TENAGA KERJA
Biaya tenaga kerja adalah
pengorbanan yang dikeluarkan oleh
perusahaan untuk membayar
penggunaan tenaga kerja. Biaya
tenaga kerja dapat juga sebagai
biaya untuk mengubah bahan baku
menjadi produk. Biaya tenaga kerja
merupakan biaya penting yang
membutuhkan pengukuran,
pengendalian dan analisis yang
sistematis. Biaya tenaga kerja
terdiridari atas gaji pokok dan
tunjangan.
Gaji dan Upah
Pengelompokan BTK Menurut Fungsi Pokok pembagian ini didasarkan pada fungsi
pokok dalam organisasi perusahaan, yakni seperti berikut.
BTK produksi, contoh: gaji manajer pabrik, upah lembur operator, dan sebagainya.
BTK pemasaran, contoh: komisi penjualan, kesejahteraan karyawan pemasaran, dan
sebagainya.
BTK administrasi dan umum, contoh: gaji dan tunjangan kesejahteraan karyawan
personalia.
Pengelompokan BTK Menurut Kegiatan Departemen dalam Perusahaan pembagian
ini bergantung pada masing-masing kegiatan dalam suatu departemen di
perusahaan
Lanjutan.......
Contoh: BTK akuntansi, BTK personalia, dan sebagainya.
Contoh: dalam bagian produksi, biaya dibagi menjadi upah mandor, upah penyelia, upah operator, dan
sebagainya.
Upah tenaga kerja tidak langsung ini disebut biaya tenaga kerja tak
langsung dan merupakan unsur biaya overhead pabrik.
Contoh 1
Misalkan perusahaan X hanya memperkerjakan 2 orang karyawan: Risa Rimendi dan Eliona Sari. Berdasarkan kartu
hadir minggu pertama bulan april 20x1, bagian pembuat daftar gaji dan upah pembuat daftar gaji dan upah untuk priode
yang bersangkutan. Menurut kartu hadir, karyawan Risa Rimendi bekerja selama seminggu sebanyak 40 jam, dengan
upah per jam Rp 1.000, sedangkan karyawan Eliona Sari selama priode yang sama bekerja 40 jam dengan tarif upah Rp
750 per jam. Menurut kartu jam kerja, penggunaan jam hadir masing-masing kayawan tersebut disajikan dalam gambar
berikut:
Insentif
Dalam hubunganya dengan gaji dan upah,
perusahaan memberikan insentif kepada karyawan
agar dapat bekerja lebih baik
Ada beberapa cara pemberian insentif:
1. Insentif Satuan dengan Jam Minimum
(Straight Piecework with a Guaranted Hourly
Minimum Plan) yaitu karyawan di bayar atas
dasar tarif per jam untuk menghasilkan jumlah
satuan keluaran (output) standart.
Insentif
Dalam hubunganya dengan gaji dan upah,
perusahaan memberikan insentif kepada karyawan agar
dapat bekerja lebih baik
Ada beberapa cara pemberian insentif:
1. Insentif Satuan dengan Jam Minimum (Straight
Piecework with a Guaranted Hourly Minimum Plan)
yaitu karyawan di bayar atas dasar tarif per jam
untuk menghasilkan jumlah satuan keluaran
(output) standart.
2. Taylor differential piece rate plan
Cara pemberian insentif ini adalah semacam straight piece rate
plan yang menggunakan tarif tiap potong untuk jumlah keluaran rendah
per jam dan tarif tiap potong yang lain untuk jumlah keluaran tinggi per
jam
Contoh :
Karyawan dapat menerima upah Rp 4.200 per hari (untuk 7 jam
kerja). Misalkan rata-rata seorang karyawan dapat menghasilkan 12
satuan per jam, sehingga upahnya persatuan Rp 50 upah perhari dibagi
dengan jumlah yang dihasilkan per hari Rp 4.200/(12x7). Dalam Taylor
plan ini, misalnya ditetapkan tarif upah Rp. 45 persatuan untuk karyawan
yang menghasilkan 14 satuan atau kurang per jam dan Rp 65 per satuan
untuk karyawan yang menghasilkan16 satuan per jam, maka upah per
jam karyawan dihitung sebagai berikut: Rp65 x 16 =Rp1.040 per jam.
Sedang bila karyawan hanya menghasilkan 12 satuan per
jam,makaupah perjam di hitung sebagai berikut: Rp45 x 12 = Rp540.
Premi lembur
Dalam perusahaan, jika karyawan bekerja lebih dari 40 jam satu minggu, maka mereka berhak
menerima uang lembur dan premi lembur.
Misalnya salama satu minggu seorang karyawan bekerja selama 44 jam dengan tarif upah ( dalam
jam kerja biasa maupun lembur) Rp 600 per jam. Premi lembur dihitung sebesar 50 % dari tarif
upah. Upah karyawan tersebut dihitung sbb:
Setup time
Seringkalisebuah perusahaan memerlukan waktu dan
sejumlah biaya untuk memulai produksi.
Biaya-biaya yang dikeluarkan untuk memulai produksi disebut
biaya
pemula produksi (set up cost
).