Anda di halaman 1dari 3

Nama NIM Kelas

: Jenly Lampongajo : 12 310 077 : III/G

Dosen Pembimbing : N.Mangelep,S.Pd,M.Pd

chapter 1
Technology, Media, and Learning Tulisan ini berbentuk critical review dari buku Instructional Technology and Media for Learning chapter 1 yang ditulis oleh Sharon E. Smaldino (Northern Illinois University) dan James D. Russel (Purdue University) yang diterbitkan oleh PEARSON Merrill Prentice Hall, New Jersey edisi ke-8. Chapter 1 ini yang berjudul Technology, Media, and Learning di mulai dengan dasardasar penting dalam pembelajaran tentang teknologi dan media karena berpengaruh pada kegiatan belajar. Beberapa jenis belajar dan perspektif dalam kegiatan belajar. Chapter ini juga membahas peran teknologi dan media dalam belajar baik dari perspektif guru maupun perspektif siswa. Para siswa dapat belajar dalam berbagai lingkungan, dari ruang kelas formal hinggabelajar informal yang mandiri. Pendidikan jarak jauh dan format belajar mandiri bisa menjadi wahana bagi penyedia pengajaran. Baik itu pengajaran tatap muka di ruang kelas maupun pendidikan jarak jauh sama tidak efektif terlibat dengan bahan-bahan dan memiliki kesempatan berlatih dengan umpan balik. Chapter ini juga memperkenalkan berbagai strategi untuk meningkatkan pembelajaran. Berdasarkan Chapter ini, Belajar itu mengembangkan pengetahuan baru, keterampilan, atau sikap sebagai seorang individu yang berinteraksi dengan informasi dan lingkungan. Lingkungan Belajar terdiri dari fasilitas fisik, keadaan psikologis, dan teknologi, media dan metode Pengajaran. Perspektif Psikologis dalam Belajar Disini kita akan melihat bagaimana guru memberikan peran dari media dan teknologi

dalam kelas di mana memahami secara lebih langsung apa dampak atau pengaruh yang sudah nampak di masyarakat. Dalam hal ini, sangat bergantung pada keyakinan guru akan cara orangorang belajar. Beberapa sudut pandang yaitu : Behaviorist Perspective Sudut pandang ini memberikan stimulus kepada siswa seperti pemberian hadiah untuk membentuk kebiasaan baik dalam merespon stimulus tersebut sehingga taraf prestasi yang diinginkan dapat tercapai. Cognitivist Perspective Penganut paham ini memberikan kontribusinya dalam menciptakan teori-teori baru dalam perkembangan belajar sehingga siswa dapat lebih inovatif dan kreatif. Constructivist Perspective Konstruktivisme lebih mengikutsertakan peran siswa dalam kegiatan belajar sehingga itu akan menjadi pengalaman masing-masing untuk siswa. Belajar efektif akan terjadi pada saat siswa mengerjakan tugas-tugas yang ada kaitannya dengan materi. Dan disini yang paling akhir dalam mengukur keefektisian tersebut adalah kemampuan siswa dalam menggunakan pengetahuan untuk menghadapi kehidupan sesungguhnya. Social phsychological perspective Menurut Robert Slavin Cooperative learning seperti membentuk kelompok belajar di dalam kelas lebih efektif dan menguntungkan daripada pembelajaran kompetitif dan individualistik karena siswa dapat saling berinteraksi dan bertukar informasi dengan siswa lain.

Pendekatan dalam Belajar Pengajaran adalah susunan informasi dan lingkungan dalam memfasilitasi pembelajaran. Menurut Gagne, Pengajaran adalah peristiwa-peristiwa eksternal bagi peserta didik dalam mendukung proses pembelajaran internal. Penulis membandingkan beberapa sudut pandang yang telah di paparkan tadi. Jadi behaviour lebih menekankan pada eksternal perilaku siswa, sedangkan kognitif menekankan pada kontrol informal sehingga perbedaan ini mempengaruhi bagaimana media dirancang dan digunakan. Behaviour telah menetapkan tujuan dari prestasi sehingga pada saat saatu pembahasan dipaparkan kepada para siswa maka materi-materi terkait akan disaring. Sedangkan kognitif lebih mengijinkan para siswa untuk berkreasi, menggunakan strategi kognitifnya dan berinteraksi dengan siswa lain sehingga siswa diharapkan untuk lebih kreatif. Dan memperbolehkan siswa untuk menciptakan pemahamannya sendiri. Siswa tidak diharuskan untuk selalu menggunakan teori pembelajaran yang mana lebih mengikuti pada situasi dan kondisi. Jadi saat diperlukan teori behaviour maka gunakan teori

tersebut, apabila perlu untuk menggunakan teori kognitif atau konstruktivisme maka gunakan teori tersebut. Penerapan Pengajaran yang sukses apabila di dukung oleh berbagai perspektif : Active participation. Pembelajaran yang efektif ketika siswa secara aktif mengerjakan tugas dan interaksi belajar. Practice/Praktik. Individual differences. Feedback. Realistic contexts. Social interaction. Media adalah perantara untuk memudahkan komunikasi antara sumber dan penerima. Media memiliki peran dalam proses pembelajaran untuk memudahkan siswa dalam belajar dan menerima informasi. Contoh dari media antara lain televisi, komputer, guru dan lain-lain. Metode adalah cara guru untuk menyampaikan informasi kepada siswa dimana metode digunakan untuk membantu siswa mencapai tujuan belajar. Beberapa kategori metode yang ada yaitu presentasi, demonstrasi, diskusi, latihan dan praktek, pelajaran tambahan, belajar kerja sama, game, stimulus, penemuan, dan problem solving. Teknologi adalah suatu komponen atau alat yang dapat membantu aktivitas belajar siswa yang diperlukan demi mencapai tujuan belajar. Peran media dan teknologi yang paling penting adalah untuk membantu siswa mencapai taraf prestasi yang diharapkan. Jadi guru atau dosen harus lebih pintar dalam menguasai teori-teori pembelajaran, media dan metode yang bagus untuk dapat meningkatkan prestasi siswa/mahasiswa. Secara keseluruhan, Chapter ini menjelaskan hal-hal penting dalam kita mempelajari teknologi dan media yang akan berpengaruh dalam proses Belajar. Dalam chapter ini

menjelaskan hal-hal mendasar yang akan mendukung pembelajaran di dalam chapter-chapter selanjutnya.

Anda mungkin juga menyukai