Tenaga Kerja:
Pengendalian dan Akuntansi Biaya
Disusun Kelompok 6 :
1. TIARA KARTIWI (142160154)
2. TOTO SUGIYARTO (142160159)
3. FAHMI ARMAND SOFA (142160160)
4. JEIHAN RAFLIYA JUNOR (142160161)
5. ABU BAKAR RAHMAN B S (142160167)
KELAS EA-F
JURUSAN AKUNTANSI
UPN VETERAN YOGYAKARTA
Tenaga Kerja: Pengendalian dan Akuntansi Biaya
Biaya tenaga kerja merupakan biaya penting yang membutuhkan pengukuran,
pengendalian dan analisisyang sistematis. Biaya tenaga kerja terdiri dari atas gaji pokok dan
tunjangan. Gaji pokok untuk pekerjaan yang dilakukan disebut tarif dasar (base rate) atau tarif
kerja (job rage). Tunjangan (fringe benefit) merupakan elemen yang substansial dari biaya
tenaga kerja. Biaya tunjangan seperti tunjangan atas pajak FICA (federal Insurance
Contributions Act) dan pajak pengangguran, tunjangan hari raya, tunjangan cuti, premi lembur,
premi asuransi serta dana pensiun harus ditambahkan ke tarif dasar untuk memperoleh total
biaya tenaga kerja secara penuh. Meskipun biaya tunjangan ini umumnya dimasukkan dalam
overhead, biaya-biaya tersebut sebaiknya tidak diabaikan dalam tanggung jawab manajemen
atas perencanaan dan pengendalian, dalam pengambilan keputusan, atau dalam negosiasi gaji.
Permintaan pekerja untuk kenaikan kecil dalam gaji dapat mengakibatkan pengeluaran yang
jauh lebih besar bagi perusahaan karena dampak dari biaya tunjangan.
Merencanakan Produktivitas
Suatu rencana untuk memperbaiki produktivitas sebaiknya membebankan tangung
jawab kepada manajer untuk menerapkan rencana tersebut. Selain itu, rencana itu sebaiknya
konsisten dengan rencana-rencana lain yang ada, seperti anggaran operasi dan rencana untuk
investasi modal, riset, teknologi dan pengembangan karyawan.
Mengukur Produktivitas
Setelah rencana diformulasikan, produktivitas sebaiknya diukur, dianalisis,
diimplementasikan dan dipahami. Tujuan dari pengukuran produktivitas adalah untuk
memberikan indeks yang padat dan akurat guna membandingkan hasil aktual dengan suatu
target atau standar kinerja. Pengukuran produktivitas sebaiknya mengakui kontribusi
individual atas faktor-faktor seperti karyawan (termasuk manajer), pabrik dan peralatan,
produk dan jasa yang digunakan, modal yang diinvestasikan, serta pelayanan pemerintah yang
digunakan.
Rasio efisiensi produktivitas (productivity-efficiency ratio) mengukur output dari
seorang individu relatif terhadap standar kinerja serta dapat digunakan untuk mengukur
pencapaian operasional relatif dari suatu mesin, operasi, departemen, atau organisasi secara
keseluruhan.
Dampak Ekonomi dari Produktivitas
Apabila produktivitas meningkat, laba bisnis dan pendapatan riil pekerja juga
meningkat. Peningkatan produktivitas memungkinkan masyarakat untuk memperoleh output
yang lebih banyak dan lebih baik dari sumber daya yang tersedia dalam perekonomian tersebut.
Produktivitas secara umum telah meningkat, menyebabkan lebih banyak barang dan jasa yang
tersedia. Tetapi kadang-kadang, keuntungan produktivitas turun. Suatu keterlambatan
menyebabkan peningkatan biaya. Apabila peningkatan output tidak dapat mengimbangi
kecepatan peningkatan biaya, maka biaya per unit dan harga jual akan meningkat.
Jika harga dipertahankan agar tidak naik, maka peningkatan upah harus mencerminkan
pengurangan biaya per unit yang disebabkan oleh peningkatan produktivitas. Apabila biaya
upah gaji dan tunjangan meningkat lebih tinggi dari output atau produksi per jam tenaga kerja,
maka yang terjadi adalah inflasi, yaitu harga yang lebih tinggi untuk menutup biaya per unit
yang juga lebih tinggi.
Secara singkat, produktivitas dan biaya yang terkait menuntut perencanaan dan
pengukuran yang hati-hati jika ingin mengendalikan dampak ekonominya secara efektif.
Manajemen sumber daya manusia yang lebih baik merupakan keharusan yang penting untuk
meningkatkan produktivitas.
Rencana pemberian insentif dapat mendorong terciptanya lingkungan kerja dimana setiap
orang harus berkinerja.
4. Departemen Penggajian
Data penggajian diproses dalam dua tahap:
a. Menghitung dan menyiapkan gaji
b. Mendistribusikan biaya gaji ke pesanan dan departemen
Pertimbangan-pertimbangan Etika
Perilaku etis adalah penting di semua aspek aktivitas organisasi. Akuntansi biaya dan
pengendalian tenaga kerja adalah salah satu area yang dicakup oleh Standard of Ethical
Conduct. Standar ini berkaitan dengan hubungan kerja, pemutusan hubungan kerja dan
kompensasi; dengan pembuatan anggaran dan analisis waktu dan biaya tenaga kerja; dengan
program produktivitas dan rencana pemberian insentif; dan dengan persamaan dalam tunjangan
karyawan.