Model jaringan kerja dapat digunakan sebagai suatu alat untuk perencanaan,
penjadwalan, dan koordinasi suatu proyek yang cukup besar dan kompleks dimana
proyek tersebut memuat sejumlah aktivitas yang saling berkaitan. Jaringan kerja (Network)
adalah representasi dari rencana proyek dengan menunjukkan urutan dari aktivitas –
aktivitas yang harus dilakukan.
Apabila waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan suatu aktivitas adalah
diketahui dengan pasti, maka Metoda Lintasan Kritis atau Critical Path Method yang lebih
dikenal dengan sebutan CPM dapat digunakan untuk menghitung waktu yang diperlukan
untuk menyelesaikan proyek secara lengkap. CPM juga dapat digunakan untuk
menentukan berapa lama suatu aktivitas dalam suatu proyek boleh menganggur, tanpa
mempengaruhi penyelesaian proyek secara keseluruhan, tetapi apabila waktu yang
diperlukan untuk menyelesaikan suatu aktivitas tidak dapat diketahui dengan pasti, maka
Program Evaluation and Review Technique yang lebih dikenal dengan PERT, dapat
digunakan untuk menaksir bahwa probabilitas suatu proyek akan selesai secara
keseluruhan dengan waktu yang telah ditentukan.
CPM dan PERT telah berhasil digunakan untuk beberapa aplikasi pekerjaan,
antara lain adalah:
Menjadwalkan konstruksi suatu proyek, misalnya bangunan kantor, jalan tol,
kolam renang dan lain sebagainya,
Menjadwalkan pekerjaan dalam urutan yang praktis dan efisien,
Menjadwalkan perubahan 400 tempat tidur di suatu rumah sakit,
Meng-installed suatu sistem computer yang baru,
Merancang dan memasarkan produk baru,
Menentukan kemungkinan pertukaran antara waktu dan biaya.
Jaringan Kerja Proyek
Untuk mempelajari jaringan kerja lebih rinci, maka terlebih dahulu dibuat
kesepakatan untuk simbol - simbol dan istilah – istilah yang akan digunakan dalam
analisis jaringan kerja :
1. Aktivitas disebut juga aktifitas, yaitu satu dari beberapa aktivitas suatu proyek,
biasanya disimbolkan huruf besar.
2. Anak panah menunjukkan / menggambarkan suatu aktivitas
3. Anak panah putus – putus menunjukkan aktivitas semu atau dummy
4. Simbol lingkaran ini disebut node, menunjukkan awal atau akhir suatu
Aktivitas. Node biasanya diberi nomor, dimulai dari nomor terkecil.
5. Aktivitas A disebut juga aktivitas (i, j) yaitu suatu aktivitas yang dimulai dari node
nomor i dan berakhir pada node nomer j dengan waktu d(i,j).
A ( i, j )
i j
d ( i, j )
Aktivitas suatu proyek divisualisasikan dengan suatu grafik atau diagram jaringan
yang melambangkan ilustrasi dari proyek tersebut. Diagram jaringan ini terdiri dari
beberapa titik (nodes) yang merepresentasikan kejadian (event) atau suatu titik tempuh
(milestone). Titik-titik tersebut dihubungkan oleh suatu vektor (garis yang memiliki arah)
yang merepresentasikan suatu pekerjaan atau aktivitas dalam sebuah proyek. Arah dari
vektor atau garis menunjukan suatu urutan pekerjaan.
4
3
Dari Gambar 8.1 dapat dilihat bahwa setiap arah panah akan menunjukan suatu
urutan aktivitas. Aktivitas A dan B merupakan aktivitas awal, dimana aktivitas B diikuti
aktivitas C. Aktivitas D dan E baru bisa dimulai sesudah kegiatan A dan C selesai,
sedangkan aktivitas F dimulai sesudah B selesai. Aktivitas G dimulai sesudah aktivitas D
selesai (Aktivitas E, F, dan G merupakan aktivitas akhir). Langkah-langkah yang
dilakukan dalam analisis jaringan kerja proyek adalah sebagai berikut :
a. Mengidentifikasi semua aktivitas/ aktivitas dan waktu yang diperlukan untuk
menyelesaikan aktivitas tersebut
b. Menetapkan urutan pengerjaan dari aktivitas-aktivitas yang telah direncanakan.
c. Membuat suatu diagram jaringan (network diagram).
d. Memperkirakan waktu yang dibutuhkan untuk setiap aktivitas.
e. Menetapkan suatu lintasan kritis (critical path).
f. Melakukan pembaharuan diagram sesuai dengan kemajuan proyek.
8.1. Kompetensi
Mahasiswa diharapkan mampu :
1. Menyelesaikan persoalan analisis jaringan kerja dengan metoda CPM dan PERT
2. Melakukan pertukaran antara biaya dan waktu
Adapun cara perhitungan dalam menentukan waktu penyelesaian terdiri dari dua tahap,
yaitu perhitungan maju (forward computation) untuk menghitung EET dan perhitungan
mundur (backward computation) untuk menghitung LET.
Untuk menghitung EET menggunakan perhitungan maju, yang dimulai dari event
nomor satu, dimana EET untuk event nomor 1 adalah nol.
EETi = ESTij
EFTij = ESTij + dij
EETj = EFTij (jika aktivitas yang masuk hanya satu cabang)
EETij = max (EFTij ) ( jika aktivitas yang masuk lebih dari satu cabang)
Apabila EET dan LET telah selesai dihitung maka dapat diperoleh nilai Slack atau
Float yang merupakan sejumlah kelonggaran waktu dan elastisitas dalam sebuah
jaringan kerja. Terdapat dua macam jenis Slack yaitu Total Slack dan Free Slack. Total
slack (float) adalah jumlah waktu di mana waktu penyelesaian suatu aktivitas dapat
diundur tanpa mempengaruhi saat paling cepat dari penyelesaian proyek secara
keseluruhan. Total Float untuk aktivitas (i, j) adalah LETj - EETi - dij. Jika suatu aktivitas
mempunyai Total Float sama dengan nol, maka aktivitas tersebut waktu penyelesaiannya
tidak dapat ditambah, sebab jika ditambah waktunya, maka penyelesaian proyek secara
kaseluruhan akan terlambat, sehingga suatu lintasan dimana aktivitas yang berada pada
lintasan tersebut mempunyai total float nol, maka lintasan tersebut dinamakan LINTASAN
KRITIS.
Free slack (float) adalah jumlah waktu di mana penyelesaian suatu aktivitas
dapat diukur tanpa mempengaruhi saat paling cepat dari dimulainya aktivitas yang lain
atau saat paling cepat terjadinya event lain pada suatu jaringan kerja. Free Float
untuk aktivitas (i, j) adalah EETj - EETi - dij.
3
A C
1 D 5 6
F
B
E
2
4
Langkah 2 : Hitung EET dan LET untuk setiap event, begitu juga EST, LST, EFT, LFT,
Total Float dan free float untuk setiap aktivitas
sehingga diperoleh jaringan kerja secara lengkap seperti terlihat pada Gambar 8.4.
9
3
A 9 C
6 8
0 26 F
38
1 5
D 6
0 26 12
7 38
9
B 10
E
9 16
2 4
9 16
Biaya Aktivitas
K ij
Cdij
CDij
dij Dij
Yij
dipercepat normal Waktu Aktivitas
Gambar 8.5: Biaya sebagai fungsi linier dari waktu untuk menyelesaikan setiap aktivitas
Dari Gambar 8.5, jika Dij adalah waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan
aktivitas normal dengan biaya CDij , sedangkan dij adalah waktu yang diperlukan untuk
menyelesaikan suatu aktivitas jika aktivitas tersebut dipercepat dengan biaya Cdij ,
sehingga tambahan biaya persatuan waktu jika suatu aktivitas dipercepat adalah
( Cdij – CDij )/( Dij – dij ).
Tabel 8.4: Data Urutan Aktivitas, Waktu Normal dan Biaya Normal Contoh Kasus 8.2
Aktivitas yang Waktu normal Biaya normal
Aktivitas ( deskripsi )
mengikuti (minggu) ($)
A (design rumah) B,C 12 3000
B (membeli material) D,E 4 2000
C (menggali fondasi) D,E 8 4000
D (memilih cat) F 4 500
E (membangun rumah) G 12 50000
F (memilih lantai) G 4 500
G (pekerjaan akhir) - 4 1500
Untuk menyelesaikan persoalan tersebut, maka harus ditentukan terlebih dahulu waktu
dan biaya penyelesaian normal, kemudian ditentukan waktu pengurangan yang diijinkan
dan biaya percepatan perminggu.
Tabel 8.6: Waktu Pengurangan yang Diijinkan dan Biaya Percepatan per Minggu
Aktivitas Waktu Biaya
Waktu Waktu Biaya Biaya
Aktivitas yang pengurangan perce-
normal dipercepat normal dipercepat
( deskripsi ) mengi- yang patan per
(minggu) (minggu) ($) ($)
kuti diijinkan minggu
A (design
B,C 12 9 3.000 4.200 3 400
rumah)
B (membeli
D,E 4 3 2.000 3.500 1 1.500
material)
C (menggali
D,E 8 5 4.000 7.000 3 1.000
fondasi)
D (memilih
F 4 1 500 1.100 3 200
cat)
E (membangun
G 12 9 50.000 71.000 3 7.000
rumah)
F (memilih
G 4 1 500 1.100 3 200
lantai)
G (pekerjaan
- 4 2 15.000 27.000 2 6.000
akhir)
a. Jaringan kerja dan waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan proyek tersebut
beserta biaya yang diperlukan secara normal disajikan pada Gambar 8.6.
20 24
3 5
20 28
C 8 D 4 F 4
0 A 12 B 20 E 32 G 36
1 2 4 6 7
0 12 12 4 20 12 32 4 36
aktivitas yang berada pada lintasan kritis dengan tambahan biaya percepatan
perminggu yang terkecil, sehingga aktivitas yang akan dipercepat adalah aktivitas A
dipercepat 3 minggu (dengan tambahan biaya 3 x $400), aktivitas C dipercepat 3
minggu (dengan tambahan biaya 3 x $1000) dan aktivitas G dipercepat 1 minggu
(dengan tambahan biaya 1 x $6000). Biaya tambahan jika dipercepat 7 minggu
sebesar $10.200 sehingga biaya total jika waktu penyelesaian pembangunan rumah
menjadi 29 minggu sebesar $85.200
Waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan suatu aktivitas dalam suatu proyek
biasanya tidak pasti dan merupakan variabel random dengan distribusi tertentu. Program
Evaluation and Review Technique (PERT) mendekati kerandoman ini dengan membuat
tiga perkiraan waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan suatu aktivitas, 3 taksiran
waktu tersebut adalah :
a. Waktu optimis (optimistic time) (a) : adalah waktu terpendek kejadian yang mungkin
terjadi, yaitu waktu yang dibutuhkan oleh sebuah aktivitas jika semua hal berlangsung
sesuai rencana. Dalam memperkirakan nilai ini, biasanya terdapat peluang kecil
bahwa waktu aktivitas akan < a.
b. Waktu pesimis (pessimistic time) (b) : waktu terpanjang kejadian yang dibutuhkan,
yaitu waktu yang dibutuhkan sebuah aktivitas dengan asumsi kondisi yang ada sangat
tidak diharapkan. Dalam memperkirakan nilai ini, biasanya terdapat peluang yang juga
kecil bahwa waktu aktivitas akan > b.
c. Waktu realistis (most likely time) (m) : waktu yang paling tepat untuk penyelesaian
aktivitas, yaitu waktu yang paling sering terjadi jika suatu aktivitas diulang beberapa
kali.
2. Waktu untuk menyelesaikan aktivitas ( Cij ) adalah independent satu dengan yang lain,
dan lintasan kritis selalu memerlukan waktu yang paling lama untuk
menyelesaikannya. Berdasarkan asumsi 2 ini, maka dapat dihitung ekspektasi waktu
yang diperlukan untuk menyelesaikan suatu proyek yang disimbolkan dengan E(TC),
begitu juga dengan varians waktu penyelesaian proyek, yang disimbolkan dengan
TC
2
, dimana E(TC) = E (C
i, j
ij ) dan TC
2
C2ij
i, j
untuk semua cabang ( i, j )
Karena waktu untuk menyelesaikan setiap aktivitas adalah suatu variable random,
maka waktu penyelesaian suatu proyek juga random, sehingga tidak dapat diketahui
dengan pasti kapan suatu proyek akan selesai, akan tetapi dengan menggunakan asumsi
diatas maka akan dapat diperkirakan kapan proyek diharapkan akan selesai, begitu juga
varians waktu penyelesaian proyek dapat dihitung, oleh sebab itu dapat diperkirakan
berapa probabilitas suatu proyek akan selesai sebelum atau sesudah waktu tertentu.
Untuk menganalisis suatu jaringan kerja proyek dengan menggunakan PERT, ada
beberapa langkah yang perlu diikuti, yaitu :
Hitung E( Cij ) dan TC
2
untuk setiap aktivitas
setiap lintasan, dimana lintasan kritis adalah lintasan yang mempunyai E(TC) paling
panjang.
Ekspektasi waktu penyelesaian proyek adalah E(TC) pada lintasan kritis, dan
varians waktu penyelesaian proyek adalah TC
2
i, j
2
Cij pada lintasan kritis.
Hitung probabilitas bahwa selesainya proyek lebih cepat atau lebih lambat dari
waktu tertentu dengan menggunakan pendekatan distribusi Normal.
dengan 3 taksiran waktu. Jenis aktivitas, urut-urutan aktivitas dan 3 taksiran waktu
ditampilkan pada Tabel 8.7.
Tabel 8.7: Jenis Aktivitas, Urut-Urutan Aktivitas dan 3 Taksiran Waktu Contoh Kasus 8.3
Kegiatan Waktu (minggu)
Aktivitas yang Paling Paling Paling
Mendahului cepat (a) mungkin (m) lambat (b)
A: membangun fondasi - 6 9 12
B: membangun tembok A 10 22 28
C: memasang atap B 4 4 10
D: memasang saluran listrik B 3 5 7
E: memasang jendela & pintu B 2 2 2
F: memasang pagar E 7 8 9
G: mengecat rumah C,F 4 5 6
H: finishing D,G 1 2 3
D 6
A B G H
1 2 3
C
7
E 5
F
1
3
2m 1 (a b) dan ( )2 = [( b - a ) / 6 ]2 seperti pada Tabel 8.8.
2
A – B –E –F – G – H = 9 + 21 + 2 + 8 + 5 + 2 = 47
A–B–C–G–H = 9 + 21 + 5 + 5 + 2 = 42
A–B–D–H = 9 + 21 + 5 + 2 = 37
Lintasan kritisnya adalah A – B – E – F – G – H dengan E(TC) = 47 dan varians
waktu pada lintasan kritis A2 B2 E2 F2 G2 H2 = 1 + 9 + 0 + 1/9 + 1/9 + 1/9
= 10 13 .
2. Masukkan data sebagai berikut, tambahkan path/ jalur dummy pada baris ketiga.
1. Suatu pabrik pembangkit tenaga listrik direncanakan untuk dibangun dimana proyek
tersebut terdiri dari beberapa aktivitas. Aktivitas pertama adalah merancang pabrik,
kemudian dilanjutkan dengan memilih lokasi, memilih pemasok, memilih pegawai, dan
lain-lain, sehingga urutan aktivitas dan waktu penyelesaian aktivitas dirangkum dalam
Tabel 8.9 berikut.
Tabel 8.9: Urutan Aktivitas dan Waktu Penyelesaian Aktivitas Pabrik Pembangkit
Listrik
Waktu
Aktivitas yang
Aktivitas Deskripsi penyelesaian
mendahului
aktivitas (bulan)
A Merancang pabrik - 12
B Memilih lokasi A 8
C Memilih pemasok A 4
D Memilih pegawai A 3
E Mempersiapkan lokasi B 12
F Mempersiapkan generator C 18
G Mempersipkan petunjuk operasi C 5
H Melatih operator D, G 8
I Memasang generator E, F 4
J Mendapatkan licensi I, H 6
4. Suatu developer bangunan akan membangun suatu pusat perbelanjaan baru, dimana
konsultan perusahaan tersebut telah menyusun aktivitas yang akan dikerjakan beserta
urutan pekerjaan dan waktu pengerjaan aktivitas-aktivitas seperti pada Tabel 8.12.
a. Buat jaringan kerja proyek tersebut
b. Kapan super market tersebut selesai dibangun
c. Apakah memasang penerangan luar dapat diperlambat, berapa lama?
d. Kapan membuat tempat parkir paling cepat selesai?
e. Kapan membuat saluran sanitasi paling lambat dimulai?
Tabel 8.12: Urutan Pekerjaan dan Waktu Pengerjaan Aktivitas Pembangunan Pusat
Perbelanjaan Baru
Aktivitas yang Waktu pelaksanaan
Kegiatan (Deskripsi)
mendahului (bulan)
A (membuat kontrak dengan pekerja dan - 5
peralatan)
B ( penggalian tanah) A 2
C (membeli material) A 3
D (membuat fondasi) B,C 9
E (memasang instalasi listrik luar bangunan) B 2
F (meratakan tanah) B 2
G (memasang penerangan luar bangunan) D,E,F 1
H (memasang listrik dalam bangunan) D,E,F 3
I (membangun dinding) D,E,F 20
J (membuat saluran sanitasi) D,E,F 10
K ( memasang saluran air) J 8
L (memasang pemanas dan mendingin H,I,J 4
ruangan)
M (membuat tempat parkir) G 9
N (penyelesaian akh ir bagian dalam) H,I,J 8
O (pengecatan dan pembuatan taman) M 7
P (pemasangan perabot) L,N 5
Tabel 8.13: Urutan dan taksiran waktu untuk menyelesaikan aktivitas pemasangan
computerized accounting system baru
Waktu Waktu
Aktivitas Waktu
paling paling
Aktivitas ( Deskripsi) yang paling cepat
mungkin lama
mendahului (a )
(m ) (b )
A (mencari tenaga ahli) - 5 8 17
B (mengembangkan system) - 3 12 15
C (mencoba system) A 4 7 10
D (mencoba peralatan) A 5 8 23
E (menguji system manual) B,C 1 1 1
F (memilih system awal) B,C 1 4 13
G (interface manusia – D,E 3 6 9
computer)
H (memodifikasi peralatan) D,E 1 5 7
I (menguji peralatan) H 1 1 1
J (memasang & menguji F,G 2 2 2
system)
K (merubah peralatan) G,I 5 8 11
8 M
13
3 G 9
C
H O
A D
1 2 5 7
I
N P
B 11 14 15
E J
4
K
F 6 L
10 12
Daftar Pustaka