NIM : 041833154
PRODI: AKUNTANSI
FAKULTAS: EKONOMI
Skor
No Tugas Tutorial
Maksimal
1 Ilmu Ekonomi berkembang dengan dinamis dan pada teori 20
mikroekonomi ada masalah-masalah yang bersifat positif dan
normatif. Menurut Saudara apakah yang dimaksud dengan analisis
positif dan analisis normatif tersebut, berikan pula contoh-
contohnya!
JAWABAN
1. – Analisis Positif, adalah analisis yang menjelaskan hubungan sebab akibat, contohnya
pemerintah Indonesia mengenakan kuota terhadap impor beras yang berasal dari luar
negeri. Bagaimana hal ini akan memengaruhi harga pangan, produksi beras, dan
penjualnya? Pertanyaan – pertanyaan yang termasuk kedalam analisis positif contohnya :
“apa dampak pengenaan kuota impor terhadap para konsumen Indonesia? Apa dampak
bagi para petani? Pertanyaan pertanyaan tersebut memiliki hubungan sebab akibat dengan
pernyataan mengenai pemerintah Indonesia yang mengenakan kuota impor terhadap beras.
- Analisis Normatif, adalah analisis mengenai apa yang seharusnya dilakukan mengenai
kebijakan yang terbaik (normatif) karena dalam pengambilan keputusan, baik oleh swasta
maupun pemerintah pertanyaan yang dapat ajukan tidak hanya meminta penjelasan atas
segala dan peramalan yang dapat dibuat, tetapi juga tentang apa yang sebaiknya dilakukan.
Contohnya : perbandingan antara pajak bensin dan tarif impor minyak mungkin
menyimpulkan bahwa pajak bensin akan lebih mudah untuk diterapkan.
2. a. Konsep Pergeseran Permintaan
Dari ilustrasi gambar diatas, dapat disimpulkan bahwa pergeseran (shiffing) kurva
permintaan disebabkan oleh faktor nonharga. Faktor nonharga yang dimaksud, seperti
selera, pendapatan, harga barang lain, dan jumlah penduduk. Pada tingkat yang sama,
jumlah barang yang diminta berubah disebabkan perubahan faktor-foktor tersebut.
2. Barang Inferior
Tingkat elastisitasnya negatif (IE <0). Tingkat peningkatan pendapatan akan
mampu mengurangi permintaan mereka, dan penurunan pendapatan akan mampu
menghasilkan kuantitas permintaan yang lebih tinggi lagi.
Selanjutnya, dari barang normal, kita bisa membaginya menjadi dua bagian berdasarkan
nilai elastisitas barang, yakni barang kebutuhan dan juga barang mewah.
Permintaan barang mewah adalah elastisitas pendapatan yang ditandai dengan (IE>
1). Bila tingkat pendapatan konsumen meningkat hingga 5%, maka tingkat permintaan
mereka akan meningkat lebih dari 5%.
Sebaliknya, barang kebutuhan mempunyai tingkat elastisitas pendapatan yang lebih
dari nol, namun kurang dari satu atau (0 <IE <1). Artinya, permintaan mereka tidak
elastis dalam hal pendapatan. Bila pendapatan meningkat sebanyak 5%, maka jumlah
permintaan mereka akan lebih kecil dari 5% namun tetap tidak negatif.
Lebih lanjut lagi, beberapa produk inferior mungkin meman elastis. Itu artinya, saat
pendapat finansial konsumen meningkat hingga 5%, maka permintaan mereka terhadap
barang inferior akan turun lebih dari 5%.
Beberapa produk inferior lainnya pun bisa jadi tidak elastis, dan saat terjadi
peningkatan pendapatan sebanyak 5%, maka permintaan barang ini menurun kurang dari
5%. Tapi, para ahli ekonomi sebenarnya tidak membedakan produk inferior ini
berdasarkan tingkat elastisitas pendapatannya. Contoh produk barang inferior ini bisa
ditemukan dengan mudah pada mereka yang tingkat pendapatannya pas-pasan. Saat
penghasilan mereka meningkat, maka mereka akan cenderung meminta barang dengan
kualitas yang tinggi. Contoh sederhananya adalah mobil bekas, mobil ini akan lebih
disukai oleh konsumen dengan tingkat pendapatannya yang pas.
5. A. Biaya Total
Biaya total dari produksi mempunyai dua komponen, yaitu biaya tetap (FC)
yang memikul beban berapapun tingkat output yang diproduksi oleh perusahaan dan
biaya variabel (VC) yang bervariasi berdasarkan tingkat Output.
B. Biaya variabel yang mempengaruhi perubahan biaya total karena biaya ini meningkat
jika output meningkat