S1 Informatika
ST3 Telkom Purwokerto
Contents
• Resistor
• Kapasitor
• Induktor
Discussion Question: Jelaskan apa yang dimaksud dengan komponen pasif?
Dari yang paling atas dapat dilihat bentuk fisik dari resistor
dengan daya 1/8, ¼, 1, 2, dan 5 watt. Seiring dengan
perkembangan teknologi saat ini, diciptakanlah sebuah
teknologi baru yang disebut dengan SMT (Surface Mount
Technology). Dengan menggunakan teknologi ini bentuk
dari fixed resistor menjadi lebih kecil lagi, sehingga kita
dapat membuat suatu sistem yang mempunyai ukuran
sekecil mungkin.
Gambar 1
Macam – Macam Resistor dan Penggunaannya
Precion Wirewound resistor
Gambar 11
Metoda ini memiliki 10 warna standard yang dapat dilihat pada gambar 11 paling
kiri. Untuk resistor dengan 4 warna gelang, 2 pertama adalah nilainya yang
ketiga adalah faktor 10n dan yang keempat adalah toleransinya. Misalnya gelang
pertama adalah merah berarti nilainya = 2, gelang kedua ungu sehingga nilainya = 7,
gelang ketiga oranye maka faktor 10n = 103 = 1000 dan gelang keempat adalah
emas berarti toleransinya = 5%, maka nilai resistansinya adalah 27000W =
27KW 5%. Untuk perhitungan nilai resistor dengan jumlah gelang 5 dan 6
hampir, sama dengan menghitung nilai resistor pada 4 gelang. Bedanya hanya pada
faktor 10n dimana untuk jumlah gelang 5 dan 6 terletak pada gelang nomor 4 dan 5.
Untuk gelang ke 6 merupakan nilai koefisien suhu dari resistor.
Identifikasi Nilai Resistor
Identifikasi Nilai Resistor
Suhu tersebut diukur dalam PPM/C Part Per Milion
per degree Centigrade. Semakin kecil bentuk
resistor sangatlah sulit untuk mamasukkan semua
gelang pada badan resistor. Oleh karena itu
dibuatlah sebuah cara agar nilai resistor tersebut
Gambar 12 dapat diketahui, cara ini disebut sebagai “Alpha-
numeric Code Identification “.
Pada metoda ini nilai dari resistor dituliskan ke badan resistor dengan
jumlah 3 angka seperti yang terlihat pada gambar di atas. Perhitungan
untuk nilai resistansi sama dengan perhitungan dengan memakai gelang.
Hanya saja faktor 10n terletak pada karakter tiga sedangkan yang
keempat 10 merupakan toleransinya. Contoh pada gambar adalah
komponen resistor dengan kemasan SIL (Single In Line) Network
tertulis nilai 473K. Karena bilangan ketiganya tertulis 3 maka faktor n = 103
= 1000. jadi nilai resistansinya adalah 47000 W. Karena karakter ke 4
merupakan huruf K maka toleransinya = ±10%. Macam macam huruf
yang menyatakan toleransi adalah sebagai berikut: M = ±20%, K =
±10%, J = ±5%, G = ±2%, F = ±1%.
Resistor sebagai Penghambat Arus
C masing keping
V = beda potensial listrik antar keping
V ( volt)
C = kapasitas kapasitor (Farad = F )
Kegunaan Kapasitor
• Untuk menghindari terjadinya loncatan listrik pada rangkaian2 yang mengandung
kumparan bila tiba2 diputuskan arusnya.
• Rangkaian yang dipakai untuk menghidupkan mesin mobil
• Untuk memilih panjang gelombang yang ditangkap oleh pesawat penerima radio.
b. Hubungan Paralel
Q1 C1V ; Q2 C2V ; Q3 C3V ; Q C pV ;
C p C1 C2 C3
Kapasitor yang dihubungkan paralel, tegangan antara ujung2
kapasitor adalah sama, sebesar V.
Energi Kapasitor
Persamaannya :
W 12 CV 2 12 QV
Rangkaian Kapasitor
• Rangkaian seri 1. Kapasitas gabungan kapasitor (Cg ),
kapasitas kapasitor pertama (C1),
kapasitor kedua (C2) memenuhi :
1 1 1
Cg C1 C 2
V
+
Rangkaian Kapasitor
• Rangkaian paralel
1. Tegangan pada kapasitor pertama (V1)
Contoh dan kapasitor kedua (V2) adalah
V1 = V2 = 6 volt
+Q1 -Q1 2. Kapasitas gabungan kapasitor adalah
Cg = C1 + C2 = 2F + 3F = 5F
3. Muatan listrik yang tersimpan pada
C1 = 2 F rangkaian memenuhi
Q = Cg xV = 5F x 6V = 30C
Q1 = C1 x V = 2Fx6V = 12C
+Q2 -Q2 Q2 = C2 x V = 3Fx6V = 18C
C2 = 3 F
V =+ 6 volt
Kapasitor (Cont)
• Macam – macam kapasitor
– Kapasitor tetap merupakan kapasitor yang mempunyai nilai kapasitas
yang tetap.
– Simbolnya
• besarnya nilai kapasitas atau kapasitansi pada kapasitor dapat dibaca
melalui kode angka pada badan kapasitor tersebut yang terdiri dari 3
angka.
• Angka pertama dan kedua menunjukkan angkaatau nilai, angka ketiga
menunjukkan faktor pengali atau jumlah nol, dan satuan yang digunakan
ialah pikofarad (pF).
– Contoh :
• Pada badan kapasitor tertulis angka 103 artinya nilai kapasitas dari kapasitor
tersebut adalah 10x103 pF = 10 x 1000 pF = 10nF = 0,01 mF.
Kapasitor (Cont)
• Kapasitor tetap yang memiliki nilai lebih dari atau sama dengan 1mF
adalah kapasitor elektrolit (elco). Kapasitor ini memiliki polaritas
(memiliki kutub positif dan kutub negatif) dan biasa disebutkan
tegangan kerjanya.
• Misalnya : 100mF 16 V artinya elco memiliki kapasitas 100mF dan
tegangan kerjanya tidak boleh melebihi 16 volt.
• Simbol Elco :
Kapasitor (Cont)
• Kapasitor tidak tetap : adalah kapasitor yang memiliki nilai
kapasitansi atau kapasitas yang dapat diubah-ubah. Kapasitor
ini terdiri dari :
– a. Kapasitor Trimer : Kapasitor yang nilai kapasitansinya
dapat diubah-ubah dengan cara memutar porosnya
dengan obeng.
• Simbol Trimmer :
– b. Variabel Capasitor (Varco) : Kapasitor yang nilai
kapasitansinya dapat diubah-ubah dengan memutar poros
yang tersedia. (bentuk menyerupai potensiometer)
• Simbol Varco :
Induktor
• Induktor atau Coil adalah Komponen Elektronika Pasif yang terdiri dari
susunan lilitan Kawat yang membentuk sebuah Kumparan.
• Induktor dapat menimbulkan Medan Magnet jika dialiri oleh Arus Listrik.
• Medan Magnet yang ditimbulkan tersebut dapat menyimpan energi dalam
waktu yang relatif singkat.
• Dasar dari sebuah Induktor adalah berdasarkan Hukum Induksi Faraday.
• Kemampuan Induktor dalam menyimpan Energi Magnet disebut dengan
Induktansi yang satuan unitnya adalah Henry (H). Satuan-satuan turunan
dari Henry diantaranya adalah milihenry (mH) dan microhenry (µH).
• Nilai Induktansi sebuah Induktor tergantung pada 4 faktor, diantaranya
adalah :
– Jumlah Lilitan, semakin banyak lilitannya semakin tinggi Induktasinya
– Diameter Induktor, Semakin besar diameternya semakin tinggi pula induktansinya
– Permeabilitas Inti, yaitu bahan Inti yang digunakan seperti Udara, Besi ataupun Ferit.
– Ukuran Panjang Induktor, semakin pendek inductor semakin tinggi induktansinya.
Gambar dan Simbol Induktor
Jenis Induktor
• Berdasarkan bentuk dan bahan inti-nya, Induktor dibagi
menjadi beberapa jenis, diantaranya adalah :
– Air Core Inductor – Menggunakan Udara sebagai Intinya
– Iron Core Inductor – Menggunakan bahan Besi sebagai Intinya
– Ferrite Core Inductor – Menggunakan bahan Ferit sebagai Intinya
– Torroidal Core Inductor – Menggunakan Inti yang berbentuk O Ring (bentuk
Donat)
– Laminated Core Induction – Menggunakan Inti yang terdiri dari beberapa lapis
lempengan logam yang ditempelkan secara paralel. Masing-masing lempengan
logam diberikan Isolator.
– Variable Inductor – Induktor yang nilai induktansinya dapat diatur sesuai
dengan keinginan. Inti dari Variable Inductor pada umumnya terbuat dari
bahan Ferit yang dapat diputar-putar.
Fungsi Induktor dan Aplikasinya
• Fungsi-fungsi Induktor atau Coil diantaranya adalah dapat menyimpan
arus listrik dalam medan magnet, menapis (Filter) Frekuensi tertentu,
sebagai alat kopel (penyambung), menahan arus bolak-balik (AC),
meneruskan arus searah (DC) dan pembangkit getaran serta
melipatgandakan tegangan.
• Berdasarkan Fungsi diatas, Induktor atau Coil ini pada umumnya
diaplikasikan :
– Sebagai Filter dalam Rangkaian yang berkaitan dengan Frekuensi
– Transformator (Transformer)
– Motor Listrik
– Solenoid
– Relay
– Speaker
– Microphone
• Induktor sering disebut juga dengan Coil (Koil), Choke ataupun Reaktor.
Rangkaian Induktor
• Rangkaian Seri, berlaku rumus :
– iL1 = iL2 = iL3
– VT = VL1 + VL2 + VL3
• Rangkaian Paralel
– VAB = VL1 = VL2 = VL3
– iT = iL1 + iL2 + iL3
Terimakasih…
Every journey begins with a first step.