
abad 21.
Guru sebagai orang yang melaksanakan proses belajar mengajar harus dapat
menggunakan media pembelajaran yang dapat membuat siswa aktif dalam
kegiatan pembelajaran. Salah satu media pembelajaran yang dapat membuat
siswa aktif dalam kegiatan pembelajaran adalah media simulasi PhET .
Physics Education Technology (PhET) merupakan simulasi yang
dikembangkan oleh University of Colorado yang berisi simulasi pembelajaran
fisika, biologi, dan kimia untuk kepentingan pembelajaran di kelas atau belajar
individu. Simulasi PhET menekankan pada hubungan antara fenomena
kehidupan nyata dengan ilmu yang mendasari, mendukung pembelajaran dengan
pendekatan interaktif dan konstruktivis, memberikan umpan balik, serta
menyediakan tempat kerja yang kreatif (Finkelstein, 2006).
Media simulasi PhET, apabila ditinjau berdasarkan kerucut pengalaman Edgar
Dale (Dale’s Cone of Experience) maka media ini termasuk dalam tingkatan
yang paling konkret, dimana peserta didik 90% akan terlibat secara aktif dalam
kegiatan belajar mengamati, melakukan percobaan, dan menyimpulkan data yang
diperoleh. Media simulasi PhET tentang Energy Forms and Changes menyajikan
visualisasi dari konsep tekanan zat
Konsep tekanan zat merupakan bagian dari IPA yang termasuk dalam bidang
ilmu kimia. Pada konsep tekanan zat, siswa dapat menemukan sendiri cara
menghitung tekanan pada zat, massa zat, ketinggian permukaan pada zat dan luas
peermukaan pada zat. Pada konsep tekanan zat siswa diharapkan mampu
menemukan konsep tekanan zat padat, tekanan zat cair, tekanan pada zat gas,
hukum pascal maupun bejana berhubungan. Agar siswa aktif dalam kegiatan
pembelajaran dan tidak hanya memahami konsep secara teoritis, maka kegiatan
pembelajaran dapat menggunakan media simulasi PhET. Kegiatan pembelajaran
IPA di SMP siswa tidak sekedar memahami teori, konsep, dan fakta melainkan
juga melakukan proses penemuan (Wasilah, 2012).
Proses penemuan ini bisa dilakukan dengan menggunakan media simulasi
PhET. Dengan adanya media simulasi PhET. peserta diharapkan mampu
memahami teori, konsep, dan fakta pada materi pembelajaran.penggunaan media
simulasi PhET juga bukan hanya untuk mengembangkan keterampilan dalam
pembelajran, namun dengan penggunaan media simulasi PhET siswa dapat
mengembangkan kemampuan dalam berkomunikasi. Komunikasi merupakan
kegiatan untuk mengemukakan ide, perasaan, dan kebutuhan lainnya, sehingga
siswa hendaknya dilatih dan dikembangkan keterampilan komunikasinya, agar
siswa mampu berkomunikasi secara efektif, jelas, tepat, dan bermutu (Dimyati
dan Mudjiono, 2006). Komunikasi dalam sains merupakan pengorganisasian dan
penyampaian informasi secara efisien (Leksono, 2015). Dengan keterampilan
komunikasi siswa dapat mengembangkan gagasan dan pemikirannya.
Kurangnya komunikasi siswa dalam kegiatan pembelajan konsep kimia
disebabkan karena tidak ada media pembelajaran siswa yang digunakan.
Kegiatan pembelajaran tersebut kurang memberikan kesempatan untuk siswa
agar aktif dalam kegiatan pembelajaran. Oleh karena itu, kemampuan
komunikasi siswa dapat berkembang apabila dapat dilatih dengan baik dalam
kegiatan pembelajaran. Kegiatan pembelajaran yang dapat meningkatkan
kemampuan berkomunikasi siswa adalah dengan menggunakan media simulasi
PhET. Hal ini disebabkan karena pada media simulasi PhET siswa dapat
berperan aktif untuk menemukan konsep suatu materi dengan mandiri, serta
mampu untuk memberikan kesimpulan yang sesuai dengan tujuan pembelajaran.
Penelitian ini diharapkan mampu untuk meningkatkan kemampuan komunikasi
tulisan siswa.
Berdasarkan uraian latar belakang tersebut, peneliti melakukan penelitian
untuk mengetahui ada atau tidak adanya “Pengaruh Penggunaan Simulasi Phet
Terhadap Tingkat komunikasi Siswa Kelas VIII Pada Konsep tekanan zat”
1.2 Batasan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, peneliti membatasi masalahnya. Penelitian
masalah yang diteliti akan dibatasi, yaitu menyangkut pengaruh penggunaan
Media simulasi PhET (X) terhadap tingkat komunikasi Siswa (Y) kelas VIII pada
konsep tekanan zat.
1.3 Rumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah tersebut di atas maka rumusan masalah penelitian
ini yaitu ”Adakah pengaruh penggunaan simulasi PhET terhadap tingkat
komunikasi siswa kelas VIII pada konsep tekanan zat”
1.5 Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini yaitu ”untuk mengetahui pengaruh penggunaan simulasi
PhET terhadap tingkat komunikasi siswa kelas VIII pada konsep tekanan zat”
1.6 Hipotesis
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian,
yang mana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat
pertanyaan (Sugiyono, 2015). Hipotesis pada penelitian ini yaitu:
H0 : Tidak terdapat pengaruh penggunaan simulasi PhET terhadap tingkat
komunikasi siswa kelas VIII pada konsep tekanan zat.
H1 : Terdapat pengaruh penggunaan simulasi PhET terhadap tingkat komunikasi
siswa kelas VIII pada konsep tekanan zat.
1.7 Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan mampu memberi manfaat baik secara teoritis maupun
praktis. Manfaat tersebut antara lain.

1. Manfaat Teoritis

a. Penelitian ini diharapkan dapat memperluas pengetahuan dan menambah


referensi di bidang pendidikan dan memberikan informasi tentang
penggunaan media pembelajaran terhadap tingkat komunikasi siswa.
b. Penelitian ini dapat dijadikan sumber bacaan dan bahan kajian lebih lanjut
bagi penulis selanjutnya khususnya di bidang pendidikan.

2. Manfaat Praktis
Secara praktis, penelitian ini memberikan manfaat bagi penulis, siswa, guru,
dan pihak sekolah. Manfaat tersebut antara lain sebagai berikut:
a. Bagi penulis
Penelitian ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan tentang tingkat
komunikasi siswa yang dapat dipengaruhi oleh media pembelajaran.
b. Bagi siswa
Penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan masukan untuk meningkatkan
komunikasi siswa di sekolah. Serta dapat menjadi masukan meningkatkan
motivasi dan hasil belajar siswa.
c. Bagi guru
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah masukan bagi guru untuk
meningkatkan komunikasi siswa dengan menggunakan media.
d. Bagi sekolah
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dan membantu
pihak sekolah untuk meningkatkan mutu pendidikan sehubungan dengan
hasil belajar siswa.

Anda mungkin juga menyukai