Anda di halaman 1dari 9

TUGAS TUTORIAL KE-2

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


Nama Mahasiswa. : Maryati
Nim. : 042389908
Program Studi. : akuntansi s1
Nama Mata Kuliah : Teori Akuntansi
Kode Mata Kuliah : EKSI4415
Jumlah sks : 3 SKS
Nama Pengembang : Dr. Evi Maria
Nama Penelaah : Sakina Nusarifa Tantri., SE., M.Sc
Status Pengembangan : Baru/Revisi*
Tahun Pengembangan : 2022
Edisi Ke- : 2

Skor Sumber Tugas


No Tugas Tutorial
Maksimal Tutorial
1 Penggunaan pengukuran dengan biaya masukan masa 20 BMP TA Modul 4,
berjalan memiliki banyak kritik dari para penganut Kegiatan Belajar 1
pengukuran biaya historis. Metode pengukuran dengan
biaya masa berjalan dianggap memiliki banyak
kelemahan. Anda diminta melakukan analisis dan
identifikasi kelemahan biaya masa berjalan. Lakukan
analisis minimal 2 saja!

Jawaban :
Merupakan harga pertukaran yang diperlukan saat ini
untuk memperoleh aktiva yang sama atau setaranya.
Jika ada pasar tempat aktiva-aktiva yang serupa dibeli
dan dijual, harga pertukaran dapat diperoleh dan
dihubungkan dengan aktiva yang dimiliki.
Harga ini menunjukkan nilai maksimum bagi
perusahaan (kecuali jika nilai realisasi bersih
jumlahnya lebih besar), kecuali untuk periode yang
sangat singkat sampai bisa didapat penggantian. Harga
pertukaran masa berjalan ini merupakan harga biaya
(cost price) hanya apabila diperoleh dengan mengutip
harga dari pasar tempat perusahaan membeli aktiva
atau jasa. Harga ini tidak dapat diperoleh dengan
mengutip dari pasar tempat perusahaan biasanya
menjual aktiva atau jasa-jasa dalam pelaksanaan
operasi normalnya, kecuali jika kedua pasar itu sama.
Biaya masa berjalan telah menjadi dasar penilaian yang
penting dalam akuntansi, khususnya untuk menyajikan
informasi mengenai dampak inflasi pada perusahaan.
Para kritikus yang mendukung penggunaan biaya
historis sampai paling tidak titik penjualan
menunjukkan beberapa kelemahan dalam penggunaan
biaya masa berjalan, yaitu sebagai berikut.

1) Biaya masa berjalan atau kutipan tidak tersedia


untuk barang musiman dan barang yang mengutip
mode serta untuk barang-barang yang diproduksi
dengan metode-metode yang usang. Estimasi nilai
masukan masa berjalan untuk barang- barang ini. Oleh
karena itu, mungkin bersifat subjektif.
2) Perubahan dalam biaya masa berjalan tidak selalu
mencerminkan perubahan dalam harga penjualan masa
berjalan. Nilai-nilai tidak mesti berubah karena ada
perubahan dalam biaya.

3) Kenaikan dalam biaya akan menghasilkan


keuntungan yang dicatat dalam periode berjalan
walaupun belum direalisasi melalui penjualan.

4) Keuntungan dan kerugian yang disebabkan oleh


perubahan dalam harga masukan spesifik akan
termasuk dalam laba bersih operasi, kecuali jika harga
pokok penjualan dan juga persediaan akhir dinilai
sebesar biaya yang berlaku pada saat penjualan.

Nilai Taksiran. Istilah taksiran mengacu pada suatu


estimasi nilai biaya masa berjalan atau nilai masa
berjalan dengan menggunakan prosedur yang
sistematik. Keuntungan utama dalam mendapatkan
suatu nilai taksiran karena nilai itu biasanya dihitung
oleh orang di luar perusahaan, nilai itu dianggap lebih
objektif daripada biaya pengganti yang dihitung oleh
perusahaan sendiri. Kelemahan utama nilai taksiran
adalah nilai ini hanya bisa diperoleh dalam interval-
interval yang periodik. Jadi, ketinggalan zaman, sama
seperti biaya historis.
Nilai Wajar. Istilah nilai wajar selama ini digunakan
terutama dalam bidang pelayanan masyarakat untuk
mengacu pada jumlah total yang akan mendatangkan
imbalan yang wajar bagi investor.
Nilai Realisasi Bersih (Net Realizable Value) Dikurangi
Markup Normal. Bila biaya penggantian tidak tersedia,
biaya itu kadang-kadang dapat diestimasi dengan
mengurangkan marjin laba kotor yang normal dari nilai
realisasi bersih (estimasi harga jual dikurangi biaya
tambahan yang diharapkan). Nilai realisasi bersih
dikurangi markup normal juga kadang-kadang disebut
sebagai ukuran nilai bersih persediaan bagi perusahaan,
bila nilai-nilai lebih rendah daripada biaya historis dan
biaya masa berjalan. Asumsinya bahwa suatu kerugian
seharusnya dicatat saat ini dan laba yang normal
seharusnya diperbolehkan dicatat bila barang dijual.

Sumber: bmp eksi4415 modul 4 halaman 4.8-4.9

2 Salah satu cara untuk mengukur persediaan adalah 20 BMP TA Modul 4,


menggunakan metode lower of cost or market. Namun Kegiatan Belajar 2
banyak orang tidak dapat menerima konsep ini.
Mengapa demikian? Jelaskan minimal 2 alasan kenapa
orang menentang pengukuran model ini!

Jawaban :
Banyak yang percaya bahwa konsep nilai terendah
antara biaya dan pasar ini tidak dapat diterima dalam
teori akuntansi untuk alasan-alasan berikut ini.
a. Sebagai metode konservatisme, konsep ini
cenderung merendahsajikan
(understate) penilaian total aktiva.
b. Konservatisme dalam penilaian aktiva ditutup
(offset) oleh laporan laba bersih yang tidak konservatif
dalam periode tertentu di masa depan.
C. Walaupun konsep biaya atau pasar dapat diterapkan
secara konsisten dari tahun ke tahun, secara internal
konsep ini tidak konsisten.
D. Argumentasi yang tidak begitu meyakinkan adalah
aturan biaya atau pasar menyebabkan penurunan dalam
biaya dan juga memperkecil utilitas yang disebabkan
oleh memburuknya kondisi, keusangan, atau penurunan
kapasitas menghasilkan penghasilan. Mungkin saja
tidak ada perubahan dalam nilai realisasi bersih hanya
karena biaya berubah.

Sumber: BMP EKSI4415 MODUL 4 HALAMAM


4.16-4.17

3 PT Kusuma memiliki kekayaan bersih awal periode (1 20 BMP TA Modul 5,


Januari 2021) sebesar Rp 700 Juta dan menjadi Rp 1 Kegiatan Belajar 1
Milyar pada akhir periode (31 Desember 2021). Dalam
rangka mempertahankan kapasitas produksi yang
sebenarnya, perusahaan mengeluarkan biaya sebesar
Rp Rp 500 Juta. Tingkat inflasi sebesar 10 persen.
Dimina: Hitunglah laba menggunakan
a. Money Maintenance
b. Productive Capacity Maintenance

Jawaban :
A. Money maintenance
Net aset 1 januari 2021. Rp. 700.000.000
Net aset 31 desember 2021 Rp. 1.000.000.000
Laba. Rp .300.000.000

B. Productive Capacity Maintenance


Net aset 31 desember 2021. Rp .1000.000.000
Bagian yang di perlukan untuk mempertahankan
Kapasitas produksi perusahaan. Rp.500.000.000
Laba. Rp. 500.000.000

Sumber: BMP EKSI4415 MODUL 5 HALAMAN 5.12

4 Konsep laba bisa dipandang dari sudut pandang 20 BMP TA Modul 5,


ekonomi dan akuntansi. Lakukan evaluasi terhadap Kegiatan Belajar 1
laba dari dua sudut pandang tersebut! Jelaskan!

Jawaban :

A. LABA EKONOMI (ECONOMIC INCOME)


Konsep laba pertama kali diperkenalkan oleh
para ahli ekonomi ketika Adam Smith
menjelaskan bahwa income adalah kenaikan
dalam kekayaan. Pengertian ini diikuti oleh
Marshall dan kawan-kawan dan
dihubungkannya dalam konsep praktik bisnis
atau akuntansi. Mereka membedakan modal
tetap dengan modal kerja, modal fisik, dan
laba, dan menekankan pada realisasi sebagai
pengakuan laba. Von Bohm Bawerk pada akhir
abad XIX telah memperkenalkan pendapat
bahwa laba bukan saja unsur kas, dia
memperkenalkan konsep laba nonmoneter.
Kemudian pada awal abad XX Fischer,
Lindahl, dan Hick menjelaskan sifat-sifat laba
ekonomi mencakup tiga tahap, yaitu sebagai
berikut:

1. Physical Income, yaitu konsumen barang dan


jasa pribadi yang sebenarnya memberikan
kesenangan fisik dan pemenuhan kebutuhan,
laba jenis ini tidak dapat diukur.

2.Real Income adalah ungkapan kejadian yang


memberikan peningkatan terhadap kesenangan
fisik. Ukuran yang dapat digunakan untuk real
income ini adalah biaya hidup (cost of living).
Dengan perkataan lain, kepuasan timbul karena
kesenangan fisik yang timbul dari keuntungan
yang diukur dengan pembayaran uang yang
dilakukan untuk membeli barang dan jasa
sebelum dan sesudah dikonsumsi.
3. Money Income merupakan hasil uang yang
diterima dan dimaksudkan untuk konsumsi
dalam memenuhi kebutuhan hidup. Menurut
Fischer, money income lebih dekat pada
pengertian akuntansi tentang income. Lindahl
menganggap konsep laba sebagai interest, yaitu
merupakan penghargaan yang terus-menerus
terhadap barang modal sepanjang waktu.
Perbedaan antara interest dengan konsumsi
yang diharapkan pada periode tertentu
dianggap sebagai saving sehingga laba
dianggap sebagai konsumsi ditambah saving.
Hick mengem- bangkan teori Fischer dan
Lindahl tentang economic income. la
mendefinisikan personal income sebagai
jumlah yang paling tinggi yang dapat
dikonsumsikan seseorang selama seminggu dan
dia masih mengharapkan seperti itu pada akhir
minggu sebagaimana keadaannya pada
awalnya.

Definisi ini dapat disederhanakan menjadi


jumlah maksimum yang dapat dikonsumsikan
pada periode tertentu dan dia masih tetap
mempertahankan modalnya tidak berkurang
sebagaimana saldo di awal.

B. LABA MENURUT KONSEP AKUNTANSI


(ACCOUNTING INCOME)
Dalam Akuntansi yang memiliki konsep
perhitungan laba juga dikenal perbedaan
pandangan dalam menghitung laba (Income).
Di sini kita perkenalkan empat pendapat, yaitu:
1. pemikiran klasik yang berpedoman pada
postulat unit of measure dan Prinsip Historical
Cost yang sering disebut Historical Cost
Accounting atau Conventional Accounting
sebagaimana yang kita anut saat ini, yang
dinamakan konsep laba Accounting Income;
2. pemikiran neo klasik yang mengubah
postulat unit of measure dengan menerapkan
perhitungan perubahan tingkat harga umum
(General Price Level) dan tetap
mempertahankan prinsip Historical Cost, yang
ini dikenal dengan istilah General Price
LevelAdjusted Historical Cost Accounting
(GPLA Historical Accounting), dan
perhitungan labanya disebut GPLA Accounting
Income:

3. pemikiran radikal yang memilih harga


sekarang (current value) sebagai dasar
penilaian bukan Historical Cost lagi, di mana
konsep ini dikenal dengan Current Value
Accounting, sedangkan perhitungan labanya
disebut Currency Income.

4. pemikiran neo radikal yang menggunakan


Current Value, tetapi disesuaikan dengan
perubahan tingkat harga umum, yang disebut
GPLA Current Value Accounting, sedangkan
perhitungan labanya disebat Adjusted Current
Income.

Menurut akuntansi yang dimaksud dengan laba


akuntansi itu adalah perbedaan antara revenue
yang direalisasi yang timbul dari transaksi pada
periode tertentu dihadapkan dengan biaya-
biaya yang dikeluarkan pada periode tersebut.
Menurut Belkaoui, definisi tentang laba itu
mengandung lima sifat berikut.

1. Laba akuntansi didasarkan pada transaksi


yang benar-benar terjadi, yaitu timbulnya hasil
dan biaya untuk mendapatkan hasil tersebut.
2. Laba akuntansi didasarkan pada postulat
"periodik" laba itu, artinya merupakan
prestasi perusahaan itu pada periode tertentu.
Laba akuntansi didasarkan pada prinsip
revenue yang memerlukan batasan
3.tersendiri tentang apa yang termasuk hasil.
4. Laba akuntansi memerlukan perhitungan
terhadap biaya dalam bentuk biaya historis
yang dikeluarkan perusahaan untuk
mendapatkan hasil tertentu.

5. Laba akuntansi didasarkan pada prinsip


matching artinya hasil dikurangi biaya yang
diterima/dikeluarkan dalam periode yang sama.

Most menambahkan ciri-ciri laba akuntansi


sebagai berikut.
1. Laba akuntansi menggunakan konsep
periodik.
2.Laba akuntansi diperluas bukan hanya
transaksi dan termasuk seluruh nilai fenomena
dan periode yang dapat diukur.
3. Laba akuntansi mengizinkan agregasi ke
dalam kategori berupa input dan output
4.Oleh karena itu, perbandingan input dengan
output akan menghasilkan sisa.
5. Dengan demikian, mayoritas mereka yang
berkepentingan terhadap angka itu dapat
menggunakannya untuk berbagai tujuan.

Beberapa kebaikan dari konsep laba akuntansi


ini adalah sebagai berikut.
1.Dapat terus-menerus ditelusuri dan diuji.
2.Karena perhitungan nya didasarkan pada
kenyataan yang terjadi (fakta) dan dilaporkan
secara objektif, perhitungan laba ini dapat
diperiksa (verifiability).
3. Memenuhi prinsip conservatisme, karena
yang diakui hanya laba yang direalisasi dan
tidak memerhatikan perubahan nilai.
4. Dapat dijadikan sebagai alat kontrol oleh
manajemen dalam melaksanakan fungsi-fungsi
manajemen .

Sumber BMP EKSI4415 MODul 5.

5 Aset perusahaan dapat mengalami kenaikan nilai, jika 20 BMP TA Modul 5,


dibandingkan dengan waktu pengakuan pendapatan. Kegiatan Belajar 2
Namun demikian, akuntan biasanya enggan
melakukan pencatatan kenaikan nilai aset tersebut
sampai ada pertukaran/penjualan dari aset tersebut.
Apa yang menjadi pertimbangan atau rasionalisasi
perilaku akuntan tersebut?

Jawaban :

Karena pendapatan merupakan bagian dari laba,


peraturan untuk pengakuan pendapatan adalah bagian
dari peraturan untuk pengakuan laba. Oleh karena itu,
kunci untuk menentukan kapan laba harus diakui
adalah penentuan kapan ia telah dihasilkan dan
direalisasi.
Pendapatan yang dihasilkan. Dalam pengakuan
pendapatan metode persentase penyelesaian produk
adalah salah satu contoh di mana ini benar-benar
dilakukan dalam praktek. ARS 3 memberikan suatu
peraturan umum untuk pengakuan yang menyatakan
bahwa "pendapatan harus diidentifikasi dengan periode
selama saat itu kegiatan ekonomi utama yang penting
untuk penciptaan dan disposisi barang dan jasa telah
diselesaikan, asalkan pengukuran objektif atas hasil-
hasil kegiatan tersedia. Dua kondisi ini, yaitu
penyelesaian kegiatan ekonomi utama dan objektivitas
pengukuran, dipenuhi pada tahap kegiatan yang
berbeda dalam kasus yang berbeda, adakalanya
selambat waktu penyerahan produk atau pelaksanaan
jasa, dalam kasus lain pada titik waktu yang lebih
awal.
Secara umum bahwa pendapatan harus diakui dan
dilaporkan ketika kegiatan yang utama diselesaikan
apabila pengukurannya dapat diuji dan bebas dari bias.
Alternatif pengakuan pendapatan adalah konsep
kejadian kritis, yaitu mengakui pendapatan segera
setelah ketidakpastian telah cukup diselesaikan. Suatu
perluasan konsep kejadian kritis yang ditemukan
dalam monograf AAA tahun 1964, The Realization
Concept, menyatakan bahwa pendapatan harus diakui
lebih lambat jika fungsi atau kegiatan ekonomi
tambahan terjadi sesudah waktu itu.
Realisasi. Secara umum bahwa realisasi merupakan
pelaporan pendapatan apabila suatu pertukaran atau
arus ke luar produk telah terjadi, yaitu barang jasa
sudah ditransfer ke pelanggan. Pelaporan pendapatan
sebelum atau sesudah saat setelah penjualan secara
umum dipertimbangkan sebagai pengecualian
peraturan realisasi.

Sumber : bmp eksi4415 modul 5

* coret yang tidak sesuai

Anda mungkin juga menyukai