Anda di halaman 1dari 132

PSAK 227

ATAU
PSAK 4
Laporan Keuangan Tersendiri
our team

202170114 202170120 202170121


Febi Junita Navtalia Safna Denyta Anggraini Sania Silymarin
PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN 4

LAPORAN KEUANGAN TERSENDIRI

Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan 4: Laporan Keuangan Tersendiri terdiri dari


paragraf 01-20. Seluruh paragraf dalam Pernyataan ini memiliki kekuatan mengatur yang
sama. Paragraf yang dicetak dengan huruf tebal dan miring mengatur prinsip-prinsip
utama. PSAK 4 harus dibaca dalam konteks tujuan pengaturan dan Kerangka Konseptual
Pelaporan Keuangan. PSAK 25: Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan
Kesalahan memberikan dasar untuk memilih dan menerapkan kebijakan akuntansi ketika
tidak ada panduan yang eksplisit. Pernyataan ini tidak wajib diterapkan untuk unsur-unsur
yang tidak material.
PENDAHULUAN

Tujuan

01. Pernyataan ini bertujuan untuk mengatur persyaratan akuntansi untuk investasi
pada entitas anak, ventura bersama, dan entitas asosiasi ketika entitas induk menyajikan
laporan keuangan tersendiri sebagai informasi tambahan.

Ruang Lingkup
02. Pernyataan ini diterapkan pada entitas induk yang menyajikan laporan keuangan
tersendiri dalam mencatat investasi pada entitas anak, ventura bersama, dan entitas
asosiasi.
PENDAHULUAN

Definisi

04. Berikut adalah pengertian istilah yang digunakan dalam Pernyataan ini:

Laporan keuangan konsolidasian adalah laporan keuangan suatu kelompok usaha yang di
dalamnya aset, liabilitas, ekuitas, penghasilan, beban, dan arus kas entitas induk dan entitas
anaknya disajikan sebagai suatu entitas ekonomi tunggal.

Laporan keuangan tersendiri adalah laporan keuangan yang disajikan oleh entitas induk, di
mana entitas tersebut dapat memilih untuk, sebagaimana yang dipersyaratkan dalam
Pernyataan ini, mencatat investasinya pada entitas anak, entitas asosiasi dan ventura
bersama pada biaya perolehan, sesuai dengan PSAK 71: Instrumen Keuangan, atau
menggunakan metode ekuitas seperti yang dideskripsikan dalam PSAK 15: Investasi pada
Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama.
PENDAHULUAN
05. Berikut adalah istilah yang didefinisikan dalam PSAK 65: Laporan Keuangan Konsolidasian
Lampiran A, PSAK 66: Pengaturan Bersama Lampiran A, dan PSAK 15 paragraf 03:
entitas anak
entitas asosiasi
entitas induk
entitas investasi
kelompok usaha
metode ekuitas
pengaruh signifkan
pengendalian bersama
pengendalian atas investee
ventura bersama
venturer bersama

06. Laporan keuangan tersendiri hanya dapat disajikan sebagai informasi tambahan dalam laporan
konsolidasian. Entitas induk tidak dapat menyajikan laporan keuangan tersendiri sebagai laporan
keuangan bertujuan umum (Seneral purpose financial stalements). Laporan keuangan tersendiri
minimal terdiri dari laporan posisi keuangan, laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain,
laporan perubahan ekuitas, dan laporan arus kas.
PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN TERSENDIRI
09. Laporan keuangan tersendiri disusun sesuai dengan SAK yang berlaku, kecuali sebagaimana ditentukan dalam
paragraf 10.

10. Ketika entitas induk menyusun laporan keuangan tersendiri, maka entitas induk tersebut mencatat investasi pada
entitas anak, ventura bersama, dan entitas asosiasi pada:
(a) biaya perolehan;
(b) sesuai dengan PSAK 71: Instrumen Keuangan; atau
(c) menggunakan metode ekuitas sebagaimana dideskripsikan dalam PSAK 15: Investasi pada Entitas Asosiasi dan
Ventura Bersama.

Entitas induk menerapkan akuntansi yang sama untuk setiap kategori investasi. Investasi yang dicatat pada biaya
perolehan atau menggunakan metode ekuitas dicatat sesuai dengan PSAK 58: Aset Tidak Lancar yang Dikuasai untuk
Dijual dan Operasi yang Dihentikan ketika investasi tersebut diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk dijual atau untuk
didistribusikan (atau termasuk kelompok lepasan yang diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk dijual atau untuk
didistribusikan). Pengukuran investasi yang dicatat sesuai dengan PSAK 71 tidak berubah dalam keadaan yang
demikian.

11. Jika entitas induk juga bertindak sebagai investor atau venturer memilih, sesuai dengan PSAK 15: Investasi pada
Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama paragraf 18, mengukur investasinya dalam entitas asosiasi atau ventura
bersama pada nilai wajar melalui laba rugi sesuai dengan PSAK 71: Instrumen Keuangan, maka entitas juga mencatat
investasi tersebut dengan cara yang sama dalam laporan keuangan tersendirinya.
PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN TERSENDIRI
11B, Ketika entitas induk berhenti menjadi entitas investasi, maka entitas mencatat perubahan dari tanggal ketika perubahan status
tersebut terjadi: entitas mencatat investasi pada entitas anak sesual dengan paragraf 10. Tanggal perubahan status diperlakukan
sebagai tanggal akuisist bawaan. Nilal wajar entitas anak pada tanggal akuisisi bawaan merepresentasikan imbalan bawaan yang
dialihkan ketika mencatat investasi sesuai dengan paragraf 10.

12. Dividen dari entitas anak, ventura bersama, atau entitas asoslast diakul dalam laporan keuangan tersendiri entitas tersebut ketika
hak entilas tersebut untuk menerima dividen ditetapkan. Dividen diakui dalam laba rugi, kecuali jika entitas tersebut memillis
menggunakan metode ekuitas, di mana dividen tersebut diakui scbagal pengurang jumlah tercatat Investasi.

13. Ketika entitas induk mereorganisasi struktur kelompok usahanya dengan membentuk suatu entitas induk baru sebagai entitas
induk yang memenuhi kriteria berikut:
(a) entitas induk baru memperoleh pengendalian atas entitas induk awal dengan menerbitkan instrumen ekuitas yang ditukarkan
dengan instrumen ekuitas entitas induk awal;
(b) aset dan liabilitas kelompok usaha baru dan kelompok usaha awal adalah sama segera sebelum dan setelah reorganisasi; dan
(c) pemilik entitas induk awal sebelum reorganisasi memiliki kepentingan yang sama secara absolut dan relatif atas aset neto kelompok
usaha awal dan kelompok usaha baru segera sebelum dan setelah reorganisasi.

dan entitas induk baru mencatat investasinya dalam entitas induk awal sesuai dengan paragraf 10(a) dalam laporan keuangan
tersendiri, maka entitas induk baru mengukur biaya perolehan pada nilai tercatat atas bagiannya atas pos-pos ekuitas dalam laporan
keuangan tersendiri entitas induk awal pada tanggal akuisisi.

14. Serupa dengan hal tersebut, entitas yang bukan merupakan entitas induk mungkin mendirikan entitas baru sebagai entitas induk
yang memenuhi kriteria di paragraf 13. Persyaratan dalam paragraf 13 diterapkan sama pada reorganisasi tersebut. Dalam kasus
tersebut, "entitas induk awal" dan "kelompok usaha awal" merujuk pada "entitas awal".
TANGGAL EFEKTIF DAN KETENTUAN TRANSISI
18. Entitas menerapkan Pernyataan ini untuk periode tahun buku yang dimulai pada atau setelah tanggal 1
Januari 2015.

18J. Amendemen PSAK 4: Laporan Keuangan Tersendiri tentang Metode Ekuitas dalam Laporan Keuangan
Tersendiri mengamendemen paragraf 04-07, 10, 11B, dan 12. Entitas menerapkan paragraf tersebut untuk
periode tahun buku yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2016 secara retrospektif sesuai dengan
PSAK 25: Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi dan Kesalahan.

Referensi terhadap PSAK 71


19. Jika entitas menerapkan Pernyataan ini, namun belum menerapkan PSAK 71 Instrumen Keuangan, referensi
terhadap PSAK 71 dibaca sebagai referensi terhadap PSAK 55: Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran.

PENARIKAN
20. Pernyataan ini menggantikan PSAK 4 (2009): Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan
Tersendiri
Thank
You
Ref: Ikatan Akuntan Indonesia (IAI), Standar Akuntansi Keuangan (SAK)
PSAK 110
ATAU
PSAK 65
Laporan Keuangan Konsolidasian
our team

202170114 202170120 202170121


Febi Junita Navtalia Safna Denyta Anggraini Sania Silymarin
PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN 65

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan 65: Laporan Keuangan Konsolidasian terdiri dari
paragraf 01-33 dan Lampiran A, B, dan C. PSAK 65 dilengkapi dengan Contoh ilustratif yang
bukan merupakan bagian dari PSAK 65. Seluruh paragraf dalam Pernyataan ini memiliki
kekuatan mengatur yang sama. Paragraf yang dicetak dengan huruf tebal dan miring
mengatur prinsip-prinsip utama. PSAK 65 harus dibaca dalam konteks tujuan pengaturan
dan Kerangka Konseptual Pelaporan Keuangan. PSAK 25 Kebijakan Akuntansi, Perubahan
Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan memberikan dasar memilih dan menerapkan kebijakan
akuntansi ketika tidak ada panduan yang eksplisit. Pernyataan ini tidak wajib diterapkan
untuk unsur-unsur yang tidak material.
PENDAHULUAN

Tujuan

O1. Pernyataan ini bertujuan untuk menctapkan prinsip penyusurtan dan penyajian laporan keuangan konsolidasian
ketika entitas mengendalikan satu atau lebih entitas lain.

Pencapaian Tujuan
02. Untuk mencapai tujuan pada paragraf 01, Pernyataan ini:
(a) mensyaratkan entitas (entitas induk) yang mengendalikan satu atau lebih entitas lain (entitas anak) untuk
menyajikan laporan keuangan konsolidasian;
(b) mendefinisikan prinsip pengendalian (control) dan menetapkan pengendalian sebagai dasar konsolidasi;
(c) menetapkan bagaimana cara menerapkan prinsip pengendalian untuk mengidentifikasi apakah investor
mengendalikan investee sehingga investor harus mengonsolidasi investee;
(d) menetapkan persyaratan akuntansi untuk penyusunan laporan keuangan konsolidasian; dan
(e) mendefinisikan entitas investasi dan menetapkan pengecualian untuk mengonsolidasikan entitas anak tertentu dari
entitas investasi.

03. Pernyataan ini tidak berhubungan dengan persyaratan akuntansi untuk kombinasi bisnis dan dampaknya dalam
konsolidasi, termasuk goodwill yang timbul dari kombinasi bisnis (lihat PSAK 22: Kombinasi Bisnis).
PENDAHULUAN

Ruang Lingkup

04. Entitas yang merupakan entitas induk menyajikan laporan keuangan konsolidasian. Pernyataan ini
berlaku untuk seluruh entitas.

04A. Pernyataan ini tidak berlaku untuk program imbalan pascakerja atau program imbalan kerja jangka
panjang lain yang diatur dalam PSAK 24: Imbalan Kerja.

04B. Entitas induk yang merupakan entitas investasi tidak menyajikan laporan keuangan konsolidasian
jika entitas investasi disyaratkan untuk mengukur seluruh entitas anaknya pada nilai wajar melalui laba
rugi sesuai dengan paragraf 31 dalam Pernyataan ini.
PENGENDALIAN

05. Investor, terlepas dari sifat keterlibatannya dengan entitas (Investee), menentukan apakah investor
merupakan entitas induk dengan menilai apakah investor tersebut mengendalikan investee.

06. Investor mengendalikan Investee kelika investor terekspos atau memiliki hak atas imbal hasil variabel
dari keterlibatannya dengan investee dan memiliki kemampuan untuk memengaruhi imbal hasil tersebut
melalui kekuasaannya atas investee.

07. Dengan demikian, investor mengendalikan investee jika dan hanya jika investor memiliki seluruh hal
berikut ini:
(a) kekuasaan atas investee (lihat paragraf 10-14);
(b) eksposur atau hak atas imbal hasil variabel dari keterlibatannya dengan investee (lihat paragraf 15
dan 16); dan
(c) kemampuan untuk menggunakan kekuasaannya atas investee untuk memengaruhi jumlah imbal
hasil investor (lihat paragraf 17 dan 18).
PENGENDALIAN
Kekuasaan

10. Investor memiliki kekuasaan atas investee ketika investor memiliki hak yang ada saat ini yang memberi investor
tersebut kemampuan kini untuk mengarahkan aktivitas relevan, yaitu aktivitas yang secara signifikan memengaruhi
imbal hasil investee.

11. Kekuasaan timbul dari hak. Terkadang, menilai kekuasaan sangat mudah seperti, ketika kekuasaan atas investee
diperoleh secara langsung dan semata-mata dari hak suara yang diberikan oleh instrumen ekuitas seperti saham, dan
dapat dinilai dengan mempertimbangkan hak suara dari pemegang saham, Dalam kasus lain, penilaian akan lebih
kompleks dan mensyaratkan lebih dari satu faktor yang harus dipertimbangkan, sebagai contoh ketika kekuasaan
berasal dari satu atau lebih pengaturan kontraktual.

12. Investor dengan kemampuan kini untuk mengarahkan aktivitas relevan memiliki kekuasaan meskipun hak untuk
mengarahkan belum dilaksanakan. Bukti bahwa investor telah mengarahkan aktivitas relevan dapat membantu
menentukan apakah investor memiliki kuasaan, namun bukti tersebut tidak dengan sendirinya dapat meyakinkan
dalam menentukan apakah investor memiliki kekuasaan atas investee.

13. Jika masing-masing dari dua atau lebih investor memiliki hak yang ada saat ini yang memberi mereka kemampuan
sepihak untuk mengarahkan aktivitas relevan yang berbeda, maka investor yang memiliki kemampuan kini untuk
mengarahkan aktivitas yang paling memengaruhi imbal balik hasil investee secara signifikan, memiliki kekuasaan atas
investee.
PENGENDALIAN
14. Investor dapat memiliki kekuasaan atas investee meskipun entitas lain memiliki hak yang ada saat ini yang memberi
mereka kemampuan kini untuk berpartisipasi dalam mengarahkan aktivitas relevan, sebagai contoh ketika entitas lain
memiliki pengaruh signifikan. Akan tetapi, investor yang hanya memiliki hak protektif tidak memiliki kekuasaan atas
investee (lihat paragraf PP26-PP28), dan sebagai akibatnya tidak mengendalikan investee.

Imbal Hasil
15. Investor terekspos atau memiliki hak atas imbal hasil variabel dari keterlibatannya dengan investee ketika imbal
hasil investor dari keterlibatannya tersebut berpotensi untuk bervariasi sebagai akibat dari kinerja investee. Imbal hasil
investor dapat hanya positif, hanya negatif, atau positif dan negatif.

16. Meskipun hanya satu investor yang dapat mengendalikan investee, lebih dari satu pihak dapat berbagi imbal hasil
investee. Sebagai contoh, pemilik kepentingan nonpengendali dapat berbagi laba atau distribusi dari investee.

Hubungan antara Kekuasaan dan Imbal Hasil


17. Investor mengendalikan investee jika investor tidak hanya memiliki kekuasaan atas investee dan eksposur atau hak
atas imbal hasil variabel dari keterlibatannya dengan investee, tetapi juga memiliki kemampuan untuk menggunakan
kekuasaannya dalam memengaruhi imbal hasil investor dari keterlibatannya dengan investee.

18. Dengan demikian, investor yang memiliki hak pengambilan keputusan menentukan apakah investor tersebut
bertindak sebagai prinsipal atau agen. Investor yang bertindak sebagai agen, sesuai dengan paragraf PP58-PP72, tidak
mengendalikan investee ketika investor tersebut melaksanakan hak pengambilan keputusan yang didelegasikan
kepada investor tersebut.
PERSYARATAN AKUNTANSI
19. Entitas induk menyusun laporan keuangan konsolidasian dengan menggunakan kebijakan akuntansi yang sama
untuk transaksi dan peristiwa lain dalam keadaan yang serupa.

20. Konsolidasi atas investee dimulai sejak tanggal investor memperoleh pengendalian atas investee dan berakhir
ketika investor kehilangan pengendalian atas investee.

21. Paragraf PP86-PP93 menetapkan pedoman penyusunan laporan keuangan konsolidasian.

Kepentingan Nonpengendali

22. Entitas induk menyajikan kepentingan nonpengendali di ekuitas dalam laporan posisi keuangan konsolidasian,
terpisah dari ekuitas pemilik entitas induk.

23. Perubahan dalam bagian kepemilikan entitas induk pada entitas anak yang tidak mengakibatkan hilangnya
pengendalian entitas induk pada entitas anak adalah transaksi ekuitas (yaitu transaksi dengan pemilik dalam
kapasitasnya sebagai pemilik).

24. Paragraf PP94-PP96 menetapkan pedoman akuntansi untuk kepentingan nonpengendali dalam laporan keuangan
konsolidasian.
PERSYARATAN AKUNTANSI

Kehilangan Pengendalian

25. Jika entitas induk kehilangan pengendalian pada entitas anak, maka entitas induk:
(a) menghentikan pengakuan aset dan liabilitas entitas anak terdahulu dari laporan posisi keuangna konsolidasian.
(b) mengakui sisa investasi apapun pada entitas anak terdahulu pada nilai wajarnya ketika kehilangan pengendalian
dan selanjutnya mencatat sisa investasi tersebut dan setiap jumlah terutang oleh atau kepada entitas anak terdahulu
sesuai dengan PSAK PSAK 71: Instrumen Keuangan atau, jika sesuai, biaya perolehan pada saat pengakuan awal
investasi pada entitas asosiasi atau ventura bersama;
(c) mengakui keuntungan atau kerugian terkait dengan hilangnya pengendalian yang dapat diatribusikan pada
kepentingan pengendali terdahulu.

26. Paragraf PP97-PP99 menetapkan pedoman akuntansi atas kehilangan pengendalian.


PENENTUAN APAKAH ENTITAS ADALAH ENTITAS
INVESTASI

27. Entitas induk menentukan apakah entitas induk adalah entitas investas. Entitas investasi adalah entitas yang:
(a) memperoleh dana dari satu atau lebih investor dengan tujuan memberikan investor tersebut jasa manajemen
investasi;
(b) menyatakan komitmen kepada investor bahwa tujuan bisnisnya adalah untuk menginvestasikan dana yang semata-
mata untuk memperoleh imbal hasil dari kenaikan nilai modal, penghasilan investasi, atau keduanya; dan mengukur
dan mengevaluasi kinerja dari seluruh investasinya berdasarkan nilai wajar.

Paragraf PP85A-PP85M memberikan pedoman penerapan yang terkait.


eNTITAS INVESTASI: PENGECUALIAN TERHADAP
KONSOlidasi

31. Kecuali sebagaimana dijelaskan dalam paragraf 32, entitas investasi tidak mengonsolidasi
entitas anaknya atau menerapkan PSAK 22: Kombinasi Bisnis ketika entitas tersebut memperoleh
pengendalian atas entitas lain. Akan tetapi, entitas investasi mengukur investasi dalam entitas
anaknya pada nilai wajar melalui laba rugi sesuai dengan PSAK 71: Instrumen Keuangan'.
LAMPIRAN A
DEFINISI ISTILAH
Lampiran ini merupakan bagian tidak terpisalkan dari PSAK 65.

Aktivitas relevan (releyant activities) untuk tujuan PSAK ini, aktivitas relevan adalah aktivitas investee yang secara signifikan
memengaruhi imbal hasil investee.

Entitas anak (subsidiary) adalah entitas yang dikendalikan oleh entitas lain.

Entitas induk (parent) adalah entitas yang mengendalikan satu atau lebih entitas.

Entitas investasi (investment entity) adalah entitas yang:


(a) memperoleh dana dari satu atau lebih investor dengan tujuan memberikan investor tersebut jasa manajemen investasi;
(b) menyatakan komitmen kepada investor bahwa tujuan bisnisnya adalah untuk menginvestasikan dana yang semata-mata
untuk memperoleh imbal hasil dari kenaikan nilai modal, penghasilan investasi, atau keduanya; dan
(c) mengukur dan mengevaluasi kinerja dari seluruh investasinya yang substansial berdasarkan nilai wajar.

Hak pencabutan (removal rights) adalah hak untuk mencabut kewenangan pengambilan keputusan yang dimiliki oleh
pengambil keputusan.

Hak protektif (protective rights) adalah hak yang didesain untuk melindungi kepentingan pihak pemegang hak protektif tanpa
memberikan kekuasaan kepada pihak tersebut atas entitas di mana hak tersebut terkait.
LAMPIRAN A
DEFINISI ISTILAH

Kekuasaan (power) adalah hak yang ada saat ini yang memberikan kemampuan kini untuk mengarahkan aktivitas relevan.

Kelompok usaha (group) adalah entitas induk dan entitas anaknya.

Kepentingan nonpengendali (non-controlling interest) adalah ekuitas entitas anak yang tidak dapat diatribusikan secara
langsung atau tidak langsung kepada entitas induk.

Laporan keuangan konsolidasian (consolidated inancial statements) adalah Iaporan keuangan kelompok usaha yang di
dalamnya aset, liabilitas, ekuitas, penghasilan, beban, dan arus kas entitas induk dan entitas anak disajikan sebagai suatu
entitas ekonomik tunggal.

Pengambil keputusan (decision maker) adalah entitas dengan hak pengambilan keputusan yang merupakan prinsipal
maupun agen untuk pihak lain.

Pengendalian atas investee (control of an investee) Investor mengendalikan investee ketika investor terekspos atau memiliki
hak atas imbal hasil variabel dari keterlibatannya dengan investee dan memiliki kemampuan untuk memengaruhi imbal hasil
tersebut melalui kekuasaannya atas investee.
LAMPIRAN b

PEDOMAN PENERAPAN
Lampiran ini merupakan bagian tidak terpisahkan dart PSAK 65. Lampiran ini menjelalaskan penerapan paragraf 01-33
dan memiliki kekuatan mengatur yang sama dengan bagian lain dari PSAK 65.

PENDAHULUAN
PP01. Contoh contoh dalam lampiran ini menggambarkan situasi hipotetis. Walaupun beberapa aspek dari contoh
mungkin terjadi dalam pola fakta aktual, seluruh fakta dan keadaan dari pola fakta tertentu perlu dievaluasi ketika
menerapkan PSAK 65.

PENILAIAN PENGENDALIAN
PP02. Untuk menentukan apakah investor mengendalikan (control) investee, investor menilai apakah investor tersebut
memiliki seluruh hal sebagai berikut:
(a) kekuasaan atas investee;
(b) eksposur atau hak atas imbal hasil variabel dari keterlibatannya dengan investee; dan
(c) kemampuan untuk menggunakan kekuasaannya atas investee untuk memengaruhi jumlah imbal hasil investor.
LAMPIRAN b

Tujuan dan Desain Investee


PP05. Ketika menilai pengendalian atas investee, investor mempertimbangkan tujuan dan desain investee untuk
mengidentifikasi aktivitas relevan, bagaimana keputusan mengenai aktivitas elevan tersebut dibuat, siapa yang memiliki
kemampuan kini untuk mengarahkan aktivitas tersebut, dan siapa yang menerima imbal hasil dari aktivitas tersebut.

Kekuasaan
PPO9. Untuk memiliki kekuasaan atas investee, investor harus memiliki hak yang ada saat ini yang memberikan investor
kemampuan kini untuk mengarahkan aktivitas relevan. Untuk tujuan penilaian kekuasaan, hanya hak substantif dan hak
yang tidak protektif yang dipertimbangkan (lihat paragraf PP22-PP28).

Aktivitas Relevan dan Arah Aktivitas Relevan


PP11. Bagi banyak investee,berbagai aktivitas operasional dan keuangan memengaruhi imbal hasil investee secara
signifikan. Contoh aktivitas yang bergantung pada keadaan dapat menjadi aktivitas relevan, termasuk tetapi tidak terbatas
pada:
(a) penjualan dan pembelian barang atau jasa;
(b) pengelolaan aset keuangan selama umur manfaatnya (termasuk saat gagal bayar);
(c) pemilihan, akuisisi atau pelepasan aset;
(d) penelitian dan pengembangan produk atau proses baru; dan
(e) penentuan struktur pendanaan atau perolehan pendanaan.
LAMPIRAN b

Hak yang Memberikan Investor Kekuasaan atas Investee


PP14. Kekuasaan timbul dari hak. Untuk memiliki kekuasaan atas investee, investor harus memiliki hak
yang ada saat ini yang memberikan investor kemampuan kini untuk mengarahkan aktivitas relevan.
Hak yang memberikan kekuasaan kepada investor dapat berbeda antar investee.

Hak Substantif
PP22. Dalam menilai apakah investor memiliki kekuasaan, investor hanya mempertimbangkan hak
substantif yang terkait dengan investee (yang dimiliki oleh investor dan pihak lain). Agar hak dapat
menjadi substantif, pemegang hak harus mempunyai kemampuan praktis untuk melaksanakan hak
tersebut.
hak protektif

PP28 contoh hak protektif termasuk, tetapi tidak terbatas pada :


1. hak pemberi pinjaman untuk membatasi peminjam dalam melakukan
aktivitas yang dapat secara signifikan mengubah resiko kredit peminjam
yang dapat menyebabkan kerugian pemberi pinjaman.
2. hak pemilik kepentingan non pengendali dalam investee untuk menyetujui
pengeluaran modal yang lebih besar dari yang diperlukan dalam kegiatan
usaha normal atau untuk menyetujui penerbitan instrument equitas atau
utang.
3. hak pemberi pinjaman untuk mengambil alih aset dari peminjam jika
peminjam gagal memenuhi ketentuan spesifik pembayaran kembali utang.
waralaba

PP29. perjanjian waralaba yang investee nya bertindak sebagai pewaralaba


( franchisee ) seringkali memberikan pemilik waralaba ( franchisor ) hak yang di
desain untuk melindungi hak waralaba tersebut. perjanjian waralaba biasanya
memberikan pemilik waralaba beberapa hak pengambilan keputusan
berkenaan dengan operasional pewaralaba.
hak suara

PP34. seringkali ivestor memiliki kemampuan kini, melalui hak suara atau hak
serupa, untuk mengarahkan aktivitas relevan. investor mempertimbangkan
persyaratan dalam bagian jika aktivitas relevan investee diarahkan melalui hak
suara.

kekuasaan dengan hak suara mayoritas

PP35. yang memiliki bih dari setengah hak suara investee memiliki kekuasaan
dalam situasi berikut, kecuali PP36 atau PP37 :
A. aktivitas relevan oleh suara dari pemilik hak suara mayoritas , atau
B. mayoritas anggota organ yang aktivitas relevan ditunjuk melalui dari pemilik
hak suara mayoritas.
Hak Suara Mayoritas tetapi Tanpa
Kekuasaan

PP36. Bagi yang memiliki lebih dari setengah hak suara investee, untuk
memiliki atas investee, hak suara investor harus substantif, sesuai dengan
paragraf PP22-PP25 , dan harusmemberikan investor kemampuan kini untuk
mengarahkan aktivitas relevan, yang seringkali akan terjadi melalui penentuan
kebijakan opeasional dan keuangan. Jika entitas lain memiliki hak yang ada
saat ini yang memberikan entitas tersebut hak untuk mengarahkan aktivitas
relevan dan entitas tersebut bukan merupakan agen dari investor, maka
investor tidak memiliki kekuasaan atas investee.
Kekuasaan Tanpa Hak Suara Mayoritas

PP38. Investor dapat memiliki kekuasaan meskipun investor tersebut memiliki


kurang dari hak suara mayoritas di investee. investor dapat memiliki
kekuasaan dengan hak suara di investee kurang dari mayoritas, sebagai
contoh, melalui:
A. pengaturan kontraktual antara investor dan pemilik hak suara lain
B. hak yang timbul dari kontraktual lain
C. hak suara investor
D. hak suara, atau
E. huruf (a)-(d)
pengaturan kontraktual pemegang suara
lain

PP39. pengaturan kontraktual antara investor dan pemilik suara lain dapat
memberikan hak bagi Investor untuk melaksanakan hak suara yang cukup
untuk memberikan kekuasaan kepada investor, meskipun Investor tidak
memiliki hak suara yang cukup untuk memberi Investor kekuasaan tanpa
pengaturan kontraktual tersebut. Akan tetapi, pengaturan kontraktual
menjamin bahwa investor mampu mengarahkan pemegang suara lain
mengenai cara untuk memilih yang memampukan Investor untuk membuat
keputusan mengenai aktivitas relevan.
hak dari pengaturan kontraktual lain

PP40. Hak pengambilan keputusan lain, dalam kombinasi dengan hak suara,
dapat memberikan investor kemampuan kini untuk mengarahkan aktivitas
relevan. sebagai contoh, hak yang disebutkan dipengaturan kontraktual yang
dikombinasikan dengan hak suara dapat mencukupi untuk memberikan
investor kemampuan kini untuk mengarahkan proses produksi investee atau
untuk mengarahkan aktivitas operasional atau keuangan lain yang
berpengaruh signifikan terhadap imbal hasil investee, akan tetapi, jika tidak
terdapat hak lain apapun, ketergantungan ekonomik investee kepada investor (
seperti hubungan pemasok dengan pelanggan utama ) tidak menyebabkan
investor memiliki kekuasaan atas investee.
hak suara investor

PP41. Investor dengan hak suara kurang dari mayoritas memiliki hak yang
cukup untuk memberinya kekuasaan ketika investor memiliki kemampuan
praktis untuk mengarahkan aktivitas relevan secara sepihak
hak suara potential

PP48. Ketika mempertimbangkan hak suara potensial, Investor


mempertimbangkan tujuan dan desain instrumen, maupun tujuan dan desain
keterlibatan lain apapun yang dimiliki Investor dengan investee. Hal ini
mencangkup penilaian dari berbagai syarat dan ketentuan Instrumen maupun
harapan, motif, dan alasan Investor untuk menyetujui syarat dan ketentuan
tersebut.
kekuasaan ketika hak suara atau hak
serupa tidak memiliki dampak signifikan
terhadap imbal balik investee

PP51. Ketika mempertimbangkan hak suara potensial, Investor mempertimbangkan


tujuan dan desain instrumen, maupun tujuan dan desain keterlibatan lain apapun yang
dimiliki Investor dengan investee. Hal ini mencangkup penilaian dari berbagai syarat dan
ketentuan Instrumen maupun harapan, motif, dan alasan Investor untuk menyetujui
syarat dan ketentuan PP51. Dalam menilai tujuan dan desain investee, investor
mempertimbangkan keterlibatan dan keputusan yang dibuat pada saat pendirian
investee sebagai bagian dari desain dan mengevaluasi apakah syarat dan fitur transaksi
dari keterlibatan hak yang cukup bagi investor untuk memperoleh kekuasaan.
keterlibatan dalam desain investee saja tidak cukup untuk memberikan investor
pengendalian . Akan tetapi,keterlibatan dalam desain mengindikasikan bahwa investor
kesempatan untuk memperoleh hak yang cukup untuk memberinya kekuasaan atas
investee.
eksposur atau hak atas imbal hasil
investee

PP56. Imbal hasil variabel adalah imbal hasil yang tidak tetap dan memiliki potensi untuk
bervariasi sebagai hasil dari kinerja investee. Imbal hasil variabel dapat hanya positif,
hanya negatif, atau positif dan negatif. Investor menilai apakah imbal hasil dari investee
bervariasi dan seberapa imbal hasil tersebut berdasarkan substansi pengaturan dan
tanpa memperhatikan bentuk legal dari imbal hasil. Sebagai contoh, investor dapat
memiliki obligasi dengan bunga tetap.pembayaran bunga tetap merupakan imbal hasil
variabel Pernyataan ini,karena pembayaran bunga tetap bergantung pada risiko gagal
bayar dan bunga tersebut mengekspos investor terhadap risiko kredit penerbit obligasi.
Jumlah variabilitas (sebagai contoh, imbal hasil tersebut) pada risiko kredit dari obligasi.
Demikian juga, imbalan kinerja tetap dalam mengelola aset investee adalah imbal hasil
variabel karena imbalan tersebut mengekspos investor risiko kinerja investee. Jumlah
variabilitas bergantung pada kemampuan investee untuk penghasilan yang cukup untuk
membayar imbalan
hubungan atas kekuasaan dan imbal hasil

degalasi kekuasaan

PP58. Ketika investor, dengan hak pengambilan keputusan atau sebagai pengambil
keputusan , menilai apakah investor mengendalikan investee, investor menentukan
apakah investor tersebut prinsipal atau agen. Investor juga apakah entitas lain dengan
hak bertindak sebagai agen untuk investor tersebut. Agen adalah pihak yang terikat
kontrak terutama untuk bertindak atas nama dan untuk kepentingan pihak lain (prinsipal)
dan oleh karena itu tidak Investee ketika agen melaksanakan wewenang pengambilan
keputusannya (lihat paragraf 17 dan 18) Dengan demikian, terkadang kekuasaan
prinsipal mungkin dimiliki dan dilaksanakan oleh agen, tetapi atas nama prinsipal
Pengambil keputusan bukan merupakan agen hanya karena pihak lain dapat memperolh
manfaat dari keputusan yang diambilnya.
ruang lingkup wewenang pengambilan
keputusan

PP62. Ruang lingkup wewenang pengambilan keputusan yang dimiliki pengambil


keputusan, dievaluasi dengan mempertimbangkan :
A. aktivitas yang diizinkan sesuai dengan perjanjian pengambilan keputusan dan
ditetapkan oleh hukum; dan
B. diskresi yang dimiliki pengambil keputusan ketika mengambil keputusan mengenai
aktivitas tersebut.
hak yang dimiliki pihak lain

PP65. Ketika suatu pihak tunggal hak pencabutan substantif dan dapat
membebastugaskan pengambil tanpa sebab, maka hal ini saja cukup untuk
menyimpulkan bahwa adalah agen. Jika lebih dari satu pihak memiliki hak serupa (dan
tidak ada pihak yang secara individual mampu membebastugaskan pengambil keputusan
tanpa dari pihak lain)maka hak tersebut saja tidak menyakinkan dalam menentukan
bahwa pengambil keputusan bertindak terutama atas nama dan untuk kepentingan
pihak lain. Sebagai tambahan, semakin banyak pihak yang disyaratkan untuk bertindak
bersama dalam melaksanakan hak untuk membebastugaskan pengambil keputusan dan
semakin besar jumlah dari, dan varibialitas terkait dengan, kepentingan ekonomik lain
dari dan variabilitas terkait dengan, kepentingan ekonomik lain dari pengambil
keputusan (yaitu munerasi dan lain) maka semakin kecil bobot yang ditempatkan atas
faktor tersebut.
remunerasi

PP69. dalam menentukan apakah pengambil keputusan adalah prinsipal atau agen,
pengambil keputusan juga mempertimbangkan apakah kondisi berikut terpenuhi:
A. remunerasi pegambil keputusan sepadan dengan jasa yang diberikan;
B. perjanjian remunerasi hanya mencangkup persyaratan, kondisi, atau jumlah yang
biasanya ada dalam pengaturan utuk jasa dan tingkat keahlian serupa yang
dinegosiasikan atas dasar yang wajar.
ekposur terhadap variabilitas imbal hasil
yang berasal dari kepentingan lain

PP71. pengambilan keputusan yang memiliki kepentingan lain di investee (contohnya,


investasi dalam investee atau memberikan jaminan yang berkenaan dengan kinerja
investee) mempertimbangkan eksposurnya terhadap variabilitas imbal hasil dari
kepemilikan tersebut dan menilai apakah pengambil keputusan adalah agen. kepemilikan
kepentingan lain di dalam investee mengindikasikan bahwa pengambil mungkin adalah
prinsipal.
Hubungan dengan pihak lain

ketika menilai pengendalian, investor mempertiumbangkan sifat hubungannya


dengan pihak lain dan apakah pihak lain tersebut bertindak atas nama investor
(yaiut mereka adalah ‘’agen de facto’’

Berikut ini adalah contoh dari pihak lain yang, berdasarkan sifat hubungannya,
dapat bertindak sebagai agen de facto untuk investor ;
a. pihak berelasi dari investor
b. pihak yang menerima kepentingannya dalam investee sebagai kontribusi atau
pinjaman dari investor
c. pihak yang telah sepakay untuk tidak menjual, mengalihkan atau membatasi
kepentingannya dalam investee tanpa persetujuan investor sebelumnya (kecuali
untuk situasi di mana investor dan pihak lain memiliki hak persetujuan sebelumnya
dan hak tersebut didasarkan pada persyaratan yang telah disepakati bersama oleh
pihak independen yang berkeinginan)
Hubungan dengan pihak lain

d. pihak yang tidak dapat membiayai operasionalmya tanpa dukungan


keuangan subordinasi dari investor
e. investee yang mayoritas anggota organ pengaturnya atau personil
manajemen kuncinya adalah sama dengan anggota organ pengatur atau
personil manajemen kunci dari investor tersebut
f. pihak yang memiliki hubungan usaha yang erat dengan investor, seperti
hubungan antara pemberi jasa profesional dan salah satu klien utamanya
Pengendalian aset tertentu
Investor memperlakukan sebagian dari investee sebagai entitas yang dianggap
terpisah hanya jika, kondisi berikut terpenuhi :
aset tertentu investee (dan peningkatan kualitas kredit yang terkait, jika ada)
adalah salh satunya sumber pembayaran liabilitas tertentu dari investee, atau
kepentingan tertentu lainnya dalam investee tersebut.

ketika menilai pengendalian entitas yang dianggap terpisah, investor juga


mempertimbangkan apakh investor tersebut memiliki eksposur atau hak atas
variabilitas imbal hasil dari keterlibatannya dengan entitas yang dianggap
terpisah tersebut, dan kemampuannya untuk menggunakan kekuasaanya atas
bagian investee tersebut guna memengaruhi jumlah imbal hasil investor.

Jika investor mengendalikan entitas yang dianggap terpisah tersebut, maka


investor mengonsolidasi bagian investee tersebut.
penilaian yang berkelanjutan
suatu peristiwa dapat mengakibatkan investor mendapatkan atau kehilanagn
kekuasaan atas investee tanpa melibatkan investor dalam peristiwa tersebut. sebagai
contoh, investor dapat memperoleh kekuasaan atas investee karena hak pengambilan
keputusan yang dimilki pihak lain, yang sebelumnya mencegah investor dalam
mengendalikan investee, telah berlalu.

Investor juga mempetimbangkan perubahan yang mempengaruhi eksposure, atau hak


nya, atas imbal hasil variabel yang berasal dari keterlibatannya dengan investee.

Investor mempertimbangkan apakah penilaiannya bahwa investor tersebut bertindak


sebagai agen atau prinsipal telah berubah. perubahan dalam hubungan keseluruhan
antara investor dengan pihak lain dapat berarti bahwa investor tidak lagi bertindak
sebagai agen, meskipun sebelumnya investor tersebut telah bertindak sebagai agen,
atau sebaliknya. sebagai contoh, jika perubahan terhadap hak investor atau pihak lain
terjadi, maka investor mempertimbangkan kembali statusnya sebagai prinsipal atau
penentuan apakah entitas adalah entitas investasi
Entitas mempertimbangkan seluruh fakta dan keadaan ketika menilai apakah
entitas adalah entitas investasi, termasuk tujuan dan desainnya.

Tujuan Bisnis
Definisi entitas investasi mensyaratkan bahwa tujuan entitas adalah semata-mata
berinvstasi untuk kenaikan nilai modal, penghasilan investasi (contohnya dividen,
bunga, atau pendapatan sewa), atau keduanya.

Entitas investasi dapat menyediakan jasa terkait dengan investasi (contohnya jasa
konsultasi investasi, manajemen investasi, jasa pendukung, dan administratif
investasi), baik secara langsung atau melalui entitas anak, kepada pihak ketiga
dan kepada investornya, meskipun aktivitas tersebut substansial terhadap
entitas, dengan catatan entitas tetap memenuhi definisi entitas investasi
strategi pengakhiran

rencana investasi entitas juga memberikan bukti mengenai tujuan bisnisnya. slah satu fitur
yang membedakan entitas invetasi dari entitas lain adalah entitas investasi tidak memiliki
rencana untuk memiliki investasinya secara tidak terbatas, melainkan memiliki investasinya
untuk jangka waktu yang terbatas.

Dikarenakan investasi ekuitas dan investasi aset nonkeuanagn memiliki potensi untuk
dimiliki tanpa batas, maka entitas investasi memiliki strategi pengakhiran yang
mendokumentasikan tentang bagaimaan entitas berencana untuk mewujudkan
peningkatan modal dari seluruh investasi ekuitasnya dan investasi aset nonkeuangannya.

strategi pengakhiran dapat bervariasi berdasarkan jenis investasi. contoh strategi


pengakhiran untuk jenis investasi private equity securitie meliputi penaawaran umum
perdana, penempatan langsung (privat placement), penjualan suatu bisnis, distribusi bagian
kepemilikan investor dalam investee dan penjualan aset (termasuk penjualan aset investee
yang diikuti dengan likuidasi investee)
strategi pengakhiran

contoh startegi pengakhiran untuk jenis investasi ekuitas yang diperdagangkan di bursa,
meliputi penjualan investasi dalam penempatan langsung atau di bursa.
contoh strategi pengakhiran untuk jenis investasi real estat meliputi penjualan real estat
melalui dealer properti khusus atau pasar terbuka
pendapatan dari investasi
entitas berinvestasi tidak semata-mata untuk kenaikan nilai modal, penghasilan investasi,
atau keduanya, jika entitas tersebut atau anggota lain dari kelompok usaha yang salah satu
anggotanya adalah entitas tersebut (yaitu kelompok usaha yang dikendalikan oleh entitas
induk terakhir dari entitas investasi tersebut) memperoleh, atau memiliki tujuan untuk
memperoleh, manfaat lain dari investasi milik entitas tersebut yang tidak tersedia bagi
pihak lain yang tidak terkait dengan investee. manfaat tersebut mencakup;

a. akuisis, penggunaan, pertukaran atau eksploitasi dari proses, aset atau tekhnologi dari
investee
b. pengaturan bersama (sebagaimana didefinisikan dalam PSAK 66: pengaturan bersama)
atau perjanjian lain antara entitas atau anggota lain dari kelompok usaha dan investee
untuk mengembangkan, memproduksi, memasarkan atau menyediakan produk atau jasa
c. jaminan keuangan atau aset yang diberikan investee yang diperlakukan sebagai agunan
untuk pengaturan peminjaman dari entitas atau anggota kelompok lain dari usaha
d. opsi yang dimiliki oelh pihak berelasi dari entitas tersebut untuk membeli, dari entitas
atau anggota lain dari kelompok usaha bagian kepemilikan dalam investee dari entitas
tersebut
pendapatan dari investasi

e. kecuali sebagaimana yang dijelaskan, transaksi antara entitas atau anggota lain dari
kelompok usaha dan investee yang:
1. dalam persyaratan yang tidak tersedia bagi entitas yang bukan merupakan pihak
berelasi baik dengan entitas, anggota lain dari kelompok usaha maupun investee
2. tidak berdasarkan nilai wajar, atau
3. merepresentasikan bagian yang substansial dari kegiatan usaha investee atau entitas,
termasuk kegiatan usaha entitas kelompok usaha lain.
pengukuran nilai wajar

Elemen penting dari definis entitas investasi adalah bahwa entitas tersebut mengukur dan
mengvaluasi kinerja seluruh investasinya berdasarkan nilai wajar, karena penggunaan nilai
wajar menghasilkan informasi yang lebih relevan daripada, sebagai contoh mengonsolidasi
entitas anak atau menggunakan metode ekuitas untuk kepentingannya pada entitas
asosiasi atau ventura bersama. Dalam rangka menunjukan bahwa entitas memenuhi unsur
tersebut definisi, entitas investasi:

a. menyediakan investor informasi nilai wajar dan mengukur seluruh investasinya pada nilai
wajar dalam laporan keuangannya bilamanaa nilai wajar disyaratkan atau diizinkan oleh
SAK: dan
b. melaporkan informasi nilai wajar secara internal kepada personil manajemen kunci
entitas (sebagaimana didefinisikan dalam PSAK 7: pengungkapan pihak-[ihak berelasi) yang
menggunakan nilai wajar sebagai atribusi pengukuran utama untuk mengvaluasi kinerja dari
seluruh investasinya dan untuk membuat keputusan investasi.
karakteristik khusus entitas investasi

dalam menentukan apakah entitas memenuhi definisi entitas investasi, entitas


mempertimbangkan apakah entitas menampilkan salah satu dari karakteristik khusus
tersebut tidak selalu mendiskualifikasikan entitas untuk diklasifikasikan sebagai entitas
investasi, tetapi mengindikasikan bahwa pertimbangan tambahan dibutuhkan untuk
menentukan apakah entitas tersebut merupakan entitas investasi.

lebih dari satu investasi


sebagai contoh, entitas investasi dapat memiliki suatu investasi tunggal ketika entitas:
a. sedang dalam periode awal operasinya dan belum mengidentifikasi investasi yang cocok
dan, oleh karena itu, belum melaksanakan rencana investasinya untuk mengakuisisis
beberapa investasi
b. belum membuat investasi lain untuk menggantikan investasi yang telah dilepas
c. dibentuk untuk menggabungkan dana investor untuk berinvestasi dalam suatu investasi
tunggal ketika investasi tidap dapat dicapai oleh investor individual
d. sedang dalam proses likuidasi
karakteristik khusus entitas investasi
lebih dari satu investor
biasanya, entitas investasi akan memiliki beberapa investor yang menggabungkan
dannaya untuk mendapatkan akses kepada jasa manajemen investasi dan peluang
investasi yang mungkin tidak dapat diakses secara individual. Memiliki beberapa investor
akna mengakibatkan kecil kemungkinan bahwa entitas, atau anggota lain dari kelompok
usaha dalam entitas, memperoleh manfaat lain kenaikan nilai modal atau penghasilan
investasi.
investor yang tidak berelasi
entitas investasi memiliki beberapa investor yang buka merupakan pihak berelasi
(sebagaimana didefinisikan dalam PSAK 7: pengungkapan pihak-pihak berelasi) dari entitas
aatau atau anggota lain dari kelompok usaha yang salah satu anggotanya adalah entitas
tersebut. memiliki investor tidak berelasi akan membuat investor mempunyai sedikit
kemungkinan bahwa entitas, atau anggota lain dari kelompok usaha yang salah satu
anggotanya adalah entitas tersebut, memperoleh manfaat selain kenaikan nilai modal atau
penghasilan investasi.
Bagian kepemilikan
bagian kepemilikan dalam entitas investasi biasanya dalam bentuk ekuitas atau
kepentingan serupa (contohnya kepentingan persekutuan), yang mengatribusikan aset
neto entitas investasi secara proposional. akan tetapi, memiliki kelompok investor yang
berbeda tidak menghalangi entitas untuk menjadi entitas investasi. beberapa
kelompok investor tersebut hanya memiliki hak untuk investasi tertentu atau kelompk
investasi tertentu atau yang memiliki saham proposional yang berbeda-beda terhadapt
aset neto.
persyaratan akuntansi
prosedur konsolidasi
Laporan keuangan konsolidasian:
a. menggabungkan aset, liabilitas, ekuitas, penghasilan, beban, dan arus kas sejenis dari
entitas induk dengan entitas anaknya
b. mengeliminasi jumlah tercatat dari investasi entitas induk di setiap entitas anak dan
bagian entitas induk pada ekuitas setiap entitas anak (PSAK 22: kombinasi bisnia
menjelaskan bagaimana menghitung setiap goodwill terkait
c. mengeliminasi secara penuh aset dan liabilitas, ekuitas, penghasilan, beban, dan arus
kas dalam intra kelompok usaha terkait dengan transaksi antar entitas dalam kelompok
usaha (laba atau rugi yang timbul dari transaksi dalam kelompok usaha yang diakui dalam
aset, seperti persediaan dan aset tetap) kerugian dalam kelompo usaha mengidinkasikan
adanya penurunan nilai yang mensyaratkan pengakuan dalam laporan keuangan
konsolidasian. PSAK 46: pajak penghasilan diterapkan untuk perbedaan temporer sebagai
akibat penghapusan laba dan rugi yang timbul dari transaksi dalam kelompok usaha
kebijakan akuntansi yang sama
jika anggota kelompok usaha menggunakan kebijakan akuntansi yang berbeda dengan
yang digunakan dalam laporan keunagan konsolidasian untuk transaksi dan peristiwa
dalam keadaan yang serupa, maka penyesuaian dilakukan untuk laporan keuangan
kelompok usaha tersebut dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian guna
memastikan keseragaman dengan kebijakan akuntansi kelompok usaha tersebut.

pengukuran
entitas memasukan penghasilan dan ebban entitas anak dalam laporan keuangan
konsolidasian dari tanggal diperolehnya pengendalian samapai dengan tanggal ketika
entitas kehilangan pengendalian atas entitas anak.
suara potensial

jketika terdapat hak suara potensial atau derivatif lain yang mengandung hak suara
potensial, proposi laba atau rugi dan perubahan ekuitas yang dialokasikan untuk entitas
induk dan kepentingan nonpengendalian dalam menyusun laporan keuangan
konsolidasian ditentukan semata-mata berdasarkan bagian kepemilikan yang ada saat ini
dan tidak mencerminkan kemungkinan pelaksanaan atau konversi hak suara potensial dan
derivatif lainnya.

PSAK 71: instrumen keuangan tidka berlaku untuk kepentinagn dalam entitas anak yang
dikonsolidasi. Ketika instrumen yang mengandung hak suara potensial secara substansi
saat ini memberikan akses terhadap imbal hasil terkait bagian kepemilikan dalam entitas
anak, instrumen tersebut tidak tunduk pada persyaratan dalam PSAK 71.
tanggal pelaporan

laporan keuangan entitas dan entitas anaknya yang digunakan dalam penyusunan laporan
keuangan konsolidasian memiliki tanggal pelaporan yang sama. ketika akhir periode
pelaporan entitas induk berbeda dengan entitas anak, enitas anak menyusun untuk tujuan
konsolidasi.

perbedaan antara tanggal laporan keuangan entitas anak dan tanggal laporan keuangan
konsolidasian tidak boleh lebih dari tiga bulan, dan lamanya periode pelaporan dan
perbedaan antara tanggal l;aporan keuangan adalah sama dari periode ke periode

kepentingan nonpengendali
entitas mengatribusikan laba rugi dan setiap komponen dari penghasilan komprehensif
lain kepada pemilik entitas induk dan kepentingan nonpengendali. entitas juga
mengatribusikan total penghasilan komprehensif lain kepada pemilik entitas induk dan
kepentingan nonpengendalian meskipun hal tersebut mengakibatkan kepentingan
nonpengendali memiliki saldo defisit.
tanggal pelaporan
perubahan proporsi kepemilikan oleh kepentingan nonpengendali
ketika proporsi ekuitas yang dimiliki oleh kepentingan nonpengendali berubah, entitas
menyesuakian jumlah tercatat kepentingan relatifnya dalam entitas anak.
kehilangan pengendalian
Entitas induk mungkin kehilanagan pengendalian atas entitas anak dalam dua atau lebih
pengaturan (transaksi). Akan tetapi, terkadang beberapa keadaan mengindikasikan bahwa
lebih dari satu pengaturan seharusnya dicatat sebagai transaksi tunggal. Dalam
menentukan apakah pengaturan tersebut dicatat sebagai transaksi tunggal, entitas induk
mempertimbangkan seluruh syarat dan ketentuan pengaturan dan dampak ekonominya.

jika entitas induk kehilangan pengendalian atas entitas anak, maka entitas induk mencatat
seluruh jumlah yang diakui sebelumnya dalam penghasilan komprehensif lain yang terkait
dengan entitas anak tersebut dengan dasra yang sama yang disyaratkan jika entitas induk
telah melepaskan secara langsung aset dan liabilitas terkait. Oleh karena itu, jika
keuntungan atau kerugian yang sebelumnya diakui dalam penghasilan komprehensif lain
akan direklasifikasikan keuntungan atau kerugian dari ekuitas laba rugi (sebagai penyesuain
reklasifikasi) ketika entitas induk kehilangan pengendalian atas entitas anak.
akuntansi untuk perubahan status entitas investasi

ketika entitas berhenti menjadi entitas investasi, entitas menetapkan PSAK 22: kombinasi
bisnis untuk setiap entitas anak yang sebelumnya diukur pada nilai wajar melalui laba rugi.
Tanggal perubahan status dianggap sebagai tanggal akuisisi. Nilai wajar entitas anak pada
tanggal yang dianggap sebagai tanggal akuisisi merepresentasikan imbalan yang dialihkan
ketika mengukur goodwill atau keuntungan apapun dari pembelian dengan diskon yang
timbul dari transaksi yang dianggap akuisisi.
lampiran c
tanggal efektif
entitas menerapkan pernyataan ini untuk periode tahun buku yang dimulai pada atau
setelah tanggal 1 januari 2015

ketentuan transisi
untuk tujuan pernyataan ini, tanggal penerapan pertama kali adalah awal periode
pelaporan tahun buku ketika pernyataan ini pertama kali diterapkan.

pada tanggal penerapan pertama kali, entitas tidak disyratkan untuk membuat penyesuaian
terhadap pencatatan atas keterlibatannya dengan salah satu dari:
a. entitas yang dikonsolidasikan sesuai dengan PSAK 4: laporan keuangan konsolidasian dan
laporan keuangan tersendiri dan ISAK 7: konsolidasi entitas bertujuan khusus dan masih
dikonsolidasikan sesuai dengan pernytaan ini; atau
b. entitas tidak dikonsolidasikan sesuai dengan PSAK 4 dan ISAK 7, dan tidak
dikonsolidasikan sesuai dengan pernyataan ini
ketentuan transisi
jika, pada tanggal penerapan pertama kali, disimpulkan bahwa investor tidak akan lagi
mengonsolidasikan investee yang sebelumnya dikonsolidasikan sesuai PSAK 4: laporan
keuangan konsolidasian dan laporan keuangan tersendiri dan ISAK 7: entitas bertujuan
khusus, maka investor mengukur sisa kepentingan dalam investee dengan nilai yang akan
diukur dalam hal ketentuan dalam pernytaan ini telah berlaku efektif ketika investor telah
terlibat dengan investee (tetapi tidak memperoleh pengendalian sesuai pernytaan ini), atau
kehilangan pengendalian atas investee.
REFERENSI terhadap IFRS 9
jika entitas menerapkan pernyataan ini tetapi belum menerapkan PSAK
71: instrumen keuangan, maka setiap refenrensi dalam pernyatan ini
untuk PSAK 71 dibaca sebagai referensi untuk PSAK 55: instrumen
keuangan: pengakuan dan pengukuran.

PENARIKAN
pernyataan ini menggantikan persyaratan terkait dengan laporan
keuangan konsolidasi dalam PSAK 4: laporan keuangan konsolidasian dan
laporna keuangan tersendiri

pernyataan ini juga menggantikan ISAK 7: konsolidasi entitas bertujuan


khusus
Thank
You
Ref: Ikatan Akuntan Indonesia (IAI), Standar Akuntansi Keuangan (SAK)
PSAK 103
Kombinasi Bisnis
our team

202170114 202170120 202170121


Febi Junita Navtalia Safna Denyta Anggraini Sania Silymarin
PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN 22

KOMBINASI BISNIS

Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan 22: Kombinasi Bisnis terdiri dari paragraf 01-68
dan Lampiran A dan B. PSAK 22 dilengkapi dengan Contoh Ilustrasi yang bukan merupakan
bagian dari PSAK 22. Seluruh paragraf dalam Pernyataan ini memiliki kekuatan mengatur
yang sama. Paragraf yang dicetak dengan huruf tebal dan miring mengatur prinsip-prinsip
utama. PSAK 22 harus dibaca dalam konteks tujuan pengaturan dan Kerangka Konseptual
Pelaporan Keuangan. PSAK 25: Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan
Kesalahan memberikan dasar untuk memilih dan menerapkan kebijakan akuntansi ketika
tidak ada pedoman yang eksplisit. Pernyataan ini tidak wajib diterapkan untuk unsur-unsur
yang tidak meterial.
pendahuluan

Tujuan

01. Pernyataan ini bertujuan untuk meningkatkan relevansi, keandalan, dan daya banding dari
informasi yang disampaikan entitas pelapor dalam laporan keuangannya mengenai kombinasi
bisnis dan dampaknya. Untuk mencapai tujuan tersebut, Pernyataan ini mengatur prinsip dan
persyaratan tentang bagaimana pihak pengakuisisi (acquirer):

(a) mengakui dan mengukur dalam laporan keuangannya aset teridentifikasi yang diperoleh,
liabilitas yang diambil alih dan kepentingan nonpengendali dari pihak diakuisisi
(acquiree);
(b) mengakui dan mengukur goodwill yang diperoleh dari kombinasi bisnis atau keuntungan
dari pembelian dengan diskon; dan
(c) mengatur informasi yang diungkapkan yang memungkinkan pengguna laporan keuangan
mengevaluasi sifat dan dampak keuangan dari kombinasi bisnis.
pendahuluan

Ruang Lingkup

02. Pernyataan ini diterapkan untuk transaksi atau peristiwa lain yang memenuhi definisi
kombinasi bisnis. Pernyataan ini tidak diterapkan untuk:

(a) akuntansi pembentukan pengaturan bersama dalam laporan keuangan pengaturan


bersama itu sendiri.
(b) akuisisi aset atau kelompok aset yang bukan merupakan suatu bisnis. Dalam hal tersebut,
pihak pengakuisisi mengidentifikasi dan mengakui setiap aset teridentifikasi yang diperoleh
(termasuk aset yang memenuhi definisi dari, dan kriteria pengakuan untuk, aset takberwujud
sebagaimana diatur dalam PSAK 19: Aset Takberwujud) dan liabilitas yang diambil alih. Biaya
perolehan dari kelompok aset tersebut dialokasikan ke masing-masing aset teridentifikasi dan
liabilitas berdasarkan nilai wajar relatifnya pada tanggal pembelian. Transaksi atau peristiwa
tersebut tidak menimbulkan goodwill.
(c) kombinasi entitas atau bisnis sepengendali (paragraf PP01-PP04 memberikan pedoman
penerapan yang terkait).
pendahuluan

Identifikasi Kombinasi Bisnis


03. Entitas mengetahui apakah suatu transaksi atau peristiwa lain merupakan kombinasi bisnis dengan menerapkan
definisi dalam Pernyataan ini yang mensyaratkan bahwa aset yang diperoleh dan liabilitas yang diambil alih
merupakan suatu bisnis. Jika aset yang diperoleh bukan suatu bisnis, maka entitas pelapor mencatat transaksi atau
peristiwa lain tersebut sebagai akuisisi aset. Paragraf PP05-PP12D memberikan pedoman untuk mengidentifikasi
suatu kombinasi bisnis dan definisi suatu bisnis.

metode akuisi
04. Entitas mencatat setiap kombinasi bisnis dengan menerapkan metode akuisisi.

Identifikasi Pihak Pengakuisisi


06. Untuk setiap kombinasi bisnis, salah satu dari entitas yang bergtabung diidentifikasi sebagai pihak pengakuisisi.

Penentuan Tanggal Akuisisi


08. Pihak pengakuisi mengidentifikasi tanggal akuisisi, yaitu tanggal pihak pengakuisisi memperoleh pengendalian
atas pihak diakuisisi.
metode akuisi

Prinsip Pengakuan
10. Pada tanggal akuisisi, pihak pengakuisisi mengakui, terpisah dari goodwill, aset teridentifikasi yang diperoleh,
liabilitas yang diambil alih, dan kepentingan nonpengendali pihak diakuisisi. Pengakuan aset teridentifikasi yang
diperoleh dan liabilitas yang diambil alih tunduk kepada ketentuan yang dijelaskan di paragraf 11 dan 12.

Prinsip Pengukuran
18. Pihak pengakuisisi mengukur aset teridentifikasi yang diperoleh dan liabilitas yang diambil alih sebesar bilai
wajar pada tanggal diakuisisi.

Pengecualian dari Prinsip Pengakuan dan Pengukuran


Pajak Penghasilan
Imbalan Kerja
Aset Teridentifikasi
Sewa di mana Pihak Diakuisisi merupakan Penyewa
metode akuisi

Pengakuan dan Pengukuran Goodwill atau Keuntungan dari Pembelian dengan Diskon

Pihak pengakuisisi mengakui goodwill pada tanggal akuisisi yang diukur sebagai selisih lebih (a) atas (b) di
bawah ini:
(a) nilai gabungan dari:
(i) imbalan yang dialihkan yang diukur sesuai dengan PSAK ini, yang pada umumnya mensyaratkan
nilai wajar pada tanggal akuisisi (lihat paragraf 37);
(ii) jumlah setiap kepentingan nonpengendali pada pihak diakuisisi yang diukur sesuai dengan PSAK
ini; dan
(ii) untuk kombinasi bisnis yang dilakukan secara bertahap (lihat paragraf 41 dan42), nilai wajar pada
tanggal akuisisi kepentingan ekuitas yang sebelumnya dimiliki oleh pihak pengakuisisi pada pihak
diakuisisi.
(b) jumlah neto dari aset teridentifikasi yang diperoleh dan liabilitas yang diambil alih pada tanggal
akuisisi, yang diukur sesuai Pernyataan ini.
metode akuisi

Pedoman Tembahan untuk Menerapkan Metode Akuisisi untuk Jenis Kombinasi Bisnis Tertentu

Kombinasi Bisnis yang Dilakukan Secara Bertahap


Pihak pengakuisisi kadang memperoleh pengendalian atas pihak diakuisisi di mana pihak pengakuisisi memiliki
kepentingan ekuitas sesaat sebelum tanggal akuisisi. Sebagai contoh, pada tanggal 31 Desember 20X1, Entitas A
memiliki 35% kepentingan ekuitas nonpengendalipada Entitas B. Pada tanggal tersebut, Entitas A membeli
tambahan 40% kepentingan ekuitas Entitas B, yang memberinya pengendalian atas Entitas B. PSAK ini merujuk
transaksi dimaksud sebagai suatu kombinasi bisnis yang dilakukan secara bertahap, kadang disebut juga sebagai
akuisisi bertahap.

Kombinasi Bisnis yang Dilakukan Tanpa Pengalihan Imbalan


Pihak pengakuisisi kadang memperoleh pengendalian atas pihak diakuisisi tanpa adanya pengalihan imbalan.
Metode akuisisi untuk kombinasi bisnis diterapkan pada kombinasi tersebut. Keadaan tersebut mencakup:
(a) Pihak diakuisisi membeli kembali sahamnya sendiri dengan jumlah yang memadai sehingga investor yang ada
saat ini (pihak pengakuisisi) memperoleh pengendalian.
(b) Hilangnya hak veto minoritas. yang sebelumnya menghalangi pihak pengakuisisi untuk mengendalikan pihak
diakuisisi, di mana pihak pengakuisisi memiliki hak suara mayoritas.
(c) Pihak pengakuisisi dan pihak diakuisisi sepakat untuk mengkombinasikan bisnisnya dengan kontrak semeta.
AKUNTANSI DAN PENGUKURAN SETELAH
PENGAKUAN AWAL
PSAK ini memberikan pedoman atas akuntansi dan pengukuran setelah pengakuan awal untuk aset yang diperoleh,
liabilitas yang diambil alih atau terjadi, dan instrumen ekuitas yang diterbitkan dalam kombinasi bisnis sebagai
berikat:
(a) hak yang diperoleh kembali;
(b) liabilitas kontinjensi yang diakui pada tanggal akuisisi;
(c) aset indemnifikasi; dan
(d) imbalan kontinjensi.

PENGUNGKAPAN
Pihak pengakuisisi mengungkapkan informasi yang memungkinkan pengguna laporan keuangan dapat
mengevaluasi sifat dan dampak keuangan dari kombinasi bisnis yang terjadi:
(a)selama periode pelaporan berjalan; atau
(b) setelah akhir periode pelaporan tetapi sebelum tanggal laporan keuangan diotorisasi untuk terbit.
AKUNTANSI DAN PENGUKURAN SETELAH
PENGAKUAN AWAL
PSAK ini memberikan pedoman atas akuntansi dan pengukuran setelah pengakuan awal untuk aset yang diperoleh,
liabilitas yang diambil alih atau terjadi, dan instrumen ekuitas yang diterbitkan dalam kombinasi bisnis sebagai
berikat:
(a) hak yang diperoleh kembali;
(b) liabilitas kontinjensi yang diakui pada tanggal akuisisi;
(c) aset indemnifikasi; dan
(d) imbalan kontinjensi.

PENGUNGKAPAN
Pihak pengakuisisi mengungkapkan informasi yang memungkinkan pengguna laporan keuangan dapat
mengevaluasi sifat dan dampak keuangan dari kombinasi bisnis yang terjadi:
(a)selama periode pelaporan berjalan; atau
(b) setelah akhir periode pelaporan tetapi sebelum tanggal laporan keuangan diotorisasi untuk terbit.
Tanggal Efektif dan ketentuan transisi

Tanggal Efektif
Pernyataan ini diterapkan secara prospektif untuk kombinasi bisnis yang tanggal akuisisinya pada atau setelah awal
periode tahun buku yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2011.

Ketentuan Transisi
Aset dan liabilitas yang berasal dari kombinasi bisnis yang tanggal akuisisinya sebelum tanggal 1 Januari tidak
disesuaikan

Goodwill yang diakui sebelumnya


Entitas menerapkan pernyataan ini secara prospektif untuk goodwill yang diperoleh dari kombinasi bisnis dengan
tanggal akuisisi sebelum tanggal 1 Januari Menghentikan amortisasi sejak awal periode tahun buku yang dimulai pada
atau setelah tanggal 1 Januari Mengeliminasi jumlah tercatat yang terkait akumulasi amortisasi sehubungan penurunan
goodwill pada awal periode tahun buku yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari Melakukan uji penurunan nilai
atas goodwill sesuai PSAK 48 atau 236 sejak awal periode tahun buku yang dimulai atau setelah 1 Januari

Goodwill negatif yang diakui sebelumnya


Pada awal periode tahun buku yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari yang berasal dari kombinasi bisnis
yang tanggal akuisisinya sebelum tanggal 1 Januari, jumlah tercatat goodwill negatif dihentikan pengakuannya dengan
melakukan penyesuaian terhadap saldo laba awal periode tahun buku yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari
Tanggal Efektif dan ketentuan transisi

Aset tidak berwujud yang diakui sebelumnya


Jumlah tercatat pos yang diklasifikasikan sebagai aset tidak berwujud yang diperoleh dari kombinasi bisnis sebelum
tanggal 1 Januari, direklasifikasikan sebagai goodwill pada awal periode tahun buku yang dimulai pada atau setelah
tanggal 1 Januari, jika aset tidak berwujud tersebut tidak memenuhi kriteria keteridentifikasian sesuai dengan PSAK 19
atau 238

Investasi yang dicatat dengan metode ekuitas


Investasi yang dicatat dengan metode ekuitas dan diperoleh pada atau setelah tanggal 1 Januari Setiap goodwill yang
diperoleh termasuk dalam jumlah tercatat investasi tersebut Setiap selisih lebih termasuk dalam jumlah tercatat
investasi kepentingan entitas terhadap nilai wajar aset, liabilitas, dan liabilitas kontijensi teridentifikasi investee atau
biaya perolehan investasi

Pajak Penghasilan
Pihak pengakuisisi mengakui perubahan dalam aset pajak tangguhan sebagai penyesuaian atas laba atau rugi

penarikan
Pernyataan ini menggantikan PSAK 2 (1994): Akuntansi Penggabungan Usaha
definisi istilah

Aset takberwujud adalah suatu aset nonmoneter yang dapat diidentifikasi tanpa wujud
fisik,

Bisnis adalah suatu rangkaian terintegrasi dari aktivitas dan aset yang mampu diarahkan
dan dikelola dengan tujuan menyediakan barang atau jasa kepada pelanggan,
menghasilkan penghasilan investasi (seperti dividen atau bunga) atau menghasilkan
penghasilan lain dari aktivitas normal.

Entitas bersama (mutual entity) adalah suatu entitas, selain entitas yang dimiliki investor,
yang memberikan dividend, biaya rendah atau manfaat ekonomi lain, secara langsuung
Kepada pemilik, anggota, atau peserta. Sebagai contoh, perusahaan asuransi bersama,
credit, union, dan koperasi.

Goodwill adalah suatu aset yang merepresentasikan manfaat ekonomi masa depan yang
timbul dari aset lain yang diperoleh dalam kombinasi bisnis yang tidak dapat didentifikasi
secara individual dan secara terpisah
definisi bisnis ( penerapan paragraf 03 )

PP07. Suatu bisnis terdiri dari input dan orang diterapkan pada input tersebu dan mampu
berkontribusi untuk konstaterebut didemiol sebagai berikut (libat paragraf PP08-PP120
untuk pedongan atas unsur bisnis):
A. Input. Setiap sumber daya ekonomik yang menghasilkan output, atau memilik "Input,
Setia antuk berkontribusi dalam ment Contohnya atau lebih pro kemapkan pada sumber
daya ekonomik tersebut content that tidak lancat (termasuk aset takberwujud atau hak
untuk menggunakan aset tidak lancar), kekayaat (termasuk kemampuan untuk
memperoleh akses atas bahan baku atau hak yang diperlukan dan karyawan.

B. Proses. Setiap sistem, standar, protokol, konvensi atau peraturan yang jika diterapkan
terhadap input, menghasilkan output atau memiliki kemampuan untuk berkontribusi dalam
menghasilkan output.
definisi bisnis ( penerapan paragraf 03 )

Contohnya termasuk proses manajemen strategis, proses operasional dan proses


manajemen sumber daya. Proses tersebut umumnya didokumentasikan, tetapi kapasitas
intelektual atas tenaga kerja terorganisir yang memiliki keterampilan dan pengalaman yang
diperlukan beserta peraturan dan konvensi mungkin menyediakan proses yang diperlukan
yang mampu diterapkan pada imput untuk menghasilkan output. (Sistem akuntansi,
penagihan, penggajian, dan administrasi lainnya umumnya bukanlah proses yang
digunakan untuk menghasilkan output.)

C. Output. Hasil dari input dan proses yang diterapkan pada input yang menyediakan (c
barang atau jasa kepada pelanggan, menghasilkan penghasilan investasi (seperti dividen
atau bunga) atau menghasilkan penghasilan lain dari aktivitas normal.
unsur bisnis

PP08. Meskipun bisnis umumnya memiliki output, output tersebut tidak disyaratkan bagi
suatu rangkaian terintegrasi dari aktivitas dan aset untuk memenuhi kualifikasi sebagai
suatu bisnis. Supaya mampu dilaksanakan dan dikelola sesuai dengan tujuan yang
diidentifikasikan dalam definisi bisnis, suatu rangkaian terintegrasi dari aktivitas dan aset
mensyaratkan dua unsur dasar yaitu input dan proses yang terapkan kepada input
tersebut. Suatu bisnis tidak perlu mencakup seluruh input atau proses yang digunakan oleh
penjual dalam mengoperasikan bisnis tersebut. Akan tetapi, untuk dipertimbangkan
sebagai bimis, suatu rangkaian terintegrasi dari aktivitas dan aset mencakup, minimum,
input dan suatu proses substantif yang bersama-sama berkontribusi secara signifikan
terhadap kemampuan untuk menghasilkan output.
IDENTIFIKASI PIHAK PENGAKUISISI (PENERAPAN
PARAGRAF 06 DAN 07)

PP13. Pedoman dalam PSAK 65: Laporan Keuangan Konsolidasian digunakan untuk
mengidentifikasi pihak pengakuisisi, yaitu entitas yang memperoleh pengendalian atas
pihak diakuisisi. Jika suatu kombinasi bisnis telah terjadi tetapi penerapan pedoman dalam
PSAK 65 tidak secara jelas mengindikasikan entitas mana sebagai pihak pengakuisisi, maka
faktor- faktor pada paragraf PP14-PP18 dipertimbangkan dalam membuat penentuan
tersebut.
akuisisi terbalik

PP19. Akuisisi terbalik terjadi jika entitas yang menerbitkan efek (pihak pengakuisisi secara
hukum) diidentifikasi sebagai pihak diakuisisi untuk tujuan akuntansi berdaraiisi pedoman
dalam paragraf PP13-PP18. Entitas yang kepentingan ekuitasnya diperoleh (pihak diakuisisi
secara hukum) harus menjadi pihak pengakuisisi untuk tujuan akuntansi dalam transaksi
yang merupakan akuisisi terbalik. Sebagai contoh, akuisisi terbalik terkadang terjadi ketika
suatu entitas tertutup ingin menjadi entitas terbuka tapi tidak ingin mendaftarkan efek
ekuitasnya. Untuk mencapai hal tersebut, entitas tertutup akan merancang agar entitas
terbuka mengakuisisi kepentingan ekuitasnya sebagai pertukaran atas kepentingan ekuitas
entitas terbuka tersebut. Dalam contoh ini, entitas terbuka merupakan pihak pengakuisisi
secara hukum karena entitas terbuka menerbitkan kepentingan ekuitas, dan entitas
tertutup merupakan pihak diakuisisi secara hukum karena kepentingan ekuitasnya telah
diakuisis Akan tetapi, penerapan pedoman dalam paragraf PP13-PP18 menghasilkan
identifikasi:
akuisisi terbalik

(a) entitas terbuka sebagai pihak diakuisisi untuk tujuan akuntansi (pihak diakuisisi secara
akuntansi); dan
(b) entitas tertutup sebagai pihak pengakuisisi untuk tujuan akuntansi (pihak pengakuisisi
secara akuntansi).

Pihak diakuisisi secara akuntansi harus memenuhi definisi bisnis agar transaksi tersebut
dicatat sebagai akuisisi terbalik, dan seluruh prinsip pengakuan dan pengukuran dalam
PSAK ini berlaku, termasuk persyaratan untuk mengakui goodwill.
pengukuran imbalan yang dialihkan

PP20. Dalam suatu akuisisi terbalik, pihak pengakuisisi secara akuntansi biasanya tidak
memberikan imbalan kepada pihak diakuisisi. Sebaliknya, pihak diakuisisi secara akuntansi
biasanya menerbitkan efek ekuitasnya kepada pemilik pihak pengakuisisi secara akuntansi.
Sejalan dengan hal tersebut, nilai wajar pada tanggal akuisisi dari imbalan yang dialihan
aleh pihak pengakuisisi secara akuntansi untuk kepentingannya pada pihak diakuisisi se
akuntansi didasarkan pada jumlah kepentingan ekuitas yang seharusnya diterbitkan ole
persent anak secara hukum untuk memberikan kepada pemilik entitas induk secara hukum
persentase kepentingan ekuitas yang sama dalam entitas hasil kombinasi sebagai hasil dari
akuisisi terbalik. Nilai wajar dari jumlah kepentingan ekuitas yang dihitung dengan cara
tersebut dapat digunakan sebagai nilai wajar imbalan yang dialihkan untuk pertukaran atas
pihak diakuisisi.
penyajian dan penyusunan laporan
keuangan

PP21. Laporan keuangan konsolidasian yang disusun setelah akuisisi terbalik diterbitkan
dengan menggunakan nama entitas induk secara hukum ( pihak diakuisisi secara
akuntansi ) tetapi dideskripsikan dalam catatan atas laporan keuangan sebagai
keberlanjutan laporan keuangan entitas anak secara hukum (pihak perakuisisi secara
akuntansi), dengan satu penyesuaian yang disesuaikan secara retroaktif atas Modal
menurut hukum pihak pengakuisisi secara akuntansi untuk merepresentasikan modal-
menurut hukum dari pihak diakuisisi secara akuntansi. Penyesuaian tersebut disyaratkan
untuk merepresentasikan modal menurut hukum dari entitas induk secara hukum (pihak
diakuisisi secara akuntansi). informasi komparatif yang untuk mempresentasikan modal
menurut hukum dari entitas induk secara hukum ( pihak diakuisisi secara akuntansi )
kepentingan non pengendali

PP23. Dalam suatu akuisisi terbalik, beberapa pemilik dari pihak diakuisisi secara hukum
(pihak pengakuisisi secara akuntansi) mungkin tidak menukarkan kepentingan
ekuitasnya dengan kepentingan ekuitas entitas induk secara hukum (pihak diakuisisi
secara akuntansi). Pemilik tersebut diperlakukan sebagai kepentingan nonpengendali
dalam laporan kruangan konsolidasian setelah akuisisi arbalik. Hal ini disebabkan pemilik
pihak diakuisisi secara hukum yang tidak menukarkan kepentingan ekuitasnya dengan
kepentingan ekuitas dari pihak pengakuisisi secara hukum mempunyai kepentingan
hanya atas hasil dan aset bersih dari pihak diakuisisi secara hukum bukannya atas hasil
dan aset bersih dari entitas hasil kombinasi. Sebaliknya, walaupun pihak pengakuisisi
secara hukum merupakan pihak diakuisisi untuk tujuan akuntansi, pemilik dari pihak
pengakuisisi secara hukum mempunyai kepentingan atas hasil dan aset neto entitas hasil
kombinasi.
laba per saham

PP25. Sebagaimana diatur pada paragraf PP22(d), struktur ekuitas dalam laporan
keuangan konsolidasian setelah akuisisi terbalik merepresentasikan struktur ekuitas dari
pihak pengakuisisi secara hukum (pihak diakuisisi secara akuntansi), termasuk
kepentingan ekuitas yang diterbitkan oleh pihak pengakuisisi secara hukum dalam
rangka kombinasi bisnis.

aset takberwujud

PP31. Pihak pengakuisisi mengakui, secara terpisah di goodwill, aset takberwujud


teridentifikasi yang diperoleh dalam kombinasi bisnis. Aset takberwujud adalah
teridentifikasi jika memenuhi kriteria pemisahan atau kriteria hukum kontraktual.
hak yang diperoleh kembali

PP35. Sebagai bagian dari kombinasi bisnis, pihak pengakuisisi dapat memperoleh
kembali suatu hak yang sebelumnya diberikan kepada pihak diakuisisi untuk
menggunakan satu atau lebih aset pihak pengakuisisi yang diakui atau tidak diakui.
Contoh dari hak tersebut meliputi hak menggunakan nama dagang pihak pengakuisisi
dengan perjanjian waralaba atau hak menggunakan teknologi pihak pengakuisisi
dengan perjanjian lisensi teknologi. Hak yang diperoleh kembali adalah aset takberwujud
teridentifikasi yang diakui pihak pengakuisisi secara terpisah dari goodwill. Paragraf 29
memberikan pedoman pengukuran hak yang diperoleh kembali dan paragraf 55
memberikan pedoman terkait perlakuan akuntansi lebih lanjut untuk hak yang diperoleh
kembali.
kumupulan tenaga kerja dan item lain
yang tidak terindentifikasi

PP38. Pihak pengakuisisi juga memasukkan ke dalam goodwill setiap nilai yang
diatribusikan pada item yang tidak memenuhi kualifikasi sebagai aset pada tanggal
akuant Sebagai contoh, pihak pengakuisisi dapat mengatribusikan nilai kontrak potensial
yan Sinegosiasikan pihak diakuisisi dengan calon pelanggan baru pada tanggal akuisisi,
Karena kontrak potensial tersebut bukan merupakan aset tersendiri pada tanggal
akuisisi, maka pihak pengakuisisi tidak mengakui kontrak potensial tersebut secara
terpisah dari goodwil Pihak pengakuisisi selanjutnya tidak mereklasifikasi nilai kontrak
tersebut dari goodwill untuk peristiwa yang terjadi setelah tanggal akuisisi. Akan tetapi,
pihak pengakuisisi melakukan penilaian terhadap fakta dan keadaan terkait peristiwa
yang terjadi segera setelah akum untuk mengatur apakah terdapat aset takberwujud
yang dapat diakui secara terpisah path tanggal akuisisi.
aset dengan arus kas yang tidak pasti
( penyisihan penilaian )

PP 41. Pihak pengakuisisi tidak mengakui penyisihan penilaian terpisah pada tanggal
akuisisi untuk aset yang diperoleh dalam kombinasi bisnis yang diukur pada nilai wajar
tanggal akuisisi karena dampak ketidakpastian arus kas di masa depan termasuk dalam
pengukuran nilai wajar. Sebagai contoh, karena PSAK ini mensyaratkan pihak
pengakuisisi plutansi untuk kombinasi bermasuk tidak penyisihan penilaian terpisah
untuk arus kas kontraktual yang dianggap tidak tertagih pada tanggal tersebut atau
penyisihan kerugian atas kerugian kredit ekspektasian.
aset yang terkait dengan sewa operasi
dimana pihak diakuisisi merupakan lessor

PP42. Dalam mengukur nilai wajar tanggal akuisisi dari aset seperti bangunan atau paten
yang terkait dengan sewa operasi yang mana pihak diakuisisi merupakan lessor,pihak
pengakuisisi harus mempertimbangkan persyaratan dalam sewa tersebut. Pihak
pengakuisi tidak mengakui aset atau liabilitas terpisah jika persyaratan dari sewa operasi
mengurangkan tau tidak menguntungkan jika dibandingkan dengan persyaratan pasar.
aset dimana pihak pengakusisi memiliki intensi untuk
tidak menggunakan atau menggunakan cara yang berbeda
dari cara pelaku pasar lain dalam menggunakan aset

PP43. Untuk melindungi posisi kompetitif, atau karena alasan lain, pihak pengakuisisi
mungkin memiliki intensi untuk tidak menggunakan aset nonkeuangan yang diperoleh
secara aktif, atau mungkin tidak memiliki intensi untuk menggunakan aset tersebut
sesuai dengan penggunaan tertinggi dan terbaiknya. Sebagai contoh, mungkin pada
kasus aset takberwujud penelitian dan pengembangan yang diperoleh yang pihak
pengakuisisi merencanakan untuk menggunakan secara defensif dengan mencegah
pihak lain menggunakannya. Akan tetapi, pihak Pengakuisisi mengukur nilai wajar aset
non keuangan tersebut mengasumsikan penggunaan tertinggi dan terbaik oleh pelaku
pasar sesuai dengan Premis penilaian yang sesuai baik pada awal maupun ketika
mengukur nilai wajar dikurangi biaya Pelepasan untuk pengujian penurunan nilai
selanjutnya.
Kepentingan Nonpengendali pada Pihak Diakuisisi

PP44. PSAK ini memperkenankan pihak pengakuisisi untuk mengukur kepentingan


nonpengendali pada pihak diakuisisi pada nilai wajar pada tanggal akuisisi. Kadang kala
pihak pengakuisisi mampu mengukur nilai wajar kepentingan nonpengendali pada
tanggal akuisisi berdasarkan harga kuotasian di pasar aktif saham (yaitu yang tidak
dimiliki oleh pihak pengakuisisi). Akan tetapi, dalam situasi lain, harga kuotasian dalam
pasar aktif saham tersebut mungkin tidak tersedia. Dalam situasi demikian, pihak
pengakuisisi mengukur nilai wajar kepentingan nonpengendali tersebut menggunakan
teknik penilaian lain.
PENGUKURAN GOODWILL ATAU KEUNTUNGAN DARI
PEMBELIAN DENGAN DISKON

Pengukuran Nilai Wajar Tanggal Akuisisi atas Kepentingan Pihak


Pengakuisisi pada Pihak Diakuisisi dengan Menggunakan Teknik Penilaian
(Penerapan Paragraf 33)

PP46. Dalam suatu kombinasi bisnis yang dilakukan tanpa pengalihan imbalan, pihak
pengakuisisi harus menggunakan nilai wajar tanggal akuisisi atas kepemilikannya dalam
partisipasi pihak diakuisisi sebagai pengganti nilai wajar tanggal akuisisi atas imbalan
yang dialihkan untuk mengukur goodwill atau keuntungan atas pembelian dengan
diskon.
pertimbangan-pertimbangan khusus dalam
penerapan metode akuisisi untuk kombinasi
entitas bersama ( penerapan paragraf 33)

PP48. Walaupun dalam beberapa hal serupa dengan bisnis lain, entitas bersama
memiliki karakteristik berbeda yang terutama timbul karena anggotanya adalah
pelanggan dan pemilik Anggota entitas bersama umumnya mengharapkan untuk
menerima manfaat atas keanggotaannya, seringkali dalam bentuk pengurangan biaya
barang dan jasa atau dividen peserta (dividend patronage). Porsi dari dividen peserta
yang dialokasikan kepada masing- masing anggota seringkali didasarkan pada jumlah
bisnis yang dilakukan anggota dengan entitas bersama sepanjang tahun.
Penyelesaian Efektif dari Hubungan yang Telah
Ada Sebelumnya antara Pihak Pengakuisisi dan
Pihak Diakuisisi dalam Kombinasi Bisnis
(Penerapan Paragraf 52(a))

PP51. Pihak pengakuisisi dan pihak diakuisisi mungkin memiliki hubungan yang ada
sebelum mereka mempertimbangkan kombinasi bisnis, yang disebut sebagai "hubungan
yang telah ada sebelumnya. Suatu hubungan yang telah ada sebelumnya antara pihak
pengakuisisi dan pihak diakuisisi dapat terjadi secara kontraktual (sebagai contoh,
penjual dan pembeli atau pemilik lisensi dan pengguna lisensi) atau nonkontraktual
(sebagai contoh, penggugat dan tergugat).
Kesepakatan untuk Pembayaran Kontinjensi
kepada Karyawan atau Pemegang saham Penjual
(Penerapan Paragraf 52(b))

PP54. Apakah kesepakatan untuk pembayaran kontinjensi kepada karyawan atau


pemegang saham penjual merupakan imbala kontijensi dalam kombinasi bisnis atau
merupakan pemesanan transaksi terpisah, bergantung pada sifat kesepakatannya.
Memahami alasan-alasan mengapa perjanjian akuisisi mencakup ketentuan untuk
pembayaran kontinjensi, pihak yang memprakarsai kesepakatan dan kapan kesepakatan
dilakukan oleh para pihak dapat membantu dalam menilai sifat kesepakatan.
penghargaan berbasis saham pihak pengakuisisi
yang dipertukarkan dengan pernghargaan yang
dimiliki oleh karyawan pihak diakuisisi (
peerapan paragraf 52 (b))

PP57. Untuk mengatur bagian penghargaan pengganti yang merupakan bagian imbalan
yang dialihkan kepada pihak diakuisisi dan bagian yang merupakan remunerasi untuk
jara setelah kombinasi bisnis, pihak pengakuisisi mengukur penghargaan pengganti
yang diberika oleh pihak pengakuisisi dan penghargaan pihak diakuisisi pada tanggal
akuisisi sesuai dengan PSAK 53: Pembayaran Berbasis Saham. Bagian ukuran
berdasarkan pasar dari penghargaan pengganti yang merupakan bagian dari imbalan
yang dialihkan dalam pertukaran dengan pihak diakuisisi sama dengan bagian
penghargaan pihak diakuisisi yang dapat diatribuscan pada jasa sebelum kombinasi
bisnis.
penyelesaian dengan ekuitas atas transaksi
pembayaran berbasis saham pihak diakuisisi

PP62B. Ukuran berdasarkan nilai pasar atas transaksi pembayaran berbasis saham
unvested dialokasikan kepada kepentingan nonpengendali berdasarkan rasio dari porsi
periode vesting yang telah terpenuhi terhadap dengan nilai yang lebih besar antara
jumlah periode vesting dan periode vesting awal dari transaksi pembayaran berbasis
saham. Saldo tersebut dialokasikan kepada jasa setelah kombinasi.
SAK YANG MEMBERIKAN PEDOMAN AKUNTANSI DAN
PENGUKUR SELANJUTNYA ( PENERAPAN PARAGRAF 54 )

PP63. Contoh SAK yang memberikan pedoman akuntansi dan pengukuran selanjutnya
untuk aset yang diperoleh dan liabilitas yang diambil alih atau timbul dalam kombinasi
bisnis
mencakup:
A. PSAK 19: Aset Takberwujud mengatur akuntansi untuk aset takberwujud
teridentifikasi yang diperoleh dalam kombinasi bisnis. Pihak pengakuisisi mengukur
goodwill pada jumlah yang diakui pada tanggal akuisisi dikurangi akumulasi rugi
penurunan nilai. PSAK 48: Penurunan Nilai Asel mengatur akuntansi untuk rugi
penurunan nilai.
B. PSAK 62: Kontrak Asuransi memberikan pedoman akuntansi selanjutnya untuk
SAK YANG MEMBERIKAN PEDOMAN AKUNTANSI DAN
PENGUKUR SELANJUTNYA ( PENERAPAN PARAGRAF 54 )

C. PSAK 46: Pajak Penghasilan mengatur akuntansi selanjutnya untuk aset pajak
tangguhas asuransi yang diperoleh dalam kombinasi bisnis. (termasuk aset pajak
tangguhan yang tidak diakui) dan liabilitas pajak tangguhan yang diperoleh dalam
kombinasi bisnis.
D. PSAK 53: Pembayaran Berbasis dapat diatribusikan pada jasa masa depan karyawan,
E. PSAK 65: Laporan Keuangan Konsolidasian memberikan pedoman akuntansi untuk
diterbitkan pihak pengakuisisi yang perubahan dalam kepentingan kepemilikan entitas
induk pada entitas anak setelah pengendalian diperoleh.
PENGUNGKAPAN ( PENERAPAN PARAGRAF 59 DAN 61 )

PP65, Untuk kombinasi bisnis yang secara individual tidak material yang terjadi selama
periode pelaporan yang secara kolektif material, pihak pengakuisisi mengungkapkan
secara gabungan informasi yang disyaratkan oleh oleh paragraf PP64(e)-(q).

PP66. Jika tanggal akuisisi kombinasi bisnis terjadi setelah tanggal periode pelaporan
hamun sebelum tanggal laporan keuangan diotorisasi untuk terbit, maka pihak
pengakuisisi mengungkapkan informasi yang disyaratkan dalam paragraf PP64 kecuali
akuntansi awal untuk kombinasi bisnis tersebut belum selesai pada saat tanggal laporan
keuangan diotorisasi untuk terbit, Dalam situasi tersebut, pihak pengakuisisi
mendeskripsikan pengungkapkan mana yang tidak bisa dilakukan dan alasannya.
contoh ilustratif ( akuisisi terbalik )

CH102. laporan posisi keuangan entitas A dan entitas B sesaat sebelum kombinasi bisnis
adalah sebagai berikut:
pengukuran goodwill
Goodwill diukur sebagai kelebihan nilai wajar imbalan yang secara efektif dialihkan
(kepentingan kelompok usaha pada entitas A) atas nilai neto aset dan liabilitas teridentifikasi
entitas A yang diakui.
laporan posisi keuangan konsolidasian per
30 september 20x6
Laba per saham
kepentingan nonpengendalian
kepentingan nonpengendali diwakili oleh 4 saham dari total 60 saham entitas B yang tidak
dipertukarkan dengan saham entitas A. oleh karena itu, kepentingan non pengendali
merepresentasikan proposi kepentingan pemegang saham nonpengendali atas nilai
tercatat ssebelum kombinasi bisnis dari aset bersih (entitas anak secara hukum)
aset takberwujud teridentifikasi
berikut ini merupaka contoh-contoh dari aset takberwujud teridentifikasi yang diperoleh
dalam kombinasi bisnis. beberapa contoh mungkin mempunyai karakteristik dari aset selain
aset takberwujud. Pihak pengakuisisi memperhitungkan aset tersebut sesuai dengan
substansinya.

Aset takberwujud yang diidentifikasikan mempunyai basis kontraktual adalah aset


takberwujud yang timbul dari hak kontraktual atau hak hukum lainnya. Aset takberwujud
yang ditentukan sebagai aset takberwujud yang mempunyai basis nonkontraktual tidak
timbul dari hak kontraktual atau hak hukum lain, tetapi yang dapat dipisahkan.
aset takberwujud terkait pemasaran
aset takberwujud yang terkait pemasaran terutama digunakan dalam pemasaran atau
promosi barang atau jasa. contoh aset tak berwujud yang terkait pemasaran adalah:
merek dagang, nama dagang, merek jasa, merek
kolektif, dan tanda sertifikasi
merek dagang merupakan kata, nama, simbol atau perangkat lain yang digunakan dalam
perdagangan untuk menunjukan sumber dari produk dan untuk membedakannya dari
produk lain.
merek jasa mengidentifikasi dan membedakan sumber dari jasa, bukan suatu produk.
Merek kolektif mengidentifikasi barang atau jasa dari anggota suatu kelompok.
Tanda sertifikasi menunjukan keaslian geografis asal atau karakteristik lain dari barang
atau jasa.

Merek dagang, nama dagang, merek jasa, merek kolektif dan tanda sertifikasi mungkin
dilindungi secara hukum melalui pendaftaran kepada lembaga pemerintah.

nama domain internet


Nama domain internet adalah nama alfanumerik unik yang digunakan untuk mengidentifikasi
suatu alamat internet numerik tertentu. Pendaftaran nama domain menciptakan suatu
hubungan antara nama dan komputer yang ditunjuk di internet selama periode pendaftaran.
merek dagang, nama dagang, merek jasa, merek
kolektif, dan tanda sertifikasi
merek dagang merupakan kata, nama, simbol atau perangkat lain yang digunakan dalam
perdagangan untuk menunjukan sumber dari produk dan untuk membedakannya dari
produk lain.
merek jasa mengidentifikasi dan membedakan sumber dari jasa, bukan suatu produk.
Merek kolektif mengidentifikasi barang atau jasa dari anggota suatu kelompok.
Tanda sertifikasi menunjukan keaslian geografis asal atau karakteristik lain dari barang
atau jasa.

Merek dagang, nama dagang, merek jasa, merek kolektif dan tanda sertifikasi mungkin
dilindungi secara hukum melalui pendaftaran kepada lembaga pemerintah.

nama domain internet


Nama domain internet adalah nama alfanumerik unik yang digunakan untuk mengidentifikasi
suatu alamat internet numerik tertentu. Pendaftaran nama domain menciptakan suatu
hubungan antara nama dan komputer yang ditunjuk di internet selama periode pendaftaran.
aset takberwujud terkait pelanggan

contoh aset takberwujud yang terkait pelanggan antara lain:

daftar pelanggan
daftar pelanggan terdiri dari informasi tentang pelanggan, seperti nama dan informasi kontak.
daftar pelanggan juga mungkin dalam bentuk database yang berisi informasi lain tentang
pelanggan, seperti riwayat pemesanan dan informasi demografis daftar pelanggan biasanya
tidak timbul dari kontrak atau hak hukum lainnya.
daftar pelanggan atau produksi yang belum
terpenuhi
daftar pesanan atau produksi yang belum terpenuhi timbul dari kontrak seperti pesanan
pembelian atau penjualan. daftar pesanan atau produksi yang belum terpenuhi yang diperoleh
dalam kombinasi bisnis memenuhi kriteria hukum kontraktual walaupun jika pesanan
pembelian atau penjualan tersebut dapat dibatalkan.

kontrak pelanggan dan hubungan terkait


pelanggan
jika pelanggan menciptakan hubungan dengan pelangganya melalui kontrak, maka hubungan
pelanggan terkait yang diperoleh dalam kombinasi bisnis memenuhi kriteria hukum
kontraktual.

hubungan pelanggan terjadi antara entitas dan pelanggannya jika:


a. entitas memiliki informasi tentang pelanggan dan melakukan kontak secara reguler dengan
pelanggan tersebut serta ;
b. pelanggan memiliki kemampuan untuk melakukan kontak dnegan entitas secara langsung.
hubungan pelanggan nonkontraktual
hubungan pelanggan yang diperoleh dari kombinasi bisnis yang tidak timbul dari kontrak
mungkin juga dapat diidentifikasi karena hubungan tersebut dapat dipisahkan. Transaksi
untuk aset yang sama atau aset serupa yang mengindikasikan bahwa entitas lain telah menjual
atau mengalihkan jenis tertentu dari hubungan pelanggan nonkontraktual akan memberikan
bukti bahwa hubungan tersebut dapat dipisahkan.

aset takberwujud terkait seni


jcontoh dari aset takberwujud terkait dengan seni adalah;
aset takberwujud berbasis kontrak
aset takberwujud berbasis kontrak merepresentasikan nilai dari hak yang timbul dari
kesepakatan kontraktual. kontrak pelanggan merupakan salah satu jenis aset takberwujud
berbasis kontrak.
contoh dari aset takberwujud berbasis kontrak adalah:
kontrak jasa pelayanan, misalnya kontrak jasa
pelayanan hipotik
kontrak untuk memberikan jasa aset keuangan merupakan salah satu jenis ase takberwujud
berdasarkan kontrak. meskipun penghargaan jasa tersebut melekat pada seluruh aset
keuangan, jasa tersebut menjadi aset (atau liabilitas) tersendiri karena salah satu hal berikut;
a. jika secara kontraktual dipisahkan dari aset keuangan yang mendasari dengan cara
penjualan atau sekuritas aset tersebut dengan jasanya dipertahankan;
b. melalui pembelian dan penerimaan jasa terpisah

jika pinjaman hipotik, tagihan kartu kredit, atau aset keuangan lain diperoleh dalam kombinasi
bisnis dengan jasanya dipertahankan, maka hak jasa tersebut termasuk dalam pengukuran
nilai wajar aset keuangan yang diperoleh
kontrak tenaga kerja
kontrak tenaga kerja yang memberikan manfaat dan perspektif pemberi kerja dikarenakan
harga kontrak tersebut relatif lebih menguntungkan dibandingkan ketentuan pasar
merupakan salah satu jenis aset takberwujud berdasarkan kontrak.
hak guna

hak guna meliputi hak untuk melakukan pengeboran, penggunaan air, pengguanaan udara,
pengelolaan hutan dan hak trayek. beberapa hak guna merupakan aset takberwujud
berdasarkan kontrak yang diperhitungkan secara terpisah dari goodwill

aset takberwujud berbasis teknologi


perangkat lunak komputer dan mask works

mask works adalah perangkat lunak yang secara permanen disimpen pada ROM (read-only
memory) chip sebagai suatu rangkaian pola atau sirkuit yang terintegrasi.
mask works dengan perlindungan hukum yang diperoleh dalam suatu kombinasi bisnis
memnuhi kriteria kontraktual secara hukum untuk diidentifikasi sebagai aset takberwujud
database, termasuk title plants
database adalah sekumpulan informasi, seirngkali disimpan dalam bentuk elektronik (seperti
dalam disk atau file komputer). database yang diperoleh dalam suatu kombinasi bisnis dan
dilindungi oleh hak cipta memenuhi kriteri hukum kontratual. database yang tidak dilindungi
hak cipta seringkali diperjualbelikan. oleh karena itu, suatu database yang diperoleh dalam
kombinasi bisnis memenuhi kriteria pemisahan.

Title plants mencakup catatan historis seluruh hal yang memengaruhi hak terhadap sebidang
tanah dalam suatu area geografis tertentu. aset title plants dibeli dan dijual, baik secara
keseluruhan maupun sebagaian, dalam transaksi pertukaran atau dilisensikan. Oleh karena itu,
aset title plants yang diperoleh dalam kombinasi bisnis memenuhi kriteria pemisahan.
rahasia dagang, seperti formula, proses, dan
resep rahasia

rahasia dagang adalah informasi, termasuk fromula, pola, resep,kompilasi, program, alat,
metode, teknik, atau proses yang menimbulkan nilai ekonomis independen baik aktual
maupun potensial, karen atidak diketahui sacar umum, dan merupakan subyek usaha-usaha
yang rasional dalam kondisi tertentu untuk mempertahankan kerahasiannya.

jika manfaat ekonomis masa depan dari suatu rahasia dagang yang diperoleh dalam kombinasi
bisnis dilindungi secara hukum, aset tersebut memenuhi kriteria kontraktual secara hukum.
sebaliknya, rahasia dagang diperoleh dalam suatu kombinasi bisnis adalah teridentifikasi
hanya jika kriteria pemisahan terpenuhi, dan kemungkinan besat dapat terjadi.
pengukuran nci

pengukuran Nci termasuk saham preferen


PSAK 22: kombinasi bisnis paragraf 19 menyatakan bahwa setiap kombinasi bisnis,
pengakuisisi harus mengukur pada tanggal akuisisi komponen dari kepentingan
nonpengendali pada pihak yang diakuisisi yang menunjukan kepemilikan dan memberikan
saham proporsional dari aset neto entitas dalam hal likuidasi baik dari nilai wajar atau proposi
instrumen kepemilikan, dalam jumlah yang diakuisisi dari aset neto yang dapat di identifikasi.

PS telah menerbitkan 100 saham preferen, yang diklasifikasikan sebagai ekuitas, saham
preferen memiliki nilai nominal Rp1 per saham. saham preferen memberikan hak kepada
pemiliknya prioritas dividen preferen untuk pembayaran beberapa dividen kepada pemilik
saham biasa. setelah likuidasi PS, pemilik saham preferen berhak menerima aset yang tersedia
untuk distribusi jumlah Rp1 per saham prioritas untuk pemegang saham biasa. pemegang
saham preferen tidak memilikihak lebih lanjut mengenai likuidasi
keuntungan dari pembelian dengan diskon
pada 1 januari 20x5 PP mengakuisisi 80% kepentingan ekuitas PS, entitas tertutup dengan
pertukaran kas sebesar Rp150. disebbkan pemilik PS terdahulu perlu melepaskan investasi
mereka di PS pada tanggal tertentu, mereka tidak memiliki waktu yang cukup untuk
memasarkan PS kepada sejumlah pembeli potensial. manajemne PP pada awalnya mengukur
secara terpisah aset teridentifikasi yang diperoleh dan liabilitas yang diambil alih pada tanggal
akuisisi sesuai dengan ketentuan dalam PSAK 22. Aset teridentifikasi diukur sebesar Rp250 dan
liabilitas yang diambil alih dikur sebesar Rp50. PP menugaskan konsultan independen yang
mengatur bahwa nilai wajar dari 20% kepentingan nonpengendali di PS adalah Rp42
keuntungan dari pembelian dengan diskon

PP akan mencatat akuisisinya atas PS dalam laporan keuangan konsolidasinya sebagai berikut:
penentuan bagian transaksi dalam
kombinasi bisnis
PP membeli komponen elektronik dari PS melalui kontrak penyediaan 5 tahun pada harga
tetap. saat in, harga tetap tersebut lebih tinggi dibandingkan harga jika PP dapat membeli
barang yang sejenis dari pemasok lain. kontrak pemasok mengizinkan PP untuk menghentikan
kontrak sebelum akhir jangka 5tahun pertama tetapi membayar denda Rp6juta. untuk 3 thn
sisa kontrak, PP membayar Rp50 juta untuk mengakuisisi PS, yang merupakan nilai wajar PS
yang didasarkan pada nilai yang akan dibayar oleh pelaku pasar lain.

termausk dalam total nilai wajar PS adalah Rp8 juta yang berkaitan dengan nilai wajar kontrak
pemasok dengan PP. jumlah sebesar Rp8 juta merepresentasikan komponen Rp3 juta yang
merupakan ‘pada nilai pasar’ karena harga tersebut dapat dibandingkan dengan harga
transaksi pasar saat ini untuk pos yang sama atau serupa dan komponen Rp5 juta untuk harga
yang tidak menguntungkan PP karena melebihi harga transaksi pasar saat ini untuk pos
serupa. PS tidak mempunyai aset teridentifikasi lain atau liabilitas terkait dengan kontrak
pemasokan, dan PP belum mengakui aset atau liabilitas tertentu yang berhubungan dengan
kontrak pemasok sebelum kombinasi bisnis.
pembayaran kontinjensi kepada pegawai

mengilustrasikan konsekuensi penerapan PSAK 22 pargraf 51, 22, PP50, PP54 dan PP55

PS menunjuk calon direktur utama (dirut) baru dalam kontrak selama 10 tahun. kontrak
mensyaratkan PS membayar calon tersebut sebesar Rp5 juta jika PS diakuisisi sebelum kontrak
tersebut selesai. PP mengakuisisi PS 8 tahun kemudian. Dirut tersebut masih bekerja pada
tanggal akuisisi dan akan menerima tambahan pembayaran sesuai kontrak yang ada .

Dalam contoh ini, PS melakukan kesepakatan kontrak kerja sebelum negoisasai kombinasi
bisnis dimulai, dan tujuan kesepakatan tersebut adalah untuk memperoleh jasa Dirut tersebut.
Dengan demikian, tidak terdapat bukti bahwa kesepakatan dibuat terutama untuk memberikan
manfaat kepada PP atau entitas hasil penggabungan. Oleh karena itu, liabilitas untuk
membayar sebesar Rp5 juta dimasukan dalam penerapan metode akuisisi.
penghargaan pengganti

mcontoh beriku ini mengasumsikan bahwa seluruh penghargaan diklasifikasikan sebagai


ekuitas.

PP mengeluarkan penghargaan pengganti sebesar Rp110 (ukuran berdasarkan pasar) pada


tanggal akuisisi untuk penghargaan PS sebesar Rp100 (ukuran berdasarkan pasar) pada
tanggal akuisisi. tidak ada jasa setelah kombinasi bisnis disyaratkan untuk penghargaan
pengganti dan karyawan PS telah memberikan seluruh jasa yang dibutuhkan untuk
penghargaan pihak diakuisisi pada tanggal akuisisi.

Jumlah yang dapat diatribusikan pada jasa prakombinasi bisnis adalah ukuran berdasarkan
pasar atas penghargaan PS (Rp100) pada tanggal akuisisi: jumlah tersebut dimasukan dalam
imbalan yang dialihkan dalam kombinasi bisnis.
definisi bisnis
CONTOH - AKUISISI REAL ESTAT

latar belakang
enitas (pembeli) membeli portofolio atas 10 unit rumah yang masing-maisng merupakan sewa berjalan. Nilai wajar
imbalan yang dibayarkan adalah sama dengan nilai wajar gabungan dari 10 unit rumah yang diakuisisi. setia unit
rumah mencakup tanah, bangunan dan perbaikan properti. setiap rumah memiliki luas laintai dan desain interior yang
berbeda. 10 unit rumah terletak di area yang sama dan kelas pelanggan (misalnya penyewa) adalah serupa. Risiko yang
terkait dengan operasi di pasar real estat dari rumah yang diakuisisi tidak berbeda sacara signifikan. Tidak ada
karyawan, aset lain, proses atau aktivitas lain yang dialihkan.

Penerapan persyaratan
pembeli memilih untuk menerapkan pengujian konsentrasi opsional yang diatur dalam pargraf PP07B dan
menyimpulkan bahwa:
a. setiap unit rumahndipertimbangkan sebagai aset teridentifikasi tunggal
b. kelompok 10 unit rumah adalah kelompok aset teridentifikasi serupa karena aset (semua unit rumah) memiliki sifat
dan risiko serupa yang terkait dengan pengelolaan dan penciptaan output yang tidak berbeda secara signifikan. hal ini
karena jenis rumah dan kelas pelanggan tidak nerbeda secara signifikan
c. sebagai akibatnya, semua nilai wjaar aset bruto yang diakuisisi terkonsentrasi secara substansial dalam kelompok
aset teridentifikasi serupa.

oleh karena itu pembeli menyimpulkan bahwa rangkaian aktivitas dan aset yang diakuisisi bukan merupakan suatu
bisnis
definisi bisnis
CONTOH - AKUISISI BAKAL OBAT

latar belakang
Entiatas (pembeli) membeli badan hukum entitas yang terdiri dari:
a. hak terhadap suatu proyek peneloitian dan pengembangan dalam proses untuk mengembangkan
senyawa untuk mengbati diabetes dan sedang berada dalam fase pengjuian akhir.

Penerapan persyaratan
proyek 1 adalah aset teridentifikasi tunggal karena dapat diakui dan diukur sebagai aset tak berwujud
terdentifikasi tunggal dalam kombinasi bisnis

CONTOH AKUISISI FASILITAS PABRIK YANG TUTUP


Latar belakang
entitas (pembeli) membeli fasilitas pabrik yang tutup, tanah dan bangunan serta perlaatn terkait. Nilai
wajar peralatan dan nilai wajar fasilitas adalah serupa. untuk mematuhi hukum setempat, pembeli
harus mengambil alih karyawan yang bekerja di fasilitas tersebut. Tidak ada aset, proses atau aktivitas
lain yang dialihkan. Rangkaian aktivitas dan aset yang diakuisisi berhenti memproduksi output
sebelum tanggal akuisisi
definisi bisnis
=CONTOH AKUISISI FASILITAS PABRIK YANG TUTUP
Latar belakang
entitas (pembeli) membeli fasilitas pabrik yang tutup, tanah dan bangunan serta perlaatn terkait. Nilai
wajar peralatan dan nilai wajar fasilitas adalah serupa. untuk mematuhi hukum setempat, pembeli
harus mengambil alih karyawan yang bekerja di fasilitas tersebut. Tidak ada aset, proses atau aktivitas
lain yang dialihkan. Rangkaian aktivitas dan aset yang diakuisisi berhenti memproduksi output
sebelum tanggal akuisisi.

Penerapan persyaratan
a. peralatan dan fasilitas bukan merupaakn suatu aset teridentifikasi tunggal karena perlatan dapat
dipidahkan dari fasilitas tanpa biaya yang signifikan atau penurunan dalam utilitas atau nilai wajar
baik peralatan atau fasilitas tersebut.
b. peralatan dan fasilitas bukan merupakan aset teridentifikasi serupa karena mereka berada dalam
kelas aset berwujud yang berbeda.
c. nilai wajar peralatan dan fasilitas adalah serupa. Oleh karena itu nilai wajar aset bruto yang
diakuisisi tidak secara subtansial terkonsentrasi sleuruhnya dalam suatu aset teridentifikasi tunggal
atau kelompom aset teridentifikais serupa.
Thank
You
Ref: Ikatan Akuntan Indonesia (IAI), Standar Akuntansi Keuangan (SAK)

Anda mungkin juga menyukai