1. Kompensasi adalah sebuah pendapatan yang berbentuk uang atau barang yang diterima
karyawan sebagai imbalan jasa yang diberikan kepada karyawan. Dalam kondisi pandemic
covid-19 saat ini banyak karyawan memperoleh kompensasi tidak sesuai dengan job
descriptionnya artinya kompensasi yang diterima lebih kecil dibandingkan dengan
pekerjaannya. coba anda jelaskan mengapa demikian
2. Meskipun banyak perusahaan kecil yang tidak menyusun anggaran yang lengkap, hampir
semua perusahaan menyusun anggaran kas. Mengapa hal itu terjadi?
3. Coba anda jelaskan system pengukuran kinerja yang optimal
4. Jelaskan strategi tingkat unit bisnis
5. Jelaskan beberapa alasan perlunya penyusunan anggaran
6. Coba jelaskan pengendalian organisasi jasa kesehatan dan contohnya.
Jawab!
1. Menurut saya mengapa demikian, karena di masa pandemi Ini semua produksi ataupun
semua pendapatan PT menurun dikarenakan di masa pandemi Ini mereka membutuhkan
sesuatu Yang memang bermanfaat untuk sehari hari nya
Pemotongan gaji karyawan itu diberlakukan sementara mengikuti imbauan kerja dari
rumah atau work from home (WFH) dari pemerintah di daerah masing-masing.
"Karena kebijakan WFH (work from home/ kerja dari rumah) sehingga kerja dari rumah
dan memberlakukan unpaid leave (pemotongan gaji) untuk semua karyawan. Bulan lalu
dipotong selama 1 minggu saja. Bulan ini 2 minggu. Sehingga mereka hanya dibayar 50%
plus tidak mendapat uang makan atau transportasi," ujar Pauline. Kompensasi adalah
segala sesuatu yang diterima baik berupa fisik maupun nonfisik. Bisa juga berarti seluruh
imbalan yang diterima oleh seorang pekerja/karyawan atas jasa atau hasil dari
pekerjaannya dalam sebuah perusahaan.Kompensasi yang diterima dapat berupa uang,
barang, secara langsung maupun tidak langsung.
2. Anggaran (budget) adalah ekspresi kuantitatif suatu rencana yang dinyatakan dalam satuan
fisik atau keuangan atau keduanya serta metode untukmenerjemahkan tujuan dan strategis
organisasi ke dalam bentuk operasional.Anggaran sendiri digunakan untuk perencanaan
sebagai perbandingan hasilsesungguhnya dengan hasil yang direncanakan. Jika diperlukan,
hasilperbandingan tersebut dapat digunakan untuk mengarahkan operasi agar
kembaliseperti yang direncanakan. Terkait tujuan penyusunan anggaran kas, dengan
menyusun anggaran kas maka perusahaan akan mampu untuk:
- Menentukan posisi kas pada berbagai waktu, yaitu dengan memperbandingkan uang
kas masuk dengan uang kas keluar. Sehingga saldo kas pada akhir suatu periode akan
sama dengan saldo kas awal ditambah penerimaan-penerimaan kas pada suatu periode
dan dikurangi pengeluaran-pengeluaran kas pada waktu yang sama.
- Memperkirakan kemungkinan terjadinya defisit atau surplus. Defisit terjadi bilamana
pemasukan ditambah saldo awal ternyata lebih kecil dari kebutuhan pengeluaran yang
harus dibayar. Sebaliknya surplus akan terjadi bilamana pemasukan melebihi
pengeluaran, sehingga jumlah saldo akhir periode mengalami peningkatan. Terhadap
kemungkinan defisit inilah perusahaan perlu lebih waspada.
- Mempersiapkan keputusan pembelanjaan berjangka pendek atau berjangka panjang.
Dengan terjadinya defisit kas perusahaan perlu mencari dana tambahan dari sumber
yang paling menguntungkan. Sebaliknya dengan adanya surplus yang diketahui lama
sebelumnya, dapat dipersiapkan pemilihan alternatif penggunaan yang paling
menguntungkan.
- Menggunakannya sebagai dasar kebijaksanaan pemberian kredit. Besar kecilnya kas
yang tersedia juga menunjukkan kemampuan perusahaan membelanjai modal kerjanya.
Kemampuan pembelanjaan modal kerja ini pada gilirannya juga merupakan dasar bagi
perusahaan untuk menggunakan kebijakan kredit sebagai upaya meningkatkan volume
penjualan.
- Menggunakannya sebagai dasar otorisasi dana anggaran yang disediakan. Sesuatu jenis
biaya yang sudah dianggarkan perlu diatur penggunaannya lewat mekanisme otorisasi
pengeluaran kas. Dengan demikian plafon anggaran tidak akan terlampaui dan
sekaligus disesuaikan dengan keadaan likuiditas perusahaan
- Anggaran kas yang sudah ada juga berfungsi sebagai dasar penilaian terhadap realisasi
pengeluaran kas yang sebenarnya. Dengan demikian varian dalam arus kas masuk
maupun kas keluar dapat diketahui yang menjadi penyebabnya.
3. Menurut saya Pengukuran Kinerja (performance) adalah tingkat prestasi atau hasil nyata
seseorang yang dihitung secara periodik baik kualitas maupun kuantitas berdasarkan
sasaran, standar dan kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya sebagai hasil kewenangan
dan tanggung jawab sebuah pekerjaan dalam suatu perusahaan atau organisasi. Menurut
Hansen dan Mowen (2004), pengukuran kinerja terbagi menjadi dua kelompok, yaitu
tradisional dan kontemporer. Pengukuran kinerja tradisional dilakukan dengan
membandingkan kinerja aktual dengan kinerja yang dianggarkan atau biaya standar sesuai
dengan karakteristik pertanggungjawabannya. Pengukuran kinerja kontemporer
menggunakan aktivitas sebagai pondasinya. Ukuran kinerja dirancang untuk menilai
seberapa baik aktivitas dilakukan dan dapat mengidentifikasi apakah telah dilakukan
perbaikan yang berkesinambungan.
Kinerja tidak terjadi dengan sendirinya. Dengan kata lain, terdapat beberapa faktor yang
mempengaruhi kinerja. Adapun faktor-faktor tersebut adalah sebagai berikut.
a) Faktor individu (personal factors). Faktor individu berkaitan dengan keahlian, motivasi,
komitmen, dll.
b) Faktor kepemimpinan (leadership factors). Faktor kepemimpinan berkaitan dengan
kualitas dukungan dan pengarahan yang diberikan oleh pimpinan, manajer, atau ketua
kelompok kerja.
c) Faktor kelompok/rekan kerja (team factors). Faktor kelompok/rekan kerja berkaitan
dengan kualitas dukungan yang diberikan oleh rekan kerja.
d) Faktor sistem (system factors). Faktor sistem berkaitan dengan sistem/metode kerja
yang ada dan fasilitas yang disediakan oleh organisasi.
e) Faktor situasi (contextual/situational factors). Faktor situasi berkaitan dengan tekanan
dan perubahan lingkungan, baik lingkungan internal maupun eksternal.
Dari uraian yang disampaikan oleh Armstrong, terdapat beberapa factor yang dapat
mempengaruhi kinerja seorang pegawai. Faktor-faktor ini perlu mendapat perhatian serius dari
pimpinan organisasi jika pegawai diharapkan dapat memberikan kontribusi yang optimal.
4. Strategi di Tingkat Unit Bisnis adalah strategi yang digunakan untuk mencapai tujuan dari
setiap unit bisnis seperti unit bisnis layanan, produk, divisi ataupun anak perusahaan.
Strategi ini dijalankan oleh masing-masing unit bisnis namun harus bersinergi dan
mendukung strategi korporasi yang telah ditetapkan oleh perusahaan induk. Strategi di
Tingkat unit Bisnis ini sangat penting untuk dilakukan karena dapat melihat unit bisnis
mana yang unggul dan unit bisnis mana yang perlu ditingkatkan lagi. Memiliki Strategi di
tingkat Unit Bisnis ini memungkinkan perusahaan mempertimbangkan biaya dan manfaat
dari setiap unit bisnis dan memutuskan posisi yang tepat untuk pengalokasian sumber daya
perusahaan bahkan dapat digunakan untuk memutuskan kapan waktunya untuk melakukan
divestasi atau menjual unit bisnis yang tidak berkontribusi positif sehingga manajemen
puncak perusahaan dapat fokus pada unit bisnis yang paling penting untuk pencapaian
strategi korporasi. Ada beberapa hal yang harus dilakukan pada Strategi di Tingkat Unit
Bisnis ini yaitu :
- Membedakan Perusahaan kita dengan Kompetitor. Salah satu cara yang terbaik untuk
mengetahui apakah unit bisnis kita telah melakukan yang terbaik adalah dengan
menggunakan analisis SWOT. Analisis SWOT ini memungkinkan kita untuk meninjau
lingkungan persaingan dan menentukan strategi yang tepat untuk unit bisnis kita.
- Menetapkan Obyektif (Tujuan) dan tindakan-tindakan yang mendukung strategi di
tingkat unit bisnis dan strategi di tingkat korporasi. Sasaran kita saat membuat strategi
unit bisnis adalah untuk menetapkan obyektif atau tujuan dan inisiatif yang mendukung
unit bisnis sekaligus berkontribusi terhadap obyektif (tujuan) perusahaan secara
keseluruhan.
5. Alasan tujuan yang bisa didapatkan kita kamu dapat mempersiapkan anggaran seperti di
bawah ini:
Anggaran biaya dapat digunakan sebagai alat ukur untuk semua pihak ketika
melakukan perencanaan keuangan dalam pembelian barang maupun sebuah proyek.
Untuk melihat seberapa besar biaya yang dihabiskan oleh suatu perusahaan pada
pembangunan proyek.
Dapat dijadikan sebagai satu alat acuan bagi otoritas keuangan.
Sebagai alat ukur pencapaian target perusahaan.
Berdasarkan definisi anggaran tersebut, kita dapat menyimpulkan beberapa hal terkait
dengan anggaran. Anggaran adalah rencana kegiatan yang akan dijalankan oleh manajemen
dalam satu periode yang tertuang secara kuantitatif. Informasi yang dapat diperoleh dari
anggaran diantaranya jumlah produk dan harga jualnya untuk tahun depan.
a) Perencanaan
Anggaran memberikan arahan bagi penyusunan tujuan dan kebijakan perusahaan. Sebagai
contoh, anggaran penjualan memperlihatkan pada manajemen adanya kenaikan target
penjualan pada Cabang A dan penurunan pada Cabang B. Berdasarkan informasi tersebut,
manajemen segera mengambil langkah-langkah perencanaan dengan mengalihkan tenaga
penjual ke Cabang A atau meningkatkan kegiatan promosi pada Cabang B untuk
meningkatkan penjualan Cabang B.
b) Koordinasi
c) Motivasi
Anggaran membuat manajemen dapat menetapkan target-target tertentu yang harus dicapai
oleh perusahaan. Sebagai contoh, jika anggaran penjualan memperlihatkan angka penjualan
tertentu yang harus dicapai, maka tenaga penjual yang ada di perusahaan dapat
memperoleh gambaran yang jelas tentang banyaknya barang jadi yang harus dia jual. Jika
terdapat target yang jelas, maka tenaga penjual akan lebih termotivasi untuk mencapainya
dibandingkan tanpa adanya target. Tenaga penjual akan lebih termotivasi lagi jika mereka
juga dilibatkan dalam penyusunan anggaran penjualan (metode penyusunan anggaran
bottom-up).
d) Pengendalian
6. Sistem pengendalian manajemen tidak hanya menyangkut aspek manufaktur saja. Sistem
pengendalian manajemen juga berfungsi pada sektor jasa. Dalam proses pengendaliannya,
sektor jasa mempunyai karakteristik yang relatif berbeda dibanding sektor manufaktur.
Sistem pengendalian manajemen yang akan dibahas adalah dikhususkan pada organisasi
jasa profesional (konsultan hukum, pengacara, akuntansi dan profesi sejenis), rumah sakit,
nirlaba (yayasan), pemerintah dan organisasi dagang (agen, distributor, pengecer).
Organisasi yang dimaksud dalam hal ini adalah rumah sakit,klinik, rumah sakit bersalin,
laboratorium kesehatan, dan organisasi sejenis lainnya. Pada dasarnya ciri-ciri organisasi
seperti ini merupakan organisasi nirlaba, tapi banyak juga diantaranya yang merupakan
perusahaan yang berorientasi laba.
Ciri-ciri khusus:
Masyarakat sering dihadapkan dengan pelayanan rumah sakit yang tidak bagus,
tingginya tarif rumah sakit, tingginya obat dan masalah-masalah lainnya. Dilain sisi
jumlah orang sakit terus bertambah karena kemajuan pengobatan memperpanjang
harapan hidup manusia, yang pada gilirannya membutuhkan perawatan. Pihak yang
menyediakan layanan kesehatan sebenarnya sadar akan masalah ini, namun diperlukan
mekanisme tertentu yang tidak saling merugikan antara penyediaan dan pemakai
perawatan kesehatan.
Sistem DRG, dan kenaikan dalam biaya rumah sakit per pasien, telah memotivasi
rumah sakit untuk memasang sistem akuntansi biaya yang canggih. Beberapa rumah
sakit memberikan layanan pemrosesan informasi kepada rumah sakit lain berdasarkan
kontrak. Sistem ini memberikan informasi atas pasien individual dan mereka
melaporkan biaya aktual dibandingkan dengan biaya standar untuk setiap DRG; biaya
diklasifikasikan berdasarkan departemen dan bahkan berdasarkan dokter yang merawat
dalam departemen tersebut. Informasi ini merupakan tambahan atas informasi yahg
secara tradisional dikumpulkan di rumah sakit. Informasi tersebut fokus pada output
(layanan pasien), serta pada input (biaya per tes laboratorium). Oleh karena itu, tugas
yang sulit untuk mengendalikan pembayaran-pembayarannya agar tidak melampaui
iuran, yang mereka terima, tetapi dengan memastikan bahwa layanan kesehatan yang
memadai tetap disediakan.
o Profesional
Pengaruh pengendalian manajemen pada professional ini sama dengan yang terjadi
pada organisasi profesional lainnya. Loyalitas mereka biasanya lebih mengarah pada
profesi, tidak pada organisasi.manajer bagian pada dasarnya merupakan seorang
professional yang melakukan fungsi manajemennya hanya pada paruh waktu.
Industri kesehatan banyak berkaitan dengan kehidupan manusia, sehingga kualitas jasa
yang diberikan harus benar-benar diperhatikan. Pada periode tertentu diperlukan
pengkajian ulang tentang prosedur operasi atau pembedahan, pengkajian ulang
terhadap dokter pribadi.