Sutisna Adang
Permana, S.H.,M.M
TARIF PPN & PPn BM
Ps. 7 & Ps. 8
10 % DENGAN PP
TARIF
PPN TARIF PPN DAPAT DIUBAH
(Ps. 7)
PALING RENDAH
10%
TARIF
PALING TINGGI
PPn BM 200 %
(Ps. 8)
ATAS EKSPOR BKP
YG TERGOLONG MEWAH
0%
CARA MENGHITUNG PPN
YANG TERUTANG
Ps. 8 A ayat (1)
PPN TERUTANG
ADALAH
3. IMPOR BKP
- NILAI IMPOR = Rp.15.000000
- PPN TERUTANG 10 % X Rp.15.000.000 = Rp. 1.500.000
PPN Rp. 1.500.000 YANG DIPUNGUT MELALUI DJBC, MERUPAKAN PAJAK
MASUKAN YANG DIBAYAR OLEH PIHAK YANG MENGIMPOR BKP TSB.
Contoh perhitungan untuk nilai jual
atau penggantian yg termasuk PPN
1.Tuan Budiman membeli sebuah mobil
dari CV.Abadi jaya ( PKP ) seharga
Rp 160.000.000,- tidak termasuk PPN,
artinya harga mobil tersebut ? PPN nya ?
2.CV.Tunas Inti mengimpor mesin pabrik
yang nilai impor termasuk PPN sebesar
Rp 275.000.000,- berarti PPN yg menjadi
Pajak Masukan adalah ? Nilai impor nya ?
Perhitungannya menjadi sbb:
Tarif dan
perhitungannya
Pengertian BKP Mewah
BKP yang tergolong Mewah, adalah:
Ps. 5 (1)
PPn BM
DIKENAKAN ATAS
PENYERAHAN BKP YANG IMPOR BKP YANG
TERGOLONG MEWAH TERGOLONG MEWAH
PPn BM DIKENAKAN HANYA SATU KALI PADA WAKTU PENYERAHAN BKP YANG
TRGOLONG MEWAH OLEH PKP YANG MENGHASILKAN BARANG MEWAH ATAU
PADA WAKTU IMPOR Ps. 5 (2)
DASAR PERTIMBANGAN
PENGENAAN PPn BM
Penjelasan Ps. 5 (1)
PALING RENDAH
10%
TARIF
PALING TINGGI
PPn BM 200 %
.
ATAS EKSPOR BKP
YG TERGOLONG MEWAH
0%
CARA MENGHITUNG PPn BM
YANG TERUTANG
Ps. 10 ayat (1), (2), (3)
Tarip 10 %
DPP = harga jual atau harga pasar yg
wajar saat penyerahan Aktiva
Contoh : Pabrik sepatu menjual sebuah
mesin yg sudah tua karena mau ganti
baru seharga Rp 10.000.000,-, maka PPN
terhutang =10 % X Rp 10 juta =Rp 1 juta
Walaupun waktu beli harga lebih dari itu
SAAT DAN TEMPAT
TERHUTANG
PAJAK PERTAMBAHAN NILAI
52
SAAT TERUTANGNYA PAJAK
Ps. 11 ayat (1), (2), (4)
PENYERAHAN BKP/JKP
IMPOR BKP
Impor BKP .
Terhutang pajak pada
saat BKP tersebut dimasukkan ke dalam
daerah pabean.
Ekspor BKP.
Terhutaang pajak pada saat BKP
tersebut dikeluarkan dari daerah pabean
57
D.Penyerahan BKP tidak berwujud.
59
F.Penyerahan jasa pemborong
bangunan
Sesuai pasal 11 (2) UU PPN, pajak
terhutang pada : - saat dilakukan
pembayaran atau
- saat penyerahan jasa pemborongan ,
walau pun belum lunas
Contoh kasus : - tanggal 15-02-10
ditanda tangani perjanjian jasa Pem-
buatan rumah dan diterima uang muka
sebesar 20 %
60
-
- Tanggal 15-7-2010, pekerjaan selesai 20 % , diterima
pembayaran tahap 1 sebesar 10 % dari harga bangunan
- Tanggal 15 -10-2010, pekerjaan selesai 50% ,dan diterima
pembayaran tahap ke 2, = 25 %
- Tanggal 15-12-2010, pekerjaan selesai 75 % ,diterima
pembayaran tahap ke 3, sebesar 30 %
- Tanggal 25 -02-2011, selesai 100 % kemudian bangunan
diserahkan oleh pemborong.kepada pemilik
- Tgl 25 -04-11,diterima pembayaran tahap ke 4
melunasi sampai 95 %
- Tanggal 15 -06-11, diterima pelunasan mencapai 100 %
61
SAAT TERHUTANG PAJAK NYA
64
TEMPAT TERUTANGNYA PAJAK
Ps. 12 ayat (1), (3), (4)
PEMANFAATAN
BKP TDK BERWUJUD/
PKP IMPOR JKP DARI LUAR
• DAERAH PABEAN
66
Apabila PKP mempunyai lebih dari SATU
tempat pajak terhutang yang berada
dalam satu wilayah kerja Ditjen Pajak,
maka PKP tersebut memilih satu tempat
untuk dijadikan tempat terhutang, kecuali
jika PKP itu menghendaki tempat
terhutang lebih dari satu, wajib
memberitahukan ke KPP yang
bersangkutan
67
PKP orang Pribadi yg berada di 2
wilayahKPP
Tuan Usman bertempat tinggal di
Bogor,mempunyai usaha di Cibinong, jika
di Bogor tidak melakukan penyerahan
BKP/JKP maka Tuan Usman hanya wajib
melaporkan usahanya sebagai PKP di
KPP Cibinong , begitu juga jika hanya di
Bogor saja, sedang jika dikedua tempat
melakukan penyerahan BKP/JKP , maka
didua tempat itu harus PKP
68
PKP Untuk wp Badan
Penjelasan sbb..
73
a.PKP yang harus ada ijin pemusatan
75
• Pemberitahuan ditujukan kepada Kantor Wilayah
Ditjenpajak
• Keputusan Kanwil Ditjen Pajak harus dikelurkan
paling lambat :
- 14 hari sejak permohonan
untuk PKP melalui e-filing
PENERIMAAN
PPN Rp. 25
GAMBARAN PEMUNGUTAN PPN
EKSPOR
PENERIMAAN
PPN Rp. 0
GAMBARAN PEMUNGUTAN PPN
MATA RANTAI TERPUTUS
PM DIKREDITKAN DG PK
UNTUK MASA PAJAK YG SAMA
Ps. 9 (2)
PK > PM PK < PM
PM YG TERKAIT PM YG DAPAT
DG PENYERAHAN YANG DIKREDITKAN DIHITUNG
TERUTANG PPN DG PEDOMAN YG DI ATUR OLEH
DAPAT DIKREDITKAN MENTERI KEUANGAN
CONTOH PENGKREDITAN PM DLM SUATU MASA PAJAK DLM HAL PKP
MELAKUKAN PENYERAHAN YG TERUTANG PAJAK DAN PENYERAHAN
YG TIDAK TERUTANG PAJAK
Ps. 9 ayat (5)
P = PM X Z, dimana
P = adalah Pajak masukan yg dapat
dikreditkan
PM= adalah jumlah pajak masukan atas
perolehan BKP dan/ JKP
Z =adalah presentase yg sebanding
denga jumlah penyerahan yg terhutang
terhadap seluruh penyerahan
Contoh pengkreditan
10 4
Jadi PM yg diperhitungkan kembali ( disini
mengurangi PM bulan saat perhitungan)
yaitu =Rp 3.500.000 – Rp 3.000.000 atau
sebesar Rp 500.000,-
Perhitungan kembali PM dilakukan setiap
tahun ,sampai masa manfaat truk berakhir
Apabila perhitungan dilakukan pada maret
2013,maka mengurangi masa maret 2013
PM yang dikreditkan lebih besar
DIHITUNG
DENGAN
BERDASARKAN PERATURAN
MENTERI KEUANGAN
MENGGUNAKAN PEDOMAN
PENGHITUNGAN PENGKREDITAN
PAJAK MASUKAN
Per MenKeu RI
No. 74/PMK.03/2010
Pengusaha Kena Pajak yang dapat menggunakan
Pedoman Penghitungan Pengkreditan PAJAK
MASUKAN adalah PKP yang mempunyai
peredaran usaha dalam satu tahun buku tidak
melebihi Rp 1.800.000.000,-
Dengan syarat : a.Dalam 2 tahun sebelum nya
tidak melebihi Rp.1,8 milyar atau
b.WP baru dikukuhkan sebagai PKP
Pasal 6 Per MenKeu RI
No. 74/PMK.03/2010
Pengusaha Kena Pajak yang bemaksud
menggunakan Pedoman Penghitungan
Pengkreditan Pajak Masukan HARUS memberi
tahukan secara TERTULIS ke Kantor Pajak
tempat PKP dikukuhkan
Paling lambat : pada saat batas waktu
penyampaian spt masa :
a.Pertama menggunakan Pedoman
a.Saat dikukuhkan bagi wp yg baru jadi PKP
Pasal 7 PMK
No. 74/PMK.03/2010
Besarnya Pajak Masukan yang dapat
dikreditkan adalah sbb :
A .Untuk Penyerahan Barang Kena Pajak
Pajak Masukan = 70% X Pajak Keluaran
B. Untuk Penyerahan Jasa Kena Pajak
Pajak Masukan = 60% X Pajak Keluaran
Bagi PKP yg melakukan kegiatan
usaha tertentu
Menurut Permenkeu No.79/PMK.03/2010
Kegiatan usaha tertentu adalah usaha
yang semata-mata melakukan :
1. Penyerahan kendaraan bermotor bekas
secara eceran
2. Penyerahan EMAS PERHIASAN
secara eceran
Pajak Masukan yang dapat
dikreditkan
Besarnya Pajak Masukan itu adalah “:
1.Untuk Penyerahan Kendaraan bermotor
bekas adalah = 90 % X Pajak Keluaran
2.Untuk Penyerahan Emas Perhiasan
adalah = 80 % X Pajak Keluaran
PKP yang melakukan kegiatan usaha
tertentu WAJIB menggunakan pedoman
penghitungan pengkreditan pajak masuka
PM TIDAK DAPAT DIKREDITKAN
Ps. 9 ayat (8)
ATAS
UNTUK : PENGELUARAN
PEROLEHAN BKP/JKP SEBELUM PENGUSAHA DIKUKUHKAN
SEBAGAI PKP
PEROLEHAN BKP/JKP YG TDK MEMPUNYAI HUBUNGAN
LANGSUNG DG KEGIATAN USAHA
PEROLEHAN & PEMELIHARAAN KENDARAAN BERMOTOR
SEDAN, JEEP, STATION WAGON, VAN& KOMBI,
KECUALI MERUPAKAN BARANG DAGANGAN ATAU DISEWAKAN
PEMANFAATAN BKP TDK BERWUJUD ATAU PEMANFAATAN
JKP DARI LUAR DAERAH PABEAN SEBELUM PENGUSAHA
DIKUKUHKAN SEBAGAI PKP
PEROLEHAN BKP/JKP YG BUKTI PUNGUTAN PAJAKNYA
BERUPA FAKTUR PAJAK CACAT/TIDAK LENGKAP
PEROLEHAN BKP/JKP YANG FAKTUR PAJAKNYA TIDAK MEMENUHI
KETENTUAN SEBAGAIMANA DIMAKSUD DLM PASAL 13 (5)
PEMANFAATAN BKP TDK BERWUJUD ATAU PEMANFAATAN JKP
DARI LUAR DAERAH PABEAN YG FAKTUR PAJAKNYA TDK SESUAI KETENTUAN
DLM PASAL 13 (6)
PEROLEHAN BKP/JKP YG PM-NYA DITAGIH DG PENERBITAN
KETETAPAN PAJAK
PEROLEHAN BKP/JKP YG PM-NYA TDK DILAPORKAN
DLM SPT MASA PPN YG DIKETEMUKAN PADA WAKTU
DILAKUKAN PEMERIKSAAN
PM YANG DAPAT DIKREDITKAN
TETAPI BELUM DIKREDITKAN DG PK
PADA MASA PAJAK YG SAMA
Ps. 9 ayat (9)
DAPAT DIKREDITKAN
PADA MASA PAJAK
BERIKUTNYA
SELAMBAT-LAMBATNYA
TIGA BULAN SETELAH APABILA JANGKA
BERAKHIRNYA WAKTU
MASA PAJAK TSB. DILAMPAUI