Anda di halaman 1dari 6

TUGAS 2 TEORI AKUNTANSI

Ratih Cahyati (042164368)

Prodi Akuntansi

Soal 1

Penggunaan pengukuran dengan biaya masukan masa berjalan memiliki banyak kritik dari para
penganut pengukuran biaya historis. Metode pengukuran dengan biaya masa berjalan dianggap
memiliki banyak kelemahan. Anda diminta melakukan analisis dan identifikasi kelemahan
biaya masa berjalan. Lakukan analisis minimal 2 saja!

Jawaban :

Biaya masukan masa berjalan (current input cost) merupakan harga pertukaran yang diperlukan
saat ini untuk memperoleh aktiva yang samaatau seterusnya. Harga ini menunjukkan nilai
maksimum bagi perusahaan (kecuali jika nilai realisasi bersih jumlah lebih besar), kecuali untuk
periode yang sangat singkat sampai bisa didapat penggantian. Biaya masa berjalan telah menjadi
dasar penilaian yang penting dalam akuntansi, khususnya untuk menyajikan informasi mengenai
dampak inflasi pada perusahaan. Para kritikus yang mendukung penggunaan biaya historis
sampai paling tidak titik penjualan menunjukkan beberapa kelemahan dalam penggunaan biaya
masa berjalan, yaitu sebagai berikut :

1. Biaya masa berjalan atau kutipan tidak tersedia untuk barangmusiman dan barang
mengutip mode serta untuk barang-barangyang diproduksi dengan metode-metode yang
usang. Estimasi nilaimasukan berjalan untuk barang-barang ini. Oleh karena itu,
mungkinbersifat subjektif. Dari pernyataan diatas tersebut dapat disimpulkan bahwa
penggunaan pengukuran dengan biaya berjalan tidak sesuai untuk pengukuran penjualan
barang musiman.
2. Perubahan dalam biaya masa berjalan tidak selalu mencerminkan
perubahandalam harga penjualan masa berjalan. Nilai-nilai tidak mesti berubah karena
adaperubahan dalam biaya. Dan dari penyataan diatas tersebut dapat disimpulkan
bahwa harga penjualan tetap meski biaya produksi berubah.

Sumber Referensi : BMP/EKSI4415/K.B 1/Hal 4.6-4.9/dan pendapat pribadi

Soal 2
Salah satu cara untuk mengukur persediaan adalah menggunakan metode lower of cost or
market. Namun banyak orang tidak dapat menerima konsep ini. Mengapa demikian? Jelaskan
minimal 2 alasan kenapa orang menentang pengukuran model ini!

Jawaban :

- Sebagai metode konservatisme, konsep ini cenderung merendahsajikanpenilaian total


aktiva. Dari pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwa penyajian total aktiva
rendah dapat berdampak buruk pada keperluan bisnis perusahaan.
- Konservatisme dalam penilaian aktiva ditutup oleh laporan laba bersih yang tidak
konservatif dalam periode tertentu di masa depan.
- Walaupun konsep biaya atau pasar dapat diterapkan secara konsisten dari tahun ke tahun,
secara internal konsep ini tidak konsisten.
- Argumentasi yang tidak begitu menyakinkan bahwa aturan biaya atau pasar
menyebabkan penurunan dalam biaya dan juga memperkecil utilitas yangdisebabkan oleh
memburuknya kondisi, keusangan, atau penurunan kapasitas menghasilkan penghasilan.
Mungkin saja tidak ada perubahan dalam nilai realisasi bersih hanya karena biaya
berubah.

Sumber Referensi : BMP/EKSI4415/K.B 2/Hal 4.16-4.17

Soal 3

PT Kusuma memiliki kekayaan bersih awal periode (1 Januari 2021) sebesar Rp 700 Juta dan
menjadi Rp 1 Milyar pada akhir periode (31 Desember 2021). Dalam rangka mempertahankan
kapasitas produksi yang sebenarnya, perusahaan mengeluarkan biaya sebesar Rp Rp 500 Juta.
Tingkat inflasi sebesar 10 persen.

Dimina: Hitunglah laba menggunakan

a. Money Maintenance
b. Productive Capacity Maintenance

Jawaban :

Money Maintenance :
Nilai Aset per 31 Desember
2021 Rp 1.000.000.000
Nilai Aset per 1 Januari 2021
Rp 700.000.000-
Laba Rp 300.000.000
Productive Capacity
Maintenance :
Nilai Aset per 31 Desember
2021 Rp 1.000.000.000
Inflasi 10% x Rp 1.000.000.000
Biaya yang diperlukan untuk
mempertahankan
Kapasitas produksi nperusahaan
Rp
Rp
100.000.000
500.000.000-
Laba
A. Money Maintenance :

Nett Asset per 31 Desember 2021 Rp 1.000.000.000

Nett Aset per 1 Januari 2021 Rp 700.000.000

Laba Rp 300.000.000

B. Productive Capacity Maintenance :

Nett Asset per 31 Desember 2021 Rp 1.000.000.000

Inflasi 10% x Rp 1.000.000.000 Rp 100.000.000

Bagian untuk mempertahankan

Kapasitas produksi yang diperlukan Rp 500.000.000-

Laba Rp 400.000.000

Sumber Referensi : BMP/EKSI4415/K.B5/Hal.5.11-5.12

Soal 4

Konsep laba bisa dipandang dari sudut pandang ekonomi dan akuntansi. Lakukan evaluasi
terhadap laba dari dua sudut pandang tersebut! Jelaskan!

Jawaban :

- Yang dimaksud dengan Laba Ekonomi adalah jumlah maksimum yang dapat
dikonsumsikan pada periode tertentu dan seseorang masih tetap mempertahankan
modalnya tidak berkurang sebagaimana saldo di awal. Dan Konsep laba dari sudut
pandang ekonomi, yaitu sebagai tolak ukur keberhasilan suatu perusahaan dalam
menjalankan usahanya. Perusahaan yang memiliki laba besar berarti perusahaan
tersebut menjalankan strategi usaha nya dengan berhasil sehingga bisa membantu
mensejahterakan ekonomi pegawai perusahaan tersebut.
- Dan Sedangkan Laba Akuntansi Konsep laba dari sudut pandang akuntansi, jika
dilihat dari sudut pandang akuntansi, laba bisa dilihat di laporang laba rugi yang
yang berguna bagi keberlangsungan operasional intern perusahaan dan sebagai
media untuk mendatangkan investor. Inverstor akan melihat laporan laba rugi
perusahaan terlebih dahulu. Dan laba akuntansi merupakan perbedaan antara realisasi
penghasilan yang berasal dari transaksi perusahaan pada periodetertentu dikurangi
dengan biaya yang dikeluarkan untuk mendapatkan penghasilan itu. Most (1982)
merumuskan perbedaan antara laba akuntansi dan laba ekonomi sebagai berikut: Laba
Akuntansi + perubahan aktiva berwujud yang tidak direalisasi – perubahan aktiva
berwujud yang terjadi pada awal periode + perubahan nilai aktiva tidak berwujud = Laba
Ekonomi.

Sumber Referensi : BMP/EKSI4415/K.B 1/Modul 5 serta pendapat pribadi

Soal 5

Aset perusahaan dapat mengalami kenaikan nilai, jika dibandingkan dengan waktu pengakuan
pendapatan. Namun demikian, akuntan biasanya enggan melakukan pencatatan kenaikan
nilai aset tersebut sampai ada pertukaran/penjualan dari aset tersebut.

Apa yang menjadi pertimbangan atau rasionalisasi perilaku akuntan tersebut?

Jawaban :

Waktu pengakuan keuntungan dan khususnya keuntungan dari kenaikan nilai aktiva harus
identik dengan waktu pengakuan pendapatan. Akan tetapi, akuntan umumnya lebih condong
pada konsep realisasi, yaitu tidak mengakui keuntungan sampai suatu pertukaran atau penjualan
terjadi. Oleh karena itu, akuntan hendak mencatat kenaikan karena dua alasan berikut:

a) Ketidakpastian dan sifat tidak kekal yang mungkin dari kenaikan nilai.
b) Kenyataan bahwa kenaikan nilai tidak meningkatkan sumber daya likuid yangdapat
digunakan untuk pembayaran dividen.
Sumber Referensi : BMP/EKSI4415/K.B 2/Modul 5 hal5.24

Anda mungkin juga menyukai