Anda di halaman 1dari 6

TUGAS 1

MANAJEMEN OPERASI
EKMA4215

OLEH :
NAMA : DESSY LESTARI
NIM : 042815585
PRODI : S1 MANAJEMEN

S1 MANAJEMEN UNIVERSITAS TERBUKA


UPBJJ BELITUNG
TUGAS TUTORIAL KE-1
MANAJEMEN OPERASI/EKMA4215
PROGRAM STUDI MANAJEMEN

Skor
No Tugas Tutorial
Maksimal
Manajer operasional memiliki wewenang dalam mengambil keputusan. Coba
1 sebutkan dan jelaskan tahap-tahap dalam pengambilan keputusan jangka 30
panjang!

2 Kemajuan teknologi saat ini sangat berkembang pesat, sehingga berdampak 30


terhadap segala aspek, satu diantaranya aspek ekonomi. Coba jelaskan teknologi
proses modern yang mendukung proses produksi!

3 Perusahaan Tekstil berencana memperluas usahanya ke kota lain di Indonesia, 30


terdapat tiga pilihan lokasi, yaitu lokasi X, lokasi Y dan lokasi Z. Pihak manajemen
sebelumnya telah melakukan analisis terhadap faktor-faktor yang berpengaruh
pada setiap lokasi, bobot faktor, dan skor masing-masing lokasi sebagai berikut.

No. Faktor Bobot Skor


Faktor Lokasi X Lokasi Lokasi
Y Z
1. Sumber Bahan Baku 0,5 100 80 90
2. Ketersediaan Tenaga 0,5 90 100 90
Kerja
3. Sarana dan Prasarana 0,4 90 100 100
4. Kedekatan dengan 0,4 100 90 90
Pasar
5. Pajak Daerah 0,4 100 90 100

Berdasarkan kasus di atas, dengan menggunakan factor rating method, lokasi


manakah yang paling baik untuk dipilih? Serta berikan penjelasannya

Manajemen kualiats atau dikenal dengan problem solving, terdapat beberapa


4 teknik perbaikan, satu diantaranya metode Taguchi, yaitu metode sebagai teknik 10
pengendalian kualitas bersifat offline. Coba jelaskan 2 konsep ide dasar dari
metode Taguchi!
Total 100
Soal 1 :
Manajer operasional memiliki wewenang dalam mengambil keputusan. Coba sebutkan dan
jelaskan tahap-tahap dalam pengambilan keputusan jangka panjang!

Jawab :

Tahap-tahap dalam pengambilan keputusan jangka panjang :

 Perumusan Masalah
Dalam hal ini pemimpin diharapkan mampu merumuskan masalah yang ada di dalam suatu
organisasi. Suatu masalah hadir karena: a) adanya gap atau kesenjangan antara kenyataan, titik
berangkat, dengan tujuan yang ingin diraih atau standar yang ingin dicapai; b) adanya halangan
dan kesulitan untuk menjembatani kesenjangan itu; c) adanya kemungkinan penyelesaian
masalah bila perumusannya benar.
 Pengumpulan dan Penganalisis Data
Pemimpin diharapkan dapat mengumpulkan dan menganalisis data yang dapat membantu
memecahkan masalah yang ada. Adapun proses pemecahan masalah dalam pengambilan
keputusan yaitu: a) fase pengumpulan fakta; b) fase penemuan ide; c) fase penemuan solusi.
 Pembuatan alternatif-alternatif kebijakan
Setelah masalah dirinci dengan tepat dan tersusun baik, maka perlu dipikirkan cara-cara
pemecahannya. Cara pemecahan ini hendaknya selalu diusahakan adanya alternatifalternatif
beserta konsekuensinya, baik positif maupun negatif. Oleh sebab itu, seorang pimpinan harus
dapat mengadakan perkiraan sebaik-baiknya. Untuk mengadakan perkiraan dibutuhkan adanya
informasi yang secukupnya dan metode perkiraan yang baik.
 Pemilihan salah satu alternatif terbaik
Pemilihan satu alternatif yang dianggap paling tepat untuk memecahkan masalah tertentu
dilakukan atas dasar pertimbangan yang matang atau rekomendasi. Dalam pemilihan satu
alternatif dibutuhkan waktu yang lama karena hal ini menentukan alternatif yang dipakai akan
berhasil atau sebaliknya.
 Pelaksanaan keputusan
Dalam pelaksanaan keputusan berarti seorang pemimpin harus mampu menerima dampak
yang positif atau negatif. Ketika menerima dampak yang negatif, pemimpin harus juga
mempunyai alternatif yang lain. Pelaksanaan pengambilan keputusan sering menjadi masalah
karena keputusan yang mesti ditanggapi oleh banyak orang malah ditangani oleh sedikit orang.
 Pemantauan dan Pengevaluasian Hasil Pelaksanaan
Setelah keputusan dijalankan seharusnya pimpinan dapat mengukur dampak dari keputusan
yang telah dibuat. Penilaian ulang perlu diadakan. Faktor-faktor penentu yang akan dinilai
harus diputuskan sejak awal dan tidak setelah pelaksanaan berjalan. Dengan cara ini memang
akan mudah terjadi debat yang hangat, namun akurasi akan lebih terjamin.
Soal 2 :
Kemajuan teknologi saat ini sangat berkembang pesat, sehingga berdampak terhadap segala aspek,
satu diantaranya aspek ekonomi. Coba jelaskan teknologi proses modern yang mendukung proses
produksi!

Jawab :

Teknologi modern memungkinkan manajer operasi memperluas ruang lingkup prosesnya. Salah
satu atribut penting untuk memilih peralatan dan proses baru adalah fleksibilitas peralatan atau
teknologi tersebut. Fleksibilitas merupakan kernampuan untuk menanggapi perubahan waktu,
biaya, dan keinginan pelanggan. Fleksibilitas juga berarti pengembangan peralatan elektronik yang
dapat mengikuti perubahan yang cepat ke arah permintaan kustomisasi massal.

Sebagai Contoh, berikut Teknologi Proses modern yang mendukung proses produksi pada
idustri manufaktur yang bisa mendukung kinerja secara remote working, efektif dan produktif
yaitu seperti :

 Realtime monitoring seperti EcoStruxure Building Operation & Power Monitoring Expert
dapat membantu facility manager dalam mengelola konsumsi energi di pabrik.

 Realtime Access/Control seperti Remote Application: EcoStruxure™ Secure Connect Advisor


& AVEVA Insight, membuat kita bisa melakukan kontrol terhadap peralatan dan mesin untuk
menjaga kecepatan respon tim maintenance dan quality control melakukan trouble shooting
terhadap masalah yang terjadi di lapangan atau pabrik.

 Remote FAT (Final Acceptance Tests), Perusahaan dapat tetap memberikan servis yang
transparan dan interaksi dengan customers meskipun dalam kondisi remote working.
Teknologi Remote FAT salah satunya memungkinkan pengetesan produk jarak jauh sehingga
customer tidak perlu datang ke lokasi pabrik.

 Connected Asset, Aset-aset kritikal yang ada di pabrik dapat tetap dipantau kinerjanya untuk
menjaga produktivitas
Soal 3 :
Perusahaan Tekstil berencana memperluas usahanya ke kota lain di Indonesia, terdapat tiga pilihan
lokasi, yaitu lokasi X, lokasi Y dan lokasi Z. Pihak manajemen sebelumnya telah melakukan
analisis terhadap faktor-faktor yang berpengaruh pada setiap lokasi, bobot faktor, dan skor masing-
masing lokasi sebagai berikut :

Jawab :
Metode pembobotan faktor atau factor rating method merupakan sebuah metode yang sering
digunakan karena metode ini menggabungkan antara kualitatif dengan kuantitatif di dalam
menentukan lokasi yang paling tepat untuk perusahaan jasa maupun manufakturing.

No. Faktor Bobot Skor


Faktor Lokasi X Lokasi Y Lokasi Z
1. Sumber Bahan Baku 0,5 100 80 90
2. Ketersediaan Tenaga Kerja 0,5 90 100 90
3. Sarana dan Prasarana 0,4 90 100 100
4. Kedekatan dengan Pasar 0,4 100 90 90
5. Pajak Daerah 0,4 100 90 100

Berdasarkan kasus di atas, dengan menggunakan factor rating method, lokasi manakah yang
paling baik untuk dipilih.

Untuk hasil dari perkalian terhadap faktor nilai atau bobot dengan nilai dari lokasi alternatif yaitu :

No. Faktor Bobot Skor


Faktor Lokasi X Lokasi Y Lokasi Z
1. Sumber Bahan Baku 0,5 50 40 45
2. Ketersediaan Tenaga Kerja 0,5 45 50 45
3. Sarana dan Prasarana 0,4 36 40 40
4. Kedekatan dengan Pasar 0,4 40 36 36
5. Pajak Daerah 0,4 40 36 40
Total Nilai 211 202 206

Berdasarkan perhitungan metode pembobotan yang sudah dilakukan, kita mengetahui bahwa :
- Kota X memperoleh nilai sebesar 211.
- Kota Y yang mendapatkan nilai 202.
- dan Kota Z mendapatkan nilai sebesar 206.

Kesimpulannya adalah Kota X yang memperoleh nilai paling tinggi di antara kota lainnya
berhak menjadi lokasi terbaik dalam mendirikan Perusahaan Tekstil Tersebut.
Soal 4 :
Manajemen kualias atau dikenal dengan problem solving, terdapat beberapa teknik perbaikan, satu
diantaranya metode Taguchi, yaitu metode sebagai teknik pengendalian kualitas bersifat offline.
Coba jelaskan 2 konsep ide dasar dari metode Taguchi!
Jawab :
Metode Taguchi merupakan off-line quality control artinya pengendalian kualitas yang preventif,
sebagai desain produk atau proses sebelum sampai pada produksi di tingkat shop floor. Off-line
quality control dilakukan dilakukan pada saat awal dalamlife cycle product yaitu perbaikan pada
awal untuk menghasilkan produk (to get right first time).
Genichi Taguchi memberikan tiga konsep yang bertujuan memperbaiki kualitas produk dan
proses, yaitu ketangguhan kualitas (quality robustness), fungsi kerugian kualitas (quality loss
function-QLF) dan kualitas berorientasi sasaran (target-oriented quality).
1. Produk berkualitas tangguh (quality robust) adalah produk yang dapat diproduksi secara
beragam dan konsisten dalan segala kondisi manufaktur dan lingkungan yang kurang baik dan
bukan menghilangkan penyebabnya. Taguchi menyarankan bahwa menghilangkan pengaruh
biasanya lebih murah daripada menghilangkan penyebab, dan lebih efektif dalam
memproduksi produk yang tangguh. Dengan cara ini, variasi kecil dalam bahan dan proses
tidak akan mengganggu kualitas produk.

2. Quality loss function (QLF) mengidentifikasikan semua biaya yang berkaitan dengan kualitas
rendah dan menunjukan bagaimana biaya ini meningkat jika kualitas produk semakin jauh
dengan keinginan pelanggan. Biaya ini tidak hanya meliputi ketidakpuasan pelanggan, tetapi
juga biaya garansi dan jasa, biaya pemeriksaan internal, perbaikan, scrap, dan biaya-biaya yang
dianggap sebagai biaya bagi masyarakat. Kualitas berorientasi sasaran (target-oriented quality)
merupakan sebuah filosofi perbaikan terus menerus untuk membuat kualitas produk tepat
sesuai dengan sasaran.

Anda mungkin juga menyukai