2. Salah satu cara untuk mengukur persediaan adalah menggunakan metode lower of cost or
market. Namun banyak orang tidak dapat menerima konsep ini. Mengapa demikian?
Jelaskan minimal 2 alasan kenapa orang menentang pengukuran model ini!
Metode lower of cost or market atau konsep nilai terendah antara biaya dan pasar ini banyak
ditentang karena alasan sebagai berikut :
A. Metode ini merupakan metode yang konservatisme yang mana metode ini cenderung
merendahsajikan (understate) penilaian total aktiva.
B. Konservatisme dalam penilaian aktiva ditutup (offset) oleh laporan laba bersih yang
tidak konservatif dalam periode tertentu di masa depan.
C. Walaupun konsep biaya atau pasar dapat diterapkan secara konsisten dari tahun-tahun,
secara internal, konsep ini tidak konsisten
D. Argumentasi yang tidak begitu meyakinkan bahwa aturan biaya atau pasar menyebabkan
penurunan dalam biaya dan juga memperkecil utilitas yang disebabkan oleh
memberuknya kondisi, keusangan atau penurunan kapasitas menghasilkan penghasilan.
Yang mana dalam metode ini ada 3 istilah yaitu :
1) Batas bawah : batas atas – harga normal
2) Batas atas : taksiran harga jual – taksiran biaya penjualan
3) Harga pasar sebagai dasar ukuran atau penilaian persediaan
(EKSI4415/Modul 4/Hal 4.16 s.d 4.17)
3. PT Kusuma memiliki kekayaan bersih awal periode (1 Januari 2021) sebesar Rp 700 Juta dan
menjadi Rp 1 Milyar pada akhir periode (31 Desember 2021). Dalam rangka
mempertahankan kapasitas produksi yang sebenarnya, perusahaan mengeluarkan biaya
sebesar Rp Rp 500 Juta. Tingkat inflasi sebesar 10 persen.
Dimina: Hitunglah laba menggunakan
a. Money Maintenance
Nett asset 31 Desember 2021 Rp. 1.000.000.000
Nett asset 1 Januari 2021 Rp. 700.000.000
Laba Rp. 300.000.000
b. Productive Capacity Maintenance
Nett asset 31 Desember 2021 Rp. 1.000.000.000
Pertahanan Kapasitas Produksi Rp. 500.000.000
Laba Rp. 500.000.000
4. Konsep laba bisa dipandang dari sudut pandang ekonomi dan akuntansi. Lakukan evaluasi
terhadap laba dari dua sudut pandang tersebut! Jelaskan!
Laba ekonomi adalah jumlah maksimum yang dapat dikonsumsikan pada periode tertentu
dan seseorang masih tetap mempertahankan modelnya tidak berkurang sebagaimana saldo di
awal. Sifat dari laba ekonomi diantaranya :
A. Physical income, konsumsi barang dalam bentuk fisik yang akan memberikan
kesenangan fisik ketika kebutuhannya terpenuhi
B. real income, perasaan puas yang terjadi karena kesenangan fisik dari keuntungan yang
diukur dari pembayaran uang yang dilakukan untuk membeli barang atau ajasa
C. money income, uang yang digunakan dalam pemenuhan kebutuhan hidup yang dilakukan
Sedangkan laba akuntansi adalah perbedaan antara realisasi penghasilan yang berasal dari
transaksi perusahaan pada periode tertentu dikurangi dengan biaya yang dikeluarkan untuk
mendapatkan penghasilan itu. Adapun sifat dari laba akuntansi adalah :
A. Dasar dari laba akuntasi merupakan proses transaksi yang terjadi yang ditandai dengan
timbulnya pendapatan dan biaya untuk mendapatkan pendapatan tersebut
B. Laba akuntansi merupakan prestasi perusahaan dalam bidang keuangan pada periode
tertentu
C. Laba akuntasi memerlukan pengukuran dan pengakuan karena bersifat revenue
D. Dasar prinsip laba akuntasi adalah “matching” yang artinya adalah perhitungan hasil
pendapatan dikurangi biaya yang dikeluarkan dalam periode yang sama.
Jadi kesimpulannya dapat digambarkan sebagai berikut.
Laba ekonomi = laba akuntasi + perubahan aktiva berwujud yang tidak direalisasi –
perubahan aktiva berwujud yang terjadi pada awal periode + perubahan nilai aktiva tidak
berwujud
(EKSI4415/Modul 5/Hal 5.6 s.d 5.13)
5. Aset perusahaan dapat mengalami kenaikan nilai, jika dibandingkan dengan waktu
pengakuan pendapatan. Namun demikian, akuntan biasanya enggan melakukan
pencatatan kenaikan nilai aset tersebut sampai ada pertukaran/penjualan dari aset tersebut.
Apa yang menjadi pertimbangan atau rasionalisasi perilaku akuntan tersebut?
Ketika aset perusahaan dapat mengalami kenaikan nilai atau hasil revaluasi aset positif,
sedangkan nilai buku aset tetap terapresiasi akibat penyesuaian terhadap nilai pasar, kenaikan
nilai tersebut tidak boleh dicatat dalam laporan laba rugi. karena kenaikan tersebut harus di
kredit kan di akun khusus dalam laporan ekuitas yaitu Revaluation Surplus. Di dalam akun
ini terkandung segala kenaikan tiap nilai aset tetap akibat revaluasi sampai aset tetap tersebut
dijual, disumbangkan, atau dibuang. Revaluasi aset merupakan penilaian kembali atau harga
terkini dari aset tetap perusahaan sebagai akibat kenaikan nilai aset di pasaran atau karena
rendahnya nilai aset tetap dalam laporan keuangan akibat dievaluasi. Dalam hal ini, kenaikan
dan penurunan nilai asset yang terjadi menyebabkan nilai asset tetap pada laporan keuangan
menjadi tidak wajar. Hal ini dapat mengakibatkan informasi yang disajikan dalam laporan
laba rugi menjadi komprehensif tidak tepat dan dapat menyebabkan kesalahan dalam
pengambilan keputusan perusahaan.