Anda di halaman 1dari 12

Nama : Riki Alfian Ardiansyah

NIM : 044509691

Mata Kuliah : Akuntansi Sektor Publik

TUGAS 2
1. Anda adalah seorang analis kebijakan pada Kementerian H. Anda diminta pimpinan untuk
mendeteksi dan menganalisis perubahan standar nomenklatur yang digunakan setelah adanya
pandemic Covid19 ini.
 Lakukan pencarian di internet tentang perubahan standar nomenklatur pada masa
pandemic Covid19 ini dan jelaskan hubungan perubahan standar nomenklatur dengan
pandemic Covid19. Sebutkan dasar hukumnya
 Deteksi standar nomenklatur khas atau karakter khas yang selalu menempel pada akun
terkait Covid19
 Lakukan pendeteksian minimal 10 akun-akun baru dan/atau akun yang berubah dengan
mengisi table dibawah

Jawaban :

 Dalam rangka penanganan Covid 19, pemerintah telah membentuk Komite Penanganan
Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional. Dasar hukum pembentukan Komite
tersebut adalah Peraturan Presiden nomor 82 Tahun 2020 tentang Komite Penanganana
Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) dan Pemulihan Ekonomi Nasional. Dengan berlakunya
peraturan tersebut, terdapat beberapa Tim dan Badan Lembaga negara yang dibubarkan
diantaranya adalah :
 Tim Transparansi Industri Ekstraktif
 Badan Koordinasi Nasional Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan
 Komite Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia 2021 – 2025
 Badan Pengembangan Kawasan Strategis dan Infrastruktur Selat Sunda
 Tim Koordinasi Nasional Pengelolaan Ekosistem Mangrove
 Badan Peningkatan Penyelenggaraan Sistem Penyediaan Air Minum
 Komite Pengarah Peta Jalan Sistem Perdagangan Nasional Berbasis Elektronik
 Satgas Percepatan Pelaksanaan Berusaha
 Tim Koordinasi Pemantauan dan Evaluasi atas Pemberian Jaminan dan Subsidi
Bunga kepada PDAM Dalam Rangka Percepatan Penyediaan Air Minum
 Tim Pinjaman Komersial Luar Negeri
 Tim Nasional untuk Perundingan Perdagangan Multiratetal dalam kerangka WTO
 Tim Restrukturisasi dan Rehabilitasi PT PLN
 Komite Kebijakan Sektor Keuangan
 Komite Antar Departemen Bidang Kehutanan
 Tim Koordinasi Peningkatan Kelancaran Arus Barang Ekspor dan Impor
 Tim Nasional Peningkatan Ekspor dan Peningkatan Investasi
 Tim Koordinasi Percepatan Pembangunan Rumah Susun di Kawasan Perkotaan
 dan Komite Nasional Persiapan Pelaksanaan Masyarakat Ekonomi Association of
Souteast Asian Nations

Pada dasarnya pembentukan Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi


Nasional serta pembubaran beberapa lembaga negara sebagaimana diatas memiliki tujuan
agar upaya penanganan Covid-19 dan upaya pemulihan ekonomi nasional harus dilakukan
dalam satu kesatuan kebijakan strategis yagn terintegrasi serta dilakukan dalam satu
kelembagaan. Oleh karena perlunya mengalokasikan anggaran pada upaya strategis
nasional maka perlu dilakukan perampingan organisasi dan pembubaran beberapa lembaga
yang dinilai bisa diambil alih tugasnya oleh Kementerian terkait.

Sumber : https://peraturan.bpk.go.id/Home/Details/141403/perpres-no-82-tahun-2020

 Berdasarkan Surat Direktur Jenderal Perbendaharaan nomor S-369/PB/2020 tanggal 27 April


2020 perihal Pemutakhiran Akun dalam rangka Penanganan Pandemi Corona Virus Disease
2019 (Covid-19), pada uraian akun yang terdampak pemutakhiran selalu muncul kalimat
“Penanganan Pandemi Covid-19”
Sumber :
https://setjen.pu.go.id/birokeuangan/pdf/Peraturan/CORONA_VIRUS_DISEASE_2019_(COVI
D-19)/2020_S-369_PB_2020%20Pemutakhiran%20Akun%20Covid_opt.pdf

 Akun – Akun yang dilakukan pemutakhiran Segmen Akun Belanja dalam rangka Penanganan
Pandemi Covid-19

Kode akun Uraian akun Keterangan


521131 Belanja Barang Operasional – Penanganan Digunakan untuk mencatat belanja barang operasional
Pandemi Covid-19 sebagaimana diatur dalam PMK mengenai pelaksanaan
kebijaka keuangan negara untuk penanganan Covid-19
dan/atau menghadapi ancaman yang membahayakan
perekonomian nasional dan/atau stabilitas sistem keuangan
521241 Belanja Barang Non Operasional – Digunakan untuk mencatat belanja barang non operasional
Penanganan Pandemi Covid-19 sebagaimana diatur dalam PMK mengenai pelaksanaan
kebijaka keuangan negara untuk penanganan Covid-19
dan/atau menghadapi ancaman yang membahayakan
perekonomian nasional dan/atau stabilitas sistem keuangan
521841 Belanja Barang Persediaan – Penanganan Digunakan untuk mencatat belanja barang persediaan
Pandemi Covid-19 sebagaimana diatur dalam PMK mengenai pelaksanaan
kebijaka keuangan negara untuk penanganan Covid-19
dan/atau menghadapi ancaman yang membahayakan
perekonomian nasional dan/atau stabilitas sistem keuangan
522192 Belanja Jasa – Penanganan Pandemi Digunakan untuk mencatat belanja jasa sebagaimana diatur
Covid-19 dalam PMK mengenai pelaksanaan kebijaka keuangan
negara untuk penanganan Covid-19 dan/atau menghadapi
ancaman yang membahayakan perekonomian nasional
dan/atau stabilitas sistem keuangan
523114 Belanja Pemeliharaan Gedung dan Digunakan untuk mencatat belanja pemeliharaan gedung
Bangunan – Penanganan Pandemi Covid- dan bangunan sebagaimana diatur dalam PMK mengenai
19 pelaksanaan kebijaka keuangan negara untuk penanganan
Covid-19 dan/atau menghadapi ancaman yang
membahayakan perekonomian nasional dan/atau stabilitas
sistem keuangan
524115 Belanja Perjalanan Dinas – Penanganan Digunakan untuk mencatat belanja perjalanan dinas
Pandemi Covid-19 sebagaimana diatur dalam PMK mengenai pelaksanaan
kebijaka keuangan negara untuk penanganan Covid-19
dan/atau menghadapi ancaman yang membahayakan
perekonomian nasional dan/atau stabilitas sistem keuangan
525152 Belanja Barang BLU – Penanganan Digunakan untuk mencatat belanja barang BLU sebagaimana
Pandemi Covid-19 diatur dalam PMK mengenai pelaksanaan kebijaka keuangan
negara untuk penanganan Covid-19 dan/atau menghadapi
ancaman yang membahayakan perekonomian nasional
dan/atau stabilitas sistem keuangan
525153 Belanja Bantuan Sosial untuk Digunakan untuk mencatat belanja bantuan sosial dalam
Penanggulangan Kemiskinan dalam bentuk uang sebagaimana diatur dalam PMK mengenai
bentuk uang – Penanganan Pandemi pelaksanaan kebijaka keuangan negara untuk penanganan
Covid-19 Covid-19 dan/atau menghadapi ancaman yang
membahayakan perekonomian nasional dan/atau stabilitas
sistem keuangan
526132 Belanja Peralatan dan Mesin untuk Digunakan untuk mencatat belanja bantuan Pemerintah
Diserahkan kepada Masyarakat/Pemda untuk pengadaan peralatan dan mesin untuk diserahkan
dalam bentuk barang – Penanganan kepada masyarakat/pemda dalam bentuk barang
Pandemi Covid-19 sebagaimana diatur dalam PMK mengenai pelaksanaan
kebijaka keuangan negara untuk penanganan Covid-19
dan/atau menghadapi ancaman yang membahayakan
perekonomian nasional dan/atau stabilitas sistem keuangan
571115 Belanja Bantuan Sosial untuk Rehabilitasi Digunakan untuk mencatat belanja bantuan bantuan sosial
Sosial dalam bentuk barang – Penanganan dalam bentuk barang sebagaimana diatur dalam PMK
Pandemi Covid-19 mengenai pelaksanaan kebijaka keuangan negara untuk
penanganan Covid-19 dan/atau menghadapi ancaman yang
membahayakan perekonomian nasional dan/atau stabilitas
sistem keuangan

Sumber :
https://setjen.pu.go.id/birokeuangan/pdf/Peraturan/CORONA_VIRUS_DISEASE_2019_(COVID-
19)/2020_S-369_PB_2020%20Pemutakhiran%20Akun%20Covid_opt.pdf

2. Di bawah ini merupakan siklus perencanaan publik dalam hal ini perencanaan pengadaan
Keterangan: di baca dari kanan ke kiri, bukan kiri ke kanan

Pada diagram di atas, terlihat bahwa langkah awal dalam perencanaan publik adalah melakukan
pengisian Formulir Identifikasi Kebutuhan

Studi kasus:

Dinas Kesehatan pada Pemerintah Daerah Y telah melakukan identifikasi secara informal
terharap 500 Puskesmas pada wilayahnya pada bulan Mei 2020. Anda ditunjuk sebagai Pejabat
Pembuat Komitmen untuk tahun 2021 sampai 3 tahun ke depan. Dalam rangka persiapan untuk
pengajuan anggaran tahun anggaran 2021, sesuai dengan Perpres No 16 Tahun 2018 tentang
Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah, anda dituntut untuk melakukan apa yang disebut
PERENCANAAN PENGADAAN. Kembali pada identifikasi informal tadi diketahui bahwa seluruh
Puskesmas pada wilayah anda membutuhkan 1 unit komputer desktop untuk administrasi
ketatausahaan.

 Diceritakan komputer desktop ini dibutuhkan untuk kebutuhan ketatausahaan. Sebagai


seorang PPK, anda dalam organisasi pengadaan didukung oleh 4 orang staf.
 Untuk 500 sekolah dasar tersebut, belum memiliki komputer sendiri untuk ketatausahaan
sekolah termasuk mendukung kinerja Puskesmas
 Program dan kegiatan Pemerindah Daerah Y pada soal ini adalah “Layanan Kesehatan”
dengan output jumlah Puskesmas yang terlayani sarana dan prasarana”
 Diperkirakan pelaku usaha yang dapat memenuhi kebutuhan ini memiliki kualifikasi NON
KECIL
 Kodefikasi barang yang dibutuhkan ini adalah:
o Klasifikasi Baku Komoditas Indonesia (KBKI) tahun 2012
o Seksi 4: produk logam, mesin dan perlengkapannya
o Divisi 45: Mesin perkantoran, akunting dan komputasi
o Kelompok 452: Mesin komputasi dan bagian serta perlengkapannya
 Spesifikasi mutu minimal yang dibutuhkan pada komputer ini adalah:
o RAM 16GB
o Processor intel
o Windows 10
o Hardisk 1 TB
o Termasuk antivirus Karspersky
Atas dasar kebutuhan ini, cobalah anda tuangkan hal ini ke dalam dokumen yang terdiri dari:

Formulir identifikasi kebutuhan terhadap perangkat desktop PC untuk administrasi tersebut


dengan menggunakan format terlampir.

Catatan: sedapat mungkin anda mengisi seluruh isian pada formulir ini. Apabila terdapat
pertanyaan isian formulir yang tidak ada datanya pada soal di atas, silahkan melakukan
improvisasi yang paling relevan terhadap praktik perencanaan sektor publik.

Jawaban :

Formulir Pertanyaan Identifikasi Kebutuhan Barang

Perubahan ke 0
Tanggal perubahan 23 Mei 2022

Nama K/L/D Kementerian Kesehatan


Satuan kerja Dinas Kesehatan Kota Y
Pejabat Pembuat Komitmen Kepala SubBagian Tata Usaha
(nama jabatan, bukan orang)
Program (sesuai DIPA) Layanan Kesehatan
Kegiatan (sesuai DIPA) Layanan Kesehatan
Output (sesuai DIPA) 500 Puskesmas

Identifikasi kode Barang Milik Negara (BMN)

Kode barang (BMN) dan nama


barang pada SIMAK Kode BMN/ 45221.00.001
BMN/Persediaan. Persediaan
Nama BMN/ Komputer Desktop
Isikan kode barang yang Persediaan
dibutuhkan ini nantinya akan
dimasukkan dicatat dengan
kode barang apa baik pada
SIMAK BMN maupun aplikasi
persediaan
Identifikasi Kebutuhan Barang

Nama barang
Jelaskan kriteria INDIKATOR 1. Garansi barang
KINERJA/SPESIFIKASI 2. Garansi dari pelaku usaha/ garansi purna jual
KINERJA yang dibutuhkan 3. Laporan monitoring visual
untuk pengadaan barang ini 4. RAM 16 GB
5. Processor Intel
6. Windows 10
7. Harddisk 1 TB
8. Termasuk antivirus Karspersky
Jelaskan fungsi/kegunaan Komputer Desktop tersebut dibutuhkan untuk kebutuhan
barang tersebut ketatausahaan
Jelaskan ukuran/kapasitas Ukuran setiap Komputer Desktop memiliki berat 5 kg / barang
barang tersebut
Jelaskan macam garansi yang Memiliki garansi Ganti Unit 3 Tahun
dibutuhkan/disyaratkan untuk
pengadaan barang ini
Jelaskan jumlah barang yang Jumlah barang yang dibutuhkan adalah sebanyak 500 unit
dibutuhkan (dalam satuan unit)
Jelaskan kapan barang ini Usulan Tahun anggaran 2021
direncanakan akan dimanfaatkan
Jelaskan Pihak yang akan 500 Puskesmas di Kota Y
menggunakan/mengelola
Barang
Jelaskan Total perkiraan waktu 3 Bulan
pengadaan Barang (termasuk
waktu pengiriman barang
sampai tiba di lokasi).

Isikan dalam satuan


hari/minggu/bulan. Jadi anda
isikan perkiraan JANGKA
WAKTU PELAKSANAAN
KONTRAK
Apakah barang ini Terdapat di Ya
e-Katalog LKPP
Jelaskan Tingkat prioritas Tinggi
kebutuhan Barang. Bila perlu
mohon dijelaskan pada pilihan
lainnya
Perkiraan biaya. Rp 8.415.000.000
Atas perkiraan biaya di atas, Harga Barang = 15.000.000 x 500 = 7.500.000.000
jelaskan rincian perhitungannya Ongkir = 300.000 x 500 = 150.000.000
Total = 7.650.000.000
Harga + PPN 10% = 8.415.000.000

Identifikasi Manajemen Penunjang Tugas dan Fungsi PPK

Jumlah pegawai dalam unit 4 Orang


kerja. (dalam tim pengelolaan
manajemen PPK)
Apakah PPK dibantu oleh Tim Tidak
atau Tenaga Ahli. Jelaskan pada
kotak "Lainnya" Mohon dijelaskan daftar Tim atau Tenaga Ahli dan identitas
singkat
No Nama Tugas
Staf
Staf
Tenaga ahli
Tenaga ahli

Tingkat beban tugas dan Tinggi


tanggung jawab pegawai dalam
melaksanakan tugas dan fungsi
Tim Pengelolaan Manajemen
PPK
Apakah Jumlah barang yang Tidak
telah tersedia/dimiliki/dikuasai
saat ini sudah dapat memenuhi
kebutuhan pada unit kerja PPK
saat ini
Apabila jumlah barang saat ini Ya
belum memenuhi kebutuhan,
Jelaskan kebutuhan barang

Identifikasi Barang Yang Telah Tersedia/Dimiliki/Dikuasai

Jumlah barang (kode barang ini) Tidak Memiliki Komputer


yang telah tersedia
/dimiliki/dikuasasi
Jumlah barang (kode barang ini) -
yang berstatus LAYAK PAKAI
Jumlah barang (kode barang ini) -
yang berstatus RUSAK
RINGAN
Jumlah barang (kode barang ini) -
yang berstatus RUSAK BERAT
Jelaskan lokasi keberadaan -
barang terdapat di ruang apa,
bagian apa, satker apa
Jelaskan sumber dana -
pengadaan barang tersebut pada
pengadaan tahun-tahun
sebelumnya

Identifikasi Pasokan / supply barang

Kemudahan memperoleh Ya
Barang di pasaran Indonesia
sesuai dengan jumlah yang
dibutuhkan
Terdapat produsen/pelaku usaha Banyak
yang dinilai mampu dan
memenuhi syarat
Apabila terbatas, jelaskan dan
sebutkan nama penyedia yang No Nama penyedia Rantai pasok
selama memenuhi kebutuhan (principal/agen
barang ini. tunggal/ distributor /
pengecer
Setiap penyedia jelaskan
identitas singkat penyedia,
berapa kali berkontrak,
berkontrak pada tahun berapa
saja, serta jelaskan singkat
kinerja penyedia tersebut
Kriteria barang Pabrikan

Persyaratan Barang memiliki Tidak


nilai TKDN tertentu. apabila Ya,
Pada kotak "Lainnya" jelaskan
berapa % paling sedikit TKDN

Identifikasi Persyaratan Lain Yang Diperlukan

Cara pengiriman dan Dikirim menggunakan jasa pengiriman


pengangkutan
Cara pemasangan Pemasangan akan dilakukan sendiri
Cara penimbunan/ penyimpanan Barang langsung dibagikan ke masing – masing puskesmas
Cara pengoperasian/penggunaan Manual

Kebutuhan pelatihan untuk Tidak


pengoperasian/pemeliharaan
Barang
Aspek pengadaan berkelanjutan 1. aspek ekonomi meliputi biaya produksi barang/jasa
sepanjang usia barang/jasa tersebut
2. aspek sosial meliputi pemberdayaan usaha kecil,
jaminan kondisi kerja yang adil, pemberdayaan
komunitas/usaha lokal, kesetaraan, dan
3. aspek lingkungan hidup meliputi pengurangan
dampak negatif terhadap kesehatan, kualitas udara,
kualitas tanah, kualitas air, dan menggunakan sumber
daya alam sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
4. ……

Identifikasi Konsolidasi Pengadaan Barang

Terdapat pengadaan barang sejenis Tidak


pada kegiatan lain
Indikasi konsolidasi atas Tidak direkomendasikan
pengadaan Barang
Apabila direkomendasikan,
jelaskan lebih lanjut rencana
konsolidasi pengadaan barang
tersebut

Catatan penting:

Disusun pertama kali tanggal 24 Mei 2022


Disusun oleh
Disetujui oleh
Disetuji oleh Pejabat Pembuat Komitmen
Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna
Anggaran

Mengetahui,

Tenaga ahli Tenaga ahli

Sumber : Salah satu staff yang menangani BMN dan pengadaan di salah satu lembaga
pemerintahan

3. Anda selaku analis kebijakan di suatu Pemerintah Provinsi (di tempat ada domisili) diminta
pimpinan anda untuk mengevaluasi perbandingan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Pemprov
tempat anda bekerja dengan setidaknya 2 Pemerintah Provinsi yang bersebelahan
Pertanyaan :
Carilah informasi APBD Pemerintah Provinsi (di tempat anda) kemudian bandingkan dengan
APBD Pemerintah Provinsi yang bersebelahan dengan domisili anda (setidaknya 2 Pemprov).
Setiap APBD, cukup ambil data Pendapatan Asli Daerah (PAD) saja. Sumber informasi wajib
disertakan dan harus dari sumber yang valid dan dapat dipercaya.

Jawaban :

No Uraian PAD Pemprov PAD Pemprov PAD Pemprov


Kalimantan Selatan Kalimantan Timur Kalimantan Barat
1 Pajak daerah 2.810.094.128.867 4.260.000.000.000 2.206.654.958.706
2 Retribusi daerah 42.368.639.000 17.841.347.000 41.262.990.000
3 Hasil pengelolaan kekayaan 51.600.000.000 243.641.687.732 93.388.243.000
daerah yang dipisahkan
4 Lain-lain pendapatan asli 664.703.090.170 875.459.533.139 524.653.304.384
daerah yang sah
Sumber informasi Pemprov Kalimantan Selatan adalah PerDa Provinsi Kalimantan Selatan nomor 5
Tahun 2020 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Tahun
Anggaran 2021
Sumber informasi Pemprov Kalimantan Timur adalah PerDa Provinsi Kalimantan Timur nomor 4 Tahun
2020 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2021

Sumber informasi Pemprov Kalimantan Barat adalah PerDa Provinsi Kalimantan Timur nomor 10 Tahun
2021 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2021

Sumber : https://peraturan.bpk.go.id/Home/Details/168981/perda-prov-kalimantan-selatan-no-5-
tahun-2020#:~:text=APBD%20Provinsi%20Kalimantan%20Selatan%20Tabun,000.000.000%2C00).

https://peraturan.bpk.go.id/Home/Search?
filter=0&search=PERATURAN+DAERAH+PROVINSI+KALIMANTAN+TIMUR+NOMOR+4

https://kalbarprov.go.id/pub/files/dokumen/lap_perkembangan/202203011646113187-perda-no-10-
tahun-2021-perubahan-apbd-2021lampiran-i.pdf

Perbandingan APBD Tahun 2021


4,500,000,000,000
4,000,000,000,000

3,500,000,000,000
3,000,000,000,000

2,500,000,000,000
2,000,000,000,000

1,500,000,000,000

1,000,000,000,000

500,000,000,000
-
Kalsel Kaltim Kalbar

Pajak Daerah Retribusi Daerah


Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang dipisahkan Lain - lain pendapatan asli daerah yang sah

Berdasarkan APBD dari ketiga provinsi tersebut yaitu Provinsi Kalimantan Selatan, Provinsi
Kalimantan Timur dan Provinsi Kalimantan Barat, untuk Pajak Daerah Provinsi Kalimantan
Timurlah yang memperoleh Pendapatan dari Pajak Daerah paling tinggi. Hal tersebut dapat
terjadi karena memang dari ketiga provinsi, Kalimantan Timurlah yang memiliki luas paling luas
dan hampir keseluruhan wilayah didominasi oleh usaha pertambangan dan wisata.
Untuk Retribusi Daerah, Kalimantan Timur berada di bawah Kalimantan Selatan dan Kalimantan
Barat dipengaruhi oleh kepadatan penduduk pada wilayah kedua provinsi tersebut. Sehingga
mempengaruhi keberagaman etnis yang menempati kedua daerah tersebut pula, sehingga banyak
usaha- usaha yang terus dikembangkan pada wilayah tersebut sehingga menyebabkan retribusi
daerahnya menjadi tinggi.
Terkait dengan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan, Kalimantan Timur
kembali menjadi yang paling tinggi. Hal tersebut disebabkan banyaknya perusahaan daerah yang
ada di wilayah Kalimantan Timur, baik yang bergerak di bidang pertambangan, pupuk, sawit,
pariwisata dan lain-lain.
Terkait dengan Pendapatan Lain – lain ketiga daerah hampir sama walaupun Kalimantan Timur
masih menjadi yang paling tinggi. Banyak faktor yang mempengaruhi hal tersebut, karena dari
ketiga daerah tersebut terdapat banyak usaha baik pertambangan maupun sawit yang didirikan.

Anda mungkin juga menyukai